Anda di halaman 1dari 4

PANDUAN ASUHAN GIZI (PAG)

RSUD Asy-Syifa’
Sumbawa Barat
Ditetapkan oleh :
BPH GRADE IV TANPA KOMPLIKASI Direktur,

dr. Carlof
NIP. 19820124 201001 1 014
1. Pengertian (Definisi) Pembesaran kelenjar prostat jinak yang terjadi
pada laki-laki usia > 40 tahun
2. Asesmen / Pengkajian : BB : LILA :
Antropometri
TB : IMT :

3. Biokimia DL, USG


4. Klinis / Fisik Klinis : Tekanan darah, nadi, respirasi dan suhu
Fisik : sakit pada saat buang air kencing,nyeri pada
daerah kantung kemih, demam

5. Riwayat Makan  Anamnesis riwayat gizi secara kualitatif meliputi


asupan makanan yang menggambarkan:
- Pola makan (frekuensi penggunaan bahan
makanan)
- Diet saat ini
 Anamnesis riwayat gizi secara kuantitatif untuk
mendapatkan gambaran asupan zat gizi sehari
melalui recall makanan 24 jam.

6. Riwayat Personal - Nama


- Umur
- Alamat
- Pekerjaan
- Pendidikan
- Agama
- Sosial/budaya
- Ekonomi
- Aktifitas
- Anggota keluarga
- Riwayat penyakit dahulu, riwayat penyakit
sekarang dan riwayat penyakit keluarga
- Riwayat penggunaan suplemen makanan
- Alergi makanan
7. Diagnosis Gizi (Masalah NI. 2.1 Asupan oral
Gizi)
NI. 5.1 Peningkatan kebutuhan zat gizi tertentu
NC. 2.2 Perubahan nilai laboratorium
8. Intervensi Gizi (Terapi a. Perencanaan :
Gizi)
a. Perencanaan - Mencapai dan mempertahankan status gizi
b. Implementasi normal
c. Edukasi
d. Konseling Gizi - Mempercepat proses penyembuhan
e. Koordinasi dengan
tenaga kesehatan lain - Memperbaiki ketidak seimbangan elektrolit dan
cairan
- Jenis diet yang diberikan bertahap sesuai
kemampuan dan kondisi pasien mulai dari diet
cair, saring, lunak, dan makanan biasa selama
pemulihan.
- Diet yang diberikan mudah di cerna dan porsi
kecil tapi sering
- Jalur makanan ( oral/enteral ) sesuai dengan
kondisi klinis dan kemampuan mengkonsumsi
- Pemberian energi protein bertahap sesuai
dengan kemampuan mengkonsumsi pasien
- Cukup cairan
- Cukup vitamin dan mineral

b. Implementasi
- Diet diberikan setelah sadar atau rasa mual
hilang dan ada tanda-tanda usus mulai
bekerja.
- Bentuk diet cair, saring, lunak dan biasa ( diet
rendah lemak) sesuai kondisi pasien
- Frekwensi pemberian diet bertahap sesuai
dengan kondisi pasien
- Route pemberian diet sesuai kondisi pasien.

c. Edukasi Dan Dan Konseling Gizi


- Memberikan pengetahuan tentang pemilihan
bahan makanan yang sesuai dengan kondisi
pasien.
- Memberi pengetahuan tentang makanan dan
minuman yang dianjurkan dan yang tidak
dianjurkan (makanan yang merangasang )
yaitu makanan yang pedas, berbumbu tajam,
makanan yang tinggi lemak jenuh ( daging,
susu), minuman bersoda, junk food. Dan
dianjurkan makan sayuran, buah, ikan, protein
nabati, kacang kacangan.
- Memberikan pengetahuan tentang pengolahan
bahan makanan yang baik dan benar.
- Memberikan pengetahuan tentang pola makan
yang benar agar pasien dapat melakukan pola
hidup sehat di lingkungan keluarga.

d. Koordinasi Dengan Tenaga Kesehatan Lain


Dokter, perawat, farmasi,dan tenaga
kesehatan lain terkait asuhan gizi

9. Monitoring dan Evaluasi - Status gizi berdasarkan antropometri


- Asupan makan : membandingkan daya terima
makan pasien terhadap diet yang disajikan
(target).
- Hasil Biokimia terkait gizi : seperti perubahan nilai
Hb, apabila pasien mengalami anemia

10. Re-Asesmen (Kontrol Melihat kembali kondisi pasien setelah melakukan


Kembali)
kunjungan awal jika diperlukan, jika ada masalah gizi
dianjurkan untuk kontrol kembali / re asesmen dirawat
jalan.
11. Indikator / Outcomes - Asupan makan membaik ≥ 80 %
- Status gizi normal
- peningkatan pengetahuan gizi seimbang
12. Kepustakaan - DR. Sunita Almatsier, M.Sc.Penuntun Diet Edisi Baru,
Jakarta :PT Gramedia Pustaka Utama, 2006
- Adisty Cynthia Anggraini,S.Gz.Asuhan Gizi Nutritional
Care Process. Graha Ilmu Yogyakarta : 2012
- Dian Handayani S.KM,M.Kes.,Ph.D, Inggita
Kusumastuty,S.Gz.,M.biomed.dan dr.Putu Moda
Arsa,Sp.PD-KEMD FINASIM. Diagnosis Gizi, UB Press
Jakarta : 2017

Anda mungkin juga menyukai