Anda di halaman 1dari 2

Infeksi Nosokomial (Topik 8) 3.

Parasit & Fungi


Healthcare-associated infections (HAI) Pada pasien dengan pengobatan antibiotika
® Infeksi yang berasal/terjadi dirumah sakit. spektrum luas dan imunosupresi berat
(terjadi 72 jam setelah perawatan di rumah sakit)
Klasifikasi
Kriteria 1. Infeksi Traktus Urinarius
Pada waktu pasien mulai dirawat: Akibat penggunaan kateter urin jangka panjang.
1. Tidak ada tanda klinis infeksi tersebut Menyebabkan bakteriemia: Berasal dari flora
2. Tidak dalam masa inkubasi infeksi tersebut usus, flora normal seperti Escherichia coli
3. Tanda klinis infeksi tersebut baru timbul sekitar 48
jam sejak perawatan 2. Infeksi Luka Operasi (ILO)
4. Infeksi tersebut bukan sisa infeksi sebelumnya Bakteri didapat selama operasi berlangsung,
secara eksogen (udara, alat, dokter) ataupun
Faktor Risiko endogen (flora pada kulit/tempat operasi)
a. Faktor Endogen Gambaran klinis: discharge purulent disekitar
Sistem imun, umur, penyakit dasar luka operasi.
b. Faktor Eksogen
Lama rawat inap, lama pemakaian antibiotika 3. Nosokomial Pneumonia
Sering pada pasien dengan ventilator
Etiologi Kolonisasi: perut, saluran nafas atas, bronkus
1. Bakteri Faktor resiko: Jenis dan durasi ventilasi
a. Commensal Bacteria - Viral brochiolitis (RSV)
® Flora normal dalam tubuh manusia. - Influenza
u/mencegah kolonisasi mikroorganisme patogen - Bacterial pneumonia sekunder
Menyebabkan infeksi jika faktor host terganggu
b. Pathogenic Bacteria 4. Nosokomial Bakteriemia
Menyebabkan infeksi sporadik atau epidemik a. Infeksi pembuluh darah primer (IADP)
2. Virus b. Infeksi sekunder
- Hepatitis B dan Hepatitis C Disebabkan bakteri yang resisten antibiotika:
Melalui: transfusi, dialisis, suntikan, endoskopi Staphylococcus dan Candida
- Respiratory syncytial virus (RSV), rotavirus Melalui: jarum suntik, kateter urin, kateter vena
dan enterovirus sentral (CVC)
Melalui: Kontak tangan ke mulut, fecal-oral Faktor utama: Panjang kateter, suhu tubuh
Pengendalian Peranan penyakit sistemik terhadap tindakan bedah
a. Peningkatan daya tahan pejamu Diperlukan evaluasi yang akurat dalam menentukan
- Imunisasi Aktif (Vaksin Hepatitis B) kondisi sistemik pasien medically-compromised.
- Imunisasi Pasif (Imunoglobulin) • Difokuskan pada: patofisiologi penyakit, tanda dan
b. Inaktivasi agen penyebab infeksi gejala, hasil pemeriskaan lab, terapi medis.
- Metode Fisik (pemanasan/sterilisasi) • Tujuan: Melakukan perawatan dengan aman dan
- Metode Kimiawi (klorinasi air, desinfeksi) resiko sekecil mungkin
c. Memutus rantai penularan
- Isolation Precautions (kewaspadaan isolasi) Medically-compromised
1. Standard Precautions ® Pasien dengan kelainan yang harus dikompromikan ke
2. Transmission-based Precautions dokter sebelum dilakukan tindakan.
d. Tindakan pencegahan paska pajanan 1. Leukemia
• Agen infeksi ditularkan melalui darah dan 2. Gangguan koagulasi darah
cairan tubuh, biasanya melalui: jarum bekas 3. Diabetes melitus
pakai, dll Pasien DM tidak terkontrol, sering mengalami infeksi
• Melindungi: pasien, petugas kesehatan, berat di daerah oromaksilofasial.
pengunjung, masyarakat sekitar Perawatan: Jangka panjang dan diet terkontrol
4. Gagal ginjal kronik
Pencegahan 5. Penyakit kardiovaskuler
11 komponen utama (CDC dan HICPAC):
- Kebersihan tangan
- Alat Pelindung Diri (APD)
- Dekontaminasi peralatan perawatan
- Kesehatan lingkungan
- Pengelolaan limbah
- Penatalaksanaan linen
- Perlindungan kesehatan petugas
- Penempatan pasien
- Hygiene respirasi/etika batuk bersin
- Praktik menyuntik yang aman
- Praktik lumbal pungsi yang aman

Anda mungkin juga menyukai