Judul
usia dini sudah dilatih untuk melakukan sesuatu yang baik, maka setelah
dewasa nanti mereka sudah terbiasa dan tumbuh rasa senang untuk
kebajikan dan budi pekerti yang luhur membutuhkan berbagai latihan dan
kewajiban agama agar membudaya dan mewarnai sikap hidupnya. Sejak kecil
anak-anak kita telah menerima didikan agama, baik itu di sekolah terlebih
1
lagi di lingkungan keluarga. Nasarudin Latif mengatakan: “Anak-
anak kita harus dipersiapkan jasmaniah dan rohaniah, untuk bisa tegak
diatas kaki sendiri dan hidup sebagai manusia yang berguna, bagi agama dan
bangsa”.
1
Nasaruddin Latif, Keluarga Muslim, (Jakarta: BP 4 pusat, 1997), hlm. 29
Proposal Tesis 1
Bagaimanapun krisis mentalitas, moral, dan karakter anak
bangsa pada umumnya dan pendidikan nasional pada khususnya. Oleh karena
itu, jika dicermati dan dinilai lebih adil dan objektif merupakan cermin dari
2
krisis mentalitas dan moralitas dalam masyarakat yang lebih luas.
terhadap anak tertumpu pada 3 (tiga) lembaga yaitu keluarga, sekolah dan
masyarakat sebagai pusat pendidikan. Kalau kita melihat dari ketiga lembaga
pendidikan.
dalam pendidikan berubah perannya. Kita bisa lihat bahwa pada era
ayah dan ibu, yang pada gilirannya kontrol dan perhatian kepada anak-
2
Nurul Zuriah, Pendidkan Moral dan Budi Pekerti Dalam Perspektif Perubahan
(Jakarta: Bumi Aksara, 2007), hlm. 11
Proposal Tesis 2
anaknya tidak tercukupi. Mengingat permasalahan tersebut, banyak orang tua
pendidikan anak adalah mendidik mereka dengan akhlak yang mulia yang
jauh dari kejahatan dan kehinaan. Seorang anak memerlukan pendalaman dan
nilai-nilai norma dan akhlak ke dalam jiwa mereka. Sebagaimana guru harus
terdidik dan berjiwa suci, berakhlak mulia dan jauh dari sifat hina dan keji,
maka mereka juga dituntut menanamkan nilai-nilai mulia ini ke dalam jiwa
3
anak dan menyucikan qalbu anak dari kotoran. Dengan demikian, yang
tidaklah mudah karena membutuhkan kerja keras serta kesabaran guru selaku
pendidik.
manusia secara langsung ataupun tidak langsung masib menjadi tolok ukur
3
Husain Mazhahiri, Pintar Mendidik Anak, (Jakarta: Lentera Basritama, 1999), hlm.
240
Proposal Tesis 3
akhlak selalu dikaitkan dengan persoalan sosial masyarakat, kare na
dalam al-Qur’an seperti kaum ‘Ad, Madyan dan Saba’ maupun yang terdapat
4
akan runtuh apabila akhlaknya rusak”.
Harus diakui bahwa pendidikan akhlak sebagai salah satu inti dari
5
negara diukur dari pendidikan dan out putnya.
simbol ini memiliki peranan penting dalam bidang pemikiran dan kelompok-
tentang Tuhan dan alam gaib sebagai ilusi karena konsep-konsep tersebut
6
muncul dari keinginan manusia (human wishes) dan bukan dari realitas”.
4
Suwito, "Konsep Pendidikan Akhlak Menurut Ibn Miskawaih". Disertasi Doktor
pada Program Pascasarjana (Pps), (Jakarta: Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Syarif
Hidayatullah, 1995), hlm. 1
5
Samsul Nizar, Memperbincangkan Dinamika Intelektual dan Pemikiran HAMKA
tentang Pendidikan Islam ( Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2008), hlm. 11
6
Erich, Physco-analysis and Religion. (New Haven: Yale University Press, 1995), hlm.
Proposal Tesis 4
Kemuliaan akhlak Nabi Muhammad dalam sejarah membuktikan
bahwa umat Islam dalam binaan Nabi Muhammad Saw pernah mengalami
masa keemasan yang mencapai 1300 tahun lamanya. Masa keemasan ini
adalah masa periode Madinah yakni pada masa Nabi Muhammad sendiri
mereka bersama dalam kehidupan sosial politik. (Suyuthi 1993, hlm. 22).
Kenyataan dalam sejarah bahwa pada periode ini benar-benar tercipta sebuah
peradaban gemilang.
tiga Dinasti Besar (Disnati Turki Usmani, Safawi dan Mughol), namun
pada awal abad ke-19 kekuasaan, wibawa dan kemakmuran tiga dinasti
banyak wilayah dunia Islam seperti benua Afrika, Timur Tengah dan India
12
7
Demi konsistensi dalam penulisan penelitian ini peneliti selanjutnya menggunakan
kata “Said Nursi” yang merujuk kepada Bediuzzaman Said Nursi (1887-1960) sepanjang
pembahasan penelitian ini, namun untuk tempat khusus dalam judul besar atau pada sub judul
maka masih akan digunakan kata tersebut.
Proposal Tesis 5
langsung atau tidak langsung, mereka yang berusaha keluar dari dominasi
8
akhir” dan penguatan akidah islamiah.
atas adalah Said Nursi dari Turki salah satu tokoh penting pada akhir abad
ke-19. Said Nursi hadir untuk menjadikan umat ini beriman dan berakhlak
mulia dan kembali berjaya sebagaimana jayanya umat Islam dahulu dan dapat
"Tidak akan pernah menjadi baik umat pada kurun (abad) terakhir ini
kecuali dengan cara perbaikan pada kurun umat yang terdahulu, yakni cara
9
yang dibuat oleh Rasulullah SAW yang diteruskan oleh para sahabat".
Qur’an, hari akhir dan integralitas keilmuan. Said Nursi adalah sosok
pemberani dan gigih memperjuangkan umat Islam di Turki pada masa akhir
satu orang besar yang berani menghadapi dan menyelamatkan umat manusia
8
Sebenarnya kesadaran akan kelemahan dan ketinggalan kaum muslimin dari bangsa-
bangsa Eropa dalam berbagai bidang kehidupan ini, telah timbul mulai abad ke 11 H / 17 M
dengan kekalahan-kekalahan tersebut mendorong raja-raja dan pemuka-pemuka kerajaan
untuk menyelidiki sebab-sebab kekalahan mereka dan rahasia keunggulan lawan.
9
M. Ali Hasan. Studi Islam: Al-Qur’an dan As-Sunnah. (Jakarta: Raja Grafindo
Persada, 2000), hlm. 735
Proposal Tesis 6
dari berbagai peristiwa berdarah dan penyimpangan terhadap fitrah manusia.
Said Nursi juga menghalangi manusia agar tidak terjatuh ke dalam atmosfir
10
kehancuran dalam kebudayaan mereka. Said Nursi adalah salah satu
umat Islam dan akhlak umat. Bahkan sampai muncul Republik Turki, ia
e bal
pendidikan dan moralitas umat, yang waktu itu sudah mulai dirusak oleh
Mustafa Kemal Attaruk. Karena itu, Said Nursi tampil dengan model sufi
penyakit umat terlalu kompleks dan beragam. Pada kondisi ini tampillah
10
Ihsan, Membebaskan Agama dari Dogmatisme & Sekulerisme, (Jakarta: RajaGrafindo
Persada, 2003), hlm. v
Proposal Tesis 7
11
Syafiie, Inu Kencana, Logika, Elika, dan Estetika Islam. (Jakarta: Pertja, 1998), hlm.
153-154
Proposal Tesis 8
masyarakat yang ada saat ini, khususnya pendidikan akhlak yang merupakan
12
pribadi penulisnya dan pergulatan pemikirannya.
yakni sebuah revolusi politik dari sistem kekhalifahan diubah menjadi sistem
sebagai berikut: Pertama, Risale-i Nur karya Said Nursi merupakan tafsir
Qur’an dengan jalan ikhlas, takwa dan sedekah. Karya ini juga membahas
12
Mantik dikatakan sebagai ilmu adalah ilmu logika yakni rumusan-rumusan atau
patokan-patokan agar orang mendapatkan petunjuk di dalam ia berpikir, supaya selamat dari
kesalahan-kesalahan dan terhindar pengertiannya dari kekeliruan. Ilmu mantiq ialah undang-
undang yang menjaga hati dari kekeliruan dalam berpikir. Menurut M. Taib Thahir Abd. Muin
Ilmu mantik dapat pula dinamakan ilmu logika. (Dja’far Amir, Ilmu Mantiq. Ramadhani, Solo,
1980, hlm. 1-2).
13
Lihat tesis Afriantoni. “Prinsip-prinsip Pendidikan Akhlak Generasi Muda Menurut
Bediuzzaman Said Nursi” , (Tesis, S2 Program Pascasarjana IAIN Raden Fatah Palembang, 2007),
hlm.12
Proposal Tesis 9
Risale-i Nur yang berorientasi kepada perubahan pola pikir dan laku
Internasional di Turki yang ke-6 tahun 2002 yang dikoordinir oleh The
Foundation for Sciance and Culture ini selalu menyertakan tema etika. Satu
perlunya membahas mengenai akhlak dan juga tulisan Faris Kaya yang
semacam ini merupakan hasil refleksi dan pemahaman terhadap suatu teologi
kerangka pikir dan sikap perilaku. Diyakini bahwa Said Nursi adalah sosok
Tuhan dalam diri manusia dengan catatan bahwa akal memiliki peran
Proposal Tesis 10
ma’rifatullah dalam perspektif yang luas. Sementara itu dapat
dalam konteks pendidikan akhlak selalu memadukan akal dan hati untuk
melalui pemahaman, teologi rasional dan spritual semakin dinilai penting dan
mendesak.
Proposal Tesis 11
C. Rumusan Masalah
D. Tujuan Penelitian
Nursi.
E. Manfaat Penelitian
konsep pendidikan akhlak yang pernah dihasilkan oleh Said Nursi sebagai
Proposal Tesis 12
Kemudian dalam kaitannya dengan ilmu pendidikan akhlak
Penelitian ini juga berguna sebagai salah satu bahan pemikiran untuk
Penelitian ini dapat pula dijadikan sebagai salah satu bahan pemikiran untuk
F. Tinjauan Pustaka
tentang Said Nursi, diakui bahwa ada beberapa peneliti yang telah
Proposal Tesis 13
1. Kajian "Model-model Pendidikan Bediuzzaman"
o l e h H a l i t E r t u g r u l (1 9 9 4 ), t e l a h memperkenalkan karya
2. T u l i s a n k a r ya A d e m T a t l i , 1 9 9 2 d a l a m s e b u a h m a k
Suatu catatan penting dari makalah ini memuat tentang 13 tawaran Said
Nursi dalam Risale-i Nur, yaitu The Direct Lecturing Method, The
Proposal Tesis 14
dan karya ilmiyah tersebut dengan penelitian yang akan penulis lakukan
G. Kerangka Pemikiran
masih belum menunjukkan hasil yang diharapkan sesuai dengan landasan dan
tujuan dari pendidikan itu. Membentuk manusia yang cerdas yang diimbangi
dengan nilai keimanan, ketaqwaan dan berbudi pekerti luhur, belum dapat
potensi yang dimiliki agar berkembang secara optimal, sehingga anak mampu
khalifah di muka bumi adalah mereka yang memiliki komitmen iman dan
14
Ary H. Gunawan, Kebijakan-Kebijakan Pendidikan, (Jakarta: Rineka Cipta, 1995),
hlm. 163
Proposal Tesis 15
hukum alam (sunatullah) dalam rangka memakmurkan kehidupan di muka
15
bumi.
sehingga anak Dapat dibentuk sejak usia dini. Oleh karena itu sekolah sebagai
pendidikan akhlak anak, karena baik buruknya akhlak anak secara tidak
orang tua. Merosotnya sikap sopan santun dan perilaku-perilaku lainnya yang
ahlak dan tingkah laku sosial untuk menyiapkan generasi muda untuk
hadistnya :
15
Fuaduddin TM, Pengasuhan Anak Dalam Keluarga Islam, (Jakarta: Kerjasama
Lembaga Kajian Agama Dan Jender Dengan Solidaritas Perempuan Dan The Asia Foundation,
1999), hlm. 16
16
Masan Alfat ,dkk., Aqidah Akhlak, (Semarang: Toha Putra, 1994), hlm. 86
Proposal Tesis 16
“Ajarkanlah kebaikan (etika dan moral) kepada anak-anakmu (laki-laki
dan
perempuan) dan keluargamu (suami dan istri) serta didiklah mereka
17
(pendidikan olah pikir).” ( HR. ‘Abdurrazzak dan Said Bin Mansur )
dasarnya bertitik tolak dari urgensi akhlak dalam kehidupan. Tokoh yang
“Ilmu akhlak akan menjadikan seseorang lebih sadar lagi dalam tindak
negara. Berbudi pekerti yang mulia dan terhindar dari sifat-sifat tercela dan
19
berbahaya.
sebagai karekter. Menurutnya keadaan ini ada dua jenis. Pertama, alamiah
dan bertolak dari watak. Kedua, tercipta melalui kebiasaan dan latihan.
pendapat. Sebagian berpendapat bahwa karakter dimiliki oleh jiwa yang tidak
17
M. Nipan Abdul Halim, Anak Sholeh Dambaan Keluarga, (Yogyakarta: Mitra Pustaka,
tahun 2000), hlm. 46
18
Zein, Muhammad, Methodologi Pengajaran qjaran Agama, (Yogyakarta: AK Group
dan India Buana, 1995), hlm. 13-14
19
Daud, Wan Moh Wan. Filsafah dan Praktik Pendidikan Islam Syed M. Naquib
Al-Atlas. (Bandung: Mizan, 1999), hlm. 77-79
Proposal Tesis 17
berpikir (nonrasional). Sementara yang lain berpendapat karakter itu dimiliki
menjadi watak dapat berubah cepat atau lambat melalui disiplin serta
serta banyak remaja dan anak-anak berkembang liar tanpa nasehat dan
20
pendidikan. Ini tentu saja sangat negatif.
rasional yang memberi lebih kuat kepada pendidikan daya pikir (rasio)
20
Ibn M i s k a wa i h , T a h z i b a l - A k h la q . H a s a n T a m i r n (E d
), ( B a i r u t: M a n s y u r a t D a r Maktabat al-Hayat, 1997), hlm. 56-57
21
Suwito, "Konsep Pendidikan Akhlak Menurut Ibn Miskawaih". Disertasi
Doktor pada (Jakarta: Program Pascasarjana (Pps) Institut Agama Islam Negeri (I AI N ) Syarif
Hidayatullah, 1995), hlm. 10
Proposal Tesis 18
manusia, sedangkan pendidikan akhlak mistik memberikan porsi lebih
kuat kepada pendidikan daya rasa pada diri manusia. Distingsi ini
yang dinamis.
yang seimbang dalam arti terhadap dirinya maupun terhadap luar dirinya.
pengertian harus menjadi nama bagi suatu mata pelajaran atau lembaga
akhlak d a l a m p e n e l i t i a n i n i d i t i n j a u m e l a l u i 2 (d u a ) a l
i r a n , ya k n i
22
rasional dan mistik. Akhlak termasuk unsur immaterial, yakni
unsur
rasio dan rasa. Oleh sebab itulah, yang dimaksud dengan pendidikan akhlak
rasional yang memberi lebih kuat kepada pendidikan daya pikir (rasio)
Proposal Tesis 19
22
Ab d u ll a h Na s i h, P en d id i ka n A n a k d a la m I sla m I d a n 2 . (d it
er je ma h ka n o leh Jamaluddin Miri), (Jakarta: Pusataka Imam, 1995), hlm.125
Proposal Tesis 20
kepada pendidikan daya rasa pada diri manusia. Distingsi ini bermanfaat bagi
H. Metode Penelitian
1. Jenis Penelitian
makalah, artikel, dan lainnya, maka penelitian tersebut mengikuti jenis telaah
23
kepustakaan (library research). Di sini, apabila dilihat pula dari subject
24
nilai dan ide-ide budaya sebagai produk berpikir manusia. Dengan
25
ilmuwan besar muslim.
23
Masni Singarimbun, Metode Penelitian survey, (Jakarta:LP3ES, 1989), h. 45.
24
Atho Mudzhar, Pendekatan Studi Islam Dalam Teori dan Praktek (Yogyakarta:
Pustaka Pelajar, 1992), h. 37.
25
Mengenai eksplorasi penelitian kualitatif secara detil dengan berbagai metodenya, lihat
Noeng Muhdjir, Metodologi Penelitian Kualitatif (Yogyakarta: Rake Sarasin, 2002).
Proposal Tesis 21
2. Metode Pengumpulan Data
Secara garis besar, ada dua sumber yang digunakan dalam memperoleh
data, yaitu sumber primer dan sumber sekunder. Sumber primer memberikan
data langsung dari sumber pertama berupa karya-karya Said Nursi. Target
Pendidikannya.
(Istanbul: Sozler Society, 2001), The Rays (Istanbul: Sozler Nesriyat, 1998),
Nesriyat,2000).
tulisan, baik dalam bentuk buku, jurnal, makalah, maupun artikel, dari para
Proposal Tesis 22
3. Metode Pendekatan
hidunya.
objek persoalan yang sedang dikaji. Kedua, perumusan ide-ide dasar itu dapat
26
Amin Abdullah, “Relevansi Studi Agama-Agama Dalam Milenium Ketiga:
Mempertimbangkan Kembali Metodologi dan Filsafat Keilmuan Agama dalam Upaya
Memecahkan Persoalan Keagamaan Kontemporer” dalam Ulumul Qur’an: Jurnal Kebudayaan
dan Peradaban, No 5 VII/ 1997, h. 62-67. Dimuat pula dengan judul “Relevansi Studi Agama-
Agama dalam Milenium Ketiga” dalam Amin Abdullah dkk., Mencari Islam: Studi Islam dengan
Berbagai Pendekatan (Yogyakarta: Tiara Wacana, 2000), h 1-25.
Proposal Tesis 23
kebebasan intelektual (intellectual freedom), sehingga terbebas dari
27
dogmatisme dan fanatisme.
I. Sistematika Penulisan
Dalam pembahasan tesis ini terdiri dari beberapa bab, dari tiap-tiap
27
Ibid., h. 59-60.
Proposal Tesis 24
BAB IV PENDIDIKAN AKHLAK MENURUT SAID NURSI, yang
J. Daftar Pustaka
Ab d u ll a h Na s i h, P en d id i ka n A n a k d a la m I sla m I d a n 2 .
(d it er je ma h ka n o leh Jamaluddin Miri), (Jakarta: Pusataka Imam,
1995),
Daud, Wan Moh Wan. Filsafah dan Praktik Pendidikan Islam Syed M.
Naquib Al-Atlas. (Bandung: Mizan, 1999),
Proposal Tesis 25
Hasan, M. Ali. Studi Islam: Al-Qur’an dan As-Sunnah. (Jakarta: Raja
Grafindo Persada, 2000)
Syafiie, Inu Kencana, Logika, Elika, dan Estetika Islam. (Jakarta: Pertja, 1998
Proposal Tesis 26
Zein, Muhammad, Methodologi Pengajaran qjaran Agama, (Yogyakarta:
AK Group dan India Buana, 1995)
Proposal Tesis 27
Proposal Tesis 28