Sinopsis Terlalu Tampan - Draft 5a-1

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 6

TERLALU TAMPAN

Synopsis
DRAFT 5

25 April 2018

Story
by
Haqi Achmad

Prepared
by
Haqi Achmad

SKRIPTURA
2018

All contents of this document are confidential and protected by copyright by Visinema Pictures 2018
Synopsis:
Kulin yang terlalu tampan hidup di dunianya sendiri.
Trauma masa kecil karena dimusuhi dan ditinggalkan teman
membuat Kulin berhenti belajar di sekolah umum ketika ia
duduk di kelas 4 SD. (Part MLI: Kasus Trauma masa SD Kulin)

Setelah itu, Kulin terbiasa bersembunyi di rumah, mengisi


waktu dengan membaca/nonton di laptop/main games dan
homeschooling di ‘bilik pengakuan dosa’ di teras belakang.
Kulin menolak bertatap muka dengan orang selain Pak
Archewe, Bu Suk, dan Mas Okis —kakaknya. Setiap kali
petugas delivery/pengemudi ojek online datang mengantarkan
makanan, Kulin menemuinya sambil mengenakan helm.

Ketenangan hidup Kulin terguncang ketika Kulin sedang


mengambil makanan di dapur, ia mendengar Pak Archewe dan
Bu Suk berdebat mencari solusi keluar dari kesulitan
ekonomi keluarga mereka. Terkuaklah bahwa penyebab utamanya
adalah tabungan keluarga yang habis untuk membayar biaya
homeschooling Kulin. Kulin terguncang sekaligus bingung.
Di satu momen makan malam keluarga, Kulin pun menyatakan
ia mau berhenti homeschooling dengan satu syarat: ia masuk
sekolah homogen.

Syarat dari Kulin diterima.


Bu Suk merayakan kembalinya Kulin ke sekolah dengan membuat
tumpeng. Di hari pertama menjadi siswa SMA H, Mas Okis
mengantarkan Kulin naik motor. Setelah turun dari motor,
Kulin tidak melepas helmnya dan langsung memasuki area
sekolah, mencari kelasnya, dan berdiri di lorong depan
kelas hingga bel berdering. Setelah seisi kelas masuk,
Kulin duduk di kursi kosong yang ada di tengah kelas sambil
tetap mengenakan helm. Meski seisi kelas heboh memaksanya
melepas helm, Kulin tidak bereaksi.

Satu hal yang tidak diprediksi Kulin: guru di jam


pertamanya adalah seorang perempuan, Ibu Mar, Guru
perempuan yang terkenal killer di SMA H. Kulin panik dan
gelisah. Terlebih saat Ibu Mar mulai memaksa Kulin melepas
helm atau melaporkannya kepada Kepala Sekolah. Kulin tak
punya pilihan. Kulin pun membuka helm. Ibu Mar pingsan
melihat ketampanan Kulin. Suara ambulance tidak lama
terdengar dari kejauhan. Semua siswa geger.

Semua siswa berkerumun di pintu dan jendela kelas Kulin.


Mereka penasaran siapa siswa baru yang membuat Bu Mar
pingsan. Kulin duduk tidak nyaman. Ia merasa seperti objek
wisata satu sekolah. Di kerumunan itu, ada Sidhi, ketua
Geng #PernahTampan menatap Kulin sambil berpikir. (Part
MLI: Eskalasi dari siswa yang geger melihat ketampanan
Kulin hingga membuat Kulin tidak tahan berada di sekolah)

All contents of this document are confidential and protected by copyright by Visinema Pictures 2018
Bingung dan tidak nyaman dengan kondisi di sekolah, Kulin
lari dan pulang ke rumah sebelum jam pelajaran berakhir.
Tepat ketika Kulin pulang dan bercerita ke Bu Suk tentang
momen dramatis di hari pertamanya, Bu Suk malah menyodorkan
tumpeng untuk merayakan pertama kalinya Kulin merasa
frustrasi dan curhat kepadanya. Setiap rasa harus
dirayakan-begitu prinsip Bu Suk. Mendengar Kulin di-bully,
Pak Archewe menyarankan Kulin untuk speak-up; lawan dengan
kata-kata kotor! Sementara Mas Okis, menyarankan Kulin
untuk lebih cuek. Menurut Mas Okis, manusia tampan gak
perlu ngurusin problem receh dari manusia-manusia kurang
tampan.

Esok harinya, Kulin kembali di-bully.


Beberapa veteran #PernahTampan -dipimpin oleh Sidhi- yang
sengaja tidak meluluskan diri selama bertahun-tahun sebelum
prom gabungan dengan SMA W (sekolah homogen cewek) terjadi,
menjebloskan Kulin ke kepanitiaan prom dan mengharuskannnya
menyelenggarakan prom gabungan yang telah lama absen. Kibo
yang juga tergabung di kepanitiaan prom menawarkan diri
untuk membantu, tapi Kulin yang punya trauma pertemanan
tidak langsung membuka diri. Sebagai seksi acara di
kepanitiaan prom, Kulin dan Kibo sering menghabiskan waktu
bersama membuat proposal. Setiap berinteraksi, Kibo selalu
membantu Kulin dan menunjukkan ketulusannya untuk menjadi
teman Kulin.

Karena terlihat dekat dan sama-sama menjabat sebagai seksi


acara, keduanya diharuskan mendatangi SMA W untuk
menyerahkan serta menjelaskan proposal. Ketika motor Kibo
tiba di depan SMA W, terdengar teriakan seorang siswi dari
balkon lantai 1, “Eh, ada cowok! Ada cowok!”. Sontak semua
siswi keluar kelas untuk melihat siapa yang datang.

Ketika Kibo membuka helm, terdengar teriakan lebih keras


dari sebelumnya, “yah, nggak ganteng! Pulang aja! Pulang!”.
Semua siswi yang memenuhi lantai dasar dan balkon ikut
berteriak menghujat Kibo. Melihat Kibo di-bully, rasa
simpatik Kulin untuk Kibo muncul. Kibo menyuruh Kulin
tenang dan membisikan pada Kulin bahwa apapun yang terjadi,
Kulin jangan pernah membuka helmnya di hadapan siswi-siwi
SMA W. Upaya Kibo melindunginya membuat Kulin terenyuh.
Kulin pun melepas helm. Sedetik kemudian, muncullah shot
bom Hiroshima-Nagasaki.

Situasi mendadak heboh, Kulin dan Kibo pun segera pergi


dari SMA W. Kulin dan Kibo tertawa mengingat kejadian ajaib
yang baru mereka alami barusan. Sore itu, Kulin akhirnya
membuka diri terhadap Kibo dan menjadi teman baiknya. Kulin

All contents of this document are confidential and protected by copyright by Visinema Pictures 2018
mengajak Kibo ke rumah, Bu Suk menyambut kedatangan Kibo
dengan menyiapkan tumpeng.

Kehebohan di SMA W menjadi berita besar, bahkan sampai


masuk surat kabar, portal online, dan televisi. Kegantengan
Kulin —beserta informasi pribadi mengenai kehidupannya
langsung tersebar. Ketika Kulin ingin pulang, rumahnya
sudah ramai dikunjungi cewek-cewek yang camping di jalan
depan rumahnya.

Dari pintu belakang, Kulin berupaya masuk dan ia terkejut


ketika melihat Bu Suk malah mengadakan tur The Life of Mas
Kulin di dalam rumah hingga masuk kamar Kulin. Di depan
pintu masuk, ada Pak Archewe menjual tiket masuk tour dan
merchandise tentang Kulin. Melihat itu, Kulin luar biasa
kecewa. Ketika Kulin mengancam ingin kabur dari rumah, Bu
Suk malah membuat tumpeng dan merayakannya, Pak Archewe
justru bangga dengan sikap tegas Kulin minggat dari rumah.
Okis yang melihat Kulin pergi segera mengejarnya.. hanya
untuk memberikan kartu ATM miliknya. Semua anggota
keluarganya mendukung Kulin untuk minggat. Kulin pun benar-
benar pergi.

Di perjalanan keluar dari rumah, Kulin malah dikejar oleh


fans-fansnya. Kulin tersudut dan naik ke rooftop sebuah
gedung. Ia putus asa dan nyaris memutuskan untuk melompat.
Rere, cewek cuek berseragam SMA W yang kebetulan ada di
sana menilai Kulin dramatis dan berlebihan. Berbeda dengan
cewek lain yang bersikap luar biasa baik, Rere malah
bersikap ketus. Statement ketus Rere bahkan berhasil
membuat Kulin membatalkan rencananya lompat. Kulin
merasakan hal berbeda. Kulin penasaran.

Rasa penasaran Kulin membuatnya mengajak Kibo kembali ke


SMA W dengan modus untuk menyerahkan proposal —padahal
sebenarnya ia ingin mencari Rere. Ketika Kulin dan Kibo
kembali datang untuk menyerahkan proposal, Amanda -sang
terlalu cantik- yang kemarin tidak masuk karena harus
shooting, langsung jatuh hati dengan Kulin dan tentu saja
langsung meloloskan proposal prom gabungan dengan tujuan
agar ia bisa terus berdekatan dengan Kulin. Bukannya
menyambut atensi Amanda, Kulin malah cabut dengan alasan
kebelet ke toilet. Ketika melihat Rere sedang serius
membaca sambil mendengarkan musik dengan walkman di lorong
sekolah, Kulin terpana. Kulin mendekati Rere dan
mengabarkan bahwa ia adalah perwakilan seksi acara dari SMA
H untuk prom gabungan. Rere yang tidak tertarik dengan prom
hanya merespons singkat dan bilang bahwa ia gak akan mau
buang-buang waktu buat ke prom.

All contents of this document are confidential and protected by copyright by Visinema Pictures 2018
Kibo yang dulu pernah satu SMP dengan Rere langsung
membantu keinginan Kulin untuk membuat prom idaman Rere.
Di rumah, Mas Okis membantu Kulin dengan mewariskan buku
Diary Orang Ganteng yang berisi cerita perjalanannya dalam
melancarkan modus ke para cewek. Meski awalnya merasa buku
itu gak penting, diam-diam Kulin membaca dan melakukan tips
di buku itu untuk mendekati Rere —-yang seringnya tidak
berjalan mulus. (Part MLI: jurus dari Diary Orang Ganteng
yang dicoba Kulin dan gagal)

Ketika Kulin ditekan teman-teman di sekolah untuk membuat


prom yang keren, Kibo selalu ada. Ketika Kulin dikejar-
kejar gerombolan cewek terlalu dari SMA W, Kibo selalu ada
untuk melindunginya. Tak jarang ia menyamar menjadi Kulin
mengenakan helm agar Kibo yang dikejar sedangkan Kulin
kabur lewat jalan sepi. Pertemanan Kulin dan Kibo gak main-
main.

Semua menjadi berbeda ketika Kulin mengetahui bahwa Rere


menyukai Kibo. (Part MLI: Bagaimana Kulin bisa tahu Rere
suka Kibo). Kulin marah dan merasa dikhianati. Kemarahan
Kulin membuatnya bertindak di luar kendali. Setelah membaca
salah satu cerita di Diary Orang Ganteng, untuk pertama
kalinya Kulin menggunakan ketampanannya untuk mencapai yang
ia mau dan membuat hubungan Rere + Kibo berantakan. Ketika
Rere dan Kibo renggang, Kulin datang —-tapi Rere malah
mengusirnya.

Kulin merasa serba salah.


Kondisi menjadi lebih buruk ketika Kibo mengetahui bahwa
Kulin adalah dalang di balik kericuhan ini. Kibo
mengutarakan kekecewaannya pada Kulin dan memutuskan
pertemanan mereka. Kulin merasa bersalah. Kulin merasa ia
telah melakukan sesuatu yang jahat persis seperti hal yang
dulu pernah dilakukan temannya semasa SD kepadanya.

Hari-hari Kulin mendadak berubah. Di sekolah, gak ada lagi


keceriaan bersama Kibo. Di kepanitiaan prom, gak ada lagi
orang yang selalu duduk di samping Kulin. Di rumah, gak ada
lagi orang yang menemani Kulin main games. Kulin kembali
menjadi Kulin yang kita lihat di awal. Menolak berinteraksi
dengan siapapun.

Melihat Kulin yang mati rasa terhadap semua hal, tidak ada
tumpeng kali ini dari Bu Suk. Keluarga Kulin pun pasrah
jika Kulin akhirnya harus seumur hidup hanya berinteraksi
dengan mereka bertiga.

Kulin membersihkan barang-barang yang mengingatkannya


dengan kehidupannya di SMA. Ia menemukan Diary Orang
Ganteng di atas mejanya. Awalnya ia urung membukanya dan

All contents of this document are confidential and protected by copyright by Visinema Pictures 2018
ingin langsung memasukkan ke dalam box. Tapi ia ingin
melihat untuk yang terakhir kalinya setiap lembar kertas
di dalam buku itu. Di tengah buku, ia menemukan bahwa ada
2 lembar kertas tertempel yang membuatnya melewatkan 1
cerita Okis yang tak pernah ia baca sebelumnya. Di dalam
halaman tersebut, Okis bercerita bahwa hari itu adalah
pertama kalinya ia ditolak wanita. Tapi Okis tidak larut
dalam kesedihan karena ia ingat kutipan dari Oscar Wilde:
To love oneself is the beginning of a lifelong romance.
Tanpa cinta untuk diri sendiri, kita tidak akan bisa
memulai kebahagian kita dengan siapapun. - Okis

Kulin pun tersadar bahwa selama ini ia selalu


menggantungkan kebahagiaannya pada cara orang lain di
sekitarnya memperlakukannya; sesuatu yang tak mungkin bisa
ia kontrol. Padahal, syarat pertama dari kebahagiaan
adalah: menerima diri sendiri. Menerima ketampanannya. Hal
yang tidak pernah ia lakukan selama ini.

Kulin bergerak untuk merapikan hidupnya.


Di akhir masa SMA, Kulin berjuang mengatur jadwal belajar
menuju UN, berupaya mendekatkan Kibo dengan Rere, serta
melaksanakan prom gabungan yang mengakomodasi beragam
kepentingan.

Setelah jungkir balik, kerja keras Kulin terbayar lunas.


UN berjalan lancar. Kibo dan Rere akhirnya bersama. Prom
pun berlangsung super meriah. Rere akhirnya mau datang ke
prom karena musik di prom adalah musik kesukaannya: Musik
Dangdut. Untuk merayakan keberhasilan Kulin, Bu Suk telah
menyiapkan tumpeng istimewa untuk semua orang yang hadir
di prom. Satu tumpeng untuk satu orang. Kulin pun tahu,
keluarganya tidak pernah benar-benar jatuh miskin. Ia
terseyum. Bersyukur. Tanpa kebohongan yang dibuat
keluarganya, ia tidak akan pernah menemukan alasan untuk
mencintai hidupnya dan.. ketampanannya.

The End

All contents of this document are confidential and protected by copyright by Visinema Pictures 2018

Anda mungkin juga menyukai