Anda di halaman 1dari 20

TELAAH ULANG MAKNA INFORMASI AKUNTANSI

DARI PERSPEKTIF PIALANG SAHAM

Setya Ayu Rahmawati

UD. Radin
Jl. Jupiter 29 Malang, 65144.
Surel: setyaayu.rahmawati@gmail.com

Abstract: The Meaning of Accounting Information Analysis from Stock Bro-


kers Perspective. This study aims to analyse the process of investment decision
making. It uses the stockbroker perspective to view reality. Selected stock brokers
are professionals who already have a WPPE certificate in Batavia Prosperindo Se-
curities. The research employed a closer approach to research subjects to learn how
stock brokers make investment decision. This study used an interpretive paradigm
with the method of phenomenological analysis. The results of this study indicate
that decision making is a multi-factors consideration process involving rationality,
level of satisfaction, and intuition.

Abstrak: Telaah Ulang Makna Informasi Akuntansi dari Perspektif Pialang


Saham. Penelitian ini bertujuan untuk memahami proses pengambilan kepu-
tusan investasi. Penelitian ini menggunakan sudut pandang pialang saham
dalam memandang realitas. Pialang saham yang dipilih merupakan pialang
saham profesional yang telah memiliki sertifikat WPPE di Batavia Prosperindo
Sekuritas. Pendekatan yang lebih dekat dengan subyek penelitian dibutuhkan
untuk mempelajari bagaimana pialang saham melakukan pengambilan keputus-
an. Penelitian ini menggunakan paradigma interpretif dengan metode analisis
fenomenologi. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa pengambilan kepu-
tusan adalah sebuah proses yang melibatkan banyak faktor pertimbangan, yaitu
rasional, tingkat kepuasan, dan intuisi.

Kata Kunci: Informasi Akuntansi, Pialang, Fenomenologi, Keputusan Investasi

Fenomena pasar modal Indo- tuk menyajikan informasi keuang-


nesia menunjukkan sebuah indi- an yang dapat digunakan untuk
kasi bahwa disamping perbankan, memenuhi kebutuhan berbagai
pasar modal sudah menjadi alter- pihak luar terutama investor dan
natif sebuah investasi bagi pemilik penyedia dana lainnnya (bank).
modal atau investor. Pasar modal Tujuan utama pelaporan keuang-
memiliki peran besar bagi pereko- an adalah menyediakan informasi
nomian suatu negara karena pa- yang relevan bagi investor seperti
sar modal menjalankan dua fung- yang dinyatakan Statement of Fi-
si sekaligus yaitu fungsi ekonomi nancial Accounting Concept (SFAC)
dan fungsi keuangan. Bagi inves- Nomor 1 dalam Financial Account-
tor, untuk menanamkan modal- ing Standard Board (FASB) adalah:
nya, benar-benar mempelajari
“Laporan keuangan se-
maupun mengetahui berbagai hal
harusnya menyediakan
mengenai kondisi perusahaan se-
informasi yang berguna
belum menentukan investasinya,
untuk sekarang ini ke-
salah satunya melalui laporan Jurnal Akuntansi Multiparadigma
pada investor, kreditor JAMAL
keuangan. Volume 4
dan pengguna lainnya Nomor 3
Laporan keuangan yang Halaman 330-507
dalam membuat kepu- Malang, Desember 2013
diterbitkan oleh suatu perusa- ISSN 2086-7603
tusan investasi, kepu- e-ISSN 2089-5879
haan yang merupakan hasil pro-
tusan kredit dan kepu-
ses akuntansi dimaksudkan un-
330
331 Jurnal Akuntansi Multiparadigma, Volume 4, Nomor 3, Desember 2013, Hlm 330-349

tusan-keputusan rasional lain- Selama ini secara umum, dalam pe-


nya, serta menilai jumlah, waktu nilaian kinerja saham perusahaan dapat
dan ketidakpastian dari prospektif dilakukan dengan dua pendekatan yaitu
kas yang merupakan penerimaan- pendekatan fundamental dan pendekatan
penerimaan deviden atau bunga teknikal. Pada pendekatan fundamental in-
dan hasil penjualan, penebusan vestor melakukan analisis terhadap infor-
hutang dan surat-surat berhar- masi yang disediakan oleh emiten menge-
ga”. (FASB 1978) nai kondisi perusahaannya. Informasi ini
Intinya, FASB menyatakan bahwa laporan terangkum dalam laporan keuangan. Se-
keuangan seharusnya memberikan informa- dangkan pada pendekatan teknikal, analisis
si yang berguna untuk investor dan kreditor dilakukan lebih pada melihat pergerakan
saat ini dan potensial untuk membuat kepu- harga saham di bursa. Namun dalam prak-
tusan investasi, kredit dan keputusan lain teknya, bagaimana informasi yang ada (baik
yang sejenis. informasi akuntansi dan non akuntansi) di-
Manfaat laporan keuangan menurut gunakan untuk analisis pergerakan harga
Standar Akuntansi Keuangan dapat dilihat saham sebenarnya lebih dipengaruhi oleh
dari kandungan informasi yang disajikan pertimbangan dari masing-masing investor,
dalam laporan keuangan bersifat umum. karena pengambilan keputusan masing-ma-
Ketentuan penyusunan laporan keuangan sing individu dipengaruhi preferensi individu
dibuat untuk memenuhi kebutuhan pe- tersebut. Perbandingan cara menganalisis
makai, terutama investor dan kreditor. De- suatu saham dapat berbeda satu dengan
ngan demikian terlihat bahwa posisi inves- lainnya.
tor sangat penting. Hal ini sesuai dengan Pertimbangan atas penilaian saham ini
Theory of Investment yang menunjukkan dipengaruhi oleh perilaku investor. Perilaku
manfaat dari laporan keuangan. Laporan investor merupakan akumulasi dari tindak-
keuangan diharapkan dapat menjadi alat an profesionalismenya, pengalaman, dan in-
dan bahan pertimbangan mengenai resiko sting dari investor tersebut. Dyckman dan
dan hasil dari investasi. Informasi akuntansi Morse (1986) menyatakan harga sekuritas
merupakan hasil refleksi dari informasi keti-
dikatakan relevan jika informasi tersebut di-
ka terjadi perubahan harga yang disebabkan
gunakan sebagai dasar dalam pengambilan
oleh pergeseran keyakinan investor. Artinya
keputusan (Barth et al. 2001). Suatu laporan
disini bahwa pertimbangan investor yang
keuangan dikatakan memiliki kandungan
direpresentatikan melalui pialang sebagai
informasi dalam dunia investasi bila pub-
perantara perdagangan efek merupakan ha-
likasi laporan keuangan tersebut menyebab-
sil dari pertimbangan komprehensif dari ber-
kan bergeraknya reaksi pasar. Istilah reaksi
bagai informasi. Investor yang dimaksud di
pasar ini mengacu pada prilaku investor
sini adalah investor yang melakukan tran-
dan pelaku pasar lainnya untuk melakukan
saksi jual beli di bursa. Kebanyakan tran-
transaksi membeli ataupun menjual saham
saksi ini dilakukan melalui suatu lembaga
(Adjie 2003). Francis dan Schipper (1999) perantara perdagangan efek atau yang dise-
menyatakan bahwa informasi akuntansi me- but pialang (broker).
miliki relevansi nilai jika informasi tersebut Berkaitan dengan peran pialang sa-
mampu memprediksi atau mempengaruhi ham sebagai perantara perdagangan efek,
harga saham. terdapat suatu kondisi yang memungkinkan
Meskipun telah banyak berbagai terjadinya asimetri informasi. Investor yang
metode pengukuran relevansi nilai, namun melakukan transaksi perdagangan efek me-
terdapat pula studi-studi yang umumnya lalui perantara (pialang saham), mengandal-
gagal untuk menemukan relevansi nilai (Col- kan sebagian besar informasi yang berasal
lins et al. 1997; Francis dan Schipper 1999). dari pialang sahamnya. Hal ini memungkin-
Penyebab menurunnya ini di antaranya kan terjadi agency problem, investor sebagai
disebabkan oleh karena kualitas informasi principal dan pialang saham sebagai agent.
akuntansi yang rendah (Lev 1989), prak- Transfer informasi mengenai investasi, baik
tik manajemen laba yang dilakukan secara informasi akuntansi maupun non akuntan-
oportunis yang merugikan pengguna laporan si, sangat dimungkinkan terjadi reduksi. Se-
keuangan (Habib 2004), masalah keagenan lain itu posisi seorang pialang dapat dinilai
arus kas bebas (Rahman dan Norman 2008). tidak sepenuhnya berpihak pada investor.
Rahmawati, Telaah Ulang Makna Informasi Akuntansi...332

Karena pada dasarnya, kepentingan pialang Cara pandang, persepsi dan prefer-
bukan pada untung atau ruginya investor, ensi merupakan hak setiap manusia dalam
namun seberapa sering dilakukan transaksi memandang realitas. Satu-satunya realitas
di bursa. Karena fee yang diperoleh oleh pi- adalah kenyataan yang dikonstruksikan
alang didasarkan pada jumlah transaksinya. oleh individu yang terlibat dalam konteks
Berdasarkan pertimbangan tersebut, tertentu (Salim 2001). Dalam penelitian ini
penelitian ini bertujuan untuk menjawab realitas yang ingin diamati adalah manfaat
pertanyaan penelitian yakni bagaimana informasi akuntansi. Sesuatu dikatakan
proses pengambilan keputusan investasi memiliki manfaat adalah ketika hal tersebut
yang dilakukan oleh pialang saham. Pene- digunakan, memberi pengaruh, atau mem-
litian ini ingin melihat bagaimana investor berikan kesan bagi manusia.
menggunakan informasi akuntansi dalam Untuk dapat menangkap realitas keber-
pertimbangan pengambilan keputusan in- manfatan informasi akuntansi secara lebih
vestasi tersebut. mendalam, maka pertimbangan dari segi
Penelitian ini diharapkan dapat mem- epistemologi perlu diperhatikan. Hubung-
beri manfaat terhadap pengembangan ilmu an antara peneliti dan objek penelitian ti-
dan pengetahuan di bidang akuntansi dak dapat dipisahkan dalam kondisi yang
keuangan dan pasar modal. Selain itu pene- sepenuhnya independen. Justru jarak anta-
litian ini diharapkan dapat menemukan ra keduanya diusahakan seminimal mung-
bagaimana bentuk dan komponen dari lapor- kin sehingga peneliti dapat merasakan dan
an keuangan yang sebebarnya dibutuhkan mengamati dengan lebih baik objek peneli-
para pelaku investasi di pasar modal. tiannya. Hal ini berdampak pada aspek ak-
Kontribusi yang diharapkan melalui siologis, yaitu peran nilai-nilai dalam suatu
penelitian ini adalah kontribusi teoritis sum- penelitian. Dengan berinteraksi secara lang-
bangan pemikiran terhadap teori pengambi- sung dengan objek penelitian, nilai-nilai yang
lan keputusan, terutama yang terkait dengan muncul dalam proses tersebut tidak dapat
peran kebermanfaatan informasi akuntansi.
dihindarkan. Nilai-nilai yang ada dalam diri
Selain itu diharapkan pula dapat memberi-
peneliti menjadi sentuhan tersendiri dalam
kan kontribusi praktis sebagai bukti em-
upaya memahami realitas dari sudut pan-
piris tentang makna informasi akuntansi
dang tertentu.
dari sudut pandang pialang saham sebagai
Pertimbangan dari segi ontologi, epis-
representasi dari investor, sehingga dapat
temologi dan aksiologi ini akan mempen-
menjadi refleksi kebermanfaatan akuntansi
garuhi metodologi penelitian yang diusung.
dalam dunia investasi.
Dalam penelitian, metodologi digunakan
METODE untuk menemukan kebenaran ilmiah dari
pengetahuan. Metodologi yang digunakan
Dalam menyusun desain penelitian, didasarkan pada logika berfikir induktif.
penting untuk mengadopsi sebuah desain Fakta-fakta dan tema-tema penelitian mun-
yang mempertahankan hubungan antara cul dari interaksi antara peneliti dan objek
ontologi, epistemologi, perspektif teoritis,
penelitiannya yang tidak dipilih sebelumnya
serta metodologi dan metode dalam studi
(a-priori) (Salim 2001). Penelitian dilakukan
penelitian. Burrell dan Morgan (1979:1) ber-
pada keadaan yang alami dengan mengum-
pendapat bahwa ilmu sosial dapat dikon-
pulkan informasi situasional. Pendekatan
septualisasikan melalui pemahaman empat
yang sifatnya subyektif ini berusaha meng-
asumsi yang berhubungan dengan ontologi,
gungkap fakta dari temuan alamiah yang di-
epistemologi, aksiologi dan hakikat manu-
peroleh dari lapangan.
sia. Metodologi dan metode penelitian meru-
Penelitian untuk memahami bagaima-
pakan konsekuensi akhir dari keyakinan on-
na pialang memaknai informasi akuntansi
tologis, epistemologis, aksiologis dan hakikat
manusia tersebut. dalam pengambilan keputusan ini didasar-
Penelitian ini didasarkan pada aspek kan atas beberapa pertimbangan keunggu-
ontologi bahwa realitas itu ada dan terjadi lan penelitian kualitatif. Pertama, metode
sebagai hasil konstruksi oleh aktor-aktor so- penelitian yang bersifat subyektif dapat me-
sial. Apa yang disebut realitas adalah apa- mungkinkan terjadi interaksi langsung an-
apa yang menampakkan dirinya. Namun tara peneliti dan objek penelitian. Kedua, in-
penampakan realitas sangat dipengaruhi formasi yang diberikan dari informan akan
oleh bagaimana manusia melihat realitas dengan sangat jelas dapat diamati kebena-
tersebut. rannya dalam kehidupan sehari-hari, baik
333 Jurnal Akuntansi Multiparadigma, Volume 4, Nomor 3, Desember 2013, Hlm 330-349

verbal maupun non verbal. Emosi, mimik Penelitian kualitatif dirasa tepat digu-
wajah dan bahasa tubuh lainnya dapat nakan dalam studi ini karena yang menjadi
memberikan makna tersendiri yang menjadi sorotan adalah pialang. Perilaku, pola pikir,
informasi penting bagi peneliti. Sedangkan preferensi, dan pilihan dalam pengambi-
pada penelitian positivis, peneliti hanya ber- lan keputusan oleh pialang dapat dipahami
gantung pada jawaban yang diberikan infor- lebih baik. Alasan terakhir menggunakan
man tanpa mampu memastikan kebenaran pendekatan kualitatif adalah pilihan pribadi
informasi tersebut pada kehidupan nyata. peneliti. Pilihan pribadi peneliti adalah legiti-
Ketiga, penelitian kualitatif memungkinkan masi dan alasan yang tepat untuk menentu-
terjadinya kondisi dimana informan dapat kan suatu pilihan (Guba dan Lincoln 1998).
memahami pertanyaan yang diberikan oleh Dalam penelitian ini, pendekatan kua-
peneliti dengan baik. Serta mampu memberi- litatif dan paradigma interpretatif dipilih se-
kan feed back secara langsung atas pemaha- bagai desain penelitian. Dunia sosial, dalam
man pertanyaan yang diberikan padanya. pandangan paradigma interpretif, adalah
Hal ini untuk menghindari terjadinya “re- suatu proses sosial yang muncul dari cipta-
spon kosong” atau “tidak ada respon” dalam an individu itu sendiri dan berada di luar ke-
penelitian positivis. sadaran individu (Denzin 1989). Pandangan
Penelitian kualitatif adalah penelitian ini dapat mengakomodir tujuan penelitian
yang bermaksud untuk memahami fenom- yaitu memahami fenomena sosial tentang
ena apa yang dialami oleh subjek penelitian pengambilan keputusan investasi dalam
misalnya persepsi, perilaku, motivasi, tin- bentuk yang riil pada tingkat pengalaman
dakan, dan lain-lain secara menyeluruh subyektif seseorang.
dengan cara deskripsi dalam bentuk kata- Pendekatan interpretif yang digunakan
kata dan bahasa dalam suatu konteks khu- dalam penelitian ini memfokuskan pada si-
sus yang alamiah dan dengan memanfaat- fat subjektif dari social world dan berusaha
kan berbagai metode yang alamiah (Bungin memahaminya dari kerangka berpikir objek
2005). Dalam kehidupan sosial, hanya ada yang sedang dipelajarinya. Fokus peneli-
interpretasi. Oleh sebab itu dalam setiap tian pada arti individu dan persepsi manu-
perputaran kehidupan, manusia membuat sia pada realitas bukan pada realitas inde-
suatu interpretasi dan membuat penilaian penden yang berada di luar mereka (Chariri
mengenai diri mereka dan perilaku manu- 2010). Dengan mengacu pada Schutz (1967)
sia lainnya serta pengalamannya (Denzin dalam Chariri (2010) menyatakan bahwa
1989:11). manusia secara terus menerus menciptakan
Di samping keunggulan tersebut, per- realitas sosial mereka dalam rangka ber-
timbangan lain peneliti dalam menggunakan interaksi dengan yang lain. Tujuan pendeka-
metode penelitian kualitatif, karena peneliti tan interpretif adalah untuk menganalisis
menyadari berbagai kelemahan yang tidak realita sosial semacam itu dan bagaimana
mungkin dapat terlepaskan atas penggu- realita sosial tersebut terbentuk. Untuk me-
naan metode ini. Penggunaan metode kuali- mahami sebuah lingkungan sosial yang spe-
sifik, peneliti harus menyelami pengalaman
tatif akan lebih tepat digunakan untuk me-
subjektif para pelakunya. Dalam kehidu-
mahami secara mendalam lingkup penelitian
pan sosial, hanya ada interpretasi, sehingga
yang kecil. Kelemahan metode kualitatif,
dalam setiap perputaran kehidupan, manu-
yang tidak dapat digeneralisasi disadari oleh
sia membuat suatu interpretasi dan mem-
peneliti. Namun kelemahan ini dapat disia-
buat penilaian mengenai diri mereka dan
sati dengan mengedepankan tujuan trans-
perilaku manusia lainnya serta pengalaman-
ferabilitas, bahwa hasil penelitian ini dapat
nya (Denzin 1989:11). Penelitian interpretif
berlaku dan diberlakukan di tempat lain
tidak menempatkan objektivitas sebagai
manakala tempat lain yang dimaksudkan itu
hal terpenting, melainkan mengakui bahwa
memiliki ciri-ciri yang mirip atau kurang leb-
demi memperoleh pemahaman mendalam,
ih sama dengan tempat atau objek penelitian
maka subjektivitas para pelaku harus digali
diteliti. Dengan demikian, dalam mengako-
sedalam mungkin sehingga memungkinkan
modir tujuan penelitian untuk memahami
terjadinya trade off antara objektivitas dan
bagaimana investor memandang informasi
kedalaman temuan penelitian (Efferin et al.
akuntansi dan menggunakannya dalam pen- 2004).
gambilan keputusan sehingga penelitian ini Penelitian ini menggunakan metode
menggunakan pendekatan yang lebih sesuai studi kasus. Penelitian dengan modus studi
yaitu pendekatan kualitatif. kasus ini dilandaskan pada kenyataan re-
Rahmawati, Telaah Ulang Makna Informasi Akuntansi...334

alitas yang dicoba ditangkap pada penelitian posisikan sebagai pegawai magang di pe-
ini. Realitas yang dimaksud adalah menge- rusahaan tersebut. Sebagai bagian dari ko-
nai pengambilan keputusan investasi. Kare- munitas tersebut, akses informasi dan data
na menyadari bahwa pengambilan keputu- menjadi lebih baik. Karena secara ontologis,
san setiap individu tidak dapat disamakan, metodologi fenomenologi interpretif menun-
maka realitas yang terjadi tidak mungkin tut pendekatan yang menyeluruh, tidak
tunggal. Dengan modus laporan studi ka- diparsialkan, dan mengamati objek pene-
sus, deskripsi realitas ganda yang muncul litian dalam konteks tertentu. Sementara
dari interaksi peneliti dengan responden itu, dari segi epistemologis, pendekatan ini
dapat terhindar bias (Muhadjir 2000). menuntut menyatunya subyek penelitian
Penelitian ini dilakukan di Kota Malang. dengan obyek penelitian, sehingga keterli-
Pemilihan Kota Malang sebagai tempat pene- batan langsung di lapangan dan pengha-
litian adalah karena merupakan salah satu yatan berproses yang menyeluruh sangat
kota yang penghuninya dinilai cukup melek dibutuhkan (Muhadjir 2000). Participant ob-
dan aktif bertransaksi saham (Sinaga 2010). servation dilakukan dengan cara mengamati
Salah satu indikatornya adalah terdapat secara langsung perilaku individu dan inter-
belasan perusahaan sekuritas yang telah aksi mereka dalam setting penelitian. Oleh
berdiri di kota ini. Salah satunya adalah Bat- karena itu, peneliti harus terlibat langsung
avia Prosperindo Securitas bertempat di Jl. dalam kehidupan sehari‐hari subyek yang
Kahuripan. Alasan pemilihan perusahaan dipelajari. Dengan cara ini peneliti dapat
tersebut adalah karena merupakan salah memperoleh data khusus di luar struktur
satu perusahaan sekuritas terbesar dan ter- dan prosedur formal organisasi. Pelaksa-
aktif di Malang. Batavia Prosperindo Seku- naan observasi lapangan dilakukan selama
ritas memiliki lisensi penjaminan emisi dari satu bulan.
BAPEPAM (Badan Pengawasan Pasar Modal) Metode analisis data yang dibutuh-
dan anggota dari Bursa Efek Indonesia (BEI). kan adalah dengan metode fenomenologi.
Untuk mengusahakan validitas sum-
Fenomenologi merupakan ilmu pengetahuan
ber informasi, peneliti melakukan pemilihan
(logos) tentang apa yang tampak (phainom-
informan yang dimintai keterangan. Dalam
enon). Jadi, fenomenologi mempelajari suatu
proses penelitian ini, peneliti berhasil men-
yang tampak atau apa yang menampakkan
emui para informan dengan pengalaman
diri (Bartens 1981:109). “Fenomena” meru-
yang memadai. Pengalaman lama kerja min-
pakan realitas sendiri yang tampak, tidak
imal yang berhasil ditemukan adalah 4 ta-
ada selubung yang memisahkan realitas
hun. Hal ini didasarkan pada pertimbangan
dari kita, realitas itu sendirilah yang tam-
bahwa dengan pengalaman yang dimiliki
mampu menjadi gambaran kecakapannya pak. Metodologi fenomenologi mempertim-
pada profesi pialang ini. Selain lama bekerja bangkan pemahaman makna kehidupan
pada profesi pialang, pemilihan informan sehari-hari dari manusia untuk mengung-
juga didasarkan pada kepemilikan sertifikasi kapkan masalah sosial dan menginterpre-
WPPE (Wakil Perantara Perdagangan Efek). tasikan bagaimana orang bertindak dalam
Kepemilikan sertifikasi ini dianggap dapat kehidupan keseharian (Burrel dan Morgan
mewakili gambaran kecapakan informan 1979:243).
dalam penguasaan profesinya. Jumlah infor- Dalam memahami fenomena atau reali-
man yang dirasa representatif untuk pene- tas, maka akan sangat dipengaruhi oleh ke-
litian ini adalah tujuh orang. Penelitian ini sadaran dari peneliti dan bagaimana penel-
dilakukan dalam periode waktu pengamatan iti memandang realitas tersebut (Barten
berpartisipasi sejak 4 juli 2011 hingga 5 1981:102). Sebagai contoh “saya melihat
Agustus 2011. Namun di luar periode terse- suatu gelas, tetapi sebenarnya yang saya li-
but peneliti masih melakukan kontak dan hat merupakan suatu perspektif dari gelas
wawancara tidak terstruktur dengan infor- tersebut, saya melihat gelas itu dari depan,
man melalui pertemuan langsung maupun belakang, kanan, kiri, atas dan seterusnya”.
via email dan chatting. Tetapi bagi persepsi, gelas adalah sintesa
Metode pengumpulan data untuk semua perspektif itu. Artinya bahwa setiap
penelitian kualitatif yang dilakukan adalah realitas tidak dapat dipisahkan dari nilai-
wawancara formal dan informal, analisis do- nilai subyektivitas peneliti. Justru dengan
kumen perusahaan, dan observasi. Proses berada lebih dekat dengan obyek penelitian,
pengumpulan data dilakukan dengan teknik maka pemahaman akan obyek tersebut akan
participant observation, dimana peneliti di- lebih luas.
335 Jurnal Akuntansi Multiparadigma, Volume 4, Nomor 3, Desember 2013, Hlm 330-349

Dalam pandangan fenomenologi, pene- proses pembuatan keputusan, Karena apa


liti harus mampu melakukan reduksi (epo- yang terpenting untuk diamati adalah apa
che), yakni penundaan segala pengetahuan yang manusia lakukan, dalam kehidupan
yang ada tentang obyek sebelum pengamatan sehari-hari (Mulyana 2006: 65). Proses pen-
itu dilakukan. Reduksi ini juga dapat diar- gambilan keputusan yang mereka lakukan
tikan sebagai penyaringan atau pengecilan. diamati untuk memperoleh gambaran men-
Reduksi ini merupakan salah satu prinsip genai kebermanfaatan informasi akuntansi
dasar sikap fenomenologis, dimana untuk bagi profesi mereka.
mengetahui sesuatu, seorang fenomenolog Pialang merupakan suatu peran dalam
bersikap netral dengan tidak menggunakan bisnis di pasar modal, sehingga cara pan-
teori-teori atau pengertian-pengertian yang dang mereka terhadap peran dan kewajiban-
telah ada sehingga obyek diberi kesempatan nya perlu untuk dipahami. Menurut Bungin
untuk “berbicara tentang dirinya sendiri”. (2005:6), realitas akan memiliki makna ketika
Proses analisis data yang dilaku- realitas tersebut dikonstruksi dan dimaknai
kan adalah: (1) mentranskripsikan reka- secara subyektif oleh individu lain sehingga
man hasil wawancara ke dalam tulisan; (2) mengarahkan realitas secara objektif. Pema-
bracketing (epoche): membaca seluruh data haman terhadap diri yang dilekatkan suatu
(deskripsi) tanpa prakonsepsi; (3) tahap hori- predikat profesi tertentu ini akan mem-
zonalization: menginventarisasi pernyataan- berikan suatu pemahaman atas alasan dan
pernyataan penting yang relevan dengan pembenaran tindakan-tindakannya. Profesi
topik; (4) tahap cluster of meaning: rincian diartikan sebagai bidang pekerjaan yang di-
pernyataan penting itu diformulasikan ke landasi pendidikan keahlian serta berorien-
dalam makna, dan dikelompokkan ke dalam tasi terhadap penghasilan. Liberman (1956),
tema-tema tertentu; (5) tahap deskripsi es- mengemukakan bahwa karakteristik profesi
ensi: mengintegrasikan tema-tema ke dalam dapat dilihat melalui beberapa aspek yaitu
deskripsi naratif. memiliki keterampilan yang berdasar pada
Data pengamatan yang diperoleh ke- pengetahuan, asosiasi profesional (APPMI),
mudian dilakukan proses keabsahan data/ ujian kompetensi, lisensi (Wakil Perantara
triangulasi dengan langkah-langkah: Per- Pedagang Efek), dan kode etik pialang.
tama membandingkan data hasil penga- Cara pandang terhadap profesi yang
matan dengan data hasil wawancara, kedua mereka pikul akan menjadi gambaran atas
membandingkan apa yang dikatakan orang tindakan yang mereka lakukan. Pialang
di depan umum dengan apa yang dikatakan dalam menjalankan perannya melakukan
secara pribadi. Ketiga, membandingkan apa beberapa tahapan kerja yang menjadi ke-
yang dikatakan orang-orang tentang situasi biasaan bagi mereka. Tahapan kerja yang
penelitian dengan apa yang dikatakannya dilakukan meliputi pengambilan keputusan
sepanjang waktu dan keempat memband- investasi oleh pialang sebagai perantara,
ingkan hasil wawancara dengan isi suatu yang diawali dengan proses pemahaman ke-
dokumen yang berkaitan. mampuan finansial investor, pemahaman
tujuan investasi oleh investor, pengumpu-
HASIL DAN PEMBAHASAN lan dan pengawasan data, proses identifi-
Penyampaian hasil pertama yang akan kasi peluang, hingga komunikasi dengan
dijabarkan adalah berkaitan dengan gam- investor.
baran profesi, sebagai upaya memahami Tahapan kerja yang dilakukan oleh
profesi pialang. Penelitian ini mencoba me- pialang ini membentuk suatu kebiasaan
mahami bagaimana pengguna informasi dalam menjalankan pekerjaannnya. Ke-
akuntansi memandang, memanfaatkan, biasaan ini kemudian menciptakan kenya-
atau menilai informasi akuntansi dalam ke- manan bagi pialang itu sendiri. Rasa nya-
seharian aktivitas mereka. Informasi akun- man dan puas yang dicapai ditunjukkan
tansi disusun dengan tujuan untuk menjadi melalui bagaimana pialang memandang pro-
bahan pertimbangan bagi pengambil kepu- fesinya. Locke (1969) mendefinisikan kepua-
tusan, salah satunya dalam dunis investasi. san kerja sebagai kondisi menyenangkan,
Pialang, sebagai salah satu pelaku investasi, atau secara emosional positif, yang berasal
menjadi salah satu sarana untuk mengamati dari penilaian seseorang atas pekerjaannya
hal tersebut. Pengamatan melalui perspektif atau pengalaman kerjanya. Bamber dan Iyer
pialang ini dipilih karena perannya dalam (2000) secara singkat menguraikan kepua-
pasar modal sering bersinggungan dengan san kerja sebagai reaksi afektif individu ter-
Rahmawati, Telaah Ulang Makna Informasi Akuntansi...336

hadap lingkungannya. Kepuasan dan kenya- perkembangan peran yang cukup signifikan
manan profesi menjadi katalisator pemben- bagi seorang pialang. Pialang dituntut me-
tukan karakter pialang. Ketika kenyamanan miliki kemampuan analisis terhadap dunia
itu sudah diperoleh, tak heran pialang akan investasi. pialang setiap saat berada dalam
bertahan lama dalam profesi ini. Semakin kondisi seakan-akan seperti seorang inves-
lama perjalanan keprofesian mereka akan tor yang sedang menamankan modalnya.
memberikan kesempatan bagi pengalaman Pandangan investor serta kebutuhan inves-
untuk membentuk karakter mereka sendiri. tor akan peran dari pialang ini menunjuk-
Selama pengamatan yang dilakukan, ter- kan terdapat perbedaan posisi cara pandang
sirat adanya keberagaman karakter pialang, dalam memanfaatkan peranan pialang. Per-
yang dikategorikan ke dalam pialang yang bedaan cara pandang ini merupakan gamba-
(1) “main aman” dan (2) “pragmatis” bahkan ran motif yang dimiliki oleh pilang tersebut.
(3) “Intuitif”. Gambaran motif yang diusung oleh pi-
Dalam upaya untuk memahami kon- alang dipelajari melalui perilaku yang ditun-
teks penelitian maka akan dideskripsikan jukkan dalam praktek pengambilan keputu-
mengenai potret situs penelitian sebagai san. Studi ini mempelajari tentang perilaku,
berikut. Penelitian ini merupakan penelitian baik akuntan dan non akuntan, yang dipen-
dengan tujuan untuk memperoleh suatu garuhi oleh fungsi-fungsi akuntansi. Terma-
pemahaman. Untuk memperoleh pemaha- suk di dalamnya mengamati pengaruh dari
man tersebut, pengungkapan yang jelas atas keluaran sistem akutansi berupa laporan
dimensi ruang dan waktu penelitian men- akuntansi terhadap pertimbangan pemakai
jadi penting agar dapat memberi batasan dan pengambil keputusan (Bamber 1993).
yang jelas bahwa fenomena yang ditang- Akuntansi adalah produk informasi, yang
kap adalah fenomena yang sifatnya sangat penilaian kebermanfaatannya dapat dilihat
khas untuk setiap kondisi. Mengikuti an- dari bagaimana perilaku manusia sebagai
juran Creswell (1998), penjelasan atas suatu pemakai dalam memberikan responnya.
fenomena harus diawali dengan gambaran Cara pandang tersebut dapat dikelom-
umum termasuk di dalamnya gambaran pokkan dalam tiga kategori motif pialang,
tentang informan yang terlibat dan konteks yaitu: (1) motif menjembatani nasabah den-
saat penelitian dilakukan. Dalam upaya me- gan bursa; (2) motif mengakomodasi pelu-
mahami informan dan konteks penelitian, ang; dan (3) motif menciptakan peluang. Ke-
peneliti melakukan pengamatan secara lang- tiga motif ini menggambarkan adanya per-
sung dan masuk ke dalam komunitas dari bedaan cara pandang pialang terhadap pel-
penelitian. Littlejohn (1996:204) menyebut- uang investasi yang berdampak pada cara
kan bahwa “phenomenologhy makes actual kerja mereka dalam mengambil keputusan
lived experienced the basic data of reality.” investasi. Keputusan investasi dapat berupa
Dengan berinteraksi langsung dan menjadi tindakan buy, sell atau hold. Jika keputusan
bagian dari keseharian subyek penelitian, jual atau beli saham dapat dengan mudah
maka pengalaman hidup yang sesungguh- terlihat melalui aktivitas transaksi di bursa,
nya diperoleh peneliti adalah menjadi data berbeda dengan keputusan untuk menahan
untuk memahami realitas. kepemilikan saham (hold) yang tidak tercer-
Pemahaman atas konteks penelitian min dalam pergerakan harga. Dengan kata
termasuk mengenai mekanisme perdagan- lain, tidak melakukan transaksi jual atau
gan saham. Mekanisme ini dimulai dengan beli pun sudah termasuk sebagai keputusan
adanya order dari nasabah, Diteruskan ke investasi, sehingga untuk melihat bagaima-
floor trader, memasukkan pemesanan ke Ja- na keputusan investasi itu dibuat adalah
karta Automated Trading System (JATS) se- dengan megikuti proses pengambilan kepu-
hingga terjadi transaksi dan diakhiri dengan tusan, bukan hanya dengan melihat perger-
penyelesaian transaksi. Dalam proses me- akan harga di pasar.
kanisme perdagangan saham ini tertangkap Pengamatan atas perilaku dapat
bagaimana bentuk dan kedalaman pialang dijelaskan melalui perilaku yang secara lang-
dalam hubungannya dengan investor. Tu- sung dapat diamati dan lingkungan yang
gas seorang pialang sejatinya adalah sebagai menyebabkan perilaku tersebut, mengingat
perantara perdagangan efek. Sebagai peran- kenyataan bahwa perilaku manusia meru-
tara, seorang pialang memiliki tugas me- pakan bentukan sosial. Artinya, bagaimana
wakili investor dalam melakukan transaksi manusia bertindak juga dipengaruhi oleh
investasi. Namun dalam prakteknya terjadi lingkungan sekitarnya. Suatu tindakan
337 Jurnal Akuntansi Multiparadigma, Volume 4, Nomor 3, Desember 2013, Hlm 330-349

merupakan akumulasi dari pengaruh inter- tuhkan analisis secepat mungkin,


nal dan eksternal dari individu itu sendiri. akhirnya analisis perkiraan itu
Tindakan dari para pialang secara tersirat seperti habit. Mungkin awalnya
dapat menunjukkan karakter dari masing- masih pakailah analisis teknikal
masing pialang tersebut. Berdasarkan pen- gitu yah, tapi lama-lama insting
gamatan peneliti, peneliti mencoba meng- mulai terbentuk yah. Itulah be-
golongkan karakter umum pialang yang danya mungkin ya,anak kemaren
menjadi karakter (1) “main aman” dan (2) sore dengan yang sudah pengala-
“pragmatis” bahkan (3) “Intuitif”, yang mana man gitu. Analogi nya gini aja.
pemberian label ini hanya semata-mata un- Michael Jordan, dia bisa nembak
tuk mempermudah pencarian makna. Pial- three point seakurat itu, brapa kali
ang berkarakter main aman tersirat dalam dia menghabiskan waktu untuk
wawancara pada salah satu pialang yang latihan nembak. Ya kan?“.
menyatakan:
Penjelasan dengan menggunakan analogi
“..kalau saya, saya cocokan den- shooting bola basket oleh Michael Jordan ini
gan kondisi fundamentalnya. Ka- menggambarkan peran jam terbang dan pen-
lau memang dia kuat secara fun- galaman suatu profesi yang akan memben-
damental, kita beli. Karena ada tuk kebiasaan. Kebiasaan akan membentuk
saham-saham tertentu (sambil keterampilan. Dan keterampilan pada akh-
memberikan salah satu contoh irnya akan memposisikan intuisi sebagai
saham EKAD) ini dia sedang ra- pendorong tindakannya. Pialang intuitif cen-
mai diperdagangkan. Harganya derung menggunakan perasaan dan keyaki-
juga secara analitik sudah bisa di- nan diri sebagai dasar pengambilan keputu-
katakan siap beli, tapi kalo saya, san. Namun bukan berarti informasi konkret
saya lihat dulu fundamental peru- tidak memiliki peran. Pialang menggunakan
sahaan ini.” intuisinya untuk memilih informasi mana
Karakter lain yang muncul dalam penga- yang dianggap dapat memberikan kontribusi
matan adalah pialang pragmatis. Seperti kebenaran prediksi yang lebih baik.
dalam satu kutipan wawancara disebutkan: Dalam pengamatan perilaku pialang
dapat terpotret suatu gambaran pola atau
“...tapi kalau aku si memang lebih
model pengambilan keputusan yang mereka
ke pergerakan nya, itulah menga-
gunakan. Fenomena pengambilan keputu-
pa saya selalu mengamati perger-
akan per sahamnya. Tapi memang san ini dapat dijelaskan ke dalam pengambi-
dari satu broker ke yang lain bisa lan keputusan rasional, orientasi kepuasan,
beda”. serta intuitif.
Fenomena pertama yang teramati
Makna kata pramatis yang digunakan di dalam proses pengambilan keputusan in-
sisni hanya untuk memberikan gambaran vestasi adalah penggunaan rasionalitas. Pen-
akan pandangan pengambil keputusan in- gambilan keputusan investasi merupakan
vestasi dengan dasar analisis analitikal. Si- respon terhadap suatu stimulus yang meru-
kap pragmatis yang dimaksud adalah sikap pakan hasil dari kajian pola pikir yang mer-
yang terarah pada bukti, hasil, hal-hal yang eka pakai. Pada dasarnya, manusia adalah
kongkrit. Pialang yang cenderung menggu- manusia rasional. Manusia rasional adalah
nakan informasi praktis dan dinamis seperti manusia yang menggunakan pemikiran, ke-
pergerakan saham, karena dianggap lebih mampuan, serta pertimbangan logis dan ob-
mudah dan tepat dalam membuat prediksi jektif sebagai dasar tindakannya. Salah satu
pergerakan saham. Karakter ketiga yang alasan digunakan pertimbangan logis adalah
dapat terekam dalam pengamatan adalah untuk mencapai kondisi ideal, seperti yang
pialang yang menggunakan intuisi. Hal ini diungkapkan salah satu narasumber:
tergambar dalam salah satu wawancara:
“Faktor-faktor penggerak itu bisa
“Memang ada banyak cara ya kalau macem-macem. Tapi kalau bicara
mau memprediksi harga saham, yang ideal, itu adalah laporan
misalnya, pake analisis matema- keuangan, atau yang dikaitkan
tik. Tapi ketika kita dihadapkan dengan laporan akuntansi yah”.
pada posisi yang sempit,dan dibu-
Rahmawati, Telaah Ulang Makna Informasi Akuntansi...338

Alasan yang digunakan adalah sebuah pem- litis yang mengandalkan informasi konkret.
benaran atas prediksi yang akan diberikan. Dalam sebuah wawancara dikatakan bahwa,
Suatu prediksi dirasa akan dapat diterima penjelasan KT menyebutkan bahwa:
jika alat pembenarannya adalah hal-hal
“Pengalaman itu mempengaruhi,
yang dianggap logis dan masuk akal. Alat
tapi ya tidak menjamin juga. Ti-
pembenaran atas prediksi dalam investasi
dak semua orang bisa begitu juga,
salah satunya adalah informasi akuntansi
ini sih memang insting juga main”.
yang tertuang dalam laporan keuangan.
Tidak ada manusia sempurna yang Selain itu terdapat kesadaran bahwa keah-
hanya dapat hidup dengan mengandalkan lian bersifat intuitif dan sifatnya merupak-
akal saja. Kecerdasan akal yang diukur me- an pilihan subyektif yang digerakkan oleh
lalui kemampuan analisa, kalkulasi, dan keyakinan dalam diri pengambil keputusan.
hal-hal yang sifatnya intelejensia tidak cu- Intuisi ini muncul seiring pengalaman yang
kup menjadi modal mencapai kesuksesan. dimiliki selama menjalani profesi ini. Dalam
Salah satu contohnya adalah bagaimana pi- pengambilan keputusan investasi, pengam-
alang menyikapi pergerakan saham dan apa bil keputusan dihadapkan pada situasi yang
yang menjadi pertimbangan ketika meng- hasil akhirnya tidak pasti, sehingga tidak
ambil keputusan investasi seperti pernyata- dapat dihindarkan penggunaan suatu me-
an berikut ini: kanisme psikologis dalam memutuskan-
nya. Mekanisme psikologis yang terpenting
“Ada yang alasannya pertama
adalah bagaimana pengambil keputusan
karena merasa perusahaan ini
tersebut menggunakan informasi yang rumit,
menguntungkan. Tetapi ada juga
kompleks, dan acak menjadi suatu rumusan
yang karena ingin mengambil
yang memungkinkan mereka menyimpul-
keuntungan atas potensi kenai-
kan suatu keputusan tepat. Ketika kondisi
kan harga saham akibat pengu-
tersebut tidak dapat sepenuhnya terjadi,
muman laba. Alasan yang kedua
maka seseorang akan memilih sesuatu yang
itu tergambar dari, pokoknya cuan
dapat memenuhi tingkat kepuasan mereka.
sudah untung 2 atau 3 poin lang-
Cara yang dilakukan adalah memilih salah
sung jual. Tapi ada juga yang mau
satu alternatif yang dianggap memuaskan,
menyimpan jangka panjang sep-
sesuatu yang dibutuhkan meskipun pilihan
erti alasan yang pertama. Aku beli
tersebut mungkin tidak ideal atau optimal.
saham ini, pokoknya tiap tahun
Dasar pemilihan alternatif tersebut sering
dapat deviden deh. Gitu alasan-
kali didasari oleh dorongan dari dalam diri
nya. Mau naik turun harga masih
atau intuisi.
berputar, dia masa bodoh, yang
Fenomena pertama yang ditangkap
penting terima deviden final sama
merupakan gambaran rasionalitas sebagai
deviden interm, udah cukup.”
dasar pengambilan keputusan. Proses pen-
Melalui penyataan di atas terlihat bah- gambilan keputusan kerap kali dilekatkan
wa orientasi pelaku bisnis investasi tidak pada pertimbangan rasional. Manusia men-
selalu untuk mencapai keuntungan maksi- gambil keputusan yang tepat jika dilakukan
mum dari berbagai alternatif yang ada. Hal dengan pertimbangan rasional, sehingga di-
ini juga didorong kenyataan bahwa asumsi anggap bahwa manusia yang paling baik se-
rasionalitas tidak dapat terpenuhi. Yaitu bagai pengambil keputusan adalah manusia
asumsi bahwa manusia rasional memiliki in- rasional. Pengambilan keputusan rasional
formasi yang lengkap dan memiliki kemam- adalah suatu keputusan yang dibuat de-
puan kognitif serta waktu yang cukup untuk ngan pertimbangan akal atau pertimbangan
melakukan analisis tersebut. Atas kenyata- yang logis. Makna logis yang dimaksud erat
an tersebut manusia melakukan satisficing, kaitannya dengan proses menalar, menga-
merasa cukup, ketika tingkat aspirasinya nalisis, menjelaskan, serta menyelesaikan
terpenuhi. Inilah yang menjadi dasar pen- masalah (Sumaryono 1999:71). Penggu-
gambilan keputusan berorientasi kepuasan. naan rasio atau logika merupakan suatu
Fenomena pengambilan keputusan ketrampilan untuk berfikir lurus, sehingga
yang juga teramati adalah penggunaan intui- hasil pemikiran logis dianggap hasil yang
si. Pengamatan yang dilakukan memberikan masuk akal (makes sense/reasonable). Akal,
gambaran bahwa proses pengambilan kepu- atau dengan istilah lain yaitu rasio, meru-
tusan investasi tidak sekedar perkara ana- pakan suatu kemampuan yang dimiliki ma-
339 Jurnal Akuntansi Multiparadigma, Volume 4, Nomor 3, Desember 2013, Hlm 330-349

nusia sehingga manusia mampu membe- ala-kendala yang dihadapi. Dalam menerap-
dakan, menggolongkan menyatakan secara kan pandangan rasional ini terdapat asumsi
kuantitatif dan kualitatif, dan menganalisis yang harus terpenuhi yaitu bahwa manu-
hubungan kausalitas. sia rasional memiliki informasi yang leng-
Usaha dalam menilai kebermanfaatan kap dan memiliki kemampuan kognitif serta
informasi akuntansi dapat dilakukan den- waktu yang cukup untuk melakukan anali-
gan memahami bagaimana manusia, sebagai sis tersebut. Hasil keputusan atau tindakan
pengguna informasi akuntansi, mengguna- dari pertimbangan penggunaan rasio ini di-
kannya dalam kehidupan. Dalam memahami anggap sebagai hasil yang obyektif, logis dan
bagaimana manusia bertindak, terlebih da- sistematis.
hulu kita harus memahami esensi dari ma- Dalam pengambilan keputusan manu-
nusia itu sendiri. Manusia dapat dikatakan sia membutuhkan bahan atau alat bantu
sebagai makhluk yang unik karena memiliki sebagai bahan pertimbangan. Salah satu
akal dan perasaan. Utamanya dalam meni- bahan pertimbangan yang tersedia dalam
lai pengambilan keputusan, manusia dapat pengambilan keputusan adalah informasi.
mendasarkan keputusannya dengan meng- Dunia pasar modal menyediakan ruang yang
gunakan kemampuan akal maupun per- luas untuk penyediaan informasi yang dibu-
asaan. Keduanya bagai dua sisi mata uang tuhkan oleh investor. Informasi yang diang-
yang memiliki perbedaan namun tidak ter- gap paling dasar harus dimiliki adalah data
pisahkan. Untuk itu, dalam memahami ob- fundamental. Jones (2004:11) berpendapat,
jek penelitian yaitu manusia, kita tidak bisa bahwa langkah awal dari proses keputu-
memisahkannya ke dalam salah satu sisi san investasi adalah melakukan penilaian
saja, namun kita dapat memandangnya se- dan analisis kondisi emiten terlebih dahulu,
bagai suatu kesatuan yang saling mengisi. yang dikenal dengan analisis fundamental.
Melalui sudut pandang ini maka tidak akan Akuntansi dikenal sebagai salah satu sum-
ada dualisme dan dikotomi dalam menilai ber analisis fundamental. Investor dianggap
manusia. Dalam perbedaan yang ada, se- rasional jika membeli saham-saham den-
sungguhnya semua menjadi satu (Subian- gan fundamental per price tinggi. Melalui
toro dan Triyuwono 2004). laporan keuangan emiten, yang merupakan
Manusia dianggap makhluk paling produk akhir dari siklus akuntansi, investor
sempurna dibanding makhluk lain karena dapat menilai kinerja keuangan emiten den-
memiliki sesuatu yang tidak dimiliki makh- gan cara menganalisis informasi akuntansi
luk yang lain yaitu akal. Akal, atau dengan emiten.
istilah lain yaitu rasio, merupakan suatu Informasi lain yang dibutuhkan adalah
kemampuan yang dimiliki manusia sehing- data pergerakan saham yang menjadi alat
ga manusia mampu membedakan, meng- analisis teknikal. Analisis saham melalui
golongkan menyatakan secara kuantitatif pendekatan teknikal didasarkan pada data
dan kualitatif, dan menganalisis hubungan perubahan harga saham di masa lalu seb-
kausalitas. Ilmu rasio salah satunya berlan- agai upaya untuk memperkirakan harga sa-
daskan hukum sebab akibat. Dalam ilmu ham di masa depan (Syamsir 2004). Pada
ini, segala sesuatu yang berwujud pasti ada pendekatan teknikal ini, pandangan yang
penyebabnya. Di sinilah kemampuan akal digunakan adalah bahwa harga saham ber-
bekerja, mencari dan menganalisis kejadi- gantung pada penawaran dan permintaan
an dan hal-hal berwujud. Cara kerja rasio saham itu sendiri. Asumsi dasar dalam
adalah analisa terhadap sesuatu. Oleh ra- analisis teknikal adalah bahwa harga saham
sio suatu obyek dikategorisasikan, dipilah- merupakan hasil dari keseimbangan supply
pilah, dibeda-bedakan dan dibanding-ban- dan demand. Analisis fundamental dinilai
dingkan untuk kemudian dibuat sintesanya. terlalu rumit dan hanya mendasarkan pada
Hal ini sesuai dengan teori pilihan ra- laporan keuangan emiten (Halim 2005).
sional (Rational Choice Theory) yang me- Di samping informasi konkret di atas,
nyajikan rerangka dasar untuk memahami terdapat informasi atau keadaan yang dapat
perilaku individu (Warsono 2010). Dalam mempengaruhi pengambilan keputusan.
teori ini, manusia dianggap membuat kepu- Kondisi pasar, baik nasional, regional, mau-
tusan rasional jika telah melakukan analisis pun global, dapat memberikan pengaruh
biaya versus manfaat. Teori ini berasumsi dalam pertimbangan. Selain itu, rumor di ka-
bahwa manusia melakukan pemilihan yang langan praktisi bursa, juga turut memberi-
terbaik sesuai dengan preferensi dan kend- kan pengaruh. Seperti diungkapkan Shiller
Rahmawati, Telaah Ulang Makna Informasi Akuntansi...340

dan Pound (1986) menemukan bahwa ma- prosesnya logis dan bersifat analisis dengan
nusia cenderung mempercayai penyebaran mengurainya dalam bentuk konseptual yang
informasi melalui percakapan langsung dan sistematis. Salah satu alat pertimbangan
orang lebih mempercayai informasi dari te- yang digunakan dalam pengambilan kepu-
man, rekan kerja, atau pihak lain yang me- tusan adalah informasi. Informasi akuntansi
mungkinkan dilakukan komunikasi secara di laporan keuangan digunakan sebagai alat
interpersonal dibanding dari media. Hal ini pembenaran prediksi oleh analis.
menunjukkan adanya perilaku kawanan Informasi akuntansi dikatakan seb-
diantara praktisi bursa, salah satunya pi- agai alat pembenaran prediksi, jika atas in-
alang. Pelaku pasar cenderung menunggu formasi tersebut dapat diberikan penalaran
hadirnya rumor yang telah dibicarakan oleh atas prediksi yang mereka buat. Informasi
orang banyak daripada mencari pendapat akuntansi yang digunakan oleh pialang su-
sendiri, misalnya dari analisis laporan dah berupa ringkasan informasi data finan-
keuangan. Kenyataan ini memberikan gam- sial. Setiap pialang memyikapi informasi-
baran adanya perilaku kolektif dan kecend- informasi ini dengan berbeda. Perbedaannya
erungan untuk memperoleh kesepahaman adalah tentang memandang informasi yang
untuk meningkatkan keyakinan atas suatu lebih utama berpengaruh bagi keputusan
keputusan. mereka. Para pialang mengungkapkan be-
Salah satu dasar pertimbangan rasio- berapa informasi yang dinilai penting yaitu
nal adalah akuntansi. Idealnya, akuntansi laba, PER, DER, dan EPS. Terlihat bahwa
dikatakan bermanfaat jika dapat mempenga- pialang memberikan perhatian lebih pada
ruhi pertimbangan dan pengambilan kepu- informasi yang berbentuk rasio. Hal ini
tusan dari individu seperti investor, manajer menunjukkan bahwa informasi akuntansi
dan auditor (Bonner 2008). Akuntansi tidak yang dibutuhkan adalah informasi yang
sebatas produk dari proses pembukuan se- bentuknya lebih sederhana namun mudah
mata, namun lebih jauh lagi, diharapkan untuk diperbandingkan. Pialang cenderung
melalui akuntansi dapat memberikan pen- lebih mudah menganalisis informasi dalam
garuh pada proses pengambilan keputusan. ukuran yang general.
Laporan keuangan (konvensional) merupak- Kenyataan bahwa pelaku investasi
an media yang penting untuk menilai presta- membutuhkan informasi merupakan salah
si dan kondisi ekonomis suatu perusahaan. satu alasan manusia disebut makhluk eko-
Melalui penilaian kemampuan emiten ini, nomis. Disebut makhluk ekonomis karena
akan dibuat suatu prediksi. Prediksi diang- mendasarkan pertimbangannya pada per-
gap logis jika ada dasar pertimbangannya. timbangan ekonomis dan rasional (Sur-
Realitas yang bisa dijelaskan secara argu- yabrata 2008:90). Berbagai usaha peman-
mentasi dan penalaran adalah sesuatu yang faatan informasi dalam usaha pertimbangan
hanya bisa memberi “keyakinan” karena pengambilan keputusan investasi adalah

Gambar 1.
Mekanisme Terbentuknya Keputusan Rasional
341 Jurnal Akuntansi Multiparadigma, Volume 4, Nomor 3, Desember 2013, Hlm 330-349

untuk sebesar-besarnya memperoleh keun- su, emosi dan perasaan. Menyadari hal ini,
tungan. Jika berpedoman pada rasionalitas maka rasionalitas akan sulit sepenuhnya
harusnya dapat dipisahkan dengan pertim- diterapkan. Kecerdasan akal yang diukur
bangan biologis, psikologis, dan sosiologis melalui kemampuan analisa, kalkulasi dan
yang meliputi pertimbangan tersebut. hal-hal yang sifatnya intelejensia tidak cu-
Keputusan rasional seorang pial- kup menjadi modal mencapai kesuksesan.
ang dinilai dari sejauh mana prediksinya Ada faktor kecerdasan lain yang memiliki
memenuhi harapan investornya. Jika me- pengaruh besar dalam membangun kesuk-
megang prinsip tersebut, maka keputusan sesan seseorang, yaitu kecerdasan emosion-
akan selalu diarahkan pada pilihan yang al dan spiritual (Ginanjar 2007). Kemam-
menunjukkan potensi keuntungan terbesar. puan akal yang menjadi landasan tindakan
Dasar pertimbangan yang valid sebagai pem- rasional bukan satu-satunya alat utama
benaran atas prediksi tersebut adalah lapo- mencapai tujuan hidup manusia.
ran keuangan. Pengambilan keputusan idealnya di-
Penggunaan rasionalitas ini dapat dipa- lakukan dengan mengedepankan rasionali-
hami pula sebagai suatu bentuk kehati-ha- tas. Namun rasionalitas ini baru dapat di-
tian. Berikut ini salah satu contoh manage- lakukan jika asumsi-asumsi pembangunnya
ment portofolio untuk menjaga kehati-hatian terpenuhi. Yaitu asumsi bahwa manusia ra-
dalam berinvestasi seperti yang disanjurkan sional memiliki informasi yang lengkap dan
oleh RW: memiliki kemampuan kognitif serta waktu
yang cukup untuk melakukan analisis terse-
“Makanya kita ini harus pinter
but. Jika asumsi-asumsi tersebut terpenuhi,
mengaturnya, jadi contoh, kita
maka hasil keputusan atau tindakan diang-
punya portofolio 100%. Kalau na-
gap merupakan hasil yang obyektif, logis
sabah ini, sebaiknya kita simpan
dan sistematis. Dalam kenyataannya, kondi-
50% untuk jangka yang menen-
si dunia dan kemampuan manusia send-
gah panjang, yang kita menunggu
iri tidaklah sesempurna itu. Salah seorang
return aja. Sebagian kita trading
narasumber, menerangkan dalam sebuah
kan, tetapi harus tetap hati-hati.
penjelesannya yaitu:
Usahakan yang fundamental ba-
gus. Karena ada target omzet ter- “Intinya analisa satu gudang,
tentu, maka kita harus bisa men- satu lapangan, begitu sudah beli
gatur. Jangan sembrono juga, art- itu semua gak diperlukan. Seka-
inya kita ngejar komisi, tapi nasa- rang, mau analisa 1 tahun atau
bah beresiko. Terlalu sembrono ya 100 tahun, begitu beli di harga
kalau seperti itu.” 3000 misalnya. Dengan analisa
apapun lah, harapannya tentu
Kesadaran akan manfaat yang dapat diraih
akan naik. Tapi ketika kenyata-
melalui proses pemikiran ini juga menim-
annya ternyata turun, trus mau
bulkan kesadaran akan resiko yang mung-
apa. Jadi memang ada faktor lain,
kin muncul. Resiko ini dapat diminimalisir
yaitu bagaimana strategi yang
dengan melakukan selective investment.
digunakan”.
Pemilihan ini dilakukan baik terhadap jenis
investasi, sektor saham, serta kondisi fun- Melalui pernyataan di atas dapat dili-
damental emiten. Salah satu bentuk usaha hat secara eksplisit bahwa ketika suatu
meminimalisir resiko ini adalah melalui pen- tindakan investasi telah dilakukan maka
guatan analisis fundamental, dalam hal ini analisa sebanyak apapun tidak berarti lagi.
adalah informasi akuntansi. Karena semua diserahkan pada mekanisme
Fenomena kedua yang ditangkap meru- pasar. Selain itu, dapat dipahami pula bah-
pakan gambaran kepuasan sebagai dasar wa analisa sedikit atau banyak tidak men-
pengambilan keputusan. Rasionalitas selalu jadi perbedaan lagi ketika telah dilakukan
memposisikan manusia sebagai makhluk pengambilan keputusan.
sempurna karena penggunaan kemampuan Asumsi rasionalitas sulit dipenuhi sep-
berpikirnya. Suatu pemikiran dikatakan erti kenyataan tidak memadainya informasi
obyektif jika pemikiran tersebut tidak di- mengenai sifat masalah dan penyelesaian
pengaruhi oleh emosi atau pendapat pribadi yang mungkin, kekurangan waktu dan uang
penciptanya. Dalam kenyataannya, manusia untuk mengumpulkan informasi yang lebih
adalah makhluk yang dikaruniai hawa naf- lengkap, ketidakmampuan untuk mengin-
Rahmawati, Telaah Ulang Makna Informasi Akuntansi...342

gat sejumlah besar informasi, dan batas- mempengaruhi kinerja perusahaan.


batas kecerdasan mereka sendiri. Aumann Kompleksitas ini akhirnya justru meng-
(1997:5) menyebutkan bahwa faktor-faktor giring pengambil keputusan untuk men-
yang menyebabkan timbulnya bounded ra- jatuhkan pilihan yang terbaik bagi dirinya,
tionality antara lain adalah informasi yang yaitu yang memberi keuntungan maksimal.
datang dari luar sering sangat kompetitif Seorang pengambil keputusan cukup men-
atau informasi itu tidak sempurna, kendala empuh suatu penyelesaian yang bersifat
waktu dan biaya, serta keterbatasan seorang memuaskan ketimbang mengejar penyele-
mengambil keputusan yang rasional untuk saian yang terbaik. Keputusan yang berifat
mengerti dan memahami masalah dan infor- orientasi kepuasan ini menyiratkan adanya
masi, terutama informasi dan teknologi. pengaruh kontektual dan preferensi manu-
Salah satu syarat rasionalitas adalah sia di dalamnya. Kepuasan manusia akan
informasi lengkap, sehingga tanpa keleng- terhenti manakala ia sudah jenuh den-
kapan informasi maka manusia dianggap gan kepemilikannya. Nilai kejenuhan itu
kurang bisa mempertimbangkan berbagai akan ada manakala semua rasa dalam diri
kemungkinan yang dijadikan bahan keputu- berkonspirasi dan menyatakan kecukupan,
san. Terlebih ketika dihadapkan pada kondi- semua elemen dalam tubuh menyatakan su-
si overload informasi, dimana kapasitas otak dah cukup menerima dan merasakan kenik-
telah penuh sesak memilah dan menganali- matan tersebut. Kondisi ini tercermin pula
sis semua informasi, pertimbangan rasional pada beragamnya tingkat kepuasan inves-
menjadi sulit dilakukan. Model pengambi- tor. Ada yang cukup puas dengan menerima
lan keputusan rasional percaya bahwa cara deviden rutin tiap tahunnya, ada yang tak
terbaik untuk mendapatkan produk terbaik henti-henti mengejar capital gain melalui
pula adalah dengan mempertimbangkan se- trading spekulatif. Demikian pula perilaku
luruh informasi dan menganalisisnya den- para pialang, terlihat ada perbedaan reaksi
gan cermat. Memikirkan semua hal dengan terhadap kondisi pasar yang terjadi. Hal ini
sangat cermat dan teliti memang sangat merefleksikan ada tujuan dan ekspektasi
baik, namun ketika dihadapkan pada reali- keuntungan yang berbeda-beda pula. Ada
tas kondisi dan waktu justru dapat mengela- yang cukup menunggu pergerakan saham
bui isu atau fakta yang paling penting. tertentu baru melakukan reaksi, ada yang
Dalam dunia investasi kompleksitas in- justru berusaha menciptakan pergerakan
formasi, yang sejatinya diharapkan menjadi saham dengan tujuan tertentu pula.
kondisi sempurna bagi rasionalitas, justru Orientasi kepuasan menunjukkan op-
dapat menggiring pada kebingungan. Lehrer timasi utilitas tidak selalu dapat dilakukan,
(2010:199) menyebutkan bahwa sebenarnya bahkan sebagian memang tidak berekspe-
manusia tidak dapat memikirkan semua in- ktasi untuk mencapai keuntungan optimum.
formasi sebagai bahan pertimbangan karena Yang terjadi adalah pencarian rasa puas
otak sadar manusia hanya dapat memproses terhadap investasi yang mereka tanamkan
tujuh data sekaligus dalam satu waktu. In- sesuai dengan tingkat kepuasan yang mer-
formasi yang kompleks tersebut terbangun eka tentukan masing-masing. Hal ini terjadi
pada kenyataan beragamnya informasi sep- dalam bisnis pasar modal, di mana pelaku
erti faktor fundamental, baik internal emiten pasar tidak selalu mengusahakan keuntun-
maupun makro perekonomian, dan infor- gan semaksimal mungkin dalam investasin-
masi pergerakan harga saham. Jika dirinci ya. Terdapat toleransi dalam hal penetapan
lebih lanjut, faktor-faktor yang dapat diken- optimasi keuntungan dalam setiap investa-
dalikan oleh emiten dapat berupa data pen- si. Salah satu bentuk toleransinya adalah
jualan, pertumbuhan penjualan, operasion- penerimaan untuk menanggung sejumlah
al perusahaan, laba, dividen, rapat umum kerugian, meskipun ekspektasi awal terha-
pemegang saham (RUPS), perubahan mana- dap keuntungan sangat tinggi.
jemen dan pernyataan-pernyataan yang Kita tidak selalu melakukan optimi-
dibuat oleh manajemen perusahaan. Sedan- sasi ketika berhadapan dengan keterbata-
gkan faktor-faktor yang berada di luar kend- san. Dalam pendekatan bounded rationality,
ali emiten seperti tingkat suku bunga, inflasi solusi final menggambarkan satu pilihan
dan pertumbuhan ekonomi, serta harga min- yang memuaskan, bukan satu solusi yang
yak dunia dll. Selain itu, ada pula kebijakan- optimum. Pandangan ekonomi lama men-
kebijakan pemerintah seperti peningkatan gartikan rasional sebagai maksimasi utilitas.
harga bahan bakar minyak (BBM), yang bisa Rasionalitas dalam ekonomi selalu diukur
343 Jurnal Akuntansi Multiparadigma, Volume 4, Nomor 3, Desember 2013, Hlm 330-349

dengan uang, padahal dalam kehidupannya san yang mereka tetapkan. Berbagai data
manusia tidak selamanya mengejar uang. dan informasi yang tersedia tidak lagi men-
Pada dasarnya ilmu ekonomi diban- jadi bahan pertimbangan dan pembobotan
gun atas dasar asumsi bahwa manusia ber- dalam suatu analisis sistematis, namun jus-
pikir secara rasional dan mampu mengambil tru kemampuan manusia membuat berbagai
keputusan yang rasional. Bila dihadapkan penyederhanaan atas data dan informasi
pada sejumlah pilihan (ilmu ekonomi pada tersebut.
dasarnya adalah ilmu melakukan pilihan), Fenomena ketiga merupakan gamba-
manusia diasumsikan mampu menghitung ran analisis intuisi sebagai dasar pengam-
keuntungan dan kerugian dari setiap pili- bilan keputusan. Pengaruh budaya dan ke-
han lalu menjatuhkan pilihan yang terbaik biasaan dalam bermasyarakat mempenga-
bagi dirinya, yaitu yang memberi keuntun- ruhi kehidupan manusia dalam menyikapi
gan maksimal.Seorang pengambil keputu- hal-hal yang sifatnya di luar rasio manusia,
san cukup menempuh suatu penyelesaian termasuk dalam proses pembuatan keputu-
yang bersifat memuaskan ketimbang menge- san. Kesadaran akan adanya hal-hal di luar
jar penyelesaian yang terbaik. Hal ini sesuai rasio dalam menjalankan kehidupan dan
dengan teori yang mengakui adanya bound- membuat keputusan, memberikan kesem-
ed rationality. Bounded rationality adalah patan dan jalan masuk untuk mempelajari
batas-batas pemikiran yang memaksa orang akuntansi dari sisi yang berbeda, tidak han-
membatasi pandangan mereka atas masalah ya menilai akuntansi sebagai ilmu dengan
dan situasi. Pemikiran itu terbatas karena kriteria yaitu rasional, mekanis, materialis-
pikiran manusia tidak megolakan dan me- tik dan reduksionis.
miliki kemampuan untuk memisahkan in- Paradoks nilai maskulin dan nilai femi-
formasi yang tertumpuk. nin dalam akuntansi dapat terjadi. Angga-
Gambar 2 dapat menjadi penjelasan pan akuntansi sebagai dasar pertimbangan
bagaimana pendekatan bounded rational- rasional membuat akuntansi selama ini
ity berlaku dalam pengambilan keputusan. hanya terbatas pada realitas materi yang
Asumsi yang digunakan adalah bahwa tidak terukur saja. Hines (1992) dalam Subian-
semua informasi dapat diandalkan dalam toro dan Triyuwono (2004) menilai akun-
proses pertimbangan serta keterbatasan tansi sebagai ilmu dengan kriteria rasional,
waktu untuk pengambilan keputusan. Ke- mekanis, materialsitik, dan reduksionis.
tika seorang pengambil keputusan dihadap- Realitas selain itu dianggap berada di luar
kan pada situasi dunia (lingkungan) yang ti- pertimbangan yang dapat diterima akal, sep-
dak sempurna, serta kondisi dirinya sendiri erti nilai intuitif, non-mekanis, spiritual, dan
yang sarat keterbatasan, maka yang dapat holistik yang dianggap sebagai nilai-nilai
dilakukan adalah menyesuaikan capaian feminis. Akuntansi yang dipahami selama
yang ingin diraih dengan tingkat kepua- ini, dengan produk yang dihasilkan berupa

Gambar 2.
Pendekatan Bounded Rationality dalam Pengambilan Keputusan.
Rahmawati, Telaah Ulang Makna Informasi Akuntansi...344

laporan keuangan, merupakan perwujudan Pengakuan terhadap “sang lain” dapat


dari rasionalitas. Namun bentuk rasionali- dilihat sebagai pengakuan atas hal-hal yang
tas seperti ini, dianggap meniadakan instru- berdimensi spiritual (Triyuwono 2003). Me-
men “rasa” dan “intuisi” yang ada dalam lalui kesadaran spiritual ini diharapkan
diri manusia (Triyuwono 2003). Alasan pan- pelaku investasi dapat melakukan tindakan
dangan ini adalah bahwa rasionalitas men- yang berorientasi pada kesejahteraan batin,
gidentikkan dirinya pada logika kuantitatif tidak terjebak pada orientasi materialistik.
dan kalkulatif yang memisahkan diri dari Dalam kehidupan kita, tak jarang kita me-
nilai-nilai di luar rasional. Sifat-sifat di luar ngalami hal-hal yang tidak mampu dijelas-
rasional ini, atau diistilahkan sebagai nilai- kan dengan pendekatan rasio belaka. Ma-
nilai feminis, dianggap berada di luar koridor nusia dapat ditangkap sebagai realitas pen-
obyektifitas dan kenetralan yang menjadi tu- getahuan yang telah merasuk di hati/piki-
juan laporan keuangan. ran bawah sadar (subconsious mind) (Espa
Tujuan laporan keuangan adalah me- 2011:8). Intuisi dapat muncul berdasarkan
nyediakan informasi yang bermanfaat bagi pengalaman masa lalu (Gunawan 2007).
pengambilan keputusan ekonomis. Secara Intuisi merupakan suatu kemampuan me-
lebih spesifik FASB menjelaskan bahwa: mahami sesuatu tanpa melalui penalaran
rasional dan intelektualitas. Intuisi adalah
“Laporan keuangan seharusnya proses mengetahui secara langsung, tanpa
menyediakan informasi yang ber- perantaraan analisa. Itu sebabnya intuisi
guna untuk sekarang ini kepada disebut sebagai sudden knowledge, penge-
investor, kreditor dan pengguna tahuan yang datang tiba-tiba. Intuisi dapat
lainnya dalam membuat keputu- muncul berdasarkan pengalaman masa
san investasi, keputusan kredit lalu. Pengalaman secara bersamaan diben-
dan keputusan-keputusan rasion- tuk dan membentuk perilaku manusia itu
al lainnya, serta menilai jumlah, sendiri. Melalui kutipan wawancara berikut
waktu dan ketidakpastian dari dapat digambarkan peranan intuisi dalam
prospektifitas yang merupakan pengambilan keputusan:
penerimaan-penerimaan deviden
“Pengalaman itu mempengaruhi,
atau bunga dan hasil penjualan,
tapi ya tidak menjamin juga. Ti-
penebusan hutang dan surat-su-
dak semua orang bisa begitu juga,
rat berharga” (FASB 1978).
ini si memang insting juga main”.
Melalui pernyataan tujuan laporan
Pada saat memutuskan sesuatu, teru-
keuangan tersebut, secara implisit me-
tama dalam waktu yang terbatas, kita tidak
nyatakan bahwa laporan keuangan dibuat
dapat mengabaikan perasaan (feeling). Otak
sebagian besar untuk mengakomodir ke-
manusia diciptakan memiliki kemampuan
pentingan investor dan kreditor di samping untuk berfikir rasional sekaligus mencip-
kepentingan pihak-pihak lainnya. Terdapat takan emosi. Hal ini menunjukkan bahwa
anggapan bahwa melalui formulasi tujuan emosi merupakan bagian penting dari pros-
laporan keuangan seperti itu, maka laporan es pengambilan keputusan. Intuisi menun-
keuangan sesungguhnya tidaklah benar- jukkan peranannya terutama saat pelaku
benar netral tetapi bias nilai, yaitu mement- investasi dihadapkan pada peluang yang
ingkan kepentingan pemilik modal (investor membutuhkan pengambilan keputusan
dan kreditor) dan yang tetap menghegemoni yang cepat. Selain itu, keputusan intuisi bi-
pihak “lain” (Triyuwono 2003). asa dibuat saat pialang, khususnya, berada
Pandangan bahwa akuntansi merupak- pada kondisi dimana informasi konkret tidak
an produk refleksi dari rasionalitas ini juga lagi relevan. Salah satu contohnya adalah
berangkat dari keyakinan bahwa investor se- pada praktek transaksi “saham gorengan”.
lalu mendasarkan pertimbangannya dengan Rasa sebagai penggerak utama pe-
menggunakan rasionalitas mereka. Investor ngambilan keputusan. Fenomena saham
yang tidak rasional mempunyai kepercay- gorengan memang bukan menjadi rahasia
aan yang kuat terhadap penilaian yang mer- lagi. Praktik seperti ini kerap terjadi. Salah
eka miliki sendiri (Barber dan Odean 2002). satu alasan kuat terjadinya hal ini adalah
Hal ini menunjukkan adanya dimensi spiri- ada sekelompok orang dengan uang yang be-
tualitas berupa intuisi sebagai penggerak sar yang mencoba mencari keuntungan dari
tindakan sosial. pergerakan saham sesaat (Sinaga 2010).
345 Jurnal Akuntansi Multiparadigma, Volume 4, Nomor 3, Desember 2013, Hlm 330-349

Gambar 3.
Mekanisme Terbentuknya Keputusan Intuitif

Jika dilihat dari factor fundamentalnya, yang seharusnya dilakukan. Perilaku manu-
jelastidakbisa dijadikan alat pertimbangan. sia mengandung maksud dan tujuan, bu-
Informasi akuntansi tidak digunakan dalam kan semata-mata bergerak secara mekanis.
kondisi seperti ini. Hal ini untuk menun- Sumber, pendorong atau penggerak utama
jukkan bahwa pengambilan keputusan in- perilaku bukan kekuatan eksternal, melain-
vestasi diwarnai oleh berbagai keunikan kan kekuatan internal, yakni jiwa, yang hen-
bentuk transaksinya. Fenomena bandar dan dak mewujudkan dirinya melalui tindakan-
praktik goreng-menggoreng saham ini, dapat tindakan (Abidin 2009:29).
dilihat sebagai gambaran kondisi pasar yang Bagi pengambil keputusan investasi,
ternyata tidak sepenuhnya rasional. Pialang berbagai informasi akan bermanfaat jika
seakan berada pada posisi terdorong untuk atas informasi tersebut dapat mempengaruhi
bersikap opportunis. Karena orientasi yang keyakinannya. Sering kali ketika pialang be-
muncul adalah memperoleh keuntungan rada dalam posisi akan mengambil keputu-
yang besar dalam waktu yang singkat. Na- san, menunggu datangnya kemantapan hati
mun, pialang tidak sepenuhnya hanya ber- dalam diri mereka. Rasa yakin dan mantap
orientasi pada keuntungan belaka, karena dari dalam diri berasal dari pikiran bawah
melalui kondisi seperti ini dapat menjadi sadarnya. Pikiran bawah sadar merupakan
media aktualisasi pialang sebagai pemberi suatu potensi kecerdasan yang dimiliki oleh
prediksi yang handal. setiap manusia. Melalui potensi kecerdasan
Pada kondisi ini seseorang cenderung ini memberikan ruang bagi kekuatan intuisi
akan memilih suatu pilihan yang memberi- sebagai pendorong suatu perilaku. Namun
kan perasaan yakin, mantap dan puas. Un- kita juga tidak sepenuhnya menyerahkan
tuk mengetahui kapan suatu pilihan dapat keputusan pada bisikan hati, tanpa meng-
memberikan kepuasan, sangatlah tergan- gunakan pikiran kita.
tung dari penilaian masing-masing individu. Melalui ilustrasi di atas, pemahaman
Karena keputusan dibuat karena ada suatu cara pandang intuitif dicoba dijelaskan.
stimulus yang menggerakkanya. Manu- Bagaimana perilaku manusia dipahami se-
sia dikaruniai akal agar dapat berfikir logis bagai suatu akumulasi dari pengaruh dalam
dan sistematis. Namun akal bukan satu- diri dan pengaruh kondisi di luar diri ma-
satunya alat pendeteksi dalam kehidupan nusia (dunia). Kenyataan bahwa dunia tidak
seorang manusia. Keyakinan dan perasaan selalu berada dalam kondisi yang sempurna,
memantapkan sesuatu hal adalah persoa- memberikan kesempatan bagi intuisi untuk
lan hati. Hati merupakan penangkap sinyal mengambil peran dan tidak hanya mengan-
atas sesuatu. Hati sebagai sumber pengeta- dalkan akal. Peran intuisi ditandai dengan
huan dan kearifan, seolah memberi tahu apa menculnya kesadaran atau pemahaman
Rahmawati, Telaah Ulang Makna Informasi Akuntansi...346

Tabel 1. Perbandingan Karakteristik Teori Pengambilan Keputusan

Teori Bounded
Karakteristik Teori Rasional Intuitif Komprehensif
Rationality

Informasi yang
Informasi konkret Informasi tidak
dibutuhkan bersifat
Asumsi Informasi terbatas waktu dan terbatasi bentuk dan
konkret dan tersedia
kemampuan waktu
dengan lengkap
Lingkungan adalah
Asumsi Lingkungan Dapat dikontrol Tidak dapat dikontrol perwujudan sudut
pandangnya
Manusia pencari
Asumsi Manusia Manusia rasional Manusia intuitif
kepuasan

Pandangan atas Resiko harus Resiko tidak dapat


Resiko dapat ditolerir
Resiko diminimalisir dihindari

Maksimalisasi Mewujudkan proses


Tujuan Pemenuhan kepuasan
keuntungan yang holistik

akan sesuatu yang muncul dengan sendirin- dilakukan dengan beberapa pendekatan.
ya (sudden knowledge). Kemunculan dengan Salah satu pendekatan yang telah banyak
sendirinya ini dipahami sebagai suatu pema- dilakukan adalah dengan menggunakan
haman tanpa melakukan proses pemikiran alat pengujian statistik. Pengujian statistik
terlebih dahulu. Namun penjelasan atas merupakan alat bantu dalam menerapkan
hadirnya pengetahuan ini merupakan sutu metode logis berdasarkan bukti empiris.
proses pertautan antara kecerdasan yang di- Bukti empiris berasal dari pengamatan
miliki sejak lahir (bawaaan) dan kecerdasan atas informasi konkret terkait dengan
yang dibentuk melalui proses pembelajaran keputusan investasi yaitu informasi harga
(bentukan). saham, karena dianggap semua informasi
Kenyataan ini menunjukkan bahwa pi- yang berpengaruh akan tergambar melalui
alang sebagai pengambil suatu keputusan, pergerakan harga saham seperti dalam
dapat dipahami sebagai manusia dengan penelitian studi peristiwa (event study).
fitrah yang dibawanya. Fitrah yang dimiliki Pendekatan ini menunjukkan terjadi
setiap manusia ini menggambarkan bah- mekanisme hubungan kausalitas antar
wa pialang bukan robot, yang akan selalu variabel dalam realitas, seperti dalam hal
berlaku A jika diberi perlakuan B. Pialang ini antara informasi dengan harga saham.
sebagai suatu profesi membutuhkan ket- Seakan terjadi sebuah keteraturan yang
rampilan analisis dan pengambilan kepu- mengikat seluruh obyek di dalam alam
tusan. Ketrampilan seorang pialang dalam realitas. Jika terdapat A maka terjadi B, atau
mengambil keputusan tidak dapat disama B terjadi akibat peristiwa A.
ratakan. Karena hakikatnya pialang adalah Pengujian pendekatan empiris ini
manusia belaka yang setiap individu mem- menggunakan data-data historis sehingga
bawa potensinya (fitrah) sendiri-sendiri dan dapat ditemukan sebuah pola kejadian yang
dibentuk oleh lingkungan masing-masing. dapat dijadikan alat prediksi di masa depan.
Namun dalam dunia investasi, relevansi
“Dan janganlah kamu mengikuti
informasi menjadi sangat penting mengingat
sesuatu yang tidak kamu ketahui,
bisnis yang dijalani berada pada kondisi
karena pendengaran, penglihatan
dengan tingkat ketidakpastian tinggi.
dan hati nurani, semua itu akan
Teori pengambilan keputusan memba-
diminta pertanggungjawaban-
has bagaimana seseorang membuat suatu
nya”. (QS. Al-Isra: 36)
keputusan ketika dihadapkan pada sejumlah
Berikut ini akan dilakukan perbandingan pilihan. Sebagaimana bentuk teori lainnya
konseptual, teori pengambilan keputusan. dalam ilmu sosial, maka teori pengambilan
Dalam rangka mencari jawaban atas keputusan dibangun dalam sejumlah
kebermanfaatan informasi akuntansi dalam asumsi. Asumsi yang diterapkan ini akhirnya
pengambilan keputusan informasi dapat memunculkan beberapa model pengambilan
347 Jurnal Akuntansi Multiparadigma, Volume 4, Nomor 3, Desember 2013, Hlm 330-349

I II III

MIND
BODY SOUL
Maximization Satisficing
Informasi (Inderawi) Analisis Penguatan keyakinan
Rasional
Kepuasan
Intuisi

Gambar 4.
Tahapan Pengambilan Keputusan

keputusan seperti yang digambarkan dalam keuntungan. Ketika seorang pengambil


tabel berikut ini: keputusan dapat mengintegrasikan ketiga
Kemampuan manusia mengamati unsur body, mind dan soul ini maka akan
realitas melalui inderawi juga didukung terbentuk sebuah proses pembuatan
oleh kemampuan berpikir manusia. Sebuah keputusan yang bijaksana.
pernyataan yang diungkapkan Descrates, Pemahaman proses pengambilan
Cogito Ergo Sum (aku berpikir maka aku keputusan dari perspektif pialang ini,
ada), mengantarkan pada pemahaman memberikan gambaran adanya keberagaman
bahwa dengan akal pikiran menunjukkan perilaku dan kondisi yang mendasari
eksistensi manusia. Melalui kesadaran atas realitas ini. Salah satunya adalah kenyataan
keberadaan akal pikiran ini memberikan bahwa pialang memiliki motif tersendiri
manusia kemampuan untuk memilah dalam menjalankan profesinya. Di mana,
mana yang dianggap benar dan salah. motif perilaku pialang secara bersamaan
Selain memiliki kemampuan penginderaan mempengaruhi dan dipengaruhi oleh
dan kemampuan berfikir, manusia tidak karakter investor yang direpresentasikan.
dapat dilepaskan dari unsur perasaan. Hal ini menjadi gambaran bahwa pasar modal
Pengakuan atas keberadaan rasa dan intuisi bukan berada pada kondisi yang selalu stabil
dalam menjalani kehidupan mengarahkan dan predictable. Demikian halnya dengan
pada kesadaran bahwa manusia mengakui respon terhadap stimulus berupa informasi.
keberadaan dimensi spiritual dalam Informasi yang muncul tidak selalu direspon
dirinya. Jiwa (soul) memiliki posisi yang sama oleh setiap pelaku investasi, karena
tidak terpisahkan dalam proses menjalani pengambilan keputusan bukan sesuatu
kehidupan. yang otomatically.
Berdasarkan pengamatan terdapat
tiga bentuk dasar pertimbangan dalam SIMPULAN
membuat keputusan investasi, yaitu rasio- Dari pengamatan yang dilakukan, ter-
nalitas, kepuasan, dan intuisi. Idealnya, tangkap adanya berbagai sumber informasi
setiap proses pengambilan keputusan yang sifatnya konkret yang disebut seb-
membutuhkan bahan pertimbangan konkret agai sumber lahiriah. Sumber informasi ini
yang dapat ditangkap melalui mekanisme adalah segala informasi yang lahir dan kemu-
penginderaan. Demikian halnya dengan dian ditangkap oleh indera manusia. Proses
pengambilan keputusan rasional, dimana penginderaan ini dapat berasal melalui infor-
bahan pertimbangan utama adalah segala masi yang empiris. Istilah empirisme sendiri
informasi yang dianggap berpengaruh berasal dari kata empiria yang dalam bahasa
terhadap pertimbangan investor. Informasi Yunani berarti pengalaman inderawi. Pen-
yang dimaksud adalah informasi fundamental galaman yang dimaksud adalah pengalaman
perusahaan, pergerakan saham, dan lahiriah yang menyangkut dunia yang ada di
informasi lain seputar bursa. Melalui sekeliling manusia.
informasi inilah dapat dilakukan analisis Menyadari pengukuran keberman-
dengan menggunakan dasar rasionalitas. faatan dari salah satu sudut pandang ini,
Sesuatu dikatakan rasional adalah jika memberikan kesadaran bahwa hasil disip-
sepenuhnya bertujuan untuk meningkatkan lin ilmu akuntansi, yaitu informasi akun-
Rahmawati, Telaah Ulang Makna Informasi Akuntansi...348

tansi dalam laporan keuangan, tidak selalu keberadaan akuntansi justru kurang mem-
berada pada posisi superior sebagai bahan peroleh peranan bagi mereka.
pertimbangan pengambilan keputusan in-
vestasi. Sehingga sebuah kebijakan besar DAFTAR RUJUKAN
yang diambil dengan mengatasnamakan Abidin, Z. 2009. Filsafat Manusia: Memaha-
kebutuhan pengguna informasi akuntansi mi Manusia Melalui Filsafat. PT Remaja
paling dominan, dirasa perlu dikaji kembali Rosdakarya. Bandung.
dengan mengukur kebermanfaatan produk Adjie, V. 2003. “Kandungan Informasi Pel-
disiplin ilmu kita bagi mereka. aporan Kerugian dan Hubungan den-
Semakin berusaha menemukan kesem- gan Pergerakan Return Saham”. Jurnal
purnaan manusia, maka semakin dekatlah Riset Akuntansi Indonesia. Vol. 6, No.
kita pada pemahaman atas ketidaksempur- 2, hal. 169-185.
naan yang ada pada hakekat seorang ma- Audifax. 2010. Self-Trasformation: Sastra
nusia. Demikian halnya dengan penelitian Jendra, Energi Minimal, dan Citra Ilahi
ini. Penelitian ini mengambil sudut pandang dalam Diri. Masmedia Buana Pustaka.
yang subyektif dengan pemaknaan yang Sidoarjo.
subyektif pula. Bentuk pemahaman subyek- Aumann, R. J. 1997. “Rationality and
tif ini masih berupa pandangan umum dari Bounded Rationality”. Games and Eco-
salah satu perspektif pengguna informasi, nomic Behavior, Vol. 21, hal. 2-14.
yaitu pialang. Keterbatasan penelitian ini Bamber, M. E. 1993. “Opportunities in Be-
utamanya berada pada terbatasnya sudut havioral Accounting Research”. Beha-
pandang yang dapat ditangkap, mengingat vioral Accounting Research, Vol. 5, hal.
pengguna informasi akuntansi mencakup 15-27.
banyak pihak. Keterbatasan ini dikarena- Bamber, M. E. dan V. Iyer. 2000. Big 5 Au-
kan keinginan untuk lebih fokus keberman- ditor’s Professional and Organizational
faatan informasi akuntansi dari salah satu Identification. Diunduh 10 Januari
perspektif, agar pemahaman yang diperoleh 2011. <www.accounting.rutgers.edu>.
lebih mendalam. Barber, B. M., and T. Odean. 2002. “Online
Hasil penelitian yang telah dilakukan investors: Do the slow die first?”. Re-
ini diharapkan memberi implikasi positif ter- view of Financial Studies, Vol. 15, hal.
hadap praktik akuntansi. Pertama bagi ka- 455–487.
langan pengguna informasi akuntansi, hasil Bartens, K. 1998. Filsafat Barat dalam Abad
penelitian diharapkan menjadi gambaran re- XX. PT. Gramedia. Jakarta.
alitas pengambilan keputusan. Bahwa akun- Barth, M. E., W.H. Beaver, dan W.R. Lands-
tansi mengandung nilai maskulin dan femi- man. 2001. “The Relevance of The Val-
nin sekaligus. Tidak hanya dipandang seb- ue Relevance Literature for Financial
agai ilmu rasional mekanistis namun juga Accounting Standard Setting: Another
terkandung nilai intuitif spiritual holistik. View”. Journal of Accounting and Eco-
Bagi kalangan akademisi, hasil peneli- nomics, Vol. 31, hal. 77-104.
tian ini dapat digunakan sebagai cerminan Bonner, S. E. 2008. Judgment and Decision
untuk diri sendiri dalam mengukur keber- Making in Accounting. Upper Saddle
manfaatan produk disiplin ilmunya. Bentuk River, NJ. Pearson Prentice Hall.
akuntansi konvensional menunjukkan ke- Bungin, B. 2005. Analisis Data Penelitian
berpihakan pada beberapa dominasi stake- Kualitatif Edisi 1. PT. Raja Grafindo
holder yang terlihat dalam pengungkapan Persada. Jakarta.
tujuan pelaporan keuangan FASB. Ketika Burrell, G dan G. Morgan. 1979. Sociological
disimpulkan bahwa akuntansi tidak bebas Paradigms and Organisational Analy-
nilai, tetapi sarat nilai, maka dibutuhkan sis: Elements of The Sociology of Cor-
sebuah bentuk pelaporan yang lebih akomo- porate Life. Heinemann Educational
datif. Salah satu kekhawatiran adalah, ke- Books. London.
tika bentuk akuntansi yang sudah ada ini Chariri, A. 2010. Landasan Filsafat dan
selalu mengusahakan upaya perbaikannya Metode Penelitian Kualitatif. Diun-
demi mengakomodir kepentingan beberapa duh tanggal 19 Januari 2011. <www.
pihak, seperti penerapan IFRS untuk ke- eprints.undip.ac.id>.
pentingan investor, padahal dalam realitas, Collins, D., Maydew, E., Weiss, I. 1997.
“Changes in the Value-Relevance of
349 Jurnal Akuntansi Multiparadigma, Volume 4, Nomor 3, Desember 2013, Hlm 330-349

Earnings and Book Values over the Past Littlejohn, S. W. 1996. Theories of Human
Forty Years”. Journal of Accounting and Communication. Wadsworth Publishing
Economics, Vol. 24, No. 1, hal. 39-67. Company. California.
Creswell, J. W. 1998. Qualitatif Inquiry and Locke, E. A. 1969. “What is Job satisfac-
Research Design. Sage Publication. Cal- tion?” Organizational Behavior and Hu-
ifornia. man Performance, Vol. 4, hal. 309-336.
Denzin, N. K. 1989. Interpretive Interaction- Muhadjir, N. 2000. Metodologi Penelitian
ism. Sage Publication. London. Kualitatif edisi 4. Rake Sarasin. Yogya-
Dyckman, T., dan D. Morse. 1986. Efficient karta.
Capital Markets: A Critical Analysis. Mulyana, D. 2006. Metode Penelitian Kuali-
Second Edition. Prentice Hall. UK. tatif; Paradigma Baru Ilmu Komunikasi
Efferin,S., Darmadji, S.H., dan Tan Y. 2004. dan Ilmu Sosial Lainnya. Penerbit Ros-
Metode Penelitian Untuk Akuntansi. Ba- da. Bandung.
yumedia Publishing. Malang. Rahman, A. F, dan Norman M.S. 2008. “The
Espa, V. 2011. Konstruksi Bentuk Akuntansi Effect of Free Cash Flow Agency Prob-
Keluarga (Pendekatan Hypnometodolo- lem on the Value Relevance of Earnings
gi). Tesis tidak dipublikasikan. Malang. and Book Value”. Journal of Financial
Universitas Brawijaya Reporting and Accounting, Vol. 6, hal.
Financial Accounting Standard Board. 1978. 75– 90.
Objective of Financial Reporting by Salim, A. 2001. Teori dan Paradigma Pene-
Bussiness Enterprises. Concept State- litian Sosial (dari Denzin Guba dan Pe-
ment Number 1. CT. Stamford. nyerapannya). Tiara Wacana. Yogya-
Francis, J.,dan K. Schipper. 1999. “Have karta.
Financial Statements Lost Their Rele- Shiller, dan J. Pound. 1986. Speculative Be-
vance”. Journal of Accounting Research, havior of Institutional Investors. NBER
Vol. 37, hal. 319-352. Working Papers. National Bureau of
Ginanjar, A. 2007. Rahasia Sukses Memban- Economic Research, Inc.
gun Kecerdasan Emosi dan Spiritual Sinaga, B. 2010. Hantu Saham. Dua Jari
ESQ. Cet. 33. Arga. Jakarta. Terangkat. Jakarta.
Guba, E. G., dan Y. S. Lincoln. 1998. Compet- Sumaryono, E. 1999. Dasar-Dasar Logika.
ing Paradigms in Qualitative Research . Kanisius. Yogyakarta.
The Landscape of Qualitative Research Suryabrata, S. 2008. Psikologi Kepribadian.
Teories and Issues. Thousand Oaks. CA PT. Raja Grafindo Persada. Jakarta.
Sage Publication. Syamsir, H. 2004. Solusi Investasi di Bursa
Gunawan, A. W. 2007. Genius Learning Saham Indonesia: Pendekatan Analisis
Strategi. Gramedia Utama. Jakarta. Teknikal melalui Studi Kasus Riil den-
Halim, A. 2005. Analisis Investasi. Salemba gan Dilengkapi Formulasi MetaStock.
Empat. Jakarta. PT. Elex Media Computindo. Jakarta.
Habib, A. 2004. “Impact of Earnings Manage- Triyuwono, I. 2003. “Sinergi Oposisi Bin-
ment on Value-Relevance of Accounting er: Formulasi Tujuan Dasar Laporan
Information: Empirical Evidence from Keuangan Akuntansi Syariah”. Iqtisad
Japan”. Managerial Finance, Vol. 30, Journal of Islamic Economics, Vol. 4, No.
hal. 11-20. 1, hal. 79-90.
Jones, C.P. 2004. Investment Analysis and Subiantoro, E. B., dan I. Triyuwono. 2004.
Management 9th Edition. John Wiley Tafsir Sosial atas konsep Laba dengan
and Sons, Inc. New York. Pendekatan Hermeneutika. Bayumedia
Lehrer, J. 2010. How We Decide. Serambi Publishing. Malang.
Ilmu Semesta. Jakarta. Warsono, S. 2010. Reformasi Akuntan-
Lev, B. 1989. “On the Usefulness of Earnings si, Membongkar Bounded Rationl-
and Earnings Research: Lessons and ity Pengembangan Akuntansi. Asgard
Directions from Two Decades of Em- Chapter. Jakarta.
pirical Research”. Journal of Accounting
Research, Vol. 27, No. 3, hal. 153-193.

Anda mungkin juga menyukai