1. Kelainan Mental
Kelainan mental mencakup depresi dan gangguan kecemasan dapat terjadi
akibat perubahan biologis dan aktivitas kimiawi di otak. Kecemasan umumnya
normal jika dapat diatasi dengan mudah (tahap ringan), namun, jika sudah
mengganggu kehidupan sehari-hari barulah dinamakan gangguan kecemasan.
Depresi adalah kondisi di mana seseorang merasa tidak semangat, sedih,
kurang motivasi dalam hidupnya, halusinasi (melakukan tingkah yang tidak lazim
seperti berbicara sendiri(, kebingungan, disorientasi dsb yang dapat terjadi karena
dihadapkan dengan kondisi kehilangan pasangan, anak, bahkan hewan peliharaan.
Depresi dapat disalah artikan menjadi dementia dikarenakan penderita depresi
seringkali ingin melupakan penyebab timbulnya depresi.
Jika menemukan pasien dengan gejala depresi/gangguan kecemasan, rujuk ke
psikiater terlebih dahulu untuk mengkonsultasikan perawatan apa yang dapat
dilakukan. Penderita depresi ringan umumnya masih dapat diedukasi, namun jika
depresi yang diderita sudah parah, lakukan edukasi kepada keluarga/perawat yang
mendampinginya.
2. Parkinson
Parkinson adalah kondisi dimana adanya gangguan berupa pengurangan
neuron pada substansia nigra yang menjadi penghasil dopamin. Dopamin adalah
senyawa kimia organik (hormon) yang juga membantu pergerakan tubuh. Adanya
gangguan pada substansia nigra membuat penurunan dopamin yang menimbulkan
gejala berupa tremor, bradikinesia, rigiditas, dan berkurangnya refleks postural,
terkadang timbul kesulitan berbicara, penurunan fungsi kelenjar saliva sehingga
xerostomia, dan gangguan menelan. Umumnya, gejala akan timbul pada stadium 3
(setelah kerusakan mencapai 80%) di mana stadium 1 dan 2 biasanya tidak bergejala.
Etiologinya adalah mutasi genetik (15%) dan faktor lingkungan (obat, paparan bahan
kimia).
3. Cerebrovascular Accident (stroke)
Stroke terbagi menjadi dua, yaitu:
a. Iskemik/non hemoragik
Terjadi akibat pecahnya pembuluh darah pada otak hingga menimbulkan
perdarahan.
b. Hemoragik
Terjadi akibat lambatnya aliran darah ke otak yang mengandung oksigen
karena hipertensi akibat kolestrol, diabetes, penyakit jantung, aterosklerosis,
dan lingkungan (obesitas dan pola makan). Oksigen beredar memenuhi
jaringan lain melalui aliran darah, jika otak tidak mendapatkan oksigen yang
cukup, maka, sel-sel di otak akan mati, hal ini akan menimbulkan kecacatan
pada organ hingga kematian suatu individu. Gejala yang umumnya ditemukan
pada pengidap stroke adalah paralisis (satu bagian muka turun, mis otak kiri
lumpuh kanan, otak kanan lumpuh kiri) dan peningkatan karies akibat
medikasi.