Anda di halaman 1dari 4

STASE KEPERAWATAN ANAK

LAPORAN PENDAHULUAN DENGUE HEMORRHAGUC FEVER (DHF)

Dibuat oleh :
Khairatun Ni’mah (2014901110038)

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BANJARMASIN


FAKULTAS KEPERAWATAN DAN ILMU KESEHATAN
PROGRAM STUDI PROFESI NERS A
2021
LAPORAN PENDAHULUAN
KEPERAWATAN ANAK DENGUE HEMORRHAGUC FEVER (DHF)

Definisi Demam berdarah Etiologi Menurut Manifestasi klinik Menurut


dengue atau DHF merupakan Suhendro,2007. (WHO, 2005). setelah digigit
penyakit infeksi yang Demam dengue dan demam nyamuk aedes aegypti yang
disebabkan oleh virus dengue, berdarah dengue disebabkan membawa virus, masa inkubasi
pada DHF terjadi perembesan oleh virus dengue, yang biasanya 4 sampai 7 hari.
plasma yang ditandai dengan termasuk dalam genus Timbul gejala-gejala meliputi;
peningkatan hematokrit atau flavivirus, keluarga flaviviridae. panas tinggi hingga lebih dari
penumpukan cairan dirongga 38 derajat celcius yang
Tubuh (Huda Nurarif Amin, berlangsung 3 sampai 7 hari,
2015). nyeri otot dan persendian, mual
1. Ketidakefektifan DAFTAR PUSTAKA:
polapenunjang
nafas muntah, gangguan pencernaan
Pemeriksaan :
NOC : 1.Ventilation, vital sign status.
Trombositopeni (konstipasi/ diare), nyeri perut,
Penatalaksanaan : NIC : atur(1000.000/mm3) Huda Nur Arif,
posisi, pertahankan jalan2015.
nafas,“Aplikasi
monitor Asuhan Keperawatan
adanya bintik-bintik kemerahan
Berdasarkan Diagnosa medis NANDA NIC-NOC.
1. Tirah baring aliran oksigen,
2. Hb dan monitor
PCVTTV meningkat pada kulit.
Jogjakarta: Mediaction.
2. Makanan lunak 2. Hipertermi(20%)
3. Medikamentosa yang bersifat NOC : 3.Thermoregulation
Isolasi virusSuhendro. (2007). Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam.
simtomatis. Untuk hiperpireksia NIC :4. Monitor
Leukopeni TTV, tingkatkan JilidintakeEd :cairan,
KlasifikasiDerajat
: 3. 4. Jakarta: peneribit EGCDHF
dapat diberikan kompres es di kompres pada lipatan paha
5. Serologi (uji H) : dan aksila, selimuti
menurutpasien.
WHO dalam (NANDA
kepala,ketiak, dan 3.
inguinal. Kekurangan volume cairan
Respon WHO. (2005).Maternal
antibody Mortality2015)
NIC-NOC, in 2005. Geneva :
Antipiretik sebaiknya dari NOC : Fluid balance, Departement
hidration, nutritional of Reproductive
status
Derajat I: Health disertai
demam and
sekunder Research.
golongan asiminofen, eukinin NIC : pertahankan catatan intake
6. Pada rejatan yang berat, dan output,
gejalamonitor
tidak khas dan satu-
atau dipiron. Hindari pemakaian status hidrasi, monitor
periksa vital sign,
: Hb, PCV atur kemungkinan
satunya perarahan adalah uji
asetosal karena bahaya transfusi berulang kali (setiap jam tornoquet positif
perdarahan. 4. Ketidakseimbangan nutrisi
atau 4-6 jam apabilakurang dari kebutuhan
Derajat II: derajat I disertai
4. Antibiotik diberikan apabila tubuh sudah menunjukkan perdarahan spontan
terdapat kekuatiran infeksi NOC: Nutritional status
perbaikan), faal dikulit/perdarahan lain
sekunder. NIC : monitor turgor kulit,
hemostasis, FDP,monitor Derajat III: ditemukan tanda
EKG, mual muntah,
Pasien dangue fever perlu monitor pucat,
foto kemerahan,
dada, dan kekeringankegagalan
BUN, jaringan sirkulasi, yaitu nadi
diobservasi telititerhadap konjungtiva.
Creatinin serum. cepat, tekanan nadi menurun
penemuan dini tanda renjatan, 5. Resiko syok hipovolemik (≤20mmhg) atau hipotensi
yaitu: NOC : syok prevention, syok management disertai kulit dingin, lembab,
a. Keadaan umum memburuk NIC : monitor TTV, monitor tanda awal syok, dan pasien menjadi gelisah.
b. Hati semakin membesar
tempatkan pasien pada posisi supinasi, kakiDerajat elevasi IV: Syok berat, nadi
c. Masa perdarahan memanjang tidak teraba, dan tekann darah
untuk peningkatan preload dengan tepat
karena trombositopenia tidak dapat diukur.
d. Hematokrit meninggi pada
pemeriksan berkala

Pathway

Arbovirus Beredar dalam aliran darah Infeksi virus (viremia)

Pge2 hipotalamus Membentuk dan melepaskan zat C3e, Mengaktifkan sistem


C5e, komplemen

Peningkatan reabsorbsi Na2


Hipertermi Permeabilitas meningkat
dan H2O

Agresi trombosit Kerusakan endotel pembuluh


darah Risiko syok hipovolemik

Trombosit sitopeni Merangsang mengaktivasi faktor Renjatan hipovolemik dan


pembekuan hipotensi
Risiko perdarahan Perdarahan

Risiko perfusi jaringan tidak


efektif

Asidosis metabolik Hipoksia jaringan

Risiko syok hipovolemik Kekurangan volume cairan Ke ekstra vaskular

Paru-paru Hepar Abdomen

Efusi pleura Hepatomegali Asites

Ketidakefektipan pola napas Mual muntah


Penekanan abdomen

Nyeri Ketidakseimbangan nutrisi


kurang dari kebutuhan tubuh

(Sumber: NANDA NIC-NOC, 2015)


Banjarmasin, April 2021
Ners Muda,

Khairatun Ni’mah ,S.Kep

Preseptor akedemik,

Suci Fitri Rahayu, Ns.,M.Kep

Anda mungkin juga menyukai