LAPORAN E X P E R T TENTANG
TENTANG PERAWATAN LUKA
LAPARATOMI
ATAS INDIKASI ILEUS OBSTRUKTIF DI KHANTIL 1
RSUD KARANGANYAR
DI SUSUN OLEH :
SN 152113
SURAKARTA
2015
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
ISI
2. Etiologi
Laparatomidi sebabkan oleh smeltzer 2005:
1. Trauma abdomen (tumpul atau tajam)
2. Peritonitis
3. Perdarahan saluran pencernaan.
4. Sumbatan pada usus halus dan usus besar.
5. Masa pada abdomen
4. Komplikasi
1. Gangguan perfusi jaringan sehubungan dengan tromboplebitis.
Tromboplebitis postoperasi biasanya timbul 7 - 14 hari setelah
operasi. Bahaya besar tromboplebitis timbul bila darah tersebut lepas
dari dinding pembuluh darah vena dan ikut aliran darah sebagai
6. Patofisiologi
Menurut Dermawan, 2010, ketika peristaltic berhenti daerah usus
yang terlibat akan menjadi kembung dengan gas dan cairan. Dalam satu
hari kurang lebih 8 liter cairan dikeluarkan ke dalam lambung dan usus
halus, secara normal sebagian besar cairan ini direabsorbsi di dalam
kolon. Jika peristaltic berhenti, bagaimanapun akan banyak cairan
tertahan di dalam lambung dan usus kecil. Cairan yang tertahan ini
meningkatkan tekanan pada dinding mukosa dan jika tidak dikeluarkan
mengakibatkan iskemic nekrosis, invasi bakteri dan akhirnya peritonitis.
Kehilangan sodium dan ion-ion klorida menyebabkan keluarnya
potassium dari sel mengakibatkan alkolosis hypokalemik. Ketika
obstruksi mekanik terjadi gelombang peristaltik sebelah proksimal dari
daerah obstruksi meningkat sebagai usaha untuk mendorong isi usus
melewati obstruksi. Gerakan peristaltik ini menyebabkan bising usus
yang tinggi.
Kandungan abdomen akibat usus yang kembung akan
menyebabkan ventilasi paru-paru terganggu oleh tekanan pada
diafragma. Tekanan pada kandung kemih dapat menyebabkan retensia
urine. Konstipasi terjadi pada obstruksi mekanik karena sebagian dari
feses biasanya lewat daerah obstruksi. Jika peristaltik berhenti
sepenuhnya seperti pada ileus paralitik atau obstruksi organik yang
komplit, maka tidak terjadi defekasi sama sekali (obstruksi).
Laparatomi merupakan operasi besar dengan membuka rongga
abdomen yang merupakan stressor pada tubuh. Respon tersebut terdiri
dari respon sistem saraf simpati dan respon hormonal yang bertugas
melindungi tubuh dari ancaman cidera. Bila stres terhadap sistem cukup
gawat atau kehilangan banyak darah maka mekanisme kompensasi tubuh
Pathway
Pathway
ILIUS
Hipomotolitas(kelumpuhan)
intestinal
Penurunan volume
Kekurangan
cairan intra sel
vollume cairan
Asupan nutrisi
tidak adekuat
Resiko Kehilngan cairan dan
syok(hipovolemik) elektrolit
Ketidakseimbangan
nutrisi kurang dari
Resiko ketidakseimbangan
ketidakseimbangan
elektrolit
Respon lokal saraf
terhadap inflamasi
Respons pisikologis misintretasi Kecemasan
perawatan dan pengobatan pemenuhan
Distensi abdomen
ansietas
nyeri
7. Penatalaksanaan
1. Tirah Baring total 24 jam, kemudian mobilisasi secara bertahap.
2. Kontrol tensi, nadi tiap 15 menit, suhu tiap 30 menit bila stabil tiap 4
jam.
3. Selama 13-24 jam pertama, pemasukan makanan per os distop.
Kemudian secara bertahap diberikan makanan cair hingga padat sesuai
keadaan penderita.
4. Bila kesakitan, berikan analgetik narkotik, betadine 50mg maksimal 4
kali dalam 24 jam.
Dari data yang ada maka didapatkan diagnose yang muncul yaitu:
B. HASIL
Berdasarkan wawancara dengan kedua perawat senior yaitu:
siapaaaaaa
Laparatomi adalah tindakan pembedahan insisi pada dinding
abdomen dengan indikasi adanya trauma abdomen, adanya masalah pada
usus dan lain2. Tindakan perawatan luka adalah suatu tindakan yang
dilakukan bertujuan mencegah terjadinya infeksi pada luka agar luka
tersebut cepat sembuh. Pada Tn.S dilakukan medikasi perhari untuk
menjaga kebersihanya agar tidak terjadi infeksi dan lukanya cepat sembuh.
Kalau untuk prinsip tindakanya yaitu dari bersih ke steril karena pada saat
membuka balutan kita menggunakan prinsip bersih dan setelah itu baru
kita menggunakan prinsip steril.
C. PEMBAHASAN
Laparotomi berasal dari dua kata terpisah, yaitu laparo dan tomi. Laparo
sendiri berati perut atau abdomen sedangkan tomi berarti penyayatan.
Sehingga laparotomi dapat didefenisikan sebagai penyayatan pada dinding
abdomen atau peritoneal. Istilah lain untuk laparotomi adalah celiotomi.(
Fossum, 2005)
Jurnal yang saya dapat adalah perawatan luka pada paien post op
laparatomi yang akan saya bahas disini adalah prinsip dari tindakan
perawatan luka yang dilakukan. Pada prinsip nya perawatan luka itu
adalah steril karena tindakan yang kita lakukan bertujuan mencegah
terjadinya infeksi. Tetapi pada pelaksanaan nya banyak hanya melakukan
nya dengan prinsip bersih.
Menurut kedua dokter bedah yang saya wawancara prinsip bersih itu
memang dapat dilakukan tetapi hanya pada awal tindakan perawatan luka
yaitu pada saat membuka balutan sampai penyiapan lokasi luka yang akan
dilakukan perawatan, untuk tindakan selanjutnya harusnya dilakukan
tindakan steril karena tindakan pembersihan luka itukan berhubungan
langsung dengan perlukaan
perlukaan pasien. Tetapi pada kenyataan dipraktiknya
banyak yang hanya melakukannya semua dengan prinsip bersih. Hal ini
disebabkan karena untuk mengubah prinsip dari tindakan bersih ke
tindakan steril tersebut itu ribet dilakuakan karena kita yang tadi nya
sudah memakai handscoon bersih itu menganggap sudah cukup
melakukannya dengan hanscoon tersebut. Padahal handscoon tersebut
sudah terpapar dengan balutan luka pada saat kita membukanya, dan
seharusnya kita mengganti dengan handscoon steril karena tujuan dari
tindakan perawatan luka adalah mencegah infeksi.
Kesimpulannya prinsip bersih pada perawatan luka itu bisa dilakukan
tetapi hanya sebatas tindakan membuka balutan dan menyiapkan lokasi
luka yang akan dilakukan perawatan, untuk tindakan selanjutnya
seharusnya dilakukan dengan prinsip steril karena tujuan dari tindakan
perawatan luka adalah mencegah infeksi.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari hasil wawancara dengan kedua dokter Bedah ini dapat saya
simpulkan bahwa
bahwa Laparatomi Adalah
Adalah Suatu Proses Pembedahan Insisi Di
Bagian Dinding Abdomen Dengan Indikasi
Indikasi adanya trauma abdomen, adanya
masalah pada usus Sumbatan feses pada usus dan tumor di Bagian Usus.
Tindakan perawatan luka adalah suatu tindakan yang dilakukan
bertujuan mencegah terjadinya infeksi pada luka agar luka tersebut cepat
sembuh.
Dengan Demikian Pada luka Laparatomi Ny.S Harus Dilakukan
Perawatan Luka Setiap Hari
Hari Untuk
Untuk Mencegah Terjadinya Infeksi
Infeksi Serta
Mempercepat Proses Penyembuhan Luka.
B. Saran
1. Institusi Pendidikan
Hasil penelitian dapat dijadikan sebagai teori tambahan pada
pembelajaran mahasiswa, khususnya Medikal Bedah agar dapat
diaplikasikan dengan baik dipraktek keperawatan Medikal Bedah
2. Perawat
Agar perawat lebih mengetahui dan memahami penanganan pasien,
tindakan apa yang dapat dilakukan dan prinsip tindakan dilakukan
dengan benar Pada Pasien Laparatomi agar keluhan yang di rasakan
oleh pasien cepat teratasi Dan Kesembuhan Pasien Lebih Cepat.
DAFTAR PUSTAKA
Carpenito, Lynda Juall. 2007. Buku Saku Diagnosa Keperawatan. Edisi 10.
Jakarta : EGC.
Wilkinson M, Judith. 2007. Buku Saku Diagnosa Keperawatan. Edisi 10. Jakarta :
EGC.
Zwani. 2007. Asuhan
2007. Asuhan Keperawatan Pada
Pada Pasien dengan Obstruksi Usus
Subiston,D.C.2005 Buku
.Buku Ajar Bedah.
Bedah. Jakarta : EGC
EGC