PENDAHULUAN
1
1.2. Rumusan Masalah
b. Pengumpulan Data
c. Analisis Data
d. Penarikan Kesimpulan
2
1.4. Tujuan Penulisan
3
BAB II
PEMBAHASAN
4
2.2. Prinsip-Prinsip Komunikasi
5
negara, hal ini menunjukkan kemampuan manusia menggunakan lambang
verbal sekaligus mengembangkan bahasa dan menangani hubungan antara
manusia dan objek baik nyata , (maupun abstrak) tanpa kehadiran manusia
dan objek tersebut. Lambang adalah salah satu kategori tanda. Hubungan
antara tanda dan objek dapat dipresentasikan oleh ikon dan indeks, namun
bedanya ikon dan indeks tidak memerlukan kesepakatan.
Ikon merupakan tanda yang dibuat sesuai dengan kemiripan rupa
sebagaimana yang dikenali oleh pemakainya, dapat dilihat secara visual
(baik 2D atau 3D) yang menyerupai apa yang dipresentasikannya,
misalnya ikon pom bensin di jalanan adalah ikon dari pom bensin itu
sendiri dan foto pada KTP anda adalah ikon anda. indeks adalah suatu
tanda yang secara alamiah merepresentasikan objek lainnya. Istilah lain
yangs sering digunakan untuk indeks adalah sinyal (Signal), yang dalam
bahasa sehari-hari disebut juga gejala (symptom). Indeks muncul
berdasarkan hubungan antara sebab akibat yang punya kedekatan
eksistensi. Misalnya awan kelabu merupakan tanda akan turunnya hujan,
sedangkan asap adalah indeks api.
6
tafsirkan ngambek. Prinsip ini menyadarkan kita bahwa setiap perilaku
kita bisa menafsirkan sesuatu, karenanya kita kemudian sebaiknya was-
was dalam setiap tindakan agar tidak menimbulkan pemaknaan yang tidak
sesuai dengan keinginan kita.
7
anda menyampikan materi presentasi didepan kelas). Kesengajaan
memang bukan syarat untuk terjadinya komunikasi, akan tetapi ketika kita
tidak bermaksud menyampaikan pesan kepada orang lain, perilaku tersebut
bisa saja berpotensi ditafsirkan ataupun tidak ditafsirkan sama sekali.
Komunikasi bisa dilakukan tidak sengaja maupun sengaja dan
sadar, kesadaran akan lebih tinggi ketika berkomunikasi dalam situasi
tertentu atau khusus, misalnya ketika kita berbicara kepada orang yang
baru dikenal tentu akan jelas berbeda dibandingkan dengan teman dekat
atau teman yang sudah biasa bergaul sehari-hari. Dan kesadaran akan lebih
tinggi ketika salah satu teman sedang membicarakan hal yang menarik
bagi kita.
Perilaku tak dapat dipisahkan dari kegiatan berkomunikasi,
perilaku perilaku inilah yang menimbulkan asumsi terhadap orang lain
yang bisa benar atau belum tentu benar secara mutlak. Sebagi contoh
ketika mahasiswa ditanya oleh dosen mengenai materi yang tadi
disampaikan, dan mahasiswa tersebut terdiam dan tidak dapat menjawab,
maka kita bisa berasumsi bahwa mahasiswa tersebut tidak mengerti materi
dan kurang memperhatikan penjelasan dari dosen. Dalam komunikasi
sehari-hari terkadang kita mengucapkan pesan verbal yang tidak kita
sengaja. Namun lebih banyak pesan nonverbal yang kita tunjukan tanpa
kita sengaja. Komunikasi telah terjadi bila penafsiran telah berlangsung.
Terlepas dari apakah anda menyengaja perilaku tersebut atau tidak.
Kadang kadang komunikasi yang disengaja dibuat tampak tidak sengaka.
Jadi, niat kesengajaan bukanlah syarat mutlak bagi seseorang untuk
berkomunikasi.
8
sebagainya), waktu, sosial, dan psikologis. Jadi, maksudnya komunikasi
dilakukan harus sesuai pada tempatnya, dan juga harus sesuai dengan
waktunya. Misalnya, ketika ada suatu topik yang wajar dibahas di rumah,
tempat kerja, atau tempat hiburan, seperti lelucon, candaan, bila
dikemukakan di masjid atau acara formal seperti terasa kurang sopan. Jadi,
komunikasi harus sesuai dengan tempat dan waktu.
9
ruangan. Elemen-elemen ini adalah stimuli publik yang terbuka bagi setiap
peserta komunikasi dalam setiap transaksi komunikasi. Jadi dapat
dikatakan bahwa komunikasi adalah hasil dari perpaduan antara sistem
internal dan sistem eksternal. Lingkungan dan objek mempengaruhi
komunikasi kita, namun persepsi kita atas lingkungan kita juga
mempengaruhi cara kita berperilaku.
10
Berberapa pakar komunikasi seperti Frank Dance, Kincaid, dan
Schramm memiliki sifat sirkuler dan memusat, sementara Tubss
menggunakan komunikator 1 dan komunikator 2 untuk kedua pihak yang
berkomunikasi. Komunikasi sirkuler ditandai hal seperti berikut :
11
tersebut. Proses tersebut berjalan secara berkesinambungan dan dinamis
sehingga dapat disebut transaksi. Transaksi menunjukkan bahwa para
peserta komunikasi saling berhubungan.
12
warga pribumi, antara suku Madura dengan suku Dayak di Sambas
(kalimantan), atau antara warga pendatang (bugis dan Makassar) dan
warga pribumi di Ambon, juga tidak akan efektif bila terdapat kesenjangan
ekonomi yang lebar di anta pihak-pihak tersebut, juga bila pihak-pihak
tertentu tidak memperoleh akses atau mengalami diskriminasi dalam
lapangan pekerjaan yang seharusnya juga terbuka bagi mereka. Hubungan
antara warga Tionghoa dan warga pribumi akan semakin efektif bila warga
Tionghoa pun diperbolehkan menjadi pegawai negeri dan anggota TNI,
tidak hanya sebagai pedagang atau pegawai bank Swasta Seperti yang
terjadi selama ini
13
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
14