Anda di halaman 1dari 11

IPM 1.

1 Pasien Kompromis - Bakteri treponema diobati akan


sembuh
Medis di Bidang Ked. Gigi - Lesi primer sifilis tidak bernanah
- Pembesaran kel. Limfe diraba tidak
2 topik utama:
sakit di dekat paha/ selangkangan
1) Pasien kompromis medis (khas)
- hamil bukan kompromis medis
- filosofi dental sekarang yaitu melihat - lesi sekunder, erupsi, ruam pada kulit
pasiennya bukan giginya saja. tidak gatal
- Pemeriksaan penunjang berupa Lab. - sifilis sekunder sangat infeksius
- Posisi pasien ; pelukkan saja nular
Duduk,…., …. - great imitater : bisa seperti jamur,
- Perlu diperhatkan apa saja yg perlu polikilitis di rambut, bernanah bisa
dimodifikasi perawatnnya juga
2) Hub. Timbal balik antara kes. RM dg - papula squamous
Kes. Sistemik - lidah : patch bercak pada lidah,
a. Sistemik mempengaruhi RM diangkat tidak berdarah tidak sakit
-penyakitnya - bibir : ulkus infeksius
-obat-obatannya - botak setempat, gugur rambutnya (
- telapak kaki : keratin derma
b. RM mempengaruhi sistemik - sifilis sekunder bisa sembuh spontan
- Focus infeksi - sifilis lanjut bisa mengenati kulit,
- Fokal infeksi : menyebar kemana- tulang, hati (ataupun organ
kemana manapun)
Cth. Nyebar ke janin - tidak menular karena
- Inflamasi (hipersensitif, antigen ke hipersensitivitas
organ) - neurosifilis ada 2
- Injuri (toksisnnya ke organ) 1. simptomatik : meningovaskuler
- Infeksi ( mikroorganisme ke organ) (saraf otak tidak berfungsi)
general paresis (gnggn kejiwaan,
cara berfikir, personality)
tabes dorsalis (impotensi, dia
tidak tahu dia sudah kencing atau
tidak, gnggn pada sumsum
tulang)
- 2. asimptomatik
KK 1.1 Sifilis (print ss)
- Raja singa Anamneses

- ada melakukan hub. Seksual


Gambaran klinis - erthyeme, nanah di dalam

- bercah merah Diagnosis

Pemeriksaan penunjang Lab. - wanita : lab. Kultur


- pria : klinis, pengecatan gram
- Diambil lesi ulkus primer
- Diambil dari darah (spesifik dan non Manifestasi RM
spesifik)
- biasanya ulkusnya tidak sakit
- pembesaran kel. Limfe

- Sifilis kongenital tidak menular,


sifilisnya dapat diobati, tidak akan
menular ke anaknya atua generasi IPM 1.2 mnta ppt ada
selanjutnya. rekamnnya (print)

KK 1.2 Gonorrheae
- Kencing nanah
- Wanita gak ada gejala, komplikasi Orto 1.1 (print ppt)
(nyeri di panggul <salphingitis>,
- Down syndrome
hamil di luar kandungan<kehamilan
2 w pecah>, infeltritas <mandul>) Hipokalsifikasi ; kalsifikasinya sedikit
- Hanya laki-laki yang ketahuan,
karena keluar nanah dari penis Hipodensia ; giginy sikit, terutama gigi
- Menular bayi melalui proses insisivusny tdk ada
persalinan (keluhan mata, kebutaan)
Hipotonia otot; ototny gak kaku dank eras,
- Resistensi ab (sukar diobati)
lembek, termasuk pada lidah
- Sukar ditularkan melalui non seksual
- PLS / PKK
Pathogenesis
- Kabuki
Tubuh kita (IgA)
Micrognasia : kelaianan dagu
Nisseria Gonorrheae ( Protainase IgA)
Screw…..
sehingga dia menguraikan Ig A tubuh
kita. - Achodroplasia (ppt mnta William)

Sehingga tubuh tidak mengenal antigen Osifikasi = penulangan


yg masuk
Retrognatik : kemunduran atau masuk
Pemriksaan wnaita – endoskopi kedalam
Pada 1/3 tengah wajah (khas) Ex . bunga, musim bunga

Stubby; jari tangan pendek dan gemuk Perennial = sepanjang tahun

Prognatik = ke luar Ex. Bulu kucing, debu atau tungau

Tongue thrust swallowing = menggerak- Sel-sel alami dalam tubuh :


gerakka lidah
Dendrit cells, makrofag cells
- Tunner Syndrome
Sel-sel adaptif immunity:
Hanya terjadi wanita
Sel T, sel B
- Cleidocrnial dysostosis
Sitokin berfungsi merelease mediator
Bahunya terlalu lemah sehingga dapat inflmasi
digerakkan
Sel B memproduksi antibody Ig E.
Bahunya menyatu, klatikula tidak ada …
Ig E akan berjalan seumur hidup atau
Gak ada sinus maksila Nampak pada gambar spenajang hidup akan kenal
raduografi panoramik
Sel mas menangkap antibody (Ig E), ada
- Syndrome waja adenoid banyak di mata dan hidung

Kepalanya mendongak ke atas Sel mas degranulasi melepaskan histamine,


histamine berfungsi mendilatasi kapiler.
- Kranio dentofasial
- Sinus
Anomaly di kepala
Nyeri frontal kening

Nyeri maksila daera bawah mata atau daerah


PM 1.3 Sal. Pernafasan Atas maksila pipi

- Infeksi virus Nyeri occipital di bawah mata

Malaise ; nyeri, lelah Nyeri daerah gigi maksila

Macula : lesi sama rata permukaan berbeda Manajemen


warna, < 1cm
Kalo parah pakai second gen.
- Rhinitis alergi
Komplikasi intracranial ???
Klasifikasi :
Sinusitis alergi biasanya disertai rhinitis
Seasonal = tidak setiap saat
- Laryngitis dan laringotrakeobronkitis
Sama reaksiny seperti hypersensitivitas 1 Kemudian, penebalan mukosa karena
banyaknya eksudat inflamasi
Bunyinya seperti ban berdecit (mengorok)
Fakto resiko : merokok, polutan, polusi
Steeple sign ; bentuk trakea sperti kendaraan bermotor, asap pabrik
atapgereja, karena edema akibat inflamasi
pada trakea Kesehatan jar. Perio menurun karena
mudahnya timbul karena adanya xerostomia
Anamnesis : suaranya serak
Manifestasi oral terjadi karena
- Faringitis dan Tonsilitis
- Bernafas lewat mulut menyebabkan
Gejalanya akan berbeda-beda sesuai kering di RM
etiologinya. - Obat-obat yg dikonsumsi
Hepatosplenomegali ; komplikasi sampai ke menyebabkan berkurangnya fungsi
hati saliva sehingga menyebabkan
xerostomia
Diagnose kalo 2 penyakit sal. Pernafasan
sekaligus?

Cari yang paling berat, misalnya -Asma

Sinusitis causa rhinitis alergi Bunyi wheezing ketika buang nafas.

Manajemen :

Menghindari pemakai rubber dum


1.4 Sal. Pernafasan bag. Bawah
Sama kayak pasien ppok
- PPOK
Jika diberi kortikosteroid, perlu
irreversible ; keruskaan permanen
suplementasi fluor
penyakit kronis; karena berkembangnya
- Oral cystic fibrosis
lambat
Diskolorisasi gigi ; karena pemakaian obat
def. alfa 1 antitripsin= kelaianan genetic.
antibiotic lama
Pathogenesis
- Pneumonia
Awalnya penebalan pada diniding sal.
Pernapasan
Medikasi inhalasi : Disfonia ; perubahan
Kemudian, pengecilan/ pembukaan jalan
bunyi huruf, atau sengau ketika berbicara
napas/ restriksi
08116001356 drg Aida Paling banyak karena sering disertai
penyakit lain

Insiden tertinggi umur 10 tahun


IKGA 1.1
Lambat belajar/ border line : IQ (70-90)
Anak kompromis medis= anak normal tapi
ada penyakit sistemik Mampu didik = ringan

Anak special =anak yang tuna atau - Authisme


berkubutuhan khusus (special) Etiologi :
Anak mengalami xerbafasi sebagian kaki Faktor imunologik (alergi) mis. Susu sapi
kanan dan kiri tipe apa? akan membuat anak marah jadi dikasih soya
Hambata perilaku , ex autism terapi : pakai GIC
Hambatan fisik, ex. Tuna kes. Gigi dan mulut :dengan teknik pedagogi
Hambatan mental, ex. Retardasi mental ( mengajarkan dnegan gambar berurutan,
(tuna grahita) gambar dirinya, gambar kamar mandi,
gambar seterusnya..)
Tuna ganda : memiliki lebih dari 1 kelainan
teknik desentisasi/ bertahap : ngomong dulu,
HIV : masuk ke ABK (anak berkubutuhan belajar sikat gigi, tidak ada tindakan untuk
khusus) hari I

Bodily kinesthetic : anak bisa menggerakan - CP


barang
Tipe athetoid ; gerak terus, tidak bisa kontrol
Disleksia : tidak bis abaca
Tipe ataxic : gerak seperti orang mabuk,
Dysphasia : kesulitan bicara gerakan irregular. Tesnya dicoba ada boneka
anaknya tidak bisa pegang hidung boneka
Dysgraphia : kesulitan melihat gambar
karena kecil.
- Retardasi mental
Strabismus ?
Tuna grahita misalnya orang bicara umur 2
Perawtannya umumnya pakai headposition
tahun tapi dia baru bisa bicara umur 4 tahun.
Anaknya takut bersosialisasi (nempel terus - Tuna netra
sama ibuya)
Teknik DBE (baca) atau pendengaran
Sering disertai penyakit lain authisme, down
syndrome, cerebral palsy - Tuna Rungu sering disebut juga
tunawicara
Teknik metode visual IPM 1.5 TBC
- Celah bibir TBC Indonesia urutan 5.
Teknik pemeberian makan : apabila tidak Demam ringan
ada botol khusus bisa pakai botol dot paling
besar di bolongi dengan bentuk ‘+’ RD : gambaran radiolusen pada paru

Merawat : Homeless = tuna wisma

Drg : SP.BM, Sp. KGA, Sp. Orto Gejal pulnommal= gejala sistemik

Dr : Sp. A, Sp. Bedah plastic TB sekunder= eng sudah tahu TB


aktifditemukan manifestasi oral,
Psikolog
Adanya gejala extrapulmonory sperti
Taurodonsia : kamar pulpanya besar, …., pembengkakan limfa denopati
….
TB primer, ditemukan manifestasi oral tapi
Transpoisi : gigi C letak di P pasien tidak memliki gejal sistemik
- Down syndrome

Jarang karies karena agenesis,gignya kecil-


kecil.

Kunjungan I : bersihkan RM, belajar sikat


gigi

- HIV (kelaianan imun)

HIV dilihat dari kadar niali CD4

RD 1.1 TBC
Bentuk radiografinya bisa unilateral/
bilateral, bisa linear atau diperifer, lobus
bentuknya seperti cauliflower, bunga kol;
kalsifaksi rantai tersusun.

Kalsifikasi nodul limpa terlihat bisa


unilateral bilateral atau multilateral berupa
masa radiopaq
IPM 2.2 (minta ppt) - Kalo dijumpai ada lesi maka bukan
BMS
Pemeriksaan gonodatropin u/ memeriksa - Reassurance ( observasi)
menopause - Kasus berat : obat-obat bukan drg yg
diberikan
Pramenopause : biasnayna berada 5 tahun
sebelum menopause sekitar 40 tahun Xerostomia = sensasi subjektif
Perimenopause : +6-8 thn sebelum - Ada 2 bisa dibarengi penurunan laju
menopause aliran saliva atau tidak dibarengi
- Lipstic sign ; berupa tanda lipstic
Patofisiologi
pada daerah giginya
- FSH dan LH diproduksi kel. - Handscoon drg lengket pada mukosa
Gonadotropin / hipofisis pasien
- Tes kaca mulut ; saliva berbusa,
Atresia adalah unfunctional bertali, kaca mulut lengket pada
Usia bertamabah, respon ovarium berkurang mukos bukal
karena atropi fungsi ovarium menurun …

Gejala dan perub. Menopause : Osteoporosis


FISIK - Mungkin akan merasa sakit ketika
- Haid tidak teratur sudah dimulai dari berdiri
masa perimenopause - Gambaran Osteoporosis bone akan
- Hot flushes : adanya rasa panas dari leboh tipis
daerah dada dan leher - Pathogenesis
- Perub urogenital, sehingga lebih - Faktor sitokin (sel” inflmasi)
sering terkena infeksi saluran - Penurunan osteoblast, peningkatan
kemihnya osteoklas cell
- Sering berkeringat saat makan dan - Gambaran panoramic banyak
tidur gamabaran radiolusen ( tandanya
- Osteoporosis pada tulang maksila densitas tulang menurun)
dan mandibular tidak hanya tul. - Teapi bisphosponat; terapi pengganti
Belakang hormone

BMS

- Terjadi 10-15 thn setelah menopause


- Nama lain stomatodynia IPM 2.9
- Unilateral terjadi hanya pada 1 sisi
Manifestasi oral = palatum dan…
saja maka itu bukan BMS melaink
penyakit saraf kranial lain Hepatitis c = resiko tinggi
Resiko rendah : pasien yg punya riwayat - SGOT atau AST akan meningkat jika terjaid
hepatitis kerusakan pada otot” tertentu misalnya
jantung hati, dll.
Resiko tinggi : - Infark jantung/ serangan jantung
- Antigen + - SGPT/ALT lebih spesifik pada hati, karena
- Iterus = pasien kekuningan bola mata jumlahnya banyak ditemukan di hati.
, mulut - Kerusakan hepatoseluler akut atau hepatitis
- Lemah / flu akut
- Albumin hanya dihasilkan di hati, jadi kalo
Resiko rendah : ada kelaianan albumin dapat
mengindikasikan kelainan hati.
- Fungsi liver normal
- Pemk. Hepatitis D dan E kurang di
- Riwaya hepetitis
Indonesia
Perawtan abses pada hepatitis - Kronis BCD
- Akut AE
- Kasih antibiotic dulu - Imunisasi hanya pada hepatitis B
- Hepatitis A apabila udh terkena, Ab akan
Perawtan pd pasien riwayat hepatitis
tersimpan dan tidak terkena lagi.
- Hepatitis A gpp - Enteric = saluran pencernaan
- Parenteral akibat jarum suntik
Sirosis hati - Fase Kronis HBsAg masih ada (ningkat/
AC = angular cheilitis positif) anti HB c juga positif lebih dari 6
bulan
PK 2.3 Pem. Lab Hati - Kalo udh kena vaksin hanya terdapat HBs
aja (positif)
- Kalo udh sembuh HBsAg menurun/
- Bilirubin unconjugated (indirect) dari negative
pengurangan bilirubin total dengan bilirubin - De/kompsensata??? ; fungsi hati masih
direct berlangsung dengan baik karena sel yang
- Bilirubin conjugated (direct)yang sudah sheat masih bisa menutupi fungsi sel yang
terkonjugasi ruusak
- Retikuosis ; peningkatan dari retikulosit - Acites : penumpukkan cairan di Rongga
(eritosit masih muda) abdomennya
- Eritropoesis tidak efektif (sel ny dibentuk - SBP ; terjadi infeksi bakteri pada…
cuman terjadi penghancuran pada sel - Dibagian komplikasi coba dengerin
eritrositnya juga) biasa pada penderita rekaman.
thalassemia dan anemia pernisiosa
- LD>2N (N= nilai normal)
IPM 3.4 HIPERTENSI
Ppt ; Manifestasi oral a. boleh diberikan

- efek parasimpalitik :salivanya sedikit dan b. tidak boleh diberikan (dihindari)


kental
- reaksi lichenoid melalui reaksi hipersensitif c.tdk ada pilihan
tipe IV (tipe lambat) tidak berlangsung d. konsultasi dgn drg yg merawat stroke
cepat, cth. Penggunan obat hipertensi
- tipe aptropik : lichenoid dengan ulser yg 3. pasien stroke boleh dicabut giginya
belum tampak
a. cabut gigi
- dosis anestes : 2-4 mg lidocaine??
- Boleh pakai anestesi lokal yang b. tidak boleh dicabut (ditunda)
mengandung vasoconstrictor
- Interaksi obat : jangan memakai obat yang c. konsultasikan
dapat berinteraksi atau berlawanan dngn
d. tidak ada pilihan
obat antihipertensi pasien, contoh : pasien
meminum antidiuretk, drg memberikan
ibuprofen (interaksi berlawanan) sehingga
menghilangkan efek obat diuretik - kelemhan gerakan otot volunteer : paresis,
- Ortostatic hypotension: ketika pasien hemiplegia (dia lebih berat)
pusing karena perubahan posisi dari posisi - obat-obat stroke digunakan dalam jangka
sukin ke posisi tegak. Tekanan darah tiba- panjang
tiba menurun - penurunan reflex muntah: pasien akan
- Prosedur tipe I : mencetak, DHE mudah tersedak
- Prosedur TIpe II-IV : - disflagia : gnggn kesulitan makan
- deksteritas : penurunan gerakan
- penurunan otot” di wajah dan mulut
- drooling: hipersalivasi, xialorhea
- drooling jika sendiri tidak menjadi penyakit,
IPM 3.7 STROKE tapi kalo dibarengi dnegan stroke jadi
penyakit
1. Apabila drg ketemu dgn pasien stroke…. - stroke merupakan faktor predisposisi
penyakit perio, faktor primerny ttp plak
a. bisa langsung discalling - halitosis = fetid odor, mouth odor
b. tunggu dulu - manifestasi oral pada stroke tidak spesifik
- epulis grafidarum spesifik ditemukan pada
c. tidak ada pilihan jawaban ibu hamil
- cerebrovascular (CVA) : bisa sembuh
- antibiotic paling sering gol. Metronidazole
- TIA =
2. Apakah boleh diberikan Ab - Perawatan dental elektif harus ditunda dulu
metronidazole pada pasien stroke seperti restorasi/penambalan yg bagus
- Tindakan emergensi termasuk penambalan - Ig E biasanya pada elergi
yg biasa - Virus : IgG, IgM, IgA
- Bedah yang ringan seperti ekstraksi - Kurang immunnya= immunodeficiency
sederhana boleh gunakan sedasi tapi konsul - Menyerang imunnya sendiri = autoimun
dr anestesi - Reaksi alergi = reaksi hipersensitivitas
- Bedah sedang/ berat seprti bedah M# - R. Hipersensivitas dibagi 4 kemudian
dilakukan di RS 7
- Kalo pasien diberikan antiplatelet & harus 4a makrofag
dihentikan obatnya serta dikonsultasikan 4b Eusinofil
ked r yg bertanggung jawab. Biasanya 7 hari 4c T cel
ataupun (10-14 hari) 4d netrofil
- Antikoagulan harus dihentikan (2 hari - R. Hiper typ I = alergi, R.cepat,
sebelum tindakan) dan juga memonitoring R.anafilaksis
INR Sel T mengeluarkan sitokin (media”
- Anestesi umum : kontarindikasi inflamasi) yang menstimulasi
- Sedasi bole sel limfoosit B kemudian dibentuk Ig E
spesifik pd udang, ++ sel mast, sedikit
basophil
- Type IV sel dg sel yang saling
NEURA 3.5
menghancurkan
- Gngnn memori jangka pendek
- Apraksia= motorik Contoh hyper typ I
- 1) alergi obat ,
- Afasia = bahasa
- Kalo udh sampe anafilaksi BAHAYA
- Agnosia = persepsi
- Reaksi adversi (ygtdk diinginkan)
- Demensia itu adalah sindrom
- Kalo ringan : dikulit
- Demensia penyebabnya adlah
- Anafilaksis (berat): sesak nafas, hipotensi
Alzheimer
- Haptenation : perlu bergabung dg lain utk
- Alzheimer bukan penuaan normal
menimbulkan….
- Krakteristiknya sudah gangguan
- TIpe I
kognitif
- Angioedema : bibirny besar lidahnya besar
- Dari mild demensia sampai demensia
- Reaksiny sangat cepat
tahap lanjut sekitar 10 tahun
- Tipe II
- Tujuan pengobatan untuk
- Tipe III
memperlmabat progres
- Cth SLE, syndrome johson kompleks imun
- Tipe IV
- Sel dg sel dihancurkan
IPD 4.1 - Pencegahahan
- Desenditiasi : diberi sedikit demi sedikit
- Antibodi dibentuk oleh sel limfosit B
(spesifik)

Anda mungkin juga menyukai