Anda di halaman 1dari 3

8.

2 Pengobatan Antiretroviral (Antiretroviral therapy = ART)


 
Obat Antiretroviral (ARV) makin tersedia secara luas dan mengubah dengan cepat perawatan HIV/AIDS. Obat ARV tidak untuk menyembuhkan HIV, tetapi dapat menurunkan kesakitan dan kematian
secara dramatis, serta memperbaiki kualitas hidup pada orang dewasa maupun anak. Di Indonesia yang sumber dayanya terbatas dianjurkan orang dewasa dan anak yang terindikasi infeksi HIV, harus
segera mulai ART. Kriteria memulai didasarkan pada kriteria klinis dan imunologis dan menggunakan pedoman pengobatan baku yang sederhana yaitu Pedoman Tatalaksana Infeksi HIV dan Terapi
Antiretroviral Pada Anak di Indonesia (Depkes RI-2008). Resistensi terhadap obat tunggal atau ganda bisa cepat terjadi, sehingga rejimen obat tunggal merupakan kontraindikasi. Oleh karena itu
minimal 3 obat merupakan baku minimum yang direkomendasikan. Obat baru ARV mulai tersedia di pasar, tetapi seringkali tidak untuk digunakan pada anak, baik karena tidak adanya formula, data
dosis, atau harganya yang mahal.
Anak terinfeksi HIV umumnya merupakan bagian dari keluarga dengan  dewasa terinfeksi HIV, maka seharusnya terdapat jaminan akses terhadap pengobatan dan obat ARV bagi anggota keluarga
yang lain, dan jika mungkin menggunakan rejimen obat yang sama. Dengan memilih obat ARV kombinasi dengan dosis-tetap yang semakin tersedia pada saat ini, akan mendukung kepatuhan
pengobatan dan mengurangi biaya pengobatan. Tablet yang tersedia biasanya tidak dapat dipecah menjadi dosis yang kecil untuk anak (<10 kg), sehingga dibutuhkan dalam bentuk sirup atau cairan
atau suspensi.
Prinsip yang mendasari ART dan pemilihan lini pertama ARV pada anak pada umumnya sama dengan pada dewasa. Sangat penting untuk mempertimbangkan:

 ketersediaan formula yang cocok yang dapat diminum dalam dosis yang tepat.
 daftar dosis yang sederhana
 rasa yang enak sehingga menjamin kepatuhan pada anak kecil
 rejimen ART yang akan atau sedang diminum orang tuanya

Sebagian ARV tidak tersedia dalam formula yang cocok untuk anak (terutama golongan obat protease inhibitor)

Obati

• Test & Treat (Treat all); ARV untuk semua orang dengan HIV, tanpa
memandang CD4
• Simplifikasi memulai ART; pemeriksaan lab dilakukan setelah memulai
ART*
• Menurunkan harga ARV; dengan target on ART yang tinggi, harga ARV
harus terjangkau
• Perluasan layanan satelit dan inisiasi ART; di Kota/ Kab jalur cepat TOP
semua PKM dan RS pemerintah bisa memberikan ARV.
• Melacak ODHA yang telah terdiagnosa tetapi belum berobat untuk
mendorong mereka mendapatkan pengobatan  bekerja sama dengan
komunitas
Pengobatan Anti Retroviral (ARV) :

segera diberikan pada setiap orang yang telah didiagnosis terinfeksi HIV, dengan ketentuan:

 Diberikan dengan memberikan informasi tentang manfaat obat ARV dan manfaat bagi ODHA jika memulai pengobatan ARV dengan segera.

 Dapat diberikan pada hari yang sama saat diagosis HIV ditegakkan pada ODHA yang siap dan jika tidak ada kontraindikasi klinis (yaitu tidak ada gejala TBC, gejala infeksi oportunistik lain dan
CD4<100 pada kasus kriptokokus meningitis)

 Rejimen obat ARV serta alur pencatatan, pelaporan dan permintaan obat mengacu pada Permenkes no. 87 tahun 2014 tentang Pedoman Pengobatan Anti Retroviral  dalam proses review

 Pemantauan keberhasilan terapi ARV dengan pemeriksaan VL pada bulan ke 6


dan 12 sejak mulai ARV, dan selanjutnya tiap 12 bulan.
 Untuk daerah yang tidak ada akses pemeriksaan VL, pemantauan
keberhasilan terapi dapat menggunakan pemeriksaan jumlah CD4.
 Pemeriksaan jumlah CD4 digunakan untuk pemantauan pemberian
kotrimoksazol sebagai profilaksis.
 Seluruh ODHA diskrining TBC secara rutin setiap kali datang ke layanan
kesehatan.
 Jika terdapat gejala TBC  rujuk utk akses penegakan diagnosis TBC. Jika
tidak ditemukan gejala TBC  Pengobatan Pencegahan INH tanpa melihat
riwayat pemberian ARV
 Memperluas akses pelayanan tes dan pengobatan HIV

  di setiap kabupaten/kota dengan melibatkan seluruh Puskesmas dan RSUD/RS Pemerintah/Swasta.

 Setiap fasilitas pelayanan kesehatan (FKRTL maupun FKTP, pemerintah maupun swasta) wajib melaporkan pelayanan tes dan pengobatan HIV yang dilakukan kepada pengampu wilayahnya dan dinas
kesehatan kabupaten kota dan provinsi setempat untuk dikompilasi dan dianalisis sebagai bagian dari Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

Anda mungkin juga menyukai