1. Ruang Theresia
Data informasi dr DPJP tidak lengkap
Pemberian edukasi tentang penyakit sudah dilakukan dr DPJP
Assesmen pra Anesthesi tidak lengkap
Assesmen nyeri sudah ada toolnya
Tempat cuci tangan / Handrub di ruang theresia letak terlalu tinggi mengingat
ruang anak – anak, menghindari kena mata pada ank – anak
Air Oksigen kalau nggak dipakai ,Humidefer dikosongkan
SPO pencucian / pembersihan alat blm ada (PPI)
SPO pembersihan muntah dan darah cek, apakah dari PPi atau B3,
Monitoring sampah infeksius / Non Infeksius
Adanya tool Asesemen nyeri
Pemberian edukasi sesuai orang yg berkompeten( Farmasi, gizi, dpjp) ada bukti
tertulis
Edukasi di ruangan diperkuat dgn materi tertulis leafled dan dilengkapi ( Hernia,
Hipospadia dll)
Kelengkapan inform consen
Penilaian Nyeri belum menggunakan media nyeri
Monitoring kesterilan alat (2 minggu bila lebih ulang steril)
Adanya tool Asesemen nyeri dan monitoring nyeri
Pola ketenagaan bila perawat mencukupi dicoba dengan metoda team
Identifikasi pasien harus diperjelas untuk setiap tindakan
Laporan PKRS harus dilaporkan 1 x 24 jam
Kelengkapan inform consen sudah dilkukan terutama pada saksi ke 2 yg sering
tdk diisi
Pemberian tentang edukasi pasien oleh orang yg berkompeten hendaknya disetiap
unit sama jadi SATU ARAH
Fasilitas tempat tidur / pengaman tempat tidur kurang standart.
2. Yosep
Chek list monitoring belum ada ( baru proses perbaikan)
Diluruskan antara pengertian : Komunikasi, SBAR, Notifikasi, Konfirmasi
SOAP perawat di tulis di lembar terintergrasi
Adanya Farmasi klinik di ruangan
Askep pasien terminal belum ada ( baru proses pembuatan)
Pengkajian asesemen nyeri di tambah BIO Psyko social
Monitoring sampah infeksius / Non Infeksius
Penilaian Nyeri belum menggunakan media nyeri
Adanya tool Asesemen nyeri dan monitoring nyeri
Untuk pelabelan obat kepasien terlalu kecil dan saat ini sudah tersedia label yang
besar oleh pihak Apotik
Perbedaan mengenai SBAR dan Notifikasi
Keseragman dalam penulisan pasien dicatatan terintergrasi mau persif / 24 jam
dengan menggunakan SOAP
Monitoring kesterilan alat (2 minggu bila lebih ulang steril)
R.Isolasi belum memenuhi standar, (Ex House, ruang ganti APD perawat)
Monitoring troly emergency
Pola ketenagaan bila perawat mencukupi dicoba dengan metoda team
3. Ruang Anna :
Untuk cairan cuci tangan sebaiknya tidak terlalu banyak ditempatnya,
Monitoring sampah infeksius / Non Infeksius
Monitoring kesterilan alat (2 minggu bila lebih ulang steril)
Adanya tool Asesemen nyeri dan monitoring nyeri
Adanya Farmasi klinik di ruangan
Pemberian edukasi sesuai orang yg berkompeten( Farmasi, gizi, dpjp) ada bukti
tertulis
Obat MGSO4 harus tersedia di emergency kit di VK
CPAP, oksimeter bayi dan monitor bayi harus ada di ruang HCU Neonatus
Ruang isolasi di kamar bersalin dilengkapi monitor ( tensi, nadi, respirasi, dan
saturasi oksigen ).
CCTV di Kamar bayi
Ruang bayi peristi dan bayi sehat sudah tertata rapi dan bersih ( sudah terpisah)
Tempat memandikan sudah terpisah
Ruang laktasi sudah ada ( baik )
Neonatus emergency belum lengkap (CPAP, NEOPUFF)
Kamar bersalin sudah ada ruang isolasi harus standart
Pelayanan KMC ( Kanggoro Metode Care ) untuk bayi BBLR sudah ada
Alat – alat steril untuk sudah sesuai prosedur
Penyimpanan alat – alat steril sudah sesuai dengan standart
Proses dekontaminasi, packing sampai dengan proses sterilisasi di CSSD
sudah sesuai dengan standart
Pelayanan IMD, ASI eksklusif, rawat gabung sudah berjalan baik
Pelayanan Maternal, Neonatal sesuai standart RS
4. Ruang maria :
Data operan yang harus dioperkan apa saja
High alert apa saja : bukti mana
High alert apa saja : bukti mana
SBAR bagaimana caranya
Formulir perawat sangat banyak, banyak asesmen diulang – ulang
Tata cara prngurusan asuransi belum seragam
Telaah obat agar aman sampai ke pasien bgm caranya
Tugas case manager apa saja
Edukasi semua dilakukan oleh perawat ?
BHD sangat baik
Kewaspadaan dan keamanan obat
Sensus PMKP
SBAR bagaimana caranya
5. ICU / Fransiskus
SPO pembersihan alat disesuaikan dengan Referensi yang benar, SPO dari Alkes
perlu dikaji ulang kebenarannya ( missal pembersihan selang ventilator)
SDM ICU sebaiknya penambah pelatihan mahir ICU ( baru ada 3 oarang)
6. UGD
Sosialisasi tentang komunikasi efektif ke dokter UGD ( Pelaporan dokter jaga
UGD tentang kondisi pasien ke dokter DPJP)
Pasien cyto operasi penandaan dimana dan siapa yang melakukan
7. Poli KIA / Umum
Edukasi standar pasien ibu hamil di KIA
Penempatan obat ( obat vaksin) dikontrol penataannya
Edukasi pasien ibu Hamil yang mau periksa dr Obgyn
Identifikasi pasien kurang tepat
Assesment Medis rawat jalan
Poli paru tidak boleh untuk poli lainnya
8. TPPRI
Sebaiknya sosialisasi ulang untuk petugas TPP, karena SDM belum paham betul
Hak dan Kewajiban Pasien :
- Informasi tindakan bedah jawaban tidak tepat
- Perlindungan barang berharga jawaban tidak tepat
- Alur pasien complain jawaban tidak tepat
- Perlindungan pasien terhadap kekerasan fisik jawaban tidak tepat
- Pembezok diluar jam bezok , prosedur kurang paham
9. Sekuriti
Berhubungan dengan perlindungan pasien terhadap kekerasan fisik, data yang
disekuriti dilengkapi nama, dan umur pasien
10. Radiologi
Tindakan radiologi yang memerlukan obat kontras, sebaiknya ada Edukasi
11. Humas
Alur complain Intern dan Extern
Alur bila terjadi complain di luar jam kerja (sore / malam hari)
12. Dapur
Kebersihan kurang
Masih satu pintu untuk pengambilan makan
13. Laundry
Adanya SPO perbandingan cairan yang digunakan ( sosialisasi ke staf)
Penjemuran sebaiknya di atap yang yang tertutup, untuk menghindari debu
Petugas waktu pencuci alat tenun infeksi sebaiknya memakai sarung tangan besar
14. Gudang B3 :
Persediaan spilked supaya disesuaikan dengan kebutuhan ruangan
15. IPAL
Untuk petugas supaya penggunaan APD disesuaikan, sarung tangan di pakai
sekali saja
16. Gudang B3 :
Persediaan spilked supaya disesuaikan dengan kebutuhan ruangan
17. Pemeliharaan :
Test cuci tangan satu orang karyawan lulus
HASIL EVALUASI TELAAH DOKUMEN
Intensive.
3. Siapakah yang DIREKTORAT a. Pada lembar pemberi a. Mulai saat itu
berhak memberikan MEDIK, informasi penyakit dok-ter
informasi penyakit? DIREKTORAT sela ma ini oleh DPJP/Case Ma-
Termasuk bagian- KEPERAWATAN perawat (ti-dak nager/Dokter
bagian lain : Pastoral DAN boleh), seharusnya jaga yg sdh
Care/ Ahli Gizi REKAM MEDIK oleh DPJP/Case menjelaskan
/Perawat. Mana-ger/Dokter penyakit
Jaga. memberi paraf.
b. Pada bagian lain, b. Sudah
pem-beri informasi dilaksanakan
harus orang yang
berkompe-ten
(pastoral care, pe-
rawat, ahli gizi).
c. Surveyor c. Lembar
menghendaki Pemberian
pemberi informasi Informasi oleh
pe-nyakit oleh DPJP DPJP agar
dan di sediakan diaktif-kan
dalam lembar kembali (warna
tersendiri. jambon)
4. Aturan untuk DIREKTORAT a. Perawat di Instalasi a. Adanya regulasi
Instalasi Ra-wat KEPERAWAT In-tensive standar
Intensive adalah AN DAN seharusnya S1. pendidikan
jumlah perawat DIREKTORAT perawat yang
terlatih harus ber- SDM diterima.
sertifikat b. Perawat di Instalasi b. Mengirimkan
ICU/ICCU/PIC / In-tensive harus 70% pela-tihan
NICU Mahir mempunyai sertifikat bersertifikat
ICU/ICCU/PICU/NI Mahir
CU Mahir. ICU/ICCU/
PICU/NICU.
5. Perlunya INSTALASI a. Untuk mengetahui a. Menurut
pemeriksaan swab LABORATORIUM pola kuman di pengeta-huan
ruangan/alat secara DAN KOMITE PPI ruangan. terkini dari
berkala PPI, swab
ruang/ alat
tidak
b. Untuk mengetahui diperlukan,
jenis jenis kuman kecuali ada
yang menempel pada KLB.
alat. b. Yang penting
dari Rumah
Sakit ada upaya
perlindung-an
terhadap karya-
wan terhadap
pe-nularan
penyakit,
khususnya
Hepa-titis B.
6. Pengetahuan / SPO INSTALASI GIZI, a. Pada umumnya petu- a. Ilmu terkini PPI
pencucian peralatan UNIT CLEANING gas sudah menguasai un tuk
makan dan SERVICE DAN SPO/Juknis pembersihan a
kebersihan alat. KOMITE PPI pembersih-an lat makan
peralatan. pasien infeksius
barus men-
dasarkan pada
transmisi
penular-an
penyakit (dro-
plet ), cara
pember
sihannya cukup
de-ngan
b. Belum seragamnya direndam air
penggunaan panas dan
antiseptik/ bahan disabun
pembersih. (peralatan tidak
usah
dipisahkan).
b. Akan dibuatkan
Bu ku Panduan
Pem-bersihan
peralatan
termasuk Alat
Ma-kan Pasien.
Kebutuhan yang masih harus dilengkapi oleh Instalasi Intensive diantaranya adalah:
1. Ventilator mekanik/CPEEP minimal 5% dari kapasitas tempat tidur keseluruhan rumah
sakit; 5% x 108 = 5-6 alat ventilator/CPEEP.
2. Ideal untuk pelayanan 10 tempat tidur adalah 21 orang perawat, dengan ketentuan 1
orang sebagai wakil kepala ruang (Shift pagi), sehingga dimungkinkan ada perawat cuti,
libur, sakit dan mengikuti pelatihan.
3. Pembelian 2 (dua) ECG monitor dan perbaikan yang rusak serta kalibrasi berkala.
4. Tersedianya 1 (satu) incubator di unit NICU.
5. Tersedianya 1 (satu) Headbox bayi di unit NICU dan ambubag untuk bayi.
6. Penambahan saturasi Oksigen dewasa.
7. Juction Reeze untuk anak dan dewasa masing-masing 1 (satu).
8. Troley penyimpan lembar card bed sebanyak 2 buah.
9. Perbaikan/pembelian troley pel.
10. Troley emergency yang representatif.
11. Tandon air yang diberi UV (Ultra Violet).
12. Khusus Oksigen di Intensive tidak ikut sentral, tetapi tersendiri (untuk memastikan
supply Oksigen konstan).
13. Dibuat peraturan/kebijakan yang baru tentang pengunjung dan petugas.
14. Pelatihan ICU/ICCU/PICU/NICU mahir untuk 8 perawat serta pendidikan ke jenjang S1
secara bertahap.
15. Pelatihan PPGD bagi perawat minimal 4 orang.
16. Pelatihan Kepala bangsal.
USUL/SARAN
1. Unit HARUS memasukkan program peningkatan mutu (& keselamatan pasien) dalam
program kerja unit
2. Menghimbau agar unit meningkatkan kedisiplinan dalam mengumpulkan sensus PMKP
3. Mengajukan permintaan tenaga statistik ke direksi
4. Mengadakan pelatihan / refreshing pengetahuan tentang PMKP dan pentingnya program
PMKP untuk kelangsungan rumah sakit
5. Merencanakan untuk dilakukan perbandingan dengan RS lain dan praktik yang baik di
kemudian hari jika memungkinkan
6. Menetapkan metodologi untuk semua indikator yang akan datang