Anda di halaman 1dari 18

DAFTAR ISI

HALAMAN
I PENDAHULUAN................................................................................................................ 2
......
II LATARBELAKANG ..........................................................................................................
.....
III TUJUAN............................................................................................................................. 5
......
IV VISI DAN MISI PUSKESMAS DTP KIBIN
.............................................................................
A. VISI ........................................................................................................................... 5
....
B. MISI .......................................................................................................................... 6
.....
C. MOTO ........................................................................................................................ 7
...
D. NILAI ......................................................................................................................... 7
.....
E. STRATEGI ................................................................................................................. 7
.....
V VISI DAN MISI PROGRAM KUSTA PUSKESMAS DTP
KIBIN...........................................
A. VISI ........................................................................................................................... 8
.....
B. MISI .......................................................................................................................... 8
.....
VI KELUARAN YANG 8
DIHARAPKAN .....................................................................................
VII KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN 1
KEGIATAN ................................................................. 0
VII CARA MELAKSANAKAN 1
I KEGIATAN ................................................................................. 1
IX SASARAN ......................................................................................................................... 1
...... 1
X PEMBIAYAAN .................................................................................................................. 1
..... 1
XI JADWAL PELAKSANAAN 1
KEGIATAN ................................................................................. 2
XII EVALUASI PELAKSANAAN 1
KEGIATAN ............................................................................. 6
XII PENCATATAN DAN 1
I PELAPORAN ...................................................................................... 6

PEMERINTAH KABUPATEN SERANG


DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS KECAMATAN KIBIN
Jl. Raya Serang – Jakarta KM 21 Kibin, Serang 42185
e-mail : pkmkibin@gmail.com

KERANGKA ACUAN PROGRAM KUSTA


TAHUN 2019

I. PENDAHULUAN
Permasalahan penyakit kusta ini bila dikaji secara mendalam merupakan
permasalahan yang sangat kompleks dan merupakan permasalahan kemanusiaan
seutuhnya. Masalah yang dihadapi pada penderita bukan hanya dari medis saja tetapi
juga adanya masalah psikososial sebagai akibat penyakitnya. Dalam keadaan ini warga
masyarakat berupaya menghindari penderita. Sebagai akibat dari masalah-masalah
tersebut akan mempunyai efek atau pengaruh terhadap kehidupan bangsa dan negara,
karena masalah-masalah tersebut dapat mengakibatkan penderita kusta menjadi tuna
sosial, tuna wisma, tuna karya dan ada kemungkinan mengarah untuk melakukan
kejahatan atau gangguan di lingkungan masyarakat. Program pemberantasan penyakit
menular bertujuan untuk mencegah terjadinya penyakit, menurunkan angka kesakitan
dan angka kematian serta mencegah akibat buruk lebih lanjut sehingga memungkinkan
tidak lagi menjadi masalah kesehatan masyarakat. Penyakit kusta adalah salah satu
penyakit menular yang masih merupakan masalah nasional kesehatan masyarakat,
dimana beberapa daerah di Indonesia prevalens rate masih tinggi dan permasalahan
yang ditimbulkan sangat komplek. Masalah yang dimaksud bukan saja dari segi medis
tetapi meluas sampai masalah sosial ekonomi, budaya, keamanan dan ketahanan
sosial. Pada umumnya penyakit kusta terdapat di negara yang sedang berkembang, dan
sebagian besar penderitanya adalah dari golongan ekonomi lemah. Hal ini sebagai
akibat keterbatasan kemampuan negara tersebut dalam memberikan pelayanan yang
memadai di bidang kesehatan, pendidikan, kesejahteraan sosial ekonomi pada
masyarakat.
Di Indonesia pengobatan dari perawatan penderita kusta secara terintegrasi
dengan unit pelayanan kesehatan (puskesmas sudah dilakukan sejak pelita I). Adapun
sistem pengobatan yang dilakukan sampai awal pelita III yakni tahun 1992, pengobatan
dengan kombinasi (MDT) mulai digunakan di Indonesia.
Indonesia hingga saat ini merupakan salah satu negara dengan beban penyakit
kusta yang tinggi. Pada tahun 2013, Indonesia menempati urutan ketiga di dunia setelah
India dan Brazil. Tahun 2013, Indonesia memiliki jumlah kasus kusta baru sebanyak
16.856 kasus dan jumlah kecacatan tingkat 2 di antara penderita baru sebanyak 9,86%
(WHO, 2013). Penyakit kusta merupakan salah satu dari delapan penyakit terabaikan
atau Neglected Tropical Disease (NTD) yang masih ada di Indonesia, yaitu Filaria,
Kusta, Frambusia, Dengue, Helminthiasis, Schistosomiasis, Rabies dan Taeniasis.
Indonesia sudah mengalami kemajuan yang pesat dalam pembangunan di segala
bidang termasuk kesehatan, namun kusta sebagai penyakit kuno masih ditemukan.

II. LATAR BELAKANG


Kusta atau lepra merupakan penyakit yang menyerang sel saraf tepi, dan organ
tubuh dalam jangka panjang mengakibatkan sebagian anggota tubuh penderita tidak
dapat berfungsi dengan normal. kusta disebabkan oleh bakteri tahan yang  asam, gram
positif, yaiu micobakterium Leprae. Penularan kusta dapt terjadi melalui kontak langsung
dengan penderita dan udara pernafasan. Namun hal ini tergantung dari imunitas tubuh
individu. Jika imunitas tinggi kemungkinanya untuk menderita penyakit ini sangat jarang.
Kusta termasuk penyakit tertua. Kata kusta Berasal dari bahasa india Khusta
dikenal sejak 1400 tahun sebelm masehi. Kata lepra ada disebut-sebut dalam kitab injil,
terjemahan dari bahasa Hebrew Zaraath, yang sebenarnya mencakup beberapa kulit
lainya. Ternyata bahwa berbagai deskriptip mengenai penyakit ini sangat kabur, apalagi
jika dibandingkan dengan kusta yang kita kenal sekarang ini.
Banyak masyarakat yang beranggapan bahwa penyakit kusta hanyalah sekedar
sejarah kelam masa lalu. Kenyataannya tidak seperti anggapan  banyak
orang,  penderita penyakit kusta di Indonesia justru meningkat.  Tantangan lain yang
tidak kalah beratnya adalah aspek sosial psikologis yang ditanggung oleh para penderita
penyakit kusta. Mereka mendapat stigma, dan kemudian menjadi korban
tindakan diskriminatif, dikucilkan dari pergaulan sosial, dan sulit memasuki lapangan
kerja secara fair.
Selain itu, banyak masyarakat yang beranggapan bahwa penyakit kusta adalah
kutukan dari Tuhan Yang maha Esa atas dosa-dosa yang pernah dibuat, dan kutukan
itu diyakini dapat mendatangkan bencana. Penderita kusta terisolisasi dan dikucilkan
dari masyarakat luas.  Bahkan,  mereka tidak diakomodir dengan baik oleh masyarakat
umum dan juga beberapa instansi.  Mereka dianggap sebagai orang yang perlu
dikasihani atau bahkan dihindari dalam artian tidak diberikan kesempatan untuk
berapresiasi dalam hidup mereka. Kurangnya kesadaran dari penderita kusta untuk
berobat juga merupakan alasan meningkatnya kusta di Indonesia.  Dan juga kurang
sosialisasi dari tenaga kesehatan untuk memberikan pengetahuan kepada penderita
kusta dan masyarakat yang sehat.
WHO melaporkan pada 115 negara dan teritori pada 2006, prevalensi
terdaftar kusta pada awal tahun 2006 adalah 219.826 kasus. Penemuan kasus baru
pada tahun sebelumnya adalah 296.499 kasus.
Penyakit kusta tersebar di seluruh dunia dengan endemisitas yang berbeda-
beda. Diantara 122 negara yang endemis pada tahun 1985 dengan prevalensi
>1/10.000 penduduk, hanya tinggal 6 negara yang masih belum mencapai eliminasi di
tahun 2005 yaitu: India, Brazil, Indonesia, Bangladesh, Congo, dan Nepal Antara tahun
1985 hingga 2005 lebih dari 15 juta penderita telah sembuh. Dan 222.367 kasus masih
dalam pengobatan pada awal tahun 2006. Dari 10 negara dengan jumlah kasus baru
terbesar di dunia, Indonesia menempati posisi ke-3 setelah India dan Brazil.
Berdasarkan data kusta awal 2005 Indonesia menempati posisi ke-2 dengan angka
prevalensi 0,9 per 10.000 penduduk. Di Indonesia, kasus terbanyak terdapat di Jawa
Timur dengan prevalensi rate 1,76 per 10.000 penduduk, dan paling sedikit terdapat di
daerah Bengkulu dengan prevalensi rate 0,17 per 10.000 jumlah penduduk.
Di Indonesia saat ini masih ada 14 Propinsi yang  dengan beban kusta yang
tinggi, dengan angka penemuan kasus baru  lebih besar dari 10 per 100,000 penduduk
atau penemuan kasus baru di atas 1.000 kasus per tahun. Sampai akhir 2008 tercatat
17.441 kasus baru kusta di Indonesia.
Di Banten sepanjang tahun 2014 tercatat 1.029 kasus penyakit kusta dari
berbagai daerah di provinsi Banten dengan Jumlah Kasus baru 705 orang. Jumlah
tersebut naik dibanding tahun 2013 sebanyak 1.019 penderita dengan jumlah kasus
baru sebanyak 683 orang.
Sedangkan di Kabupaten Serang penyakit kusta sampai saat ini masih
merupkan masalah kesehatan yang serius. Kabupaten Serang salah satu
penyumbang terbesar dalam penemuan kasus kusta. Di tahun 2010 jumlah kasus yang
ditemukan sebangak 181 kasus dengan jumlah kasus baru sebanyak 31 kasus.
Dilihat dari data diatas penyakit kusta di Kabupaten Serang masih menjadi
masalah yang perlu perhatian yang sangat serius. Untuk mengatasinya perlu kerjasama
dan komitmen kuat dari semua pihak.

III. TUJUAN
1. TUJUAN UMUM
Meningkatkan cakupan pelayanan program kusta sesuai dengan masalah yang ada,
sehingga dapat meningkatkan penemuan secara dini penderita kusta baru dan bisa
mengobati pasien kusta secara sempurna.

2. TUJUAN KHUSUS
a. Mengupayakan peningkatan keterampilan petugas dalam mendeteksi suspect
Kusta.
b. Meningkatkan kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam upaya deteksi dini
Kusta.
c. Mempertahankan keterampilan petugas kesehatan di unit pelayanan dalam
tata laksana pasien kusta.

IV. VISI DAN MISI PUSKESMAS DTP KIBIN


A. VISI
Tujuan pembangunan kesehatan di kecamatan kibin diarahkan untuk
meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang
agar mencapai derajat kesehatan yang setinggi-tingginya. Dasar pembangunan
kesehatan adalah prikemanusiaan, pemberdayaan dan kemandirian , adil dan merata
serta memberi prioritas pada penduduk yang rentan seperti ibu, bayi, anak,
lanjut usia dan keluarga miskin.
Dengan dasar-dasar pembangunan kesehatan tersebut, untuk dapat mencapai
sasaran pembangunan kesehatan yang ditetapkan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten
Serang, maka UPT Puskesmas Kecamatan Kibin menetapkan Visi sebagai berikut :
“Mewujudkan Masyarakat Sehat Secara Mandiri Dan Menjadikan
Puskesmas Kibin Sebagai Pusat Pelayanan Kesehatan Terdepan Di
Kecamatan Kibin”
Melalui Visi tersebut diharapkan masyarakat gambaran kibin di masa depan
bisa terwujud, ditandai dengan penduduknya yang hidup dalam lingkungan yang
kondusif dan berperilaku hidup bersih dan sehat, memiliki kemampuan yang mandiri
dan mendapat pelayanan kesehatan yang bermutu secara adil dan merata, serta
memiliki derajat kesehatan yang setinggi-tingginya.

B. MISI
Untuk mewujudkan Visi di bidang kesehatan tersebut, maka ditetapkan 4 misi
pembangunan kesehatan sebagai berikut:

1. Memberikan Pelayanan Sesuai Dengan Standar Pelayanan


2. Meningkatkan Peran Serta Masyarakat Dalam Upaya Kesehatan
3. Meningkatkan Kompetensi Dan Profesionalisme Petugas Puskesmas
4. Mengevaluasi Standar Dan Kualitas Pelyanan Kesehatan Secara Berkala

C. MOTTO

“ Sehatmu adalah bahagia ku ”

D. NILAI / BUDAYA KERJA PUSKESMAS KIBIN

KIBIN : “MANTAP”
 Kompeten
 Inovatif
 Berintegritas
 Amanah
 Terpercaya

E. STRATEGI
Strategi yang digunakan dalam rangka tercapainya visi dan misi Puskesmas UPT Kibin
yaitu;
1. Mengoptimalkan pelayanan puskesmas sesuai dengan standard yang telah
ditetapkan
2. Meningkatkan pelayanan kepada masyarakat secara menyeluruh.
3. Memanfaatkan sumber dana dan sarana dipuskesmas secara optimal
4. Bekerjasama menyusun sistem manajemen mutu kinerja secara transparan
terukur dan professional
5. Memberikan pelatihan dan pembinaan kepada seluruh SDM secara periodik
sesuai dengan kebutuhan
6. Menggerakkan dan meningkatkan peran serta aktif masyarakat dan lintas
sektoral dalam memecahkan masalah-masalah kesehatan di wilayahnya.
7. Meningkatkan advokasi dan kemitraan kepada seluruh stakeholder dalam
mewujudkan pengembangan pelayanan kesehatan mandiri

V. VISI DAN MISI PROGRAM KUSTA


Adapun visi dan misi program kusta UPT Puskesmas Kecamatan KIBIN adalah :
1. Visi
“Kecamatan KIBIN menjadi kecamatan yang tereliminasi dari penyakit Kusta
Tahun 2025 “
2. Misi
Untuk mewujudkan Visi di Program Kusta tersebut, maka ditetapkan misi sebagai
berikut:

a. Meningkatkan mutu pelayanan untuk penderita kusta


b. Meningkatkan upaya pencarian suspeck kusta di daerah-daerah potensial
d. Meningkatkan kerjasama lintas program dan lintas sektoral
d. Meningkatkan pengetahuan masyarakat dengan mengitensifkan penyuluhan
e. Meningkatkan pengawasan pada penderita yang dalam pengobatan maupun
penderita yang RFT untuk mengurangi resiko kecacatan
VI. KELUARAN YANG DIHARAPKAN
1. Meningkatnya kesadaran dan partisipasi keluarga / masyarakat agar pengobatan
berjalan baik dan tidak ada diskriminasi.
2. Meningkatnya partisipasi masyarakat dalam pengendalian penyakit Kusta.
3. Meningkatnya pengetahuan dan partisipasi petugas kesehatan.
4. Ditemukannya kasus baru sedini mungkin.
5. Meningkatnya komitmen dan dukungan dari lintas program dan lintas sektor.
VII. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN

No. Kegiatan Pokok Rincian kegiatan


1. Pemeriksaan Kontak Serumah 1. Untuk pasien baru, kunjungan rumah dilakukan sesegera mungkin.
2. Pemberian konseling sederhana dan pemeriksaan fisik. Sasarannya adalah
keluarga yang tinggal serumah dengan pasien dan tetangga di sekitarnya.
3. Saat melakukan kunjungan, petugas membawa kartu pasien, alat pemeriksaan, dan
obat MDT.
2. Penyuluhan kusta pada masyarakat Sasarannya adalah seluruh masyarakat desa diwilayah kerja UPT Puskesmas KIBIN
Pelaksanaan :
1. Petugas memberitahukan pada kepala desa minimal 1 hari sebelumnya.
2. Petugas menyiapkan SAP penyuluhan.
3. Petugas menyampaikan materi penyuluhan
4. Petugas memberikan kesempatan peserta untuk tanya jawab
5. Petugas menyampaikan kesimpulan dengan menyampaikan hal-hal yang penting
dari materi penyuluhan
6. Petugas membuat laporan hasil kegiatan

3. Pemeriksaan Anak Sekolah SD Sederajat (school survey ) 1. Sebelum dilakukan pemeriksaan, terlebih dahulu diberikan penyuluhan tentang
kusta kepada siswa dan guru.
2. Pemeriksaan dilakukan pada seluruh siswa kelas 1 s/d 6.
3. Pemeriksaan dilakukan oleh pengelola program kusta bekerja sama dengan lintas
program atau petugas kesehatan lainnya yang telah mendapat sosialisasi Kusta.
4. Jika pemeriksaan dilakukan oleh lintas program / petugas kesehatan dan
menemukan suspek kusta, maka perlu dirujuk ke dokter dan pengelola program
kusta / ke Puskesmas untuk pemeriksaan lebih lanjut.
5. Jumlah siswa yang diperiksa dan kasus baru yang ditemukan dicatat.
No. Kegiatan Pokok Rincian kegiatan

4. Rapid Village Survey ( RVS ) I. Persiapan


Pimpinan Puskesmas berserta pengelola program kusta dan kepala desa membuat
rencana pelaksanaan kegiatan.
II. Pelaksanaan
1. Tahap Pertama
a. Penjelasan maksud dan tujuan pertemuan.
b. Penjelasan tanda-tanda dini kusta dan program pengendalian penyakit
kusta oleh dokter/Pengelola kusta.
c. Tanya jawab.
d. Pembagian tugas kelompok kerja ( kelompok untuk deteksi suspek,
kelompok untuk pencatatan, dan kelompok untuk diagnosa serta
verifikator ). Besar dan jumlah kelompok disesuaikan dengan kapasitas dan
sumber daya yang ada.
e. Kelompok kerja bisa dari kader kesehatan, perangkat desa, dan petugas
kesehatan lainnya.
2. Tahap Kedua
a. Pemeriksaan seluruh desa untuk mencari suspek yang dijaring oleh
kelompok kerja ( target suspek adalah minimum 10 % dari populasi umum ).
b. Pagi hari pemeriksaan difokuskan pada suspek dari anak sekolah sedangkan
siang hari pada suspek di masyarakat umum.
c. Pasien baru yang ditemukan pada saat pemeriksaan, dibuatkan kartu dan
diberikan pengobatan serta penyuluhan yang mendalam.
d. Suspek dicatat dan dijadwalkan untuk periksa ulang di Puskesmas dalam
kurun waktu 3-6 bulan setelah pertemuan.
VIII. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN
1. Ceramah dan diskusi.
2. Pemeriksaan fisik.
3. Pembagian brosur dan leaflet.
4. Monitoring dan evaluasi.
5. Kunjungan rumah
6. Survey school

IX. SASARAN
1. Masyarakat
2. Sekolah dasar
3. Lintas program
4. Lintas sektor

X. PEMBIAYAAN
Pendanaan dalam kegiatan program kusta dibiayai oleh dana puskesmas yang sah.
Lokasi Tenaga Peran
Upaya
No. Kegiatan Sasaran Target Pelaksanaa Pelaksan Jadwal
Kesehatan Sasaran Linprog Linsek
n a

1 Program Sosialisasi kusta Petugas 40 Ruang Program Bulan April 1. Datang dalam 1. Membantu 1. Sebagai
Kusta untuk petugas kesehatan orang pertemuan er kusta 2019 acara kegiatan acuan
kesehatan dan , lintas Puskesmas Minggu ke- pertemuan. tersebut. dalam
kader program, KIBIN 2 2. Mendukung 2. Sebagai penemuan
kesehatan dan kader secara penuh acuan dalam penderita
kegiatan penemuan baru di
tersebut. penderita
masyarakat
3. Sebagai kusta baru.
.
acuan petugas 3. Pengaturan
kesehatan jadwal/kerja
dalam sama
penemuan bilamana
penderita ada kegiatan
kusta baru. screening di
masyarakat
dan sekolah
2 Program Pemeriksaan Penderita 20 Rumah Pengelol Jan - Des 1. Pasien dan Petugas Menyediakan
Kusta kontak serumah & keluarga orang penderita a kusta 2019 keluarga kesehatan di fasilitas dan
pasien dan Minggu 2 mendukung wilayah ikut bantuan agar
Bidan terlaksananya serta dalam pelaksanaan
Desa kegiatan. pemeriksaan berjalan
2. Keluarga kontak lancar.
menjadi
serumah.
pengawas dan
memonitor
perkembanga
n kesehatan
pasien.
XI. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN
Lokasi Peran
Upaya Targe Tenaga
No. Kegiatan Sasaran Pelaksanaa Jadwal
Kesehatan t Pelaksana Sasaran Linprog Linsek
n
3. Program Penyuluhan Masyarak 30 Desa Pengelola Jan - Des 1. Datang dalam 1. Petugas 1. Sebagai
Kusta kusta pada at desa orang kusta dan 2019 acara kesehatan motivasi
masyarakat linsek Minggu 3 pertemuan dan bides masyarakat.
terkait 2. Masyarakat membantu
mendukung mengumpul
terlaksananya kan
kegiatan. masyarakat
2. Memberika
n dukungan
kegiatan
tersebut.
4. Program Screening Masyrakat 2 Masyarakat Pengelola Bulan 1. Memeriksakan 1. Membantu 1. Menyediakan
Kusta Kusta/ Rapid desa kusta, Pebruari bila ada terlaksanan sarana dan
Village Survey lintas dan kelainan di ya prasarana
( RVS ) di program, Agustus kulit. kegiatan. bila ditempati
Masyarakat dan 2019 2. Kesadaran 2. Saling kegiatan.
petugas akan status koordinasi 2. Menggiring
kesehatannya. bila ada setiap warga
kesehatan
kegiatan di untuk datang
masyarakat dalam
. kegiatan
3. Sebagai screening..
rujukan ke 3. Merujuk ke
pengelola puskesmas
program bila
kusta bila ditemukan
menemuka penderita
n penderita baru.
kusta baru.

No. Upaya Kegiatan Sasaran Targe Lokasi Jadwal Peran


Pelaksanaa Tenaga Sasaran Linprog Linsek
Kesehatan t
n Pelaksana
5 Program Screening Kusta Murid 4 SD Sekolah Pengelola September Bersedia 1. Membantu 1. Pihak
Kusta di Sekolah SD/ MI kusta, 2019 dilakukan dalam sekolah
Bidan dan pemeriksaan pelaksanaa menyediakan
perawat kulit, head to toe n kegiatan. sarana dan
2. Bersama prasarana
lintas yang
program di dibutuhkan.
kegiatan 2. Merujuk ke
screening. puskesmas
jika ada
siswanya
yang suspek
kusta.
JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN 2019
BULAN
SEPTEMBE NOVEMBE
JANUARI FEBRUARI MARET APRIL MEI JUNI JULI AGUSTUS OKTOBER DESEMBER
KEGIATAN R R
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Sosialisasi
kusta untuk
petugas
x
kesehatan
dan kader
kesehatan
Pelayanan
pasien kusta
x x x x X x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x
di dalam
gedung
Penyuluhan
masyarakat
tentang x x x x x x x x x x x x
penyakit
kusta
Pemeriksaa
n Kontak
Serumah x x x x x x x x x x x x
( Kasus baru
& RFT)
Pemeriksaa
n Anak
Sekolah SD
x x
Sederajat
(school
survey )
Rapid
Village
x
Survey
( RVS )
XII. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN
- Evaluasi penyuluhan dilakukan setiap 1 ( Satu ) bulan sekali oleh Pengelola Kusta
Puskesmas terhadap pelaksanaan kegiatan dimana hal yang dievaluasi adalah ketepatan
jadwal, ketepatan materi, ketepatan sasaran dan partisipasi peserta .
- Evaluasi kinerja program dilakukan setiap triwulan

XIII. PENCATATAN DAN PELAPORAN

- Laporan pelaksanaan kegiatan harus disusun pada tiap akhir kegiatan paling lambat 1
minggu setelah kegiatan dilaksanakan.
- Evaluasi dan tindak lanjut terhadap setiap kegiatan ini dilakukan paling lambat 1 bulan
setelah kegiatan dilakukan.

Demikian Kerangka Acuan Program kusta

Mengetahui, Serang, Januari 2019


Kepala UPT Puskesmas Pengelola Program Kusta
Kecamatan KIBIN

Huryati
Drg. Wilsa Chitrayuni NRTKK.814.1.5.004
NIP. 19770623 2006042022

Anda mungkin juga menyukai