Anda di halaman 1dari 30

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

RAPAT KERJA
KOMISI X DPR RI

22 JUNI 2020
Agenda

1▪ Rencana anggaran Kemendikbud tahun 2021 dan Program Indonesia Pintar

2▪ Profil Pelajar Pancasila sebagai bagian dari Peta Jalan 2020-2035

3 Bantuan untuk mahasiswa dan sekolah yang terdampak COVID-19

4▪ Penyelenggaraan pembelajaran pada tahun ajaran dan tahun akademik baru di masa COVID-19

Rapat Kerja Komisi X DPR RI Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 2


Agenda

1▪ Rencana anggaran Kemendikbud tahun 2021 dan Program Indonesia Pintar

2▪ Profil Pelajar Pancasila sebagai bagian dari Peta Jalan 2020-2035

3 Bantuan untuk mahasiswa dan sekolah yang terdampak COVID-19

4▪ Penyelenggaraan pembelajaran pada tahun ajaran dan tahun akademik baru di masa COVID-19

Rapat Kerja Komisi X DPR RI Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 3


Rencana Kerja Pemerintah (RKP) tahun 2021

Tema Mempercepat Pemulihan Ekonomi dan Reformasi Sosial

▪ Pemulihan Industri Pariwisata dan Investasi


Fokus ▪ Reformasi Sistem Kesehatan Nasional
Pembangunan ▪ Reformasi Sistem Jaringan Pengaman Sosial
▪ Reformasi Sistem Ketahanan Bencana

PN 1 Memperkuat Ketahanan Ekonomi untuk Pertumbuhan Berkualitas dan Berkeadilan


PN 2 Mengembangkan Wilayah untuk mengurangi Kesenjangan dan Menjamin Pemerataan
PN 3 Meningkatkan Sumber Daya Manusia Berkualitas dan Berdaya Saing
Prioritas Nasional PN 4 Revolusi Mental dan Pembangunan Kebudayaan
(PN)
PN 5 Memperkuat Infrastruktur untuk mendukung Pengembangan Ekonomi dan Pelayanan Dasar
PN 6 Membangun Lingkungan Hidup, Meningkatkan Ketahanan Bencana, dan Perubahan Iklim
PN 7 Memperkuat Stabilitas Polhuhankam dan Transformasi Pelayanan Publik

PN 1, 3, 5, dan 6 : mendapat penekanan di tahun 2021

Rapat Kerja Komisi X DPR RI Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 4


Postur pagu indikatif per unit Eselon 1 (dalam ribuan Rupiah)
Pagu Anggaran
Unit Eselon 1 2020 (sebagai Pagu Indikatif 2021
perbandingan)
Sekretariat Jenderal 22.081.627.145 29.296.625.696
Inspektorat Jenderal 185.402.955 211.127.401
Ditjen PAUD, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan
5.069.637.405 3.342.407.446
Menengah
Badan Penelitian dan Pengembangan dan
683.792.559 831.414.306
Perbukuan
Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa 416.162.160 491.524.767
Ditjen Kebudayaan 1.394.431.152 1.482.416.445
Ditjen Guru dan Tenaga Kependidikan 2.518.394.435 2.256.898.512
Ditjen Pendidikan Tinggi 31.617.158.059 30.159.972.844
Ditjen Pendidikan Vokasi 6.617.553.110 7.022.112.208
Ditjen PAUD dan Pendidikan Masyarakat (likuidasi) 133.964.454 -
Total
6 70.718.123.434 75.094.499.625

Rapat Kerja Komisi X DPR RI Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 5


Contoh kegiatan prioritas dan pagu indikatif 2021 (1/2)

(dalam miliar Rupiah)


Kegiatan prioritas1 Satuan Volume Anggaran

KIP Kuliah mahasiswa 1.102.442 9.600


Sekretariat
Jenderal KIP siswa 17.900.000 10.041

Leksikografi sebanyak 25.000 kata dan istilah baru kata/istilah 25.000 19


Badan Bahasa
satuan
Uji Kemahiran Berbahasa Indonesia dalam AKM literasi 271.523 16,9
pendidikan
paket/
Ditjen PAUD Penyediaan peralatan dan TIK 3.307 267
lembaga
Dasmen
Pendampingan daerah dan penguatan tata kelola kab/kota 548 680

Sekolah penggerak/revitalisasi SMK sekolah 267 887


Ditjen Pendidikan Penguatan SDM bidang vokasi guru/dosen 38.737 375
Vokasi
BOPTN Vokasi PTN 47 1.025
1 Tidak menyeluruh – hanya menampilkan sebagian kegiatan yang diprioritaskan

Rapat Kerja Komisi X DPR RI Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 6


Contoh kegiatan prioritas dan pagu indikatif 2021 (2/2)
(dalam miliar Rupiah)

Kegiatan prioritas1 Satuan Volume Anggaran

Ditjen Event kebudayaan event 212 250


Kebudayaan Cagar budaya dan museum yang dikembangkan museum 4 54
Guru penggerak guru 6.481 123
Ditjen GTK Organisasi penggerak orang 23.263 310

Peningkatan kompetensi GTK orang 43.915 247

BOPTN Satker & PTN BH satker 75 3.312


Ditjen Pendidikan
PBNP/BLU PNBP satker 64 8.302
Tinggi
prodi/PT/
Kerjasama/magang industri (Kampus Merdeka) 141.782 481
mahasiswa
satuan
Balitbang dan Pengembangan AKM 271.523 79,7
pendidikan
Perbukuan
Pengembangan perbukuan judul buku 4.301 115

1 Tidak menyeluruh – hanya menampilkan sebagian kegiatan yang diprioritaskan

Rapat Kerja Komisi X DPR RI Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 7


Agenda

1▪ Rencana anggaran Kemendikbud tahun 2021 dan Program Indonesia Pintar

2▪ Profil Pelajar Pancasila sebagai bagian dari Peta Jalan 2020-2035

3 Bantuan untuk mahasiswa dan sekolah yang terdampak COVID-19

4▪ Penyelenggaraan pembelajaran pada tahun ajaran dan tahun akademik baru di masa COVID-19

Rapat Kerja Komisi X DPR RI Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 8


Profil Pelajar Pancasila untuk membangun SDM yang unggul di masa depan

Beriman, Bertakwa Berkebinekaan


kepada Tuhan YME, Global
dan Berakhlak Mulia

Mandiri Bergotong
PELAJAR Royong
PANCASILA

Bernalar Kreatif
Kritis

“Pelajar Indonesia merupakan pelajar sepanjang hayat yang memiliki kompetensi global
dan berperilaku sesuai dengan nilai-nilai Pancasila” 9

Rapat Kerja Komisi X DPR RI Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 9


MERDEKA BELAJAR
Pendidikan Berkualitas
Seluruh pemangku
bagi Seluruh Rakyat
kepentingan Keluarga Masyarakat
pendidikan (termasuk
Indonesia
Organisasi Penggerak, Perusahaan
siswa) menjadi agen Teknologi Edukasi, dll.
Dunia Usaha/
perubahan serta Guru
Industri
memberikan pengaruh Institusi
Pendidikan
dan dukungan
sepenuhnya

“Sekolahkan Anak Indonesia” “Dorong Pembelajaran Siswa” “Tidak Ada Anak yang Tertinggal”

Angka Partisipasi Tinggi Hasil Belajar Berkualitas Distribusi yang Merata


>95% di seluruh jenjang pendidikan dasar dan memiliki pengetahuan dan keterampilan yang baik secara geografis maupun status sosial ekonomi
menengah; >70% pada jenjang pendidikan tinggi relevan, hasil penelitian berkualitas tinggi, dan >90%
tingkat penempatan kerja

dapat dicapai melalui perbaikan pada:

Kepemimpinan, Kurikulum,
Infrastruktur dan Kebijakan, Prosedur,
Masyarakat, dan Pedagogi, dan
Teknologi dan Pendanaan
Budaya Asesmen

Rapat Kerja Komisi X DPR RI Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 10


MERDEKA BELAJAR: Sistem pendidikan untuk membangun kompetensi utama
Kategori Situasi sekarang Arahan di masa depan

Ekosistem Belajar sebagai kewajiban Belajar menjadi sebuah pengalaman yang menyenangkan

Sistem yang tertutup (pemangku kepentingan


Sistem terbuka (kerja sama antarpemangku kepentingan)
bekerja dengan sistem mereka sendiri)

Guru Guru sebagai penyampai informasi/pengetahuan Guru sebagai fasilitator dalam kegiatan belajar

Pelatihan guru berdasarkan teori Pelatihan guru berdasarkan praktik

Pedagogi berbasis kompetensi dan nilai-nilai, kurikulum,


Pedagogi Pedagogi berbasis konten, kurikulum, dan penilaian
dan penilaian

Pendekatan “satu ukuran untuk semua” (One-Size Pendekatan berbasis kebutuhan individu dan berpusat
fits all) pada siswa

Kurikulum berdasarkan kompetensi dan sebagai


Kurikulum Kurikulum berdasarkan konten dan diwajibkan
kerangka/menu
Fokus kepada keterampilan lunak (soft skill) dan
Fokus kepada kegiatan akademik
pengembangan karakter

Sistem Penilaian bersifat sumatif/ menghukum Penilaian bersifat formatif/ mendukung


Penilaian
Standardisasi penilaian Penilaian berdasarkan portofolio

Rapat Kerja Komisi X DPR RI Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 11


MERDEKA BELAJAR: Strategi Utama

1 Menerapkan kolaborasi dan pembinaan antarsekolah (TK-SD-SMP-SMA, informal)

2 Meningkatkan kualitas guru dan kepala sekolah

3 Membangun platform pendidikan nasional berbasis teknologi

4 Memperbaiki kurikulum nasional, pedagogi, dan penilaian

5 Meningkatkan kolaborasi dengan pemerintah daerah untuk memastikan distribusi yang merata

6 Membangun sekolah/lingkungan belajar masa depan

7 Memberikan insentif atas kontribusi dan kolaborasi pihak swasta di bidang pendidikan

8 Mendorong kepemilikan industri dan otonomi pendidikan vokasi

9 Membentuk pendidikan tinggi kelas dunia

10 Menyederhanakan mekanisme akreditasi dan memberikan otonomi lebih

Rapat Kerja Komisi X DPR RI Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 12


Kemendikbud tegaskan tidak ada rencana peleburan mata pelajaran agama

Rapat Kerja Komisi X DPR RI Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 13


Agenda

1▪ Rencana anggaran Kemendikbud tahun 2021 dan Program Indonesia Pintar

2▪ Profil Pelajar Pancasila sebagai bagian dari Peta Jalan 2020-2035

3 Bantuan untuk mahasiswa dan sekolah yang terdampak COVID-19

4▪ Penyelenggaraan pembelajaran pada tahun ajaran dan tahun akademik baru di masa COVID-19

Rapat Kerja Komisi X DPR RI Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 14


Agenda

1▪ Rencana anggaran Kemendikbud tahun 2021 dan Program Indonesia Pintar

2▪ Profil Pelajar Pancasila sebagai bagian dari Peta Jalan 2020-2035

3 Bantuan untuk mahasiswa dan sekolah yang terdampak COVID-19

a Ketentuan penyesuaian UKT dalam Permendikbud 25/2020

b Dana bantuan UKT mahasiswa di tahun 2020

c Kebijakan BOS Afirmasi dan BOS Kinerja

Rapat Kerja Komisi X DPR RI Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 15


1 Permendikbud 25/2020 memberikan keringanan UKT bagi mahasiswa PTN yang
menghadapi kendala finansial selama pandemi COVID-19

Arahan kebijakan baru Manfaat untuk mahasiswa

A UKT dapat disesuaikan untuk mahasiswa yang keluarganya mengalami kendala Keberlanjutan kuliah tidak
finansial akibat pandemi COVID-19 terganggu selama pandemi

B Mahasiswa tidak wajib membayar UKT jika sedang cuti kuliah atau tidak Hemat biaya saat tidak menikmati
mengambil sks sama sekali (misalnya: menunggu kelulusan) fasilitas dan layanan kampus

C Pemimpin perguruan tinggi dapat memberikan keringanan UKT dan/atau Fleksibilitas untuk mengajukan
memberlakuan UKT baru terhadap mahasiswa1 keringanan UKT

Mahasiswa di masa akhir kuliah membayar paling tinggi 50% UKT jika
D mengambil ≤6 sks:
Penghematan di masa akhir kuliah
▪ Semester 9 bagi mahasiswa program sarjana & sarjana terapan (S1, D4)
▪ Semester 7 bagi mahasiswa program diploma tiga (D3)

1 Berdasarkan kesepakatan Majelis Rektor PTN (MRPTN) pada tanggal 22 April 2020

Rapat Kerja Komisi X DPR RI Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 16


1A Ada 5 jenis keringanan bagi mahasiswa yang kuliahnya terdampak pandemi COVID-19

Jenis keringanan: Penjelasan:

i ▪ Mahasiswa dapat mengajukan cicilan UKT bebas bunga (0%)


Cicilan UKT
▪ Jangka waktu pembayaran cicilan disesuaikan dengan kemampuan ekonomi mahasiswa

▪ Mahasiswa menunda pembayaran UKT


ii Penundaan UKT
▪ Tanggal pembayaran disesuaikan dengan kemampuan ekonomi mahasiswa

▪ Mahasiswa tetap membayar UKT, namun dapat mengajukan penurunan biaya


iii Penurunan UKT
▪ Jumlah UKT baru disesuaikan dengan kemampuan ekonomi mahasiswa

▪ Semua mahasiswa berhak mengajukan diri untuk beasiswa Kartu Indonesia Pintar Kuliah
iv Beasiswa (KIP Kuliah) atau skema beasiswa lain yang disediakan perguruan tinggi
▪ Kriteria penerimaan sesuai dengan ketentuan program beasiswa yang berlaku

▪ Semua mahasiswa dapat mengajukan bantuan dana untuk jaringan internet dan pulsa
v Bantuan infrastruktur
▪ Ketentuan berdasarkan pertimbangan masing-masing PTN

Rapat Kerja Komisi X DPR RI Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 17


1A Penurunan UKT telah disepakati dan dalam pelaksanaan oleh seluruh PTN
Contoh implementasi di perguruan tinggi:

Berbagai bentuk keringanan


UKT sudah diterapkan
berbagai PTN seperti:

▪ Universitas Gadjah Mada


▪ Institut Pertanian Bogor
▪ Universitas Sebelas Maret
▪ Universitas Negeri Yogyakarta
▪ Universitas Negeri Surabaya
▪ Universitas Negeri Semarang
▪ Universitas Negeri Gorontalo

Proses penurunan UKT telah


disepakati dan dalam
pelaksanaan oleh seluruh PTN

Rapat Kerja Komisi X DPR RI Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 18


Agenda

1▪ Rencana anggaran Kemendikbud tahun 2021 dan Program Indonesia Pintar

2▪ Profil Pelajar Pancasila sebagai bagian dari Peta Jalan 2020-2035

3 Bantuan untuk mahasiswa dan sekolah yang terdampak COVID-19

a Ketentuan penyesuaian UKT dalam Permendikbud 25/2020

b Dana bantuan UKT mahasiswa di tahun 2020

c Kebijakan BOS Afirmasi dan BOS Kinerja

Rapat Kerja Komisi X DPR RI Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 19


2 Penambahan jumlah penerima bantuan sebanyak ~410.000 mahasiswa (terutama PTS),
di luar 467.000 mahasiswa Bidikmisi dan KIP Kuliah

Arahan kebijakan baru1


Sisa anggaran beasiswa
Pendidikan Tinggi di 2020
Dalam triliun Rupiah ▪ Perluasan cakupan mahasiswa penerima manfaat (terutama PTS)
~4.1 T ▪ Memberikan bantuan UKT bagi mahasiswa yang sedang
A
Dana bantuan
menjalankan kuliah dan bukan pemegang KIP Kuliah
UKT mahasiswa
~1.0 T ▪ Khusus untuk mahasiswa dengan kondisi keuangan yang ~410.000 Mhs
terkena dampak pandemi

~1.3 T
Dana KIP ▪ Tetap memberikan dana beasiswa KIP Kuliah reguler untuk
B ~200.000 Mhs
Kuliah 2020 mahasiswa baru yang menjalankan semester 1 di tahun 2020

Dana Bidikmisi ▪ Tetap melanjutkan dana beasiswa untuk mahasiswa Bidikmisi yang
~1.8 T
C ongoing dan melanjutkan studi di tahun 2020
Afirmasi PT ▪ Tetap menjalankan program Afirmasi Pendidikan Tinggi ~267.000 Mhs
Anggaran 2020
1 Berdasarkan Peraturan Sekretaris Jenderal Kemendikbud Nomor 8 / 2020

Rapat Kerja Komisi X DPR RI Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 20


2A Kriteria mahasiswa yang dapat menerima dana bantuan UKT mahasiswa

Kendala
finansial Orangtua atau penanggung biaya kuliah mengalami kendala finansial
dan tidak sanggup bayar UKT semester ganjil 2020

Status
beasiswa Tidak sedang dibiayai oleh program KIP Kuliah atau program
beasiswa lainnya yang membiayai UKT secara penuh maupun sebagian

Jenjang kuliah
Mahasiswa PTS dan PTN yang sedang menjalankan perkuliahan di
semester 3, 5, 7 di tahun 2020

Rapat Kerja Komisi X DPR RI Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 21


Agenda

1▪ Rencana anggaran Kemendikbud tahun 2021 dan Program Indonesia Pintar

2▪ Profil Pelajar Pancasila sebagai bagian dari Peta Jalan 2020-2035

3 Bantuan untuk mahasiswa dan sekolah yang terdampak COVID-19

a Ketentuan penyesuaian UKT dalam Permendikbud 25/2020

b Dana bantuan UKT mahasiswa di tahun 2020

c Kebijakan BOS Afirmasi dan BOS Kinerja

Rapat Kerja Komisi X DPR RI Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 22


Ada 3 kategori Bantuan Operasional Sekolah (BOS)
Fokus pembahasan hari ini

Kebijakan sebelum pandemi COVID-19 Perubahan di masa pandemi COVID-19

A BOS Reguler
Pendanaan yang disediakan untuk semua sekolah ▪ Transfer dana langsung ke sekolah
▪ Penggunaan lebih fleksibel (termasuk untuk
penanganan COVID-19)

Rp 50 T

B BOS Afirmasi
Pendanaan yang diberikan khusus kepada
sekolah negeri di daerah 3T ▪ Difokuskan untuk daerah yang paling
Rp 2 T
membutuhkan dan terdampak COVID-19

C BOS Kinerja ▪ Mencakup sekolah swasta


Pendanaan yang diberikan untuk sekolah negeri
yang berkinerja baik
Rp 1,2 T

Rapat Kerja Komisi X DPR RI Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 23


Untuk pertama kalinya, sekolah swasta yang membutuhkan mendapat bantuan melalui
BOS Afirmasi dan BOS Kinerja

Ketentuan baru BOS Afirmasi & Kinerja Kegunaan sama dengan BOS Reguler

Dana sebesar Rp 60 juta Pembayaran tenaga


per sekolah per tahun kependidikan
Pembayaran guru honorer
apabila dana masih
tersedia

Untuk sekolah negeri dan swasta


(SD, SMP, SMA, SMK, SLB)

Belanja kebutuhan
Belanja kebutuhan belajar kebersihan terkait
dari rumah: pencegahan COVID-19:
Dana disalurkan langsung dari pulsa, paket data, layanan sabun, pembasmi kuman,
Kementerian Keuangan ke rekening pendidikan daring berbayar dan penunjang kesehatan
sekolah lainnya

Rapat Kerja Komisi X DPR RI Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 24


56.115 sekolah swasta dan negeri yang paling membutuhkan akan menerima
bantuan BOS Afirmasi dan BOS Kinerja

Kriteria sekolah

▪ Terpencil atau terbelakang


▪ Kondisi masyarakat adat yang terpencil
▪ Perbatasan dengan negara lain Rp 3,2 triliun
Kriteria #1: Alokasi dana BOS
Daerah ▪ Terkena bencana COVID-19, bencana alam, bencana
sosial, atau daerah yang berada dalam keadaan darurat lain Afirmasi dan Kinerja

Permendikbud No. 23 / 2020, Kepmendikbud No. 580 / 2020,


Kepmendikbud No. 581 / 2020 56.115 sekolah
Jumlah sasaran BOS
▪ Sekolah dengan proporsi siswa dari keluarga miskin yang Afirmasi dan Kinerja
lebih besar

Kriteria #2:
Kondisi ▪
Sekolah yang menerima dana BOS Reguler lebih rendah
Sekolah yang memiliki proporsi guru tidak tetap yang lebih
33.321 desa/kelurahan
Sekolah besar
Jumlah Daerah Khusus

Permendikbud No. 24 / 2020, Kepmendikbud No. 582 / 2020

Rapat Kerja Komisi X DPR RI Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 25


Agenda

1▪ Rencana anggaran Kemendikbud tahun 2021 dan Program Indonesia Pintar

2▪ Profil Pelajar Pancasila sebagai bagian dari Peta Jalan 2020-2035

3 Bantuan untuk mahasiswa dan sekolah yang terdampak COVID-19

4▪ Penyelenggaraan pembelajaran pada tahun ajaran dan tahun akademik baru di masa COVID-19

Rapat Kerja Komisi X DPR RI Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 26


Pola pembelajaran pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar dan
pendidikan menengah di tahun ajaran 2020/2021

Tahun Ajaran
i Tahun ajaran baru 2020/2021 tetap dimulai pada bulan Juli 2020.
2020/2021

Pembelajaran di Zona Untuk daerah yang berada di zona kuning, oranye, dan merah, dilarang melakukan pembelajaran tatap
ii Kuning, Oranye, dan muka di satuan pendidikan. Satuan pendidikan pada zona-zona tersebut tetap melanjutkan Belajar dari
Merah Rumah (BDR).

94% peserta didik di zona kuning, oranye, dan merah (dalam 429 Kab./Kota*) 6%
peserta
didik
di zona
hijau
(dalam
85 Kab./
Kota*)

*Sumber: data.covid19.go.id per 15 Juni 2020

Rapat Kerja Komisi X DPR RI Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 27


Proses pengambilan keputusan dimulainya pembelajaran
tatap muka untuk peserta didik

Zona
Merah Kab./Kota dalam
zona hijau?
Tetap Belajar dari Rumah

Peserta didik melanjutkan


Ya
Pemda atau Belajar dari Rumah secara
Kanwil/Kantor penuh.
Kemenag
Zona memberi izin?
Oranye

Ya
Satuan pendidikan penuhi
semua daftar periksa & siap
pembelajaran tatap muka?

Zona
Kuning
Ya Peserta didik memulai
Orang tua setuju
untuk pembelajaran tatap muka di
pembelajaran satuan pendidikan secara
tatap muka? bertahap.
Zona
Hijau
(6%)

Rapat Kerja Komisi X DPR RI Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 28


Pola pembelajaran pendidikan tinggi di tahun ajaran 2020/2021

Tahun Akademik Tahun akademik pendidikan tinggi 2020/2021 tetap dimulai pada bulan Agustus 2020, tahun akademik
i
2020/ 2021 pendidikan tinggi keagamaan 2020/2021 pada bulan September 2020.

Pembelajaran di perguruan tinggi pada semua zona wajib dilaksanakan secara daring untuk mata kuliah
teori, demikian juga untuk mata kuliah praktik sedapat mungkin tetap dilakukan dengan daring.
ii Metode pembelajaran
Dalam hal mata kuliah tidak dapat dilaksanakan secara daring, mata kuliah diletakkan di bagian akhir
semester.

Pemimpin perguruan tinggi pada semua zona hanya dapat mengizinkan aktivitas mahasiswa di kampus
Aktivitas prioritas jika memenuhi protokol kesehatan dan kebijakan yang akan dikeluarkan direktur jenderal terkait
iii dengan protokol untuk kegiatan yang tidak dapat digantikan dengan pembelajaran daring, seperti:
kesehatan ▪ Penelitian di laboratorium untuk skripsi, tesis, dan disertasi;
▪ Tugas laboratorium, praktikum, studio, bengkel, dan kegiatan akademik/vokasi serupa.

Rapat Kerja Komisi X DPR RI Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 29


Terima kasih

Rapat Kerja Komisi X DPR RI Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 30

Anda mungkin juga menyukai