vain @) VAMNS VLW.L VMISIA ‘vac tefous ipeding a youd
Fisika Tata Surya
Prof. Dr. Suryadi Siregar, DEA.
Program Studi Astronomi
FMIPA
Fakultas Matematika dan imu Pengetahuan Alam
Institut Teknologi BandungSuryadi Siregar Tata Surya
ET
0 jika pa <0,45pm
n(a)=} (2a-0,9)a" _jika 0.45pm < pa < 1.3m
jika pa > 13am
Dimana a, adalah radius partikel dan rapat massa dalam g/cm’.
Distribusi ukuran dan umur partikel pada ekor komet diperlihatkan
pada gambar berikut
Gambar 3- 7 Distribusi ukuran dan umur bulir (life time) debu pada ckor komet
untuk berbagai selang waktu. Debu dengan uur yang sama disebut synchrone.
Sedangkan distribusi debu dengan ukuran yang sama disebut syndyne.
3.6 Evolusi Fisis Komet
Komet adalah anggota Tata Surya yang memiliki periode
orbit beragam, jumlah komet cukup banyak, periode orbit komet
dapat berubah akibat evolusi demikian pula bentuk fisiknya.
Kemet memiliki massa relatif kecil dan periode orbit yang panjang.
Kondisi ini mengindikasikan adanya evolusi komet (baik internal
maupun eksternal ). Kajian atas evolusi fisik komet dilakukan saat
komet mendekati Matahari (sekitar perihelion). Berdasarkan
~100~Suryadi Siregar ta Surya
bentuknya, komet dapat dibedakan dalam tiga bagian; kepala, ekor
dan koma. Bagian kepala, yang terdiri dari inti, dan koma, serta ekor
komet, Bagian inti komet, berbentuk gumpalan materi beku, yakni
gumpalan es dimana bulir-bulir debu direkatkan bukan hanya oleh
es (H,O), tetapi juga oleh es (salju) yang diperoleh melalui
solidifikasi gas-gas yang mudah menguap pada temperatur rendah
seperti CO:,CH,, NH:. Dengan demikian inti komet terdiri dari es,
clatchrate (molekulatom) yang tersimpan dalam es (HO, bulir
debu). Bagian Koma terdiri dari gas dan debu, akibat penguapan inti
komet oleh radiasi Matahari, semakin dekat komet ke matahari
maka ukuran kecerlangan koma juga meningkat.
Ekor Komet memanjang dan menjauhi Matahari, terbentuk
akibat tekanan radiasi dan angin Matahari. Akibat tckanan radiasi
Matahari, partikel debu akan didorong keluar dari koma dan
menjauhi koma. Gaya gravitasi Matahari menyebabkan pancaran
partikel debu akan melengkung. Ekor koret jenis ini disebut ekor
debu sedangkan ekor komet yang diakibatkan oleh angin Matahari
dinamakan eckor ion, yakni pancaran partikel searah dengan
pancaran angin Matahari. Ada banyak hipotesa mengenai keadaan
awal dan proses evolusi komet. Salah satu hipotesa dinamakan
evolusi thermal inti komet. Hipotesa ini menyatakan evolusi inti
komet akan dipengaruhi oleh sumber-sumber panas internal dan
eksternal (seperti radiasi matahari, sinar kosmik, peluruhan
radioaktif) sublimasi, reaksi kimia, serta fase transisi,
Evolusi termal inti komet dibagi dalam dua fase yaitu panjang dan
pendek;
1. Fase panjang terjadi saat komet berada pada jarak yang jauh dari
Matahari (orde waktu tata surya)
~101~Suryadi jiregar Tata Surya
2. Fase pendek, terjadi saat komet berada dalam orbit Tata Surya
(evolusi termal baru dimulai)
3.7 Model inti komet
Model inti komet dibagi 2 yaitu;
1. Model yang berhubungan dengan penentuan temperatur
permukaan dan akibat-akibatnya
2. Model yang berhubungan dengan proses-proses internal
Menurut Whipple, komet terdiri dari campuran es. Model thermal
inti komet dikonsentrasikan pada penentuan temperatur permukaan
dengan memecahkan masalah difusi panas dan persamaan
kescimbangan panas. Pemahaman terhadap model thermal inti
komet merupakan dasar memahami karaktersitik utama dan
mekanisme evolusi sebuah komet. Inti komet terdiri dari bongkahan
es yang tercampur dengan bermacam-macam zat. Alasan
pendukung teori ini adalah;
1. Nisbah yang relatif cukup besar antara material yang mudah
menguap (volatile) dengan yang tidak mudah menguap. Pada saat
komet berada di sekitar perihelium proses kehilangan gas terus
terjadi berulang-ulang selama bebcrapa kali periode revolusinya.
Untuk komet dengan periode pendek bisa jadi ia akan kehilangan
intinya setelah beberapa kali melewati perihelium
2.” Fenomena yang disebabkan oleh gaya non gravitasional, tidak
berkorelasi dengan model sandbank
3. Tidak terlihat kesamaan penampakan komet disekitar
perihelium, saat mendekati maupun sesudah melewati
4. Pecahnya inti komet tidak dapat dicocokkan dengan model
sandbank dan sulit untuk menjelaskan inti terdiri dari material
berukuran besar
~102~