NPM : 201910115268
Kelas : 4a4
Pancasila dalam kedudukanya ini sering disebut sebagai dasar filsafat atau dasar
falsafah negara (Philosofische Gronslag) dari Negara, ideologi negara atau
Statsidee, dalam pengertian ini pancasila merupakan dasar nilai serta untuk
mengatur pemerintahan negara atau dengan kata lain perkataan. Konsekuensinya
seluruh pelaksanaan dan penyelenggara Negara terutama segala peraturan
perundang-undangan termasuk proses reformasi dalam segala bidang dewasa ini
dijabarkan dan diderivasikan dari nilai-nilai pancasila. Maka pancasila merupakan
sumber dari segala sumber hukum, pancasila merupakan sumber kaidah hukum
negara yang secara konstitusional mengatur negara Republik Indonesia beserta
seluruh unsur-unsurnya yaitu rakyat wilayah, beserta Negara.
Pancasila sebagai dasar negara mendasari pasal-pasal dalam UUD 1945. Serta
menjadi cita-cita hukum yang dituangkan dalam peraturan perundang-undangan.
Pancasila sebagai dasar negara Pancasila sebagai dasar negara, berarti Pancasila
dijadikan pedoman dalam bertingkah laku dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara. Pembukaan UUD 1945 alinea ke-4 menegaskan, bangsa
Indonesia memiliki dasar dan pedoman dalam berbangsa dan bernegara yaitu
Pancasila
negara adalah berguna sebagai Pedoman hidup bangsa yang dimana artinya
apapun yang dilakukan oleh seluruh masyarakat indonesia berpatok pada
Pancasila. jika tindakan yang kita lakukan tidak sesuai dengan isi Pancasila maka
sifat tersebut bisa dianggap kurang tepat/sala
2. Pancasila sebagai sumber tertib hukum
Sumber dari tertib hukum Republik Indonesia adalah pandangan hidup, kesadaran
dan cita-cita hukum serta cita-cita moral yang meliputi suasana kejiwaan serta
watak dari bangsa Indonesia, ialah cita-cita mengenai kemerdekaan individu,
kemerdekaan bangsa, peri-kemanusiaan, keadilan sosial, perdamaian nasional dan
mondial, cita-cita politik mengenai sifat bentuk dan tujuan Negara, cita-cita moral
mengenai kehidupan kemasyarakatan dan keagamaan sebagai pengejawantahan
daripada Budi Nurani Manusia.
Pancasila disebut sebagai sumber dari segala sumber hukum karena merupakan
pedoman hidup masyarakat Indonesia secara umum dan diamalkan dalam
kehidupan sehari-hari, mulai dari dasar hukum keluarga, peraturan di sekolah
hingga ada pelajaran kewarganegaraan, sebagai alat dasar pembentukan norma di
masyarakat dan adat-istiadat setempat, serta menjadi dasar kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan, bernegara.
Selain daripada itu Pancasila sendiri menjadi sumber dari penyelenggaraan hukum
di Indonesia dan menjadi dasar dalam pelaksanaan keadilan di ranah hukum. Oleh
karenanya banyak pengkajian yang dilakukan terhadap Pancasila sebelum
memutuskan sesuatu. Bahkan ada studi Pancasila tersendiri, misalnya dalam studi
ilmu filsafat.
Beberapa alasan di antaranya karena Pancasila merupakan pandangan hidup
bangsa Indonesia sehingga Pancasila merupakan tujuan sekaligus keinginan yang
ingin dicapai oleh bangsa ini melalui para pendirinya dahulu. Pancasila disebut
sebagai sumber dari segala sumber hukum karena merupakan peraturan dan
pokok-pokok hukum dari ranah paling bawah hingga yang paling atas. Pancasila
sendiri merupakan pedoman hidup bagi bangsa Indonesia dan menjadi kepribadian
sekaligus cita-cita bangsa Indonesia yang ingin diraih dan juga pondasi utama
terbentuknya bangsa.
Meskipun Pancasila sebagai sumber segala sumber hukum memiliki rumah hukum
baik melalui TAP MPR maupun UU No. 10 Tahun 2004 yang kemudian diganti
dengan UU No. 12 Tahun 2011 tetap saja tidak menjamin kedudukan Pancasila
dalam sistem hukum nasional Indonesia. Oleh karena itu, diperlukan beberapa
upaya agar Pancasila sebagai sumber segala sumber hukum tidak hanya sebatas
memiliki rumah hukum tetapi dapat diterapkan dalam sistem hukum.
Apabila dikaitkan dengan dua jenis sumber hukum di atas, maka Pancasila
termasuk sumber hukum yang bersifat materiil sedangkan yang bersifat formil
seperti peraturan perundang-undangan, perjanjian antarnegara, yurisprudensi dan
kebiasaan. Pancasila sebagai sumber hukum materiil ditentukan oleh muatan atau
bobot materi yang terkandung dalam Pancasila. Setidaknya terdapat tiga kualitas
materi Pancasila yaitu: pertama, muatan Pancasila merupakan muatan filosofis
bangsa Indonesia. Kedua, muatan Pancasila sebagai identitas hukum nasional.
Ketiga, Pancasila tidak menentukan perintah, larangan dan sanksi melainkan hanya
menentukan asas-asas fundamental bagi pembentukan hukum (meta-juris).
Penempatan Pancasila sebagai sumber dari segala sumber hukum negara adalah
sesuai dengan Pembukaan UUD 1945 alinea keempat yaitu Ketuhanan Yang Maha
Esa, Kemanusiaan yang adil dan beradab, Persatuan Indonesia, Kerakyatan yang
dipimpin oleh hikmat yang dipimpin oleh Permusyawaratan / Perwakilan, dan
Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia .