PENDAHULUAN
Reaksi kimia pun cenderung terjadi pada gugus fungsi, hanya saja
kecuali beberapa reaksi misalnya reaksi pembakaran. Rantai alkil, R, dalam
hal ini C2H5-, memiliki sifat kurang reaktif. Sifat kimia etanol, diantaranya
reaksi pembakaran, reaksi dengan logam alkali dan asam karboksilat.
Reaksi pembakaran
CH3CH2OH + O2 >>> CO2 + H2O
Etanol bisa digunakan sebagai bahan bakar, spiritus adalah etanol yang
sudah dicampur dengan metanol supaya tidak disalah-gunakan. Warna ungu
tersebut merupakan zat warna untuk membedakan etanol sebagai bahan
bakar dan etanol untuk keperluan lain. Metanol ialah racun, bisa
menyebabkan mata menjadi buta, reaksi pembakaran etanol yang sempurna
akan membentuk gas CO2 dan uap air.
Pembakaran etanol akan menghasilkan karbon dioksida dan air:
C2H5OH(g) + 3 O2(g) → 2 CO2(g) + 3 H2O(l);(ΔHr = −1409 kJ/mol)
Penggunaan Etanol :
Pelarut
Campuran minuman (intoxicant)
Sintesa bahan kimia lain
Antiseptik topical
Etanol boleh digunakan sebagai pembasmi kuman (70%
hingga 85% etanol). Larutan tersebut boleh membunuh organisma
dengan cara mengubah protein dan melarut lipid, dan menghalang
kebanyakan bakteria, fungus, dan sesetengah virus. Namun, etanol
tidak efektif terhadap spora bakteria. Disebabkan sifat ini, etanol
boleh disimpan untuk tempoh masa yang sangat lama (sebagai
minuman alkohol).
Penggunaan Alkohol untuk Bahan Bakar.
Identifikasi Bahaya
Bentuk Fisik : Cairan
Warna : Takberwarna
Tinjauan keadaan darurat :
Mudah terbakar
Menyebabkan iritasi mata
Menyebabkan iritasi saluran pernapasan
Jika tertelan menyebabkan pusing, kantuk, dan perasaan muak
Hindarkan dari kulit dan pakaian, jangan menghirup uapnya, wadah
harus tertutup, gunakan ventilasi yang cukup, cuci tangan setelah
menangani bahan.
Dampak kesehatan :
Mata :Menyebabkan iritasi
Kulit :Menyebabkan iritasi, berbahaya jika terserap dalam jumlah
banyak
Pernapasan :Menyebabkan iritasi saluran pernapasan
Pencemaran :Jika tertelan menyebabkan defresi, kantuk,
menunjukkan gejala-gejala keracunan.
2.4 Motor Bakar
` Mesin pembakaran internal adalah mesin bakar yang mengubah
energi kimia dalam bahan bakar menjadi energi mekanik, biasanya tersedia
pada poros keluaran berputar. Energi kimia bahan bakar pertama-tama
dikonversi menjadi energi termal dengan cara pembakaran atau oksidasi
dengan udara di dalam mesin. Energi panas ini memunculkan suhu dan
tekanan gas di dalam mesin, dan gas tekanan tinggi kemudian mengembang
melawan mekanisme mekanis mesin. Perluasan ini adalah dikonversi oleh
hubungan mekanis mesin ke poros engkol berputar, yaitu output dari mesin.
Crankshaft, pada gilirannya, terhubung ke transmisi dan / atau power train
untuk mengirimkan energi mekanik yang berputar ke final yang diinginkan
menggunakan. Untuk mesin, ini akan sering menjadi pendorong kendaraan
(mis., Mobil, truk, lokomotif, kapal laut, atau pesawat terbang).
Sebagian besar mesin pembakaran internal adalah mesin bolak-balik
yang memiliki piston yang membalas bolak-balik dalam silinder secara
internal di dalam mesin. Jenis IC (Internal Combustion) lainnya mesin juga
ada dalam jumlah yang jauh lebih sedikit, yang penting adalah putaran
mesin.
Mesin reciprocating dapat memiliki satu silinder atau banyak,
hingga 20 atau lebih. Silinder itu dapat diatur dalam berbagai konfigurasi
geometris. Kisaran ukuran mulai dari mesin pesawat model kecil dengan
output daya sekitar 100 watt mesin stasioner multicylinder besar yang
menghasilkan ribuan kilowatt per silinder.
2.5 Model Alat Uji Performa Mesin
Dynamometer adalah sebuah alat untuk menghitung gaya atau percepatan
yang dihasilkan oleh mesin. Biasanya alat ini digunakan untuk mengukur
performa mesin kendaraan, ketika mesin berputar maka akan menghasilkan
gaya yang dapat dihitung untuk keperluan check up mesin.
Para teknisi mobil balap dan motor balap sudah tidak asing dengan
alat ini, karena alat ini sangat penting untuk mengetahui kecepatan pada
kendaraan yang mereka uji untuk mendapatkan torsi dan kekuatan tenaga
kuda (Horse Power) agar sang pembalap dapat memacu kendaraan mereka
dengan cepat dan stabil.
Dynamometer memiliki dua jenis untuk melakukan pengujian, antara lain :
Dynamometer mesin ( engine dyno)
Pada alat ini untuk mengukur percepatan atau jumlah suatu tenaga
dari sebuah mesin yang berputar, biasanya dynamometer mesin akan
memberi hasil pengukuran menggunakan satuan daya kuda atau
lebih dikenal (horse power). Satu tarikan tenaga kuda sama dengan
745 watt.
Dynamometer rangka ( chasiss dyno)
Alat yang satu ini dapat mengukur torsi pada mesin tanpa harus
memindahkan mesin tersebut dari rangka aslinya, alat ini biasanya
digunakan pada kendaraan untuk mengukur daya yang ada pada
putaran roller dyno seiring dengan perputaran pada ban mobil.
Gambar 2.2 Dynamometer on wheel test (Sumber : testindo.com)
Dalam melakukan pengujian dynamometer perlu untuk mempersiapkan alat
– alat agar proses pengujian berjalan maksimal dan aman, berikut alat untuk
pengujian :
1) Penunjuk Skala
Skala merupakan alat untuk menunjukan angka atau hasil dari suatu
pengukuran pada mesin, skala mempunyai dua macam yaitu, gram (g) dan
newton (N).
2) Komputer
Perangkat komputer ini digunakan untuk mengukur atau menganalisa
kecepatan yang telah dilakukan pengujian pada kendaraan bermotor atau
mobil.
3) Roller dyno
Roller dyno berfungsi untuk mengetahui kecepatan pada kendaraan dengan
adanya alat ini pengujian dilakukan tanpa harus melepaskan mesin dari
rangkanya.
4) Kipas angin
Pemberian kipas angin pada pengujian penting untuk dilakukan,
selain cairan pendingin yang ada di mesin pemberian kipas dapat membantu
suhu mesin agar tetap stabil, pengujian pada dyno test akan dilakukan
hingga putaran atas sehingga suhu mesin akan naik dengan cepat.
Pengujian menggunakan dynamometer biasanya hanya tersedia di
bengkel besar, bengkel modifikasi, dan pabrik. Setelah melakukan
pengujian pada kendaraan menggunakan dynamometer diharapkan pemilik
kendaraan bisa mengetahui kapasitas maksimal dari performa mesin,
sehingga jika terjadi gangguan atau masalah pada kendaraan bisa langsung
ditangani.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Diagram Alir
Metodologi penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen terhadap
motor SI (Spark Ignition) yang akan diuji, dapat di jelaskan sebagai berikut:
3.1.1. Metode Eksperimen
Suatu metode untuk menguji performa pada motor diesel yang
akan di uji dengan bahan bakar campuran ethanol dan solar
Pengujian yang dilakukan antara lain :
1. Pengujian performa dari motor bakar SI (Spark Ignition)
berupa torsi,daya dan SFC pada putaran yang variabel yaitu:
a) 4000 rpm
b) 5000 rpm
c) 6000 rpm
d) 7000 rpm
e) 8000 rpm
2. Pengujian dilakukan dengan campuran BBM Pertalite dan
bahan ethanol E0, E10, E15, E20, dan E25.
3.2 Diagram Alir Prosedur Penelitian
Berikut ini merupakan gambar diagram alir prosedur penelitian :