Anda di halaman 1dari 11

PERAN PENDIDIKAN ISLAM DALAM MEMBENTUK IDENTITAS KEISLAMAN

GENERASI MUDA: STUDI KASUS MAHASISWA PRODI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

1Aini Rahayu, 2Salas Barchoya Gaos, 3Risalatu Zakiah


1
Universitas Islam Syekh Yusuf Tangerang
2
Universitas Islam Syekh Yusuf Tangerang
3
Universitas Islam Syekh Yusuf Tangerang

Email: 2203020006@students.unis.ac.id , 2203020041@students.unis.ac.id ,


2203020014@students.unis.ac.id

A. PENDAHULUAN

Karakter generasi muda pada saat ini sangat menghawatirkan karena banyak ditemukan
para generasi muda yang terjerat narkoba, Bahaya narkoba bagi pecandu dan kalangan muda,
para pelajar sangat banyak dan jika tidak segera dihentikan kebiasaan mengkonsumsi narkoba
maka hal ini akan memperburuk derajat kesehatan penggunanya itu sendiri secara pelan pelan
tapi pasti serta akan merusak masa depan kehidupan mereka. Banyaknya/tingginya pergaulan
bebas dikalangan remaja, Pergaulan bebas dikalangan generasi muda merupakan sebuah
fenomena yang sangat mengkhawatirkan. Pergaulan bebas bisa diartikan sebagai perilaku yang
tidak terkendali dalam bergaul dan berinteraksi dengan lawan jenis, tanpa memperhatikan
norma-norma sosial dan moral yang berlaku. Pembentukan Karakter dalam Pendidikan Islam
membahas tentang bagaimana pendidikan Islam dapat membentuk karakter generasi muda yang
berkualitas melalui pendekatan pembentukan karakter.
Dalam kajian ini, disebutkan bahwa pendidikan Islam memiliki konsep pembentukan
karakter yang mengacu pada Al-Quran dan Hadits, serta memberikan perhatian pada
pengembangan aspek spiritual, moral, sosial, dan intelektual. Artikel ini bertujuan untuk
memberikan informasi dan pemahaman yang komprehensif tentang pentingnya pendidikan Islam
dalam membentuk karakter generasi muda, serta memberikan solusi dan rekomendasi untuk
meningkatkan kualitas pendidikan Islam dalam membentuk karakter generasi muda yang
berkualitas dan berakhlak mulia, kemudian untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang
pentingnya pendidikan Islam dalam menghadapi tantangan pergaulan bebas dan nilai-nilai
negatif yang dapat mempengaruhi karakter generasi muda.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa itu Pendidikan islam?
2. Apa saja ruang lingkup pendidikan islam?
3. Apa itu identitas keagamaan islam?
4. Bagaimana pentingnya pendidikan islam dalam membentuk karakter generasi muda?

C. METODE PENELITIAN

Subyek Penelitian
Subyek penelitian ini terdiri dari mahasiswa yang beragama Islam. Mereka adalah 3
mahasiswa yang sedang mengembangkan diri dalam membentuk karakter yang berkaitan
dengan identitas agama.
Desain Penelitian.
Penelitian ini merupakan penelitian kunalitatif dengan cara mewawancarai subyek
penelitian satu demi satu.
Metode Pengumpulan Data.
Data diperoleh dari hasil wawancara dengan para mahasiswa. Adapun guide interviewnya
adalah sebagai berikut:

1) Bagaimana cara menanamkan karakter keislaman?


2) Bagaimana menanggapi tantangan dan godaan yang dapat menghambat penanaman
karakter pada kehidupan sehari-hari?
3) Bagaimana mengajak orang lain untuk ikut serta dalam upaya menanamkan karakter
keislaman dalam diri mereka?

Untuk menjaga validitas data, peneliti datang minimal dua kali untuk menyakinkan bahwa
data yang telah diinterpretasi oleh peneliti memang sesuai dengan yang dirasakan/ dilakukan
oleh subyek. Untuk menjaga reliabilitas data, peneliti mendengar berulang-ulang rekaman dan
dalam mencatat.

2
D. HASIL DAN PEMBAHASAN
1. Pendidikan Islam

Pendidikan Agama Islam adalah upaya sadar yang terencana dalam menyiapkan peserta
didik untuk mengenal, memahami, menghayati, hingga mengimani ajaran agama Islam,
dibarengi dengan tuntunannya untuk menghormati penganut agama lain dalam hubungannya
dengan kerukunan antar umat beragama hingga terwujud kesatuan dan persatuan bangsa.1
Pendidikan Agama Islam adalah usaha sadar yang dilakukan pendidik dalam rangka
mempersiapkan peserta didik untuk menyakini, memahami dan mengamalkan ajaran Islam
melalui kegiatan bimbingan, pengajaran atau pelatihan yang telah ditentukan untuk mencapai
tujuan yang telah ditetapkan.2
Menurut Zakiah Daradjat pendidikan agama Islam adalah suatu usaha dan asuhan
terhadap anak didik agar nantinya setelah selesai dari pendidikan dapat memahami apa yang
terkandung didalam Islam secara keseluruhan, menghayati makna dan maksud serta tujuannya
dan pada akhirnyadapat mengamalkannya serta menjadikan ajaran-ajaran agama Islam yang
telah dianutnya itu sebagai pandangan hidupnya sehingga dapat mendatangkan keselamatan
dunia dan akhirat kelak.3
a. Beberapa Ruang Lingkup Pendidikan Islam

Ruang lingkup Pendidikan Agama Islam adalah untuk mewujudkan keserasian, keselarasan dan
keseimbangan antara:

1) hubungan manusia dengan Allah SWT;


2) hubungan manusia dengan dirinya sendiri;
3) hubungan manusia dengan sesama manusia;
4) dan hubungan manusia dengan makhluk lain dan lingkungan alamnya.4

1
Abdul Majid dan Dian Andayani, Pendidikan Agama Islam Berbasis Kompetensi, (Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya, 2006), h. 130
2
Muhaimin, Peradigma Pendidikan Islam: Upaya Mengefektifkan PAI di Sekolah, (Bandung: Remaja Rosdakarya,
2002), h.183
3
Zakiah Daradjat, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Bumi Aksara, 2000), h. 38

4
Departemen Agama RI, Pedoman Pendidikan Agama Islam di sekolah Umum (Dirjen Kelembagaan Agama
Islam,2004), h.7

3
Ruang lingkup Pendidikan Agama Islam menurut Zakiah Darajat dalam buku Metodik
Khusus Pengajaran Agama Islam adalah:
b. Pengajaran Keimanan
Pengajaran keimanan berarti proses belajar mengajar tentang berbagai aspek kepercayaan
menurut ajaran Islam. Dalam hal keimanan inti pembicarannya adalah tentang keesaan Allah.
Karena itu ilmu tentang keimanan ini disebut juga “Tauhid” ruang lingkup pengajaran keimanan
ini meliputi rukun iman yang enam. Yang perlu digaris bawahi dalam pengajaran keimanan ini
guru tidak boleh melupakan bahwa pengajaran keimanan banyak berhubungan dengan aspek
kejiwaan dan perasaan. Nilai pembentukan yang diutamakan dalam mengajar ialah keaktifan
fungsi-fungsi jiwa. Yang terpenting adalah anak diajarkan supaya menjadi orang beriman, bukan
ahli pengetahuan keimanan.5
c. Pengajaran Akhlak
Pegajaran akhlak berarti pengajaran tentang bentuk batin seseorang yang kelihatan pada
tindak-tanduknya (tingkah lakunya). Dalam pelaksanaannya, pengajaran ini berarti proses
kegiatan belajar mengajar dalam mencapai tujuan supaya yang diajar berakhlak baik. Pengajaran
akhlak membicarakan nilai sesuatu perbuatan menurut ajaran agama, membicarakan sifat-sifat
terpuji dan tercela menurut ajaran agama, membicarakan berbagai hal yang langsung ikut
mempengaruhi pembentukan sifat-sifat itu pada diri seseorang secara umum.
d. Identitas keislaman

Identitas Keagamaan yang dimaksud dalam penelitianini memiliki kedekatan makna


dengan identitas diri dalam membentuk sikap keberagamaan. Secara harfiah, kata identitas
merupakan kata serapan yang berasal dari bahasa Inggris “Identity” yang diarikan sebagai diri
atau tandaatau jati diri yang melekat pada seseorang atau kelompok yang membedakannya
dengan yang lain. Identitas keislaman merujuk pada kesadaran dan pengenalan diri seseorang
sebagai individu yang mempraktikkan agama Islam. Ini mencakup keyakinan, nilai, dan praktik
keagamaan yang menjadi bagian integral dari kehidupan sehari-hari individu tersebut. Identitas
keislaman sering kali tercermin dalam cara seseorang menjalani hidup, berinteraksi dengan
masyarakat, dan memahami dirinya sendiri dalam konteks nilai-nilai Islam. Hal ini dapat
mencakup aspek-aspek seperti ibadah, etika, moralitas, dan partisipasi dalam kegiatan
keagamaan.
5
Zakiah Darajat, dkk. Metodik Khusus Pengajaran Agama Islam, (Jakarta: Bumi Aksara, 2011), Cet. V, h. 63-68

4
Menurut Erickson sebagaimana dikutin Hasanah, yang dimaksud dengan identitas
diri adalah potret diri yang tersusun dari berbagai macam tipe identitas, meliputi identitas
karir, identitas politik, identitas agama, identitas hubungan dengan orang lain, identitas
intelektual, identitas seksual, identitas etnik, identitas minat, identitas kepribadian, dan identitas
fisik. 6 Jika dihubungkan dengan identitas keagamaan identitas yang dimaksud adalah potret
atau ciri sikap keberagamaan yang melekat pada maka seseorang yang membedakannya dengan
yang lain. Erickson, sebagai tokoh yang dianggap sebagai penemu teori pembentukan
identitas diri mengemukakan beberapa hal yang dapat mempengaruhi terbentuknya identitas
pada diri seseorang di antaranya:
1. Lingkungan sosial, dimana seseorang tumbuh dan berkembang seperti keluarga, tetangga
dan kelompok teman sebaya.
2. Kelompok acuan (reference group), yaitu kelompok yang terbentuk pada
seseorangmisalnya kelompok agama atau kelompok yang memiliki minat yang sama
dimana melalui kelompok tersebut remaja dapat memperoleh nilai-nilai dan peran
yang dapat menjadi acuan bagi dirinya.
3. Tokoh idola, yaitu seseorang yang sangat berarti seperti sahabat, guru, kakak, atau
orang yang mereka kagumi. 7

e. Pentingnya Pendidikan Islam dalam Membentuk Karakter Generasi Muda

Pendidikan Islam memainkan peran penting dalam membentuk karakter generasi muda,
bahwa pendidikan Islam memberikan landasan moral yang kuat bagi anak-anak generasi penerus
bangsa. Melalui pengajaran nilai-nilai Islam, seperti kejujuran, keadilan, kasih sayang, dan kerja
keras, anak-anak belajar untuk menjadi individu yang bertanggung jawab dan memiliki sikap
yang baik terhadap sesama. Hal ini diperkuat oleh Muhammad Hamidullah, seorang pakar
Islam, dalam bukunya “Sistem Pendidikan dalam Islam dan Pengantar Islam dan Prinsip-
prinsipnya” mengungkapkan bahwa pendidikan Islam memiliki peran yang sangat penting dalam
membentuk karakter generasi muda. Melalui pendidikan Islam, generasi muda dapat
mengembangkan kepribadian yang kuat, seperti kejujuran, kesabaran, kerendahan hati, dan
disiplin.” Selama wawancara dengan para mahasiswa prodi ilmu pendidikan islam, mereka

6
Uswatun Hasanah, Pembentukan Identitas Diri dan Gambaran Diri Pada Remaja Putri Bertato di Samarinda,
eJournal Psikologi, Volume 1, Nomor 2, 2013: 177-186
7
Ibid,. hlm.181

5
mengungkapkan bahwa pelajaran agama memberikan panduan yang jelas tentang perilaku yang
diharapkan dari mereka. Mereka merasa bahwa nilai-nilai yang diajarkan dalam pendidikan
Islam, seperti menghormati orang tua, tolong-menolong, dan menghindari perilaku negatif,
membantu mereka dalam mengembangkan karakter yang kuat dan positif.

f. Cara Mahasiswa Menanamkan Karakter Keislaman


Hasil data wawancara yang bernarasumber mahasiswa/i prodi pendidikan agama islam,
bahwa cara menanamkan karakter keislaman dengan:
a. Pahami lingkungan keluarga dan masyarakat
b. Beribadah yang konsisten
c. Menghindari perilaku yang negatif
d. Melakukan kegiatan yang bermanfaat, seperti: membaca qur’an dan mengiuti kajian
keislaman
“Caranya dengan dapat memahami Untuk menanamkan karakter keislaman kita perlu
mengetahui pentingnya ranah ranah lingkungan sekitar dan lingkungan keluarga agar karakter
keislaman dalam diri kita dapat tertanam dengan baik karna terbantu oleh dukungan ranah
ranah keislaman dan dukungan keluarga.”- Sumber 1, 14 Desember 2023 17:15

“untuk menanamkan karakter keislaman dalam kehidupan sehari-hari itu bisa dari segi
beribadah yang konsisten secara konsisten Kayak misalnya salat lima waktu kita nggak
ditinggalkan terus puasa-puasa sunnah baik sunnah maupun wajibnya terus membayar zakat
Nah itu tuh jangan sampai Terlupakan apalagi ditinggalkan terus ada juga bisa kita mendalami
ajaran Islam kayak seperti membaca Alquran mempelajari hadis sunah-sunah mempelajari
kitab-kitab Islam lainnya dan bisa diterapkan di kehidupan sehari-hari terus ada juga dengan
cara menjaga akhlak” –Sumber 2, 14 Desember 2023 17:54

“Menghindari Perilaku Negatif untuk menghindari perilaku yang bertentangan dengan ajaran
Islam, seperti mendengarkan ghibah, berbohong, atau melakukan perbuatan yang merugikan
diri sendiri maupun orang lain.”- Sumber 3, 14 Desember 2023 19:30

6
“mengikuti kursus atau pelatihan membaca literatur keislaman menjaga lingkungan sekitar
berbuat baik kepada orang lain terus ada mengikuti kegiatan-kegiatan keislaman kayak
Contohnya kayak pengajian kajian kitab suci gitu gitu udah untuk pertanyaan kedua.” –Sumber
4, 14 Desember 2023 18:07

2. Cara Mahasiswa Menanggapi Tantangan atau Godaan yang Dapat Menghambat


Penanaman Karakter pada Kehidupan Sehari-hari
Menanggapi tantangan dan godaan bisa dengan cara: menjauhi ranah yang dapat
menghambat perkembangan penanaman karakter keislaman seperti: Menjauhi perkumpulan yang
tidak ada manfaatnya dan menghindari ajakan kawan yang mengarah pada hal negative,menjaga
diri dari lingkungan yang tidak sehat, memperkuat iman dan adanya kesadaran diri, dan selalu
memohon kepada Allah SWT agar diberikan kekonsistenan dalam menjali hal-hal yang baik.

“Jauhi ranah ranah yang menurut kita ranah tersebut penyebab penghambat penanaman
karakter pada kehidupan kita, seperti perkumpulan² miras, remaja2 diluar lingkungan wawasan
keluarga dan ajakan-ajakan teman yang menurut kita hal tersebut penyebab penghambat
penanaman karakter.” - Sumber 1, 14 Desember 2023 17:15

“menghadapi tantangan dan godaan nya itu bisa berawal dari kesadaran diri ya yang
kesadaran diri itu penting pokoknya sangat penting itu kita harus sadar akan diri kita terus ada
juga kita bisa menguatkan iman dengan cara menguatkan iman ya Insyaallah godaan atau
tantangan itu bisa kita lewatin terus juga ada mencari dukungan dari orang lain itu kita bisa
berkomunikasi dengan orang lain seperti keluarga teman atau kerabat kerabat lain tentang
komunikasi yang tentang keagamaan atau keislaman terus jangan lupa untuk selalu berdoa
bertawakal kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala” –Sumber 2, 14 Desember 2023 17:54

“jadi itu kayak memperkuat tekad dan Niat terus berdoa dan memohon bantuan kepada Allah
subhanahuwata'ala terus mencari hidup. dari orang-orang terdekat seperti keluarga teman
kerabat terus ada meningkatkan pengetahuan dan pemahaman tentang agama kemudian terus
ada menjaga diri dari lingkungan yang tidak sehat”- Sumber 3, 14 Desember 2023 18:07

7
“Memilih lingkungan yang mendukung penanaman karakter keislaman, serta menjauhi
lingkungan yang cenderung merusak nilai-nilai tersebut. bisa Mengasah Kemampuan diri dan
bisa Meningkatkan kemampuan dalam mengendalikan diri, kea mengelola emosi, menahan diri
dari godaan, dan meningkatkan kesabaran. bisa dengan mencari dukungan dari keluarga, teman
seiman, atau masyarakat yang memiliki nilai yang sama agar dapat saling menguatkan dalam
menjalani kehidupan dengan prinsip keislaman.” –Sumber 4 ,14 Desember 2023 19.30

3. Cara Mengajak Orang Lain Untuk Ikut Serta dalam Upaya Menanamkan Karakter
Keislaman dalam Jati Diri
Dalam hal mengajak orang lain ikut serta dalam kegiatan positif agak susah karna kita
sebagai manusia juga kadang susah mengajak diri sendiri untuk bangkit. Tetapi, ada cara agar
orang lain bisa ikut serta dengan: mengajak menjalankan ibadah bersama-sama, adanya motivasi
atau kata-kata dorangan, mengenali karakter orang lain, dan menjadi pendamping dan
pembimbing yang baik.

“Pahami karakter orang tersebut lakukan selayaknya bagaimana seseorang memperkenalkan


dirinya dengan cara mengajak akan ikut kebaikan, seperti mengajak mereka untuk selalu
menjalankan sholat, mengajak mereka untuk menjalankan disiplin waktu, dan memberikan atau
mengingatkan motivasi atau kata-kata dorongan untuk mereka mau ikut serta dalam
menanamkan keislaman pada diri sendiri.” - Sumber 1, 14 Desember 2023 17:15

“untuk itu kita bisa memberikan contoh jadi kita duluan yang mulai baru nanti lama kelamaan
juga pasti teman-teman kita atau kerabat kita terdekat kayak Oh ternyata orang ini tuh begini ya
Baik nanti kan kalau kebaikan kan otomatis kayak di ikut diikuti gitu terus ada juga kita bisa
ngasih pengetahuan nasihat atau apapun itu yang kita tahu ke teman-teman kerabat kita
keluarga bisa terus kita juga bisa mengajak untuk berdiskusi tentang apa aja tentang kebaikan
tentang keislaman tentang keagamaan itu kita bisa ajak dan kita juga bisa beri dukungan kepada
orang yang ingin menanamkan karakter keislaman dalam diri mereka” –Sumber 2, 14
Desember 2023 17:54

8
“di antaranya ada memberikan motivasi memberikan pendampingan pembimbing terus
menjalani hubungan yang baik. terus ngajak untuk beramal mengajak kebaikan menasehati
kalau misalnya salah” –Sumber 3, 14 Desember 2023 18:07

“Dalam mengajak orang lain untuk ikut serta dalam upaya menanamkan karakter keislaman
dalam diri mereka, dengan Jadi contoh yang baik: jadi teladan yang baik juga sih karna itu
langkah awal yang penting. Dengan menerapkan nilai-nilai Islam dalam kehidupan sehari-hari,
orang lain akan melihat dan terinspirasi oleh perilaku kita. yang kedua itu Berkomunikasi
dengan baik kepada semua orang lalu Ajak mereka itu berdiskusi tentang nilai Islam dan betapa
pentingnya menanamkan karakter keislaman dalam kehidupan mereka. lalu Berbagi
pengalaman juga Ceritain pengalaman pribadi kita tentang bagaimana agama Islam telah bantu
perbaiki. karakter dan memberi kebahagian dalam hidup Anda. terus memberikan Dukungan
dan dorongan kepada mereka yang mau memperkuat karakter keislaman kepada dirinya.” -
Sumber 4, 14 Desember 2023 19:50

E. KESIMPULAN
Pendidikan Agama Islam memiliki peran penting dalam membentuk pemahaman,
pengamalan, dan penghayatan terhadap nilai-nilai keislaman. Bagi mahasiswa yang tertarik
dalam mengambil studi di bidang Pendidikan Agama Islam, skripsi menjadi kesempatan untuk
menemukan inspirasi baru dalam mengembangkan pemahaman yang lebih mendalam dan
menghadirkan kontribusi yang berarti dalam konteks pendidikan agama Islam. Skripsi terbaru di
bidang Pendidikan Agama Islam memberikan kesempatan untuk menggali potensi dan
memperbarui pendekatan dalam pengajaran dan pembelajaran agama Islam. *Pendidikan
Agama Islam memiliki peran yang sangat penting dalam membentuk identitas keislaman
generasi muda, termasuk mahasiswa program studi Pendidikan Agama Islam Dalam konteks
mahasiswa program studi Pendidikan Agama Islam, skripsi dapat menjadi sarana untuk
menggali potensi dan memperbarui pendekatan dalam pengajaran dan pembelajaran agama
Islam. Skripsi juga memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk mengembangkan
pemahaman yang lebih mendalam dan menghadirkan kontribusi yang berarti dalam konteks
pendidikan agama Islam. Pendidikan Agama Islam juga berperan dalam membentuk karakter

9
kreatif, inovatif, dan kemandirian berpikir pada siswa, serta dalam meningkatkan kesadaran
sosial dan kepedulian lingkungan pada generasi muda.
Selain itu, pendidikan agama Islam di sekolah juga memiliki peran dalam pembentukan
karakter peserta didik. Pendidikan Agama Islam (PAI) merupakan bagian yang sangat
fundamental dalam pembentukan kepribadian manusia, dan merupakan kunci yang tidak bisa
diabaikan. Pendidikan Agama Islam di sekolah juga membantu dalam membentuk etika kerja
pada generasi milenial Muslim. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa pendidikan agama
Islam memainkan peran yang sangat penting dalam membentuk identitas keislaman generasi
muda, termasuk mahasiswa program studi Pendidikan Agama Islam. Melalui skripsi dan
pendidikan agama Islam di sekolah, generasi muda dapat mengembangkan pemahaman yang
lebih mendalam, karakter kreatif, inovatif, kemandirian berpikir, serta kesadaran sosial dan
kepedulian lingkungan yang kuat dalam konteks keislaman,

F. DAFTAR PUSTAKA
Abdul Majid dan Dian Andayani. 2006. Pendidikan Agama Islam Berbasis Kompetensi. PT.
Remaja Rosdakarya. Bandung

Asmaun Sahlan. Pendidikan Karakter dalam Perspektif Islam (Kajian Penerapan Pendidikan
Karakter di Lembaga Pendidikan Islam). Jurnal el-Hikmah Fakultas Tarbiyah UIN
Malang

Departemen Agama RI. 2004. Pedoman Pendidikan Agama Islam di sekolah Umum. Dirjen
Kelembagaan Agama Islam.

Eko Ngabdul Shodikin, 2022. Kajian Objek Pendidikan Islam: Perspektif Hadits Rasulullah
SAW. Al-Manar : Jurnal Komunikasi dan Pendidikan Islam - Volume 11, Nomor 2

Mardiah Astuti,dkk. 2023. Pentingnya Pendidikan Islam Dalam Membentuk Karakter Generasi
Muda. Jurnal Faidatuna Vol.4, No.3

Muhaimin. 2002. Peradigma Pendidikan Islam: Upaya Mengefektifkan PAI di Sekolah. Remaja
Rosdakarya. Bandung

10
Uswatun Hasanah.2013. Pembentukan Identitas Diri dan Gambaran Diri Pada Remaja Putri
Bertato di Samarinda. eJournal Psikologi, Volume 1, Nomor 2

Zakiah Darajat. 2011. Metodik Khusus Pengajaran Agama Islam. Bumi Aksara. Jakarta

11

Anda mungkin juga menyukai