A. Permasalahan :
Terdapat tiga permasalahan yang saling kait-mengkait yang sedang dihadapi oleh bangsa
Indonesia akhir-akhir ini, yakni :
1). Fakta bahwa bangsa Indonesia adalah bangsa yang majemuk terdiri dari suku-suku bangsa,
dengan latar belakang sosio-budaya yang beraneka ragam. Kemajemukan ini tercermin dalam
berbagai aspek kehidupan, oleh karena itu diperlukan sikap yang mampu mengatasi ikatan-ikatan
primordial (kesukuan dan kedaerahan).
3). Kemajuan dalam bidang teknologi komunikasi massa dan transportasi, yang membawa
pengaruh terhadap intensitas kontak budaya antar suku maupun dengan kebudayaan dari
luar.
Khususnya dengan terjadinya kontak budaya dengan kebudayaan asing yang sangat intens,
penyebarannya berlangsung sangat cepat dengan jangkauan yang luas; sehingga terjadilah
perubahan orientasi budaya yang kadang-kadang menimbulkan dampak terhadap tata nilai
masyarakat, yang sedang menumbuhkan identitasnya sendiri sebagai bangsa.
1. adapun faktor tersebut adalah kurang terbentuknya karakter bangsa. Dalam suatu Negara,
sangat diperlukan rasa memiliki Negara oleh para penduduknya, jika karakter demikian
tidak ada dalam masyarakat maka akan dengan mudahnya sentimen primordial menyebar
luas dan sulit untuk dihilangkan, karena tidak ada kesadaran untuk membuat Negara
semakin lebih baik melalui pemilihan pemimpin yang tepat (yang tidak harus
mengedepankan perasaan kesukaan yang berlebihan pada etnis, agamanya).
B. Hakikat Hidup
a. Hidup itu buruk.
b. Hidup itu baik.
c. Hidup bisa buruk bisa baik, tetapi manusia tetap harus bisa berikhtiar agar hidup bisa
menjadi baik.
d. Hidup adalah pasrah kepada nasib yang telah ditentukan.
Hakikat atau tujuan hidup saya :
Hidup itu bisa baik bisa buruk, tergantung bagaimana kita menyikapi kehidupan itu sendiri.
Nasib kita memang sudah ditentukan oleh Allah, tapi bukan kah ada nasib yang bisa kita rubah
dengan cara berikhitiar? Itu yang menjadi pegangan saya. saya yakin kalo kita berusaha dengan
sungguh-sungguh nasib kita pasti bisa berubah. Membahas tentang nasib dan kehidupan, saya
disini ingin sedikit menceritakan atau membagikan tujuan atau hakikat hidup saya. Tujuan hidup
saya terbilang mainstream atau umum, apalagi tujuan hidup saya sebagai seorang anak yang
ingin membahagiakan orang tua saya disisa hidup mereka. Mainstream bukan? Karena saya rasa
itu tujuan hidup atau lebih tepatnya keinginan semua anak dimuka bumi ini. Saya ingin mereka
melihat saya sukses sesuai keinginan mereka. Tujuan hidup yang paling saya ingin kabulkan
dalam waktu dekat ini adalah saya ingin mendapat ipk minimal 3,00 disemester ini sesuai
keinginan ayah saya. Karena saya ingin menembus rasa kecewa mereka terhadap saya karena
saya tidak berhasil masuk ke kampus impian saya sesuai dengan janji saya kepada mereka.
Tujuan hidup saya yang lainnya juga bisa dibilang mainstream yaitu saya ingin menjadi hamba
yang benar-benar taat kepada agama saya. Kenapa hal itu menjadi salah satu tujuan hidup saya?
Ya karena bukan kah memang tujuan hidup kita di dunia ini? Karena kehidupan itu bukan hanya
di dunia saja bukan? Masih ada kehidupan lainnya yang akan kita tuju. Jadi saya ingin
menyiapkan kehidupan selanjutnya dari sekarang, supaya dikehidupan selanjutnya saya
mempunyai kehidupan yang lebih baik dari sekarang. Tujuan hidup saya yang lainnya tidak
akan saya ceritakan disini, biarkan itu jadi rahasia pribadi saya.
C. Hakikat Karya
a. Karya itu untuk menafkahi hidup.
Ada beberapa yang menganggap kerja adalah sesuatu yang harus dilakukan untuk bertahan
dalam kehidupan (survival). Dan saya termasuk dalam beberapa orang tersebut. Saya setuju
bahwa kerja merupakan salah satu cara untuk menafkahi hidup. Meskipun sebenarnya rezeki kita
sudah diatur oleh Yang Maha Esa. Tapi kalau kita hanya diam diri tidak bekerja, rezeki itu tidak
akan datang kepada kita. Dengan bekerja juga selain mendapat rezeki, bonusnya kita juga dapat
kehormatan jika ditempat kerja kita sudah mendapat jabatan yang disegani. Jadi intinya, menurut
saya kerja atau karya itu untuk menafkahi hidup, kehormatan hanya sebagai bonus. Karena
kehormatan selalu tidak dapat menolong kita dalam bertahan hidup.
b. Karya itu untuk kehormatan.
Ada juga yang berpendapat bahwa bekerja itu untuk mendapatkan pangkat, jabatan, bahkan ada
yang berpikir bekerja untuk meninggikan prestasi. Bukan harta yang dicari, namun status sosial
yang dimiliki setiap individu.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Terdapat banyak nilai kehidupan yang ditanamkan oleh setiap budaya yang ada di dunia. Nilai
kebudayaan pasti berbeda-beda pada dasarnya tetapi kesekian banyak kebudayaan di dunia ini
memiliki orientasi-orientasi yang hampir sejalan terhadap yang lainnya. Jika dilihat dari lima
masalah dasar dalam hidup manusia, orientasi-orientasi nilai budaya hampir serupa.
Terdapat lima masalah dasar dalam hidup yang menentukan orientasi nilai budaya manusia
(kerangka Kluckhohn) :
1. Hakikat hidup
2. Hakikat karya
3. Persepsi manusia tentang waktu
4. Pandangan terhadap alam
5. Hubungan manusia dengan alam
B. Saran
Dalam penyusunan makalah ini masih terdapat banyak kekurangan dan kesalahan, baik dari segi
penulisan maupun dari segi penyusunan kalimatnya dan dari segi isi juga masih perlu
ditambahkan. Oleh karena itu, saya sangat mengharapkan kepada para pembaca makalah ini agar
dapat memberikan kritikan dan masukan yang bersifat membangun.