Presentator
dr. Ines Camilla Putri
Moderator
Dr. dr. S.R Indrasari, M.Kes, Sp.T.H.T.K.L(K) FICS
Menjadi program studi berstandar global
• Seborrheic keratosis,
• hemangioma,
• blue nevi,
• pyogenic granuloma,
Desmoplastic Melanoma
Subtipe Melanoma
• Vertikal (Intradermal)
Memiliki kemampuan klonal untuk menginvasi dan metastasis
• Kombinasi
Lentigo Maligna Melanoma (LMM)
Lentigo maligna (LM) → melanoma in situ → merupakan lesi
premaligna berpigmen
15
Sistem Staging Melanoma
Bagan Singkat Manajemen Awal
Cutaneous Melanoma
17
Manajement Melanoma dengan Metastasis
1
8
Deteksi Occult Lymph Node Disease
• Prediksi paling baik terhadap survival rate status Limfonodi
– Pasien dengan kedalaman lesi < 0.75mm → observasi
– Pasien dengan kedalaman lesi 0.76 mm - 1.00 mm, tanpa
ulserasi, dan tingkat mitosis <1/mm persegi → pertimbangkan
evaluasi limfonodi
– Pasien dengan kedalaman lesi 0.76 mm - 1.00 mm, dengan
ulserasi dan tingkat mitosis >1/mm persegi → tawarkan evaluasi
limfonodi
• 2 cara utama untuk evaluasi occult lymph node metastases
Sentinel Lymph Node Identification and Biopsy (SLNB) & Elective
Lymph Node Dissection (ELNB)
Diseksi Elektif Limfonodi
21
Biopsi pada Melanoma Maligna
22
Identifikasi
Sentinel
Limfonodi
dan Biopsi
23
Tatalaksana: reseksi primer
Reseksi surgikal, masih tetap menjadi tatalaksana utama pada primary
cutaneous melanoma di kepala dan leher.
Batas reseksi minimal yang diperlukan untuk mencapai reseksi yang adekuat
masih diperdebatkan.
RCT terakhir menyimpulkan bahwa laju survival lokal dan regional tidak berbeda ketika eksisi
dengan margin besar (yakni 5 cm) dan margin yang lebih konservatif (2 cm).
Tatalaksana: reseksi primer
• Berdasarkan NCCN, guideline Margin reseksi tumor yang adekuat pada cutaneous
melanoma :
– In Situ (Tis) : 0,5 cm
– ≤ 1 mm (T1) : 1 cm
– 1.01 – 2.0 mm (T2) : 1-2 cm
– 2.01 – 4.0 mm (T3) : 2 cm
– > 4 mm (T4) : 2 cm
Limfadenektomi
Untuk pasien dengan limfonodi yang positif secara klinis, diseksi leher diindikasikan.
Namun sejauh apa diseksi leher masih kontroversial.
Shah and colleagues, menyimpulkan bahwa dengan adanya limfonodi yang positif
secara klinis, diseksi leher yang komprehensif seharusnya dilakukan.
• Interferon
• Vaksin tumor
• Interleukin-2
• Ipilimumab
• Agen kemoterapi
• Biokemoterapi
Terapi Sistemik
INTERFERON
● Interferon alfa → agen yang paling well-studied sejauh ini,namun belum