Anda di halaman 1dari 12

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Sejak kemerdekaan Indonesia tahun 1945, hendaknya masyarakat


Indonesia sudah merasakan apa yang disebut dengan kemerdekaan yang
sesungguhnya. Dalam proses menuju Indonesia merdeka, ada sebuah
dasar negara yang diciptakan, yang begitu luar biasa kesaktiannya, yang
saat ini kita kenal dengan sebutan pancasila. Sejak tanggal 18 Agustus
1945, pancasila ditetapkan sebagai dasar negara Indonesia dengan harapan
bangsa ini memiliki tuntunan untuk menjadi bangsa yang satu dan
sejahtera. Pancasila dengan 5 sila yang saling berkaitan satu sama lain
tentunya disusun sudah dengan pertimbangan yang sangat matang sampai
pada titik akhir dikeluarkannya 5 butir sila-sila pancasila yang kita kenal
saat ini.

Indonesia sebagai bangsa yang besar, bangsa yang kuat, bangsa


yang kaya akan budaya dan tradisi, hendaknya kita merasa beruntung dan
bersyukur dapat menikmati kemerdekaan Indonesia setelah puluhan tahun
dalam penjajahan. Namun seiring dengan berkembangnya zaman, nilai-
nilai pancasila mulai goyah di kehidupan masyarakat Indonesia. Padahal
pancasila sebagai dasar negara memiliki tujuan yang amat sangat luar
biasa untuk kesejahteraan masyarakat Indonesia. Dengan adanya
globalisasi dan teknologi yang semakin hebat, kehidupan masyarakat
mulai bergerak maju, namun tidak seluruhnya. Penganggangguran,
kemiskinaan, kejahatan, hak asasi manusia dan penyimpangan moral
membuat pancasila kini mulai dianggap sebuah pajangan semata.

Perlu kita ketahui bersama bahwa salah satu hal paling dasar yang
saat ini menjadi polemik di masyarakat adalah keadilan sosial. Dalam
pancasila, keadilan sosial terletak dalam sila ke 5 pancasila yang berbunyi
keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Keadilan sosial yang seperti

1
dikatakan oleh bung karno adalah keadilan sosial yang sangat erat
kaitannya dengan kesejahteraan. Seharusnya, dengan adanya pemahaman
pancasila, sudah tidak ada lagi kemiskinan, tidak ada yang terzalimi hanya
karena perbedaan ekonomi dan harusnya hak-hak dasar masyarakat bisa
terpenuhi. Ketimpangan sosial ekonomi saat ini yang terjadi di beberapa
titik wilayah Indonesia bisa menjadi bukti bahwa kesejahteraan rakyat
masih belum merata. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia belum
dirasa, hanya keadilan bagi sebagian masyarakat Indonesia saja.

Dengan melihat permasalah kesejahteraan yang terjadi di


masyarakat, sedangkan hal ini bersamaan dengan kemajuan teknologi dan
globalisasi, jangan sampai kita bangsa Indonesia mengalami ketimpangan
ekonomi yang sangat signifikan. Yang kaya semakin kaya, semakin
bahagia dan berkuasa, sedangkan yang miskin semakin miskin dan hidup
terpinggir. Dengan kondisi Indonesia yang masih menuju kata adil, hal
inilah yang mendorong saya sebagai penulis membuat sebuah makalah
untuk membahas ketimpangan yang saat ini terjadi, dan semoga dapat
memberikan pencerahan bagi para pembaca untuk nantinya sebagai
renungan bersama bahwa keadilan sosial adalah sebuah kepentingan dan
tugas kita bersama untuk menuju menjadi Indonesia yang sejahtera.

1.2 TUJUAN

Adapun tujuan dibuatnya makalah ini adalah:

1. Memahami lebih dalam tentang pancasila khusunya sila ke – 5

2. Memahami lebih dalam makna dari keadilan sosial

3. Mengetahui fakta dan upaya dalam kesejateraan Indonesia

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 PENGERTIAN PANCASILA


Pancasila artinya lima dasar atau lima asas yaitu nama dari dasar
negara kita, Negara Republik Indonesia. Pancasila sendiri di tetapkan
menjadi dasar negara kita sejak 18 agustus 1945. Sebagai nilai-nilai
bernegara, berpemerintahan, dan bermasyarakat. Hal ini berarti bahwa
semua tingkah laku dan tindakan harus dijiwai dan merupakan pencatatan
dari semua sila Pancasila.
Pancasila adalah dasar Negara dan ideologi Negara yang wajib di
pahami, diamalkan, dipertahankan oleh seluruh warga Negara Indonesia.
Usaha ini akan berhasil apabila seluruh warga Negara memiliki sikap
positif dan setia dalam pengamalannya terhadap pancasila.

2.2 PENGERTIAN KEADILAN SOSIAL


Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia, keadilan mempunyai
arti sifat (perbuatan, perlakuan dsb) yang tidak berat sebelah (tidak
memihak). Sedangkan sosial berarti segala sesuatu yang mengenai
masyarakat, kemasyarakatan atau perkumpulan yang bersifat dan bertujuan
kemasyarakatan (bukan dagang atau politik). “Keadilan sosial” pada
dasarnya tidak lain daripada keadilan. Menurut Notonagoro tahun 1975
dalam hidup bersama baik dalam masyarakat, bangsa dan negara harus
terwujud suatu keadilan (Keadilan Sosial), yang meliputi tiga hal yaitu :
keadilan distributif (keadilan membagi), yaitu negara terhadap warganya,
keadilan legal (keadilan bertaat), yaitu warga terhadap negaranya untuk
mentaati peraturan perundangan, dan keadilan komutatif (keadilan
antarsesama warga negara), yaitu hubungan keadilan antara warga satu
dengan lainnya secara timbal balik.

Sila ke lima Pancasila yang berbunyi Keadilan Sosial Bagi Seluruh


Rakyat indonesia diliputi, didasari, dijiwai oleh sila ke 1,2,3,4. Dengan

3
demikian makna yang terkandung dalam sila kelima Pancasila merupakan
gambaran terlengkap 5 dari makna keseluruhan Pancasila. Namun nilai
yang terkandung dalam Pancasila selain sila ke 5 juga memiliki keterkaitan
dengan sila lainnya. Dalam kehidupan sehari- hari, pengamalan sila kelima
Pancasila terkadang tidak sesuai dengan makna yang terkandung dalam
sila tersebut. Hal ini akan berakibat pada berubahnya sikap masyarat
Indonesia. Jika masyarakat Indonesia bersikap tidak sesuai nilai dan norma
Pancasila, maka bisa dikatakan bangsa tersebut kehilangan jati diri bangsa.

Keadilan adalah kondisi kebenaran ideal secara moral mengenai


sesuatu hal, baik menyangkut benda atau orang. Menurut sebagian besar
teori, keadilan memiliki tingkat kepentingan yang besar. John Rawls, filsuf
Amerika Serikat yang dianggap salah satu filsuf politik terkemuka abad
ke-20, menyatakan bahwa "Keadilan adalah kelebihan (virtue) pertama
dari institusi sosial, sebagaimana halnya kebenaran pada sistem
pemikiran" . Tapi, menurut kebanyakan teori juga, keadilan belum lagi
tercapai: "Kita tidak hidup di dunia yang adil" . Kebanyakan orang
percaya bahwa ketidakadilan harus dilawan dan dihukum, dan banyak
gerakan sosial dan politis di seluruh dunia yang berjuang menegakkan
keadilan. Tapi, banyaknya jumlah dan variasi teori keadilan memberikan
pemikiran bahwa tidak jelas apa yang dituntut dari keadilan dan realita
ketidakadilan, karena definisi apakah keadilan itu sendiri tidak jelas.
keadilan intinya adalah meletakkan segala sesuatunya pada tempatnya.

Konsekuensinya nilai-nilai keadilan yang harus terwujud dalam


kehidupan bersama adalah meliputi:

1. Keadilan Distributif
Aristoteles berpendapat bahwa keadilan akan terlaksana bilamana
hal-hal yang sama diperlukan secara sama dan hal-hal yang tidak
sama diperlukan tidak sama. Keadilan distributif sendiri yaitu suatu
hubungan keadilan antara negara terhadap warganya, dalam arti pihak
negaralah yang wajib memenuhi keadilan dalam bentuk keadilan
membagi, dalam bentuk kesejahteraan, bantuan, subsidi serta

4
kesempatan dalam hidup bersama yang didasrkan atas hak dan
kewajiban.
2. Keadilan Legal (Keadilan Bertaat)
Suatu hubungan keadilan antara warga negara terhadap negara
dan dalam masalah ini pihak wargalah yang wajib memenuhi keadilan
dalam bentuk mentaati peraturan perundang-undangan yang berlaku
dalam negara. Plato berpendapat bahwa keadilan dan hukum
merupakan subtansi rohani umum dari masyarakat yang membuat dan
menjadi kesatuannya. Dalam masyarakat yang adil setiap orang
menjalankan pekerjaan menurut sifat dasarnya paling cocok baginya.
Pendapat Plato itu disebut keadilan moral, sedangkan untuk yang
lainnya disebut keadilan legal.

3. Keadilan Komulatif
Suatu hubungan keadilan antara warga satu dengan yang lainnya,
secara timbal balik. Keadilan ini bertujuan untuk memelihara
ketertiban masyarakat dan kesejahteraan umum. Bagi Aristoteles
pengertian keadilan ini merupakan asan pertalian dan ketertiban
dalam masyarakat. Semua tindakan yang bercorak ujung ekstrem
menjadikan ketidak adilan dan akan merusak atau bahkan
menghancurkan pertalian dalam masyarakat.
Nilai-nilai keadilan tersebut haruslah merupakan suatu dasar yang
harus diwujudkan dalam hidup bersama kenegaraan untuk
mewujudkan tujuan negara yaitu mewujudkan kesejahteraan  seluruh
warganya serta melindungi seluruh warganya dan wilayahnya,
mencerdaskan seluruh warganya. Demikian pula nilai-nilai keadilan
tersebut sebagai dasar dalam pergaulan antara negara sesama bangsa
di dunia dan prinsip ingin menciptakan  ketertiban hidup bersama
dalam suatu pergaulan antar bangsa di dunia dengan berdasarkan
suatu prinsip kemerdekaan bagi setiap bangsa, perdamaian abadi serta
keadilan dalam hidup bersama (keadilan bersama).

5
Manusia pada hakikatnya adalah adil dan beradab, yang berarti
manusia harus adil terhadap diri sendiri, adil terhadap Tuhannya, adil
terhadap orang lain dan masyarakat serta adil terhadap lingkungan
alamnya. Jadi keadilan adalah hal yang berisi tuntutan agar orang
memperlakukan sesamanya sesuai dengan hak dan kewajibannya. Dari
uraian tersebut, maka jelaslah bahwa keadilan sosial memberi
perimbangan antara hak dan kewajiban antar sesama, memberi
kebahagiaan untuk semua orang, tidak ada penindasan dan penghinaan
serta pemerataan dalam segala bidang kehidupan material maupun
spiritual dalam arti keadilan itu tidak hanya untuk golongan atas, tetapi
juga untuk golongan bawah.

2.3 KEADILAN SOSIAL DI NEGARA INDONESIA

Indonesia adalah Negara yang memiliki aneka keberagaman suku


bangsa, budaya, agama, bahasa dan lain sebagainya. Saat ini kesenjangan
sosial dan ekonomi telah terbentuk di Indonesia dan tumbuh di tengah –
tengah kehidupan masyarakat nusantara. Kesenjangan tersebut meliputi
golongan yang mempunyai modal, berpendidikan serta berpengaruh dari
kota – kata besar dengan golongan yang termasuk melarat serta
berpendidikan (Nasikun, 1995: 48).
Indonesia yang dikenal sebagai negara agraris dan maritim tentu
memiliki banyak kekayaan alam dan lahan yang luas. Hal itulah yang
membuat sebagian penduduk Indonesia bermata pencaharian sebagai
petani dan nelayan. Sektor pertanian yang selama ini telah menjadi
punggung perekonomian Indonesia telah tergeser dengan sektor industri
yang semakin berkembang pesat tidak hanya di kota – kota besar tetapi
juga di desa – desa. Sekarang ini banyak lahan pertanian yang beralih
dijadikan pembangunan industri. Dengan peralihan inilah sekarang
fenomena urbanisasi setiap tahun selalu meningkat. Penduduk desa beralih
ke kota untuk mencari pekerjaan. Namun, karena minimnya pengalaman
dan pendidikan yang dimiliki sekaligus terbatasnya lapangan pekerjaan,
membuat mereka kesulitan mendapat kerja dan akhirnya menjadi

6
pengangguran. Selain itu, dengan adanya pengaruh globalisasi membuat
masyarakat mulai menjauhi kegiatan perekonomian tradisional.

2.4 FAKTA DILAPANGAN


Salah satu contohnya adalah wilayah timur Bali kabupaten
Karangasem. Bali tentu kita kenal sebagai sebuah pulau yang cantik, indah
dan berbudaya. Keunikan Bali membuat banyak wisatawan dari berbagai
penjuru dunia datang berlibur menikmati keindahan bali. Keberadaan bali
yang sangat terkenal seharusnya membawa dampak positif dalam
perekonomian masyarakatnya. Namun sayangnya kesejahteraan tersebut
hanya berlaku terhadap masyarakat yang memiliki modal untuk menggaet
wisatawan. Banyak dari saudara kita di daerah timur bali, tepatnya di
kabupaten karangasem masih mengalami kesulitan dalam kehidupan
sosialnya. Kegiatan ekonomi masih rendah karena masih banyak dari
masyarakat mengandalkan alam untuk kehidupan sehari-hari.
Saya sebagai penulis yang sempat melakukan penelusuran ke
kabupaten karangasem bersama komunitas literasi bali menemukan
banyak sekali kesenjangan-kesenjangan yang terjadi. Salah satu yang
paling menonjol adalah kesenjangan dalam proses pendidikan. Beberapa
sekolah yang kami temui berada dalam keadaan yang kurang layak untuk
di gunakan anak-anak belajar. Jumlah sekolah yang sedikit membuat
murid-muridnya juga berasal dari desa-desa yang jaraknya cukup jauh.
Salah satu anak yang pernah kami ajak berbincang mengatakan untuk
pergi ke sekolah mereka harus berjalan dari kaki gunung turun kurang
lebih 2 jam perjalanan dengan keadaan jalan yang terjal dan kadang harus
merosot di lumpur untuk mempercepat perjalanan. Sangat sedikit dari
murid-murid yang kami temui menggunakan sepatu ke sekolah. Dalam
wawancara kami bersama bapak kepala sekolah, memang keberadaan
sekolah seperti ini biasa terjadi di daerah karangasem terutama di kaki
gunung agung. Urbanisasi menyebabkan banyak masyarakat yang
meninggalkan desa, yang bertahan hanya mengandalkan apa yang ada,
sehingga penduduk di daerah tersebut tidak sebanyak penduduk di kota.

7
Tentu saja ini mempengaruhi jumlah murid yang bersekolah di sekolah
tersebut, yang membuat sekolah itu hanya memiliki total 50 anak saja dari
kelas 1 sampai kelas 6. Hal inilah yang membuat sekolah-sekolah di
karangasem tidak memndapatkan bantuan pemerintah dikarenakan jumlah
siswa yang tidak memenuhi syarat bantuan tersebut.
Dari apa yang kami temui tentu saja dampak terhadap kehidupan
sosial sangat terlihat. Kebutuhan sandang dan pangan belum bisa
dikatakan baik. Mereka mengandalkan dan memanfaatkan alam untuk
bertahan hidup. Beberapa ada yang mencoba menjual hasil panen ke kota
namun belum bisa dikatakan berhasil karena banyaknya kebutuhan mereka
yang belum dapat terpenuhi dengan baik. Dalam proses pembelajaran
anak-anak juga masih menggunakan buku-buku sumbangan dari relawan.
Fassilitas dari sekolah hanya ruangan dan papan tulis kapur. Hal ini tentu
sangat memprihatinkan. Di tengah megahnya bali dengan segala
keindahan yang terdengar, dan keunggulan bali dari segi perekonomian
dibandingkan dengan provinsi yang lain, ternyata masih saja ada
masyarakatnya yang belum bisa disebut sejahtera. Bali saja masih ada
yang belum sejahtera, bagaimana dengan provinsi lain? Lalu bagaimana
dengan papua? Saya rasa mereka saat ini masih jauh dari kata sejahtera
dalam keadilan sosial.

2.5 UPAYA DAN HARAPAN UNTUK INDONESIA


Indonesia saat ini bisa dikatakan sudah tertinggal jauh dari negara-
negara tetangga disekitarnya. Keadilan sosial mulai timpang. Diperkotaan
masih bisa kita temui mana masyarakat yang sejahtera mana masyarakat
yang sengsara. Tentunya ketertinggalan Indonesia ini jangan sampai
berlanjut. Pengamalan sila ke 5 pancasila yang menyebutkan keadilan
sosial bagi seluruh rakyat Indonesia jangan sampai hanya menjadi hafalan
anak-anak di sekolah saja. Pemerintah bersama masyrakat hendaknya
bergerak bersama untuk mengejar ketertinggalan ini. Dengan adanya
globalisasi dan teknologi yang semakin maju ada beberapa hal yang harus
kita tingkatkan untuk menuju Indonesia yang lebih sejahtera, diantaranya:

8
1. Meningkatkan Etos Kerja
Menurut Max Weber, pengertian etos kerja adalah perilaku kerja
yang etis serta menjadi sebuah kebiasaan dalam bekerja yang berporos
pada etika. Etos kerja dapat mendorong masyarakat untuk
meningkatkan gairah menjadi lebih giat, mendorong masyarakat untuk
bekerja lebih sehingga hasil kerja yang di hasilkan akan berkualitas dan
bernilai tinggi.

2. Meningkatkan Produktifitas
Produktivitas hendanya ditingkatkan untuk memberikan dampak
yang positif dalam dunia perekonomian saat ini. Teknologi yang
semakin maju bisa dimanfaatkan untuk meningkatkan produktivitas diri
sehingga dapat menjadi manusia yang lebih produktif.

3. Meningkatkan kedisiplinan nasional


Kunci sukses seseorang adalah sikap disiplin. Hal inilah yang
sangat diperlukan dalam memajukan kualitas hidup. Bagaimana kita
menilai waktu, seperti itulah waktu membayar kita dalam kehidupan.
Untuk mengejar ketertinggalan tentunya butuh peran masyarakat dalam
pelaksaan dilapangan, yaitu kedisiplinan nasional.

4. Pembangunan infrastruktur
Dari ketiga hal yang sudah disebutkan, yang terpenting
disini adalah peran pemerintah dalam pembangunan nfrastruktur. Untuk
menciptakan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia tentu bisa
dilihat dari pemerataan infrastruktur yang dibangun. Pemerintah saat ini
sudah mulai perduli terhadap pembangunan infrastruktur dibuktikan
dengan pembangunan tol sumatra, trans papua, pelabuhan kuala tanjung
dan makasar new port. Hal ini menjadi angin segar bagi sebagian
masyrakat bahwa sebenarnya saat ini pemerintah sudah mulai bergerak

9
dalam keadilan sosial dengan diawali dengan pembangunan
infrastruktur.

10
BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Bangsa Indonesia adalah bangsa yang indah, bangsa yang ramah
dan bangsa yang berlimpah akan budaya. Sayangnya, kekayaan seperti itu
kadang membuat Indonesia lupa bahwa keadilan sosial penting untuk umat
manusia. Keadilan sosial diharapkan bukan hanya finansial dan material
semata namun juga rasa aman dan tentram untuk seluruh masyarakat
Indonesia. Demokrasi politik hak memilih dan hak dipilih hendaknya
dapat sejajar dengan demokrasi ekonomi yang mendorong kesejahteraan
sosial. Tentu saja ini bukan hanya tugas pemerintah semata melainkan
masyarakat juga berperan untuk kepentingan kesejahteraan bersama.
Ingatlah bahwa keadilan sosial adalah hak untuk seluruh masyarakat
Indonesia, bukan sebagian masyarakat Indonesia.

3.2 SARAN

Sila ke 5 pancasila yang berbunyi keadilan sosial bagi seluruh


rakyat Indonesia adalah sebuah tugas dan kepentingan kita bersama untuk
menjadikan Indonesia dalam keadaan yang sejahtera. Indonesia memang
memiliki pemimpin yang bertugas untuk melindungi warganya, namun
jangan lupa kita juga adalah seorang pemimpin untuk diri kita sendiri.
Keadilan sosial juga bisa dicapai dan diupayakan bersama dengan cara
cinta terhadap sesama. Saling merangkul sesama masyarakat dan
tanamkan di dalam diri bahwa mari bantu saudara kita yang belum
menikmati nikmatnya kemerdekaan agar Indonesia kita benar-benar
mencapai kata merdeka yang sesungguhnya.

11
DAFTAR PUSTAKA

1. Makalah Pancasila Sila "Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia "
(aristasundari.blogspot.com)
2. TEORI KEADILAN SOSIAL | Susant Next
3. CONTOH TUGAS MAKALAH PANCASILA Sila Kelima Pancasila
(annisawally0208.blogspot.com)
4. (2) (DOC) MAKALAH PANCASILA Sila kelima.docx | Rahmad Fajar -
Academia.edu

12

Anda mungkin juga menyukai