Anda di halaman 1dari 2

BAB I

PENDAHULUAN

A. Kata Pengantar
Stroke sebagai penyakit kardiovaskuler merupakan kelainan
neurologis mendadak yang terjadi akibat gangguan aliran darah akibat
penyumbatan atau pecahnya pembuluh darah di otak (Gofir, 2009). Angka
kejadian stroke di Indonesia adalah 7 per 1000 penduduk (Depkes, 2013).
Penyebab kematian di Indonesia sepertiganya disebabkan oleh stroke. Stroke
memiliki angka kejadian tertinggi 10,8%, disusul penyakit jantung coroner
4,4% dan gagal jantung 0,25%. Prevalensi stroke yang didiagnosis gejala
stroke meningkat seiring bertambahnya usia, tertinggi pada usia rata – rata 70
tahun (43,1% dan 67%). Stroke cenderung lebih tinggi orang dengan
pendidikan rendah didiagnosis oleh tenaga kesehatan (16,5%) atau didiagnosis
dengan gejala stroke (32,8%). Prevalensi stroke di kota lebih tinggi dari pada
di desa yang didiagnosis oleh tenaga kesehatan (8,2%) dan didiagnosis gejala
stroke 12,7% (Depkes, 2013).
Spastisitas adalah gejala umum setelah stroke dan dapat memengaruhi
pasien selama berhari – hari atau berbulan – bulan setelahnya. Studi
menunjukkan bahwa spastisitas terjadi pada sekitar 38% pasien pasca stroke
(Van Kuok AA dkk, 2007). Spastisitas merupakan komponen dari sindrom
neuron motoric atas, adalah gejala neurologis yang sering muncul pada pasien
stroke dan didefinisikan sebagai peningkatan tonus otot yang bergantung pada
kecepatan dengan refleks tendon yang berlebihan (Langhorne P dkk, 2011).
Radial Shock Wave Therapy (RSWT) banyak digunakan pada
berbagai muskuloskuletal plantar fascitis, patellar tendinopathy, dan calcific
tendonitis shoulder. Baru – baru ini shock wave teraphy telah disarankan
sebagai pengobatan alternatif non invasif untuk spatisitas yang merupakan
salah satu faktor yang mempengaruhi ketangkasan tangan pada pasien stroke
(Aqil A dkk, 2013), (Cameron MH, 2013). Radial ESWT adalah jenis
gelombang kejut yang dihasilkan secara pneumatik, menghasilkan energi
rendah hingga sedang, superfisial, area terupetik yang lebih besar, dan lebih
ekonomis dibandingkan ESWT terfokus tradisional (Chang, 2012). Tsung –
Ying dkk (2016) dalam penelitian mereka menyarankan RESWT lebih
bermanfaat dalam mengurangi spasitisitas fleksor tangan dan pergelangan
tangan dengan disertai peningkatan fungsi tangan dan kontrol pergelangan
tangan pada pasien dengan stroke kronis. Selain itu, sesi berulang dari
RESWT menghasilkan efek yang lebih tahan lama, lebih nyata, dan
diperlukan untuk meningkatkan motricity fungsional.
B. Rumusan Masalah
Bagaimana Efektivitas Radial Shock Wave Therapy Untuk Terapi
Perawatan Pada Pasien Stroke.

C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Berdasarkan rumusan masalah di atas tujuan dari penulisan proposal
ini adalah untuk mengetahui evidence based practice tentang keefektifan
Radial Shock Wave Therapy untuk terapi perawatan pada pasien stroke.
2. Tujuan Khusus
Berdasarkan rumusan masalah di atas tujuan khusus penulisan
proposal ini adalah sebagai beriku :
a. Mengetahui mekanisme Radial Shock Wave Therapy (RSWT)
b. Mengetahui Keefektivan Radial Shock Wave Therapy untuk terapi
perawatan pada pasien stroke berdasarkan review beberapa hasil
penelitian.

Anda mungkin juga menyukai