Anda di halaman 1dari 39

Gumpalan cahaya yang kabur, yang dinamakan kuasar, terletak sejauh 2 x 10e tahun

cahaya dari bumi. Yang muncul dari kanan bawah dari kuasar itu adalah sebuah pancaran
terang (diperlihatkan dalam kotak) yang secara kasar mempunyai panjang 200.000 tahun
cahaya. Pancaran ini terbuat dari material yang telah disemburkan dari kuasar itu pada laju
yang sebanding dengan laju cahaya. Untuk menjelaskan gerak seperti itu, diperlukan teori
relativitas khusus.

39-1 Peruonnulunru Relativitas mempunyai konsekuensi penting dalam semua


bidang fisika, termasuk termodinamika, elektromagnetisme,
Ketika awal tahun 1905, Albert Einstein hanyalah seorang optika, fisika atom dan nuklir, dan fisika energi-tinggi. Walau-
pegawai berumur 25 tahun yang tidak terkenal di kantor paten pun banyak dari hasil yang diturunkan dalam bab ini mungkin
di Swiss. Menjelang akhir tahun 1905 yang mengagumkan bertentangan dengan intuisi Anda, namun teori ini sangat sesuai
tersebut, dia telah mempublikasikan tiga jurnal ilmiah yang dengan pengamatan eksprerimental.
luar biasa pentingnya. Salah satu di antaranya adalah sebuah
analisis gerak Brown, yang kedua (untuk ini dia dianugerahi
Hadiah Nobel) adalah mengenai efek foto listrik. Dalam jumal 39-2 lruvnnrnru DARr HuKUM-HUKUM Ftsrxn
ilmiah yang ketiga, Einstein memperkenalkan teori relativitas
khusus (special theory of relativity)-nya, mengusulkan perom- DALIL PERTAMA EINSTEIN
bakan drastis dalam konsep Newton mengenai ruang dan waktu.
Teori relativitas khusus itu telah membuat perubahan yang Dalil pertama Einstein, yang dinamakan prinsip relativitas
sangat luas dalam pemahaman kita mengenai alam, tetapi Qtrinciple of relativity) menyatakan: hukum-hukum fisika
Einstein mendasarkan teorinya pada dua dalil yang sederhana adalah sama dalam tiap-tiap kerangka acuan inersia. Jika
saja. Satu dalil menyatakan bahwa hukum-hukum fisika adalah hukum-hukum itu dibedakan, maka perbedaan tersebut dapat
sama dalam semua kerangka acuan inersia: dalil yang lainnya membedakan satu kerangka inersia dari kerangka lainnya atau
menyatakan bahwa laju cahaya dalam ruang hampa adalah dapat membuat satu kerangka yang bagaimanapun lebih
sama dalam semua kerangka inersia. Usulan-usulan yang "benar" dibandingkan kerangka lainnya. Inilah dua contohnya.
bunyinya tidak memerlukan pemikiran lama ini mempunyai Misalnya, Anda mengawasi dua anak yang bermain menangkap
implikasi yang sangat jauh. Tiga di antaranya diberikan di bola sementara Anda bertiga berada dalam sebuah kereta api
sini: (1) Peristiwa-peristiwa yang terjadi serempak untuk se- yang bergerak dengan kecepatan konstan. Pengamatan Anda
orang pengamat mungkin tidak terjadi serempak untuk peng- mengenai gerak bola itu, tak peduli bagaimanapun telitinya
pengamatan itu dilakukan, tidak dapat menceritakan kepada
amat lain. (2) Bila dua pengamat yang bergerak relatif satu
terhadap yang lain mengukur sebuah interval waktu atau se- Anda seberapa cepat (atau apakah) kereta tersebut bergerak.
buah panjang, kedua pengamat itu mungkin tidak akan men- Hal ini dikarenakan hukum mekanika (hukum-hukum New-
dapatkan hasil yang sama. (3) Supaya prinsip kekekalan ton) adalah sama dalam tiap-tiap sistem inersia.
momentum dan energi berlaku dalam semua sistem inersia, Sebuah contoh lain adalah tegangan gerak elektrik (tge)
maka hukum kedua Newton dan persamaan untuk momentum lelectromotive force (emfll yatg diinduksi dalam sebuah koil
dan energi harus direvisi. kawat oleh sebuah magnet permanen yang bergerak di
650 BAB 39 RELATIVITAS

dekatnya. Dalam kerangka acuar di mar.a koil itu stasioner (Gambar 39-la), magnet yang
bergerak itu menyebabkan perubahan fluks magnetik yang melalui koil tersebut, dan ini
menginduksi sebuah tge. Dalam sebuah kerangka acuan yang berbeda di mana magnetnya
stasioner (Gambar 39-1b), gerak koil melalui sebuah medan magnetik akan menginduksi
tge. Menurut prinsip relativitas, kedua sudut pandang ini berlaku sama, dan keduanya harus
meramalkan tge induksi yang sama. Seperti yang kita lihat dalam Bab 30, hukum induksi
I
r$ Faraday dapat diaplikasikan untuk deskripsi yang manapun, dan itu tentu memenuhi
persyaratan ini. Jika situasi magnetik yang bergerak dan situasi koil yang bergerak ttu tidak
memberikan hasil-hasil yang sama, maka kita dapat menggunakan eksperimen ini untuk
membedakan satu kerangka inersia dari kerangka inersia lamanya. Ini akan bertentangan
dengan prinsip relativitas.
Yang tidak kalah pentingnya adalah ramalan mengenai laju radiasi elektromagnetik
yang diturunkan dari persamaan Maxwell (Subbab 33-3). Menurut analisis ini, cahaya dan
semua gelombang elektromagnetik lain berjalan dalam ruang hampa dengan sebuah laju
yang konstan, yang sekarang didefinisikan secara eksak sebesar 299.192.458 m/s. (Kita
seringkali menggunakan nilai aproksimasi c = 3,00 x 108 m,/s, yang berada dalam satu
bagian dalam 1000 dari nilai eksak itu.) Seperti yang akan kita lihat, laju cahaya dalam
ruang hampa selalu memainkan sebuah peranan utama dalam teori relativitas.

DALIL KEDUA EINSTEIN


Selama abad kesembilan belas, kebanyakan fisikawan percaya bahwa cahaya berialan melalui
sebuah medium hipotetik yang dinamakan eter, persis seperti gelombang suara berjalan
melalui udara. Jika demikian, maka laju cahaya yang diukur oleh pengamat akan bergantung
pada geraknya relatif terhadap eter itu dan karena itu maka akan berbeda dalam arah yang
berbeda. Eksperimen Michelson-Morley, yang dijelaskan dalam Subbab 37*6, adalah sebuah
usaha untuk mendeteksi gerak bumi relatif terhadap eter tersebut. Loncatan konseptual
Einstein adalah untuk mengenal bahwa jika persamaan Maxwell berlaku maka laju cahaya
dalam ruang hampa harus juga sama dalam semua kerangka acuan inersia, maka kecepatan
cahaya dalam vakum seharusnya sama dalam semua kerangka acuan inersia dan dalam
(b) semua arah. Faktanya, Michelson dan Morley tidak mendeteksi adanya gerak eter yang
menyeberang bumi, dan konsep eter itu telah dibuang. Walaupun Einstein mungkin belum
Gambar 39-1 Hasil yang sama dari mengetahui hasil negatif ini, namun hasil ini mendukung hipotesisnya yang berani mengenai
dua kerangka acuan berbeda. (a) Dalam kekonstanan laju cahaya dalam ruang hampa.
kerangka acuan dari koil itu, magnet Jadi, Einstein mengemukakan dalilnya yang kedua; Laju cahaya dalam ruang hampa
yang bergerak menambah fluks mag-
adalah sama dalam semua kerangka acuan inersia dan tidak bergantung pada gerak
netik yang melalui koil stasioner. rer-
masuk sebuah tge. (b) Dalam kerangka sumber itu. Marilah kita pikirkan tentang apa maksudnya. Misalnya dua pengamat mengukur
acuan dari magnet itu, koil yang ber- laju cahaya itu dalam ruang hampa. Seorang berada dalam keadaan diam terhadap sumber
gerak menambah fluks magnetik untuk cahaya itu, dan orang lainnya bergerak menjauhi sumber cahaya itu. Keduanya berada
menginduksi tge itu.
dalam kerangka-kerangka acuan inersia. Menurut prinsip relativitas, kedua pengamat itu
harus mendapatkan hasil yang sama, meskipun kenyataannya yang seorang bergerak terhadap
orang lainnya.
Jika ini kelihatannya terlalu mudah, tinjaulah situasi yang berikut. Sebuah pesawat
ruang angkasa yang bergerak melewati bumi pada laju 1000 m/s menembakkan sebuah
misil (atau peluru) lurus ke depan dengan laju sebesar 2000 m/s (relatif terhadap pesawat
ruang angkasa itu), (Gambar 39-2). Berapakah laju misil itu relatif terhadap bumi?
Jawabannya sederhana, Anda mengatakan; ini adalah soal dasar dalam kecepatan relatif
(Subbab 3-6). Jawaban yang benar menurut mekanika Newton adalah 3000 m/s. Tetapi
sekarang misalnya pesawat ruang angkasa itu menyalakan sebuah lampu sorot, yang
menunjuk dalam arah yang sama ke mana misil ditembakkan. Seorang pengamat pada
pesawat ruang angkasa itu mengukur laju cahaya yang dipancarkan oleh lampu sorot dan
mendapatkan nilai c. Menurut pembahasan sebelumnya gerak cahaya setelah meninggalkan
sumber itu tidak dapat bergantung pada gerak sumber. Maka pengamat di bumi yang
mengukur laju dari cahaya yang sama ini harus juga mendapatkan nilai c, bukan c + 1000
m/s. Hasil ini sepertinya bertentangan dengan akal sehat. Tetapi "akal sehat" adalah intuisi
yang didasarkan pada pengalaman sehari-hari, dan ini biasanya tidak termasuk pengukuran
laju cahaya.
FISIKA UNIVERSITAS 651

t'.a y s'
--.....ffi v,rzrs, = 2000 m/s _
," 1iq
-'%:...,: 4%.
866A#gq ,-i.i*i;
----+J* \&ss*' ts cprsr-s*r @ nes&t w*
ls'rr = 1000 m/s vvre = 2000 m/s + 1000 m/s vsrr = 1000 rn/s vr,rt*c*1000m/s

(a) (b)

Gambar 39-2 Sebuah pesawat ruang angkasa (S') bergerak dengan laju vrru = 1000 m/s relatif terhadap bumi
(E). Pesawat itu menembakan sebuah misil (,4.f) dengan laju vrrr, = 2000 m/s relatif terhadap pesawat itu. (a)
Mekanika Newton mengatakan bahwa misil itu bergerak pada laju sebesar 3000 m/s relatif terhadap bumi. (b)
Mekanika Newton mengatakan bahwa sinar cahaya yang dipancarkan oleh pesawat itu bergerak pada laju yang
lebih besar daripada c relatif terhadap bumi, ini bertentangan dengan dalil kedua Einstern.

Dalil kedua Einstein segera mengatakan hasil berikut: Tidak mungkin untuk seorang
pengamat inersia berjalan dengan laju c, yakni laju cahaya dalam ruang hampa. Kita
dapat membuktikan ini dengan memperlihatkan bahwa berjalan dengan laju c mengimplikasi-
kan sebuah kontradiksi yang logis. Misalkan bahwa pesawat ruang angkasa S' dalam Gambar
39*2b bergerak dengan laju cahaya relatif terhadap seorang pengamat di bumi, sehingga
vs,/E= c. Jika pesawat ruang angkasa itu sekarang menyalakan sebuah lampu besar, maka
dalil kedua sekarang menetapkan bahwa pengamat di bumi E mengukur sinar lampu besar
itu akan bergerak juga dengan laju c. Jadi, pengamat ini mengukur bahwa sinar lampu besar
dan dan pesawat mang angkasa bergerak bersama-sama dan selalu berada pada titik yang
sama dalam ruang. Tetapi dalil kedua Einstein juga mengatakan bahwa sinar lampu besar
itu bergerak pada laju c relatif terhadap pesawat ruang angkasa, sehingga sinar lampu besar
dan pesawat ruang angkasaitn tidak dapatberada di titik yang sama dalam ruang. Hasil
yang bertentangan ini hanya dapat dihindarkan jika tidak mungkin bagi seorang pengamat
inersia, seperti seorang penumpang pada pesawat ruang angkasa itu, untuk bergerak pada
laju c. Sewaktu kita meneruskan pembicaraan kita mengenai relativitas, Anda sendiri mungkin
akan menanyakan pertanyaan yang ditanyakan oleh Einstein sendiri sebagai seorang siswa
berumur 16 tahun "Apa yang akan saya lihat seandainya saya berjalan pada laju cahaya?"
Einstein menyadari hanya setelah beberapa tahun kemudian bahwa cacat dasar dari
pertanyaannya adalah bahwa dia tidak dapat berjalan dengan laju c.

MENGIDENTIFIKASI KERANGKA ACUAN INERSIA


Marilah kita nyatakan kembali argumen ini secara simbolik, dengan menggunakan dua
kerangka acuan inersia, yang ditandai S untuk pengamat di bumi dan S' untuk pesawat
ruang angkasa yang bergerak, seperti yang diperlihatkan dalam Gambar 39-3. Untuk
membuatnya sesederhana mungkin, kita telah mengabaikan sumbu-2. Sumbu--x dari kedua
kerangka itu terletak sepanjang garis yang sama, tetapi titik asal O' dari kerangka S'bergerak
relatif terhadap titik asal O dari kerangka S dengan kecepatan u yang konstan sepanjang
sumbu bersama x-x'. Kita di bumi mengeset jam-jam kita sehingga kedua titik asal itu
berimpit pada waktu r = 0, sehingga pemisahan kedua titik asal itu pada suatu waktu /
kemudian adalah ut.
PERHATIAN ) Banyak dari antara persamaan yang diturunkan dalam bab ini hanya
benar jika Anda mendefinisikan kerangka-kerangka acuan inersia Anda seperti yang

)'
t: Gambar 39-3 Posisi partikel P dapat
lS '. r' ts' dijelaskan dengan koordinat -r dan y'
'xi dalam kerangka acuan S atau dengan
@
tP koordinat,r' dan y' dalam S'. Kerangka
'i' S' bergerak relatif terhadap S dengan
) kecepatan r lang konstan sepanjang
sumbu bersama -r-x'. Kedua titik asal O
dan O' berimpit pada waktu t = 0 = /.
652 BAB 39 RELATIVITAS

dinyatakan dalam paragraf terdahulu. Misalnya, arah x positif harus merupakan arah di
mana titik asal o' bergerak relatif terhadap o. Pada Gambar 39-3 arah ini ke kanan; jika
sebaliknya O'bergerak ke kiri relatif terhadap O maka Anda harus mendefinisikan arah -x
positif ke arah kiri.{
Sekarang pikirkanlah mengenai, bagaimana kita menjelaskan gerak sebuah partikel P.
Partikel ini dapat merupakan sebuah kendaraan penjelajah yang diluncurkan dari pesawat
ruang angkasa itu atau berkas pulsa cahaya dari sebuah laser. Kita dapat menjelaskan poslsl
partikel ini dengan menggunakan koordinat bumi (a y, z) dalam S atau koordinat pesawat
ruang angkasa(x', y', z') dalam S'. Gambar 39-3 memperlihatkan bahwa ini dihubungkan
secara sederhana oleh

x=x'+ut. y=y" z=z' (transformasi koordinat Galileo). (3e-1)

Persamaan-persamaar ini, yang didasarkan pada ide Newton yang sudah dikenal mengenai
ruang dan waktu, dinamakan transformasi koordinat Galileo (Galilean coordinate trans-
formation).
Jika partikel P bergerak dalam arah x, maka komponen kecepatan sesaatnya v seperti
diukur oleh seorang pengamat yang stasioner dalam S diberikan oleh y = dxldt. Komponen
kecepatan sesaatnya v' diukur oleh seorang pengamat yang diam dalam s' adalah v' =
dx'/dt. Kita dapat menurunkan sebuah hubungan di antara v dan v' dengan mengambil
turunan terhadap I dari persamaan yang pertama dalam Persamaan (39-1):

dx dx'
-=-+14.
dt dt
Karena, dxldtadalah kecepatan v yang diukur dalams, dan dx'ldt adalah kecepatan v' yang
diukur dalam S', maka kita memperoleh transformasi kecepatan Galileo untuk gerak ber-
dimensi-satu:

v = y' + a (transformasi kecepatan Galileo). (3e-2)

--x. x' Walaupun notasi ini berbeda, hasilnya sesuai dengan pembahasan kita mengenai kecepatan
relatif dalam Subbab 3-6.
Di sinilah masalah fundamentalnya. Diaplikasikan pada kecepatal cahaya dalam ruang
hampa, Persamaan (39-2) mengatakan bahwa c = c' + u.Dahl kedua Einstein, yang didukung
selanjutnya oleh banyak bukti eksperimental, mengatakan bahwa c = c'.Ini adalah sebuah
ketakkonsistenan asli, bukan merupakan khayalan, dan hasil itu menuntut resolusi. Jika kita
menerima dalil ini, kita diharuskan untuk menyimpulkan bahwa Persamaan (39-1) dan
Gambar 39-4 Menurut dali1 kedua
Einstein, pengamat dalam kedua kerang-
(39-2) tidak dapat secara persis benar, meskipun penurunan persamaan itu sangat meyakin-
ka acuan harus mengukur sebuah per- kan. Persamaan-persamaan ini harus dimodifikasi untuk membuatnya harmonis dengan
mukaan gelombang bola yang mengem- prinsip ini.
bang dengan laju c. Supaya ini benar,
Resolusi itu melibatkan beberapa modifikasi yang sangat fundamental dalam konsep
maka ; - ct harus menyamai x' - ct',
yang tidak cocok dengan transformasi kinematika kita. Pemikiran pertama yang akan diubah adalah anggapan yang terlihat jelas
koordinat Galileo dan r = r'- bahwa pengamat dalam S dan S, menggunakan skala waktu yang sama, yang dinyatakan
secara fonnal sebagai t = t'. Sayang sekali, kita hampir memperlihatkan bahwa anggapan
sehari-hari ini tidak dapat benar, kedua pengamat itu harus mempunyai skala waktu yang
berbeda. (Lihat juga Gambar 39-4). Kita harus mendefinisikan kecepatan v' dalamkerangka
S'sebagai v'= dx'/dt', bukan sebagai dx'/dt;kedua kuantitas ini tidak sama. Kesulitan itu
terletak dalam konsep keserempakan (simultanitas), yang merupakan topik kita berikutnya.
Sebuah analisis simultanitas yang cermat akan membantu kita untuk mengembangkan
modifikasi yang sesuai mengenai ide kita tentang ruang dan waktu.

39-3 Reurvrrls DARI Srnlulrnrurrls

Mengukur waktu dan interval waktu melibatkan konsep simultanitas (simultaneity).


Dalam sebuah kerangka acuan yang diberikan, sebuah peristiwa (event) adalah sebuah
kejadian yang mempunyai posisi dan waktu yang pasti. Bila Anda mengatakan bahwa Anda
bangun pada jam tujuh, Anda mengartikannya bahwa ada dua peristiwa (sewaktu Anda
FISIKA UNIVERSITAS
653

bangun dan waktu jam 7.00 yang diperlihatkan oleh jam Anda)
terjadi simultan. Soal
fundamental dalam pengukuran waktu adalah bahwa pudu u*u-nya,
dua peristiwa yang
simultan dalam satu kerangka aclan, tidak simultan dalam kerangka kedua yang
Uergeraf
relatif terhadap yang pertama, walaupun keduanya adalah kerangka inersia.
Ini kelihatannya bertentangan dengan akal sehat. Untuk mengllustrasikan hal
ini, inilah
sebuah versi dari eksperimen yang dipikirkan Einstein-yakni eksperimen
mental yang
mengikuti konsep-konsep pada kesimpulan logikanya. Bayangkanlah sebuah
kereta apl
yang bergerak dengan laju yang dapat dibandingkan dengan ,, d"ngun
kecepatan homogen
(Gambar 39-5). Dua ledakan halilintar menyambar sebuah gerbong
pJnu-pung, satu halilintar
di dekat setiap ujung gerbong itu. Setiap ledakan meninggalkan i"uuuh tanda pada
gerbong
itu dan sebuah tanda pada tanah pada saat bersamaan halilintar itu rnenyambar.
Titik-titik
pada tanah ditandai dengan A dun B dalam gambar itu, dan titik-titik yang
bersangkutan
pada gerbong itu adalah A' danB'. Stanley berada stasioner pada tanah di o: dititik t"engah
di antara A dan B. Mavis bergerak dengan kereta api di o' di tengah-tengah
gerbJng
penumpang itu, di titik tengah di antara A' dan 8,. Baik Stanley
dan Mavis, t"auunyi
melihat kedua kilat yang dipancarkan dari titik-titik di mana haliiintar itu menyambar.
Misalnya kedua permukaan gelombang dari sambaran halilintar itu mencapai
Stanley
di o secara simultan. Dia mengetahui bahwa dia berada pada jarak yang sama
dari B dan

A&;'"'"'

A&.

Gambar 39-5 (a) Ledakan-ledakan

/'&. halilintar menyambar gerbong penum-


pang dan tanah di setiap ujung. (b)
Mavis bergerak menuju gelombang dari
depan dan menjauhi gelombang itu dari
belakang. (c) Dia melihat cahaya dari
depan dan dia menyimpulkan bahwa
dentuman dari depan menyambar per-
tama atau lebih dahulu. (d) Stanley yang
stasioner melihat cahaya dari kedua
dentuman itu tiba pada waktu yang
sama. Dia menyimpulkan bahwa kedua
dentuman halilintar itu menyambar
secara simultan. Cahaya dari dentuman
yang di belakang belum mencapai
Mavis.
654 BAB 39 RELATIVITAS

A, sehingga Stanley menyimpulkan bahwa kedua halilintar itu menyambar B dan A secara
simultan. Mavis setuju bahwa kedua permukaan gelombang itu mencapai Stanley pada
waktu yang sama, tetapi dia tidak setuju bahwa halilintar-halilintar itu dipancarkan secara
simultan.
Stanley dan Mavis setuju bahwa kedua permukaan gelombang itu tidak mencapai
Mavis pada waktu yang sama. Mavis di O' bergerak ke kanan dengan kereta api itu,
sehingga dia mendekati permukaan gelombang yang datang dari B' sebelum permukaan
gelombang yang datang dat'' A' sampai kepadanya. Akan tetapi, karena dia berada di tengah-
tengah gerbong penumpang itu yang berjarak sama dari A' dan B', pengamatannya adalah
bahwa kedua permukaan gelombang memerlukan waktu yang sama untuk mencapai Mavis
karena keduanya menempuh jarak yang sama pada laju c yang sama. (Ingatlah kembali
bahwa laju setiap permukaan gelombang terhadap masing-masing pengamat itu adalah c).
Jadi dia menyimpulkan bahwa ledakan halilintar di B'menyambar sebelum ledakan halilintar
menyambar di A'. Stanley di O mengukur kedua peristiwa itu simultan, tetapi Mavis di O'
tidak mengukurnya sebagai peristiwa yang simultanl Apakah dua peristiwa di tempat yang
berbeda di sumbu-x adalah simultan atau tidak, bergantung pada keadaan gerak dari
pengamat itu.
Anda mungkin ingin memperdebatkan bahwa dalam contoh ini ledakanledakan halilintar
itu adalah simultan dan bahwa jika Mavis di O' dapat berkomunikasi dengan titik-titik yang
jauh tanpa penundaan waktu yang disebabkan oleh laju cahaya yang berhingga, maka
yang salah, laju yang
. Mavis akan menyadari hal ini. Tetapi hal itu merupakan sesuatu
berhingga dari transmisi informasi bukanlah merupakan pokok persoalan sebenarnya. Jika
O' benda di tengah-tengah di altara A' dan B', maka dalam kerangka acuannya, waktu
untuk sebuah sinyal berjalan dari A' ke O' adalah sama seperti waktu untuk sinyal itu
berjalan dari B' ke O'. Dua sinyal datang secara simultan di O' hanya jika kedua sinyal itu
dipancarkan secara simultan di A' dan B'. Dalam contoh ini kedua sinyal itu tidak tlba
secara simultan di O', sehingga Mavis harus menyimpulkan bahwa peristiwa di A' dan B'
tidaklah simultan.
Lebih jauh lagi, tidak ada dasar untuk mengatakan bahwa Stanley benar dan Mavis
salah atau sebaliknya. Menurut prinsip relativitas, tidak ada kerangka acuan inersia yang
lebih benar daripada kerangka acuan inersia lainnya dalam perumusan hukum-hukum fisika.
Setiap pengamat adalah benar dalam kerangka (tcuannya sendiri. Dengan kata lain,
simultanitas bukan merupakan sebuah konsep yang mutlak. Apakah dua peristiwa adalah
simultan bergantung pada kerangka acuan. Seperti yang kita sebutkan pada awal bagian ini,
simultanitas memainkan sebuah peran pokok dalam mengukur interval waktu. Maka diperoleh
bahwa interval waktu di antara dua peristiwa dapat berbeda dalam kerangka acuan yang
berbeda. Maka tugas kita berikutnya adalah untuk mempelajari bagaimana membandingkan
interval waktu dalam kerangka acuan yang berbeda.

39-4 Relnlvtms DARI lrureRval Wnxru


Untuk menurunkan sebuah hubungan kuantitatif di antara interval pada sistem koordinat
17.',|
Relativitas Waktu
yang berbeda, marilah kita tinjau eksperimen lain yang dipikirkan. Seperti sebelumnya,
sebuah kerangka acuan S' bergerak sepanjang sumbu bersama x-x' dengan laju u yang
konstan relatif terhadap sebuah kerangka S. Seperti yang dibicarakan dalam Subbab 39-2,
u harus lebih lambat daripada laju cahaya c. Mavis, yang berkendaraan bersama kerangka
S', mengukur interval waktu di antara dua peristiwa yang terjadi di titik yang sama dalam
ruang. Peristiwa 1 adalah ketika sebuah kilatan cahaya dari sebuah sumber cahaya me-
ninggalkan O'. Peristiwa 2 adalah ketika kilatan cahaya itu kembali ke O', setelah di-
refleksikan dari sebuah cermin yang berada sejauh d, seperti yang diperlihatkan dalam
Gambar 39-6a. Kita menandai interval waktu itu Aro. dengan menggunakan indeks bawah
nol untuk mengingatkan bahwa peralatan itu berada dalam keadaan diam, dengan kecepatan
nol, dalam kerangka S'. Kilatan cahaya itu menempuh jarak total 2d, sehingga interval
waktu itu adalah

2d
Arn=- (39-3)
c

.-'
FISIKA UNIVERSITAS
655

:ll ffi^
O' Mavis mengukur
interval waktu Aro
<_u at______-____)

Stanley mengukur interval waktu A/

(a)
Gambar 39-6 (a) Seberkas pulsa
cahaya yang dipancarkan dari sebuah
Perjalanan bolak-balik atau pulang pergi yang diukur oleh Stanley dalam kerangka,s adalah sumber di O'dan direfleksikan kembali
sebuah interval Lt yang berbeda; dalam kerangka acuannya kedua peristi*u itu terjadi sepanjang garis yang sama, seperti yang
di diamati oieh Mavis dalam S'. (b) Lin-
titik-titik yang berbeda dalam ruang. Selama waktu At, sumber itu bergerak relatif te;hadap tasan pulsa cahaya yang sama, seperti
s sejauh u Lt (Gambar 39-6b). Dalam s' jarak perjalanan pulang pergi adalah 2d yang yang diamati oleh Stanley dalam S.
tegak lurus terhadap kecepatan relatif itu, tetapi jarak perjalanan pulang pergi itu dalam Posisi dari O'pada waktu keberangka-
S
adalah jarak 2l yang lebih panjang, di mana tan dan pada waktu kembalinya puisa
itu diperlihatkan. Laju pulsa itu adalah
sama dalam S seperti dalam S', tetapi

-[,u
( Lt\z
J
lintasannya lebih panjang pada S.

Dalam menuliskan pernyataan ini, kita telah menganggap bahwa kedua pengamat mengukur
jarak d yang sama. Kita akan membenarkan anggapan ini dalam bagian
berikutnya. Laju
cahaya itu sama untuk kedua pengamat, sehingga waktu pulang pergi yang diukur
dalam I
S adalah

.2t=_= ?
al
(u
+t-l Lt\2
c c \) l (3e4)

Kita ingin mempunyai sebuah hubungan di antara Lt dan Al0 yang tak bergantun g pada d.
Untuk mendapatkan ini, kita menyelesaikan Persamaan (39-3i untuk d dan mensubstitusikan
hasil itu ke dalam Persamaan (394), yang menghasilkan t
t
lll
o,=zl(:o,n\'*eo,\'
c!\ 2 ) 2 (39-s)
\ )
Sekarang kita mengkuadratkannya dan menyelesaikannya untuk Ar; hasilnya adalah

Lto

Kita dapat mengatakan hasil penting ini secara umum. Dalam sebuah kerangka acuan
Iertentu, misalnya bahwa dua peristiwa terjadi pada titik yang sama dalam ruang.
Interval Bayangan ini memperlihatkan sebuah
waktu di antara kedua peristiwa ini, seperti yang diukur oleh seorang pengamat
yang diam bintang yang meledak yang dinamakan
dalam kerangka yang sama ini (yang kita namakan kerangka diam dafi p"ngu-ut supernova dalam sebuah galaksi yang
tuin;,
adalah Aro. Maka seorang pengamat dalam kerangka kedua yang bergerak dengan jauhnya beberapa miliar tahun cahaya
taju dari bumi. Terangnya sebuah supernova
konstan u relatif terhadap kerangka diam itu akan mengukur interval waktu itu ,.b.ru.
Ar, teflentu meluruh dengan kecepatan ter-
di mana tentu. Tetapi supernova yang bergerak
menjauhi kita dengan pecahan laju ca-
haya yang cukup besar, seperti yang di-
perlihatkan di sini, secara nyata me1uruh
(3e-6)
iebih lambat. Perlambatan itu sesuai
secara kuantitatif dengan Persamaan
(39-6) dan prinsip bahwajam yang ber-
Kita mengingat kembali bahwa tidak ada pengamat inersia yang dapat berjalan pada laju gerak-dalam kasus ini, cahaya yang
meluruh dari supemova itu-be4alan
u = c dan perhatikan bahwa ,E - ,ti adalah imajiner untuk a > c. Jadi persamaan lambat.
656 BAB 39 RELATIVITAS

(39-6) memberikan hasil yang sesuai dengan akal sehat hanya bila u < c. Penyebut dari
Persamaan (39-6) selalu lebih kecil daripada 1, sehingga Ar selalu lebih besar daripada Ato.
Jadi, kita menamakan efek ini dilatasi waktu (time dilation).
Pikirkanlah mengenai sebuah jam bandul model kuno yang mempunyai satu detik di
antara detakan, seperti yang diukur oleh Mavis dalam kerangka diam jam itu; ini adalah Aln.
Jika kerangka diam jam itu bergerak relatif terhadap Stanley, maka dia mengukur waktu di
antara detakan Ar yalg lebih lama daripada satu detik. Secara ringkas, pengamat mengukur
setiap jam berjalan lambat jika jam itu bergerak relatif terhadap pengamat lra. Perhatikan
bahwa kesimpulan ini adalah sebuah hasil langsung dari kenyataan bahwa laju cahaya
dalam ruang hampa adalah sama dalam kedua kerangka acuan.

WAKTU WAJAR (PROPER nMA


Hanya ada satu kerangka acuan di mana jam itu berada dalam keadaan diam, dan ada tak
berhingga banyaknya kerangka acuan di mana jam itu bergerak. Maka interval waktu yang
v diukur di antara dua peristiwa (seperti dua detikan dari jam itu) yang terjadi di titik yang
I
ll sama dalam sebuah kerangka acuan tertentu adalah sebuah kuantitas yang lebih fundamen-
A Affi
I I

,f\ tal daripada interval di antara peristiwa-peristiwa di titik-titik yang berbeda. Kita meng-
-t{f:lttr- tf,.;;\:fl-w;.:\lg -ft:ryfi-
zu/ \t/tt \+/ \#
I I
gunakan istilah waktu wajar (proper time) untuk menjelaskan interval waktu Aro di antara
ffi ffi
dua peristiwa yang terjadi pada titik yang sama.
-rf;4.\*g- Raj;4*;ti-H:;;;H-fl -K{rlJ-
\s/ \/\# ll
\b/ Adalah penting untuk memperhatikan bahwa interval waktu Ar pada Persamaan
(39-6) melibatkan peristiwa-peristiwa yang terjadi pada titik-titik ruang yang berbeda dalam
I I

,ffi dPT\ s gtt,E-ru:$ &:,flr\ It


-F^rtl- tf'.\'3-tF;ili* -Ef;:*lt- kerangka acuan S. Perhatikan juga bahwa setiap selisih di antara Ar dan waktu wajat Aro,
\r/ \/\# \r/
,^ /ru^ yang tidak disebabkan oleh selisih waktu perjalanan (transit time) dari titik-titik ruang
I tl I

- tr;^\-tJ- K:.-s-E-tf,;\* -ll-.;;<H-x tersebut ke seorang pengamat diam pada S. Kita menganggap bahwa pengamat kita mampu
\J/ \r/lt \r/ \+/ ^ I membetulkan waktu perjalanan persis seperti seorang astronom yang mengamati matahari
I

Ls mengerti bahwa sebuah peristiwa yang diamati sekarang di bumi sebetulnya terjadi 500 s
yang lampau pada permukaan matahari tersebut. Secara alternatif, kita dapat menggunakan
dua pengamat, yang seorang stasioner di tempat peristiwa yang pertama dan yang seorang
Gambar 39-7 Sebuah kerangka acuan lagi stasioner di tempat peristiwa yang kedua, masing-masing dengan jamnya sendiri. Kita
yang digambarkan sebagai sebuah
sistem koordinat dengan sehimpunan dapat mensinkronkan kedua jam ini tanpa kesulitan, selama kedua jam itu diam dalam
jam yang disinkronkan. Untuk dimensi kerangka acuan yang sama. Misalnya, kita dapat mengirim seberkas pulsa cahaya secara
ketiga, gambarkanlah bidang-bidang simultan untuk kedua jam itu dari sebuah titik di tengah-tengah di antara kedua jam ter-
yang identik dari jam-jam ini yang sebut. Bila pulsa-pulsa itu tiba, pengamat mengeset jamnya. (Tetapi perhatikan bahwa jam-
semuanya paralel dengan halaman
gambar di depan dan di belakangnya,
jam yang disinkronkan dalam setiap kerangka acuan pada umumnya ridaft disinkronkan
yang disambungkan oleh garis-garis kisi dalam setiap kerangka acuan lainnya).
yang tegak lurus terhadap halaman Dalam eksperimen yang dipikirkan, seringkali sangat membantu untuk membayangkan
gambar.
banyak pengamat dengan jam-jam yang disinkronisasi berada dalam keadaan diam di berbagai
titik dalam sebuah kerangka acuan tertentu. Kita dapat menggambarkan sebuah kerangka
acuan sebagai sebuah kisi koordinat dengan banyak sekali jam yang disinkronkan yang
didistribusikan di sekitarnya, seperti yang dianjurkan oleh Gambar 39*7 . Hanya bila sebuah
jam bergerak relatif terhadap sebuah kerangka acuan yang diberikan, maka kita harus
memperlihatkan kerancuan (ambiguity) dari sinkronisasi atau simultanitas.

Strategi Penyelesaian Soal

1. Penasrt-tama, pastikanlah Anda mengerri perbedaan antara


,qunr_ailaiu
u-re1a{rf1$qffi,tp ey**t9,1ffia:g*$s-
',,' ffi +gj$' #6i$g;waltiu yang .Oinllai Ar:.Wtktuiiwai#r id . -.ti.wa
,, ifti berada:dijtitift;filift#ffi;p.d$effidalffi *efan $
=

.,,,, -t t ffii&#ad#His}fr , hrii$.-te,rvat,y$19 Keclua:lnt. ::. .. ...:.


.,
', '
., :l l ,
:
,:

,i'dt#ffidp&i#ff Sti$d"t,4.4.g,t"riudi."ol4iritrryL.ry,€'P:W zi:.:P Fdffi :$ wg-ja#aben Andt dapat dimeng,s ,&?.;iffi


..' *er,l# tg"ffi ffi W; *attu ai y*g letih.pa$ ,pffiffi
bemah lebih kecil dari AJ^, dan a tidak pernah lebih besar dari
interval waktu antara,kedua peristiwa yang sama itu seperti
di
;.
yang diukur dalam sebuah:ierangla aCuan kedua yang mem-
FISIKA UNIVERSITAS
657

Dilatasi waktu pada 0,990c. Anda berada di permukaan bumi


sewaktu sebuah pesawat ruang angkasa terbang lewat pada laju se- a. Arn --
2.20 x 10-6 s

t, = 15.6 x 10'6 s.
besar 0,990 c (kira-kira 2,97 x 108 m/s) relatif terhadap bumi. Sebuah \l r - u2,2
rc ,/t - ro.eoo12
cahaya sinyal berintensitas tinggi (barangkali seberkas pulsa laser)
pada pesawat itu berkedip-kedip, lamanya setiap pulsa adalah 2,20 Jadi dilatasi waktu dalam S kira-kira adalah sebuah faktor sebesar
x 10{ s seperti yang diukur pada p"ru*ui *ung ungkuru itu. Berapa- tujuh.
kah lamanya setiap pulsa cahaya yang Anda ukur? Sebuah eksperimen yang mirip dengan contoh pesawat ruang
angkasa itu memberikan kepastian eksperimental langsung yang
PENYELESAIAN Misalnya S adalah kerangka acuan bumi, dan pertama dari Persamaan (39-6). Muon adalah partikel subatomik
misalnya S'adalah kerangka acuan pesawat ruang angkasa itu. Waktu yang tak stabil yang pertama kali kita amati dalam sinar kosmis.
di antara pulsa-pulsa laser yang diukur oleh seorang pengamat pada Muon meluruh dengan umur rata-rata 2,20 x 10a s sebagaimana
pesawat ruang angkasa itu (di mana laser itu diam) adalah diukur di dalam suatu kerangka acuan di mana mereka berada dalam
2,20 x l\a s. Ini adalah waktu wajar dalam S,, yang merujuk pada keadaan diam. Namun di dalam shower sinar kosmis mereka bergerak
dua peristiwa, yakni awal dan berhentinya pulsa itu, yang terjadi sangat cepat. Umur rata-rata dari muon dengan laju sebesar sebesar
pada titik yang sama relatif terhadap S'. Dalam notasi persamaan 0,990c diukur sebesar 15,6 x 10-6 s. perhatikan bahwa bilangan-
(39-6), Lto = 2,20 x 10{ s. Inrerval Lt yang bersangkutan yang bilangan dalam contoh pesawat ruang angkasa tersebut; lamanya
Anda ukur di bumi (S) diberikan oleh persamaan (39-6): pulsa cahaya itu digantikan oleh umur rata-rata dari sebuah muon.

ffi
Dilatasi waktu pada pesawat penumpang jet Sebuah pesawat
udara terbang dari San Fransisco ke New york (kira-kira 4g00 km, Aro = (1,60 x too ,;{ - 1p6 I 16.".
atau 4,80 x 106 m) dengan laju tetap sebesar 300 m/s (kira-kira 670
Akar itu tidak dapat dihitung dengan ketelitian yang memadai dengan
mil/h). Berapa lamakah waktu penerbangan itu, seperti yang diukur
kalkulator biasa. Tetapi kita dapat mengaproksimasinya dengan meng_
oleh seorang pengamat di bumi? Seperti yang diukur oleh seorang
gunakan teorema binomial (Apendiks B):
pengamat dalam pesawat itu?

PENYELESAIAN San Fransisco dan New york adalah dua titik (1 - 1.00 x l0-12)tt2 - t- x 1o-r2) + ...
yang berbeda, sehingga interval waktu yang diukur oleh pengamat [;)(roo
di atas tanah bersesuaian dengan Ar dalam persamaan (39-6). Untuk Suku-suku yang selebihnya adalah berorde 10-2a atau lebih kecil
mencarinya, kita cukup membagi jarak dengan laju: sehingga dapat diabaikan. Hasil aproksimasi unruk Aro adalah

o, =
o'tg-I t0: * = 1,60 x 10a s (kira-kira 4! jam).
A/o = (1,60 x 104 s)(l _ 0,50 x 10 r2;.
300 m/s
Waktu wajar Ato, yang diulr-ur dalam pesawat udara itu, sangat kecil
Dalam kerangka pesawat udara itu, San Fransisco dan New (kurang dari satu bagian dalam 1012; dibandingkan dengan waktu
York yang lewat di bawah pesawat itu terjadi di titik yang sama yang diukur di atas tanah.
(posisi pesawat itu). Interval waktu dalam pesawat udara itu adalah Kita tidak memperhatikan efek seperti itu dalam kehidupan
waktu wajar, yang bersesuaian dengan Aro dalam persamaan (39_6) sehari-hari. Tetapi kita telah melihat dalam Subbab 1-4 bahwa jam_
kita mempunyai jam atomik sekarang dapat mencapai ketelitian sebesar kira-kira satu iltffi
bagian dalam 1013. Sebuah jam cesium yang berjalan dengan suatu iltililili
u' (3oo m/s12 jarak yang panjang dalam sebuah Boeing j47 telahdigunakan untuk
= = l'oo x lo '-'
7 ,3oo
" ror
"*f mengukur efek ini dan dengan demikian telah membuktikan per_
dan dari Persamaan (39-6) samaan (39-6) bahkan pada laju yang jauh lebih kecil daripada c.

ffi
Kapankah waktu itu w4ar? Mavis menaiki sebuah pesawat ruang PENYELESAIAN a) Relatif terhadap Stanley, Mavis bergerak
angkasa, kemudian melesat melewati Stanley di bumi pada la.iu relatif dengan laju sebesar 0,600c = 0,600 (3,00 x 108 m/s; = 1,g0 x 108
sebesar 0,600c. Pada saat Mavis lewat, keduanya mulai mencatat mf dan berjalan sejauh 9,00 x 107 m dalam waktu sebesar (9,00 x
waktu. a) Pada saat ketika Stanley mengukur bahwa Mavis telah 107 m)/(1,80 x 108 m/s) = 0,500 s. Kedua peristiwa iru, Mavis
menjalani 9,00 x 107 m melewati dia, berapakah yang dibaca oleh melewati bumi dan Mavis mencapai * = 9,00 x 107 m, tidak
penunjuk waktu yang dipunyai Mavis? b) pada saat ketika Mavis berlangsung pada titik yang sama dalam kerangka acuan Stanley.
membaca 0,400 s pada penunjuk waktunya, berapakah waktu yang sehingga 0,500 s sama dengan A/. pencatat waktu yang dimiliki oleh
dibaca oleh Stanley pada pencatat waktunya? Mavis berada dalam keadaan diam relatif terhadap dia sendir.
658 BAB 39 RELATIVITAS

sehingga pencatat waktunya membaca waktu yang berlalu sebesar Stanley sekarang adalah waktu wajar:

Lto = 61 r-u2/c2 = o,5oo rf - (0,600)' = o,4oo s. Lto = 6, l-u2/c2 = 0.400 s I - (0,600)2 = 0.320 s.

b) Anda mungkin tergoda-tetapi keliru-untuk menjawab bahwa Jika selisih di antara 0,500 dan 0,320 s masih mengganggu Anda,
penunjuk waktu yang dimiliki Stanley membaca 0,500 s. Kita tinjaulah yang berikut. Stanley, yang memperhitungkan secara wajar
sekarang akan meninjau sepasang peristiwa yang berlainan, yakfi waktu transit (atau waktu perjalanan) sebuah sinyal dari x = 9,00 x
permulaan dan pembacaan penunjuk waktu yang dimiliki oleh Stanley, 107 m, mengatakan bahwa Mavis melewati titik tersebut dan penunjuk
yang keduanya terjadi di bumi pada titik yang sama. Mavis mengukur waktu yang dimilikinya terbaca 0,500 s pada saat yang sama itu.
bahwa 0,400 s berlalu di antara kedua peristiwa itu, tetapi keduanya Tetapi Mavis mengatakan bahwa kedua peristiwa itu terjadi di posisi
terjadi di tempat yang berlainan dalam kerangka acuannya, sehingga yang berlainan dan tidak simultan dan melewati titik itu pada saat
0,400 s = At. (Dalam kerangkanya, Stanley melewati dia pada waktu penunjuk waktunya membaca 0,320 s. Contoh ini memperlihatkan
nol dan berada di belakangnya sejauh (1,80 x 108 m/s; (0,400 s) = relativitas simultanitas.
'7,20 x 107 m pada waktu 0,400 s). Waktu pada penunjuk waktu

Kuantitas ll(I - u2lc\1/2 muncul begitu sering dalam relativitas sehingga kuantitas itu
diberikan simbolnya sendiri y ("gamrna"):

(3eJ)

Misalnya, kita dapat menyatakan persamaan dilatasi waktu, Persamaan (39-6), sebagai

(3e-8)

Laju
Untuk menyederhanakan persamaan, ulckadang diberi simbol B; maka T= ll(l - B5r/2.
Bila laju relatif u terhadap dua kerangka acuan adalah sangat kecil dibandingkan
Gambar 39-8 Karena a adalah lebih dengan c, maka ,2/r2 adalahjauh lebih kecil daripada 1 dan yadalah sangat hampir sqma
kecil daripada atau sama dengan c, dengan 1. Dalam limit itu, maka Persamaan (39-6) dan (39-8) mendekati hubungan
maka 7 selalu lebih besar daripada
atau sama dengan 1. Nilai y men- Newton Lt = Lt', yang bersesuaian dengan skala waktu yang sama dalam semua kerangka
dekati tak berhingga sewaktu ll acuan. Gambar 39-8 memperlihatkan sebuah grafik dari y sebagai fungsi dari rz.
mendekati c.

PARADOKS KEMBAR
Persamaan (39-6) dan (39-8) untuk dilatasi waktu menyarankan sebuah paradoks nyata
yang dinamakan paradoks kembar (twin paradox). Tinjaulah astronot yang kembar identik
yang bernama Eartha dan Astrid. Eafiha tinggal di bumi sedangkan kembarannya Astrid
berangkat melakukan sebuah perjalanan dengan laju tinggi melalui galaksi. Karena dilatasi
waktu, Eartha melihat denyut jantung Astrid dan semua proses kehidupan lainnya berlangsung
secara lebih lambat daripada jantungnya sendiri. Jadi bagi Eartha, umur Astrid bertambah
secara lebih lambat; ketika Astrid kembali ke bumi maka dia lebih muda (telah berumur
lebih sedikit) dibanding Eafiha.
Nah, inilah paradoksnya: semua kerangka inersia adalah ekuivalen. Tidak dapatkah
Astrid membuat persis argumen yang sama untuk menyimpulkan bahwa Eartha ternyata
adalah lebih muda? Maka masing-masing kembaran itu mengukur yang lainnya lebih muda
ketika keduanya bersama-sama kembali, dan hal itu adalah sebuah paradoks.
Untuk memecahkan paradoks itu, kita mengenal bahwa kembar ifi tidak identik dalam
semua hal. Sementara Eartha tinggal dalam sebuah kerangka inersia secara aproksimasi di
sepanjang waktu, Astrid harus menambah kecepatan sehubungan dengan kerangka inersia
itu selama bagian-bagian perjalanannya untuk meninggalkan, berputar, dan kembali ke
bumi. Kerangka acuan Eartha selalu inersia secara aproksimasi. Kerangka acuan Astrid
seringkali jauh dari kerangka inersia. Jadi ada sebuah perbedaan fisika yang nyata di antara
lingkungan kedua kembar itu. Analisis yang cermat memperlihatkan bahwa Eanha memang
betul, ketika Astrid kembali, dia lebih muda daripada Eartha.
FISIKA UNIVERSITAS 659

39-5 Relanvlrls Plr.r.rlr,rc

PANJANG YANG PARALEL DENGAN GERAK RELATIF


Bukan hanya interval waktu di antara dua peristiwa yang bergantung pada kerangka acuan
pengamat, jarak antara dua titik pun dapat juga bergantung pada kerangka acuan pengamat.
Konsep simultanitas itu terlihat. Misalkan Anda ingin mengukur panjang sebuah mobil
yang bergerak. Salah satu cara melakukannya adalah dengan mempunyai dua asisten untuk
membuat tanda pada jalan beraspal di posisi dari bamper depan dan bemper belakang. Relativitas Panjang

Kemudian, Anda mengukur jarak di antara tanda-tanda tersebut. Tetapi asisten-asisten Anda
harus membuat tanda-tanda mereka pada waktu yang sama. Jika seorang asisten menandai
posisi bemper depan pada satu waktu dan pembantu yang lainnya menandai posisi bemper
belakang setengah detik kemudian, makaAnda tidak akan mendapat panjang yang sebenamya
dari mobil itu. Karena kita telah mempelajari bahwa simultanitas bukanlah sebuah konsep
mutlak, maka kita harus meneruskannya dengan hati-hati.
Untuk mengembangkan sebuah hubungan antara panjang yang diukur paralel dengan
arah gerak dalam berbagai sistem koordinat, maka kita meninjau sebuah eksperimen lain
yang terpikirkan. Kita mengikatkan sebuah sumber cahaya kesatu ujung sebuah mistar dan
kita mengikatkan sebuah cermin ke ujung yang lainnya. Mistar itu berada dalam keadaan
diam dalam kerangka acuan S', dan panjangnya dalam kerangka ini adalah /o (Gambar 39-
9a). Maka waktu A/0 yang diperlukan oleh seberkas pulsa cahaya untuk melakukan perjalanan
pulang pergi dari sumber ke cermin dan kembali ke sumber adalah

)I
A/o - :-q (3e-e)
L

Ini adalah interval waktu wajar karena keberangkatan dan kembalinya itu terjadi pada titik
yang sama di S'.
Dalam kerangka acuan S mistar itu bergerak ke kanan dengan laju a selama perjalanan
dari berkas pulsa cahaya itu (Gambar 39-9b). Panjang mistar itu dalam s adalah /, dan
waktu perjalanan dari sumber ke cermin seperti yang diukur dalam S, adalah At' bergerak
sejauh z At,. Panjang total lintasan d dari sumber ke cermin bukan l, tetapi sama dengan

d=l+uLtr. (3e-10)
{
Pulsa cahaya itu berjalan dengan laju c, sehingga benar juga bahwa
d=c\tr (39-11)
Dengan menggabungkan Persamaan (39-10) dan (39-11) untuk mengeliminasi d, kita
mendapat

cLtr-l+uLt'

Gambar 39-9 (a) Seberkas pulsa


cahaya yang dipancarkan dari sebuah
sumber di satu ujung sebuah mistar,
yang direfleksikan dari sebuah cermin
di ujung lainnya, dan kembali ke posisi
sumber itu. (b) Gerak dari pulsa cahaya
seperti yang dilihat oleh Stanley dalam
S. Jarak yang ditempuh dari sumber ke
cermin adalah lebih besar, sebanyak
u Lt, daipada panjang I yang diukur
dalam S, seperti yang diperlihatkan.
660 BAB 39 RELATIVITAS

atau

N, = -J- (3e-12)
c-u
(Dengan membagi jarak I dengan c * u tidak berarti bahwa cahaya itu berjalan dengan laju
c - u, tetapt hal itu berarti bahwa jarak yang dijalani oleh pulsa itu dalam S lebih besar
daripada /).
Dengan can yang sama kita dapat memperlihatkan bahwa waktu A/, untuk perjalanan
kembali dari cermin ke sumber adalah

Ltz (39-13)

Waktu total Lt = Lt, + A/, untuk perjalanan pulang pergi, seperti yang dukur dalam S,
adalah

Lt= I + I i-.
2t
(3e-t4)
c-u c+u cll-u'lc')
Kita juga mengetahui bahwa Al dan Ato dihubungkan oleh Persamaan (39-6), karena
Alo adalah waktu wajar dalam s'. Jadi, Persamaan (39-9) untuk waktu perjalanan pulang
pergi dalam kerangka diam S' dari mistar itu meniadi

at
nt^ft-1- !-- = ;zto (39-1s)
!c'
Akhirnya, dengan menggabungkan Persamaan (39-14) dan (39-15) untuk mengeliminasi
Ar dan dengan menyederhanakannya, kita mendapat

(3e-16)

Jadi, panjang I yang diukur dalam S, di mana mistar itu bergerak adalah lebih pendek
daripada panjang loyan1 diukur dalam kerangka diamnya S'.
PERIIATIAN ) Ini bukanlah sebuah ilusi optis (optical illusion)r. Mistar itu betul-
betul lebih pendek dalam kerangka acuan S daripada dalam kerangka diamnya S'.{
Sebuah panjang yang diukur dalam kerangka dalam mana benda itu diam (kerangka
diam dari benda itu) dinamakan panjang wajar (proper length); jadi /o adalah panjang
wajar dalam S', dan panjang yang diukur dalam sebarang kerangka lain yang bergerak
relatif terhadap S' lebih kecil daripada /0. Efek ini dinamakan kontraksi panjang (tength
contraction). Dinyatakan dalam kuantitas y = I/(l - uzlc\t't yung didefinisikan dalam
Persamaan (39-:7), kita dapat juga menyatakan Persamaan (39-16) sebagai

(39-r1)

Bila z sangat kecil dibandingkan dengan c, maka ymendekati 1. Jadi dalam limit laju
kecil kita mendekati hubungan Newtonian / = /0. Hasil ini dan hasil yang bersesuaian untuk
dilatasi waktu memperlihatkan bahwa Persamaan (39-1), yakni transformasi koordinat
Galileo, biasanya cukup teliti untuk laju relatif yang jauh lebih kecil daripada c.

PANJANG YANG TEGAK LURUS TERHADAP GERAK RELATIF


Kita telah menurunkan Persamaan (39-16) untuk panjang yang diukur dalam arah yang
paralel dengan gerak relatif dari dua kerangka acuan. Panjang yang diukur tegak lurus
terhadap arah gerak tidak dikontraksi. Untuk membuktikan ini, tinjaulah dua tongkat meteran
yang identik. Satu tongkat berada dalam keadaan diam pada kerangka S dan terletak sepanjang
FISIKA UNIVERSITAS 661

Gambar 39-10 Tongkat-tongkat me-


teran itu tegak lurus terhadap kecepatan
relatif, sehingga untuk sebarang nilai r,
Stanley dan Mavis keduanya mengukur
masing-masing tongkat meteran mem-
punyai panjang satu meter.

sumbu-y positif dengan satu ujungnyadi o, yakni titik asal dari s. Tongkat yang lainnya
berada dalam keadaan diam pada kerangka s' dan terletak sepanjang sumbu-y'positif
dengan satu ujungnya di o', yakni titik asal dari s'. Kerangka s' bergerak dalam arah x
positif relatif terhadap kerangka S. Pengamat Stanley dan Mavis, yang diam berturut-turut
dalam S dan S', menempatkan diri mereka sendiri pada tanda 50 cm dari tongkat mereka.
Pada saat kedua titik asal itu berimpit, Mavis membuat sebuah tanda pada tongkat Stanley
di titik yang berimpit dengan tanda 50 cm di tongkatnya sendiri, dan Stanley melakukan
hal yang sama kepada tongkat Mavis.
Misalnya demi argumennya bahwa Stanley melihat tongkat Mavis lebih panjang daripada
tongkatnya sendiri. Maka tanda yang dibuat oleh Stanley pada tongkat Mavis berada di
bawah pusatnya. Dalam kasus tersebut, Mavis akan berpikir bahwa tongkat Stanley menjadi
lebih pendek, karena setengah dari panjangnya berimpit dengan panjang yang lebih pendek,
karena setengah panjang tongkatnya. Tetapi ini berarti sebuah ketaksimeterian di antara
kedua kerangka itu yang bertentangan dengan dalil dasar relativitas yang mengatakan kepada
kita bahwa semua kerangka inersia adalah ekuivalen. Kita menyimpulkan bahwa kekonsis-
tenan dengan dalil-dalil relativitas mengharuskan bahwa kedua pengamat melihat mistar-
mistar itu mempunyai panjang yang sama, walaupun terhadap setiap pengamat salah satu
dari mereka itu adalah stasioner dan yang lainnya bergerak (lihat Gambar 39-10). Maka
tidak ada kontraksi panjang yang tegak lurus terhadap arah gerak relatif dari sistem
koordinat itu. Kita telah mengunakan hasil ini dalam penurunan Persamaan (39-6) dalam
menganggap bahwa jarak d adalah sama dalam kedua kerangka acuan.
Sebagai contoh, anggaplah sebuah tongkat kayu yang bergerak yang panjangnya lo
membuat sebuah sudut 0o dengan arah gerak relatif (sumbu-x) seperti yang diukur dalam
kerangka diamnya. Komponen panjangnya dalam kerangka yang paralel dengan gerak itu,
lo cos 00, dikontraksi terhadap (/o cos O)ly. Bagaimanapun juga, komponen panjangnya
yang tegak lurus terhadap gerakan itu, /o sin 00, adalah tetap sama.

Strategi Penyelesaian Soal

l. Pastikanlah bahwa Anda mengerti perbedaan di aptara p4dang Dalam Persamaan CI9-16) dan (39-17), baik I maupunlo adalah
wajar /o dan panjang yang dikontraksi /. Panjang wajar lo dalam panjang yang diukur paralel dengan arah gerak Setiap panjang
sebuah kerangka acuaii Frentu adalah panjang yang diukur yang tegqk ldru:s terhadap gerak relatif itu tidak berubah.
pada sebuah benda yang diam dalam kerangka acuan GrsCbut .

Maka panjang l'adafah panjang di antara kedua tirik yang


,s] kriksalah bahwa jawaban Anda masuk akall / tidak pernah
sanu pada benda itu seperti yang diukur dalam keiangta acuan
lebih besar dari lo, dan a tidak pernalr lebih besar dari c.
kedua yang mgmpunyai laju n relarif terhadap kerangka per-
fama.
662 BAB 39 RELATIVITAS

Berapakah panjang pesawat ruang angkasa itu? Salah


seorang awak pesawat ruang angkasa pada Contoh 39-1 (Subbab
39-4) yang mengukur panjang pesawat ruang angkasa itu,
mendapatkan nilai 400 m. Berapakah panjang pesawat itu jika diukur
oleh pengamat di bumi?

PENYELESAIAN Panjang 400 m dari pesawat ruang angkasa itu


adalah panjang wajar /o karena panjang itu diukur dalam kerangka
di mana pesawat ruang angkasa itu berada dalam keadaan diam.
Kita ingin mencari panjang / yang diukur oleh pengamat di bumi.
Dari Persamaan (39*16),

f2
fr -
I= ro
5 =t+oo -)r,/rlto,geof Gambar 39-'ll Kedua pengamat di bumi (kerangka S) harus mengukur x,
dan,r, secara simultan untuk mendapatkan panjang dalam kerangka
= 56,4 m. acuan
mereka secara benar dengan menggunakan I = x2- xr.
Untuk mendapatkan kuantitas ini, dua pengamat dengan jam
yang disinkronkan dapat mengukur posisi dari kedua ujung pesawat yang diperlihatkan dalam Gambar 39-11. (Kedua pengukuran ini
ruang angkasa itu secara simultan dalam kerangka acuan bumi, seperti tidak akan terlihat simultan terhadap seorang pengamat dalam pesawat
ruang angkasa itu).

ffi
Seberapa jauhkah pengamat itu berpisah satu sama lain? Jawaban ini tidak mengatakan bahwa awak pesawat itu meng-
Kedua pengamat yang disebutkan dalam Contoh 39-4 berpisah sejauh ukur panjang pesawatnya sebesar 400 m dan 7,96 m. Pengamat di
56,4 m satu sama lain di bumi. Berapa jauhkah mereka terpisah bumi mengukur pesawat itu mempunyai panjang yang dikontraksi
menurut pengukuran awak pesawat ruang angkasa itu? sebesar 56,4 m karena mereka terpisah sejauh 56,4 m ketika mereka
mengukur posisi ujung-ujung pesawat yang mereka ukur pada saat
PENYELESAIAN Jawabannya bukan 400 m! Pikirkanlah sebuah yang sama. (Dipandang dari kerangka pesawat pengamat-pengamat
kabel telepon sepanjang 56,4 m yang membentang dari seorang di bumi tidak mengukur posisiposisi itu secara serempak). Maka
pengamat ke pengamat lainnya. Kabel ini berada dalam kedaan diam awak pesawat itu mengukur panjang wajar yang 56,4 m dikontraksi
dalam kerangka bumi, dan juga 56,4 m adalah panjang wajar lo. menjadi '7,96 m. Sama dengan Contoh 39-3, dibuat dua pengukuran
Relatif terhadap awak pesawat, bumi meluncur dengan laju a = yang berlainan.
0,990c, sehingga Persamaan (39-16) memberikan

f)
/=10,/l -\=rso.t
\c'
= 7,96 m.

ffi
Bergerak dengan sebuah muon Seperti yang dinyatakan dalam 4630 m di bawah permukaan tersebut.
Contoh 39-1, sebuah muon mempunyai umur wajar rata-rata sebesar Akan tetapi, seorang pengamat yang bergerak dengan sebuah
2,20 x 10-6 s dan waktu yang didilatasi sebesar 15,6 x 10{ s dalam muon rata-rata akan mengatakan bahwa muon itu hanya menempuh
sebuah kerangka di mana lajunya adalah 0,990c. Dengan mengalikan 653 m karena muon itu hanya ada selarna 2,20 x 10{ s. Untuk
laju konstan dengan waktu untuk mencari jarak maka akan mem- memperliha&an bahwa jawaban ini sepenuhnya konsisten, tinjaulah
berikan 0,990 (3,00 x 108 m/s)(2,20 x 10*6 s) = 653 m dan gunung itu. Jarak 4630 m adalah tingginya, panjang wajar dalam
0,990 (3,00 x 108 rnlsx15,6 x 104 s) = 4630 m. Tafsirkanlah kedua arah gerak. Relatif terhadap pengamat yang berjalan dengan muon
jarak ini. ini, gunung itu bergerak ke atas dengan taju 0,990c dengan panjang
yang 4630 m itu dikontraksi menjadi
PENYELESAIAN Jika sebuah muon rata-rata bergerak dengan
laju 0,990c melewati pengamat-pengamat, maka mereka itu akan
I= -2
mengukur muon tersebut diciptakan di satu titik, kemudian meluruh ro
,/r
- 5 = 1+o:o 'n;fl lo,orof
15,6 x 10-6 s kemudian di titik lain yang jauhnya 4630 m dari titik
di mana muon itu tercipta. Misalnya, muon ini dapat diciptakan di = 653 m.
permukaan yang sama tingginya dengan puncak sebuah gunung, dan Jadi kita melihat bahwa kontraksi panjang itu adalah konsisten dengan
bergerak lurus ke bawah untuk meluruh di dasar gunung sejauh dilatasi waktu tersebut,
FrsrKA uNrvERsrTAs 663

Akhirnya, mari kita pikirkan sedikit hal mengenai pemunculan yang dapat dilihat dari
sebuah benda berdimensi-tiga yang bergerak. Jika kita dapat melihat posisi dari semua titik
pada benda itu secara simultan, maka benda itu akan muncul hanya menyusut dalam arah
gerak. Tetapi ktta tidak melihat semua titik itu secara simultan; cahaya dari titik-titik yang
lebih jauh dari kita akan memerlukan waktu lebih lama untuk mencapai kita daripada waktu
yang diperlukan oleh cahaya dari titik-titik yang dekat dengan kita, sehingga kita melihat
titik-titik yang lebih jauh itu pada posisi yang dipunyai oleh titik-titik itu pada waktu
sebelumnya.
Misalnya kita mempunyai sebuah batang segi empat siku-siku dengan muka-mukanya
paralel dengan bidang-bidang koordinat. Bila kita memandang terus-menerus pada pusat
muka batang seperti itu yang diam dan yang terdekat dengan kita, maka kita hanya melihat
muka tersebut. (Lihatlah batang pusat dalam Gambar 39-l2a yang dihasilkan oleh komputer).
Tetapi bila batang tersebut bergerak melewati kita menuju ke kanan pada laju relativistik,
kita dapat juga melihat sisi kirinya karena efek waktu yang lebih awal yang baru saja
dijelaskan. Yakni, kita dapat melihat beberapa titik yang tidak dapat kita lihat bila batang
itu diam karena batang itu bergerak keluar dari sinar cahaya dari titik-titik tersebut terhadap
kita. Selebihnya, sebagian cahaya yang dapat mencapai kita bila batang itu diam dirintangi
oleh batang yang bergerak tersebut. Karena semua hal ini, maka batang-batang dalam
Gambar 39-l2b dan 39-l2c terlihat terotasi dan terdistorsi.

39-6 TnarusronMAsr LoRENrz


Dalam Subbab 39-2 kila telah membahas persamaan transformasi koordinat Galileo,
Persamaan (39-1). Transformasi itu menghubungkan koordinat (x, y, z) pada sebuah titik
dalam kerangka acuan S dengan koordinat (x', y', z.') pada titik tersebut dalam kerangka
kedua S'. Kerangka kedua itu bergerak dengan laju u yang konstan relatif terhadap S dalam
arah positif sepanjang sumbu bersama x-x'. Transformasi ini juga menganggap bahwa skala
waktu adalah sama dalam kedua kerangka acuan itu, seperti yang dinyatakan oleh hubungan
tambahan / = /'. Transformasi Galileo ini, seperti yang sudah kita lihat, hanya berlaku dalam
limit bila u mendekati nol. Kita sekarang siap untuk menurunkan transformasi yang lebih
umum yang konsisten dengan prinsip relativitas. Hubungan yang lebih umum itu dinamakan
transformasi Lorcntz (Lorentz transformation').
Pertanyaan pertama kita dalam hal ini: Bila sebuah peristiwa terjadi pada titik (x, l', z)
pada waktu r, seperti yang diamati dalam sebuah kerangka acuan S, berapakah koordinat
(r', y', z') dan waktu r' dari peristiwa itu seperti yang diamati dalam kerangka kedua S' yang Gambar 39-12 Simulasi komputer
dari pemunculan sebuah susunan dari
bergerak relatif terhadap S dengan laju z.r yang konstan dalam arah r positif?
25 batang dengan penampang bujur
Untuk menurunkan transformasi koordinat itu, kita merujuk ke Gambar 39-13, yang sangkar. Batang tengah dipandang terus-
sama seperti Gambar 39-3. Seperli sebelumnya, kita menganggap bahwa titik-titik asal menerus. (a) Susunan itu diam; (b) su-
tersebut berimpit pada waktu awal t = 0 = r'. Selanjutnya dalam S jarak dari O ke O' pada sunan itu bergerak ke kanan dengan laju
0,2c; (c) susunan itu bergerak ke kanan
waktu I masih sama dengan at. Koordinat x' adalah panjang wajar dalam S', sehingga
dengan laju 0,9c. Simuiasi itu meng-
dalam S panjang itu dikontraksi oleh faktor l/y= (l - u2/c211/2, seperli dalam Persamaan abaikan perubahan wama dalam susunan
yang disebabkan oleh efek Doppler.

\% fff
ffiffi ffi Mffi {1111
x'".""
g
% w #' .-!t!,!'llll!'ll]#'\*+4:"!r
lit{t
'-

ffi ffi ffi ffi ffi &#ffi€$ *t!'t

#.#"&ru .I1s*dd@Gffi{3ffik-,-*
""# *9"-$ "€ -# rldlr
9filt

{# # %\
ffiffi@@ffi
(a)
tees-,@*tu_*
'ii"irr
)lttl:

(c)
664 BAB 39 RELATIVITAS

Gambar 39-13 Seperti yang diukur


dalam kerangka acuan S, ;r' dikontraksi
ke u'ly, sehingga x = ut + x'ly dan
y'=yQ-ut).

(39-17). Jadi, jarak x dari o ke P, seperti yang terlihat dalam s, bukanlah x ut + r', seperli
=
dalam transformasi koordinat Galileo, tetapi

2
u
x=utlx' -2. (39-1 8)
C

Dengan menyelesaikan persamaan ini untuk x', kjta mendapatkan

x-ut
(39-1e)

Persamaan (39-19) adalah bagian dari transformasi koordinat Lorcntz; bagian lainnya
adalah persamaan yang membeikan / dalam pengertian dari x dan t. Untuk mendapatkan
ini, kita memperhatikan bahwa prinsip relativitas itu mengharuskan bahwa bentuk rrats-
formasi dari S ke S' adalah identik dengan bentuk transformasi dari S' ke S. Satu-satunya
perbedaan adalah sebuah perubahan tanda dari komponen kecepatan rclatif u. Jadi dari
Persamaan (39-18) haruslah benar bahwa

f2
x,=_Ltt,+*^fi_). (39-20)
ll c

Kita sekarang menyamakan Persamaan (39-19) dan (39-20) untuk mengeliminasi x'. Ini
memberikan kita sebuah persamaan untuk /' dalam bentuk x dan r. Rincian aljabarnya
sengaja ditinggalkan untuk Anda kerjakan; hasilnya adalah

, t- uxlc2
(39*21)

Seperti yang kita bicarakan sebelumnya, panjang yang tegak lurus terhadap arah gerak
relatif tidak dipengaruhi oleh gerak itu, sehingga y' - y dan z' = z.
Dengan mengumpulkan semua transformasi ini, kita mempunyai

(39-22)

Persamaan-persamaan ini adalah transformasi koordinat Lorentz, yakni generalisasi relativitas


dari transformasi koordinat Galileo, Persamaan (39-1) dan t = /'. Untuk nilai-nilai u yang
mendekati nol, akar-akar dalam penyebut dan ymendekati 1, dan suku uxlcz mendekati nol.
FISIKA UNIVERSITAS 665

Dalam limit ini, Persamaan (39-22) menjadi identik dengan Persamaan (39-1) bersama
dengan / = /'. Namun, umumnya baik koordinat maupun waktu dari sebuah peristiwa dalam
satu kerangka bergantung pada koordinat dan waktunya dalam kerangka lainnya. Ruang
dan waktu telah menjadi saling jalin-menjalin; kita tidak dapat lagi mengatakan bahwa
panjang dan waktu mempunyai arti mutlak yang tidak tergantung dari kerangka acuan.
Kita dapat menggunakan Persamaan (39-22) untuk menurunkan generalisasi relativitas
dari transformasi kecepatan Galileo, Persamaan (39-2). Kita meninjau hanya gerak berdimensi
satu sepanjang sumbu-x dan kita menggunakan istilah "kecepatan" sebagai kependekan
untuk "komponen-x dari kecepatan itu". Misalnya bahwa dalam sebuah waktt dt sebuah
partikel bergerak sejauh d.r, seperti diukur dalam kerangka S. Kita medapatkan j arck dx' dan
waktu dl yang bersangkutan dalam S' dengan mengambil diferensial dari Persamaan (39-
22):

4*'=y(dx-udt),
dl =y(dt-udxtcz).
Kita membagi persamaan peftama dengan persamaan kedua dan kemudian membagi pem-
bilang dan penyebut dari hasil itu dengan dt untuk mendapatkan

dx
dr'- dt-u
dl' I Lt dx'
' ,'dt
Jadi dxldt adalah kecepatan v dalam S, dat dx'ldt' adalah kecepatan v' dalam S', sehingga
akhirnya kita mendapatkan generalisasi relativistik itu

'i;'': I' '", f tt*#rit,asl, fcedipaUn r,or.n*rl-


,' , (3e-23)
i.,.:,1:l: uvlcl ;,;,,,:,:i:,,., ,,,,,:.:: : '::,:,, 1.l. ' ..::.::::::

Bila r.r dan v jauh lebih kecil dari c, maka penyebut dalam Persamaan (39-23) mendekati
1, dan kita mendekati hasil nonrelativistik v' = v * r.r. Ekstrim yang berlawanan dengan ini
adalah kasus y = c; maka kita memperoleh
, c-u c(l-u/c)
'= y-^;= =''
-*
Ini mengatakan bahwa apa pun yang bergerak dengan laju v = c diukur dalam S dan juga
mempunyai laju v' = c diukur dalam S', walaupun kedua kerangka itu bergerak relatif satu
terhadap yang lain. Maka Persamaan (39-23) adalah konsisten dengan dalil Einstein bahwa
laju cahaya dalam ruang hampa adalah sama dalam semua kerangka acuan inersia.
Prinsip relativitas mengatakan kepada kita bahwa tidak ada perbedaan fundamental di
antara kedua kerangka S dan S'. Jadi pernyataan untuk v yang dinyatakan dalam v' harus
mempunyai bentuk yang sama seperti Persamaan (39-23), dengan v yang diganti menjadi
v' dan sebaliknya dan tanda dari u yarg dibalik. Dengan melaksanakan operasi ini dengan
Persamaan (.39-23) kita peroleh:

, ,t.:.Y., *:U
u,la,-i:+
.I + uitli!: *ii [+xii$.$Hif*Hij1 (39-24)

Persamaan ini juga dapat diperoleh secara aljabar dengan menyelesaikan Persamaan
(39-23) untuk u. Baik Persamaan (39-23) maupun Persamaan (39-24) adalah transformasi
ke cepatan Lorentz. untuk gerak berdimensi-satu.

Bila a lebih kecil dari c, transformasi kecepatan Lorentz itu memperlihatakan kepada
kita bahwa sebuah benda yang bergerak dengan laju yang lebih kecil dari c dalam satu
kerangka acuan selalu mempunyai laju yang lebih kecil daripada c dalam tiapliap kerangka
acnan yang lain. lni adalah satu alasan untuk menyimpulkan bahwa tidak ada benda ma-
666 BAB 39 RELATIVITAS

terial yang dapat berjalan dengan laju yang sama dengan atau yang lebih besar dari laju
cahaya dalam ruang hampa, relatif terhadap sebarang kerangka acuan inersia. Generalisasi
relativistik dari energi dan momentum yang akan kita bahas berikutnya, akan memberikan
dukungan yang lebih jauh pada hipotesis ini.

Strategi Penyelesaian Soal

1. Persamaan transformasi koordinat Lorentz mengatakan kepada 2; Dalam soal transformasi kecepatan- jika Anda mempunyai dua
Anda bagaimana menghubungkan pengukuran yang dibuat pengamat yang mengukur gerak sebuah benda, putuskan mana
dalam kerangka acuan inersia S dan S'yang berbeda. Ingatlah yang Anda ingrnkan untuk dinamakan S dan .f identifikasikan
bahwa S bergerak dengan kecepatan 4 yang konstan dalam v dan y' secara jelas, dan pastikan batrwa Anrla mengetahui
arah x positil relatif terhadap S. Bila Anda menggunakan per- kecepatan u dan I relatif terhadap S. Gunakanlah sirlah saru
sarnaan ini. maka akan membanru Anda jika Anda membuat bentuk dari persamaan transformasi trcepatan, P".ru*uun
sebuah daftar koordinat dan waktu dari peristiwa-peristiwa \39-23) atau \39-24), manapun yang lebih mudah digunakzur.
dalam kedua kerangka itu. seperri x" xi. t,, rr/ dan seterusnya.
g, Janganlah merasa berkecil hati jika sebagian hasil Anda
Buatlah daftar dan tandailah secara relifi apa yang Anda ketahui
dan yang Anda tidak ketahui. Apakah Anda mengetabui koor- kelihatannya tidak mempunyai arti arau jika hasil itu tidak
dinat-koordinat itu dalam satu kerangka? Waktu dari sebuah cocok dengan intuisi Anda- Diperlu\q4 waktu untuk mem-
peristiwa dalam satu kerangka? Apakah yang sudah Anda bangun intuisi yang dapat dipercaya mengenai relariviras; terus-
ketahui dan yang tidak Anda ketahui? lah mencoba. Tetapi jika hasil Anda adalah sebualr laju yang
lebih besar dari c, pasti ada sesuatu yang salah.

Adakah sesuatu yang diterima sebelum sesuatu itu di- dalam kecepatan relatif yang berlawanan. Jadi, kita memodifikasi
kirimkan? Memenangkan sebuah perlombaan balapan antarbintang, persamaan peftama dan terakhir dari Persamaan (39-22) dengan
Mavis mengemudikan pesawat ruang angkasanya menyeberang se- menghilangkan tanda aksen dari x'dan t', dan dengan menambahkan
buah garis akhir dalam ruang pada laju sebesar 0,600c relatif ter- tanda aksen untuk x dan t, dan dengan mengubah semua u menjadi
hadap garis tersebut. Sebuah pesan "horee" dikirimkan dari belakang -u, yang memberikan
pesawatnya (peristiwa 2) pada saat (dalam kerangka acuannya) bagian
depan kepalanya menyeberang garis itu (peristiwa 1). Dia mengukur a= 1\i + ut') dan 7 = fl + ux'lc2)
panjang pesawatnya sebesar 300 m. Stanley berada di garis akhir
dan diam relatif terhadap garis akhir itu. Bilamana dan di manakah Dari Persamaan (39-7), T= 1,25 untuk a = 0,600c = 1,80 x 108
Stanley mengukur peristiwa 1 dan peristiwa 2 terjadi? m/s. Kita juga mensubstitusikan x' = -300 m, t' = 0, c = 3,00 x 108
m./s, dan u = 1,80 x 108 r/s dalam persamaan untuk x dan / untuk
PENYELESAIAN Penurunan transformasi Lorcntz itu kita lakukan mendapatkan x= -375 m pada t = -:7,5 x l0-7 s = -0,750 ps untuk
dengan mengasumsikan bahwa titik asal dari kerangka S dan S' peristiwa 2.
berhimpit pada t = 0 = /'. Jadi untuk sederhananya kita menetapkan Mavis mengatakan bahwa peristiwa-peristiwa itu serempak,
titik asal dari S di garis akhir dan titik asal dari S'di depan pesawat tetapi Stanley tidak setuju. Ternyata Stanley mengatakan bahwa pesan
ruang angkasa itu sehingga Stanley dan Mavis mengukur peristiwa "horee" dikirimkan sebelum Mavis menyeberang garis akhir. Ini tidak
1 berada pada x = 0 = x' dan t = 0 = t'. berarti bahwa efek mendahului sebab sinyal yang paling cepat yang
Mavis dalam S' mengukur pesawat ruang angkasanya memiliki dapat dikirim oleh Mavis sepanjang pesawatnya memerlukan waktu
panjang 300 m, sehingga dia mempunyai pesan "horee" yang dikirim- 300 m/3,00 x 108 n/s = 1,00 ps. Dia tidak dapat mengirimkan
kan dari 300 m, di belakang bagian depan pesawat ruang angkasanya sebuah sinyal dari bagian depan pada saat bagian depan itu menye-
pada saat dia mengukur bagian depan itu menyeberang garis akhir berang garis akhir yang akan menyebabkan sebuah pesan "horee',
tersebut. Yakni, dia mengukur peristiwa 2 di x' = -300 m dan t' = O. dipancarkan dari bagian belakang pada saat yang sama. Dia harus
Sekarang kita ingin mencari x dan t, yakni nilai-nilai yang mengirimkan sinyal tersebut dari bagian depan setidak-tidaknya 1,00
bersangkutan dari peristiwa 2 yang diukur oleh Stanley dalam S ps sebelumnya, sehingga dia sudah harus mengantisipasi sedikit
dengan memperhitungkan secara cermat waktu transit itu. Cara yang keberhasilannya.
sukar adalah dengan menyelesaikan persamaan yang pertama dan Relativitas adalah konsisten: Dalam kerangka Stanley, Stanley
persamaan yang terakhir dari koordinat transformasi Lorentz. Per- mengukur pesawat Mavis mempunyai panjang loly= 3gg n/1,25 =
samaan (39-22) untuk mencari persamaan yang baru untuk x dan / 240 m dengan bagian belakang pesawat berada di x = -375 m pada
yang dinyatakan dalam bentuk -r' dan t'. Cara yang lebih mudah t = -0,'750,us = -7,50 x 10-7 s ketika pesan "horee" itu dikirimkan.
adalah dengan menggunakan prinsip relativitas dengan cara yang Pada saat itu Stanley mengukur bagian depan dari pesawat Mavis
sama yang kita lakukan untuk mendapatkan Persamaan (39-24) dai mempunyai panjang 240 m dan berada sejauh (375 - 240) m = 135 m
Persamaan (39-23). Relatif terhadap S', Mavis berada dalam keadaan dari garis akhir itu. Akan tetapi, karena (1,80 x 108 m/s) (7,50 x
diam sedangkan Stanley dalam S bergerak dalam arah .r' negatif 10-7 s) = 135 m, maka bagian depan pesawat menyeberang garis
akhir tersebut pada I = 0.
FISIKA UNIVERSITAS 667

ffi I

Kecepatan relatif Sebuah pesawat ruang angkasa yang bergerak


menjauhi bumi dengan laju 0,90c menembakkan sebuah robot is'
penyelidik ruang angkasa dalam arah yang sama seperti geraknya,
dengan laju 0,70c relatif terhadap pesawat ruang angkasa itu.
Berapakah laju penyelidik itu relatif terhadap bumi? v' = 0,70 c
-*"F **
PENYELESAIAN Misalnya kerangka acuan bumi itu adalah S, Kapal ruang Penvelidik
dan kerangka acuan pesawat ruang angkasa adalah S' (Gambar 39- angkasa
14). Maka u = O,9Oc dan v' = 0,70c. Rumus penambahan kecepatan
nonrelativistik Galileo akan memberikan sebuah laju relatif terhadap
bumi sebesar 1,60c; tetapi nilai ini lebih besar daripada laju cahaya
dan pasti tidak benar. Hasil relativistik yang benar, dari Persamaan
(39-24), adalah
Gambar 39-14 Pesawat ruang angkasa dan robot penyelidik ruang angkasa.
v'+14 0,70c + 0,90c
= 0,98c.
I+ UV tC I + (0,90cx0,70c)/c

ffi
Sebuah pesawat pengintai dari bumi mencoba mengejar pesawat ruang itu kecepatan relatif terhadap pesawat ruang angkasa itu akan sama
angkasa yang menembakkan misil dari Contoh 39-8 dengan bergerak dengan 0,05c. Kita memperoleh hasil yang benar dari Persamaan
dengan laju 0,95c relatif terhadap bumi. Berapakah laju relatifnya (39-23):
terhadap pesawat ruang angkasa itu?
v-u 0,95c - 0,90c
PENYELESAIAN Sekali lagi kita anggap kerangka acuan bumi itu
'-- l- uvlc' | -(0.90r)(0.95c)/c
= 0,34c.

adalah S dan kerangka acuan pesawat ruang angkasa itu adalah S'.
Nilai yang benar secara relativistik dari kecepatan relatif itu hampir
Sekali lagi kita mempunyu u = 0,90c, tetapi sekarang v = 0,95c.
sama dengan tujuh kali sebesar nilai Newtonian yang tidak benar.
Menurut penambahan kecepatan nonrelativistik pesawat pengintai

*39-7 Dncnnu Runnc Wnxru Partikel 2

Kita dapatkan dalam awal Bab 2 bahwa gambaran grafik dapat membuat konsep kinematik Pulsa
kurang abstrak dan juga memberikan informasi yang berguna. Misalnya, sebuah grafik cahaya 1."

r.'-l untuk gerak berdimensi satu bukan hanya memperlihatkan kecepatan itu pada sebarang
waktu, tetapi kemiringannya memberikan percepatan, dan luas di bawah kecepatan itu
memberikan pergeseran. Untuk relativistik, transformasi y' - 1r dan z'- z mudah dimengerti,
sehingga kita akan meninjau saja arah sumbu tr.
Konvensi yang biasa dalam relativitas adalah menggambarkan grafik cr pada sumbu
vertikal dan .r pada sumbu horizontal. Grafik seperti itu menyediakan bagi kita sebuah
diagram ruang waktu (spacetime diagram). Kita menggunakan c/ dan bukannya / sehingga
kedua skala dapat mempunyai satuan yang sama. Lintasan sebuah partikel membentuk
sebuah garis, yang dinamakan garis-dunia (worldline) dari partikel itu, karena partikel itu
bergerak dalam gerak berdimensi-satu. Pada sebarang titik, kemiringan garis-dunia itu adalah Gambar 39-15 Sebuah diagram ruang
d(cf)ldx = (c dt)l(v dt) = s1r. Jadi sebuah pulsa cahaya dengan v = *c mempunyai kemiringan wakru yang memperlihatkan garis-garis
sebesar +1 pada sebuah diagram ruang waktu, yang memberikan sudut sebesar 45o dengan dunia dari tiga pulsa cahaya dan tiga
partikel. Partikel 1 dan 2 meninggalkan
sumbu ir. Karena partikel material mempunyai laju yang lebih kecil dari c, maka semua r = 0 pada / = 0 yang dipercepat dari
garis-dunia untuk partikel material adalah lebih curam daripada sudut 45o. Yakni, tidak ada keadaan diam dalam arah-arah yang
yang diketahui mempunyai sebuah garis-dunia dengan kemiringan di antara -1 dan 1. berlawanan.
Garis-dunia dari sebuah partikel yang diam adalah vertikal sehingga mempunyai kemiringan
tak terhingga. Gambar 39-15 memperlihatkan enam garis-dunia, tiga garis-dunia pulsa
cahaya dan tiga garis-dunia partikel. Dapatkah Anda memperlihatkan bahwa keenam garis-
dunia ini cocok dengan pemyataan yang dibuat dalam paragraf ini mengenai kemiringannya?
668 BAB 39 RELATIVITAS

Bagaimanakah kerangka acuan ,s' akan muncul dalam diagram ruang waktu c/-r?
Ingatlah kembali bahwa selalu dlbuat i = 0 di x = 0 ketika t' = 0 = r dan andaikan,i'
tl 2
'{-,..-- bergerak pada laju u dalam arch x positif. Tetapi x' = 0 adalah sepanjang sumbu c//,
,, sehingga x' = 0 dan sumbu c/' mempunyai sebuah garis-dunia yang kemiringannya clu pada
diagram ruang waktu c/-x. Misalnya, jika u = 0,600c, sumbu c{ itu adalah pada sebuah
sudut yang mempunyai arctan (110,600) = 59,6' dari sumbu x atau 90,0o - 59,0'= 31,0o
dari sumbu c/.
Cukup mengherankan, sumbu x' itu tidak digambarkan tegak lurus terhadap sumbu c/'
pada diagram ruang waktu ct-x. Karena ct' = 0 (maka r' = 0) sepanjang sumbu x', dan
persamaan terakhir dari Persamaan (39-22) memberikan (t - uxlcz) = 0 atau s7 = (ulc)x
untuk sumbu x' itu. Jadi sumbu "/ itu digambarkan dengan kemiringan sebesar ulc pada
diagram ruang waktu c/-x . Untuk u = 0,6OOc sumbu.t' itu adalah pada sebuah sudut yang
mempunyai arctan (0,600) = 31,0' dari sumbu x. Yakni, sumbu x'itu membuat sudut yang
Gambar 39-16 Sumbu ct' dan x' dr-
sama dengan sumbu x seperti sudut yang dibuat oleh sumbu c{ dengan sumbu c/. Terlihat
gambarkan pada diagram ruang waktu dalam Gambar 39-16 bahwa garis-dunia dari sebuah pulsa cahaya yang meninggalkan
ct-x kita. Perhatikan kedua himpunan x' = O =x pada t' = 0 = / dengan kecepatan +c akan membagi dua sudut di antara masing-
sudut-sudut yang sama itu.
masing himpunan sumbu itu menjadi dua bagian yang sama.

Simultanitas pada sebuah diagram ruang waktu. Stanley 1, dan lebih jauh dari sumbu c/ itu kita menaruh titik lain untuk
mengukur peristiwa I
dan 2 terjadi secara simultan dalam S pada peristiwa 2 (karena x2> x). Bagaimanakah kita membaca sebuah
posisi x, dan xr, di mana xz ) xt. Gunakan diagram ruang waktu nilai dari sebuah titik pada sebuah grafik? Kita menggambarkan
untuk memperlihatkan bahwa Mavis, yang bergerak dalam arah _r sebuah garis melalui titik tersebut yang paralel dengan satu sumbu
positif relatif terhadap Stanley, mengukur peristiwa 2 terjadi sebelum dan kita mengukur di mana garis itu memotong sumbu yang lainnya.
peristiwa 1. Jadi untuk mengukur waktu-waktu dari kedua peristiwa itu dalam
kerangka Mavis, yakni S'pada Gambar 39-16 kita menggambarkan
PENYELESAIAN Peristiwa-peristiwa yang simultan dalam,S mem- garis-garis terputus-putus yang paralel dengan sumbu x'yang me-
punyai waktu t yang sama, sehingga dalam Gambar 39-16 kita motong sumbu c/' pada ctr' dan ctr'. Kita melihat bahwa ctr' < ctr',
menggambarkan sebuah garis putus-putus paralel dengan sumbu _r sehingga tr' < tr'. Peristiwa-peristiwa itu tidak simultan dalam g dan
(r konstan). Kita menaruh sebuah titik pada garis itu untuk peristiwa Mavis mengukur peristiwa 2 terjadi sebelum peristiwa l.

cf Pada diagram ruang waktu kita, skala untuk sumbu y tidak sama seperti skala untuk
,i r' = 1-./ sumbu S. Contohnya, tinjaulah garis putus-putus y' = 1 pada Gambar 39-Ij, yang harus
digambarkan paralel dengan sumbu c{. (Kita boleh tidak menuliskan satual itu secara
umum, satuan itu mungkin x' = I meter, x' = 1 tahun cahaya, atau satuan apapun yang
i,5 nyaman dipakai). Garis putus-putus ini memotong sumbu x di ct = 0. Dengan mensubsti-
s,1 ...t tusikan / = 0 dalam transformasi Lorentz x' = I\x- ut) akar memberikanx = 1//untuk garis
t.
t,0
"t"
x' = l. Dalam Gambar 39-17, u = 0,60c dan perpotongan ini berada pada x = 0,80. Kita
61 t.' dapat melihat bahwa simetri dari diagram ruang waktu kita memberikan kepada kita rasio
0,5
et,.' 'i{p penskalaan yang sama untuk sumbu ct' dan c/. Untuk mengikhtisarkannya dibandingkan
i.,,ii' dengan sumbu c/ dan sumbu x, maka sumbu ct' dan sumbu .r' itu dirotasikan melalui sudut
o 0,5
arctanulc menuju garis bersamav = c =v'pada 45o dan diregangkan skalanya sehingga
)rt'o garis x' = 1 memotong sumbu,r itu di x = 1/y.
Marilah kita menyelesaikan pembahasan ini dengan sebuah contoh sederhana mengenai
Gambar 39-17 Sebuah diagram waktu
untuk u = 0,600c. Garis terputus-putus kontraksi panjang. Mavis, yang diam dalam kerangka s', memegang sebuah tongkat meter
./ = 1 memotong sumbu x di x = 1/T= dengan ujung kirinya di f = 0 dan ujung kanannya di x' = I m. Jadi dalam Gambar
0,800. Skala dari sumbu ,S, lebih besar 39-17 satuannya adalah meter. Pada sebarang waktu /'yang diukur dalam kerangka s',
daripada skala sumbu S.
ujung kiri berada di x' = 0 (pada sumbu c/) dan ujung kanan berada pada garis putus-putus
x' = I. Dalam kerangka S posisi dari kedua ujung tongkat meter itu diukur pada waktu r
yang sama, kemudian dikurangkan untuk mencari panjang itu. Misalnya, pada t = 0 (pada
sumbu x) kita melihat dari Gambar 39-17 bahwa ujung kiri dari tongkatnya berada di
x = 0 dan ujung kanan berada di x = (1 m)ly. Jadi dalam s tongkat meter itu mempunyai
panjang yang sama dikontraksi sebesar (l m)/y, sesuai dengan Persamaan (39_1i).
FISIKA UNIVERSITAS 669

*39-8 Erer Dopplen uNTUK GeloMear.lc EIexTRoMAGNETIK


Sebuah konsekuensi penting tambahan dari kinematika relativistik adalah efek Doppler
untuk gelombang elektromagnetik. Dalam pembahasan kita sebelumnya mengenai efek
Doppler (Subbab 2l-5) kita mengutip tanpa bukti rumus, Persamaan (21-18), untuk per-
geseran frekuensi yang dihasilkan dari gerak sebuah sumber gelombang elektromagnetik
relatif terhadap seorang pengamat. Kita sekarang dapat menurunkan hasil tersebut.
Inilah sebuah pernyataan dari soal itu. Sebuah sumber cahaya bergerak dengan laju r.r
yang konstan menuju Stanley, yang stasioner dalam sebuah kerangka inersia (Gambar 39-
18). Seperti yang diukur dalam kerangka diamnya, sumber itu memancarkan gelombang
cahaya dengan frekuensifi dan periode To= llfo. Berapakah frekuensi/dari gelombang ini
seperli yang diterima oleh Stanley?
Anggaplah Z sebagai interval waktu antara puncak-puncak gelombang pemancaran
(emisi) yang berturut-turut sebagaimana yang diamati dalam kerangka acuan Stanley.
Perhatikan bahwa ini bukan merupakan interval antara puncak-puncak gelombang datang
yang berturut-turut pada posisinya, karena puncak-puncak tersebut dipancarkan pada titik-
titk yang berbeda-beda dalam kerangka acuan Stanley. Dalam pengukuran hanya frekuensi
f yang ia terima. Dia tidak memperhitungkan perbedaan waktu transit untuk puncak-puncak
yang berturut-turut. Oleh karena itu frekuensi yang ia terima bukanlah 1/7. Apakah persamaan
untukf
Selama satu waktu Z puncak-puncak gelombang di depan sumber itu bergerak sejauh
cT, dan sumber itu bergerak sejauh yang lebih pendek uT daTam arah yang sama. Jarak l,
di antara puncak-puncak gelombangyang berturutan-yakni, panjang gelombang-dengan
demikian adalah )"= (c - a)2, seperti yang diukur dalam kerangka Stanley. Frekuensi yang
dia ukur adalah clL. maka
^L
" (c-u)T (39-2s)

Sejauh ini kita telah mengikuti sebuah pola yang sempa dengan pola untuk efek
Doppler untuk bunyi dari sebuah sumber yang bergerak (Subbab 21-5). Dalam pembicaraan
tersebut langkah kita berikutnya adalah menyamakan I dengan waktu Zo di antara pemancaran
dari puncak-puncak gelombang yang berturutan oleh sumber itu. Akan tetapi, tidaklah betul
secara relativistik untuk menyamakan Z dengan Zo. Waktu Zo diukur dalam kerangka diam
dari sumber, dengan demikian adalah waktu wajar. Dari Persamaan (39-6), To dan T
dihubungkan oleh

T To cTo

,\lt-u 2,2
l, tc 12
vc -u
2

atau, karena T, = llfo.

l, f2
1\/c-u 2 f2 -ui
vc
to'
T cTo ,
Ingatlah, IlT tidak sama dengan f. Kita harus mensubstitusikan pernyataan ini untuk 1/Z ke
dalam Persamaan (39-25) untuk mencari f
Gambar 39-18 Efek Doppler untuk
cahaya. Sebuah sumber cahaya yang
bergerak memancarkan sebuah puncak
gelombang kemudian berjalan sejauh aZ
menuju seorang pengamat dan meman-
carkan puncak gelombang yang berikut-
nya. Dalam kerangka acuan Stanley S,
puncak gelombang kedua itu berada
sejauh L di belakang puncak gelombang I
pertama, dan puncak itu tiba dalam
waktu 7/c terpisah dari gelombang
I
pertama, di mana L = (.c - u) T dan
T = TTo.
670 BAB 39 RELATIVITAS

f2
1/C -U
2

Dengan menggunakan c2 - u2 = (c - u)(c + u) maka akan memberikan

(39-26)

Ini menunjukkan bahwa bila sumber bergerak menuju pengamat, maka frekuensi /
yang diamati lebih besar dari frekuensifoyang dipancarkan. Selisih/-fi = A/dinamakan
pergeseran frekuensi Doppler. BLla ulc jauh lebih kecil daripada 1, maka pergeseran pecahan
Lf/f secara aproksimasi sama dengan ulci

Lf
fc =,
Hubungan ini diperoleh dalam Soal 2I-3I, dengan beberapa perubahan notasi.
Bila sumber itu bergerak menjauhi pengamat, kita mengubah tanda dari u dalam
Persamaan (39-26) untuk mendapatkan

I"E-
Radar cuaca modem menggunakan efek
= (39-27
Doppler untuk mengukur kecepatan
hujan yang jatuh. Dengan melihat bagai- \c+u Io.
^l- S

mana cepatnya hujan itu berputar-putar


Ini cocok dengan Persamaan (2I-18), yang kita kutip sebelumnya, dengan sedikit perubahan
dalam angin topan, para ahli meteorologi
dapat membuat ramalan yang lebih baik notasi.
mengenai kerasnya angin topan sehing- Dengan cahaya, tidak seperli bunyi, tidak ada perbedaan di antara gerak sumber dan
ga dapat menyediakan peringatan cuaca gerak pengamat, hanya kecepatan relatif dari sumber dan pengamat itu yang penting. Ketiga
yang lebih reliti.
paragtaf yang terakhir dari Subbab 2I-5 membicarakan beberapa pemakaian praktis dari
efek Doppler dengan cahaya dan radiasi elektromagnetik lainnya, Anda dianjurkan meninjau
ulang paragraf itu sekarang.

Kita sedang mengamati radiasi berkas sinar atom-atom natrium yang Dalam kasus ini kita mendapat
secara langsung bergerak menuju kita. Frekuensi dalam kerangka
diam dari atom-atom itu adalahfi = 5,08 x l0la Hz. tetapi frekuensi (2.00)2 - I
yang kita amati adalah f = 10,16 x 1014 Hz. Pada laju berapakah (2.00)' + I
atom-atom itu bergerak menuju kita?
Bila sumber itu bergerak menuju kita dengan laju 0,600c, maka
PENYELESAIAN Kita diberi flfo = 2,00 dan ini dihubungkan frekuensi yang kita ukur adalah dua kali lipat dari nilai yang diukur
dengan kecepatan relatjf u oleh Persamaan (39-26). Prosedur yang dalam kerangka diam dari sumber itu. Hal ini juga dibiarkan sebagai
paling sederhana adalah menyelesaikan persamaan ini untuk a. Ini latihan bagi Anda selanjutnya untuk memperlihatkan bahwa bila
memerlukan sedikit aljabar; Hal ini akan dibiarkan sebagai latihan sumber itu bergerak menjauhi kita dengan laju 0,600c, maka frekuensi
untuk Anda agar dapat memperlihatkan bahwa hasilnya adalah yang kita ukur adalah setengah dari nilai yang diukur dalam kerangka
diam dari sumber itu.
Ulf^)') - |
U = =_*
(flfo f + I
c.

39-9 Mouerurunn Rellrvlsrrx


Hukum-hukum gerak Newton mempunyai bentuk yang sama dalam semua kerangka acuan
inersia. Bila kita menggunakan transformasi untuk mengubahnya dari satu kerangka inersia
ke kerangka inersia lainnya, maka hukum-hukum itu haruslah invarian (tidak berubah).
Tetapi kita baru saja mempelajari bahwa prinsip relativitas memaksa kita untuk menggantikan
FrsrKA UNTVERSTTAS 671

transformasi Galileo dengan transformasi Lorentz yang lebih umum. Seperti yang akan kita
lihat, ini mengharuskan generalisasi yang bersangkutan dalam hukum-hukum gerak dan
delinisi momentum dan energi.
Prinsip kekekalan momentum menyatakan bahwa bila dua benda berinteraksi, mo-
mentum totalnya adalah konstan, asalkan gaya luar netto yang beraksi pada benda-benda
itu dalam sebuah kerangka acuan inersia adalah nol (misalnya, jika benda-benda itu mem-
bentuk sebuah sistem yang terisolasi, yang hanya berinteraksi satu sama lain). Jika kekekalan
momentum adalah sebuah hukum fisika yang berlaku, maka hukum itu harus berlaku dalam
semuakerangka acuan inersia. Jadi, inilah masalahnya. Anggaplah kita memandang sebuah
tumbukan dalam satu sistem koordinat inersia S dan kita mendapatkan bahwa momentum
itu kekal. Kemudian, kita menggunakan transformasi Lorentz untuk mendapatkan kecepatan
dalam sistem inersia kedua S'. Kita memperoleh bahwa jika kita menggunakan definisi
Newton mengenai momentum 1V = mf), maka momenrrtm tidak kekal dalam sistem kedua
tersebutl Jika kita yakin bahwa prinsip relativitas dan transformasi Lorentz adalah betul,
maka satu-satunya cara untuk menyelamatkan kekekalan momentum adalah dengan membuat
generalisasi dai definisi momentum itu.
Kita tidak akan menurunkan generalisasi relativitas yang benar dari momentum, tetapi
inilah hasilnya. Misalnya kita mengukur massa sebuah paftikel sebesar m bila partikel itu
diam relatif terhadap kita; kita seringkali menamakan z sebagai massa diam (rest mass).
Kita akan menggunakan istilah partikel material untuk sebuah pafiikel yang mempunyai
massa diam yang tidak sama dengan nol. Bila sebuah partikel seperti itu mempunyai
kecepatan y', maka momentum relativistiknya (relativistic momentum) 1 adalah

( momenlum relaii vistik). (39-28)

Bila laju parlikel v jauh lebih kecil dari c, maka secara aproksimasi ini sama dengan
:1

lMo-"n-
pernyataan Newton l= ml , tetapi umumnya momentum itu lebih besar daripada mv Momentum l,o.
(Gambar 39-19). Ternyata, jika l mendekati c, momentum itu mendekati tak terhingga. relativisrrk lN"*,on

HUKUM KEDUA NEWTON


Bagaimana tentang generalisasi relativistik dari hukum kedua Newton? Dalam mekanika O 0,2c 0,4c 0,6c0,8c c
\3\\'ton bentuk yang paling umum dari hukum kedua adalah

Gambar 39-19 Grafik dari besarnya


d7 (39-29)
F= momentum sebuah partikel yang massa
dt diamnya lz sebagai fungsi dari laju v.

Yrkri. -eaya
netto F pada sebuah partikel menyamai kecepatan perubahan terhadap waktu
l:r momentumnya. Eksperimen memperlihatkan bahwa hasil ini masih berlaku dalam
:--:^anika relativistik, asalkan bahwa kita menggunakan momentum relativistik yang diberikan
oleh Persamaan (39-28). Yakni, generalisasi yang benar secara relativistik dari hukum
kedua newton adalah

d mf
F_ (3e-30)
dr

Karena momentum tidak lagi secara langsung dibandingkan dengan kecepatan, maka
tingkat perubahan momentum tidak lagi secara langsung sebanding dengan percepatan.
Sebagai akibatnya, gaya .NCng konstan tidak menyebabkan percepatan yang konstan. Misal-
nya, bila gaya netto dan kecepatan keduanya berada sepanjang sumbu x, maka Persamaan
(39-30) memberikan

F= .. ), 2.1/2
y'
1F Oan sepanjang garis yang sama). (39-31)
(r-l'/c)
di mana a adalah percepatan, juga sepanjang sumbu -r. Dengan menyelesaikan Persamaan
(39-31) untuk percepatan a maka akan memberikan
672 BAB 39 RELATIVITAS

"=#(,-5)'''
Kita melihat bahwa jika laju sebuah partikel bertambah, maka percepatan yang disebabkan
oleh sebuah gayayarg diberikan kontinu berkurang. Jika laju itu mendekati c, percepatan
mendekati nol, tak peduli berapapun besarnya gaya yang dipakaikan. Jadi tidak mungkin
mempercepat sebuah partikel dengan massa yang tidak sama dengan nol dengan sebuah
laju yang sama dengan atau yang lebih besar daripada c. Lajt cahaya dalam ruang hampa
kadang-kadang dinamakan "batas laju terakhir".
Persamaan (39-28) untuk momentum relativistik kadang-kadang ditafsirkan mempunyai
arti bahwa sebuah partikel yang bergerak cepat mengalami penambahan massa. Jika massa
pada kecepatan nol (massa diam) dinyatakan oleh m, maka "massa relativistik' rur", diberikan
oleh

ffirel = --
ll - v" /c"
Sesungguhnya, bila kita meninjau gerak sebuah sistem partikel (seperti molekul-molekul
gas ideal yang bergerak cepat dalam sebuah wadah stasioner), massa diam total dari sistem
itu adalah jumlah massa-massa relativistik dari partikel-partikel tersebut, dan bukan junrlah
massa-massa relativistik dari partikel-partikel tersebut, dan bukan jumlah dari massa-massa
diamnya. Juga dengan massa relativistik, persamaan E = rncz yangterkenal dapat diterapkan
untuk semua jenis energi, bukan hanya untuk kebanyakan jenis energi.
Akan tetapi, jika dipakai secara membabi buta, konsep massa relativistik mempunyai
kesukaran yang tersembunyi. Seperti yang diperlihatkan oleh Persamaan (39-30), generalisasi
relativistik hukum kedua Newton bukantih F = m,"rd, dan kita akan memperlihatkan
dalam Subbab 39-9 bahwa energi kinetik relativistik dari sebuah partikel bukanlah
K= i *r"tv2. Penggunaan massa relativistik mempunyai pendukung dan juga penentangnya,
beberapa di antaranya memiliki pemikiran yang cukup kuat. Kita kebanyakan akan membahas
partikel-panikel individu, sehingga kita akan menghindarkan kontroversi itu dan meng-
gunakan Persamaan (39-28) sebagai generalisasi dari definisi momentum dengan m sebagai
sebuah konstanta untuk setiap partikel, yang tidak tergantung dari keadaan gerakannya.
Kita akan menggunakan rumus singkat

T =1/ v2,2
tc
Ketika kita menggunakan rumus singkat ini dalam Subbab 39-4 dengan u yang menggantikan
v, u adalah laju relatif dari dua sistem koordinat. Di sini v adalah laju sebuah partikel dalam
sebuah koordinat tertentu, yakni laju kerangka diam partikel itu terhadap sistem tersebut.
Dinyatakan dalam y, Persamaan (39-28) menjadi

(3e-32)

dan Persamaan (39-31)

p = ma ( F Oan f' sepanjang garis yang sama) (39-33)


^f
Dalam akselelator linier (yang digunakan dalam pengobatan dan juga dalam fisika
partikel elementer dan fisika nuKir) gaya netto F Aun kecepatan y' dari partikel yang
dipercepat adalah sepanjang garis lurus yang sama. Tetapi untuk sebagian besar lintasan
dalam kebanyakan akselerator lingkaran maka partikel itu bergerak dalam gerak melingkar
homogen pada laju v yang konstan. Maka gaya netto dan kecepatan adalah saling tegak
lurus, sehingga gaya itu tidak dapat melakukan kerja pada partikel tersebut dan energi
kinetik dan laju tetap konstan. Jadi penyebut dalam Persamaan (39-30) adalah konstan, dan
kita mendapatkan

F= ---4;-z=rt a - T ma (.d aan y' saling tegak lurus). (39-34)


\L - v tc )

t"
FISIKA UNIVERSITAS 673

Ingatlah kembali dari Subbab 3-5 bahwa jika partikel itu bergerak dalam sebuah lingkaran,
maka gaya netto dan percepatan diarahkan ke dalam sepanjang jari-jari r, dan a = r2lr.
Bagaimana tentang kasus umum di mana F dan t' tidak berada sepanjang garis yang
sama dan tidak tegak lurus satu sama lain. Maka kita dapat menguraikan gaya neffo F
pada setiap saat ke dalam komponen-komponen yang paralel dan yang tegak lurus terhadap
y'. Percepatan yang dihasilkan akan mempunyai komponen-komponen yang bersangkutan
yang didapatkan dari Persamaan (39-33) dan (39-34). Karena faktor f dan yyangberbeda,
maka komponen-komponen percepatan tidak akan sebanding dengan komponen-komponen
gaya netto. Yakni, kecuati jika gaya netto pada sebuah partikel relativistik berada baik
sepanjang garis yang sama seperti kecepatan partikel itu maupun tegak lurus terhadap
kecepatan partikel itu, maka vektor gaya netto dan vektor percepatan tidak paralel satu
sama lain.

i@@
iWEffffg:WgXffi
Y#-:,#eWSffi

Dinamika relativistik dari sebuah elektron. Sebuah elektron p =lqlE = (1,60 x 10-recx5,00 x 105 N/c) = 8,00 x 10-14 N.
(massadiam 9,11 10 x 31
kg, bermuatan-1,60 10 leC) bergerak
x Dari Persamaan (39-33), a = Flf m. Bila v = 0,010c dan 7= 1,69
berlawanan terhadap sebuah medan listrik yang besarnya E = 5,00
x 105 N/C. Semua gaya lain diabaikan dibandingkan dengan gaya 8,00x10roN
,,, = ^^ x ,^rr,
l0'o
x l0 '' kgl =
medan listrik itu. a) Carilah besarnya momentum dan percepatan 8.8 m./s2.
pada saat-saat ketika v = 0,010c, 0,90c, dan 0,99c. b) Carilah per-
' (1.00)'(9.1 I
-------4
cepatan-percepatan yang bersangkutan jika sebuah gaya netto yang Percepatan lainnya adalah lebih kecil oleh faktor f:
besarnya sama tegak lurus terhadap kecepatan itu.
az = 7,3 x 1015 rn/s2, az = 2,5 x 1014 m/s2.
PENYELESAIAN a) Kita dapat menggunakan Persamaan (39-32) Kedua percepatan terakhir ini berturut-turut hanyalah sebesar 8,3 %
dan (39-33). Pertama kita menghitung nilai-nilai Tuntuk ketiga laju dan 0,287o dari nilai yang diramalkan oleh mekanika nonrelativistik.
r ang diberikan, kita mendapatkan y = 1,00; 2,29; '7 ,09. Nilai-nilai
Sekali lagi kita memperhatikan bahwa jika v mendekati c maka
momentum p adalah percepatan itu turun sangat cepat. Di Pusat Akselerator Linier Stanford
pt = T1 mv, = (1,00)(9,11 x 10 3'kg;10,010x3,00 x 108 m/s; dibutuhkan suatu lintasan sepanjang 3 km untuk memberi laju untuk
elektron yang menurut fisika Newtonian dapat dicapai dalam lintasan
= 2,7 x 10-24 kg m/s pada vr = 0,010c
sepanjang 1.5 cm.
pz = Q,29)(9,11x 10-31 kg)(0,90X3,00 x 108 m/s) b) Dari Persamaan (39-34), a = Flymjika F dan v- saling tegak
5,6 x l0 22 kg m/s pada rz = 0,90c lurus. Bila v = 0,010c dan y- 1,00
=
pt = Q,09)(9,11x 10-31kg)(0,99)(3,00 x 108 m/s) 8.00 x 10 14
N
ut - = 8.8 x 1016 m/s2
= 1,9 x 10-21 kg m/s pada v3 = 0,99c. (1,00X9,11 x 10- ke)

?.:; iaju 1,ang lebih tinggi, nilai relativistik dari momentum semakin Percepatan lainnya lebih kecil oleh faktor sebesar 7
.;rih berbeda dari nilai nonrelativistik yang dihitung dari p = 7nv.
\lomentum pada 0,99c adalah lebih dari tiga kali besarnya momen- az= 3,8 x 1016 m./s2, at = 1,2 x 1016 m./s2
:um pada 0,90c karena pertambahan faktor 7 Percepatan-percepatan ini adalah lebih besar dari percepatan-
Besamya gaya pada elektron itu adalah percepatan yang bersangkutan pada bagian (a) oleh faktor sebesar
i

39-10 Kenrn DAN ENERGT RELATtvtslK

Ketika kita mengembangkan hubungan antara kerja dan energi kinetik dalam Bab 6, kita
menggunakan hukum-hukum Newton untuk gerak. Bila kita menggeneralisasikan hukum-
hukum ini menurut prinsip relativitas, kita memerlukan generalisasi yang bersangkutan dari
persamaan untuk energi kinetik.
Kita menggunakan prinsip kerja-energi, yang dimulai dengan definisi kerja. Bila gaya
netto dan perpindahan berada dalam arah yang sama, maka kerja yang dilakukan oleh gaya
tersebut adalah W = IF ctx. Kita mensubstitusikan pernyataan untuk F dat'r Persamaan
(39-31), yakni versi relativistik yang dapat diaplikasikan dari hukum kedua Newton. Dalam
menggerakkan sebuah partiket yang massa diamnya m dari titik xr ke titik x,

)
674 BAB 39 RELATIVITAS

* = I:,'o o* = I','(1 ma dx
(39-3s)
- v2 lc2)3/2'

Untuk menurunkan generalisasi dari pernyataan untuk energi kinetik K sebagai fungsi dari
laju v, kita ingin mengkonversikannya menjadi sebuah integral pada v. Tetapi mula-mula
kita mengingat bahwa energi kinetik dari sebuah partikel sama dengan kerja netto yang
dilakukan pada partikel itu dalam menggerakkan partikel itu dari keadaan diam menjadi
laju v : K = W. Jadi kita anggap laju itu adalah nol di titik xr dan v di titik rr. Maka agar
tidak keliru dalam membedakan variabel integrasi dengan laju akhir, kita mengubah v
menjadi v, dalam Persamaan (39-35). Yakni, u, adalah komponen -{ yang berubah dari
kecepatan partikel itu sewaktu gaya netto itu mempercepat pafiikel itu dari keadaan diam
menjadi laju u. Kita juga menyadari bahwa dt dat dv", berlurut-turut adalah perubahan
yang sangat kecil dari x dan v", dalam interval waktu dt. Karena v, = dxldt dan a =
dv,/dt, maka kita dapat menuliskan kembali a dx dalam Persamaan (39-35) sebagai

o', d* d*d', 4!
a dx = dr.. = v..
dt = dr = dr
crv...

Dengan membuat substitusi ini maka akan memberi kita

K=w=f'Jo *',.d'r,, (39-36)


Energi
tl- v,2/c2)312'
kinetik
relativistik
Kita dapat menghitung integral ini dengan perubahan sederhana dari variabel; hasil akhirnya

' trnergl
kinetik
#g1g'ilffit1ffiit;;$ffi5jffi 4$$1#irr Be-37 t
NeMonian

Jika Persamaan (39-3'7) betul, maka persamaan itu juga harus mendekati pernyataan
Newtonian K - \ mvz bila u jauh lebih kecil dari c (lihat Gambar 39_20). Untuk membuktikan
ini, kita mengekipansikan akar itu, dengan menggunakan teorema binomial ke dalam bentuk.

Gambar 39-20 Energi kinetik relati-


(1 + x)" = I + nx + n(n - l) x2l2 + ....
vistik pada sebarang laju yang lebih Dalam kasus kita, n _11/2 dan,r = -v2lc2, dan kita mendapatkan
besar daripada yang diramalkan oleh
=
persamaan Newtonian. Untuk sebuah
, .,-t/2
v= lr_!l =,*14*lr-
paftikel material, jika u mendekati c,
energi kinetik relativistik itu dan kerja
yang diperlukan untuk menyediakannya [ .') zr' 8co
mendekati tak berhingga. Jadi v selalu
lebih kecil daripada c untuk partikel Dengan menggabungkan ini dengan t< = (T- I) mc2, kita mendapat
material.
(,2r4\
x =ll * f I- * f I- + ...- tlmc2
\ 2r'' 8c* )
I ) JmY 4
=-t)It'-*--*'... (3e-38)
28c'
Bila v jauh lebih kecil dari c, semua suku dalam deret itu kecuali suku pertama adalah
sangat kecil sehingga dapat diabaikan, dan kita mendapatkan pernyataan Newtonian I *rt.

ENERGI DIAM
Persaman (39-31) untuk energi kinetik, yakni energi yang ditimbulkan oleh gerak partikel
itu, mengikutsertakan sebuah suku energi *r'tf,t - ,2 /r2 yang bergantung pada gerak
dan suku energi kedua mc2 yang tidak bergantung pada gerak. Kelihatannya bahwa energi
kinetik dari sebuah partikel adalah selisih di antara energi total (total energy) E dan energi
mc2 yang dipunyai oleh partikel itu walau bila partikel itu diam. Jadi kita dapat menuliskan
FISIKA UNIVERSITAS 675

kembali Persamaan (39-31) sebagai

r:r,l .:r: :-:' . , :;;1;tli ilil:l*r:i;i:1:i: iirii iil iI ir!i:rli:r:t::


C:K:+:mci.
E:i;
;: i:i;: i ii
r; i:
#ii
;; i; ;i ;:i i; i:i n ai liij a! ai i: i iij iff t fi #$f,+ ! i i I {iqse+iFl l€$ ffi (3e-3e)
i;i;i.:::.i:;i!i;;ii;i"#,H ##.,rikstF;

Untuk sebuah partikel yang diam (K = 0), kita melihat bahwa E = mc2. Energi mc2 yang
diasosiasikan dengan massa diam m dan bukan dengan gerak dinamakan energi diam (resr
energy) dari partikel itu.
Ternyata ada bukti eksperimen langsung bahwa energi diam benar-benar ada. Contoh
yang paling sederhana adalah peluruhan sebuah pion netral. Paftikel ini adalah sebuah
partikel subatomik yang massa diamnya m; blla paftikel itu meluruh, maka partikel itu
lenyap dan muncul radiasi elektromagnetik. Jika sebuah pion netral tidak mempunyai energi
kinetik sebelum peluruhannya, energi total dari radiasi itu setelah peluruhannya didapatkan
persis sama dengan mpz. DaTam banyak transformasi pafiikel fundamental lainnya, jumlah
dari massa-massa diam dari pafiikel-partikel itu berubah. Dalam tiap-tiap kasus ada perubahan
energi yang bersangkutan, yang konsisten dengan anggapan adanya energi diam mc2 yang
diasosiasikan dengan massa diam lz.
Secara historis, prinsip kekekalan massa dan prinsip kekekalan energi berkembang
hampir secara independen. Teori relativitas sekarang memperlihatkan bahwa kedua prinsip
kekekalan itu sebetulnya adalah dua kasus khusus dari sebuah prinsip kekekalan yang lebih
luas, yakni prinsip kekekalan massa dan energi. Dalam beberapa fenomena fisika, baik
jumlah dari massa-massa diam dari partikel-partikel itu maupun energi total selain daripada
energi diam secara terpisah tidaklah kekal, tetapi ada sebuah prinsip kekekalan yang lebih
umum. Dalam sebuah sistem yang terisolasi, bila jumlah dari massa-massa diam berubah,
maka selalu ada suatu perubahan dalam llc2 kali energi total yang lain daripada energi
diam. Perubahan ini sama besarnya tetapi berlawanan tanda dengan jumlah dari massa-
massa diam.
Hukum kekekalan massa-energi yang lebih umum ini adalah prinsip fundamental yang
terlibat dalam pembangkitan daya melalui reaktor nuklir. Bila sebuah inti uranium mengalami
pembelahan atau fisi dalam sebuah reaksi nuklir, maka jumlah dari massa-massa diam dari
pecahan-pecahan yang dihasilkan lebih kecil dari massa diam dari inti induk itu. Sejumlah Pembangkit daya nuklir scperti ini
energi dilepaskan yang menyamai pengurangan massa dikalikan oleh c2. Kebanyakan dari mengkonversi sebagian energi diam inti
energi ini dapat digunakan untuk menghasilkan uap untuk mengoperasikan turbin pembangkit ke dalam energi termal.
daya listrik.
Kita juga dapat menghubungkan energi total E dari sebuah partikel (energi kinetik
ditambah energi diam) secara langsung kepada momentumnya dengan menggabungkan
Persamaan (39-28) untuk momentum relativistik dan Persamaan (39-39) untuk energi total
untuk mengeliminasi kecepatan partikel itu. Prosedur yang paling sederhana adalah dengan
menuliskan kembali persamaan-persamaan ini dalam bentuk-bentuk yang berikut:

(tt n\2 I
I\mc2l) - ,r-v 2,2 dan ( -e-\' =
lc l*r) "t:' ^
t-v2lc2
Dengan mengurangkan persamaan kedua dari persamaan pertama dan dengan menyusunnya
kembali, kita mendapat

(3e-40)

Sekali lagi kita melihat bahwa untuk sebuah partikel yang diam (p = 0), E = mc2.
Persamaan (3940)juga menganjurkan bahwa sebuah partikel dapat mempunyai energi
dan momentum walau partikel itu tidak mempunyai massa diam. Dalam kasus seperti itu,
m=0dan
E= pc (massa diam nol) (394t)
Ternyata, partikel yang bermassa diam nol memang ada. Partikel seperti itu selalu berjalan
pada laju cahaya dalam ruang hampa. Salah satu contohnya adalahfoton, yakni kuanta dari
676 BAB 39 RELATIVITAS

radiasi elektromagnetik yang dibicarakan dalam Subbab 37--l.Foton diemisikan dan diserap
selama perubahan keadaan dari sebuah sistem atomik atau sistem nuklir bila energi dan
momentum dari sistem itu berubah.

Elektron energetik a) Carilah energi diam dalam sebuah elektron atau


(m = 9,109 x 10-3r ke, q = -e = -7,602 x 10 re C) dalam joule dan
dalam elektron volt. b) Carilah laju sebuah elektron yang telah
dipercepat oleh sebuah medan listrik, dari keadaan diam, melalui T=t+!!u.
MC
sebuah penambahan potensial sebesar 20 kV (potensial dari tabung
Sebuah elektron yang dipercepat melalui sebuah peningkatan poten-
gambar TV) atau sebesar 5,0 MV (sebuah mesin sinar.x bertegangan
tinggi). sial sebesar Vuo= 20 kV mendapatjumlah energi 20 keY sehingga
untuk elektron ini kita memperoleh
PENYELESAIAN a) Energi diamnya adalah
,
Y=l+ 20x103eV
1ns2 = (9,109 x 10-31 kg)(2,99g x 108 m/s;2 ' 0,511 x l0o eV
= 8,187 x 10-14 J
= 1,039
Dari definisi elektron volt pada Subbab 24-3, I ey = 1,602 x
l0 1eJ. Dengan menggunakan ini, kita mendapat dan

1eV = 0,2'72c
mc2 = (8,18j x 10 14 J)
1,602 x l0-1e J = 8,15 x 107 m/s.

x 10s eV Energi yang ditambalkan itu kurang daripada 4Va dair energi diam,
= 5,11 = 0,511MeV.
dan laju akhir adalah kira-kira seperempat dari laju cahaya dalam
b) Dalam perhitungan seperti ini, seringkali akan memudahkan untuk ruang hampa.
bekerja dengan kuantitas y yang didefinisikan dari persamaan Dengan mengula^ngi perhitungan itu untuk Vuo= 5,0 My kita
(39-7) yang dimodifikasi: mendapatkan eVo/mc2 = 9,78, T = l},l.8, dan v I 0,996c. Energi
kinetik (5,0 MeV) jauh lebih besar dari pada energi diamnya (0,511
MeV), dan laju itu sangat dekat dengan c. Di Pusat Akselerator
T- Linear Stanford, elektron mendapat energi kinetik sebesar 50 GeV.
Energi ini secara aproksimasi bersesuaian dengan Z= 100.000 dan
Dengan menyelesaikan ini untuk v, kita mendapatkan v = 0,99999999995c. Sebuah partikel seperti itu dikatakan berada
dalam j angkauan relativistik ekstrim.
| * (lly)z PERIIATIAN ) Elekhon yang dipercepat dari keadaan diam
melalui sebuah penambahan potensial sebesar 5,0 MV mempunyai
Energi total E dari elektron yang dipercepat itu adalah jumlah dari energi kinetik sebesar 5,0 MeV. Berdasarkan konvensi kita menama,
energi diamnya mc2 dan energi kinetik eVooyang didapatnya dari kan elektron seperti itu sebuah "elektron 5,0 MeV". Sebuah elektron
kerja yang dilakukan pada elektron itu oleh medan listrik sewaktu 5,0 MeV mempunyai energi diam sebesar 0,51 I MeV (seperti halnya
bergerak dari titik a ke titik b: semua elektron), energi kinetik sebesar 5,0 MeV dan energi total
g=ytnc2=mc2*€Vro, sebesar 5,5 MeV. Hati-hatilah! Jangan mencampuradukkan energi-
energi ini.{

ffi
Dua proton (masing-masing dengan M = l,6i x 10-27 kg) pada energi total dari kedua proton itu sebelum tumbukan terhadap energi
mulanya bergerak dengan laju yang sama dalam arah-arah yang diam dari kedua proton itu dan pion setelah tumbukan:
berlawanan. Kedua proton itu terus ada setelah sebuah tumbukan
telak yang juga menghasilkan sebuah pion netral (m = 2,40 x 10-28
kg). Jika proton-proton dan pion itu berada dalam keadaan diam
2(YMrt) = 2(Mc2) + *ct,
setelah tumbukan, carilah laju awal dari proton-proton itu. Energi
bersifat kekal dalam tumbukan itu. ' =t+
T !-
2M =
r. 2'1.6i
1'?,.x 19 11!t = \072.
t0 kg) 27

PENYELESAIAN Energi bersifat kekal, sehingga kita menyamakan sehingga


FISIKA UNIVERSITAS 677

| - (tly)2 = 0.360c.
"proton-proton 67,5-MeV"). Kami ajak Anda untuk memverifikasi
bahwa energi diam dari pion itu adalah dua kali dari energi proton,
atau 135 MeV Semua energi kinetik yang "hilang" dalam tumbukan
'f
Energi kinetik mula-mula dari setiap proton adalah (y - l) Mc2 =
yang sepenuhnya takelastik ini ditransformasikan menjadi energi diam
0,072 Mc2. Energi diam dari sebuah proton adatah 938 MeV, sehingga
energi kinetik itu adalah (0,072X938 MeV) = 67,5 MeV. (Ini adalah dari pion tersebut.
I

I
39-11 Merauxl Nevwolr DAN RELAnvITAS

Perubahan-perubahan besar yang diharuskan oleh prinsip relativitas menyentuh dasar-dasar


I
mekanika Newton, termasuk konsep panjang dan waktu, persamaan gerak, dan prinsip-
prinsip kekekalan. Jadi kelihatannya bahwa kita telah menghancurkan dasar-dasar bangunan
mekanika Newton. Dalam satu hal ini memang benar, namun perumusan Newton masih
teliti bilamana laju adalah kecil dibandingkan dengan laju cahaya dalam ruang hampa.
Dalam kasus seperti itu, dilatasi waktu, kontraksi panjang, dan modifikasi dari hukum-
hukum gerak adalah sedemikian kecil sehingga tidak dapat diamati. Ternyata, masing-
masing prinsip mekanika Newton berlaku sebagai kasus khusus dari perumusan relativitas
yang lebih umum.
Hukum-hukum mekanika Newton itu tidak salah; hukum-hukum itu tidak lengkap.
Hukum-hukum itu adalah kasus pembatas dari mekanika relativistik. Hukum-hukum itu
secara aproksimasi adalah benar bila semua laju adalah kecil dibandingkan dengan c, dan
hukum-hukum itu secara eksak menjadi betul dalam limit bila semua laju mendekati nol.
Jadi, relativitas tidak seluruhnya menghancurkan hukum-hukum mekanika Newton tetapi
menggeneralisasikan hukum-hukum tersebut. Hukum-hukum Newton dibangun dengan dasar
yang sangat kuat dari bukti nyata eksperimental, dan akan sangat aneh untuk memajukan
sebuah teori baru yang tidak konsisten dengan bukti nyata ini. Ini adalah sebuah pola yang
lazim dalam perkembangan teori fisika. Bilamana sebuah teori baru berada dalam suatu
pertentangan parsial dengan sebuah teori yang sudah diakui dan yang lebih tua, maka teori
yang baru itu harus menghasilkan ramalan yang sama seperti ramalan teori yang tua dalam
bidang-bidang yang oleh teori yang tua itu didukung dengan bukti nyata eksperimental.
Tiap-tiap teori fisika yang baru harus lulus dalam pengujian ini, yang dinamakan prinsip
koresponden si (c o rre sp onde nc e p rinc ipl e).
Pada tahapan ini kita dapat bertanya
apakah teori relativitas khusus itu memberikan
kata akhir mengenai mekanika atau apakah generalisasi yang lebih jauh masih mungkin
atau perlu. Misalnya, kerangka inersia telah menempati posisi istimewa dalam pembicaraan
kita. Dapatkah prinsip relativitas itu diperluas juga terhadap kerangka noninersia?
Inilah sebuah contoh yang melukiskan pengertian dari pertanyaan tadi. Seorang
mahasiswa memutuskan untuk melintasi Air Terjun Niagara sementa"ra dia berada dalam
sebuah kotak kayu besar yang tertutup. Selama dia jatuh bebas dia dapat mengapung melalui
udara di bagian dalam kotak itu. Dia tidakjatuh ke lantai karena dia dan kotak itu keduanya
jatuh bebas dengan percepatan ke arah bawah sebesar 9,8 m/s2. Tetapi sebuah tafsiran
alternatif, dari segi pandangannya, adalah bahwa dia tidak jatuh ke lantai karena interaksi
gravitasinya dengan bumi tiba-tiba telah dimatikan. Selama dia tetap tinggal dalam kotak
itu dan kotak itu tetap jatuh bebas, maka dia tidak dapat mengatakan apakah dia betul-betul
jatuh bebas atau apakah interaksi gravitasi itu telah lenyap.
sebuah soal serupa muncul dalam sebuah stasiun ruang angkasa yang mengorbit
mengitari bumi. Benda-benda dalam stasiun ruang angkasa itv kelihatannya tarrya bobot,
tetapi tanpa melihat keluar stasiun itu maka tidak ada cara untuk menentukan apakah
gravitasi telah dimatikan atau apakah stasiun itu dan semua isinya dipercepat menuju pusat
bumi. Gambar 39-21 membuat pandangan yang serupa untuk sebuah pesawat ruang angkasa
yang tidak jatuh bebas tetapi mungkin dipercepat terhadap sebuah kerangka inersia atau
berada dalam keadaan diam pada sebuah permukaan planet.
Pertimbangan-pertimbangan ini membentuk dasar dari teori relativitas umum (gene-
ral theory of relativity) Einstein. Jika kita tidak dapat membedakan secara eksperimental
antara sebuah medan gravitasi homogen di sebuah tempat tertentu dan sebuah kerangka
678 BAB 39 RELATIVITAS

Gambar 39-21 (a) Seorang astronot


menjatuhkan jamnya dalam pesawat
a=0
ruarg angkasa. (b) Dalam ruang bebas
gravitasi, lantai itu dipercepat ke atas
dengan percepatnn a = g dan menumbuk
jam itu. (c) Pada penr-rukaan planet, jam
itu dipercepat ke bawah dengan
percepatan a = g danmenumbuk lantai.
Tanpa informasi dari iuar pesawat ruang
angkasa itu, astronot itu tidak dapat
membedakan situasi (b) dari situasi (c).

(a) (c)

acuan yang dipercepat secara homogen, maka tidak ada perbedaan yang nyata di antara
keduanya. Dengan menekankan konsep ini, kita dapat mencoba untuk menyatakan sebarang
medan gravitasi yang dinyatakan dalam karakteristik khusus dari sistem koordinat. Ini
ternyata memerlukan revisi yang malah lebih besar mengenai relativitas khusus. Dalam
teori relativitas umum, sifat-sifat geometri dari ruang umumnya adalah non-Euclidean
(Gambar 39-22).
Teori relativitas umum telah lulus dalam beberapa pengujian eksperimental, termasuk
tiga pengujian yang diusulkan oleh Einstein. Satu pengujian berkaitan dengan pengertian
rotasi dari sumbu-sumbu dari orbit eliptik planet Merkurius, yang dinamakan presisi dari
perihelion. (Perihelion adalah titik yang terdekat dengan matahari). Pengujian yang lainnya
menyangkut pembelokan yang nyata dari sinar cahaya yang berasal dari bintang yang jauh
bila sinar itu lewat di dekat matahari, dan pengujian ketiga adalah pergeseran merah gravitasi
(gravitational red shift), yakni pertambahan besarnya panjang gelombang cahaya yang
bergerak keluar dari sebuah sumber masif. Beberapa rincian teori umum ini sukar untuk
diuji, tetapi teori ini telah memainkan sebuah peran sentral dalam penyelidikan kosmologi
mengenai struktur alam semesta, pembentukan dan evolusi bintang, lubang hitam, dan
masalah-masalah yang terkait. Dalam tahun-tahun belakangan ini, teori itu juga telah
dipastikan kebenarannya oleh beberapa eksperimen yang berkaitan dengan bumi secarc
murni.

Gambar 39-22 Sebuah gambaran dua


dimensi dari sebuah ruang lengkung.
Kita dapat membayangkan ruang itu (se-
buah bidang) sebagai sesuatu yang ter-
distorsi seperti yang diperlihatkan oleh
sebuah benda masif (matahari). Cahaya
yang berasal dari sebuah bintang yang
jauh (garis tebal) mengikuti permukaan
yang terdistorsi itu dalam perjalanannya
ke bumi. Garis yang terputus-pulus itu
memperlihatkan arah dari mana cahaya
tampaknya akan muncul. Efek yang
terlihat pada gambar ini dilebih-
lebihtan; untuk matahari, deviasi mak-
simum hanyalah 0,00048".
FISIK.A UNIVERSITAS
679

Rrucxnsnru

Semua hukum fundamental dari fisika mempunyai bentuk yang sama dalam semua KATA KUNCI
kerangka acuan inersia. Laju cahaya dalam ruang hampa adalah sama dalam semua
teori relativitas khusus (special
kerangka inersia dan tidak bergantung pada gerak sumber. Simultanitas bukanlah sebuah
theory of relativity), 649
konsep mutlak; dua peristiwa yang simultan dalam satu kerangka tidak perlu simultan
prinsip relativitas (principle of
dalam kerangka kedua yang bergerak relatif terhadap kerangka pertama.
relativity), 649
T Jika Aro adalah interval waktu di antara dua peristiwa yang terjadi di titik ruang yang transformasi koordinat
sama dalam sebuah kerangka acuan tertentu, maka Aro dinamakan interval waktu wajar. Galif eo (Galilean coo rdinate
Jika kerangka ini bergerak dengan kecepatan u ya\g konstan relatif terhadap sebuah transformation), 652
kerangka kedua, maka interval waktu At di antara peristiwa-peristiwa itu, seperti yang simultanitas (simultaneity), 652
diamati dalam kerangka kedua itu, adalah peristiwa (event),652
dilatasi waktu (time dilation),
Aro 6s6
Ar=--=/Ar0.
A+
- (39-6), (3e-8) waktu wajar (proper time), 656
ll - u" lc' paradoks kembar (twin para-
di mana dox), 658
panjang wajar (proper length),
660
(39-t ) kontraksi panjang (lengrh
contraction), 659
Efek ini dinamakan dilatasi waktu. transformasi Lorentz (Lo re nt z.
transformation), 603
I Jika /o adalahjarak di antara dua titik yang diam dalam sebuah kerangka acuan terlentu, diagram ruang waktu
lo dinamakan panjang wajar. Jika kerangka ini bergerak dengan raju uyang konstan (.sp ac e time dia g ram), 667

relatif terhadap kerangka kedua dan jarak-jarak itu diukur paralel dengan arah gerak, garis-dunia (wordline), 671
maka jarak / di antara titik-titik seperti yang diukur dalam kerangka kedua itu adalah massa diam (rest mass), 671
momentum relastivistik
(relativistic momentutn), 67 I
l=lo (3e-16), (3e-t1) energi total (total energy),675
energi diam (rest energy),677
Efek ini dinamakan kontraksi panjang. prinsip korespondensi (cote s -
pondence principle), 677
Transformasi koordinat Lorenlz menghubungkan koordinat-koordinat dan waktu dari
suatu peristiwa dalam sebuah sistem koordinat inersia S terhadap koordinat-koordinat
teori relativitas umum (general
theory of relativity), 677
dan waktu dari peristiwa yang sama seperti yang diamati dalam sistem inersia kedua
s' yang bergerak pada laju u relatif terhadap sistem koordinat inersia yang pertama:

. x-ut
\l r - u tc

y =y,
(39*22)
t - uxlc2
r, =__;_. =/(r_ur/c-l.
)

ll - u' /c-

untuk gerak berdimensi-satu, kecepatan v dari partikel itu dalam s dan kecepatan v,
dari partikel itu dalam S' dih'ubungkan oleh

,r'- V-U
(39-23)
I - UVIC

v'+u
(3e-24)
I + uv'/c'
T Efek Doppler adalah pergeseran frekuensi dari sebuah sumber yang disebabkan oleh
gerak relatif dari sumber dan pengamat. untuk sebuah sumber yang memancarkan
680 BAB 39 RELATIVITAS

gelombang elektromagnetik yang frekuensinyafi sewaktu sumber itu bergerak menuju


pengamat dengan la}u u, frekuensi f yang diterima adalah

c+u-
f= c-u JO.
139-26)

Supaya kekekalan momentum dalam tumbukan berlaku dalam semua kerangka acuan
inersia, maka definisi momentum harus digeneralisasi. Untuk sebuah partikel yang
massa diamnya m yangbergerak dengan kecepatan i, maka momentum f didefinisikan
sebagai
+
+mv)
p= _ - t'iiit. (39-28), (3e-32)
^ll - v'/c'
Dengan menerapkan hubungan kerja-energi maka akan memberikan persamaan
relativistik untuk energi kinetik K. Untuk sebuah partikel yang massa diamnya m yang
bergerak dengan laju v,

K=-L-^r2 =(y-l1nc2. (39-37)


lI - v'/c'
Bentuk ini menganjurkan kita untuk menetapkan energi diammcz untuk sebuah partikel,
sehingga energi total E, yakni energi kinetik ditambah energi diam, adalah

2
mc
E=K+mcZ= -- - y mcz. (3e-3e)
tlI - v' lc'
Energi total E dan besarnya momentum p untuk sebuah partikel dengan massa diam
rz dihubungkan oleh
gz = gncz)2 + (pr)z. (39-40)
T Teori relativitas khusus adalah sebuah generalisasi dari mekanika Newton. Semua
prinsip mekanika Newton hadir sebagai kasus pembatas di mana semua laju adalah
kecil dibandingkan dengan c. Generalisasi yang lebih jauh akan mengikutsertakan
kerangka acuan noninersia dan hubungannya dengan medan gravitasi akan menuju
pada teori relativitas umum.

PERTANYAAN DISKUSI

P39-1 Apakah yang merupakan perbedaan fundamental di antara kehidupan sehari-hari seandainya saja laju cahaya itu 10 m/s sebagai
sebuah kerangka acuan inersia dan sebuah kerangka acuan noninersia? ganti dari 3,00 x 108 n/s?

P39-2 Jika simultanitas bukan sebuah konsep mutlak, apakah hal P39-5 Jangkauan umur tata-tata di Amerika Serikat adalah kira-
itu berarti bahwa kita harus membuang konsep kausalitas? Jika kira 70 tahun. Apakah ini berarti bahwa tidak mungkin untuk orang
peristiwa A akan menyebabkan peristiwa B, maka A harus terjadi biasa untuk menempuh jarak yang lebih besar daripada 70 tahun
lebih dahulu. Apakah mungkin bahwa dalam beberapa kerangka, A cahaya jaraknya dari bumi? (Tahun cahaya adalah jarak yang
muncul disebabkan oleh B, dan dalam kerangka lainnya, B muncul ditempuh oleh cahaya dalam setahun.) Terangkan.
disebabkan oleh A? Terangkan.
P39-6 Seorang fisikawan menyatakan bahwa tidak mungkin men-
P39-3 Sebuah buku baru mengaku membuktikan bahwa teori relati- definisikan apa yang diartikan oleh sebuah benda tegar dengan cara
vitas khusus itu salah. Pengarang buk-u itu memulainya dengan sebuah yang benar secara relativistik. Mengapa seharusnya demikian?
dasar pemikiran yang dapat diungkapkan sebagai berikut: "Dua
P39-7 Dua peristiwa terjadi di titik ruang yang sama dalam sebuah
peristiwa yang terjadi pada waktu yang sama atau kedua peristiwa
kerangka acuan tertentu dan kedua peristiwa itu simultan dalam
itu tidak terjadi pada waktu yang sama. Itu hanyalah pengertian
kerangka tersebut. Apakah mungkin bahwa kedua peristiwa tersebut
yang masuk akal." Dipandang dari sudut pembicaraan kita mengenai
tidak simultan dalam kerangka acuan yang berbeda? Terangkan.
sifat relatif dari simultanitas, bagaimana Anda akan menanggapi ini?
P39-8 Sewaktu Mavis terbang melewati Stanley dengan laju 0,80c,
P39-4 Apakah yang Anda pikirkan mungkin akan berbeda dalam
dia memegang sebuah tongkat meter yang diletakkan paralel dengan
FISIKA UNIVERSITAS
681

arah lintasan penerbangannya. Dia mengatakan bahwa tongkat bergantung pada laju air tersebut. Apakah kenyataan-kenyataan ini
meterannya mempunyai panjang 1,00 m, tetapi Stanley mengatakan melanggar dalil kedua Einstein? Terangkan.
bahwa panjang tongkat itu adalah (1,00 m) 1[ Lq80l = 0,60 m. P39-12 Seorang mahasiswa menyatakan bahwa sebuah partikel
Pengamat yang manakah yang betul?
material harus selalu mempunyai taju yang lebih kecil daripada laju
P39-9 Teori relativitas menetapkan batas atas pada laju yang dapat cahaya, dan sebuah partikel tak bermassa harus selalu bergerak dengan
dipunyai oleh sebuah partikel. Apakah ada juga batas pada energi laju yang persis sama dengan laju cahaya. Apakah dia itu betul? Jika
dan momentum sebuah partikel? Terangkan. demikian, bagaimanakah partikel tak bermassa seperti foton dan neu-
trino mendapatkan laju ini? Apakah partikel-partikel seperti ini tidak
P39-10 Bila sebuah sumber cahaya monokromatik bergerak menuiu dapat bertolak dari keadaan diam dan dipercepat? Terangkan.
seorang pengamat, panjang gelombangnya muncul lebih pendek
daripada nilai yang diukur bila sumber itu diam. Apakah ini berren- P39-13 Pada prinsipnya, apakah gas yang panas mempunyai massa
tangan dengan hipotesis bahwa laju cahaya adalah sama untuk semua yang lebih besar daripada massa gas yang sama ketika gas itu dingin?
pengamat? Terangkan. Terangkan. Dalam praktiknya, apakah ini merupakan efek yang dapat
diukur? Terangkan.
P3^9-11 Laju cahaya relatif terhadap air yang tenang adalah 2,25 x
108 m/s. Jika air itu bergerak melewati kita, Iaju cahaya itu kita ukur P39-14 Mengapa menurut pikiran Anda perkembangan mekanika
Newton mendahului mekanika relativistik yang lebih baik selama
bertahun-tahun?

LATIHAN

SUBBAB 39-3 RELATIVITAS DARI SIMULTANITAS dalam laboratorium itu sebesar 4,20 x I0 7 s. Hitunglah laju pion itu
39-1 Misalnya kedua ledakan perir dalam Gambar 39-5a adalah yang dinyatakan sebagai sebuah pecahan dari c. b) Jarak berapakah,
simultan terhadap seorang pengamat pada kereta api tersebut. per- yang diukur dalam laboratorium itu, yang ditempuh oleh pion itu
lihatkan bahwa kedua ledakan petir itu tidak simultan terhadap se- selama umur rata-ratanya?
orang pengamat di bumi. Petir yang mana yang diukur oleh pengamat 39-6 Sewaktu Anda mengemudikan pesawat serbaguna ruang
di bumi yang pertama mengenai bumi? angkasa pada laju konstan menuju bulan, seorang pilot pembalap
terbang melewati Anda dengan kendaraan balap ruang angkasanya
pada laju konstan sebesar 0,800c relatif terhadap Anda. pada saat
SUBBAB 39-4 RELATIVITAS DARI INTERVAL WAKTU
kendaraan balap ruang angkasa itu melewati Anda, Anda dan pilot
39-2 Muon positif (p+), yang merupakan sebuah partikel yang tak pembalap itu memulai pada saat penunjuk waktu menunjuk waktu
stabil, secara rata-rata berumur 2,20 x 104 s (yang diukur dalam nol. a) Pada saat Anda mengukur bahwa kendaraan balap ruang
kerangka acuannya sendiri) sebelum meluruh. a) Jika sebuah partikel angkasa itu telah menempuh 1,20 x 108 m melewati Anda, berapakah
seperti itu bergerak terhadap laboratorium dengan laju 0,900c, waktu yang dibaca oleh pilot pembalap itu pada penunjuk waktunya?
berapakah umur rata-rata yang diukur dalam laboratorium itu? b) Ketika pilot pembalap itu membaca nilai yang dihitung dalam
b) Berapakah jarak rata-rata, yang diukur dalam laboratorium itu, bagian (a) pada penunjuk waktunya, berapakah jarak Anda dari dia
yang ditempuh oleh partikel itu, sebelum meluruh? yang dia ukur? c) Pada saar ketika pilot pembalap itu membaca nilai
yang dihitung dalam bagian (a) pada penunjuk wakrunya, berapakah
39-3 Dilatasi waktu sehari-hari. Dua jam aromik disinkronkan waktu yang Anda baca pada penunjuk waktu Anda?
secara cermat. Satu jam atomik di New yok dan jam atomik yang
lainnnya di dalam sebuah pesawat udara yang terbang dengan laju 39-7 Sebuah pesawat ruang angkasa terbang menjauhi bumi pada
tata-rata sebesar 250 rnls dan kemudian kembali ke New york. Bila laju sebesar 4,80 x
106 m/s relatif terhadap bumi dan kemudian
pesawat itu kembali, waktu yang berlaku pada jam yang tinggal di kembali dengan laju yang sama. pesawat ruang angkasa itu meng_
belakang adalah 4,00 jam. Berapa lamakah pembacaan kedua jam angkut sebuah jam atomik yang telah disinkronisasikan secara teliti
itu akan berbeda, dan jam yang manakah yang akan memperlihatkan dengan sebuah jam yang identik yang diam di bumi. pesawat ruang
waktu berlalu yang lebih pendek? (petunjuk: karena u << c, Anda angkasa itu kembali ke titik keberangkatannya 365 hari (1 tahun)
kemudian, seperti yang diukur olehjam yang tinggal di bumi. Berapa-
dapat menyederhanakan
^F
- ,tr, dengan ekspansi binomial). kah selisih waktu-waktu yang telah berlalu pada keduajam itu, yang
39-4 Sebuah pesawat ruang angka terbang melewati Mars dengan diukur dalam jam? Jam yang manakah, jam yang berada di pesawat
laju sebesar 0,978c relatif terhadap permukaan planet itu. Ketika ruang angkasa ataujam yang berada di bumi, yang memperlihatkan
pesawat ruang angkasa itu secara langsung berada di atas planet itu waktu berlalu yang terkecil?
pada ketinggian 1200 km, sebuah sinyal yang sangat terang yang
39-8 Sebuah pesawat ruang angkasa tak dikenal terbang di atas
dinyalakan pada permukaan Mars itu berkedip-kedip, menyala dan
kepala Anda pada suatu jarak yang besar sewaktu Anda berdiri di
padam. Seorang pengamat pada Mars mengukur bahwa cahaya sinyal
halaman belakang rumah Anda. Anda melihat lampu sorotnya ber-
itu menyala selama 82,4 ps. Berapakah lamanya pulsa cahaya itu
kedip terus selama 0,190 s. Perwira pertama pada pesawat ruang
yang diukur oleh pilot pesawat ruang angkasa tersebut?
angkasa itu mengukur bahwa lampu sorot itu menyala selama 12,0
39-5 Pion negatif (a-) adalah sebuah partikel yang tak stabil dengan ms. a) Yang manakah dari antara kedua waktu yang diukur ini yang
umur rata-rata sebesar 2,60 x 10-8 s (yang diukur dalam kerangka menyatakan waktu wajar? b) Berapakah laju pesawat ruang angkasa
diam pion itu). a) Jika pion itu dibuat bergerak pada laju yang sangar itu relatif terhadap bumi yang dinyatakan dalam sebuah pecahan
tinggi relatif terhadap sebuah laboratorium, umur rata-ratanya diukur dari laju cahaya c?
682 BAB 39 RELATIVITAS

SUBBAB 39-5 RELATIVITAS PANJANG yang dihasilkan mempunyai bentuk yang sama seperli bentuk yang
semula kecuali perubahan tanda untuk u.
3F9 Sebuah muon diciptakan 55,0 km di atas permukaan bumi
(seperti diukur dalam kerangka bumi). Umur rata-rata dari sebuah 39-15 Seorang pengamat dalam kerangka S' bergerak ke kanan
muon, yang diukur dalam kerangka diamnya sendiri adalah 2,20 x pada laju a = 0,600c menjauhi seorang pengamat stasioner, dalam
10i s; muon yang kita tinjau mempunyai umur ini. Dalam kerangka kerangka S. Pengamat dalam S'mengukur laju v'dari sebuah parlikel
muon itu bumi bergerak menuju muon dengan laju sebesar 0,9860c. yang bergerak ke kanan menjauhi dia. Laju v berapakah yang diukur
a) Dalam kerangka muon itu, berapakah tinggi muon permulaan di oleh pengamat dalam S untuk parlikel itu jika a) v' = 0,400c?
atas permukaan bumi? b) Dalam kerangka muon itu, seberapa b) v'= 0,900c? c) v' = 0,990c?
dekatkah bumi itu ke muon selama umur hrdtp (lfetime) muon itu?
39-16 Pilot pesawat ruang angkasa Mavis melewati Stanley pada
Seberapa besarkah jarak yang lebih dekat ini jika dinyatakan dalam
laju konstan sebesar 0,800c relatif terhadap dia. Mavis dan Stanley
pecahan dari tinggi mula-mula muon itu seperti yang diukur dalam
memulai penunjuk waktu mereka pada nol ketika bagian depan dari
kerangka muon? c) Dalam kerangka bumi, berapakah umur muon
pesawat mavis berada langsung di atas Stanley. Ketika Mavis mem-
itu? Dalam kerangka bumi, berapa jauhkah muon itu berjalan selama
baca 5,00 s pada penunjuk waktuya, dia menyalakan sebuah cahaya
umurnya? Dalam kerangka bumi, seberapa besarkah tinggi muon ini
jika dinyatakan dalam pecahan dari tinggi semula dari muon itu terang di bawah bagian depan dari pesawat ruang angkasanya. a)
Gunakan tranformasi koordinat Lorentz yang diturunkan dalam
dalam kerangka bumi?
Latihan 39-14 dan Contoh 39-7 (Subbab 39-6) untuk menghitung
39-10 Sebuah partikel yang tidak stabil diciptakan dalam lapisan x dan / seperti yang diukur oleh Stanley untuk peristiwa penyalaan
atas atmosfer dari sebuah sinar kosmis dan berjalan lurus ke bawah cahaya tersebut. b) Gunakan rumus dilatasi waktu, Persamaan
menuju permukaan bumi dengan laju sebesar 0,99540c relatif terhadap (39-6), untuk menghitung interval waktu di antara kedua peristiwa
bumi. Seorang ilmuwan yang diam pada permukaan bumi mengukur itu (bagian depan dari pesawat ruang angkasa yang lewat di atas dan
bahwa partikel itu diciptakan pada ketinggian sebesar 45,0 km. a) penyalaan cahaya itu) seperti yang diukur oleh Stanley. Bandingkan
Seperli yang diukur oleh ilmuwan itu, berapa lama waktu yang di- dengan nilai r yang Anda hitung dalam bagian (a). c) Kalikanlah
perlukan oleh partikel itu untuk menempuh 45,0 km itu ke permu- interval waktu itu dengan laju Mavis, keduanya seperli yang diukur
kaan bumi? b) Gunakan rumus kontraksi panjang untuk menghitung oleh Stanley, untuk menghitung jarak yang telah ditempuh oleh Mavis
jarak dari titik di mana partikel itu diciptakan ke permukaan bumi seperti yang diukur oleh Stanley ketika cahaya itu menyala. Banding-
seperti yang diukur dalam kerangka partikel itu. c) Dalam kerangka kan dengan nilai x yang Anda hitung dalam bagian (a).
parlikel itu, berapa banyakkah waktu yang diperlukan oleh partikel
39-17 Perlihatkan secara rinci penurunan Persamaan (39-21) dari
itu untuk berjalan dari titik di mana partikel itu diciptakan ke
Persamaan (39-19) dan (39-20).
permukaan bumi? Hitunglah waktu ini dengan menggunakan
keduanya rumus dilatasi waktu dan juga dari jarak yang dihitung 39-18 Perlihatkan rincian penurunan Persamaan (39-24) dari
dalam bagian (b). Apakah kedua hasil itu cocok? Persamaan (39-23).

39-11 Seperti diukur oleh seorang pengamat di bumi, sebuah 39-19 Sebuah pesawat ruang angkasa pengejar dari planet Tatooine
landasan pesawat udara di bumi mempunyai panjang sebesar 3600 mencoba mengejar sebuah penjelajah Federasi Perdagangan. Seperti
m. a) Berapakah panjangnya landasan pesawat udara itu seperti yang yang diukur oleh seorang pengamat pada Tatooine, penjelajah itu
diukur oleh seorang pilot pesawat udara yang terbang lewat pada bergerak menjauhi planet itu dengan laju sebesar 0,600c. Pesawat
x
Iaju sebesar 4,00 107 m/s relatif terhadap bumi? b) Seorang pengejar itu bergerak dengan laju sebesr 0,800c relatif terhadap
pengamat di bumi mengukur interval waktu dari saat ketika pesawat Tatooine, dalam arah yang sama seperti arah penjelajah itu. Berapakah
udara itu persis di atas satu ujung dari landasan itu sampai pesawat laju penjelajah itu relatif terhadap pesawat pengejar tersebut?
udara itu persis di atas ujung yang lain dari landasan itu. Hasil apa
yang dia dapatkan? c) Pilot pesawat udara itu mengukur waktu yang 39-20 Dua partikel dalam sebuah eksperimen akselerator berenergi
diperlukan olehnya untuk menempuh dari satu ujung dari landasan tinggi saling mendekati satu sama lain sepanjang sebuah garis lurus,
itu ke ujung lainnya. Berapakah waktu yang dia dapatkan? masing-masing dengan laju sebesar 0,9520c seperti yang diukur dalam
laboratorium. Berapakah besarnya kecepatan dari satu partikel relatif
39-12 Sebuah tongkat meteran bergerak melewati Anda dengan terhadap partikel yang lainnya?
laju yang besar. Gerakan relatifnya terhadap Anda paralel dengan
sumbu panjangnya. Jika Anda mengukur panjang dari tongkat meter 39-21 Dua partikel diciptakan dalam sebuah akselerator berenergi
yang bergerak itu sebesar 1,00 ft (1 ft = 0,3048 m), misalnya dengan tinggi dan bergerak dalam arah-arah yang berlawanan. Laju dari satu
membandingkannya kepada sebuah mistar yang panjangnya satu kaki partikel, seperti yang diukur dalam laboratorium, adalah 0,650c, dan
yang diam relatif terhadap Anda, pada laju berapakah tongkat meter laju dari setiap partikel relatif terhadap satu sama lain adalah 0,950c.
itu bergerak relatif terhadap Anda? Berapakah laju dari partikel kedua, seperti yang diukur dalam
laboratorium itu?
39-13 Sebuah pesawat udara milik Federasi Perdagangan terbang
melewati planet Coruscant pada laju sebesar 0,600c. Seorang ilmuwan 39-22 Sebuah pesawat ruang angkasa musuh bergerak menuju
pada Coruscant mengukur panjang pesawat udara yang bergerak itu pesawat tempur Anda dengan laju sebesar 0,400c sepefti yang diukur
sebesar 74,0 m. Pesawat udara itu kemudian mendarat pada Coruscant, dalam kerangka Anda. Pesawat musuh itu menembakkan sebuah
dan ilmuwan yang sama mengukur panjang pesawat udara itu yang misil menuju Anda dengan laju sebesar 0,700c relatif terhadap
sekarang dalam keadaan stasioner. Berapakah besarnya panjang yang pesawat musuh itu (Gambar 39-23). a) Berapakah laju misil itu
dia dapatkan? relatif terhadap Anda? Nyatakan jawaban Anda dalam laju cahaya.
b) Jika Anda mengukur bahwa pesawat musuh itu berada sejauh
8,00 x 106 km dari Anda ketika misil itu ditembakkan, berapa banyak
SUBBAB 39-6 TRANSFORMASI LORENTZ
waktu, yang diukur dalam kerangka Anda, yang diperlukan oleh
39-14 Seiesaikanlah Persamaan (39-22) untuk mendapatkan r dan misil itu untuk mencapai Anda?
t yang dinyatakan dalam,r' dan /', dan perlihatkan bahwa tranformasi
FISIKA UNIVERSITAS 683

kita ukur adalah setengah dari nilai yang diukur dalam kerangka
diam sumber itu.
*;rft:
M****- *."*&Sl:*, SUBBAB 39*9 MOMENTUM RELATIVISTIK

39-29 a) Sebuah partikel dengan massa lz bergerak sepanjang sebuah


Musuh Pesawat tempur garis lurus di bawah aksi sebuah gaya F yang diarahkan sepanjang
garis yang sama. Hitunglah turunan dalam Persamaan (39-30) untuk
Gambar 39-23 Latlhan 39-22. memperlihatkan bahwa percepatan a = dvldt dari parliket itu diberikan
oleh c = (Flm)(l - v2lc213/2. b) Hitunglah turunan dalam persamaan
(39-30) untuk mencari pernyataan untuk besarnya percepatan dalam
39-23 Sebuah pesawat ruang angkasa kerajaan yang bergerak pada
F, m, dan vlc jlka gaya itu tegak lurus terhadap kecepatan.
laju tinggi relatif terhadap planet Arrakis menembakkan sebuah roket
menuju planet itu dengan laju sebesar 0,920c relatif terhadap pesawat 39*30 Bisbol Relativistik. Hitunglah besarnya gaya yang diperlukan
ruang angkasa tersebut. Seorang pengamat pada Arrakis mengukur untuk memberikan percepatan a = 1,00 m/s2 terhadap sebuah bisbol
bahwa roket itu mendekat dengan laju sebesar 0,360c. Berapakah yang massanya 0,145 kg dalam arah kecepatan awal bisbol itu bila
laju pesawat ruang angkasa itu relatif terhadap Arrakis? Apakah kecepatan ini mempunyai besar a) 10,0 m/s; b) 0,900c; c) 0,990c;
pesawat ruang angkasa itu bergerak menuju atau menjauhi Arrakis? d) Ulangilah (a),(b), dan (c) jika gaya dan percepatan itu regak lurus
terhadap kecepatan.
-SUBBAB
39-7 DIAGRAM RUANG WAKTU 39-31 a) Pada laju berapakah momenrum sebuah partikel menjadi
*39-24 Mavis bergerak pada laju a yang konstan relatif dua kali besarnya momentum yang didapatkan dari pemyataan
terhadap
relativistik nv? Nyatakanlah jawaban Anda dalam laju cahaya?
Stanley. Misalkan kerangka Mavis adalah S' dan Kerangka Stanley
adalah S; kedua kerangka itu berimpit p ada t = { = 0. Mavis mengukur
b) Sebuah gaya diberikan pada sebuah partikel sepanjang arah
gerakannya. Pada laju berapakah besarnya gaya yang diperlukan
peristiwa 1 dan2 terjadi simultan dalam,S'pada posisi.{1' dan xr',
untuk menghasilkan sebuah percepatan yang diberikan menjadi dua
di mana *2' ) ,r'. Gambarkan sebuah diagram ruang waktu dan
kali besarnya gaya yang diperlukan untuk menghasilkan percepatan
gunakan diagram itu untuk memutuskan apakah Stanley mengukur
yang sama bila partikel itu berada dalam keadaan diam? Nyatakan
kedua peristiwa itu terjadi simultan dalam ,S. Jika kedua peristiwa itu
jawaban Anda dalam laju cahaya.
tidak simultan dalam kerangkanya, peristiwa yang mana yang terjadi
lebih dulu? Terangkan. 39-32 a) Pada laju berapakah momentum sebudr partikel berbeda
.39-25 Mavis bergerak pada laju z yang konstan relatif terhadap
sebesar 7,0Vo dari nilai yang didapatkan dengan menggunakan
pernyataan nonrelativistik nr? b) Apakah nilai relativistik yang betul
Stanley. Misalnya kerangka Mavis adalah 5' dan kerangka Stanley
adalah s; kedua kerangka itu berimpit pada t = r' = 0. Stanley meng-
itu lebih besar atau lebih kecil dari nilai yang didapatkan dari
pemyataan nonrelativistik?
:rkur peristiwa 1 dan 2 terjadi di posisi x yang sama dalam s dan
pada waktu tt dan t2 yang berbeda. Menurut Stanley, t2> t1, se-
hjng-ea peristiwa 1 terjadi sebelum peristiwa 2. a) Pada sebuah dia- SUBBAB 39-10 KERJA DAN ENERGI RELATIVISTIK
gram nrang waktu, perlihatkan waktu tr' dan t"' yang diukur oleh
39-33 Berapakah laju sebuah pafiikel yang energi kinetiknya sama
Mavis untuk kedua peristiwa ini. Apakah Mavis dan Stanley sepakat dengan a) energi diamnya; b) lima kali energi diamnya?
tentang kejadian mana yang terjadi lebih dahulu? Terangkan, dengan
menggunakan diagram Anda. b) Pada diagram ruang waktu itu, per- 39-34 Dalam anihilasi proton-antiproton sebuah proton dan sebuah
lihatkan posisi x,' dan xr' yan1 diukur oleh Mavis untuk posisi kedua antiproton (sebuah proton yang bermuatan negatif) bertumbukan dan
peristiwa ini. Menurut Mavis, apakah kedua peristiwa itu terjadi di lenyap, yang menghasilkan radiasi elektromagnetik. Jika setiap
oosisi yang sama? Terangkan. partikel mempunyai massa sebesar 1,6'7 x 1C 27 kg dan kedua partikel
itu berada dalam keadaan diam persis sebelum anihilasi itu, carilah
'S.3BAB 39-8 EFEK DOPPLER UNTUK GELOMBANG energi total dari radiasi itu. Berikanlah jawaban Anda dalam joule
ELEKTROMAGNETIK dan elektron volt.
-39-26 Dinyatakan dalam c, berapa kecepatan relatTf u antara sebuah 39-35 Berapakah laju sebuah pafiikel jika energi kinetiknya adalah
.umber gelombang elektromagnetik dengan seorang pengamat yang 2,0Vo lebih besar dari (.Petunjaft: Gunakan persamaan
!mv2?
..:_::..i1kan a) 2,0 Vo pengurangan frekuensi? b) Sebuah penam- (3e*38))
:.:--, oieh sebuah faktor sebesar empat dari frekuensi cahayayang
39-36 a) Berapa banyak kerja yang harus dilakukan pada sebuah
diamati?
paftikel dengan massa untuk mempercepat partikel itu a) dari
r??
t39-27 a) Seberapa cepatkah Anda harus mendekati sebuah lampu keadaan diam ke sebuah laju sebesar 0,090c? b) dari sebuah laju
.: - l:r.lrs yang menyala merah (,1" = 675 mm) supaya warnanya 0,900c ke sebuah laju 0,990c7 (Nyatakan jawaban-jawaban Anda
muncul kuning (2 = 575 mm)? Nyatakanlah jawaban Anda dalam dalam mc2) c) Bagaimanakah jawaban Anda dalam bagian (a)
laju cahaya. b) Jika Anda menggunakan hal ini sebagai alasan supaya dibandingkan dengan jawaban Anda dalam bagian (b)?
jangan mendapat kartu tilang karena melanggar lampu merah, berapa
39-37 Sebuah partikel mempunyai massa diam 6,64 x 1V21 kg dan
banyakkah denda yang harus Anda dapatkan karena mengendarai
momentum 2,10 x 10-18 kg m/s. a) Berapakah energi total (energi
melebihi batas kecepatan? Anggaplah bahwa denda itu adalah 91,00
kinetik ditambah energi diam) dari partikel itu? b) Berapakah energi
untuk setiap kilometer per jam dari laju Anda di atas laju maksimum
kinetik dari partikel tersebut? c) Berapakah rasio dari energi kinetik
yang diperbolehkan sebesar 90 km/jam.
terhadap energi diam dari partikel itu?
*39-28 Perlihatkan bahwa bila sumber gelombang
elektromagnetik
bergerak menjauhi kita dengan laju 0,600c, maka frekuensi yang
684 BAB 39 RELATIVITAS

39-38 Bertolak dari Persamaan (39-40), perlihatkan bahwa dalam anoda tersebut, berapakah a) energi kinetiknya dalam eV? b) energi
limit klasik Qtc << mc2) energi itu mendekati energi kinetik klasik totalnya dalam eV? c) lajunya? d) Berapakah laju elektron itu, yang
!mv2 drtambah energi massa dram mc2. dihitung secara klasik?
3F39 Hitunglah energi kinetik dari sebuah proton (massa 1,67 x 39-42 Energi Fusi (atau Energi Penyatuan). Dalam sebuah raktor I
10-27 kg; dengan menggunakan kedua pemyataan nonrelativistik dan fusi nuklir hipoteik, dua inti deuterium bergabung atau "berfusi"
il
pernyataan relativistik, dan hitunglah rasio dari kedua hasil itu (hasil untuk membentuk sebuah inti helium massa sebuah inti deuterium
relativistik dibagi dengan hasil nonrelativistik) untuk laju sebesar yang dinyatakan dalam satuan massa atom (u), adalah 2,0136 u;
a) 8,00 x 107 m/s; b) 2,55 x 108 n/s. massa dari sebuah inti helium adalah 4,0015 u (l u = 1,6605402 x
10-27 kg). a) Berapa banyakkah energi yang dilepaskan bila 1,0 kg
39-40 ('psi") mempunyai massa 5,52 x
Sebuah partikel rf 10-27 kg. deuterium mengalami fusi? b) Konsumsi tahunan energi listrik di
Hitunglah energi diam dari 14 itu dalam MeV.
Amerika Serikat adalah dalam orde sebesar 1,0 x 10le J. Berapa
39-41 Sebuah elektron yang energinya 0,420 MeV dalam sebuah banyakkah deuterium yang harus bereaksi untuk menghasilkan energi
tabung sinar-x menumbuk sebuah anoda. Ketika elektron itu tiba di sebanyak ini?

SOAL.SOAL

39*43 Setelah dihasilkan dalam sebuah tumbukan di antara partikel- peneliti itu meninggalkan bumi. Berapakah umur biologisnya ketika
partikel elementer sebuah pion positif (z+) harus menempuh sebuah pesawat peneliti itu mencapai Capella?
tabung yang panjangnya 1,20 km untuk mencapai sebuah luas
eksperimental. Sebuah partikel ft+ mempunyai umur rata-rata (yang
39-47 Sebuah partiket dikatakan relativistik secara ekstrim blla
energi kinetiknya jauh lebih besar daripada energi diamnya. a)
diukur dalam kerangka diamnya) sebesar 2,60 x 10-8 s; z+ yang kita
Berapakah laju sebuah partikel (yang dinyatakan dalam sebuah
tinjau tersebut mempunyai umur ini a) Seberapa cepatkah z+ itu
pecahan dari c) sehingga energi totalnya adalah sepuluh kali energi
harus berjalan jlka tc+ itu tidak meluruh sebelum mencapai ujung
diamnya? b) Berapakah perbedaan persentasi di antara sisi kiri dan
tabung tersebut? (Karena z akan sangat dekat ke c, tuliskanlah u =
(1 sisi kanan dari Persamaan (39-40) jika 1mc212 drabukan untuk sebuah
A)c dan berikanlahjawaban Anda dalam A dan bukan dalarn u).
- partikel dengan laju yang dihitung dalam bagian (a)?
b) z+ itu mempunyai energi diam sebesar 139,6 MeV berapakah
energi total dari n* itu pada laju yang dihitung dalam bagian (a)? 39-48 Sebuah bom nuklir yang mengandung 8,00 kg plutonium
meledak. Jumlah dari massa diam dari hasil ledakan itu lebih kecil
39-44 Sebuah kubus logam dengan sisi-sisi yang panjangnya a duduk
daripada massa diam semula sebanyak satu bagian dalam 104.
diam dalam sebuah kerangka S dengan satu sisinya paralel pada
a) Berapakah banyaknya energi yang dilepaskan dalam ledakan itu?
sumbu x. Maka, dalam .l kubus itu mempunyai volume a3. Kerangka
b) Jika ledakan itu berlangsung selama 4,00 ps, berapakah daya
S'bergerak sepanjang sumbu x dengan laju a. Seperti yang diukur
tata-rata yang dikembangkan oleh bom itu? c) Berapakah massa air
oleh seorang pengamat dalam kerangka S', berapakah volume kubus
yang dapat diangkat oleh energi yang dilepaskan itu ke suatu
logam itu?
ketinggian sebesar 1,00 km?
39-45 Pesawat bintang dari Federasi Matahari ditandai dengan
simbol Federasi itu, yang berbentuk sebuah lingkaran, sedangkan
39*49 Sejumlah minimum berapakah massa dari es sebesar 4,00 kg
akan bertambah bila es itu melebur pada OoC untuk membentuk air
pesawat bintang dari kerajaan Denebian ditandai dengan simbol
pada 0"C?
kerajaan itu, yang berbentuk sebuah elips yang sumbu mayomya
adalah 1,40 kali sumbu minomya (a = 1,40b dalam Gambar 39-24). 39-50 Sebuah foton dengan energi E dipancarkan oleh sebuah atom
Relatif terhadap seorang pengamat, seberapa cepatkah sebuah pesawat dengan massa m, yang merekoil dalam arah yang berlawanan,
federasi harus berjalan supaya tandanya tidak terbedakan dengan a) Dengan menganggap bahwa gerak atom itu dapat diperlakukan
tanda dari sebuah pesawat kerajaan? secara nonrelativistik hitunglah laiu rekoil dari atom itu. b) Dari
hasil dari bagian (a), perlihatkan bahwa laju rekoil itu jauh lebih
kecil daripada c bilamana E jauh lebih kecil daripada energi diam
*r2 da/ atom tersebut.
39-51 Radiasi &renkov. Fisikawan Rusia, P.A. &renkov menemu-
kan bahwa sebuah partikel bermuatan yang berjalan dalam sebuah
benda padat dengan laju yang melebihi laju cahaya dalam bahan itu
meradiasikan radiasi elektromagnetik. Ini analog dengan dentuman
sonik yang dihasilkan oleh sebuah pesawat udara yang bergerak
Federasi Kerajaan
lebih cepat daripada laju bunyi dalam udara; lihat Subbab 21-6.
Cerenkov dianugerahi hadiah Nobel 1958 untuk penemuan ini). Be-
Gambar 39-24 Latihan 3945. rapakah energi kinetik minimum (dalam elektron volt) yang harus
dipunyai oleh sebuah elektron sewaktu berjalan di dalam sebuah
3$-46 Sebuah'peneliti (probe) ruang angkasa dikirimkan ke pinggiran keping gelas mahkota (n = 1,52) untuk menciptakan radiasi &renkov
bintang Capella, yang berada 42,2 tahun cahaya dari bumi. (Satu ini?
tahun cahaya adalah jarak yang ditempuh cahaya dalam setahun). 39-52 Albert di Negeri Ajaib. Einstein dan Lorentz, yang merupa-
Peneliti itu berjalan dengan laju sebesar 0,9910c. Seorang astronot kan pemain tenis yang keranjingan memainkan sebuah permainan
yang dipekerjakan pada pesawat itu berumur l9 tahun ketika pesawat bertempo tinggi pada sebuah lapangan di mana mereka berdiri sejauh

I
lu.
FISIKA UNIVERSITAS 685

20,0 m satu sama lain. Karena mereka adalah pemain yang terampil, di mana Ax = xz - x, dan Lt = tz - t,. Maka perlihatkanlah bahwa
mereka bermain tanpa sebuah jaring (net). Bola tenis itu mempunyai jika Ax > cLt, tidak adaketangka S'di mana kedua peristiwa berada
massa sebesar 0,0580 kg. Abaikanlah gravitasi dan anggaplah bahwa pada titik yang sama. Interval A/' kadang-kadang dinamakan inter-
bola itu berjalan paralel dengan bumi sewaktu bola itu berjalan di val waktu wajar untrk peristiwa-peristiwa tersebut. Apakah istilah
antara kedua pemain itu. Kecualijika dispesifikasikan yang lainnya, ini sesuai? b) Perlihatkan bahwa jika Ax > cLt, terdapat sebuah
semua pengukuran dibuat oleh kedua orang tersebut. a) Lorentz me- kerangka acuan S' te4adi secara simultan. Carilah jarak di antara
mulai memukul bola itu pada laju 80,0 m/s. Berapakah energi kinetik kedua peristiwa itu dalam S'; nyatakan jawaban Anda dalam A-r, Al,
bola itu? b) Einstein memukul kembali bola itu pada laju 1,80 x 108 dan c. Jarak ini kadang-kadang dinamakan panjang wajar. Apakah
m./s. Berapakah energi kinetik bola itu? c) Selama Einstein mengem- istilah ini sesuai? c) Dua peristiwa diamati dalam sebuah kerangka
balikan bola itu dalam bagian (a), seekor kelinci putih berlari di acuan S'yang terjadi secara simultan di titik{itik yang terpisah sejauh
belakang lapangan itu dalam arah dari Einstein ke Lorentz. Kelinci 2,50 m. Dalam sebuah kerangka kedua S yang bergerak relatif
itu mempunyai laju sebesar 2,20 x 108 m./s relatif terhadap kedua terhadap S' sepanjang garis penyatuan dua titik dalam S,, kedua
orang tersebut. Berapakah laju kelinci itu dari Einstein ke Lorentz? peristiwa itu muncul terpisah sejauh 5,00 m. Berapakah interval wakhr
d) Berapakah jarak yang diukur oleh kelinci itu dari Einstein ke di antara peristiwa-peristiwa itu seperti yang diukur dalam S?
Lorentz? e) Berapa banyakkah waktu yang diperlukan oleh kelinci (Petunjuk: Gunakanlah hasil yang didapatkan dalam bagian (b)).
itu untuk berlari sejauh 20,0 m menurut para pemain tersebut?
jam saku. Kelinci itu meng- 39-58 Tachyon. Tachyon adalah partikel hipotetik yang dapat
t) Kelinci putih itu mengangkut sebuah
be{alan lebih cepat daripada cahaya. Tinjaulah dua pengamat Sebulba
gunakan jam ini untuk mengukur waktu (seperti yang dilihatnya)
(yang diam dalam kerangka S, yang menggunakan koordinat -r, y, .s,
untuk melewati jarak dari Einstein ke Lorentz. Berapakah lamanya
dan t) dan Watto (yang diam dalam kerangka S', yang menggunakan
waktu yang diukur?
koordinat x', !', z', dan r'). Watto bergerak relatif terhadap Sebulba
39-53 Kerangka S' mempunyai komponen x dari kecepatan;r relatif dengan laju v = 0,600c. Pada saat mereka saling berpapasan, keduanya
terhadap kerangka S pada r = / = 0 kedua kerangka itu berimpit menyetel jamnya menunjuk noI. a) Pada waktu t, = 100 s dalam
(Gambar 39-3). Sebuah pulsa cahaya dipancarkan di titik asal dari kerangka Sebulba, Sebulba mentransmisikan sebuah pesan tachyon
S' pada waktu r' = 0. Jaraknya ./ dari titik asal itu setelah waktu t' kepada Watto. Pada saat ini, berapa jauhkah Watto dari Sebulba
diberikan oleh x'2 = c2t'2. Grnakan transformasi koordinat Lorentz (sepefti yang diukur dalam kerangka Sebulba)? b) Laju tachyon relatif
untuk mentrasformasikan persamaan ini ke sebuah persamaan dalam terhadap Sebulba adalah u = 4,00 c. Berapakah waktu r, (dalam
r dan /, dan perlihatkan bahwa hasilnya adalah f = ,2P; yakni gerak kerangka Sebulba) pada mana Watto menerima pesan itu? c) Watto
itu muncul persis sama dalam kerangka acuan S seperti dalam 9. tidak senang dengan pesan yang dikirimkan oleh Sebulba kepada-
Gihat Gambar 39-4). nya, dan dengan waktu tanggapan nol dia mengirimkan kembali
kepada Sebulba sebuah pesan tachyon yang sangat tak menyenang-
39-54 Seorang astronot, bungkus roketnya, dan pakaian ruang
kan. Tachyon itu mempunyai laju yang sama seperti tachyon dalam
angkasanya mempunyai massa diam gabungan sebesar 90,0 kg dan
bagian (b), sehingga lajunya relatif terhadap Watto adalah v' = 4,00c.
x
laju sebesar 3,00 lOa m/s. a) Berapakah selisih di antara energi
Berapakah kecepatan (besar dan arah) dari pesan yang dikembalikan
kinetik relativistiknya yang benar dengan energi kinetik Newtonnya,
oleh Watto relatif terhadap Sebulba? d) Berapakah waktu r, (dalam
4 mr?? Perhattkzm bahwa Anda tidak dapat sekedar menghitung kedua
kerangka Sebulba) pada saat Sebulba menerima pesan Watto? e)
nilai lalu mengurangkannya, karena ketelitian dari kebanyakan Pesan yang dikirimkan oleh Watto melebihi beban rangkaian peman-
kalkulator tidak mencukupi. Sebagai gantinya, gunakanlah Persamaan
car yang dipunyai oleh Sebulba, yang mengkonversikan pesan itu ke
(39-38). b) Pecahan berapakah dari besarnya selisih energi kinetik
dalam setumpuk logam yang tak berguna dan yang membuat Sebulba
Newton itu?
tidak mungkin mengirimkan sinyal tachyon. Bagaimanakah r, (waktu
39-55 Sebuah partikel dengan massa m yang dipercepat dari keadaan ketika Sebulba mengirimkan sinyal asli) dan lr(waktu pada mana
diam oleh sebuah gaya yang konstan F, menurut mekanika Newton, pemancar yang dipunyai oleh Sebulba dihancurkan) dibandingkan
akan terus dipercepat tanpa batas. Yakni, jika t -) maka y -) €. satu sama lain? Diskusikan hasil Anda dan keberadaan yang mungkin
=
Perlihatkan bahwa menurut mekanika relativistik, laju partikel itu dari Ttachyon.
mendekati c sewaktu I -+ 6. (Perhatikan: sebuah integral yang *39-59 Salah satu dari panjang gelombang cahaya yang dipancarkan
berguna adalah j(1 - r')''' d, = xl4t - x2 . oleh atom hidrogen di bawah kondisi laboratorium yang biasa adalah
), = 656,3 nm, dalam bagian merah dari spektrum elektromagnetik.
39-56 Dua peristiwa diamati dalam sebuah kerangka acuan S yang
Dalam cahaya yang dipancarkan oleh sebuah galaksi yang jauh, garis
terjadi di titik ruang yang sama, yang kedua terjadi 1,80 s setelah
spektrum yang sama ini diamati sebagai pergeseran Doppler ke
yang pertarna. Dalam kerangka kedua S' yang bergerak relatif terhadap
L = 953,4 nm, dalam bagian (porsi) inframerah spektrum itu. Seberapa
,5, peristiwa kedua diamati terjadi 2,35 s setelah yang peftama.
cepatkah inframerah dari spektrum itu. Seberapa cepatkah atom-
Berapakah selisih di antara posisi kedua peristiwa itu seperti yang
atom yang memancarkan spektrum itu bergerak relatif terhadap bumi?
diukur dalam S'?
Apakah atom-atom itu mendekati bumi atau menjauhi bumi?
39-57 Dua peristiwa yang diamati dalam sebuah kerangka acuan S *39-60 Mengukur Laju dengan Radar. Seorang pelatih bisbol
mempunyai posisi dan waktu yang diberikan berturut-turut oleh (x'
menggunakan alat radar untuk mengukur laju sebuah bola bisbol
tr) dan (xr, tr). a) Kerangka S' bergerak sepanjang sumbu r yang
yang dilemparkan yang mendekat kepadanya. Alat ini mengirimkan
persis cukup cepat sehingga kedua peristiwa itu te4adi di posisi
gelombang elektromagnetik keluar dengan frekuensi/, dan kemudian
yang sama dalam T. Perlihatkan bahwa dalam T, interval waktu
mengukur pergeseran frekuensi {,fdari gelombang yang direfleksikan
L. t' di antan kedua peristiwa itu diberikan oleh
dari bisbol yang bergerak itu. Jika pergeseran frekuensi pecahan
yang dihasilkan oleh sebuah bisbol adalah Lf/fo= 2,96 x 10-7, bera-
/ Ax\2 pakah laju bisbol itu dalam km/jam?
-1.;j
686 BAB 39 RELATIVITAS

3$-61 Sebuah partikel yang massanya m bergerak pada laju v. Bila pesawat ruang angkasa itu menjauhi kita? Dalam setiap kasus
Bangunlah sebuah segitiga siku-siku dalam mana salah satu sudutnya berapakah pergeseran frekuensi.f-jl? c) Gunakan hasil dari bagian
adalah a, di mana sin u=v/c. Jika panjang dari sisi segitiga itu yang (a) untuk menghitung frekuensi / dan pergeseran frekuensi / - fi
berdekatan ke a menyamai energi diarn mc2, perlihatkanlah bahwa yang kita terima pada saat pesawat itu berpapasan dengan kita. Bagai-
a) panjang dari hipotenusa itu sama dengan energi total; b) panjang manakah pergesaran frekuensi yang dihitung di sini dibandingkan
dari sisi yang berhadapan dengan a menyamai c kali momentum dengan frekuensi yang dihitung dalam bagian (b)?
relativistik; c) jelaskanlah sebuah prosedur grafik yang sederhana *39-63 Paradoks Galah dan Gudang. Misalnya seorang pelari
untuk mencari energi kinetik K.
yang sangat cepat (v = 0,600c) yang memegang sebuah galah hori-
*39-62 Sebuah pesawat ruang angkasa yang bergerak pada laju u zontal yang panjang berlari melalui sebuah gudang yang terbuka di
yang konstan relatif terhadap kita menyiarkan sebuah sinyal radio kedua ujungnya. Panjang galah itu (dalam kerangka diamnya) adalah
pada frekuensi folang konstan. Sewaktu pesawat ruang angkasa itu 6,00 m dan panjang gudang (dalam kerangka diamnya) adalah 5,00
mendekati kita, kita menerima sebuah frekuensi/yang lebih tinggi, m. Dalam kerangka acuan gudang itu dan galah itu akan mengalami
setelah frekuensi lewat, kita menerima sebuah frekuensi yang lebih kontraksi panjang dan galah itu dapat menempati di dalam gudang
rendah a) Sewaktu pesawat ruang angkasa itu melewati kita, sehingga tersebut dengan cocok pada waktu yang sama. Tetapi dalam kerangka
secara sesaat pesawat ruang angkasa itu tidak bergerak menuju atau acuan pelari in, gudang itu akan mengalami kontraksi panjang dan
menjauhi kita, perlihatkan bahwa frekuensi yang kita terima bukan keseluruhan galah itu tidak pernah dapat menempati gudang itu pada
fo, dan turunkanlah sebuah pernyataan untuk frekuensi yang kita sebarang waktul Terangkan penyelesaian dari paradoks ini. (Sebuah
terima. Apakah frekuensi yang kita terima lebih besar atau lebih diagram ruang waktu mungkin berguna.)
kecil daripada fo? (Petunjuk: Dalam kasus ini, puncak-puncak ge-
lombang yang berturutan menempuh jarak yang sama ke pengamat
39-64 Fisikawan Perancis Armand Fizeau adalah orang pertama
mengukur laju cahaya secara teliti. Dia juga mendapatkan secara
sehingga puncak-puncak gelombang itu mempunyai waktu transit
eksperimental bahwa laju itu relatif terhadap kerangka laboratorium
yang sama. Jadi, / sama dengan 1/2. Gunakan rumus dilatasi waktu
dari cahaya yang berjalan dalam sebuah tanki air yang bergerak
untuk mengaitkan periode-periode dalam kerangka stasioner dan
pada laju V relatif terhadap kerangka laboratorium itu adalah
dalam kerangka yang bergerak) b) Sebuah pesawat ruang angkasa
memancarkan gelombang elektromagnetik yang frekuensinya v=(cln)+kV,g
fo = 345 MHz seperti yang diukur dalam sebuah kerangka yang
di mana n = 7,333 adalah indeks refraksi dari air. Fizeau menamakan
bergerak dengan pesawat itu. pesawat ruang angkasa itu bergerak
pada laju konstan 0,758c relatif terhadap kita. Berapakah frekuensi
ft sebagai koefisien tarikan dan mendapatkan sebuah nilai eksperi-
mental sebesar k = 0,44. Berapakah nilai k yang Anda hitung dari
/ yang kita terima bila pesawat ruang angkasa itu mendekati kita?
transformasi relativistik ini?

SOAL TANTANGAN

39-65 TFansformasi Lorentz untuk Percepatan. Dengan meng- roket ini (kerangka acuan S'), kembar yang lainnya, Tena, tinggal di
gunakan sebuah metode yang analog dengan metode dalam buku bumi (kerangka acuan S). Pesawat roket ini mempunyai percepatan
pelajaran ini untuk mencari rumus transformasi Lorentz untuk ke- yang besarnya konstan g dalErm kerangka acuannya sendiri (ini
cepatan, kita dapat mencari transformasi Lorcntz tntuk percepatan. membuat pengemudi itu merasa di rumahnya, karena percepatan
Misalnya kerangka I mempunyai komponen x yang konstan dari pesawat itu mensimulasi gravitasi). Lintasan pesawat roket itu adalah
kecepatan a relatif terhadap kerangka S. Sebuah benda bergerak relatif sebuah garis lurus. a) Dengan menggunakan hasil Soal Tantangan
terhadap kerangka sepanjang sumbu -r dengan kecepatan sesaat y 39-65, perlihatkan bahwa dalam kerangka bumi Terra percepatan
^S,
dan percepatan sesaat d. a) Perlihatkan bahwa percepatan sesaatnya roket itu adalah
dalam kerangka S' adalah
, ^,l/2
outul
/ 2\3t2/
dt "\
3

o'= olt -
\ r,i
+l lt\ - \l
r'l
-=all_-l ,')
di mana u adalah kecepatan sesaat roket dalam kerangka S.
(Petunjuk: Nyatakanlah percepatan dalam S' sebagai a' = dv'ldt'. b) Tuliskan hasil bagian (a) dalam bentuk dr = flu) du, di manaf(u)
Kemudian gunakan Persamaan (39-22) untuk menyatakan dt' dalam adalah sebuah fungsi dari a, dan integralkanlah kedua ruas. (.Petuniuk:
dt dan dx, dan gunakan Persamaan (39-23) untuk menyatakan dv' Gunakan integral yang diberikan dalam Soal 39-55). Perlihatkan
dalam u dan dv. Kecepatan benda itu dalam ,S adalah v = dx.ldt). b) bahwa dalam kerangka Terra, waktu ketika Ste1la mencapai kecepatan
Perlihatkan bahwa percepatan dalam kerangka S dapat dinyatakan v, adalah
sebagai

t zt3t2, ,,3 tt -
o=o'lr-!=l tr'
"-"1.' ,') Ir+91
l' ,') Bllr - v,'

c) Gunakan rumus dilatasi waktu untuk mengaitkan dt dan dt' (in-


di mana v' = dx'ldt'adalah kecepatan benda itu dalam kerangka S'. terval-interval waktu yang sangat kecil yang diukur berturut-turut
dalam S dan S'). Gabungkan hasil ini dengan (b) untuk memperlihat-
39-66 Sebuah Versi Realistis dari Paradoks Kembar. Sebuah kan yang berikut: ketika Stella mencapai kecepatan v, relatif terhadap
pesawat roket meninggalkan bumi pada 1 Januari 2100. Stella seorang
Terra, waktu tr' yang telah berlalu dalam kerangka T adalah
dari pasangan kembar yang lahir dalam tahun 2075, mengemudikan
FISIKA UNIVERSITAS 687

39-68 Relativitas dan Persamaan Gelombang a) Tinjaulah trans-


t,' = ! *.tonr.[5'1. formasi Galileo sepanjang arah x.' x' = x - vt dan / = /. Dalam
s \c,i kerangka S persamaan gelombang untuk gelombang elektromagnetik
Di sini arctanh adalah tangen hiperbolik rnvers (Petunjaft: Gunakan dalam ruang hampa adalah
integral yang diberikan dalam Soal Tantangan 5-l 12) d) Gabungkan
3rEtx. r) I r. rt
hasil dari bagian (b) dan (c) untuk mencari t, dalam l,', g, dan c saja.
e) Stella mengalami percepatan dalam sebuah lintasan garis lurus
--F- - ,: D:Eq
a,- = " ^

selama 5 tahun (menurut jamnya), dan mengalami perlambatan


di mana E menyatakan medan listrik dalam gelombang itu. Perlihatkan
dengan perubahrm kecepatan yang sama selama 5 tahun, dan berputar,
bahwa dengan menggunakan transformasi Galileo persamaan ge-
mengalami percepatan selama 5 tahun, dan mengalami perlambatan
lombang dalam kerangka S'didapatkan sebagai
lagi selama 5 tahun, dan mendarat kembali di bumi menurut jam
Stella, tanggal itu adalah 1 Januari 2120. Tanggal berapakah waktu
itu mennrut jarlr Terra?
( u2) d)E1r'. r'.1 2v tElr'. r'1 I JrElx'. r'1
,-
7j -- a?- * 7 x'ai - 1--;7r = u
*39-67 Menentukan Massa Bintang. Banyak dari bintang-bintang [
di langit sebetulnya adalah hintang ganda, dt mana dua bintang Ini mempunyai sebuah bentuk yang berbeda daripada persamaan
mengorbit mengelilingi pusat massanya bersama. Jika laju orbital gelombang dalam S. Maka transformasi Galileo itu melanggar dalil
dari bintang-bintang itu cukup tinggi, gerak bintang-bintang itu dapat relativitas pertama bahwa semua hukum fisika mempunyai bentuk
dideteksi oleh pergeseran Doppler dari cahaya yang dipancarkannya. yang sama dalam semua kerangka acuan inersia (Petunjuk: Nyata-
Bintang-bintang yang kasusnya seperti ini dinamakan bintang-bintang kanlah tumnan d/dx dan D/8r dalam D/D.r'dan d/dt'dengan meng-
ganda spektroskopik. Gambar 39-25 memperlihatkan kasus paling gunakan kaidah rantai) b) Ulangilah analisis dari bagian (a), tetapi
sederhana dari bintiurg ganda spektroskopik: dua bintang yang identik, gunakan transformasi koordinat Lorentz, Persamaan (39-22), dan
yang masing-masing massanya m, yang mengorbit pusat massanya perlihatkan bahwa dalam kerangka S'persamaan gelombang itu mem-
dalam sebuah lingkaran yang jari-jarinya R. Bidang orbit bintang- punyai bentuk yang sama seperti dalam kerangka S:
bintang itu berada pada tepi garis penglihatan seorang pengamat di
bumi. a) Cahaya yang dihasilkan oleh gas hidrogen yang dipanaskan 8 E(x'. r't I d) Etx'.
-----;-;1
r't n
dalam sebuah laboratorium di bumi mempunyai frekuensi sebesar ^ ')
dx' -c' df' - u'
4,568110 x l0raHz. Dalam cahaya yang diterima dari bintang-bintang
oleh sebuah teleskop di bumi, cahaya hidrogen diamati berubah Terangkan mengapa ini memperlihatkan bahwa laju cahaya dalam
frekuensinya di antara 4,56':,710 x 101aHz dan 4,568910 x 10l4Hz. ruang hampa adalah c dalam kedua kerangka S dan S'.
Tentukan apakah sistem bintang ganda secara keseluruhan bergerak
menuju bumi atau bergerak menjauhi bumi, laju gerak ini, dan laju
39-69 Produksi Kaon. Dalam fisika energi tinggi, partikel-partikel
baru dapat diciptakan oleh tumbukan parlikel-partikel proyektil yang
I
orbital dari bintang-bintan g itl (Petunjuk: laju-laju yang terlibat jauh
bergerak cepat dengan pertikel-partikel yang stasioner. Sebagian
lebih kecil daripada c, sehingga Anda dapat menggunakan hasil energi kinetik dari partikel yang masuk itu digunakan untuk men-
aproksimasi Lflf = ulc yang diberikan dalam Subbab 39-8). b) Cahaya
ciptakan massa dari partikel baru. Sebuah tumbukan proton-proton
dari setiap bintang dalam sistem ganda itu berubah dari frekuensi
dapat mengakibatkan penciptaan sebuah kaon negatif (K ) dan kaon
maksimumnya ke frekuensi minimumnya dan kembali lagi dalam
positif (K+)
1 1,0 hari. Tentukan jari-jari orbitai R dan massa zr dari setiap bintang.

Berikan jawaban Anda untuk m dalam kilogram dan sebagai sebuah p+p)p+p+K-+K+
kelipatan dari massa matahari, 1,99 x 1030kg. Bandingkan nilai R itu
a) Hitunglah energi kinetik minimum dari proton yang masuk yang
dengan jariik dari bumi ke matahari I ,50 x 1011m. (Cara ini sebetulnya
akan membolehkan reaksi ini terjadi jika proton (sasaran) kedua itu
li-sunakan dalam astronomi untuk menentukan massa bintang. Dalam
pada mulanya diam. Energi diam dari setiap kaon adalah 493,7 MeV
praktiknya, soal itu lebih rumit karena kedua bintang dalam sebuah
dan energi diam dari setiap proton adalah 938,3 MeY. (Petunjuk:
sistem ganda biasanya tidak identik, orbit-orbitnya biasanya tidak
Akan berguna untuk bekerja dalam kerangka di mana momentum
berbentuk lingkaran, dan bidang orbilorbit itu biasanya miring ter-
totalnya adalah nol. Lihat Soal 8-86, tetapi perhatikan bahwa disini
;adap garis penglihatan dari bumi.)
transformasi Lorentz harus digunakan untuk mengaitkan kecepatan
dalam kerangka laboratorium dengan kecepatan dalam kerangka mo-
mentum total nol. b) Bagaimanakah energi kinetik minimum yang
dihitung ini dibandingkan dengan energi massa diam total dari kaon
yang tercipta? c) Misalnya sebagai gantinya kedua proton itu bergerak
dengan kecepatan yang sama besarnya dan berlawanan arahnya.
Carilah energi kinetik gabungan minimum dari kedua proton itu
yang akan membolehkan reaksi itu terjadi. Bagaimanakah energi
kinetik minimum yang dibitung ini dibandingkan dengan energi massa
diam total dari kaon yang tercipta? (Contoh ini memperlihatkan bahwa
bila sinar-sinar partikel yang bertumbukan digunakan sebagai ganti
dari sebuah sasaran stasioner, maka energi yang diperlukan untuk
menghasilkan partikel-pafiikel baru akan direduksi cukup banyak.)

Gambar 39-25 Soal Tantangan 39-67

Anda mungkin juga menyukai