UD. Radin
Jl. Jupiter 29 Malang, 65144.
Surel: setyaayu.rahmawati@gmail.com
Karena pada dasarnya, kepentingan pialang Cara pandang, persepsi dan prefer-
bukan pada untung atau ruginya investor, ensi merupakan hak setiap manusia dalam
namun seberapa sering dilakukan transaksi memandang realitas. Satu-satunya realitas
di bursa. Karena fee yang diperoleh oleh pi- adalah kenyataan yang dikonstruksikan
alang didasarkan pada jumlah transaksinya. oleh individu yang terlibat dalam konteks
Berdasarkan pertimbangan tersebut, tertentu (Salim 2001). Dalam penelitian ini
penelitian ini bertujuan untuk menjawab realitas yang ingin diamati adalah manfaat
pertanyaan penelitian yakni bagaimana informasi akuntansi. Sesuatu dikatakan
proses pengambilan keputusan investasi memiliki manfaat adalah ketika hal tersebut
yang dilakukan oleh pialang saham. Pene- digunakan, memberi pengaruh, atau mem-
litian ini ingin melihat bagaimana investor berikan kesan bagi manusia.
menggunakan informasi akuntansi dalam Untuk dapat menangkap realitas keber-
pertimbangan pengambilan keputusan in- manfatan informasi akuntansi secara lebih
vestasi tersebut. mendalam, maka pertimbangan dari segi
Penelitian ini diharapkan dapat mem- epistemologi perlu diperhatikan. Hubung-
beri manfaat terhadap pengembangan ilmu an antara peneliti dan objek penelitian ti-
dan pengetahuan di bidang akuntansi dak dapat dipisahkan dalam kondisi yang
keuangan dan pasar modal. Selain itu pene- sepenuhnya independen. Justru jarak anta-
litian ini diharapkan dapat menemukan ra keduanya diusahakan seminimal mung-
bagaimana bentuk dan komponen dari lapor- kin sehingga peneliti dapat merasakan dan
an keuangan yang sebebarnya dibutuhkan mengamati dengan lebih baik objek peneli-
para pelaku investasi di pasar modal. tiannya. Hal ini berdampak pada aspek ak-
Kontribusi yang diharapkan melalui siologis, yaitu peran nilai-nilai dalam suatu
penelitian ini adalah kontribusi teoritis sum- penelitian. Dengan berinteraksi secara lang-
bangan pemikiran terhadap teori pengambi- sung dengan objek penelitian, nilai-nilai yang
lan keputusan, terutama yang terkait dengan muncul dalam proses tersebut tidak dapat
peran kebermanfaatan informasi akuntansi.
dihindarkan. Nilai-nilai yang ada dalam diri
Selain itu diharapkan pula dapat memberi-
peneliti menjadi sentuhan tersendiri dalam
kan kontribusi praktis sebagai bukti em-
upaya memahami realitas dari sudut pan-
piris tentang makna informasi akuntansi
dang tertentu.
dari sudut pandang pialang saham sebagai
Pertimbangan dari segi ontologi, epis-
representasi dari investor, sehingga dapat
temologi dan aksiologi ini akan mempen-
menjadi refleksi kebermanfaatan akuntansi
garuhi metodologi penelitian yang diusung.
dalam dunia investasi.
Dalam penelitian, metodologi digunakan
METODE untuk menemukan kebenaran ilmiah dari
pengetahuan. Metodologi yang digunakan
Dalam menyusun desain penelitian, didasarkan pada logika berfikir induktif.
penting untuk mengadopsi sebuah desain Fakta-fakta dan tema-tema penelitian mun-
yang mempertahankan hubungan antara cul dari interaksi antara peneliti dan objek
ontologi, epistemologi, perspektif teoritis,
penelitiannya yang tidak dipilih sebelumnya
serta metodologi dan metode dalam studi
(a-priori) (Salim 2001). Penelitian dilakukan
penelitian. Burrell dan Morgan (1979:1) ber-
pada keadaan yang alami dengan mengum-
pendapat bahwa ilmu sosial dapat dikon-
pulkan informasi situasional. Pendekatan
septualisasikan melalui pemahaman empat
yang sifatnya subyektif ini berusaha meng-
asumsi yang berhubungan dengan ontologi,
gungkap fakta dari temuan alamiah yang di-
epistemologi, aksiologi dan hakikat manu-
peroleh dari lapangan.
sia. Metodologi dan metode penelitian meru-
Penelitian untuk memahami bagaima-
pakan konsekuensi akhir dari keyakinan on-
na pialang memaknai informasi akuntansi
tologis, epistemologis, aksiologis dan hakikat
manusia tersebut. dalam pengambilan keputusan ini didasar-
Penelitian ini didasarkan pada aspek kan atas beberapa pertimbangan keunggu-
ontologi bahwa realitas itu ada dan terjadi lan penelitian kualitatif. Pertama, metode
sebagai hasil konstruksi oleh aktor-aktor so- penelitian yang bersifat subyektif dapat me-
sial. Apa yang disebut realitas adalah apa- mungkinkan terjadi interaksi langsung an-
apa yang menampakkan dirinya. Namun tara peneliti dan objek penelitian. Kedua, in-
penampakan realitas sangat dipengaruhi formasi yang diberikan dari informan akan
oleh bagaimana manusia melihat realitas dengan sangat jelas dapat diamati kebena-
tersebut. rannya dalam kehidupan sehari-hari, baik
333 Jurnal Akuntansi Multiparadigma, Volume 4, Nomor 3, Desember 2013, Hlm 330-349
verbal maupun non verbal. Emosi, mimik Penelitian kualitatif dirasa tepat digu-
wajah dan bahasa tubuh lainnya dapat nakan dalam studi ini karena yang menjadi
memberikan makna tersendiri yang menjadi sorotan adalah pialang. Perilaku, pola pikir,
informasi penting bagi peneliti. Sedangkan preferensi, dan pilihan dalam pengambi-
pada penelitian positivis, peneliti hanya ber- lan keputusan oleh pialang dapat dipahami
gantung pada jawaban yang diberikan infor- lebih baik. Alasan terakhir menggunakan
man tanpa mampu memastikan kebenaran pendekatan kualitatif adalah pilihan pribadi
informasi tersebut pada kehidupan nyata. peneliti. Pilihan pribadi peneliti adalah legiti-
Ketiga, penelitian kualitatif memungkinkan masi dan alasan yang tepat untuk menentu-
terjadinya kondisi dimana informan dapat kan suatu pilihan (Guba dan Lincoln 1998).
memahami pertanyaan yang diberikan oleh Dalam penelitian ini, pendekatan kua-
peneliti dengan baik. Serta mampu memberi- litatif dan paradigma interpretatif dipilih se-
kan feed back secara langsung atas pemaha- bagai desain penelitian. Dunia sosial, dalam
man pertanyaan yang diberikan padanya. pandangan paradigma interpretif, adalah
Hal ini untuk menghindari terjadinya “re- suatu proses sosial yang muncul dari cipta-
spon kosong” atau “tidak ada respon” dalam an individu itu sendiri dan berada di luar ke-
penelitian positivis. sadaran individu (Denzin 1989). Pandangan
Penelitian kualitatif adalah penelitian ini dapat mengakomodir tujuan penelitian
yang bermaksud untuk memahami fenom- yaitu memahami fenomena sosial tentang
ena apa yang dialami oleh subjek penelitian pengambilan keputusan investasi dalam
misalnya persepsi, perilaku, motivasi, tin- bentuk yang riil pada tingkat pengalaman
dakan, dan lain-lain secara menyeluruh subyektif seseorang.
dengan cara deskripsi dalam bentuk kata- Pendekatan interpretif yang digunakan
kata dan bahasa dalam suatu konteks khu- dalam penelitian ini memfokuskan pada si-
sus yang alamiah dan dengan memanfaat- fat subjektif dari social world dan berusaha
kan berbagai metode yang alamiah (Bungin memahaminya dari kerangka berpikir objek
2005). Dalam kehidupan sosial, hanya ada yang sedang dipelajarinya. Fokus peneli-
interpretasi. Oleh sebab itu dalam setiap tian pada arti individu dan persepsi manu-
perputaran kehidupan, manusia membuat sia pada realitas bukan pada realitas inde-
suatu interpretasi dan membuat penilaian penden yang berada di luar mereka (Chariri
mengenai diri mereka dan perilaku manu- 2010). Dengan mengacu pada Schutz (1967)
sia lainnya serta pengalamannya (Denzin dalam Chariri (2010) menyatakan bahwa
1989:11). manusia secara terus menerus menciptakan
Di samping keunggulan tersebut, per- realitas sosial mereka dalam rangka ber-
timbangan lain peneliti dalam menggunakan interaksi dengan yang lain. Tujuan pendeka-
metode penelitian kualitatif, karena peneliti tan interpretif adalah untuk menganalisis
menyadari berbagai kelemahan yang tidak realita sosial semacam itu dan bagaimana
mungkin dapat terlepaskan atas penggu- realita sosial tersebut terbentuk. Untuk me-
naan metode ini. Penggunaan metode kuali- mahami sebuah lingkungan sosial yang spe-
sifik, peneliti harus menyelami pengalaman
tatif akan lebih tepat digunakan untuk me-
subjektif para pelakunya. Dalam kehidu-
mahami secara mendalam lingkup penelitian
pan sosial, hanya ada interpretasi, sehingga
yang kecil. Kelemahan metode kualitatif,
dalam setiap perputaran kehidupan, manu-
yang tidak dapat digeneralisasi disadari oleh
sia membuat suatu interpretasi dan mem-
peneliti. Namun kelemahan ini dapat disia-
buat penilaian mengenai diri mereka dan
sati dengan mengedepankan tujuan trans-
perilaku manusia lainnya serta pengalaman-
ferabilitas, bahwa hasil penelitian ini dapat
nya (Denzin 1989:11). Penelitian interpretif
berlaku dan diberlakukan di tempat lain
tidak menempatkan objektivitas sebagai
manakala tempat lain yang dimaksudkan itu
hal terpenting, melainkan mengakui bahwa
memiliki ciri-ciri yang mirip atau kurang leb-
demi memperoleh pemahaman mendalam,
ih sama dengan tempat atau objek penelitian
maka subjektivitas para pelaku harus digali
diteliti. Dengan demikian, dalam mengako-
sedalam mungkin sehingga memungkinkan
modir tujuan penelitian untuk memahami
terjadinya trade off antara objektivitas dan
bagaimana investor memandang informasi
kedalaman temuan penelitian (Efferin et al.
akuntansi dan menggunakannya dalam pen- 2004).
gambilan keputusan sehingga penelitian ini Penelitian ini menggunakan metode
menggunakan pendekatan yang lebih sesuai studi kasus. Penelitian dengan modus studi
yaitu pendekatan kualitatif. kasus ini dilandaskan pada kenyataan re-
Rahmawati, Telaah Ulang Makna Informasi Akuntansi...334
alitas yang dicoba ditangkap pada penelitian posisikan sebagai pegawai magang di pe-
ini. Realitas yang dimaksud adalah menge- rusahaan tersebut. Sebagai bagian dari ko-
nai pengambilan keputusan investasi. Kare- munitas tersebut, akses informasi dan data
na menyadari bahwa pengambilan keputu- menjadi lebih baik. Karena secara ontologis,
san setiap individu tidak dapat disamakan, metodologi fenomenologi interpretif menun-
maka realitas yang terjadi tidak mungkin tut pendekatan yang menyeluruh, tidak
tunggal. Dengan modus laporan studi ka- diparsialkan, dan mengamati objek pene-
sus, deskripsi realitas ganda yang muncul litian dalam konteks tertentu. Sementara
dari interaksi peneliti dengan responden itu, dari segi epistemologis, pendekatan ini
dapat terhindar bias (Muhadjir 2000). menuntut menyatunya subyek penelitian
Penelitian ini dilakukan di Kota Malang. dengan obyek penelitian, sehingga keterli-
Pemilihan Kota Malang sebagai tempat pene- batan langsung di lapangan dan pengha-
litian adalah karena merupakan salah satu yatan berproses yang menyeluruh sangat
kota yang penghuninya dinilai cukup melek dibutuhkan (Muhadjir 2000). Participant ob-
dan aktif bertransaksi saham (Sinaga 2010). servation dilakukan dengan cara mengamati
Salah satu indikatornya adalah terdapat secara langsung perilaku individu dan inter-
belasan perusahaan sekuritas yang telah aksi mereka dalam setting penelitian. Oleh
berdiri di kota ini. Salah satunya adalah Bat- karena itu, peneliti harus terlibat langsung
avia Prosperindo Securitas bertempat di Jl. dalam kehidupan sehari‐hari subyek yang
Kahuripan. Alasan pemilihan perusahaan dipelajari. Dengan cara ini peneliti dapat
tersebut adalah karena merupakan salah memperoleh data khusus di luar struktur
satu perusahaan sekuritas terbesar dan ter- dan prosedur formal organisasi. Pelaksa-
aktif di Malang. Batavia Prosperindo Seku- naan observasi lapangan dilakukan selama
ritas memiliki lisensi penjaminan emisi dari satu bulan.
BAPEPAM (Badan Pengawasan Pasar Modal) Metode analisis data yang dibutuh-
dan anggota dari Bursa Efek Indonesia (BEI). kan adalah dengan metode fenomenologi.
Untuk mengusahakan validitas sum-
Fenomenologi merupakan ilmu pengetahuan
ber informasi, peneliti melakukan pemilihan
(logos) tentang apa yang tampak (phainom-
informan yang dimintai keterangan. Dalam
enon). Jadi, fenomenologi mempelajari suatu
proses penelitian ini, peneliti berhasil men-
yang tampak atau apa yang menampakkan
emui para informan dengan pengalaman
diri (Bartens 1981:109). “Fenomena” meru-
yang memadai. Pengalaman lama kerja min-
pakan realitas sendiri yang tampak, tidak
imal yang berhasil ditemukan adalah 4 ta-
ada selubung yang memisahkan realitas
hun. Hal ini didasarkan pada pertimbangan
dari kita, realitas itu sendirilah yang tam-
bahwa dengan pengalaman yang dimiliki
mampu menjadi gambaran kecakapannya pak. Metodologi fenomenologi mempertim-
pada profesi pialang ini. Selain lama bekerja bangkan pemahaman makna kehidupan
pada profesi pialang, pemilihan informan sehari-hari dari manusia untuk mengung-
juga didasarkan pada kepemilikan sertifikasi kapkan masalah sosial dan menginterpre-
WPPE (Wakil Perantara Perdagangan Efek). tasikan bagaimana orang bertindak dalam
Kepemilikan sertifikasi ini dianggap dapat kehidupan keseharian (Burrel dan Morgan
mewakili gambaran kecapakan informan 1979:243).
dalam penguasaan profesinya. Jumlah infor- Dalam memahami fenomena atau reali-
man yang dirasa representatif untuk pene- tas, maka akan sangat dipengaruhi oleh ke-
litian ini adalah tujuh orang. Penelitian ini sadaran dari peneliti dan bagaimana penel-
dilakukan dalam periode waktu pengamatan iti memandang realitas tersebut (Barten
berpartisipasi sejak 4 juli 2011 hingga 5 1981:102). Sebagai contoh “saya melihat
Agustus 2011. Namun di luar periode terse- suatu gelas, tetapi sebenarnya yang saya li-
but peneliti masih melakukan kontak dan hat merupakan suatu perspektif dari gelas
wawancara tidak terstruktur dengan infor- tersebut, saya melihat gelas itu dari depan,
man melalui pertemuan langsung maupun belakang, kanan, kiri, atas dan seterusnya”.
via email dan chatting. Tetapi bagi persepsi, gelas adalah sintesa
Metode pengumpulan data untuk semua perspektif itu. Artinya bahwa setiap
penelitian kualitatif yang dilakukan adalah realitas tidak dapat dipisahkan dari nilai-
wawancara formal dan informal, analisis do- nilai subyektivitas peneliti. Justru dengan
kumen perusahaan, dan observasi. Proses berada lebih dekat dengan obyek penelitian,
pengumpulan data dilakukan dengan teknik maka pemahaman akan obyek tersebut akan
participant observation, dimana peneliti di- lebih luas.
335 Jurnal Akuntansi Multiparadigma, Volume 4, Nomor 3, Desember 2013, Hlm 330-349
hadap lingkungannya. Kepuasan dan kenya- perkembangan peran yang cukup signifikan
manan profesi menjadi katalisator pemben- bagi seorang pialang. Pialang dituntut me-
tukan karakter pialang. Ketika kenyamanan miliki kemampuan analisis terhadap dunia
itu sudah diperoleh, tak heran pialang akan investasi. pialang setiap saat berada dalam
bertahan lama dalam profesi ini. Semakin kondisi seakan-akan seperti seorang inves-
lama perjalanan keprofesian mereka akan tor yang sedang menamankan modalnya.
memberikan kesempatan bagi pengalaman Pandangan investor serta kebutuhan inves-
untuk membentuk karakter mereka sendiri. tor akan peran dari pialang ini menunjuk-
Selama pengamatan yang dilakukan, ter- kan terdapat perbedaan posisi cara pandang
sirat adanya keberagaman karakter pialang, dalam memanfaatkan peranan pialang. Per-
yang dikategorikan ke dalam pialang yang bedaan cara pandang ini merupakan gamba-
(1) “main aman” dan (2) “pragmatis” bahkan ran motif yang dimiliki oleh pilang tersebut.
(3) “Intuitif”. Gambaran motif yang diusung oleh pi-
Dalam upaya untuk memahami kon- alang dipelajari melalui perilaku yang ditun-
teks penelitian maka akan dideskripsikan jukkan dalam praktek pengambilan keputu-
mengenai potret situs penelitian sebagai san. Studi ini mempelajari tentang perilaku,
berikut. Penelitian ini merupakan penelitian baik akuntan dan non akuntan, yang dipen-
dengan tujuan untuk memperoleh suatu garuhi oleh fungsi-fungsi akuntansi. Terma-
pemahaman. Untuk memperoleh pemaha- suk di dalamnya mengamati pengaruh dari
man tersebut, pengungkapan yang jelas atas keluaran sistem akutansi berupa laporan
dimensi ruang dan waktu penelitian men- akuntansi terhadap pertimbangan pemakai
jadi penting agar dapat memberi batasan dan pengambil keputusan (Bamber 1993).
yang jelas bahwa fenomena yang ditang- Akuntansi adalah produk informasi, yang
kap adalah fenomena yang sifatnya sangat penilaian kebermanfaatannya dapat dilihat
khas untuk setiap kondisi. Mengikuti an- dari bagaimana perilaku manusia sebagai
juran Creswell (1998), penjelasan atas suatu pemakai dalam memberikan responnya.
fenomena harus diawali dengan gambaran Cara pandang tersebut dapat dikelom-
umum termasuk di dalamnya gambaran pokkan dalam tiga kategori motif pialang,
tentang informan yang terlibat dan konteks yaitu: (1) motif menjembatani nasabah den-
saat penelitian dilakukan. Dalam upaya me- gan bursa; (2) motif mengakomodasi pelu-
mahami informan dan konteks penelitian, ang; dan (3) motif menciptakan peluang. Ke-
peneliti melakukan pengamatan secara lang- tiga motif ini menggambarkan adanya per-
sung dan masuk ke dalam komunitas dari bedaan cara pandang pialang terhadap pel-
penelitian. Littlejohn (1996:204) menyebut- uang investasi yang berdampak pada cara
kan bahwa “phenomenologhy makes actual kerja mereka dalam mengambil keputusan
lived experienced the basic data of reality.” investasi. Keputusan investasi dapat berupa
Dengan berinteraksi langsung dan menjadi tindakan buy, sell atau hold. Jika keputusan
bagian dari keseharian subyek penelitian, jual atau beli saham dapat dengan mudah
maka pengalaman hidup yang sesungguh- terlihat melalui aktivitas transaksi di bursa,
nya diperoleh peneliti adalah menjadi data berbeda dengan keputusan untuk menahan
untuk memahami realitas. kepemilikan saham (hold) yang tidak tercer-
Pemahaman atas konteks penelitian min dalam pergerakan harga. Dengan kata
termasuk mengenai mekanisme perdagan- lain, tidak melakukan transaksi jual atau
gan saham. Mekanisme ini dimulai dengan beli pun sudah termasuk sebagai keputusan
adanya order dari nasabah, Diteruskan ke investasi, sehingga untuk melihat bagaima-
floor trader, memasukkan pemesanan ke Ja- na keputusan investasi itu dibuat adalah
karta Automated Trading System (JATS) se- dengan megikuti proses pengambilan kepu-
hingga terjadi transaksi dan diakhiri dengan tusan, bukan hanya dengan melihat perger-
penyelesaian transaksi. Dalam proses me- akan harga di pasar.
kanisme perdagangan saham ini tertangkap Pengamatan atas perilaku dapat
bagaimana bentuk dan kedalaman pialang dijelaskan melalui perilaku yang secara lang-
dalam hubungannya dengan investor. Tu- sung dapat diamati dan lingkungan yang
gas seorang pialang sejatinya adalah sebagai menyebabkan perilaku tersebut, mengingat
perantara perdagangan efek. Sebagai peran- kenyataan bahwa perilaku manusia meru-
tara, seorang pialang memiliki tugas me- pakan bentukan sosial. Artinya, bagaimana
wakili investor dalam melakukan transaksi manusia bertindak juga dipengaruhi oleh
investasi. Namun dalam prakteknya terjadi lingkungan sekitarnya. Suatu tindakan
337 Jurnal Akuntansi Multiparadigma, Volume 4, Nomor 3, Desember 2013, Hlm 330-349
Alasan yang digunakan adalah sebuah pem- litis yang mengandalkan informasi konkret.
benaran atas prediksi yang akan diberikan. Dalam sebuah wawancara dikatakan bahwa,
Suatu prediksi dirasa akan dapat diterima penjelasan KT menyebutkan bahwa:
jika alat pembenarannya adalah hal-hal
“Pengalaman itu mempengaruhi,
yang dianggap logis dan masuk akal. Alat
tapi ya tidak menjamin juga. Ti-
pembenaran atas prediksi dalam investasi
dak semua orang bisa begitu juga,
salah satunya adalah informasi akuntansi
ini sih memang insting juga main”.
yang tertuang dalam laporan keuangan.
Tidak ada manusia sempurna yang Selain itu terdapat kesadaran bahwa keah-
hanya dapat hidup dengan mengandalkan lian bersifat intuitif dan sifatnya merupak-
akal saja. Kecerdasan akal yang diukur me- an pilihan subyektif yang digerakkan oleh
lalui kemampuan analisa, kalkulasi, dan keyakinan dalam diri pengambil keputusan.
hal-hal yang sifatnya intelejensia tidak cu- Intuisi ini muncul seiring pengalaman yang
kup menjadi modal mencapai kesuksesan. dimiliki selama menjalani profesi ini. Dalam
Salah satu contohnya adalah bagaimana pi- pengambilan keputusan investasi, pengam-
alang menyikapi pergerakan saham dan apa bil keputusan dihadapkan pada situasi yang
yang menjadi pertimbangan ketika meng- hasil akhirnya tidak pasti, sehingga tidak
ambil keputusan investasi seperti pernyata- dapat dihindarkan penggunaan suatu me-
an berikut ini: kanisme psikologis dalam memutuskan-
nya. Mekanisme psikologis yang terpenting
“Ada yang alasannya pertama
adalah bagaimana pengambil keputusan
karena merasa perusahaan ini
tersebut menggunakan informasi yang rumit,
menguntungkan. Tetapi ada juga
kompleks, dan acak menjadi suatu rumusan
yang karena ingin mengambil
yang memungkinkan mereka menyimpul-
keuntungan atas potensi kenai-
kan suatu keputusan tepat. Ketika kondisi
kan harga saham akibat pengu-
tersebut tidak dapat sepenuhnya terjadi,
muman laba. Alasan yang kedua
maka seseorang akan memilih sesuatu yang
itu tergambar dari, pokoknya cuan
dapat memenuhi tingkat kepuasan mereka.
sudah untung 2 atau 3 poin lang-
Cara yang dilakukan adalah memilih salah
sung jual. Tapi ada juga yang mau
satu alternatif yang dianggap memuaskan,
menyimpan jangka panjang sep-
sesuatu yang dibutuhkan meskipun pilihan
erti alasan yang pertama. Aku beli
tersebut mungkin tidak ideal atau optimal.
saham ini, pokoknya tiap tahun
Dasar pemilihan alternatif tersebut sering
dapat deviden deh. Gitu alasan-
kali didasari oleh dorongan dari dalam diri
nya. Mau naik turun harga masih
atau intuisi.
berputar, dia masa bodoh, yang
Fenomena pertama yang ditangkap
penting terima deviden final sama
merupakan gambaran rasionalitas sebagai
deviden interm, udah cukup.”
dasar pengambilan keputusan. Proses pen-
Melalui penyataan di atas terlihat bah- gambilan keputusan kerap kali dilekatkan
wa orientasi pelaku bisnis investasi tidak pada pertimbangan rasional. Manusia men-
selalu untuk mencapai keuntungan maksi- gambil keputusan yang tepat jika dilakukan
mum dari berbagai alternatif yang ada. Hal dengan pertimbangan rasional, sehingga di-
ini juga didorong kenyataan bahwa asumsi anggap bahwa manusia yang paling baik se-
rasionalitas tidak dapat terpenuhi. Yaitu bagai pengambil keputusan adalah manusia
asumsi bahwa manusia rasional memiliki in- rasional. Pengambilan keputusan rasional
formasi yang lengkap dan memiliki kemam- adalah suatu keputusan yang dibuat de-
puan kognitif serta waktu yang cukup untuk ngan pertimbangan akal atau pertimbangan
melakukan analisis tersebut. Atas kenyata- yang logis. Makna logis yang dimaksud erat
an tersebut manusia melakukan satisficing, kaitannya dengan proses menalar, menga-
merasa cukup, ketika tingkat aspirasinya nalisis, menjelaskan, serta menyelesaikan
terpenuhi. Inilah yang menjadi dasar pen- masalah (Sumaryono 1999:71). Penggu-
gambilan keputusan berorientasi kepuasan. naan rasio atau logika merupakan suatu
Fenomena pengambilan keputusan ketrampilan untuk berfikir lurus, sehingga
yang juga teramati adalah penggunaan intui- hasil pemikiran logis dianggap hasil yang
si. Pengamatan yang dilakukan memberikan masuk akal (makes sense/reasonable). Akal,
gambaran bahwa proses pengambilan kepu- atau dengan istilah lain yaitu rasio, meru-
tusan investasi tidak sekedar perkara ana- pakan suatu kemampuan yang dimiliki ma-
339 Jurnal Akuntansi Multiparadigma, Volume 4, Nomor 3, Desember 2013, Hlm 330-349
nusia sehingga manusia mampu membe- ala-kendala yang dihadapi. Dalam menerap-
dakan, menggolongkan menyatakan secara kan pandangan rasional ini terdapat asumsi
kuantitatif dan kualitatif, dan menganalisis yang harus terpenuhi yaitu bahwa manu-
hubungan kausalitas. sia rasional memiliki informasi yang leng-
Usaha dalam menilai kebermanfaatan kap dan memiliki kemampuan kognitif serta
informasi akuntansi dapat dilakukan den- waktu yang cukup untuk melakukan anali-
gan memahami bagaimana manusia, sebagai sis tersebut. Hasil keputusan atau tindakan
pengguna informasi akuntansi, mengguna- dari pertimbangan penggunaan rasio ini di-
kannya dalam kehidupan. Dalam memahami anggap sebagai hasil yang obyektif, logis dan
bagaimana manusia bertindak, terlebih da- sistematis.
hulu kita harus memahami esensi dari ma- Dalam pengambilan keputusan manu-
nusia itu sendiri. Manusia dapat dikatakan sia membutuhkan bahan atau alat bantu
sebagai makhluk yang unik karena memiliki sebagai bahan pertimbangan. Salah satu
akal dan perasaan. Utamanya dalam meni- bahan pertimbangan yang tersedia dalam
lai pengambilan keputusan, manusia dapat pengambilan keputusan adalah informasi.
mendasarkan keputusannya dengan meng- Dunia pasar modal menyediakan ruang yang
gunakan kemampuan akal maupun per- luas untuk penyediaan informasi yang dibu-
asaan. Keduanya bagai dua sisi mata uang tuhkan oleh investor. Informasi yang diang-
yang memiliki perbedaan namun tidak ter- gap paling dasar harus dimiliki adalah data
pisahkan. Untuk itu, dalam memahami ob- fundamental. Jones (2004:11) berpendapat,
jek penelitian yaitu manusia, kita tidak bisa bahwa langkah awal dari proses keputu-
memisahkannya ke dalam salah satu sisi san investasi adalah melakukan penilaian
saja, namun kita dapat memandangnya se- dan analisis kondisi emiten terlebih dahulu,
bagai suatu kesatuan yang saling mengisi. yang dikenal dengan analisis fundamental.
Melalui sudut pandang ini maka tidak akan Akuntansi dikenal sebagai salah satu sum-
ada dualisme dan dikotomi dalam menilai ber analisis fundamental. Investor dianggap
manusia. Dalam perbedaan yang ada, se- rasional jika membeli saham-saham den-
sungguhnya semua menjadi satu (Subian- gan fundamental per price tinggi. Melalui
toro dan Triyuwono 2004). laporan keuangan emiten, yang merupakan
Manusia dianggap makhluk paling produk akhir dari siklus akuntansi, investor
sempurna dibanding makhluk lain karena dapat menilai kinerja keuangan emiten den-
memiliki sesuatu yang tidak dimiliki makh- gan cara menganalisis informasi akuntansi
luk yang lain yaitu akal. Akal, atau dengan emiten.
istilah lain yaitu rasio, merupakan suatu Informasi lain yang dibutuhkan adalah
kemampuan yang dimiliki manusia sehing- data pergerakan saham yang menjadi alat
ga manusia mampu membedakan, meng- analisis teknikal. Analisis saham melalui
golongkan menyatakan secara kuantitatif pendekatan teknikal didasarkan pada data
dan kualitatif, dan menganalisis hubungan perubahan harga saham di masa lalu seb-
kausalitas. Ilmu rasio salah satunya berlan- agai upaya untuk memperkirakan harga sa-
daskan hukum sebab akibat. Dalam ilmu ham di masa depan (Syamsir 2004). Pada
ini, segala sesuatu yang berwujud pasti ada pendekatan teknikal ini, pandangan yang
penyebabnya. Di sinilah kemampuan akal digunakan adalah bahwa harga saham ber-
bekerja, mencari dan menganalisis kejadi- gantung pada penawaran dan permintaan
an dan hal-hal berwujud. Cara kerja rasio saham itu sendiri. Asumsi dasar dalam
adalah analisa terhadap sesuatu. Oleh ra- analisis teknikal adalah bahwa harga saham
sio suatu obyek dikategorisasikan, dipilah- merupakan hasil dari keseimbangan supply
pilah, dibeda-bedakan dan dibanding-ban- dan demand. Analisis fundamental dinilai
dingkan untuk kemudian dibuat sintesanya. terlalu rumit dan hanya mendasarkan pada
Hal ini sesuai dengan teori pilihan ra- laporan keuangan emiten (Halim 2005).
sional (Rational Choice Theory) yang me- Di samping informasi konkret di atas,
nyajikan rerangka dasar untuk memahami terdapat informasi atau keadaan yang dapat
perilaku individu (Warsono 2010). Dalam mempengaruhi pengambilan keputusan.
teori ini, manusia dianggap membuat kepu- Kondisi pasar, baik nasional, regional, mau-
tusan rasional jika telah melakukan analisis pun global, dapat memberikan pengaruh
biaya versus manfaat. Teori ini berasumsi dalam pertimbangan. Selain itu, rumor di ka-
bahwa manusia melakukan pemilihan yang langan praktisi bursa, juga turut memberi-
terbaik sesuai dengan preferensi dan kend- kan pengaruh. Seperti diungkapkan Shiller
Rahmawati, Telaah Ulang Makna Informasi Akuntansi...340
dan Pound (1986) menemukan bahwa ma- prosesnya logis dan bersifat analisis dengan
nusia cenderung mempercayai penyebaran mengurainya dalam bentuk konseptual yang
informasi melalui percakapan langsung dan sistematis. Salah satu alat pertimbangan
orang lebih mempercayai informasi dari te- yang digunakan dalam pengambilan kepu-
man, rekan kerja, atau pihak lain yang me- tusan adalah informasi. Informasi akuntansi
mungkinkan dilakukan komunikasi secara di laporan keuangan digunakan sebagai alat
interpersonal dibanding dari media. Hal ini pembenaran prediksi oleh analis.
menunjukkan adanya perilaku kawanan Informasi akuntansi dikatakan seb-
diantara praktisi bursa, salah satunya pi- agai alat pembenaran prediksi, jika atas in-
alang. Pelaku pasar cenderung menunggu formasi tersebut dapat diberikan penalaran
hadirnya rumor yang telah dibicarakan oleh atas prediksi yang mereka buat. Informasi
orang banyak daripada mencari pendapat akuntansi yang digunakan oleh pialang su-
sendiri, misalnya dari analisis laporan dah berupa ringkasan informasi data finan-
keuangan. Kenyataan ini memberikan gam- sial. Setiap pialang memyikapi informasi-
baran adanya perilaku kolektif dan kecend- informasi ini dengan berbeda. Perbedaannya
erungan untuk memperoleh kesepahaman adalah tentang memandang informasi yang
untuk meningkatkan keyakinan atas suatu lebih utama berpengaruh bagi keputusan
keputusan. mereka. Para pialang mengungkapkan be-
Salah satu dasar pertimbangan rasio- berapa informasi yang dinilai penting yaitu
nal adalah akuntansi. Idealnya, akuntansi laba, PER, DER, dan EPS. Terlihat bahwa
dikatakan bermanfaat jika dapat mempenga- pialang memberikan perhatian lebih pada
ruhi pertimbangan dan pengambilan kepu- informasi yang berbentuk rasio. Hal ini
tusan dari individu seperti investor, manajer menunjukkan bahwa informasi akuntansi
dan auditor (Bonner 2008). Akuntansi tidak yang dibutuhkan adalah informasi yang
sebatas produk dari proses pembukuan se- bentuknya lebih sederhana namun mudah
mata, namun lebih jauh lagi, diharapkan untuk diperbandingkan. Pialang cenderung
melalui akuntansi dapat memberikan pen- lebih mudah menganalisis informasi dalam
garuh pada proses pengambilan keputusan. ukuran yang general.
Laporan keuangan (konvensional) merupak- Kenyataan bahwa pelaku investasi
an media yang penting untuk menilai presta- membutuhkan informasi merupakan salah
si dan kondisi ekonomis suatu perusahaan. satu alasan manusia disebut makhluk eko-
Melalui penilaian kemampuan emiten ini, nomis. Disebut makhluk ekonomis karena
akan dibuat suatu prediksi. Prediksi diang- mendasarkan pertimbangannya pada per-
gap logis jika ada dasar pertimbangannya. timbangan ekonomis dan rasional (Sur-
Realitas yang bisa dijelaskan secara argu- yabrata 2008:90). Berbagai usaha peman-
mentasi dan penalaran adalah sesuatu yang faatan informasi dalam usaha pertimbangan
hanya bisa memberi “keyakinan” karena pengambilan keputusan investasi adalah
Gambar 1.
Mekanisme Terbentuknya Keputusan Rasional
341 Jurnal Akuntansi Multiparadigma, Volume 4, Nomor 3, Desember 2013, Hlm 330-349
untuk sebesar-besarnya memperoleh keun- su, emosi dan perasaan. Menyadari hal ini,
tungan. Jika berpedoman pada rasionalitas maka rasionalitas akan sulit sepenuhnya
harusnya dapat dipisahkan dengan pertim- diterapkan. Kecerdasan akal yang diukur
bangan biologis, psikologis, dan sosiologis melalui kemampuan analisa, kalkulasi dan
yang meliputi pertimbangan tersebut. hal-hal yang sifatnya intelejensia tidak cu-
Keputusan rasional seorang pial- kup menjadi modal mencapai kesuksesan.
ang dinilai dari sejauh mana prediksinya Ada faktor kecerdasan lain yang memiliki
memenuhi harapan investornya. Jika me- pengaruh besar dalam membangun kesuk-
megang prinsip tersebut, maka keputusan sesan seseorang, yaitu kecerdasan emosion-
akan selalu diarahkan pada pilihan yang al dan spiritual (Ginanjar 2007). Kemam-
menunjukkan potensi keuntungan terbesar. puan akal yang menjadi landasan tindakan
Dasar pertimbangan yang valid sebagai pem- rasional bukan satu-satunya alat utama
benaran atas prediksi tersebut adalah lapo- mencapai tujuan hidup manusia.
ran keuangan. Pengambilan keputusan idealnya di-
Penggunaan rasionalitas ini dapat dipa- lakukan dengan mengedepankan rasionali-
hami pula sebagai suatu bentuk kehati-ha- tas. Namun rasionalitas ini baru dapat di-
tian. Berikut ini salah satu contoh manage- lakukan jika asumsi-asumsi pembangunnya
ment portofolio untuk menjaga kehati-hatian terpenuhi. Yaitu asumsi bahwa manusia ra-
dalam berinvestasi seperti yang disanjurkan sional memiliki informasi yang lengkap dan
oleh RW: memiliki kemampuan kognitif serta waktu
yang cukup untuk melakukan analisis terse-
“Makanya kita ini harus pinter
but. Jika asumsi-asumsi tersebut terpenuhi,
mengaturnya, jadi contoh, kita
maka hasil keputusan atau tindakan diang-
punya portofolio 100%. Kalau na-
gap merupakan hasil yang obyektif, logis
sabah ini, sebaiknya kita simpan
dan sistematis. Dalam kenyataannya, kondi-
50% untuk jangka yang menen-
si dunia dan kemampuan manusia send-
gah panjang, yang kita menunggu
iri tidaklah sesempurna itu. Salah seorang
return aja. Sebagian kita trading
narasumber, menerangkan dalam sebuah
kan, tetapi harus tetap hati-hati.
penjelesannya yaitu:
Usahakan yang fundamental ba-
gus. Karena ada target omzet ter- “Intinya analisa satu gudang,
tentu, maka kita harus bisa men- satu lapangan, begitu sudah beli
gatur. Jangan sembrono juga, art- itu semua gak diperlukan. Seka-
inya kita ngejar komisi, tapi nasa- rang, mau analisa 1 tahun atau
bah beresiko. Terlalu sembrono ya 100 tahun, begitu beli di harga
kalau seperti itu.” 3000 misalnya. Dengan analisa
apapun lah, harapannya tentu
Kesadaran akan manfaat yang dapat diraih
akan naik. Tapi ketika kenyata-
melalui proses pemikiran ini juga menim-
annya ternyata turun, trus mau
bulkan kesadaran akan resiko yang mung-
apa. Jadi memang ada faktor lain,
kin muncul. Resiko ini dapat diminimalisir
yaitu bagaimana strategi yang
dengan melakukan selective investment.
digunakan”.
Pemilihan ini dilakukan baik terhadap jenis
investasi, sektor saham, serta kondisi fun- Melalui pernyataan di atas dapat dili-
damental emiten. Salah satu bentuk usaha hat secara eksplisit bahwa ketika suatu
meminimalisir resiko ini adalah melalui pen- tindakan investasi telah dilakukan maka
guatan analisis fundamental, dalam hal ini analisa sebanyak apapun tidak berarti lagi.
adalah informasi akuntansi. Karena semua diserahkan pada mekanisme
Fenomena kedua yang ditangkap meru- pasar. Selain itu, dapat dipahami pula bah-
pakan gambaran kepuasan sebagai dasar wa analisa sedikit atau banyak tidak men-
pengambilan keputusan. Rasionalitas selalu jadi perbedaan lagi ketika telah dilakukan
memposisikan manusia sebagai makhluk pengambilan keputusan.
sempurna karena penggunaan kemampuan Asumsi rasionalitas sulit dipenuhi sep-
berpikirnya. Suatu pemikiran dikatakan erti kenyataan tidak memadainya informasi
obyektif jika pemikiran tersebut tidak di- mengenai sifat masalah dan penyelesaian
pengaruhi oleh emosi atau pendapat pribadi yang mungkin, kekurangan waktu dan uang
penciptanya. Dalam kenyataannya, manusia untuk mengumpulkan informasi yang lebih
adalah makhluk yang dikaruniai hawa naf- lengkap, ketidakmampuan untuk mengin-
Rahmawati, Telaah Ulang Makna Informasi Akuntansi...342
dengan uang, padahal dalam kehidupannya san yang mereka tetapkan. Berbagai data
manusia tidak selamanya mengejar uang. dan informasi yang tersedia tidak lagi men-
Pada dasarnya ilmu ekonomi diban- jadi bahan pertimbangan dan pembobotan
gun atas dasar asumsi bahwa manusia ber- dalam suatu analisis sistematis, namun jus-
pikir secara rasional dan mampu mengambil tru kemampuan manusia membuat berbagai
keputusan yang rasional. Bila dihadapkan penyederhanaan atas data dan informasi
pada sejumlah pilihan (ilmu ekonomi pada tersebut.
dasarnya adalah ilmu melakukan pilihan), Fenomena ketiga merupakan gamba-
manusia diasumsikan mampu menghitung ran analisis intuisi sebagai dasar pengam-
keuntungan dan kerugian dari setiap pili- bilan keputusan. Pengaruh budaya dan ke-
han lalu menjatuhkan pilihan yang terbaik biasaan dalam bermasyarakat mempenga-
bagi dirinya, yaitu yang memberi keuntun- ruhi kehidupan manusia dalam menyikapi
gan maksimal.Seorang pengambil keputu- hal-hal yang sifatnya di luar rasio manusia,
san cukup menempuh suatu penyelesaian termasuk dalam proses pembuatan keputu-
yang bersifat memuaskan ketimbang menge- san. Kesadaran akan adanya hal-hal di luar
jar penyelesaian yang terbaik. Hal ini sesuai rasio dalam menjalankan kehidupan dan
dengan teori yang mengakui adanya bound- membuat keputusan, memberikan kesem-
ed rationality. Bounded rationality adalah patan dan jalan masuk untuk mempelajari
batas-batas pemikiran yang memaksa orang akuntansi dari sisi yang berbeda, tidak han-
membatasi pandangan mereka atas masalah ya menilai akuntansi sebagai ilmu dengan
dan situasi. Pemikiran itu terbatas karena kriteria yaitu rasional, mekanis, materialis-
pikiran manusia tidak megolakan dan me- tik dan reduksionis.
miliki kemampuan untuk memisahkan in- Paradoks nilai maskulin dan nilai femi-
formasi yang tertumpuk. nin dalam akuntansi dapat terjadi. Angga-
Gambar 2 dapat menjadi penjelasan pan akuntansi sebagai dasar pertimbangan
bagaimana pendekatan bounded rational- rasional membuat akuntansi selama ini
ity berlaku dalam pengambilan keputusan. hanya terbatas pada realitas materi yang
Asumsi yang digunakan adalah bahwa tidak terukur saja. Hines (1992) dalam Subian-
semua informasi dapat diandalkan dalam toro dan Triyuwono (2004) menilai akun-
proses pertimbangan serta keterbatasan tansi sebagai ilmu dengan kriteria rasional,
waktu untuk pengambilan keputusan. Ke- mekanis, materialsitik, dan reduksionis.
tika seorang pengambil keputusan dihadap- Realitas selain itu dianggap berada di luar
kan pada situasi dunia (lingkungan) yang ti- pertimbangan yang dapat diterima akal, sep-
dak sempurna, serta kondisi dirinya sendiri erti nilai intuitif, non-mekanis, spiritual, dan
yang sarat keterbatasan, maka yang dapat holistik yang dianggap sebagai nilai-nilai
dilakukan adalah menyesuaikan capaian feminis. Akuntansi yang dipahami selama
yang ingin diraih dengan tingkat kepua- ini, dengan produk yang dihasilkan berupa
Gambar 2.
Pendekatan Bounded Rationality dalam Pengambilan Keputusan.
Rahmawati, Telaah Ulang Makna Informasi Akuntansi...344
Gambar 3.
Mekanisme Terbentuknya Keputusan Intuitif
Jika dilihat dari factor fundamentalnya, yang seharusnya dilakukan. Perilaku manu-
jelastidakbisa dijadikan alat pertimbangan. sia mengandung maksud dan tujuan, bu-
Informasi akuntansi tidak digunakan dalam kan semata-mata bergerak secara mekanis.
kondisi seperti ini. Hal ini untuk menun- Sumber, pendorong atau penggerak utama
jukkan bahwa pengambilan keputusan in- perilaku bukan kekuatan eksternal, melain-
vestasi diwarnai oleh berbagai keunikan kan kekuatan internal, yakni jiwa, yang hen-
bentuk transaksinya. Fenomena bandar dan dak mewujudkan dirinya melalui tindakan-
praktik goreng-menggoreng saham ini, dapat tindakan (Abidin 2009:29).
dilihat sebagai gambaran kondisi pasar yang Bagi pengambil keputusan investasi,
ternyata tidak sepenuhnya rasional. Pialang berbagai informasi akan bermanfaat jika
seakan berada pada posisi terdorong untuk atas informasi tersebut dapat mempengaruhi
bersikap opportunis. Karena orientasi yang keyakinannya. Sering kali ketika pialang be-
muncul adalah memperoleh keuntungan rada dalam posisi akan mengambil keputu-
yang besar dalam waktu yang singkat. Na- san, menunggu datangnya kemantapan hati
mun, pialang tidak sepenuhnya hanya ber- dalam diri mereka. Rasa yakin dan mantap
orientasi pada keuntungan belaka, karena dari dalam diri berasal dari pikiran bawah
melalui kondisi seperti ini dapat menjadi sadarnya. Pikiran bawah sadar merupakan
media aktualisasi pialang sebagai pemberi suatu potensi kecerdasan yang dimiliki oleh
prediksi yang handal. setiap manusia. Melalui potensi kecerdasan
Pada kondisi ini seseorang cenderung ini memberikan ruang bagi kekuatan intuisi
akan memilih suatu pilihan yang memberi- sebagai pendorong suatu perilaku. Namun
kan perasaan yakin, mantap dan puas. Un- kita juga tidak sepenuhnya menyerahkan
tuk mengetahui kapan suatu pilihan dapat keputusan pada bisikan hati, tanpa meng-
memberikan kepuasan, sangatlah tergan- gunakan pikiran kita.
tung dari penilaian masing-masing individu. Melalui ilustrasi di atas, pemahaman
Karena keputusan dibuat karena ada suatu cara pandang intuitif dicoba dijelaskan.
stimulus yang menggerakkanya. Manu- Bagaimana perilaku manusia dipahami se-
sia dikaruniai akal agar dapat berfikir logis bagai suatu akumulasi dari pengaruh dalam
dan sistematis. Namun akal bukan satu- diri dan pengaruh kondisi di luar diri ma-
satunya alat pendeteksi dalam kehidupan nusia (dunia). Kenyataan bahwa dunia tidak
seorang manusia. Keyakinan dan perasaan selalu berada dalam kondisi yang sempurna,
memantapkan sesuatu hal adalah persoa- memberikan kesempatan bagi intuisi untuk
lan hati. Hati merupakan penangkap sinyal mengambil peran dan tidak hanya mengan-
atas sesuatu. Hati sebagai sumber pengeta- dalkan akal. Peran intuisi ditandai dengan
huan dan kearifan, seolah memberi tahu apa menculnya kesadaran atau pemahaman
Rahmawati, Telaah Ulang Makna Informasi Akuntansi...346
Teori Bounded
Karakteristik Teori Rasional Intuitif Komprehensif
Rationality
Informasi yang
Informasi konkret Informasi tidak
dibutuhkan bersifat
Asumsi Informasi terbatas waktu dan terbatasi bentuk dan
konkret dan tersedia
kemampuan waktu
dengan lengkap
Lingkungan adalah
Asumsi Lingkungan Dapat dikontrol Tidak dapat dikontrol perwujudan sudut
pandangnya
Manusia pencari
Asumsi Manusia Manusia rasional Manusia intuitif
kepuasan
akan sesuatu yang muncul dengan sendirin- dilakukan dengan beberapa pendekatan.
ya (sudden knowledge). Kemunculan dengan Salah satu pendekatan yang telah banyak
sendirinya ini dipahami sebagai suatu pema- dilakukan adalah dengan menggunakan
haman tanpa melakukan proses pemikiran alat pengujian statistik. Pengujian statistik
terlebih dahulu. Namun penjelasan atas merupakan alat bantu dalam menerapkan
hadirnya pengetahuan ini merupakan sutu metode logis berdasarkan bukti empiris.
proses pertautan antara kecerdasan yang di- Bukti empiris berasal dari pengamatan
miliki sejak lahir (bawaaan) dan kecerdasan atas informasi konkret terkait dengan
yang dibentuk melalui proses pembelajaran keputusan investasi yaitu informasi harga
(bentukan). saham, karena dianggap semua informasi
Kenyataan ini menunjukkan bahwa pi- yang berpengaruh akan tergambar melalui
alang sebagai pengambil suatu keputusan, pergerakan harga saham seperti dalam
dapat dipahami sebagai manusia dengan penelitian studi peristiwa (event study).
fitrah yang dibawanya. Fitrah yang dimiliki Pendekatan ini menunjukkan terjadi
setiap manusia ini menggambarkan bah- mekanisme hubungan kausalitas antar
wa pialang bukan robot, yang akan selalu variabel dalam realitas, seperti dalam hal
berlaku A jika diberi perlakuan B. Pialang ini antara informasi dengan harga saham.
sebagai suatu profesi membutuhkan ket- Seakan terjadi sebuah keteraturan yang
rampilan analisis dan pengambilan kepu- mengikat seluruh obyek di dalam alam
tusan. Ketrampilan seorang pialang dalam realitas. Jika terdapat A maka terjadi B, atau
mengambil keputusan tidak dapat disama B terjadi akibat peristiwa A.
ratakan. Karena hakikatnya pialang adalah Pengujian pendekatan empiris ini
manusia belaka yang setiap individu mem- menggunakan data-data historis sehingga
bawa potensinya (fitrah) sendiri-sendiri dan dapat ditemukan sebuah pola kejadian yang
dibentuk oleh lingkungan masing-masing. dapat dijadikan alat prediksi di masa depan.
Namun dalam dunia investasi, relevansi
“Dan janganlah kamu mengikuti
informasi menjadi sangat penting mengingat
sesuatu yang tidak kamu ketahui,
bisnis yang dijalani berada pada kondisi
karena pendengaran, penglihatan
dengan tingkat ketidakpastian tinggi.
dan hati nurani, semua itu akan
Teori pengambilan keputusan memba-
diminta pertanggungjawaban-
has bagaimana seseorang membuat suatu
nya”. (QS. Al-Isra: 36)
keputusan ketika dihadapkan pada sejumlah
Berikut ini akan dilakukan perbandingan pilihan. Sebagaimana bentuk teori lainnya
konseptual, teori pengambilan keputusan. dalam ilmu sosial, maka teori pengambilan
Dalam rangka mencari jawaban atas keputusan dibangun dalam sejumlah
kebermanfaatan informasi akuntansi dalam asumsi. Asumsi yang diterapkan ini akhirnya
pengambilan keputusan informasi dapat memunculkan beberapa model pengambilan
347 Jurnal Akuntansi Multiparadigma, Volume 4, Nomor 3, Desember 2013, Hlm 330-349
I II III
MIND
BODY SOUL
Maximization Satisficing
Informasi (Inderawi) Analisis Penguatan keyakinan
Rasional
Kepuasan
Intuisi
Gambar 4.
Tahapan Pengambilan Keputusan
tansi dalam laporan keuangan, tidak selalu keberadaan akuntansi justru kurang mem-
berada pada posisi superior sebagai bahan peroleh peranan bagi mereka.
pertimbangan pengambilan keputusan in-
vestasi. Sehingga sebuah kebijakan besar DAFTAR RUJUKAN
yang diambil dengan mengatasnamakan Abidin, Z. 2009. Filsafat Manusia: Memaha-
kebutuhan pengguna informasi akuntansi mi Manusia Melalui Filsafat. PT Remaja
paling dominan, dirasa perlu dikaji kembali Rosdakarya. Bandung.
dengan mengukur kebermanfaatan produk Adjie, V. 2003. “Kandungan Informasi Pel-
disiplin ilmu kita bagi mereka. aporan Kerugian dan Hubungan den-
Semakin berusaha menemukan kesem- gan Pergerakan Return Saham”. Jurnal
purnaan manusia, maka semakin dekatlah Riset Akuntansi Indonesia. Vol. 6, No.
kita pada pemahaman atas ketidaksempur- 2, hal. 169-185.
naan yang ada pada hakekat seorang ma- Audifax. 2010. Self-Trasformation: Sastra
nusia. Demikian halnya dengan penelitian Jendra, Energi Minimal, dan Citra Ilahi
ini. Penelitian ini mengambil sudut pandang dalam Diri. Masmedia Buana Pustaka.
yang subyektif dengan pemaknaan yang Sidoarjo.
subyektif pula. Bentuk pemahaman subyek- Aumann, R. J. 1997. “Rationality and
tif ini masih berupa pandangan umum dari Bounded Rationality”. Games and Eco-
salah satu perspektif pengguna informasi, nomic Behavior, Vol. 21, hal. 2-14.
yaitu pialang. Keterbatasan penelitian ini Bamber, M. E. 1993. “Opportunities in Be-
utamanya berada pada terbatasnya sudut havioral Accounting Research”. Beha-
pandang yang dapat ditangkap, mengingat vioral Accounting Research, Vol. 5, hal.
pengguna informasi akuntansi mencakup 15-27.
banyak pihak. Keterbatasan ini dikarena- Bamber, M. E. dan V. Iyer. 2000. Big 5 Au-
kan keinginan untuk lebih fokus keberman- ditor’s Professional and Organizational
faatan informasi akuntansi dari salah satu Identification. Diunduh 10 Januari
perspektif, agar pemahaman yang diperoleh 2011. <www.accounting.rutgers.edu>.
lebih mendalam. Barber, B. M., and T. Odean. 2002. “Online
Hasil penelitian yang telah dilakukan investors: Do the slow die first?”. Re-
ini diharapkan memberi implikasi positif ter- view of Financial Studies, Vol. 15, hal.
hadap praktik akuntansi. Pertama bagi ka- 455–487.
langan pengguna informasi akuntansi, hasil Bartens, K. 1998. Filsafat Barat dalam Abad
penelitian diharapkan menjadi gambaran re- XX. PT. Gramedia. Jakarta.
alitas pengambilan keputusan. Bahwa akun- Barth, M. E., W.H. Beaver, dan W.R. Lands-
tansi mengandung nilai maskulin dan femi- man. 2001. “The Relevance of The Val-
nin sekaligus. Tidak hanya dipandang seb- ue Relevance Literature for Financial
agai ilmu rasional mekanistis namun juga Accounting Standard Setting: Another
terkandung nilai intuitif spiritual holistik. View”. Journal of Accounting and Eco-
Bagi kalangan akademisi, hasil peneli- nomics, Vol. 31, hal. 77-104.
tian ini dapat digunakan sebagai cerminan Bonner, S. E. 2008. Judgment and Decision
untuk diri sendiri dalam mengukur keber- Making in Accounting. Upper Saddle
manfaatan produk disiplin ilmunya. Bentuk River, NJ. Pearson Prentice Hall.
akuntansi konvensional menunjukkan ke- Bungin, B. 2005. Analisis Data Penelitian
berpihakan pada beberapa dominasi stake- Kualitatif Edisi 1. PT. Raja Grafindo
holder yang terlihat dalam pengungkapan Persada. Jakarta.
tujuan pelaporan keuangan FASB. Ketika Burrell, G dan G. Morgan. 1979. Sociological
disimpulkan bahwa akuntansi tidak bebas Paradigms and Organisational Analy-
nilai, tetapi sarat nilai, maka dibutuhkan sis: Elements of The Sociology of Cor-
sebuah bentuk pelaporan yang lebih akomo- porate Life. Heinemann Educational
datif. Salah satu kekhawatiran adalah, ke- Books. London.
tika bentuk akuntansi yang sudah ada ini Chariri, A. 2010. Landasan Filsafat dan
selalu mengusahakan upaya perbaikannya Metode Penelitian Kualitatif. Diun-
demi mengakomodir kepentingan beberapa duh tanggal 19 Januari 2011. <www.
pihak, seperti penerapan IFRS untuk ke- eprints.undip.ac.id>.
pentingan investor, padahal dalam realitas, Collins, D., Maydew, E., Weiss, I. 1997.
“Changes in the Value-Relevance of
349 Jurnal Akuntansi Multiparadigma, Volume 4, Nomor 3, Desember 2013, Hlm 330-349
Earnings and Book Values over the Past Littlejohn, S. W. 1996. Theories of Human
Forty Years”. Journal of Accounting and Communication. Wadsworth Publishing
Economics, Vol. 24, No. 1, hal. 39-67. Company. California.
Creswell, J. W. 1998. Qualitatif Inquiry and Locke, E. A. 1969. “What is Job satisfac-
Research Design. Sage Publication. Cal- tion?” Organizational Behavior and Hu-
ifornia. man Performance, Vol. 4, hal. 309-336.
Denzin, N. K. 1989. Interpretive Interaction- Muhadjir, N. 2000. Metodologi Penelitian
ism. Sage Publication. London. Kualitatif edisi 4. Rake Sarasin. Yogya-
Dyckman, T., dan D. Morse. 1986. Efficient karta.
Capital Markets: A Critical Analysis. Mulyana, D. 2006. Metode Penelitian Kuali-
Second Edition. Prentice Hall. UK. tatif; Paradigma Baru Ilmu Komunikasi
Efferin,S., Darmadji, S.H., dan Tan Y. 2004. dan Ilmu Sosial Lainnya. Penerbit Ros-
Metode Penelitian Untuk Akuntansi. Ba- da. Bandung.
yumedia Publishing. Malang. Rahman, A. F, dan Norman M.S. 2008. “The
Espa, V. 2011. Konstruksi Bentuk Akuntansi Effect of Free Cash Flow Agency Prob-
Keluarga (Pendekatan Hypnometodolo- lem on the Value Relevance of Earnings
gi). Tesis tidak dipublikasikan. Malang. and Book Value”. Journal of Financial
Universitas Brawijaya Reporting and Accounting, Vol. 6, hal.
Financial Accounting Standard Board. 1978. 75– 90.
Objective of Financial Reporting by Salim, A. 2001. Teori dan Paradigma Pene-
Bussiness Enterprises. Concept State- litian Sosial (dari Denzin Guba dan Pe-
ment Number 1. CT. Stamford. nyerapannya). Tiara Wacana. Yogya-
Francis, J.,dan K. Schipper. 1999. “Have karta.
Financial Statements Lost Their Rele- Shiller, dan J. Pound. 1986. Speculative Be-
vance”. Journal of Accounting Research, havior of Institutional Investors. NBER
Vol. 37, hal. 319-352. Working Papers. National Bureau of
Ginanjar, A. 2007. Rahasia Sukses Memban- Economic Research, Inc.
gun Kecerdasan Emosi dan Spiritual Sinaga, B. 2010. Hantu Saham. Dua Jari
ESQ. Cet. 33. Arga. Jakarta. Terangkat. Jakarta.
Guba, E. G., dan Y. S. Lincoln. 1998. Compet- Sumaryono, E. 1999. Dasar-Dasar Logika.
ing Paradigms in Qualitative Research . Kanisius. Yogyakarta.
The Landscape of Qualitative Research Suryabrata, S. 2008. Psikologi Kepribadian.
Teories and Issues. Thousand Oaks. CA PT. Raja Grafindo Persada. Jakarta.
Sage Publication. Syamsir, H. 2004. Solusi Investasi di Bursa
Gunawan, A. W. 2007. Genius Learning Saham Indonesia: Pendekatan Analisis
Strategi. Gramedia Utama. Jakarta. Teknikal melalui Studi Kasus Riil den-
Halim, A. 2005. Analisis Investasi. Salemba gan Dilengkapi Formulasi MetaStock.
Empat. Jakarta. PT. Elex Media Computindo. Jakarta.
Habib, A. 2004. “Impact of Earnings Manage- Triyuwono, I. 2003. “Sinergi Oposisi Bin-
ment on Value-Relevance of Accounting er: Formulasi Tujuan Dasar Laporan
Information: Empirical Evidence from Keuangan Akuntansi Syariah”. Iqtisad
Japan”. Managerial Finance, Vol. 30, Journal of Islamic Economics, Vol. 4, No.
hal. 11-20. 1, hal. 79-90.
Jones, C.P. 2004. Investment Analysis and Subiantoro, E. B., dan I. Triyuwono. 2004.
Management 9th Edition. John Wiley Tafsir Sosial atas konsep Laba dengan
and Sons, Inc. New York. Pendekatan Hermeneutika. Bayumedia
Lehrer, J. 2010. How We Decide. Serambi Publishing. Malang.
Ilmu Semesta. Jakarta. Warsono, S. 2010. Reformasi Akuntan-
Lev, B. 1989. “On the Usefulness of Earnings si, Membongkar Bounded Rationl-
and Earnings Research: Lessons and ity Pengembangan Akuntansi. Asgard
Directions from Two Decades of Em- Chapter. Jakarta.
pirical Research”. Journal of Accounting
Research, Vol. 27, No. 3, hal. 153-193.