0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
4 tayangan4 halaman
1. Laporan pendahuluan ini membahas tentang kasus demam berdarah dengue (DHF) pada anak.
2. DHF disebabkan oleh virus dengue dan bermanifestasi dengan demam tinggi, nyeri otot dan sendi, dan bintik-bintik merah pada kulit.
3. Penatalaksanaan DHF meliputi pemberian cairan secara oral atau infus, antipiretik, dan pengawasan gejala renjatan seperti peningkatan hematokrit.
1. Laporan pendahuluan ini membahas tentang kasus demam berdarah dengue (DHF) pada anak.
2. DHF disebabkan oleh virus dengue dan bermanifestasi dengan demam tinggi, nyeri otot dan sendi, dan bintik-bintik merah pada kulit.
3. Penatalaksanaan DHF meliputi pemberian cairan secara oral atau infus, antipiretik, dan pengawasan gejala renjatan seperti peningkatan hematokrit.
1. Laporan pendahuluan ini membahas tentang kasus demam berdarah dengue (DHF) pada anak.
2. DHF disebabkan oleh virus dengue dan bermanifestasi dengan demam tinggi, nyeri otot dan sendi, dan bintik-bintik merah pada kulit.
3. Penatalaksanaan DHF meliputi pemberian cairan secara oral atau infus, antipiretik, dan pengawasan gejala renjatan seperti peningkatan hematokrit.
FAKULTAS KEPERAWATAN DAN ILMU KESEHATAN PROGRAM STUDI PROFESI NERS A 2021 LAPORAN PENDAHULUAN KEPERAWATAN ANAK DENGUE HEMORRHAGUC FEVER (DHF)
Definisi Demam berdarah Etiologi Menurut Manifestasi klinik Menurut
dengue atau DHF merupakan Suhendro,2007. (WHO, 2005). setelah digigit penyakit infeksi yang Demam dengue dan demam nyamuk aedes aegypti yang disebabkan oleh virus dengue, berdarah dengue disebabkan membawa virus, masa inkubasi pada DHF terjadi perembesan oleh virus dengue, yang biasanya 4 sampai 7 hari. plasma yang ditandai dengan termasuk dalam genus Timbul gejala-gejala meliputi; peningkatan hematokrit atau flavivirus, keluarga flaviviridae. panas tinggi hingga lebih dari penumpukan cairan dirongga 38 derajat celcius yang Tubuh (Huda Nurarif Amin, berlangsung 3 sampai 7 hari, 2015). nyeri otot dan persendian, mual 1. Ketidakefektifan DAFTAR PUSTAKA: polapenunjang nafas muntah, gangguan pencernaan Pemeriksaan : NOC : 1.Ventilation, vital sign status. Trombositopeni (konstipasi/ diare), nyeri perut, Penatalaksanaan : NIC : atur(1000.000/mm3) Huda Nur Arif, posisi, pertahankan jalan2015. nafas,“Aplikasi monitor Asuhan Keperawatan adanya bintik-bintik kemerahan Berdasarkan Diagnosa medis NANDA NIC-NOC. 1. Tirah baring aliran oksigen, 2. Hb dan monitor PCVTTV meningkat pada kulit. Jogjakarta: Mediaction. 2. Makanan lunak 2. Hipertermi(20%) 3. Medikamentosa yang bersifat NOC : 3.Thermoregulation Isolasi virusSuhendro. (2007). Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. simtomatis. Untuk hiperpireksia NIC :4. Monitor Leukopeni TTV, tingkatkan JilidintakeEd :cairan, KlasifikasiDerajat : 3. 4. Jakarta: peneribit EGCDHF dapat diberikan kompres es di kompres pada lipatan paha 5. Serologi (uji H) : dan aksila, selimuti menurutpasien. WHO dalam (NANDA kepala,ketiak, dan 3. inguinal. Kekurangan volume cairan Respon WHO. (2005).Maternal antibody Mortality2015) NIC-NOC, in 2005. Geneva : Antipiretik sebaiknya dari NOC : Fluid balance, Departement hidration, nutritional of Reproductive status Derajat I: Health disertai demam and sekunder Research. golongan asiminofen, eukinin NIC : pertahankan catatan intake 6. Pada rejatan yang berat, dan output, gejalamonitor tidak khas dan satu- atau dipiron. Hindari pemakaian status hidrasi, monitor periksa vital sign, : Hb, PCV atur kemungkinan satunya perarahan adalah uji asetosal karena bahaya transfusi berulang kali (setiap jam tornoquet positif perdarahan. 4. Ketidakseimbangan nutrisi atau 4-6 jam apabilakurang dari kebutuhan Derajat II: derajat I disertai 4. Antibiotik diberikan apabila tubuh sudah menunjukkan perdarahan spontan terdapat kekuatiran infeksi NOC: Nutritional status perbaikan), faal dikulit/perdarahan lain sekunder. NIC : monitor turgor kulit, hemostasis, FDP,monitor Derajat III: ditemukan tanda EKG, mual muntah, Pasien dangue fever perlu monitor pucat, foto kemerahan, dada, dan kekeringankegagalan BUN, jaringan sirkulasi, yaitu nadi diobservasi telititerhadap konjungtiva. Creatinin serum. cepat, tekanan nadi menurun penemuan dini tanda renjatan, 5. Resiko syok hipovolemik (≤20mmhg) atau hipotensi yaitu: NOC : syok prevention, syok management disertai kulit dingin, lembab, a. Keadaan umum memburuk NIC : monitor TTV, monitor tanda awal syok, dan pasien menjadi gelisah. b. Hati semakin membesar tempatkan pasien pada posisi supinasi, kakiDerajat elevasi IV: Syok berat, nadi c. Masa perdarahan memanjang tidak teraba, dan tekann darah untuk peningkatan preload dengan tepat karena trombositopenia tidak dapat diukur. d. Hematokrit meninggi pada pemeriksan berkala
Pathway
Arbovirus Beredar dalam aliran darah Infeksi virus (viremia)
Pge2 hipotalamus Membentuk dan melepaskan zat C3e, Mengaktifkan sistem
C5e, komplemen
Peningkatan reabsorbsi Na2
Hipertermi Permeabilitas meningkat dan H2O
Agresi trombosit Kerusakan endotel pembuluh
darah Risiko syok hipovolemik
Trombosit sitopeni Merangsang mengaktivasi faktor Renjatan hipovolemik dan
pembekuan hipotensi Risiko perdarahan Perdarahan
Risiko perfusi jaringan tidak
efektif
Asidosis metabolik Hipoksia jaringan
Risiko syok hipovolemik Kekurangan volume cairan Ke ekstra vaskular