Anda di halaman 1dari 14

IMPLEMENTASI AJARAN CATUR VARNA DALAM KEHIDUPAN

MASYARAKAT HINDU BALI


Oleh;
Ni Made Indrayani 1,
stahlampung@yahoo.co.id
Sekolah Tinggi Agama Hindhu Lampung

Abstrak: Penelitian ini dilatar belakangi oleh kurangnya ketertarikan siswa terhadap
pendidikan agama Hindu serta rendahnya karakter pemuda Hindu di Desa Rama Murti. Melalui
pendidikan di Pasraman penelitian ini memiliki 3 tujuan yaitu : 1) Bagaimana sistem pendidikan
di Pasraman dalam membangun karakter generasi muda Hindu. 2) Bagaimana peran pendidikan
di Pasraman dalam membangun generasi muda Hindu. Hasil penelitian penulis menemukan,
dampak yang positif diadakan pasraman, perubahan sikap dan prilaku anak dari segi norma
agama dan etikanya, rasa bangga orang tua dan masyarakat. Jadi dari hasil penelitian
menyatakan bahwa peran pendidikan Pasraman sangat berperan untuk merubah karakter anak
menjadi lebih baik lagi. Untuk mendukung dalam penulisan penelitian ini penulis menggunakan
beberapa metode pengumpulan data diantaranya : observasi, wawancara dan dokumentasi.
Pendidikan Pasraman yaitu tempat berlangsungnya proses belajar mengajar. Pendidikan
Pasraman menekankan pada disiplin diri, mengembangkan akhlak mulia, sifat-sifat yang rajin,
bekerja keras, pengekangan hawa nafsu dan gemar untuk menolong orang lain yang sesuai
dengan ajaran Agama Hindu. Karakter yang dimaksud dalam penelitian ini yaitu karakter yang
religius, disiplin, sikap mandiri, menghargai, bersahabat, cinta damai, peduli lingkungan, dan
rasa tanggung jawab. Guru Pasraman dan tokoh agama yang ada di Desa Rama Murti biasanya
menggunakan metode mengajar Pembinaan yang sering disebut Sad Dharma dan mengajarkan
bhakti-bhakti yang dapat memperkuat Sradha yaitu melalui ajaran Nawa Widha Bhakti.

Kata kunci : Peran Pendidikan Pasraman dan Karakter Pemuda

PENDAHULUAN Pendidikan dinilai sangat


Berdasarkan Undang-Undang potensial dalam pembangunan manusia
No. 20 Tahun 2003 Pasal 3 yang seutuhnya dan merupakan investasi
menyebutkan tentang pendidikan, yaitu kemanusiaan jangka panjang. Seluruh
“Pendidikan Nasional berfungsi untuk publik merasa bangga atas prestasi
mengembangkan dan membentuk watak beberapa sekolah unggul yang mampu
serta peradaban bangsa yang mengantarkan anak-anak cerdas meraih
bermartabat dalam rangka prestasi yang tinggi. Sehingga
mencerdaskan kehidupan bangsa, pendidikan dianggap sangat penting dan
bertujuan untuk berkembangnya potensi wajib untuk diberikan kepada anak-
peserta didik agar menjadi manusia anak. Berdasarkan kajian yang telah
yang beriman dan bertakwa kepada diketahui bahwa pendidikan sangat
Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak penting diberikan sehingga kesadaran
mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, orang tua dan anak itu sendiri menjadi
mandiri, dan menjadi warga negara terarah sesuai dengan karakter diri dan
yang demokratis serta bertanggung pendidikan yang didapat sangat
jawab”. Pendidikan dianggap sebagai bermanfaat untuk menuju ke jenjang
alternatif yang bersifat preventif karena yang lebih tinggi, seperti usia dini
dengan pendidikan dapat membangun keusia remaja, remaja keusia dewasa,
generasi baru bangsa yang lebih baik dan dewasa sampai keusia tua. Karena
(Hasbulloh.1999:126). pendidikan itu tidak hanya berhenti

56
57 Jurnal Pendidikan Agama, Volume 7, Nomor 1, 01 Maret 2016, hlm 56 - 68

pada saat jenjang pendidikan formal dan baik konsep, tujuan maupun strategi
non formal saja karena pendidikan pembangunan suatu bangsa.
informal juga penting dipelajari agar Penduduk suatu bangsa
pengalaman menjadi penguat dari merupakan modal yang sangat penting
terbentuknya karakter diri tersebut bagi pembangunan (sumber daya),
sehingga dari pendidikan inilah bisa tetapi jika tidak dipelajari dan
membangun karakter generasi Hindu disesuaikan akan dapat menjadi faktor
menjadi lebih maju dan lebih baik lagi. penghambat yang cukup penting pula.
Sebagai seorang generasi harus Masing-masing negara mempunyai
dipersiapkan untuk menghadapi kebijakan regenerasi yang berbeda
tantangan pada zamannya, dalam menangani masalah penduduk
melaksanakan pembangunan dengan dan dalam melakukan kaderisasi.
sumber daya yang ada dan akan ada, Pemuda merupakan satu
serta menjaga keberlangsungan dan identitas yang potensial sebagai penerus
keberlanjutan dari pembangunan dan cita-cita perjuangan bangsa dan sumber
sumber daya. Diperlukan adanya suatu insani bagi pembangunan negara bangsa
sistem untuk proses pembangunan dan agama. Selain itu pemuda atau
dalam keseluruhan yang melibatkan mahasiswa mempunyai peran sebagai
semua pihak, peraturan, pengawas, serta intelektual dan sebagai pendekar sosial
dukungan dari pemerintah dan yaitu bahwa para pemuda selain
masyarakat. Selain itu, diperlukan juga mempunyai ide-ide atau gagasan yang
kajian-kajian sosial seperti ekonomi, perlu dikembangkan, selain itu juga
kependudukan (demografi) dan berperan sebagai perubah negara dan
pengetahuan untuk pendukungnya. Cara bangsa ini. Oleh siapa lagi kalau bukan
pandang terhadap pengertian generasi, oleh generasi selanjutnya maka dari itu
baik dari sisi fakta dan persepsinya para pemuda harus mempunyai ilmu
tidak dapat dilakukan dengan terlalu yang tinggi dengan cara bersekolah atau
sederhana karena seperti yang telah dengan yang lainnya, dengan begitu
diketahui bahwa kedudukan generasi bangsa ini akan maju aman dan sentosa.
muda sekarang sangatlah Membangun generasi muda
menghawatirkan. Karena dari generasi Hindu merupakan suatu usaha sadar
ke generasi selalu memunculkan serta terencana yang dilakukan kepada
permasalahan yang baru. anak dengan pemberian rangsangan
Pemahaman tentang sejarah dan pendidikan untuk membantu setiap
wawasan yang luas sangat tumbuh kembangnya baik jasmani
mempengaruhi tentang penilaian dan maupun rohani. Agar terwujud karakter
persepsi terhadap keberadaan suatu generasi muda Hindu yang religius,
generasi dan masyarakat secara jujur, toleransi, disiplin, kerja keras,
keseluruhan. Bila kita kaitkan antara kreatif, sikap mandiri, demokratis, rasa
generasi dengan pembangunan, maka ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta
keberadaan generasi tidak akan terlepas tanah air, menghargai prestasi,
dari karakter dan ciri-ciri penduduk bersahabat, cinta damai, gemar
suatu bangsa beserta kondisinya. membaca, peduli lingkungan, peduli
Masalah penduduk yang meliputi sosial, dan tanggung jawab.
jumlah, komposisi, persebaran, Generasi muda sekarang ini
perubahan, pertumbuhan dan ciri-ciri menjadi bahan pembicaraan oleh semua
penduduk berkaitan langsung dengan kalangan masyarakat, karena generasi
perhitungan-perhitungan pembangunan, muda adalah generasi penerus bangsa
Indrayani, Ni Made. Implementasi Ajaran Catur Varna Dalam Kehidupan Masyarakat Hindu Bali
58

yang nantinya sebagai pemegang nasib nonformal, karena kurangnya


bangsa ini, maka generasi mudalah yang bimbingan dari orang tua yang
menentukan semua apa yang dicita- diberikan kepada anak pada masa
citakan bangsa dan negara ini. Apa pertumbuhan dan perkembangannya
akibatnya jika generasi muda tersebut untuk mencapai tingkat dewasa,
menyeleweng jauh dari keadaan norma kurangnya etika pemuda terhadap orang
yang ditentukan. Karena pada dasarnya tua dikehidupan sehari-hari serta minat
generasi muda tersebut tidak semua belajar agama anak menurun sehingga
mempunyai karakter sifat yang baik, ilmu pengetahuan tentang agama Hindu
dapat kita lihat di dalam kehidupan kurang dimiliki oleh anak sehingga
sehari-hari bahwa mereka cenderung karakter yang dimiliki anak tidak cukup
etikanya sangat kurang terhadap baik. Sehingga banyak generasi muda
masyarakat. kita kususnya generasi muda Hindu
Seperti pada Peraturan Menteri yang terjerumus ke jalan yang salah
Agama Republik Indonesia No.56 atau kegelapan (avidya).
Tahun 2014 menjelaskan tentang
pendidikan formal dan non formal,
menggunakan kurikulum Pasraman, dan METODE PENELITIAN
Pasraman dapat diakreditasi, serta Penelitian ini dilakukan di
tingkatan atau jenjang pendidikan dari Pasraman Widya Prastha Desa Rama
Pasraman formal, yang terdiri dari: 1) Murti. Metode penelitian yang
Pratama Widya Pasraman, Pasraman digunakan adalah metode kualitatif.
dalam jalur pendidikan formal dapat Data yang disajikan dalam hasil
diselenggarakan setingkat Taman penelitian ini merupakan data empirik
Kanak-Kanak (PAUD dan TK); 2) Adi yang bersumber dari dakumen berupa
Widya Pasraman pada Sekolah Dasar tulisn-tulisan yang didapatkan,
(SD); 3) Madya Widya Pasraman pada observasi, wawancara, dan dokumen
Sekolah Menengah Pertama (SMP); 4) berupa gambar-gambar yang
Utama Widya Pasraman untuk Sekolah dikumpulkan.
Menengah Atas (SMA); 5) Maha
Widya Pasraman untuk Perguruan
Tinggi (Universitas). HASIL DAN PEMBAHASAN
Pendidikan juga berhubungan Sistem Pendidikan di Pasraman
dengan hal membangun sikap menjadi Dalam Membangun Karakter
generasi Hindu yang sesuai dengan Generasi Muda Hindu
ketentuan hukum agama Hindu, karena Hasil wawancara dari bapak I
generasi muda inilah yang menjadi cikal Made Sadiye sebagai guru yang
bakal majunya sebuah bangsa karena mengajar di Pasraman mengatakan
generasi mudalah yang meneruskan dan bahwa sistem kegiatan Pasraman
melanjutkan negara ini sehingga diharapkan dapat mentransfer
menjadi lebih baik lagi. Berdasarkan pengetahuan tentang agama Hindu.
pengamatan penulis sering ditemui Sistem pembelajaran di Pasraman, tidak
dikehidupan sehari-hari bahwa karakter saja diajarkan ketrampilan membuat
yang dimiliki oleh generasi muda kita berbagai perlengkapan sarana upakara,
semakin menurun, hal itu disebabkan menguasai Dharma Gita juga
oleh banyak hal, salah satunya kurang membentuk dan membekali generasi
seimbangnyanya pendidikan secara remaja Hindu dengan budi pekerti,
formal dan pendidikan secara ketahanan mental yoga serta berbagai
59 Jurnal Pendidikan Agama, Volume 7, Nomor 1, 01 Maret 2016, hlm 56 - 68

kesenian yang menjadi warisan Sradha dan Bhakti umat sedharma


masyarakat Bali. Pasraman sebagai terhadap Tuhan (Ida Sang Hyang Widhi
warisan Hindu di masa lalu hendaknya Wasa) yaitu: 1) Srawanam; 2)
dapat dibangkitkan kembali sebagai Wedanam; 3) Kirthanam; 4)
pusat pembelajaran, pencerahan, dan Smaranam; 5) Padasewanam; 6)
pendalaman bidang agama sebagai Dahsyam; 7) Arcanam; 8)
upaya membangun karakter generasi Sukhyanam; 9) Sevanam.
muda Hindu yang ada di Desa Rama Hasil wawancara diatas penulis
Murti. Dengan bekal pengetahuan menyimpulkan bahwa sistem
agama generasi muda diyakini dapat pendidikan yang digunakan di Pasraman
memahami dan mencintai agamanya yaitu melalui pembinaan yang sesuai
sendiri, tidak terpengaruh pada budaya dengan ajaran agama Hindu yang sering
asing yang tidak cocok dengan disebut dengan Sad Dharma dan
kepribadian dan budaya kita. Agama mengajarkan bakti-bakti yang dapat
Hindu di masa lalu kini perlu memperkuat Sradha serta mengajarkan
dibangkitkan melalui kegiatan tentang ber Sadhana yang benar untuk
Pasraman dalam membangkitkan meningkatkan karakter generasi muda
karakter generasi muda untuk di Hindu yang ada di Desa Rama Murti.
aplikasikan prakteknya. Sistem
pendidikan yang dignakan oleh guru Penerapan Pendidikan Karakter
Pasraman dan para tokoh agama antara Dalam Kegiatan Pasraman Untuk
lain dengan menggunakan metode Membangun Karakter Generasi
pembelajaran melalui pembinaan agama Muda Hindu
Hindu yang sesuai dengan ajaran agama Pasraman memiliki fungsi dan
Hindu yang dikenal dengan Sad peranan sebagai penyelenggaraan
Dharma, yaitu: 1) Dharma Tula; 2) pendidikan agama Hindu mulai dari
Dharma Wacana; 3) Dharma Gita; 4) tingkat Sekolah, SD, SMP, SMA dan
Dharma Yatra; 5) Dharma Sadhana; 6) Perguruan Tinggi Umum, Pasraman
Dharma Santi. diharapkan mempunyai fungsi sebagai
Pernyataan tersebut diperkuat
penyelenggara proses pembelajaran
dari hasil wawancara dari Bapak Wayan
Nantro selaku pengurus Pasraman pendidikan agama Hindu. Seperti yang
Widia Prastha, beliau mengatakan telah kita ketahui bahwa minat anak
bahwa guru Pasraman dan para tokoh untuk datang ke Pasraman sangat
Agama juga bisa menggunakan metode minim, maka dari itu orang tua sebagai
atau cara pembinaan dan mengajarkan pendidik berkewajiban untuk mendidik
tentang ajaran agama agar memiliki anak-anaknya, karena secara kodrat ibu
karakter yang sesuai dengan yang
dan bapak yang telah diberi anugerah
diharapkan, mereka diajarkan
bagaimana ber Sadhana yang baik dan dari Tuhan yaitu berupa naluri dan kasih
benar, selain itu guru Pasraman dan sayang untuk anaknya. Karena naluri
tokoh agama juga menggunakan metode inilah timbul kasih sayang dari orang
mengajar yang bersifat melakukan tua sehingga secara moral keduanya
bhakti-bhakti agar memperkuat merasa terbebani tanggung jawab untuk
Sradhanya yaitu melalui ajaran Nawa
merawat, mengawasi dan melindungi
Widha Bhakti. Nawa Widha Bhakti
adalah sembilan (9) ajaran digunakan serta membimbing keturunan mereka.
sebagai pedoman untuk meningkatkan Lingkungan keluarga, orang tua
Indrayani, Ni Made. Implementasi Ajaran Catur Varna Dalam Kehidupan Masyarakat Hindu Bali
60

berkewajiban memberikan pendidikan dalam perayaan hari raya Nyepi dan


kepada anak untuk pertama kalinya baik kegiatan bersih-bersih desa yang
pendidikan tata krama (etika), agama, menjadi kebiasaan setiap satu bulan
dan sebagainya, sehingga orang tua sekali. Model pembelajaran yang
berperan penting terhadap sikap dan digunakan untuk pemuda yang biasa
perilaku anak, begitu juga terhadap digunakan untuk pemuda di Desa Rama
minat anak untuk datang ke Pasraman, Murti oleh para tokoh agama dan oleh
karena pendidikan anak pertama dan guru-guru di Pasraman antara lain
utama adalah dari keluarga. dengan menggunakan metode
Menurut, I Wayan Suke Tridana pembinaan agama Hindu yang dikenal
mengatakan bahwa “Kegiatan di dengan Sad Dharma, yaitu: 1) Dharma
Pasraman berperan sangat penting untuk Tula; 2) Dharma Wacana; 3) Dharma
membentuk sikap dan perilaku yang Gita; 4) Dharma Yatra; 5) Dharma
dimiliki anak, seperti anak-anak yang Sadhana; 6) Dharma Santi.
tergolong masih usia yang sangat muda, Selain diajarkan oleh tokoh
karena semua kebiasaan yang baik dan Agama tentang ajaran Sad Dharma
buruk akan terbiasa dengan sendirinya pemuda mempunyai kegiatan yang
begitu juga dengan kebiasaan mengikuti menjadi rutin nitas mereka yaitu setiap
kegiatan Pasraman atau agama. Dengan satu bulan sekali mereka bergotong
mengikuti Pasraman ini banyak juga royong untuk mebersihkan pura, bersih-
pemuda atau anak-anak yang telah bersih banjar, bersih-bersih desa, latihan
meraih prestasi seperti pada perlombaan megamel selama tiga (3) kali dalam satu
membaca kitab suci atau sloka, beryoga, minggu, ke tiga kegiatan ini selalu ajeg
dan kegiatan keagamaan lainnya. Tidak yang masih dilakukan sampai sekarang,
hanya dalam hal perlombaan, pemuda dan masih banyak kegiatan yang
juga sangat aktif didalam kegiatan bermanfaat lainnya yang dilakukan oleh
agama contohnya didalam para pemuda dan anak-anak”.
persembahyangan purnama tilem, Hasil wawancara di atas penulis
sebelum hari Rainan mereka biasanya menarik kesimpulan sebagai berikut:
ngayah terlebih dahulu setelah itu bahwa kegiatan Pasraman sangat
mereka digilir untuk diberi tugas untuk berperan sangat penting dalam
bisa dan mampu memimpin pembentukan moral, sikap dan perilaku
persembahyangan dan memberi yang harus dimiliki setiap anak dan
dharmawacana. Ini terlihat dari pemuda. Keunggulan Pasraman yaitu
kebiasaan mereka, berarti disini bisa siswa lebih terfokus dalam mendalami
kita lihat bahwa mereka sudaha mampu pendidikan agama yang dapat merubah
dan faham dengan ajaran agama Hindu. karakter yang harus dimiliki yang
Tidak hanya dalam kegiatan agama saja khususnya karakter yang baik, selain itu
pemuda dan anak-anak di Desa Rama kegiatan ini juga berpotensi dalam
Murti ini juga aktif dalam hal kegiatan melestarikan budaya khususnya budaya
dimasyarakat, seperti contohnya yaitu agama Hindu yang tidak boleh
dalam kegiatan pembuatan ogoh-ogoh ditinggalkan dan dilupakan. Jalur
61 Jurnal Pendidikan Agama, Volume 7, Nomor 1, 01 Maret 2016, hlm 56 - 68

pendidikan formal, agama Hindu banyak berperan disini adalah


diajarkan sebagai ilmu pengetahuan dan pemudanya sedangkan orang tuanya
sangat terbatas waktu yang dimiliki hanya membimbing, hal ini bermaksud
anak-anak yang diterimanya, sedangkan untuk melihat keberanian serta
di Pasraman tidak sebatas ilmu keterampilan dalam bermasyarakat dan
pengetahuan, melainkan sebagai bentuk kesiapan pemuda didalam hidup
latihan disiplin spiritual dan latihan bermasyarakat serta menjadi lebih aktif
menata hidup yang baik karena belajar lagi didalam kegiata agama, sehingga
di Pasraman lebih banyak dan kondusif mereka ikut turut hadir dan mengemban
didalam pembentukan moral dan prilaku tugas ini, seperti contohnya harus
anak melalui ajaran sad dharma dan mampu memimpin sebuah
kebiasaan-kebiasaan serta kegiatan- persembahyangan, memberi
kegiatan positif yang menjadi rutinitas dharmawacana, membaca sloka dan
Pemuda. kegiatan agama lainnya. Selaku kepala
Menurut, I Ketut Guna Raka desa beliau juga mempunyai harapan
Astawa “bahwa melalui pasraman bahwa pemuda di Desa Rama Murti
adalah suatu obat penyembuhan dan harus bisa menjadi pelopor dalam
jalan untuk membentuk suatu karakter penegak agama. Karena seperti yang
terhadap sikap dan prilaku yang sesuai telah diketahui bahwa di Desa Rama
dengan norma agama. Bagi anak-anak Murti ini banyak guru-guru besar yang
dan pemuda yang mengikuti kegiatan bisa dianut untuk masalah keagamaan
pasraman dan kegiatan agama akan dan ilmu pengetahuan tentang agama,
menjadi suatu kebiasaan yang positif, contohnya saja di Desa Rama Murti
karena mereka akan disibukkan dengan terdapat Ida Pedande dan banyak
kegiatan agama, yang pasti akan senior-senior yang dianggap mampu
merubah pola pikir mereka, merubah mengemban dan membagi ilmunya
sikap dan prilaku menjadi lebih baik. tentang masalah agama Hindu. Tidak
Dari kegiatan pasraman inilah pengaruh hanya kegiatan dan tugas yang harus
sikap mereka akan lebih jelas dan nyata, dilakukan oleh pemuda di Desa Rama
seperti tata krama, sopan santun dan Murti, tetapi mereka sudah mempunyai
pengetahuan tentang agama pun kebiasaan yang dari dulu sampai
menjadi lebih meningkat, yang awalnya sekarang yang masih ajeg dijalankan
mereka tidak tahu menjadi tahu, seperti berdana punia melalui kewangen
sehingga anak yang tidak mengikuti dan menjual kewangen pada saat
Pasraman akan minder dan sadar bahwa kegiatan agama, dari pendapatan ini
kegiatan Pasraman ini ternyata penting uang yang mereka dapatkan digunakan
sehingga mereka terdorong untuk untuk memberikan santunan kepada
mengikuti Pasraman seperti anak-anak orang yang tidak mampu, untuk
yang lainnya. Ini terlihat dari kegiatan kegiatan desa, kegiatan pemuda,
keagamaan seperti contohnya purnama kegiatan nyepi, dan kegiatan agama
tilem dan piodalan, mereka rajin untuk lainnya tanpa harus membebani
mengikuti persembahyangan dan yang masyarakat”.
Indrayani, Ni Made. Implementasi Ajaran Catur Varna Dalam Kehidupan Masyarakat Hindu Bali
62

Hasil wawancara yang telah karakter generasi muda untuk


diterima penulis menyimpulkan bahwa : prakteknya dalam pengamalan agama
Selain menjalankan ajaran dharma saat ini, sehingga pelaksanaan ritual
agama, kegiatan Pasraman juga agama tidak bersifat warisan leluhur
diharapkan dapat mentransfer yang tidak tahu maknanya yang sering
pengetahuan mengenai adat dan tradisi disebut dengan kata mule keto.
budaya Hindu yang ada di Desa Rama Menurut, I Putu Ray Merta
Murti dalam berbagai kegiatan yang menyatakan “terjadinya Pasraman pada
berhubungan dengan kegiatan agama awal mulanya karena melihat situasi
Hindu. Proses pembelajaran Pasraman, dan kondisi yang dihadapi oleh anak-
tidak saja diajarkan ketrampilan anak karena pendidikan agama yang
membuat berbagai perlengkapan sarana didapatkan dari pendidikan formal atau
upakara, menguasai Dharma Gita juga sekolah sangat minim dengan begitu
membentuk dan membekali ilmu agama para tokoh desa mengusulkan untuk
untuk para generasi remaja Hindu membentuk pasraman dengan dibantu
dengan budi pekerti, ketahanan mental melalui mahasiswa STAH Lampung
yoga serta berbagai kegiatan tentang yang sedang melakukan KKN di Desa
kesenian yang menjadi warisan leluhur Rama Murti pada tahun 2014 tersebut.
masyarakat di Desa Rama Murti. Semenjak dibentuknya kegiatan
Pasraman sebagai warisan Hindu di Pasraman ini memberikan dampak yang
masa lalu hendaknya dapat sangat positif kepada anak-anak dan
dibangkitkan kembali sebagai pusat para generasi mudanya. Karena mereka
pembelajaran, pencerahan, dan sadar untuk membangun diri harus
pendalaman bidang agama sebagai dimulai dari dasar agama dan salah satu
upaya membangun karakter generasi cara untuk membangun diri ini yaitu
muda di Desa Rama Murti. Kebiasaan- melalui Pasraman yang mengajarkan
kebiasaan yang selalu dijadikan sebuah pendidika tentang agama Hindu.
kegiatan yang positif akan menjadikan Sampai sekarang Pasraman ini masih
mereka lebih baik lagi sehingga berjalan dengan rutin yaitu dilakukan
keterampilan dan kemampuan pemuda satu minggu sekali pada hari Minggu,
tidak diragukan oleh masyarakat bahwa ini terbukti bahwa tanggapan dari
pemuda juga bisa melakukan tugas yang masyarakat sangat positif karena tanpa
besar. Bekal pengetahuan agama dukungan orang tua dan masyarakat
generasi muda diyakini dapat Pasraman ini tidak akan berjalan
memahami dan mencintai agamanya sebagai mana mestinya.
sendiri yaitu ajaran agama Hindu Dari kegiatan Pasraman ini
miliknya, tidak terpengaruh pada anak-anak dituntut untuk mampu
budaya asing yang tidak cocok dengan memahami 3 kerangka dasar agama
kepribadian dan budaya agama Hindu. Hindu yaitu filsafat, etika dan ritual,
Agama Hindu di masa lalu kini perlu Artinya dari usia dini atau anak-anak
dibangkitkan melalui kegiatan mereka sudah dituntut untuk beretika
Pasraman dalam membangkitkan yang baik, memahami pelajara agama
63 Jurnal Pendidikan Agama, Volume 7, Nomor 1, 01 Maret 2016, hlm 56 - 68

Hindu yang disebut filsafat, dan ritual kerjasama dengan pemuda Hindu
atau tata cara beragama dan kegiatan sekitar, membina hubungan dengan
serta kewajiban didalam beragama tokoh agama Hindu, melibatkan
Hindu. Sehingga dari sikap dan prilaku masyarakat untuk memberikan ide serta
dikeluarga dan masyarakat menjadi berpartisipasi langsung dalam
lebih baik karena dari ilmu agama yang memajukan Pasraman, mengadakan
didapatkannya dalam mengikuti kunjungan pada acara keagamaan
Pasraman dapat dipraktekkan dan tertentu dengan mengajak anak-anak
diterapkan didalam kehidupan sehari- dan pemuda serta melibatkan
hari. Sehingga diharapkan untuk umat masyarakat terutama orang tua untuk
Hindu dari tua, muda dan anak-anak memberikan semangat kepada anak-
tidak ada lagi yang mengatakan bahwa anaknya, ide dan saran guna memajukan
mereka tidak tahu menahu tentang Pasraman secara bersama sehingga
ajaran agamanya sendiri. Karena ilmu kegiatan Pasraman masih berjalan
pengetahuan itu tidak hanya didapatkan sampai saat ini.
dipendidikan formal atau sekolah saja Menurt, I Wayan Nantro
tetapi dipendidikan non formal seperti (selaku pengurus Pasraman),
keluarga dan Pasraman bisa mengatakan “ bahwa proses terjadinya
mendapatkan ilmu pengetahuan tentang Pasraman mempunyai 2 (dua) alasan
agama. Karena dukungan dari tokoh atau penyebab diantarannya yaitu: 1)
masyarakat dan masyarakat lainnya karena anak-anak kekurangan tenaga
Pasraman ini dapat berjalan dengan baik pendidik atau guru agama Hindu yang
dan rutin, anak-anaknya juga sangat memang sesuai dengan bidangnya yang
antusias untuk mengikuti kegiatan di bisa mengantarkan mereka untuk
Pasraman “. memahami ilmu tentang agama Hindu
Hasil wawancara yang diterima disekolah pada tingkat SD, SMP, dan
penulis menyimpulkan bahwa : karena SMK , sederajat dan 2) karena anak-
telah diadakan dan dirikannya Pasraman anak haus tentang ajaran agama Hindu,
di Desa Rama Murti ini berdampak sedangkan waktu yang didapatkan
sangat besar untuk kemajuan Desa serta disekolah sangat terbatas sehingga
pengetahuan ajaran agama Hindu bagi pendidikan ke Pasraman menjadi
anak-anak dan pemuda kususnya yang sebuah alternatif untuk membantu
berada di Desa Rama Murti, ini terlihat dalam menambah ilmu tentang ajaran
karena dari antusias anak-anak yang agama Hindu karena waktu di Pasraman
hadir dan dukungan dari kedua orang lebih panjang sehingga anak-anak lebih
tua untuk selalu mengingatkan serta mudah untuk belajar, mengerti serta
memberi motifasi kepada anak-anaknya memahaminya.
untuk selalu hadir di Pasraman. Setelah mengetahui
Hubungan Pasraman dengan permasalahan yang dihadapi anak-anak
masyarakat dilakukan dalam bentuk di Desa Rama Murti para tokoh Agama
meningkatkan hubungan kerjasama berkumpul dan mencari alternatif untuk
dengan orang tua siswa, membina masalah yang dihadapi dan dibentuklah
Indrayani, Ni Made. Implementasi Ajaran Catur Varna Dalam Kehidupan Masyarakat Hindu Bali
64

Pasraman di Desa Rama Murti ini Pasraman dan diadakannya Pasraman


melalui mahasiswa KKN dari STAH yaitu karena para tokoh agama ingin
Lampung yang membantu untuk membantu anak-anak di Desa Rama
mengurus persyaratan dan mewujudkan Murti agar tidak merasa kekurangan
Pasraman Widya Prastha sampai saat dalam mendapatkan pelajaran dan ilmu
ini. Beliau juga mengatakan bahwa tentang agama Hindu. karena setelah
orang tua dan masyarakat di Desa Rama diadakan Pasraman ini sikap dan prilaku
Murti sangat setuju dan antusias untuk anak-anak di Desa Rama Murti semakin
membujuk anaknya mengikuti baik lagi, dari tingkat kesopanannya dan
Pasraman. Apa lagi kegiatan di pemahamannya dalam masalah ajaran
Pasraman ini dilakukan pada saat libur agama Hindu. Kegiatan Pasraman ini
sekolah atau dihari Minggu, para orang ada karena persetujuan dari tokoh
tua beranggapan dari pada anak- agama. Justru seharusnya para tokoh
anaknya bermain tidak jelas lebih baik agama agar lebih peduli dan
mengikuti Pasraman, karena dengan memikirkan kebutuhan yang dibutuhkan
begitu kesibukan libur mereka menjadi dari kegiatan Pasraman, seperti media
terarah dan bermanfaat. Sekarang yang diperlukan oleh anak-anak
mereka sudah terbiasa untuk belajar contohnya buku ajaran yang sangat
agama di Pasraman dan antusias untuk terbatas, apa lagi seperti yang telah
datang ke Pasraman selalu meningkat, diketahui bahwa para tokoh agama
Ini terlihat dari tingkat Sradhanya yang adalah yang menjadi contoh untuk
meningkat, lebih santun kepada orang umatnya, yang merangkul umatnya dan
lain, kesopanan anak bertambah kepada menerima segala keluhan serta aspirasi
orang yang lebih tua dan sikap serta suara dari umatnya.
prilakunya semakin membaik semenjak Hasil penelitian dan pengamatan
mereka mengikuti Pasraman dari pada yang dilakukan di Pasraman Widia
sebelum mengikuti Pasraman. Namun Prastha bahwa sikap dan prilaku serta
terdapat permasalahan pada proses di karakter yang dimiliki oleh anak-anak
Pasraman yaitu media pembelajaran di Pasraman sudah termasuk memiliki
yang kurang mendukung, guru pengajar karakter yang baik yang sesuai dengan
dan rasa peduli dari tokoh-tokoh agama, ajaran agama Hindu serta keberhasilan
ini terlihat dari guru Pasraman yang dari sebuah proses Pasraman, ini terlihat
jarang hadir dan tokoh agamanya jarang dari sebuah kebiasaan para siswa pada
melakukan sosialisasi terhadap anak saat berlangsungnya suatu proses
Pasraman serta para tokoh agama tidak Pasraman, contohnya pada saat guru
pernah mengontrol bagaimana proses Pasraman datang mereka selalu
dari kegiatan Pasraman tersebut dan mengucapkan salam Om Swastyastu
ikut serta dalam kegiatan Pasraman dan berjabat tangan, tidak membantah
sehingga mereka merasa kurang perintah guru, begitu juga pada saat
diperhatikan oleh tokoh agamanya “. bertemu dengan orang tua murid dan
Hasil wawancara penulis teman sebayanya, lebih santun terhadap
menyimpulkan bahwa proses terjadinya orang yang lebih tua dan kepada orang
65 Jurnal Pendidikan Agama, Volume 7, Nomor 1, 01 Maret 2016, hlm 56 - 68

tua, cara bicaranya yang tidak kasar, karena perubahan yang positif tersebut.
berkurangnya kenakalan remaja pada Sebagai orang tua beliau sangat setuju
saat dirumah masing-masing, sudah bisa karena dengan diadakannya Pasraman
mengimplementasikan tentang ilmu sangat membantu anak-anak untuk lebih
agama Hindu yang didapatkannya di mampu dan faham lagi dalam masalah
Pasraman, sikap dan prilaku anak yang ajaran agama Hindu, yang awalnya
banyak berubah sehingga membuat tidak tahu tentang ajaran agama Hindu
bangga keluarga dan masyarakat menjadi tahu, yang awalnya tidak bisa
disekitarnya. membaca Bhagawad Gita menjadi bisa
Menurut, Ni Wayan Sunari, melantunkan, yang tadinya tidak bisa
mengatakan “ menurut pandangan dari menulis Aksara Bali menjadi bisa, dan
orang tua sangat setuju telah diadakan yang awalnya anak-anak tidak terbiasa
Pasraman di Desa Rama Murti karena bangun pagi menjadi rajin untuk bangun
melihat dari segi kondisi dari anak- pagi untuk bersembahyang dan kadang
anak, seperti yang telah diketahui kala mereka juga melakukan aktifitas
kususnya di Kecamatan Seputih Raman beryoga pada pagi hari bersama-sama di
ini sudah banyak berdiri sebuah Pasraman. Banyak sekali yang didapat
Pasraman. Dari situlah para orang tua di Pasraman, walaupun umur mereka
mengusulkan kepada bapak adat untuk masih terbilang sangat muda tapi
bisa mengajukan dan mendirikan mereka sudah bisa dan mampu
Pasraman di Desa Rama Murti seperti menerapkan Tat Vam Asi dan toleransi
yang telah dilakukan oleh desa-desa dikehidupan sehari-hari.
yang lainnya. Ini bertujuan untuk bisa Sedangkan bagi anak-anak yang
menambah ilmu dan pengalaman tidak pernah mengikuti kegiatan
kepada anak-anak, apa lagi disekolah Pasraman dan tidak pernah belajar
mereka sangat minim mendapatkan agama jelas beda dari segi ilmu dan
pelajaran agama Hindu karena waktu pemahaman pikirannya tentang
mereka sangat terbatas. Walaupun pengetahuan agama. Menurut
awalnya memang sulit membiasakan pandangan beliau sangat bagus dengan
anak untuk mau berangkat ke Pasraman, keberadaan Pasraman ini, walaupun
tapi karena dukungan dan dorongan dari bisa dikatakan Pasraman ini berdiri
orang tua anak-anak ini diberi belum lama sekitar dua (2) tahun, tapi
pemahaman tentang pentingnya belajar sudah bisa membuat dampak yang
agama Hindu, sehingga sekarang anak- sangat besar untuk anak-anak, pemuda,
anak rutin untuk mengikuti kegiatan di dan masyarakatnya. Semua itu berkat
Pasraman, karena kegiatan di Pasraman kerja sama antara masyarakat, tokoh
ini dilaksanakan pada hari minggu dan masyarakat dan pengurus Pasraman
tidak mengganggu hari sekolah mereka sehingga Pasraman ini masih berjalan
sehigga hari liburnya digunakan untuk dengan baik sampai saat ini“.
suatu hal yang lebih bermanfaat lagi Hasil wawancara tersebut
yaitu dengan belajar di Pasraman penulis membuat kesimpulan bahwa
sehigga orang tua menjadi bangga tidak hanya tokoh agama, orang tua dan
Indrayani, Ni Made. Implementasi Ajaran Catur Varna Dalam Kehidupan Masyarakat Hindu Bali
66

anak-anak saja yang bangga, setuju dan di Desa Rama Murti ini, karena kita
merasakan hasil dari keberadaan tahu bahwa pelajaran agama Hindu
Pasraman ini tetapi seluruh masyarakat yang kita dapat disekolah sangatlah
di Desa Rama Murti dan masyarakat terbatas, belum lagi kalau gurunya telat,
luar desa bangga karena dampak yang ijin sakit dan berhalangan untuk datang,
dihasilkan dari kegiatan Pasramana ini itu sangat merugikan muridnya.
sangat besar untuk masalah ajaran Sangatlah tidak mungkin jika harus
agama Hindu. Menurut beliau berkat menghandalkan belajar disekolah saja
kerja sama antara tokoh agama dan tidak cukup untuk lebih memahami lagi
masyarakat sehingga kegiatan Pasraman pelajaran agama Hindu. Karena dengan
ini masih tetap jaya dan dilaksanakan berangkat ke Pasraman dapat
ajeg sampai saat ini, karena tanpa menambah ilmu dan wawasan tentang
dukungan mereka dan orang tua, anak- ajaran agama Hindu. Seperti yang telah
anak tidak akan bersemangat untuk ketahui bahwa orang tua sangat
mengikuti kegiatan di Pasraman mendukung telah diadakan Pasraman,
tersebut. Walaupun terbilang baru walaupun di rumah sudah diajarkan
tetapi Pasraman Widia Prastha termasuk tentang agama tapi orang tua sangat
berkopeten karena ternyata sudah mendukung untuk belajar di Pasraman
banyak prestasi yang diraih oleh anak- karena agama Hindu ini sangat banyak
anak seperti lomba membaca kitab suci yang harus dipahami. Seharusnya anak-
(Bhagavad Gita), menulis aksara bali, anak yang mengikuti Pasraman bisa
LCT, dan beryoga sehingga membuat merubah sikap dan prilakunya karena di
bangga orang tua dan seluruh Pasraman telah diajarkan tata cara
masyarakat yang ada di Desa Rama berprilaku yang sopan, sikap bagaimana
Murti. Hasil penelitian dan pengamatan cara menghargai orang lain, teman dan
yang dilakukan bisa dikatakan orang tua. Seharusnya kita sebagai anak
Pasraman Widia Prastha berhasil harus mempunya sifat dan prilaku yang
membentuk karakter anak-anak dan baik, sopan dan tidak boleh melawan
pemuda yang ada di Desa Rama Murti. kedua orang tua, karena orang tua
Menurut, I Made Agus Dian adalah guru rupaka, orang tualah yang
Kusuma Wijaya, mengatakan “bahwa merawat kita dari lahir, dewasa bahkan
anak-anak sangat senang dan antusias sampai kita matipun orang tua masih
untuk mengikuti Pasraman karena di merawat kita, maka dari itu tidak boleh
Desa Rama Murti hanya satu terdapat melawan kedua orang tua “.
Pasraman, karena Pasraman juga dapat Pernyataan ini juga disampaikan
mengisi waktu luang menjadi hal yang oleh Made Alvin Bismawan yang
lebih bermanfaat lagi karena dilakukan mengatakan bahwa sangat setuju telah
pada hari libur dari pada maen kesana diadakan Pasraman di Desa nya karena
kesini lebih baik belajar agama di dengan begitu sangat membantu untuk
Pasraaman. Harapannya semoga semua menambahkan wawasan dan ilmu
anak-anak yang beragama Hindu bisa pengetahuan tentang agama Hindu,
hadir dan mengikuti Pasraman kususnya karena pada saat belajar disekolah
67 Jurnal Pendidikan Agama, Volume 7, Nomor 1, 01 Maret 2016, hlm 56 - 68

sangat minim dan terbatas untuk tua jangan bosan-bosan untuk selalu
mendapatkan pelajaran agama Hindu. mengajarkan agama kepada anaknya,
Dengan adanya kegiatan Pasraman karena sudah ada Pasraman di Desa
membawa banyak perubahan dari sikap, Rama Murti mari ajak anak Bapak Ibu
etika dan prilaku anak-anak karena di untuk belajar agama Hindu agar mereka
Pasraman mereka diajarkan bagaimana yakin dan paham dengan ajaran
bersikap dan berprilaku yang sopan agamanya sendiri.
terhadap orang tua, guru dan orang yang Pendidikan Pasraman sangat
lebih tua. Pasraman dilaksanakan pada penting karena dengan didirikan
hari Minggu, dimana pada hari tersebut Pasraman dan mengikuti Pasraman
para pelajar libur untuk bersekolah, jadi dapat memperbaiki sikap, prilaku serta
hari libur mereka bisa digunakan untuk karakter pemuda, pendidikan Pasraman
hal yang lebih bermafaat dari pada dapat meningkat Sradha dan bakti serta
bermain yang tidak jelas, kedua orang merubah karakter anak dan pemuda
tuapun sangat mendukung. Sudah menjadi perubahan yang positif.
banyak bukti yang positif semenjak Pendidikan Pasraman atau Agama
Pasraman ini didirikan, anak-anak yang Hindu di keluarga dan Pasraman dapat
sebelumnya mempunyai prilaku yang meningkatkan Budi Pekerti Pemuda
kurang baik sekarang lebih suka datang sehingga implementasi dari sikap dan
ke Pasraman untuk belajar dan datang karakter yang dimiliki pemuda menjadi
kepura untuk ber sembahyang, lebih acuan untuk pemuda yang lain, tentunya
hormat dan sopan terhadap orang karakter yang sesuai dengan ajaran
tuanya yang biasanya cenderung berkata agama Hindu.
kasar terhadap teman dan orang lain PENUTUP
sekarang lebih sopan.
Implementasi kegiatan Pasraman
Hasil wawancara tersebut
yang dapat dilakukan dalam rangka
penulis dapat menyimpulkan bahwa
membangun karakter generasi muda di
dengan didirikannya Pasraman ini
Desa Rama Murti antara lain dengan
sangat membantu anak-anak di Desa
menggunakan metode pembelajaran
Rama Murti untuk belajar tentang
melalui pembinaan agama Hindu yang
ajaran agama Hindu. Hampir 85%
disebut dengan Sad Dharma dan
seluruh anak-anak disana mengikuti
menggunakan metode mengajar yang
Pasraman, karena mereka sadar bahwa
bersifat melakukan bhakti-bhakti agar
pentingnya belajar agama Hindu. Kedua
memperkuat Sradhanya melalui ajaran
orang tua mereka mendukung maka
Nawa Widha Bhakti.
semangat dan antusias merekapun
semakin bertambah dan saya rasa tidak
SARAN
ada rasa malas untuk berangkat ke
Pasraman karena disisi mereka bisa Pada generasi muda yang ada di
belajar agama Hindu mereka juga bisa Desa Rama Murti sebagai obyek dan
bertemu dengan teman-teman mereka. subyek pelaksanaan Pasraman agar
Penulis mengharapkan untuk para orang memiliki kebanggaan dan paham atas
Indrayani, Ni Made. Implementasi Ajaran Catur Varna Dalam Kehidupan Masyarakat Hindu Bali
68

kearifan lokal miliknya sendiri serta Havighurst,R.J.(1972).Developmental


tidak asing dengan nilai tradisi budaya psychology.New York.Mckay.
Hindu dan prestasi dalam kegiatan http://elerning-rri.net/english/fungsi-
Lpp-rri-denpasar-dalam-
agama Hindu yang dimiliki khususnya
tranformasi-nilai-nilai-agama-
pada Desa Rama Murti. hindu-dan-budaya-bali.
Kepada pihak pemerintah dan (diakses pada hari kamis 28
masyarakat diharapkan untuk mencoba April 2016 Pukul 10.00 WIB)
memanfaatkan Pasraman dalam http://riszaksarifemale.Blogspot.com/20
menanamkan pilar-pilar pendidikan 11/11.pengetahuan-
karakter bangsa. Sehingga tindakan pemuda.html. (diakses pada
hari sabtu 11 Juni 2016 pukul
asusila khususnya yang diperbuat oleh
13.45 WIB)
pemuda Indonesia dapat diminimalisir Http://prabhagib.blogspot.co.id/2016/01
dan ditindak lanjuti melalui /pengertian-dan-bagian-nawa-
mencegahan dan penyembuhannya widha.html. (diakses pada hari
dengan ajaran agama. Kepada pihak kamis 10 November 2016
penyelenggara Pasraman, supaya pukul 10.35 WIB)
merancang kegiatan Pasraman dengan http://www.Swarahindudharma.com.
(diakses pada hari kamis 9 Juni
sebaik-baiknya dan tidak membosankan
2016)
melainkan membuat para siswa merasa http://susanti.blogspot.com/2016/03/pen
nyaman sehingga rasa ingin selalu gertian-metode-mengajar-
mengikuti kegiatan di Pasraman. pasraman-tentang-ajaran-sad-
Perlunya diadakan sosialisasi kepada dharma.html. (diakses pada
masyarakat luas terutama dikalangan hari 10 November 2016 pukul
14.37 WIB)
pelajar dan pemuda akan pentingnya
Iqbal,Hasan, 2000. Pokok-pokok Materi
pendidikan agama Hindu yang dapat Metodologi Penelitian dan
dipelajari melalui kegiatan di Pasraman. Aplikasinya. Jakarta : Ghala
Indonesia.
DAFTRA PUSTAKA Kaelan, 2005. Metode Penelitian
Arikunto, Suharsini, 1993. Prosedur Kualitatif Bidang Filsafat
Penelitian, Suatu Pendekatan Paradigma Bagi
Praktek. Penerbit Rineka Cipta. Pengembangan Penelitian
Jakarta Interdisipliner Bidang Filsafat,
Hall, (S.,Lindzey, 1995). Teori sifat dan Budaya, Sosial, Semiotika,
Behavioristik, Kansius : Sastra, Hukum, dan Seni.
Yogyakarta. Yogyakarta : Paradigma.
Hadi, Sutrisno, 1973. Metodologi Kajeng,I nyoman,dkk. 1997.
Research. Yogyakarta : Sarasamuccaya. Paramita
Yayasan Penerbit Fakultas Surabaya.
Psikologi Universitas. Gajah Koentjaningrat, 1985. Beberapa Pokok
Mada. Antropologi Sosial. Jakarta :
Hasbulloh, 2008. Dasar-Dasar Ilmu Dian Rakyat.
Pendidikan. PT. Raja Grafindo Nurihsan, Dkk (2013:57-58). Dinamika
Persada. Jakarta. Perkembangan Anak Dan

Anda mungkin juga menyukai