Anda di halaman 1dari 18

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny.

DG DENGAN CHRONIC KIDNEY


DISEASE STAGE V DI RUANG HEMODIALISA
RSUD. R. SYAMSUDIN, S.H
KOTA SUKABUMI

Diajukan Untuk Memenuho Salah Satu Tugas Mata Kuliah Keperawatan Medikal
Bedah Pada Program Studi Profesi Ners Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan
Kota Sukabumi

ZERIN TRI RATNA OKTARIANI


CIAC20133

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN SUKABUMI
KOTA SUKABUMI
2020
ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. DG DENGAN CHRONIC KIDNEY
DISEASE STAGE V DI RUANG HEMODIALISA
RSUD. R. SYAMSUDIN, S.H
KOTA SUKABUMI

Tanggal Pengkajian : 13 Maret 2019

A. PENGKAJIAN
1. Biodata
Nama : Ny. DG
Usia : 52 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
No Medrec : 01XXXX
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Pendidikan : Tamat SD
Status : Menikah
Agama : Islam
Tanggal masuk RS: 25 Februari 2019
Sumber informasi : Status Klien
Dx. Medis : CKD stage V

2. Riwayat Kesehatan
a) Keluhan utama
Klien mengatakan sesak nafas dan bengkak seluruh tubuh
b) Riwayat penyakit sekarang
Klien masuk rumah sakit dengan diagnosa medis CKD stage V pada
tanggal 25 februari 2019. Klien mengatakan sesak dan bengkak di
seluruh tubuh sejak 3 hari yang lalu. Klien mengatakan mual dan
muntah serta tidak nafsu makan. Klien mengatakan tubuhnya terasa
lelah, aktifitas terbatas dan klien mengatakan kesulitan untuk memulai
tidur.
c) Riwayat penyakit dahulu dan gaya hidup
Klien mengatakan memiliki riwayat hipertensi dan DM.
d) Riwayat penyakit keluarga
-
3. Pola Aktivitas Sehari – hari
a. Eliminasi : Klien mengatakan BAK lancer berwarna kuning agak
pekat dan tidak begitu jernih, BAB (+) terakhir 10 maret 2019 3x
sehari.
b. Tidur : Klien mengatakan sulit memulai tidur
c. Aktivitas Mobilitas Fisik : Klien mengatakan tubuhnya terasa lelah
dan aktifitas dibatasi.

4. Pemeriksaan Fisik
a) TTV : TD : 130/80 mmHg
N : 72x/menit
RR: 32x/menit
S : 37˚C
b) BB : 65 kg
TB : 150 cm
LILA : 33 cm
IMT : 28,8
c) Dada : Pergerakan dada simetris, taktil fremitus kanan sama dengan
kiri, Perkusi
dada rales, suara nafas ronkhi (+), weezing (-), batuk (+),
SPO2 95%.
d) Ekstremitas : Ujung ektremitas teraba dingin, kulit terlihat pucat,
CRT ˂3 detik

5. Data Pengobatan
Bicnat 3x1 tab, Asam folat 3x1 tab, Vit B12 3X1 tab, CaCO3 3x1 tab,
Amlodipin 3x1 tab, Valsartan 1x4 mg, Flumucyl 3x1 sachet, Nebulizer
(Bisolvon) 3x sehari, Spironolacton 1x1 tab, Codein 2x10 mg, Simvastatin
1x1 tab, terapi parenteral Lasix 3x20 mg, Metronidazole 3x500 ml,
Neurobion N5000 2X1 amp, Meropenem 3x1 gr, Aminophilin 1x200/ 24
jam.

6. Data Penunjang
a) Echokardiografi
Kesimpulan : LVH+
Effusi perikard mild + minimal
EF 68%
b) EKG (13 Maret 2019) : Normal Sinus Rhytm
c) Biakan Mo (11 Maret 2019) : Bahan sputum
Kesimpulan : Sensitif Gentamicin
d) Hasil Labolatorium (7 Maret 2019)
- Hb : 10.2 g/dl
- Ht : 33 %
- Leukosit : 7.3 ribu/ Ul
- Trombosit : 121 ribu/Ul
- Eritrosit : 3.47 juta/UL
- Ureum : 71
- Creatinin : 2,2
e) Hasil labolatorium
- Hb : 9.1 g/dl
- Ht : 28 %
- Leukosit : 16.9 ribu/UI
- Trombosit : 275 ribu/UI
- Eritrosit : 3 juta/UL
- Albumin : 2.30 g/dl
- Ureum : 81
- Creatinine : 2,3
- LED : 79.0 mm

B. ANALISA DATA
No Data Etiologi Problem
.
1. DS: Faktor penyebab gagal Ketidakefektifan
- Klien mengatakan ginjal pola nafas
sesak nafas
Gagal ginjal
DO :
- Klien tampak Penurunan fungsi ginjal
pucat dan lemah
- Suara nafas Retensi Na
ronkhi Total CES, tekanan
- TD : 130/80 kapiler, volume
mmHg intersitial naik
N : 72x/menit
RR : 32x/menit Oedema dan proload
S : 37˚C naik
SpO2 : 95%
Beban jantung naik

Hipertrofi ventrikel kiri

Bendungan atrium kiri


naik

Tekanan vena
pulmonalis

Kapiler paru naik terjadi


oedema paru

Ketidakefektifan pola
nafas

2. DS: Gagal ginjal Kelebihan Volume


- Klien Cairan
mengatakan Retensi Na
bengkak seluruh
tubuh sejak 3 hari Total CES naik
yang lalu
Tekanan kapiler naik
DO:
- Tampak bengkak Volume intertisial naik
di seluruh tubuh
- Kulit tampak Edema (kelebihan vol.
pucat cairan)
- CRT <3 detik
Pre load naik

Beban jantung naik


Hipertrovi ventrikel kiri

COP turun

Aliran darah ke ginjal


turun

RAA turun

Retensi Na dan H2O

Kelebihan volume cairan

3. DS: Gagal ginjal Nausea


- Klien
mengatakan mual Sekresi protein
muntah terganggu
- Klien
mengatakan tidak Sindrom uremia
nafsu makan
Gangguan keseimbangan
DO: asam basa
- Klien tampak
lemas Produksi asam lambung
- Wajah klien naik
tampak pucat
BB : 65 kg Nausea
TB : 150 cm
4. DS: Intake nutrisi tidak Intoleransi aktivitas
- Klien adekuat
mengatakan
tubuhnya merasa Energi dalam tubuh
lelah dan aktifitas berkurang
terbatas
- Klien Kompensasi tubuh
mengatakan menggunakan energi
kesulitan cadangan dalam tubuh
memulai tidur
Kelemahan otot
DO:
- Klien tampak Intoleransi aktivitas
lemah
- Wajah klien
tampak pucat
5. DS: Gagal ginjal Ketidakseimbangan
- Klien mengatakan perfusi jaringan
memiliki riwayat Sekresi erotropoitis perifer
penyakit turun
hipertensi dan
DM Produksi Hb turun

DO: Oksihemoglobin turun


- CRT <3 detik
- Edema seluruh Suplay O2 turun
tubuh
- Kelambatan Ketidakseimbangan
penyembuhan perfusi jaringan perifer
luka perifer
ditandai dengan
adanya luka
sekitar 3cm di
area pantat

C. DIAGNOSA KEPERAWATAN
Dx1 Ketidakefektifan pola nafas b/d hiperventilasi
Dx2 Kelebihan volume cairan b/d gangguan filtrasi ginjal dalam mengatur
keseimbangan cairan dan elektrolit
Dx3 Nausea b/d mual muntah
Dx4 Intoleransi aktivitas b/d oksigenisasi jaringan yang tidak adekuat, keletihan
Dx5 Ketidakseimbangan perfusi jaringan perifer b/d DM, Hipertensi

D. INTERVENSI KEPERAWATAN
No. Tujuan & Kriteria Hasil Intervensi Rasional
Dx
Dx Setelah dilakukan tindakan 1. Catat frekuensi dan 1. Penurunan bunyi nafas indikasi
1 keperawatan 1x24 jam klien kedalaman pernafasan atelaksis, ronkhi membuat otot
dapat menunjukkan adanya 2. Catat laporan dari klien aksesori digunakan dan kerja
perubahan pola nafas menjadi mengenai pernafasan klien pernapsan meningkat.
efektif dengan kriteria hasil: 3. Observasi karakteristik pola 2. Untuk mengetahui RR klien.
1. TTV dibatas normal nafas 3. Mengumpulkan dan menganalisis data
2. Klien dapat bernafas dengan 4. Beri oksigen melalui kanul klien untuk memastikan kepatenan
mudah dan nafas tidak 5. Posisikan klien semi fowler jalan nafas dan pertukaran gas yang
pendek dan sedikit condong adekuat
3. Tidak ada suara nafas ronkhi kedepan 4. Untuk membantu dalam bernafas
4. Klien mampu bernafas 5. Meningkatkan ekspansi paru dan
dengan mudah memudahkan pernapasan.
5. Sesak hilang
6. Klien nyaman

Dx Setelah dilakukan tindakan 1. Observasi TTV 1. Mengumpulkan dan menganalisis data


2 keperawatan 1x24 jam edema 2. Kaji status cairan kardivaskular, pernapasan, dan suhu
teratasi dengan kriteria hasil: - Timbang BB tubuh klien untuk menentukan
1. Terbebas dari edema - Kaji turgor kulit intervensi selanjutnya dan mencegah
2. BB ideal dengan TB, IMT 3. Pantau indikasi kelebihan komplikasi.
dibatas normal cairan(edema, peningkatan 2. Sebagai data dasar dan berkelanjutan
CVP, distensi vena untuk memantau perubahan dan
jugularis, dan asetis) mengevaluasi intervensi.
4. Ajarkan klien tentang 3. Untuk mengetahui tingkat keparahan
penyebab dan cara edema
mengatasi edema 4. Agar klien memahami tentang
5. Ubah posisi sedikitnya penyebab dan dapat mencegah
setiap 2 jam peningkatan cairan
6. Kolaborasi dengan tenaga 5. Untuk mengurangi terjadinya edema
kesehatan lainnya 6. Membantu mempercepat proses
penyembuhan

Dx Setelah dilakukan tindakan 1. Identifikasi faktor penyebab 1. Untuk memberikan tindakan


3 keperawatan 1x24 jam nausea mual muntah keperawatan mengatasi mual muntah
teratasi dengan kriteria hasil: 2. Monitor asupan dan kalori 2. Mengetahui asupan gizi yang masuk ke
1. Nafsu makan meningkat 3. Kendalikan faktor dalam tubuh klien
2. Keluhan mual muntah lingkungan penyebab mual 3. Membantu agar klien lebih nyaman
menurun (misalnya bau tak sedap, 4. Istirahat dan tdiur yang cukup dapat
3. Klien tidak tampak pucat suara, dan rangsangan visual mengembalikan stamina dan klien
yang tidak menyenangkan) merasa segar
4. Anjurkan istirahat dan tidur 5. Membantu mempercepat proses
yang cukup penyembuhan tanpa menggunakan
5. Anjurkan menggunakan farmakologi
teknik nonfarmakologi untuk
mengatasi mual (misalnya
biofeedback, hypnosis,
relaksasi, terapi music,
akupresur)

Dx Setelah dilakukan tindakan 1. Bantu klien untuk 1. Menentukan aktivitas yang dapat
4 keperawatan 1x24 jam mengidentifikasi aktivitas dilakukanklien yang disesuaikan
intoleransi aktivitas teratasi yang mampu dilakukan tingkat kelemahannya
dengan kriteria hasil: 2. Bantu untuk 2. Untuk meningkatkan aktivitas klien
1. Berpartisipasi dalam mengidentifikasi dan 3. Menghindari keletihan berlebih
aktivitas fisik tanpa disertai mendapatkan sumber yang 4. Mendorong latihan dan aktivitas
peningkatan TD, N, RR diperlukan untuk aktivitas dalam batas-batas yang dapat
2. Mampu melakukan aktivitas yang diinginkan ditoleransi dan istirahat yang adekuat.
sehari-hari secara mandiri 3. Kaji faktor yang
3. TTV dibatas normal menyebabkan keletihan
4. Status respirasi: pertukaran 4. Anjurkan aktivitas alternatif
gas dan ventilasi adekuat sambil istirahat

Dx Setelah dilakukan tindakan 1. Monitor adanya daerah 1. Mengetahui tingkat perubahan sensori
5 keperawatan 1x24 jam tertentu yang hanya peka 2. Untuk mengetahui daerah mana saja
ketidakefektifan perfusi terhadap yang terjadi laserasi
jaringan perifer teratasi dengan panas/dingin/tajam/tumpul 3. Untuk mencegah infeksi nosokomial
kriteria hasil: 2. Instruksikan keluarga untuk
1. Terbebas dari edema mengobservasi kulit jika
2. Terbebas dari kelelahan ada laserasi
3. CRT <3 detik 3. Gunakan sarung tangan
untuk proteksi
E. IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN
No. Masalah Implementasi Evaluasi
1. Ketidakefektifan pola 13 Maret 2019 13 Maret 2019
nafas 08.00 WIB 08.25 WIB
1. Mencatat frekuensi dan kedalaman S: Klien mengatakan sesak sedikit
pernafasan berkurang, dan nyaman

08.03 WIB O: Klien tampak sesak, pucat dan lemah


2. Mecatat laporan dari klien
mengenai pernafasan klien A: Masalah teratasi Sebagian

08.05 WIB P: intervensi dilanjutkan


3. Mengobservasi karakteristik pola
nafas

08.08 WIB
4. Memberi oksigen melalui kanul

08.11 WIB
5. Memposisikan klien semi fowler
dan sedikit condong kedepan

08.15 WIB
6. Menganjurkan untuk melakukan
teknik nafas dalam

2. Kelebihan Volume 13 Maret 2019 13 Maret 2019


Cairan 08.30 WIB 09.00 WIB
1. Observasi TTV S: Klien mengatakan mengetahui
penyebab dan cara mengatasi edema
08.35 WIB
2. Kaji status cairan O:
- Timbang BB BB: 65 kg
- Kaji turgor kulit TB: 150 cm

08.40 WIB Pre Hemodialisa


3. Pantau indikasi kelebihan cairan TD: 150/90 mmHg
(edema, peningkatan CVP, distensi RR: 28x/menit
vena jugularis, dan asetis). N: 80x/menit
S: 37˚C
08.46 WIB
4. Ajarkan klien tentang penyebab Post Hemodialisa
dan cara mengatasi edema TD: 100/70 mmHg
RR: 24x/menit
08.50 WIB N: 80x/menit
5. Ubah posisi sedikitnya setiap 2 S: 37˚C
jam.
A: Masalah teratasi sebagian

P: Intervensi dilanjutkan
3. Nausea 13 Maret 2019 13 Maret 2019
09.05 WIB 10.05 WIB
1. Mengidentifikasi faktor penyebab S: Klien mengatakan mual ketika
mual muntah sedang makan ditambah mencium bau
yang tidak sedap, Klien mengatakan
09.07 WIB makan dengan bubur nasi dan lauk pauk
2. Memonitor asupan dan kalori setengah porsi tidak habis

09.14 WIB O: Klien mengonsumsi bubur nasi


3. Mengendalikan faktor lingkungan setengah porsi tidak habis, tampak mual
penyebab mual (misalnya bau tak muntah ketika sedang mengunyah
sedap, suara, dan rangsangan visual makanan.
yang tidak menyenangkan)
A: Masalah teratasi sebagian
09.23 WIB
4. Menganjurkan istirahat dan tidur P: Intervensi dilanjutkan
yang cukup

09.31 WIB
5. Menganjurkan menggunakan
teknik nonfarmakologi untuk
mengatasi mual (misalnya
biofeedback, hypnosis, relaksasi,
terapi music, akupresur)

4. Intoleransi aktivitas 13 Maret 2019 13 Maret 2019


10.12 WIB 10.25 WIB
1. Membantu klien untuk S: Klien menjelaskan aktivitas yang
mengidentifikasi aktivitas yang mampu dilakukannya, klien mengatakan
mampu dilakukan nafsu makan menurun mual muntah,
klien mengatakan merasa terbantu
10.15 WIB
2. Membantu untuk mengidentifikasi O: Klien tampak lemas sulit melakukan
dan mendapatkan sumber yang aktivitas, klien tampak merasa terbantu
diperlukan untuk aktivitas yang
diinginkan A: Masalah teratasi Sebagian

10.20 WIB P: Intervensi dilanjutkan


3. Mengkaji faktor yang
menyebabkan keletihan

10.23 WIB
4. Menganjurkan aktivitas alternatif
sambil istirahat

5. Ketidakseimbangan 13 Maret 2019 13 Maret 2019


perfusi jaringan perifer 10.30 WIB 11.00 WIB
1. Memonitor adanya daerah tertentu S: Klien mengatakan bisa merasakan
yang hanya peka terhadap panas/ dingin/ tajam/ tumpul
panas/dingin/tajam/ tumpul
O: Klien mampu merasakan panas/
10.37 WIB dingin/ tajam/ tumpul di badan, tidak
2. Instruksikan keluarga untuk ada tanda-tanda tromboplebitis
mengobservasi kulit jika ada
laserasi A: Masalah teratasi

10.40 WIB P: Intervensi dihentikan


3. Menggunakan sarung tangan untuk
proteksi
GAGAL GINJAL KRONIK DENGAN TINDAKAN HEMODIALISA

NAMA : Ny. DG
USIA : 62 Tahun
JENIS KELAMIN : Perempuan
NO MEDREC : 011XXXX
PEKERJAAN : Ibu Rumah Tangga
PENDIDIKAN : Tamat SD
STATUS : Menikah
AGAMA : Islam
TANGGAL PENGKAJIAN : 13 Maret 2019
TGL MASUK RUMAH SAKIT : 25 Februari 2019
INFORMASI DIDAPAT DARI : Status Klien

Ny. DG umur 62 tahun, beragama Islam, masuk rumah sakit dengan diagnosa medis CKD
stage V pada tanggal 25 Februari 2014. Keluhan utama saat masuk rumah sakit adalah sesak
nafas dan bengkak seluruh tubuh sejak 3 (tiga) hari yang lalu, konjungtiva anemis.
Pengukuran tanda vital didapatkan TD : 130/80 mmHg, N : 72 kali/ menit, Frekuensi nafas
32 kali/ menit, T: 37 C, SpO2 95%. BB 65 kg, TB 150 cm, LILA 33 cm, IMT 28,8. Pasien
mempunyai riwayat hipertensi dan Diabetes Melitus. Suara napas ronkhi (+) wheezing (-),
batuk (+). Pergerakan dada simetris, taktil fremitus kanan sama dengan kiri, perkusi dada
rales. Ujung ektremitas teraba dingin, kulit terlihat pucat, CRT < 3 detik. Pasien mengeluh
mual dan muntah serta tidak nafsu makan. Pasien mengatakan BAK lancar warna kuning
agak pekat dan tidak begitu jernih. Pasien mengatakan eliminasi fekal : BAB (+) terakhir
tanggal 10 Maret 2014, BAB 3 hari sekali. Pasien mengatakan tubuhnya terasa lelah, aktifitas
dibatasi. Pasien kesulitan memulai tidur. Terdapat luka sekitar 3 cm di area pantat.
Pasien mendapatkan terapi Bicnat 3x1 tab, Asam folat 3x1 tab, Vit B12 3x1 tab, CaCO3 3x1
tab, Amlodipin 3x1 tab, Valsartan 1x4 mg, Flumucyl 3x1 sachet, nebulizer (Bisolvon) 3x
sehari, Spironolacton 1x1 tab, Codein 2x10 mg, Simvastatin 1x1 tab. Terapi parenteral Lasix
3x20 mg, Metronidazole 3x500 ml, Neurobion N5000 2x1 amp, Meropenem 3x1 gr,
Aminophillin 1x200/ 24 jam.

Hasil pemeriksaan penunjang


1. Echokardiografi :
Kesimpulan : LVH +
Effusi perikard mild + minimal
EF 68 %
2. EKG (13 Maret 2019) : Normal Sinus Rhytm
3. Biakan Mo (11 Maret 2019) : Bahan sputum
Kesimpulan : Sensitif Gentamicin
4. Hasil Laboratorium : (7 Maret 2019)
- Hb : 10.2 g/dl (11,7 – 15,5)
- Ht : 33 % (33 – 45)
- Leukosit : 7.3 ribu/ Ul (5.0 – 10.0)
- Trombosit : 121 ribu/ Ul (150 – 440)
- Eritrosit : 3.47 juta/UL (3.80 – 5.20)
- Ureum : 71 (20 – 40)
- Creatinin : 2,2 (0,6 – 1.5)
5. Hasil Laboratorium : (12 Maret 2019)
- Hb : 9.1 g/dl (11,7 – 15,5)
- Ht : 28 % (33 – 45)
- Leukosit : 16.9 ribu/ Ul (5.0 – 10.0)
- Trombosit : 275 ribu/ Ul (150 – 440)
- Eritrosit : 3 juta/UL (3.80 – 5.20)
- Albumin : 2.30 g/dl (3.40 – 4.80)
- Ureum : 81 (20 – 40)
- Creatinin : 2,3 (0,6 – 1.5)
- LED : 79.0 mm (0.0 – 20.0)

Lembar Observasi HD ke 22 (11 Maret 2019)


Pre Hemodialisa Post Hemodialisa
Keluhan Sesak nafas, nyeri pada Sesak nafas, nyeri pada
gluteal gluteal
Keadaan umum CM dengan keadaan umum CM dengan keadaan umum
lemah lemah
Tekanan darah tidur 150/90 100/70
Tekanan darah duduk Tidak diukur Tidak diukur
RR : Nadi : Suhu 28 : 80 : 37 24 : 80 : 37
BB sekarang Tidak diukur Tidak diukur
BB post HD yang lalu Tidak diukur Tidak diukur
Perbedaan BB Tidak diukur Tidak diukur
LABORATORIUM
Ureum/ Creatinin
HB
HbsAg
Anti HCV
Catatan Hemodialisis
Waktu mulai: 13.00 Lama HD : 4 jam Selesai jam : 17.00
BB yang diinginkan
Mesin : Surdial Dialisat : bikarbonat
Dialiser : Elisio 13H Single use
Akses : COL Koefisen ultrafiltrasi : 64
Heparinisasi : Ya Intermitten : tidak dilakukan
Continuos : Ya Dosis awal : tidak dilakukan
Dosis awal : Tidak Dosis selanjutnya : tidak dilakukan
Dosis selanjutnya : 1000 cc Jam : tidak dilakukan
Jam : tidak dilakukan
Minimal : tidak
Lidokain : tidak
Dosis : tidak
INISIASI
Jam Nama TD P/N/S Qb TMP/VP Ket
13.00 Perawat P 170/80 20/100/37 150 -44/36 UVR : 0,500
14.00 Perawat B 150/90 20/100/37 215 -40/81
15.00 Perawat W 160/100 20/88/37 215 -42/100

TERMINASI
17.00 Perawat P 130/80 24/100/37 Aff -40/84
Catatan Medis Intake Output
Minum& Urine
makan
Cairan infus Muntah
Transfusi Perdarahan
Sisa priming 50 UV goal HD 2000
Wash out 50 -
Jumlah 100 2000
Balance -1900
cairan

Anda mungkin juga menyukai