PENDAHULUAN
1
Data-data yang dipergunakan dalam penyusunan makalah ini berasal
dari artikel ilmiah yang bersumber dari Internet. Jenis data yang
diperoleh variatif, bersifat kualitatif maupun kuantitatif.
1.2. Pengumpulan Data
Informasi didapat dari berbagai literatur dan disusun berdasarkan
hasil studi dari informasi yang diperoleh. Penulisan diupayakan
saling terkait antar satu sama lain dan sesuai dengan topik yang
dibahas.
1.3. Analisis Data
Data yang terkumpul diseleksi dan diurutkan sesuai dengan topik
kajian. Kemudian dilakukan penyusunan berdasarkan data yang telah
dipersiapkan secara logis dan sistematis. Teknik analisis data bersifat
argumentatif deskriptif.
1.4. Penarikan Kesimpulan
Simpulan didapat setelah diragukan kembali pada rumusan Masalah,
tujuan sebaliknya, dan juga pembahasan. Simpulan yang ditarik
mempresentasikan pokok bahasan makalah, dan juga didukung
dengan saran praktis sebagai rekomendasi selanjutnya.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa judul “Peranan
Agama Hindu Dalam Pengembangan Karakter Generasi Milenial” memiliki
pengertian sebagai berikut:
Dalam hal pengembangan karakter seseorang apalagi di era sekarang
ini dimana generasi milenial menomor duakan spritual, sedangkan material
selalu dijadikan sebagai prioritas. Agama Hindu mempunyai peranan yang
sangat penting dalam hal ini. Agama Hindu berperan sebagai pengendali
tingkah laku atau perbuatan yang terlahir dari sebuah keinginan yang
berdasarkan emosi. Jika ajaran agama sudah terbiasa dijadikannya sebagai
pedoman dalam kehidupan seseorang sehari-hari dan sudah ditanamkannya
sejak kecil, maka tingkah lakunya akan lebih terkendali dalam menghadapi
segala keinginan-keinginannya yang timbul. Jadi peranan Agama Hindu
sangat penting untuk mengembangkan karakter generasi milenial.
4
malah menggunakannya untuk hal yang negatif, sehingga menimbulkan
keprihatinan terhadap pengaruh kemajuan teknologi.
Karakter yang tidak didasari oleh pemahaman Agama Hindu itulah
yang membuat para generasi muda hindu lupa diri untuk menjalankan
dharma, sradha dan bhakti. Selain itu kebanyakan para generasi muda hindu
menjadi Umat Hindu karena kelahirannya, bukan karena kesadaran. Hal ini
membuat menurunnya pemahaman akan Agama Hindu di kalangan generasi
milenialis. Itulah beberapa faktor yang mempengaruhi pengembangan
karakter generasi milenial.
5
Hubungan baik ini menciptakan keamanan dan kedamaian lahir batin dan
masyarakat yang aman akan menciptakan tujuan yang tentram dan sejahtera.
Menganalisis tentang hubungan manusia dengan sesama, dalam kitab
Sārasamuccaya diuraikan sebagai berikut:
Na tāta parsya sandadhyat pratikulam yadātmannah, eṣa samkṣepato
dharma kāmādanyat prawartate. Kunang deyanta, hana ya prawṛtti, kupuhara
dening kāya wāk, manah, ndātan panukhe ya ri kita, magawe duhkha puhara
hṛdroga, yatika tan ulahakênanta ring len, haywa tan harimbawā, ika gatinta
mangkana, ya tika sangkṣepaning dharma ngaranya, wyartha kadamêlaning
dharma yan mangkana, līlāntat gawayakêna ya (Sārasamuccaya, sloka 41).
Terjemahan: Adapun yang patut engkau lakukan ialah jika suatu yang
timbul dari perbuatan, katakata dan pikiran yang tidak menyenangkan bagimu
sendiri serta menimbulkan kesusahan dan menyebabkan penyakit, janganlah
diperbuat hal yang demikian itu pada orang lain. Berbuatlah amal selalu
untuk kesejahteraan orang lain berdasarkan cinta kasih. Perbuatanmu yang
demikian itu dharma namanya. Jika menyimpang dari ajaran dharma, lebih
baik janganlah dilakukan
Contoh nya :
6
a) Adanya ajaran tat twan asi (aku adalah kau)
b) Adanya ajaran ahimsa (tidak membunuh)
c) Adanya ajaran tri kaya parisudha (berbuat, berbicara dan berpikir
yang baik)
d) Sad ripu (enam musuh dalam diri kita)
e) dan lain lain
BAB III
7
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Dari penjelasan topik permasalhan di atas dapat disimpulkan bahwa
peranan agama Hindu sangatlah penting untuk membentuk maupun
mengembangkan karakter seseorang menjadi lebih baik terutama bagi
generasi milenial maupun yang lain. pengembangan karakter ini sudah
terdapat sejak dulu di dalam kitab Sārasamuccaya yang memuat lengkap
mengenai nilai nilai dalam membentuk, mengembangkan ataupun
menguatkan karakter seseorang. Jadi walaupun zaman semakin maju dan
teknologi semakin canggih kita sebagai umat beragama tidak boleh
melupakan kewajiban kita terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan dengan
sesama, demi untuk mencapai moksa.
3.2. Saran-Saran
Dalam pembentukan atau pengembangan karakter seseorang
sebaiknya dimulai dari usia dini dan dimulai dari lingkungan terkecil yakni
keluarga. Dan sebaiknya disetiap keluarga memiliki satu buah kitab suci,
yang paling umum adalah kitab suci Bhagavad Gida. Dengan demikian setiap
keluarga dapat memperdalam pengetahuan mengenai agama dan bisa
menjadikan diri sebagai individu yang baik di zaman sekarang ini. dan untuk
generasi milenial ada baiknya untuk memprioritaskan agama sebagai yang
utama ketimbang kebutuhan material sehingga tidak akan menghabiskan
semua waktu hanya untuk teknologi tapi gunakanlah juga untuk sembahyang.
Dengan demikian diharapkan generasi milenial dapat mengembangkan
karakternya menjadi lebih baik.