ABSTRAK
Kata Kunci:
Pendahuluan
Studi tentang kepemimpinan telah menjadi pembahasan yang berkelanjutan selama
bertahun-tahun dan telah didefinisikan secara luas sebagai proses pengaruh sosial.
Kepemimpinan tidak seperti manajemen, tidak bergantung pada posisi, gelar atau hak
istimewa. Sebaliknya kepemimpinan menjadi seperangkat keterampilan yang dapat diamati,
dipahami dan dapat dikuasai oleh siapa saja. Kepemimpinan menjadi salah satu faktor yang
sangat menentukan proses pengembangan dan kemamajuan dari sebuah organisasi.
Kepemimpinan sangat diperlukan untuk menentukan visi dan tujuan organisasi,
mengkoordinasikan perubahan, serta membangun pemberdayaan yang intens dengan
karyawannya untuk menetapkan arah yang benar atau yang paling baik bagi organisasinya.
Di sisi lain, saat ini dunia sedang berada di era Globalisasi. Globalisasi dapat memberikan
dampak positif dan negatif terhadap organisasi baik yang bergerak dibidang profit maupun
non-profit. Dengan globalisasi mengakibatkan terjadinya perubahan tatanan pada setiap aspek
kehidupan baik ekonomi, politik, sosial dan budaya, dan lain-lain.
Oleh karena itu, pemimpin dituntut dapat menjalankan peran dan fungsinya dengan
perilaku kepemimpinannya yang mampu memengaruhi dan menggerakkan karyawan dalam
menga ntisipasi dan menghadapi tantangan globalisasi. Dengan perilaku dan gaya
kepemimpinan yang tepat dapat menjawab tantangan globalisasi, sehingga tujuan organisasi
dapat dicapai dengan optimal Leadership merupakan kalimat yang sangat kental sekali
dengan dunia kepemimpinan baik dalam organisasi. Leadership juga dianggap sebagai suatu
kemampuan untuk mempengaruhi suatu kelompok menuju pencapaian sebuah visi atau
tujuan yang ditetapkan (Rosari, 2019). Selain itu juga secara luas dianggap sebagai proses
1
mempengaruhi, yang mempengaruhi interpretasi mengenai peristiwa-peristiwa para
karyawan, pilihan dari sasaran-sasaran bagi kelompok atau organisasi, pengorganisasian dari
aktivitas-aktivitas tersebut, motivasi dari para karyawan, untuk mencapai sasaran,
pemeliharaan hubungan kerja sama dan teamwork serta perolehan dukungan dan kerjasama
dari orang-orang yang berada di luar kelompok atau organisasi.
Kepemimpinan sangat kontekstual dan tidak ada formula dalam pengembangan
kepemimpinan yang diterapkan secara universal untuk menjamin kepemimpinan yang efektif.
Sebaliknya, penting untuk menilai kebutuhan, baik saat ini maupun yang muncul, dalam
konteks tertentu dan kemudian mengembangkan dan mendorong kemampuan kepemimpinan
yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan tersebut (Duggan, 2015). Di era globalisasi saat
ini pemuda akan berperan menjadi memimpin dengan memberi teladan dengan tanggung
jawab yang besar. Masa depan akan bergantung pada pemimpin yang terampil yang terus
mendengarkan, berefleksi, belajar, dan mengambil tindakan untuk menciptakan ruang dan
sistem yang adil dan efektif (Ham, 2021)
Pemimpin akan memproduksi hasil atau produk yang baik dan bermanfaat atau justru
menghasilkan produk yang buruk, dalam kaitannya dengan efisiensi organisasi atau lembaga,
juga dihubungkan dengan kesejahteraan dan kebahagiaan manusia pada umumnya.
Masyarakat sekarang ini sangat berkepentingan dengan kepemimpinan yang baik. Mereka
mengharapkan pemimpin yang mampu mengantarkan mereka pada kemajuan, kemakmuran,
kebahagiaan dan kesejahteraan. Oleh kepemimpinan yang buruk dan tidak efisien di suatu
perusahaan atau di suatu lembaga, misalnya akan terjadi penurunan produksi, karyawan yang
kurang bersemangat dalam menyelesaikan tugas dari pimpinannya, keresahankeresahan akan
muncul dan ketika hal itu datang, maka bila diukur secara financial adalah tidak ekonomis.
Menjadi seorang pemimpin harus mempunyai kreatifitas dan berdedikasi tinggi sehingga
keadaan orang-orang yang terdapat dalam sebuah organisasi yang dipimpinnya akan terus
mendapatkan angin segar untuk terus bekerja demi kemajuan bersama. Secara singkat dapat
dikatakan bahwa hal ini juga menentukan bagaimana perusahaan itu memimpin pekerja dan
pekerjaannya. Kegiatan dan dinamika yang terjadi dalam perusahaan sebagian besar
ditentukan oleh cara pemimpin memimpin perusahaan.
Efektivitas para karyawan sebagian besar ditentukan oleh efektivitas kepemimpinan
seorang pemimpin. Kepemimpinan merupakan bidang ilmu yang kompleks dan variatif.
Kepemimpinan mudah diidentifikasi tetapi sulit untuk didefinisikan secara persis. Beberapa
2
ahli kepemimpinan secara prinsip setuju bahwa kepemimpinan dapat didefinisikan sebagai
proses mempengaruhi yang terjadi antara pemimpin dan karyawannya. Kepemimpinan telah
dipelajari secara luas dalam berbagai konteks dan dasar teoritis. Dalam beberapa hal,
kepemimpinan digambarkan sebagai sebuah proses, tetapi sebagian besar teori dan riset
mengenai kepemimpinan focus pada seorang figur untuk mendapatkan pemahaman yang
lebih baik. Fungsi kepemimpinan baru bisa dijalankan dalam sebuah masyarakat jika telah
terpenuhi tiga unsur utama kumpulan manusia yang dimulai dari tiga orang atau lebih,
terdapat tujuan kolektif yang ingin diwujudkan bersama, dan yang tidak kalah penting yaitu
terdapat seseorang yang dipilih untuk menjadi pemimpin dan mendapatkan persetujuan dari
mayoritas anggota masyarakat yang akan membantunya merealisasikan tujuan.
Bersama Seorang pemimpin diharapkan memiliki kemampuan untuk memimpin
mengarahkan karyawan supaya maju dalam meraih dan mewujudkan tujuan-tujuan yang
diharapkan dan yang ingin dicapai bersama. Seorang pemimpin juga merupakan bagian dari
anggota karyawan yang tidak bisa dipisahkan. Apa yang menjadi tanggungjawab pemimpin
harus dijalankan dengan sebaik-baiknya sehingga seorang pemimpin mampu menjadikan
dirinya sebagai suri tauladan dan panutan bagi orang-orang atau karyawan yang dipimpinnya
dalam rangka meraih tujuan bersama. Kepemimpinan muncul dari aspirasi anggota organisasi
(Bottom Up).
Pemimpin dibekali dengan kekuasaan untuk mempengaruhi, mengatur atau
mengarahkan anggota organisasi untuk tunduk terhadap kepemimpinan mereka, dengan
kekuasaan yang dimiliki ia berusaha mempengaruhi perilaku orang lain dengan sebuah
metode yang memungkinkan mereka loyal dan taat kepadanya. Selain itu, para karyawan juga
berkenan untuk mematuhi segala perintahnya dengan segenap perasaan jiwa. Secara factual,
seorang pemimpin menjalankan peran yang lebih tinggi dari karyawannya, tapi terkadang
para pemimpin harus berbaur dengan karyawannya terlebih jika pemimpin belummengenal
betul sifat dan karakter dari karyawannya. Pada saat apapun jika seseorang berusaha
mempengaruhi perilaku orang lain, dimuka telah diterangkan bahwa kegiatan semacam itu
telah melibatkan seseorang ke dalam aktivitas kepemimpinan. Jika kepemimpinan tersebut
terjadi dalam sebuah organisasi tertentu, dan orang tadi perlu mengembangkan sifat dan
membangun iklim motivasi yang menghasilkan tingkat produktivitas yang tinggi, maka orang
tersebut perlu memikirkan tentang gaya kepemimpinan apa yang akan dipakainya saat
memimpin.
3
Kajian Pustaka
Kepemimpinan adalah kemampuan untuk mempengaruhi orang lain dengan
menetapkan dan memberi contoh yang menginspirasi. Biasanya, kepemimpinan melibatkan
pembuatan visi masa depan organisasi, merancang strategi untuk mencapai visi itu, dan
mengkomunikasikan visi itu kepada semua anggota organisasi. Ketika visi dikomunikasikan,
pemimpin harus memastikan visinya jelas sehingga semua orang dalam organisasi
memahaminya. Kepemimpinan global juga memerlukan penyediaan suasana yang akan
mendorong dan merangsang orang untuk mengatasi hambatan (Stripp,J.D. et al., 2020).
Kepemimpinan juga sering dianggap sebagai seseorang yang menurut posisinya mampu
mempengaruhi, mengawasi, dan mengarahkan karyawannya sebagai individu atau kelompok
dalam bekerja untuk mencapai tujuan organisasi, dengan indikator kemampuan
mempengaruhi orang lain, karyawan, dan kelompok serta kemampuan mengarahkan perilaku
karyawan atau orang lain untuk mencapai tujuan organisasi atau kelompok (Pranitasari,
2020). Meskipun mungkin sulit untuk mendefinisikan kepemimpinan secara tepat, penting
untuk memiliki pemahaman yang lebih baik tentang apa artinya jika ada yang mencoba
belajar bagaimana menjadi seorang pemimpin atau pemimpin yang lebih efektif. Pemimpin
yang hebat menggunakan frase positif dan optimis ketika berbicara dengan anggota timnya.
Para pemimpin harus menahan diri dari kenegatifan dan penggunaan pernyataan merusak
yang berpotensi menurunkan motivasi dan memutuskan hubungan pengaruh (Surji, 2015).
4
mencapai semua tujuan dan visi dari seuatu organisasi. Kesuksesan suatu organisasi juga
menjadi patokan kesuksesan pemimpin dalam memimpin.
Perilaku inovatif dan ide-ide inovatif sangat berkorelasi dengan inovasi yang
dilaporkan di tingkat kelompok kerja. Sebagian besar pegawai sektor publik melaporkan
inovasi yang menargetkan sumber internal. Karena kepemimpinan dan inovasi sangat penting
bagi organisasi dan tidak sedikit bagi berperan di publik (Demircioglu & Van der Wal, 2021).
Pemimpin Dalam hubungan kepemimpinan pemimpin tidak disamakan dengan manajer, dan
karyawan tidak disamakan dengan karyawan (Rosari, 2019). Kepemimpian yang efektif akan
mampu melakukan pengambilan keputusan, berpikir kritis, resolusi konflik, manajemen stres,
kerja tim, etika, komunikasi (verbal, nonverbal, tertulis dan lisan), mendengarkan secara
aktif, fasilitasi dan manajemen kelompok. Kita sering berbicara tentang bagaimana seorang
pemimpin yang baik perlu memengaruhi orang lain, atau membuat orang lain bekerja sama
untuk mencapai tujuan bersama. Meskipun memengaruhi orang lain adalah dimensi yang
sangat penting dari seorang pemimpin, dimensi internal yang tercermin dari cara
merepresentasikan kemampuan untuk menganalisis kekuatan dan kelemahan diri sendiri,
menetapkan tujuan serta kemampuan dalam membangun jaringan untuk berpartisipasi dalam
kehidupan komunitas dan untuk mempengaruhi perubahan sosial yang positif (Helena Kovač
& Šumanjski, 2017)
Kompetensi kepemimpinan
Komponen Kepemimpinan
Untuk mencapai visi (atau tujuan), pemimpin harus menguasai lima praktik.
Praktiknya adalah 1) Pemimpin harus membayangkan masa depan dengan membayangkan
kemungkinan-kemungkinan yang menarik dan memuliakan. Dia juga harus meminta orang
lain dalam visi yang sama dengan menarik aspirasi bersama, 2) pemimpin harus mendorong
kolaborasi yang mempromosikan tujuan koperasi dan membangun kepercayaan, 3) Pemimpin
harus memperkuat orang lain dengan berbagi kekuasaan dan kebijaksanaan, 4) pemimpin
harus menjadi teladan dan mengklarifikasi nilai-nilai pribadinya dan memberikan contoh
menyelaraskan tindakan dan nilai-nilai bersama, 5) pemimpin harus mengakui kontribusi
dengan menunjukkan penghargaan atas keunggulan individu, 6) pemimpin harus menghargai
nilai dan kemenangan dengan menciptakan semangat kebersamaan (Hayat Bakhiet, 2013).
Gaya kepemimpinan
9
dengan tim yang dipimpinnya. Kepemimpinan yang dinamis membantu meningkatkan
motivasi tim, karena pemimpin yang dinamis dicirikan oleh tindakan yang efektif,
energi yang terfokus, dan belas kasih yang baik. Lebih lanjut, pemimpin dinamis fokus
pada keterlibatan dengan karyawan sedemikian rupa sehingga kesuksesan tidak
didasarkan pada satu individu, tetapi seluruh tim. Ini sangat membantu untuk
memotivasi tim, karena mereka merasakan pengakuan atas kontribusi mereka terhadap
kesuksesan secara keseluruhan. Pemimpin yang dinamis adalah pemimpin yang
adaptif, yang menemukan peluang dalam rintangan, mengambil tindakan efektif
selama masa sulit dan mengambil risiko. Selanjutnya, kepemimpinan adaptif
menciptakan rasa tujuan yang dibagikan di antara anggota tim. Anggota tim merasa
termotivasi karena pemimpin yang adaptif menginspirasi dan memengaruhi mereka
daripada hanya menunjukkan perintah dan kendali hierarkis. Pemimpin yang dinamis
menghargai tim dan kontribusi setiap karyawan; mereka mendukung karyawan dalam
berbagai situasi, peduli, adil, rendah hati, dan menginspirasi. Semua karakteristik ini
membantu pemimpin yang dinamis memotivasi tim daripada hanya individu (Al Rahbi
et al., 2017)
Kepemimpinan dinamis adalah sumber daya penting bagi organisasi yang harus
beroperasi dalam lingkungan bisnis yang sangat kompetitif dan dinamis. Pemimpin seperti itu
harus adaptif dan fleksibel untuk beroperasi sesuai dengan lingkungan bisnis yang berubah.
Namun, kepemimpinan yang dinamis saja tidak akan dapat memotivasi individu dan anggota
tim karena pemimpin harus mengelola konflik dan mengambil keputusan yang sulit. Dalam
lingkungan bisnis saat ini, para pemimpin menghadapi banyak kesulitan dan tekanan untuk
menghasilkan kepemimpinan baru. Di masa lalu, kepemimpinan dapat berkembang seiring
waktu, tetapi sekarang ini tidak mungkin. Lingkungan perawatan kesehatan saat ini sangat
mobile dan kepemimpinan yang dinamis saja tidak cukup untuk mengelola bisnis dan
karyawan secara efektif. Organisasi yang sukses di seluruh dunia mengadopsi pendekatan
proaktif dan disengaja untuk mengembangkan kepemimpinan yang konstan dan kompetitif.
Kepemimpinan dinamis mencakup pelatihan pengembangan dan komunikasi. Lebih lanjut,
dalam organisasi perawatan kesehatan, seorang pemimpin yang dinamis harus mengambil
tindakan yang melibatkan risiko besar dan menciptakan kesadaran akan tujuan di antara
anggota tim, sambil mengelolanya dengan inspirasi dan pengaruh.
Keterampilan kepemimpinan
10
Keterampilan kepemimpinan pada dasarnya merupakan teknik atau praktik yang
diterapkan oleh para pemimpin dalam memajukan kelompok menuju tujuan bersama. Contoh
keterampilan kepemimpinan termasuk mampu menghasilkan dan mengkomunikasikan visi,
mengubah visi itu menjadi taktik dan inisiatif, dan mengidentifikasi dan mendelegasikan
tugas kepada individu berbakat yang dapat membantu mencapai visi ini. Keterampilan
kepemimpinan mudah diajarkan, baik di dalam maupun di luar kelas. Untunglah perilaku
yang dapat dipelajari ini, karena pemimpin yang sedang berkembang jarang muncul dengan
keterampilan yang sudah sangat berkembang ini.
a) Antusiasme, sebagai sikap dan semagat untuk melakukan kebaikan dan kebenaran
dalam pencapai tujuan
b) Integritas, sebagai kualitas yang membuat orang mempercayai pemimpin secara
profesional atau pribadi dalam melakukan kebaikan dan kebenaran.
c) Ketangguhan. Pemimpin sering kali menuntut orang, tidak nyaman untuk berada di
sekitar karena standar mereka tinggi. Mereka ulet dan ulet. Pemimpin bertujuan untuk
dihormati, tetapi belum tentu populer.
d) Keadilan. Pemimpin yang efektif memperlakukan individu secara berbeda tetapi
setara. Mereka tidak punya favorit. Mereka tidak memihak dalam memberikan
penghargaan dan penalti atas kinerja.
e) Kehangatan. Ikan dingin tidak bisa menjadi pemimpin yang baik. Kepemimpinan
melibatkan hati Anda serta pikiran Anda. Mencintai apa yang Anda lakukan dan
merawat orang sama pentingnya.
f) Kerendahan hati. Ini adalah kualitas yang aneh, tetapi karakteristik dari para
pemimpin terbaik. Kebalikan dari kerendahan hati adalah kesombongan. Siapa yang
ingin bekerja untuk manajer yang sombong? Tanda-tanda pemimpin yang baik adalah
kemauan untuk mendengarkan dan ego yang tidak terlalu kuat.
g) Keyakinan. Keyakinan itu penting. Orang akan merasakan apakah Anda memilikinya
atau tidak. Jadi mengembangkan kepercayaan diri selalu menjadi awal untuk menjadi
seorang pemimpin. Tapi jangan biarkan itu menjadi terlalu percaya diri, stasiun
pertama di lintasan yang mengarah ke arogansi (Adair, 2007)
11
Kepemimpinan didefinisikan sebagai kemampuan untuk memotivasi sekelompok orang untuk
melakukan di atas kemampuan yang mereka rasakan untuk mencapai tujuan atau visi
bersama. Jika dianalisis dengan cermat, dapat disimpulkan bahwa:
a) Pemimpin harus memiliki kemampuan untuk memotivasi orang lain. Agar tidak
disalahartikan sebagai karismatik, pemimpin keamanan perawatan kesehatan harus
mampu membuat staf keamanan bersemangat dalam melakukan pekerjaan mereka
dan pentingnya bagi organisasi. Singkatnya, para pemimpin harus memiliki
kemampuan untuk memengaruhi arahan, sasaran, dan upaya orang lain melalui sarana
yang mencakup, tetapi melampaui, penggunaan wewenang yang sederhana.
b) Kepemimpinan adalah kegiatan kelompok; ini bukan tentang menjadi kontributor
individu. Seluruh tim harus bekerja dengan baik, bukan hanya pemimpin keamanan.
Pemimpin keamanan perawatan kesehatan harus dapat mentransfer kekuatan kepada
semua orang di departemen keamanan dan di organisasi perawatan kesehatan pada
umumnya. Singkatnya, kepemimpinan mencapai hasil melalui orang lain
c) Pemimpin harus membuat timnya bekerja di atas kemampuan yang mereka anggap.
Ketika ditantang dan dilibatkan, pemimpin keamanan perawatan kesehatan dapat
meningkatkan staf keamanan untuk mencapai tujuan dan sasaran yang mereka pikir
tidak dapat mereka capai.
d) Pemimpin harus memiliki tujuan atau visi bersama. Pemimpin keamanan harus
meluangkan waktu untuk mendapatkan rasa memiliki dalam tim mereka. Ini dimulai
dengan membangun visi tentang seperti apa program perlindungan itu di masa depan.
Memberikan visi yang jelas, namun sederhana tentang apa yang dapat dicapai jika
semuanya berjalan dengan benar sehingga orang dapat memahami dan terikat pada
emosi akan mendorong kinerja tinggi (What & Abdalla, 2021)
Salah satu peran kunci dari kepemimpinan organisasi yang baik adalah membangun
organisasi dengan mendidik dan mengembangkan pemimpin baru. Setiap kandidat nantinya
akan menjadi manajer global, agen perubahan, ahli strategi, motivator, pengambil keputusan
strategis, inovator, dan kolaborator jika aktivitas terus berlanjut dan berkembang. Hal tersebut
akan terlihat jika melihat kompetensi-kompetensi kunci yang dimiliki dan dikembangkan
oleh manajer masa depan. Kecerdasan emosional berperan penting untuk mewujudkan
kompetensi yang dibutuhkan oleh manajer chill di masa sekarang yaitu:
12
a) Kesadaran dalam hal kemampuan membaca dan memahami emosi seseorang
serta menilai kekuatan dan kelemahan seseorang, didasarkan kepercayaan yang
bersumber dari harga diri yang positif.
b) Penerapan dalam hal kontrol, integritas, kejujuran, inisiatif, dan berorientasi pada
pencapaian
c) Kesadaran sosial terkait dengan perasaan emosi lain (empati) mempelajari
organisasi (kesadaran organisasi), dan mengenali kebutuhan pelanggan
(berorientasi layanan).
d) Keterampilan sosial dalam mempengaruhi dan menginspirasi orang lain,
berkomunikasi, berkolaborasi, dan membangun hubungan dengan orang lain,
serta mengelola perubahan dan konflik.
Pembahasan
Sejalan dengan perkembangan zaman dan kemajuan teknologi memberi perubahan
pula dengan kepemipinan di dunia. Kepemimpinan bukanlah tentang kepribadian,
identitas, atau bahkan posisi pemimpin. Karena kepemipinan diartikan sebagai suatu
upaya pendekatan yang berpusat pada orang dan mampu mengkomunikasikan kepada
orang-orang nilai dan potensi sehingga dapat menimpulkan semangat dan motivasi untuk
mencapai tujuan yang di rencanakan. Ini sekali lagi menekankan peran perkembangan dari
seorang pemimpin yang baik. Namun demikian, tidak boleh lupa bahwa pemimpin juga
manusia sehingga membutuhkan bantuan, pengembangan dan dukungan untuk terus
mencapai potensinya sendiri. Presiden AS John F. Kennedy mengatakan bahwa
"Kepemimpinan dan pembelajaran sangat penting dan diperlukan satu sama lain." Sampai
13
saat ini belum ada cara terbaik untuk mengembangkan pemimpin. Mungkin
kepemimpinan benar-benar muncul ketika kita tidak mengetahui semua jawabannya dan
kita perlu belajar dan memahami suatu perubahan baru dan dinamis. Namun, kita tetap
meminta para pemimpin untuk membimbing melalui konteks yang belum pernah terjadi
sebelumnya dan lebih menuntun, dengan implikasi dan ketergantungan yang lebih luas.
Tampaknya dalam menghadapi tantangan para pemimpin perlu belajar menjadi pemimpin,
dan mereka akan terus belajar dari karyawan, yang mereka berdayakan untuk mendukung
mereka, dan ketika mereka berkembang bersama dan dapat meningkatkan suatu performa
secara progresif dan simbiosis
Baru-baru ini telah ada penekanan pada gaya kepemimpinan yang melibatkan perilaku
etis yaitu, pemimpin yang melayani, spiritual, dan otentik (Trimble, 2016). Kepemimpinan
yang melayani menjadi gaya yang sangat popular karena selalu melibatkan upaya untuk
kesetaraan dan keadilan sosial dengan membantu mengembangkan dan memberdayakan
karyawan. Banya penelitian yang menggunakan gaya ini secara efektif sehingga
menghasilkan karyawan yang dapat dipercaya, jujur dan setia. Kepemimpinan spiritual
menjadi gaya yang mirip dengan kepemimpinan yang melayani di mana pemimpin mencoba
menemukan cara untuk memperbaiki keadaan bagi karyawan. Akan tetapi dalam
kepemimpinan ini ada transendensi dan persekutuan. Kepemimpinan otentik sebagai gaya
lain yang mendapatkan popularitas. Seorang pemimpin yang perilakunya konsisten dengan
nilai-nilai yang dianutnya akan menunjukkan integritas yang baik kepada karyawan.
Transparansi yang melekat dalam gaya kepemimpinan juga akan menimbulkan keterbukaan
dan tanggung jawab atas semua yang dilakukan di diputuskan dalam pengambilan keputusan.
Gaya kepemimpinan ini juga diharapkan sejalan dengan peningkatan keterampilan dalam
bidang kepemimpinan.
Perlu dipahami jika dalam prosesnya tidak mudah. Pemimpin diinstruksikan untuk
mendeskripsikan diri secara detail mulai dari aktivitas kehidupan pribadi hingga aspirasi
15
kehidupan profesional. Pemimpin juga perlu menelusuri aspirasi profesional termasuk jenis
pekerjaan bersama dengan keterampilan manajemen dan kepemimpinan yang ingin mereka
peroleh ditambah modul pembelajaran seumur hidup yang ingin mereka kuasai. Dari titik ini
pemimpin kemudian harus mengidentifikasi dan mengkategorikan berbagai kegiatan dan
persyaratan yang akan dibutuhkan untuk memenuhi karakteristik utama tersebut.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil pembahasan yang dikemukakan dapat ditarik kesimpulan bahwa Masa
depan akan bergantung pada pemimpin yang terampil yang terus mendengarkan, berefleksi,
belajar, dan mengambil tindakan untuk menciptakan ruang dan sistem yang adil dan efektif .
Pemimpin akan memproduksi hasil atau produk yang baik dan bermanfaat atau justru
menghasilkan produk yang buruk, dalam kaitannya dengan efisiensi organisasi atau lembaga,
juga dihubungkan dengan kesejahteraan dan kebahagiaan manusia pada umumnya.
Fungsi kepemimpinan baru bisa dijalankan dalam sebuah masyarakat jika telah terpenuhi tiga
unsur utama kumpulan manusia yang dimulai dari tiga orang atau lebih, terdapat tujuan
kolektif yang ingin diwujudkan bersama, dan yang tidak kalah penting yaitu terdapat
seseorang yang dipilih untuk menjadi pemimpin dan mendapatkan persetujuan dari mayoritas
anggota masyarakat yang akan membantunya merealisasikan tujuan.
Meskipun memengaruhi orang lain adalah dimensi yang sangat penting dari seorang
pemimpin, dimensi internal yang tercermin dari cara merepresentasikan kemampuan untuk
16
menganalisis kekuatan dan kelemahan diri sendiri, menetapkan tujuan serta kemampuan
dalam membangun jaringan untuk berpartisipasi dalam kehidupan komunitas dan untuk
mempengaruhi perubahan sosial yang positif.
Kepemimpinan sebagai pembelajaran dengan Interaksi sosial yang tertanam dalam hasil
kepemimpinan dalam pembelajaran dan pertumbuhan organisasi juga sebagai individu yang
terlibat; hasil interaksi termasuk pembelajaran bersama, pemahaman kolektif yang lebih besar
dan tindakan positif yang dihasilkan. Seorang pemimpin akan terus dihormati dan disegani
semua karyawannya jika gaya kempemimpinannya yang positif dan mengajak bukan yang
hanya bisa memerintah.
Saran
1. Para pemimpin perlu belajar menjadi pemimpin, dan mereka akan terus belajar dari
karyawan, yang mereka berdayakan untuk mendukung mereka, dan ketika mereka
berkembang bersama dan dapat meningkatkan suatu performa secara progresif dan
simbiosis dalam menghadapi tantangan.
2. Pemimpin harus mengembangkan konsep kepemimpinan yang kreatif, inovatif, dan
sportif agar karyawan dan disekitarnya bisa merasakan energi yang positif saat
seorang pemimpin itu ada maupun tidak ada di tempat.
3. Pemimpin diharapkan bisa memberikan motivasi dan contoh dari gaya
kepemimpinannya sendiri dengan kepemimpinan yang baik maka karyawan ataupun
organisasi akan berjalan dengan baik pula.
Referense:
18
development.pdf
Mumford, M. D., Marks, M. A., Connelly, M. S., Zaccaro, S. J., & Reiter-Palmon, R. (2000).
Development of leadership skills: Experience and timing. Leadership Quarterly, 11(1),
87–114. https://doi.org/10.1016/s1048-9843(99)00044-2
Pranitasari, D. (2020). The Influence of Effective Leadership and Organizational Trust to
Teacher’s Work Motivation and Organizational Commitment. Media Ekonomi Dan
Manajemen, 35(1), 75. https://doi.org/10.24856/mem.v35i1.1257
Raišienė, A. G. (2014). Leadership and managerial competences in a contemporary
organization from the standpoint of business executives. Economics and Sociology, 7(3),
179–193. https://doi.org/10.14254/2071-789X.2014/7-3/14
Rosari, R. (2019). Leadership Definitions Applications for Lecturers’ Leadership
Development. Journal of Leadership in Organizations, 1(1), 17–28.
https://doi.org/10.22146/jlo.42965
Stripp,J.D., W. G., Harris, P. R., & Moran, R. T. (2020). Developing HR Leadership in
Global Organizations. Developing the Global Organization, 2(13), 312–324.
https://doi.org/10.4324/9780080504124-16
Sujudi, N., Komariah, A., & Indonesia, U. P. (2020). Leadership Characteristics Era
Disruption : 400(Icream 2019), 276–279.
Surji, K. (2015). Understanding Leadership and Factors that Influence Leaders’
Effectiveness. European Journal of Business and Management, February.
https://doi.org/10.7176/ejbm/7-33-2015-03
Trimble, J. (2016). Leadership Styles. February.
https://doi.org/10.1002/9781118970843.ch347
Weaver, L. I. Z. (2016). Disruptive Leadership | Building Capacity for Changing
Communities. 1–5.
What, F., & Abdalla. (2021). The Art of Leadership in the United Nations. Dag
Hammarskjöld Foundation, The Art of Leadership in the United Nations: Framing
What’s Blue, (Uppsala: Dag Hammarskjöld Foundation, 2020).
19