Anda di halaman 1dari 36

Sirlar *ah,ryrt rn*r:be!*lo, sqiwaki* n:ema"..;uki alaLr r*eninggalkan gelas air ini.

Ahibatn-va,
geias i'iir Ll*;1i*i!ah ::*bagai r*hu*h lcrsa siiindet y;ng m*niire nti;k seh*ah bayangan irrcing;.
S*nru* jeni* icn** i'n*nggi:rrak*n prinsiir irri*-refiaksi cieh srhuah pernuka;:n isirslr,ui"]!;*-
i.jniLik $renlb*!'irui,, hayailgan. Sa *ngan iug* *aprat dib*rrtuk rleh refleksi c*ha,va darl termin
l*ngktng i/Ilnfi tesilai.

,.;i-': PenonHulunu 35-2 Rerlersr DAN REFRAKST pADA sEBUAH


Penuuxnnru Dnrnn
Refleksi Anda pada cermin kamar mandi, pemandangan bulan
melalui sebuah teleskop, pola-pola yang terlihat pada kalei-
Sebelum membicarakan apa yang dimaksud dengan sebuah
doskop: semuanya ini adalah contoh bttyungut. Dalam setiap
bayangan, pertama kali kita memerlukan konsep benda @ll-
kasus, benda yang sedang Anda pandang terlihat berada dalam
jecr) seperti yang digunakan dalam optika. Yang kita maksud
sebuah tempat yang berbeda dengan posisi yang sesungguh-
dengan sebuah benda adalah segala sesuatu darimana sinar
nya; refleksi Anda berada pada sisi lain dari cermin itu, bulan
cahaya diradiasikan. Cahaya ini dapat dipancarkan oleh benda
terlihat jauh lebih dekat bila dilihat melalui sebuah teleskop,
itu sendiri jika benda ttt bersinar sendiri, seperti kawat pijar
dan benda-benda yang dilihat dalam sebuah kaleidoskop ter- yang bersinar dari sebuah bola lampu. Alternatifnya, cahaya
lihat berada dalam banyak tempat pada waktu yang sama. itu dapat dipancarkan oleh sumber lain (seperti lampu atau
Dalam setiap kasus, sinar cahaya yang datang dari sebuah matahari) dan kemudian direfleksikan dari benda itu; contoh-
titik pada sebuah benda dibelokkan oleh refleksi atau refraksi nya adalah cahaya yang Anda lihat yang datang dari halaman
(atau gabungan dari keduanya), sehingga sinar-sinar cahaya
buku ini. Gambar 35-1 memperlihatkan sinar cahaya yang
mengumpul menuju sebuah titik atau berpencar dari sebuah meradiasi ke segala arah dari sebuah benda di sebuah titik P
titik yang dinamakan ritik btl,artgun. Tujuan kita dalam bab Supaya seorang pengamat melihat benda ini secara langsung,
ini adalah untuk melihat bagaimana hal ini terjadi dan untuk maka tidak boleh ada rintangan antara benda'itu dengan mata
menyelidiki jenis-jenis bayangan yang berbeda yang dapat pengamat. Perhatikan bahwa sinar cahaya dari benda itu
dibuat dengan alat optik sederhana. mencapai mata kiri dan mata kanan pengamat pada sudut-
Untuk memahami bayangan dan pembentukan bayangan, sudut yang berbeda; perbedaan ini diproses oleh otak pengamat
yang kita perlukan hanyalah model sinar dari cahaya, hukum
untuk menyimpulkan jarak dari pengamat ke benda itu.
refleksi dan hukum refraksi, dan ilmu geometri dan trigono- Benda pada Gambar 35-1 adalah sebuah benda titik
metri sederhana. Peranan penting yang dimainkan oleh ilmu
Qtoini ob.jet:t) yang tidak mempunyai ukuran fisik. Benda nyata
geometri dalam analisis kita adalah alasan mengapa nama dengan panjang, lebar, dan tinggi dinamakan benda yang
oTxika ':r:otneirift diberikan untuk pembahasan mengenai bagai- dipanjangkan (.extendetl ohject). Untuk memulai, kita hanya
mana sinar cahaya membentuk bayangan. Kita akan memulai akan meninjau benda titik yang diidealkan, karena kita selalu
analisis kita dengan satu alat optik pembentuk bayangan yang dapat membayangkan sebuah benda yang dipanjangkan sebagai
paling sederhana, yakni cermin datar. Kita akan meneruskan sesuatu yang terbuat dari sejumlah besar benda titik.
pembahasan kita mengenai bagaimana bayangan dibentuk oleh Misalkan beberapa berkas sinar dari benda itu menumbuk
cermin lengkung, oleh permukaan yang merefraksikan, dan sebuah permukaan datar halus yang bersifat merefleksikan
oleh lensa tipis. Hasil-hasil tersebut akan memberi dasar untuk sinar (Gambar 35-2). Permukaan ini dapat merupakan
t memahami banyak instrumen optis yang sudah umum dikenal, permukaan sebuah material dengan indeks refraksi yang
I
termasuk lensa, kamera, kaca pembesar, mata manusia, berbeda, yang merefleksikan sebagian cahaya yang rnasuk
I mikroskop, dan teleskop. Kita akan mengkaji instrumen- itu, atau sebuah permukaan logam yang digosok yang me-
I
instrumen ini dalam Bab 36.
Fts I K,4, L' t* tliE Rs tTAs 531

:et-leksikan hampir 1007o cahaya yang menumbuk permukaan itu. Kita akan selalu
nenggambarkan permukaan yang merefleksikan sinar itu sebagai sebuah garis hitam dengan
daerah yang dinaungi di belakang permukaan itu, seperti pada Gambar 35-2. Cermin kamar
nlandi biasanya dilengkapi dengan selembar kaca tipis yang terletak di depan permukaan
'.
ang bersifat merefleksikan sinar itu dan melindungi permukaan tersebut; kita akan
nensabaikan efek-efek lembar tipis ini (tetapi lihat Soal 35-51).
Menurut hukum refleksi, semua sinar yang menumbuk permukaan itu direfleksikan
reda sebuah sudut dari normal yang sama dengan sudut masuk. Karena permukaan itu
datar. maka normal itu berada dalam arah yang sama di semua titik pada permukaan
t;r-sebut, dan kita mempunyai refleksi spekular. Setelah sinar-sinar itu direfleksikan. maka Gambar 35-1 : ..
adalah sama seakan-akan sinar-sinar itu datang dari titik P'. Ktta menamakan titik 'ttr iLi I 'i -i ..lrt1tt rr...ri;, ,;i:1.1 i,;g
"rahnva
P :ebagai titik henda dan titik P'kita namakan titik bar-angctn yang bersangkutan, dan kita
nen-eatakan bahwa permukaan yang'merefleksikan itu membentuk sebuah bayangan (inr-
,' tt'r dari titik P Seorang pengamat yang hanya dapat melihat sinar yang direfleksikan dari
:ermukaan itu, dan tidak mengetahui bahwa yang dia lihat adalah sebuah refleksi, berpikir
::hua sinar itu berasal dari titik bayangan Pi Maka titik bayangan itu adalah sebuah cara
i"ng nyaman untuk menjelaskan arah dari berbagai sinar yang direfleksikan, persis seperti
:-tik benda P menjelaskan arah sinar yang tiba di permukaan tersebut sebelum refleksi.
Seandainya permukaan pada Gambar 35-2 tidak halus, maka refleksi itu akan tersebar
:"n sinar yang direfleksikan dari bagian-bagian yang berbeda dari permukaan itu akan pergi P'
:;lem arah-arah yang tidak terkait satu sama lain. Dalam kasus ini tidak akan ada titik
l:\. ansan P'tertentu, di mana semua sinar yang direfleksikan kelihatannya berasal dari titik
:r::ebui. Anda tidak dapat melihat refleksi diri Anda pada sepotong permukaan logam yang
r*r.rm. karena permukaannya kasar; dengan menggosok logam itu maka permukaannya
r.rn menjadi halus sehingga refleksi spekular akan terjadi dan sebuah bayangan yang
:-::l'leksikan tersebut akan tampak. Cermin datar
Sebuah bayangan juga dibentuk oleh sebuah permukaan datar yang merefraksikan,
i:p:ni )'ang diperlihatkan pada Gambar 35-3. Sinar-sinar yang datang dari ritik P di- Gambar 35-2 Be rl.:Ls :ill: r en:r
:::rr-\sikan pada antarmuka di antara dua material optis. Bila sudut-sudut masuk itu kecil, ir:e:;li:Il'.i itl;tili st'tciltlt ietleirri Jl;,
sebl:il.i ier':lir-r .i:riaii iaf liltil :,cclrrlt-lilil
:--"1 arah-arah akhir dari sinar-sinar itu setelah refraksi adalah sama seakan-akan sinar- siir:ir. ilL, rlui,ir:-t lirtri titil. i rli.::r
:-.1*: itu datang dari titik P'setelah refraksi adalah sama seperti yang diperlihatkan, dan b:rvrirgLn riti!.. rilluii IIL'nd.t i:l
':l':li lagi kita menamakan P' sebuah titik bayangaLa. Dalam Subbab 34-3 dijelaskan
:.i.:mana efek ini membuat benda-benda yang berada di bawah air terlihat lebih dekat ke ntl > trb

:,;:rukaan daripada posisi yang sesungguhnya (lihat Gambar 34-6).


Baik dalam kedua Gambar 35-2 maupun 35-3 sinar-sinar itu sebenarnya tidak lewat
-:,.lui titik bayangan Pi Sesungguhnya, jika cermin pada Gambar 35_2 tidak tembus
, :.:. naka tidak ada cahaya sama sekali pada sisi kanannya. Jika berkas sinar yang ke luar
- .-:rk betul-betul lewat melalui titik bayangan tersebut, maka kita menamakan bayangan
--
';:"gai bayangan maya (virtual image). Kelak kita akan melihat dalam kasus-kasus di
-:-: .11lr r'ang keluar itu benar-benar Tewat melalui sebuah titik bayangan, dan kita akan
.. :--:r-rran
bayangan yang dihasilkan itu sebagai bayangan nyata(real image). Bayangan
-- - ::L'":rtuk pada sebuah layar proyeksi, pada film fotografi dalam sebuah kamera, dan
I --: i:ir:lf mata Anda adalah bayangan-bayangan nyata.

::ll*'rBi\TUKAN BAYANGAN OLEFI CERMIN DATAR Gambar 35-3

r*1.:---.i: Lita memusatkan perhatian


sekarang pada bayangan yang dihasilkan oleh reJleksi:
'--.:: :\r-r liembali ke refraksi pada akhir bab ini. Untuk mencari letak yang persis dari ::l r:tia r'. il
-ir:l mara P'yang dibentuk oleh sebuah cermin datar dari sebuah benda di P, kita r iii\ i';lr ai
'i:.i
;- :: -:r\en konstruksi yang diperlihatkan dalam Gambar 35-4. Gambar itu memperlihat-
- -- .irar r ang berpencar dari sebuah titik benda P sejauh s di sebelah kiri dari sebuah
- :::',:. Kita menamakan s sebagai jarak benda (obiect distance). Sinar pv masuk
- :r..1 pada cermin itu (yakni, PV tegak lurus terhadap permukaan cermin), clan
" , =:-::li sepanjang lintasannya yang semula.
' ;.- : j :l:mbuat sudut gdengan PV Sinar PB iIu menumbuk cermin tersebut pada
rr ; .". : ::n direfleksikan pada sudut yang sama dengan normal.
Bila kita mem-
*r .-" , : : -: rirkas sinar yang direfleksikan itu ke arah belakang, maka kedua berkas
532 BAB 35 OPTIKA GEOMETRIK

sina.r itu berpotongan di titik P', sejauh s' di belakang cermin tersebut. Kita menamakan s'
jarak bayangan (image distance). Garis antara P dan P' tegak lurus terhadap cermin itu.
Kedua segitiga itu kongruen, sehingga P dan P' berada pada jarak yang sama dari cermin,
dan s dan ,r'mempunyai besar yang sama. Titik bayangan P'diletakkan persis berlawanan
dengan titik benda P dan sejauh P di belakang cermin, samajauhnya dengan P dari depan
0f: cermin.
_J__:rp, Kita dapat mengulangi konstruksi Gambar 35-4 untuk setiap sinar yang berasal dari
s'-l P. Arah dari semua sinar yang direfleksikan keluar adalah sama seakan-akan sinar-sinar itu
berasal di titik P', yang memastikan bahwa P' adalah bayangan dari P Tak peduli di
manapun pengamat itu berada, dia akan selalu melihat bayangan itu di Pi
Gambar 35-4 Setelah refleksi di se-
httrh permukaan dalar'. sernua sinar yang
pada mulanya terpancar dari titik benda
KAIDAH.KAIDAH TANDA
P muncul terpancar dari titik bayangan
P'. ullrupun se:ungguhnla sinrr-'inar Sebelum kita mempelajari lebih jauh lagi, akan diperkenalkan beberapa kaidah tanda yang
itu trdak lewat melalui P'. naka P'ada-
lah sebuah boyangun maya dari P. umum. Kaidah-kaidah ini sepertinya tak perlu rumit untuk kasus yang sederhana mengenai
Bayangan itu berada di helekang cennin sebuah bayangan yang dibentuk oleh sebuah cermin datar, tetapi kita ingin menyatakan
.ejauh jrrak drri bendr ke ccrmin. kaidah-kaidah itu dalam sebuah bentuk yang dapat diterapkan ur'tuk semua situasi yang
akan kita jumpai berikutnya. Situasi ini termasuk pembentukan bayangan oleh sebuah bidang
atau permukaan bola yang bersifat merefleksikan dan yang merefraksikan, atau sepasang
permukaan yang merefraksikan yang membentuk sebuah lensa. Inilah kaidah-kaidah tersebut.

1. Kaidah tanda untuk jarak benda: Bila benda berada pada sisi yang sama dari
permukaan yang bersifat merefleksikan atau merefraksikan seperti cahaya yang datang,
maka jarak benda s adalah positif; jika tidak maka s adalah negatif.
2. Kaidah tanda untuk jarak bayangan: Bila bayangan itu berada pada sisi yang sama
dari permukaan yang bersifat merefleksikan atau permukaan yang merefraksikan seperti
cahaya yang keluar, maka jarak bayangan s' adalah positif; jika tidak maka s' adalah
negatif.
3. Kaidah tanda untuk jari-jari kelengkungan permukaan bola: Bila pusat keleng-
kungan C berada pada sisi yang sama seperti cahaya yang keluar, maka jari-jari ke-
lengkungan adalah positif; jika tidak maka jari-jari kelengkungannya adalah negatif.

Untuk sebuah cermin sisi yang masuk dan sisi yang ke luar selalu sama; misalnya, dalam
Gambar 35-2 dan 35-4 keduanya adalah sisi kiri. Untuk permukaan yang bersifat mere-
fraksikan dalam Gambar 35-3 sisi yang masuk dan sisi yang keluar itu berturut-turut adalah

't5.4 @
Optika Geometrik: Cermin Datar
sisi kiri dan sisi kanan pada antarmuka di antara kedua material itu.
Dalam Gambar 35-4 jarak benda s adalah positif karena titik benda P berada pada sisi
yang masuk (sisi kiri) dari permukaan yang merefleksikan. Jarak bayangan s'adalah negatif
karena titik bayangan P' tidak berada pada sisi yang ke luar (sisi kiri) dari permukaan itu.
Jarak benda s dan jarak bayangan s' dihubungkan saja oleh
s= -s' (cermin datar) (35-1)
Untuk sebuah permukaan datar yang merefleksikan dan yang merefraksikan, jari-jari
kelengkungan adalah tak berhingga dan bukan merupakan sebuah kuantitas yang menarik
atau berguna; dalam kasus-kasus ini kita sebenarnya tidak memerlukan kaidah tanda ketiga.
Tetapi kaidah ini akan sangat penting ketika kita membahas pembentukan bayangan oleh
permukaan lengkung yang merefleksikan dan yang merefraksikan kelak dalam bab ini.

BAYANGAN SEBUAH BENDA YANG DIPANJANGKAN-CERMIN DATAR


Berikutnya kita meninjau sebuah benda yang dipanjangkan dengan ukuran berhingga. Untuk
sederhananya, kita sering meninjau sebuah benda yang hanya mempunyai satu dimensi
seperti sebuah panah ramping, yang diorientasikan paralel dengan permukaan yang
merefleksikan; contohnya adalah panah PQ dalam Gambar 35-5. Jarak dari kepala ke ekor
Gambar 35-5 Konstruksi untuk pe- panah yang diorientasikan dengan cara ini dinamakan ketinggian; dalam Gambar 35-5
nentuan tinggi sebuah bayangan yang
dibentuk oleh refleksi pada sebuah per-
tinggi itu adalah y. Bayangan yang dibentuk oleh sebuah benda yang dipanjangkan seperti
mukaan datar yang merefleksikan. itu adalah sebuah bayangan yang dipanjangkan; terhadap setiap titik pada benda itu,
FISIKA UNIVERSITAS
533

N$' Gambar 35-6 Blirliit-rait .\' jJ' {)' ll


r'rtng ilibcniuk olch :clrLrrlt rcnllil al:lt3t
: l,rl.rl; . lL :1.k. .r' .. Jlit\\,:tt:.1,i.,rl
'r,,..
bc'r',rkrrtrit ritilr sclirli hcirrjlL .\p(Jli.

bersesuaian dengan sebuah titik pada bayangan tersebut. Dua


sinar dari e diperlihatkan
dalam gambat; semua sinar dari B muncul berpencar dari titik
bayangannya e, setelah
retleksi. Bayangan panah itu adalah garis p'e', dengan tinggi y1
Titil-titik tain paaa benca
PQ mempunyai titik bayangan antara p'dan
e'. Selanjutnya segitiga pev dan segitiga p,
Q'v'adalah kongruen, sehingga bend,a pe dan bayangan p'e' mempunyai ukuran dan
orientasi yang sama. dan I = 1.1
Rasio dari tinggi bayangan terhadap tinggi bend4 y,/y, dalam setiap
.bentukan situasi pem_
bayangan dinamakan perbesaran Iaterar (raterar magnification)
rz; yakni,

*=!y (perbesaran lateral). (3s-2)


Jadi untuk sebuah cermin datar m adalah satu. Bila Anda memandang
diri Anda sendiri
dalam sebuah cermin datar, bayangan Anda mempunyai ukuran yang
sama seperti ukuran
.\nda yang sebenarnya.
Dalam Gambar 3-5-5 panah bayangan menunjuk dalam arah yang
srma seperti panah
benda; kita mengatakan bahwa bayangan itu tegak (erect).
Daiam karus ini, ,y dan l,
nempunyai tanda yang sama dan perbesaran lateral m adalah positif.
Bayangan yang dibentuk
' -eh sebuah cermin adalah selalu tegak, sehingga y dan y'keduunyu
,ol-punyai besar yang
''rna dan tanda yang sama; dari Persamaan (35*2) perbesaran lateral sebuah cermin datar
':':rlu sama dengan m = +r. Kelak kita akan menjumpai situasi di mana bayangan itu
terbalik (invertefi, yakni, panah bayangan itu menunjuk dalam arah yung
:::ladap arah panah benda. untuk sebuah bayangan yang terbarik, y
i"rti*oro,
dan y, mempunyai
.:rjr.-tanda yang berlawanctn, dan perbesaran latiral m adalah
nr/oriy.
Benda dalam Gambar 35-5 hanya mempunyai satu dimensi,
oJngun tinggi yi Gambar
--'-5 memperlihatkan sebuah bayangan
maya berdimensi-tiga yang iibentuk oleh sebuah
'-:.rrn datar dari sebuah benda berdimensi-tiga. Benda din Luyungun itu dihubungkan
:-':.'1n cara yang sama seperti tangan kanan dan tangan kiri. pada
tahapan ini, Anda
-':'-:kin bertanya, "Mengapa sebuah cermin datar membalikkan bayangan kiridan bayangan Gambar 35-7 B:rl,argiril \iLrs tji,
- beni Lrk oich :r:i:ulh ci-'rrtr n rllr:ir rilllirh
-:':r tetapi tidak membalikkan atas dan bawah?" Pertanyaan ini agakLenyesatkanl Seperti bar angait \.t:r1 ltit iiir\ irrtrrt: lril\ Jlt.{.iit
.:-r Jiperlihatkan oleh Gambar 35-6, bayangan p'e'dari bawah ke atas dan rilri scirr iiit till!i ::,t I. i l r l iirirLl :ih scl,. Liliit
: -i jsri kanan di sebelah kiri adalah paralei dan sama sekali tidak berlawanan.
bayangan
-Haiya
i

tltttgii;r ii;t i ,lrLl .r.irriij..ni ri. Apakah


i:'';-g31 dari belakang ke depan p'R'berlawanan relatif terhadap pR. Maka paling bI,,'uIrrlLrr .rrri ltiirr,l ll rian bal,ar:g:rrr
benar itLii irl .\ bat i,1\', rlli :r '
---:*r. nen-eatakan bahwa sebuah cermin datar memballkkan bitakang ke depan.
-:':-:"rxtikan hubungan benda-bayangan Untuk
ini, buatlah ibu jari Anda menunjuk sepanjang pR
- :- f'R' jari telunjuk Anda sepanjang pe dan p'e', dan jari
-dengaJcara tengah enaa sepan;ang rs
---- P5'. Bila sebuah benda dan bayangannya dikaitkan lni, uayangan ltu
- '::rer berlawanan (reversed); ini berarti bahwa hanya dimensi depan-belakang yang
. 1.1

3:-r;n,gx11 y'ang berlawanan dari sebuah benda berdimensi


tiga dibentuk oleh sebuah
" : -r'-'- r;i'1rl \ an-s mempunyai ukuran yang sama seperli benda
itu dalam semua dimensinya.
: - --:,;r>i trans'ersal dari benda dan bayangan berada pada arah yang sama, maka
-
- ' !'- rlalah te-eak' Jadi sebuah cermin datar selalu membentuk sebuah bayangan tegak
; *:. :"::-r,.r,:nrn. Gambar 35-i melukiskan hal ini.
:-:: s:::r penting dari semua bayangan yang dibentuk oleh permukaan yang mere-
: 't '-:r :. 'r :€mukaan yang merefraksikar
adalah bahwa sebuah bayangan yang dibentuk
: - -r- :'=:: r.::an atau alat optik dapat berperan sebagai benda untukpermukaan kedua
534 BAB 35 OPTIKA GEOMETRIK

atau alat kedua. Gambar 35-8 memperlihatkan sebuah contoh sederhana. Cennin I mem-
I Pt' bentuk sebuah bayangan P ,' dari titik benda P, dan cermin 2 membentuk bayangan rain p ,
r'
yang masing-masing dengan cara yang baru saja dibahas. Tetapi sebagai tambahan-bayangan
,,:,"' Pr'YanE dibentuk oleh cermin I berperan sebagai benda untuk cermin 2, yang kemudian
- -QP,, membentuk bayangan dari benda ini di titik Pr'seperti yang diperlihatkan. Demikian juga,
cermin 1 menggunakan bayangan Pr'yatg dibentuk oleh cermin 2 sebagai sebuah benda
dan membentuk bayangan dari benda itu. Hal ini akan disisihkan untuk Anda sebagai tugas
agar Anda dapat memperlihatkan bahwa titik bayangan ini juga berada di P,'. Ide bahwa
sebuah bayangan yang dibentuk oleh satu alat dapat bertindak sebagai benda untuk alat
yang kedua sangat penting dalam optika geometrik. Kita akan menggunakannya kelak
Cermin 2
dalam bab ini untuk meletakkan bayangan yang dibentuk oleh dua refraksi permukaan
lengkung yang berturutan dalam sebuah lensa; dalam Bab 36 ide ini akan membantu kita
p.' untuk memahami pembentukan bayangan oleh gabungan lensa-lensa, seperti dalam mikroskop
Gambar 35-8 Bayangan P,' dan
dibentr.rk oleh sebuah rctleksi tunggal atau sebuah teleskop yang merefraksikan.
dari setiap sinar. Bayangan P.', yang
ditentukan lokasinya dengan ntemperla-
kukan masing-masing bayangan lainnya 35-3 Rerlexsr pADA PERMUKAAN Bor-n
sebagai scbnah bcnda. yang dibcntuk
oleh sebuah relleksi rangkap clari setia;r
Sebuah cermin datar menghasilkan sebuah bayangan yang ukurannya sama seperti ukuran
sirrar
benda itu. Tetapi ada banyak aplikasi untuk cermin di mana bayangan dan benda harus
mempunyai ukuran yang berbeda. Sebuah cermin pembesar yang digunakan ketika memakai
make-up menghasilkan sebuah bayangan yang lebih besar daripada benda itu, dan cermin
pengawas (digunakan di dalam toko untuk melihat pencuri barang di toko) menghasilkan
sebuah bayangan yang tebih kecil daripada benda itu. Ada juga pemakaian cermin di mana
yang diinginkan adalah sebuah bayangan nyata, sehingga sinar-sinar cahaya sungguh-sungguh
lewat melalui titik bayangan P'; contohnya adalah teleskop yang merefleksikan, di mana
film fotografik atau sebuah detektor elektronik ditempatkan di titik bayangan untuk me-
rekam bayangan sebuah bintang yang jauh. Sebuah cermin datar dengan sendirinya tidak
dapat melakukan satu pun dari tugas-tugas ini. Sebagai gantinya, digunakan cermin lengkung.
Kita akan meninjau kasus khusus (dan mudah dianalisis) dari pembentukan bayangan
oleh sebuah cetmin bola. Gambar 35-9a memperlihatkan sebuah cermin bola dengan jari-
K-s._--__) jari kelengkungan R, dengan sisi cekung yang menghadap cahaya yang masuk. pusat
K_=-s __________>
kelengkungan (center of curvature) dari permukaan itu (pusat bola yang mempunyai
(a) permukaan itu sebagai bagian dari bola tersebut) berada di C dan verteks dari cermin
(pusat dari permukaan cermin) berada di V Garis CV dinamakan sumbu optik (.optic axis).
Titik P adalah sebuah titik benda yang terletak pada sumbu optik itu; untuk sementara ini,
kita menganggap bahwa jarak dari P ke V lebih besar daripada R.
Sinar PV, yang melalui C, menumbuk cermin secara normal dan direfleksikan kembali
pada dirinya sendiri. Sinar PB, pada sudut a dengan sumbu itu, menumbuk cermin di B,
di mana sudut masuk dan sudut refleksi adalah 0. Sinar yang direfleksikan itu memotong
sumbu di titik P'. Kita akan segera memperlihatkan bahwa semua stnat dari P memotong
sumbu di titik P'yang sdr??1,, seperti dalam Gambar 35-9b, asalkan sudut aadalah kecil.
Maka titik P' adalah bayangan dari titik benda P. Tidak seperti sinar-sinar yang direfleksikan
K_s,__ ) dalam Gambar 35-1, sinar-sinar yang direfleksikan dalam Gambar 35-9b betul-betul ber-
''-&_-> potongan di titik P', kemudian berpencar dari P' seakan-akan sinar-sinar itu berasal di titik
ini. Jadi, P' adalah sebuah bayangan nyata.
rbt
Untuk melihat kegunaan sebuah bayangan nyata, anggaplah bahwa cermin itu berada
Gambar 35-9 rlt Konstruksi itntitk dalam sebuah kamar gelap di mana satu-satunya sumber cahaya adalah sebuah benda yang
:t.::t--r:: '-'-,'r.: l.tr angilr't P' yang di bercahaya sendiri di P. Jika Anda menempatkan sebuah potongan kecil fihn fotografik di
ne:::k l;t r;l:,u"h tcrnrin hola cekung P', maka semua cahaya yang direfleksikan dari cermin itu akan menumbuk titik P' yang
iari r:-r:rr1 b:l.ili titrk P grrdrr sumtru
sama pada film itu; bila film itu dicuci, maka film itu akan memperlihatkan sebuah titik
optrk celnrir: itu. i r r Jjr:, .itclLri z iiciiilah
kecil. rei;iiii: .rnar dari P brrfolrnran terang tunggal, yang menyatakan sebuah bayangan benda itu yang difokuskan secara tajam
.li P'. \lirl:, n eliltrt hchc-lrp., -in:. ..'r'r di titik P. Prinsip ini merupakan inti dari sebagian besar teleskop astronomis, yang meng-
kclulr ittt,liln llctlr';r l.lrhrrr .'nrrr-.lilrr gunakan cermin cekung yang besar untuk membuat potret dari benda-benda langit. Dengan
itu datang dari P'.
sebuah cermin datar seperti dalam Gambar 35-2, penempatan sepotong film di titik bayangan
P' akan merupakan pemborosan waktu; sinar-sinar cahaya tidak pernah betul-betul lewat
melalui titik bayangan itu, dan bayangan itu tidak dapat direkam pada film. Bayangan nyata
sangat penting, untuk fotografi.
FISIKA UNIVFRSITAS 535

Marilah kita sekarang mencari letak dari titik bayangan nyata P' dalam Gambar
35-9a dan membuktikan pernyataan bahwa semua sinar dari P berpotongan di P' (asalkan
sudutnya dengan sumbu optik adalah kecil). Jarak benda, yang diukur dari verteks V adalah
s: jarak bayangan, juga diukur dari V adalah s'; jari-jari kelengkungan cermin itu adalah R.
Tanda s, s', dan R ditentukan oleh kaidah-kaidah tanda yang diberikan dalam Subbab
35-2. Titik benda pada P berada pada sisi yang sama seperti sinar yang masuk, sehingga
menurut kaidah tanda yang pertama, s adalah positif. Titik bayangan P' berada pada sisi
\ang sama seperti cahaya yang direfleksikan, sehingga menurut kaidah tanda kedua, jarak
bayangan s' adalah juga positif. Pusat kelengkungan C berada pada sisi yang sama seperti
cahaya yang direfleksikan, sehingga menurut kaidah tanda ketiga, R juga, adalah positif; R
selalu positif bila refleksi terjadi di sisi tentbung dari permukaan itu.
Kita sekarang menggunakan teorema berikut dari geometri bidang: Sebuah sudut luar
segitiga sama dengan jumlah dari dua sudut dalam yang berhadapan. Dengan menerapkan
teorema ini untuk segitiga PBC dan segitiga P'BC dalam Gambar 35-9a, kita mempunyai

Q=a+e, p=Q+e.
Dengan mengeliminasi 0 di antara persamaan-persamaan ini maka akan memberikan
a+ B=2p. (35*3)
Kita sekarang dapat menghitung jarak bayangan s'. Misalkan lz menyatakan ketinggian
dari titik B di atas sumbu opitk itu, dan misalkan 6 menyatakan jarak pendek dari V ke kaki
saris vertikal ini. Kita sekarang menuliskan pernyataan untuk tangen a, tangen B, dan
iangen @, dengan mengingat bahwa s, s', dan R semuanya adalah kuantitas positif:

tanc(=* ranB=
s -O
tan0=
R-6'
Persamaan-persamaan trigonometri ini tidak dapat diselesaikan sesederhana persamaan-
:€rsamaan aljabar yang bersangkutan untuk sebuah cermin datar. Akan tetapi, ji.ka stidut et
-. ,:. sudut B dan sudut 0 juga kecil. Tangen dari sebuah sudut yang jauh lebih kecil
1:ripada satu radian adalah hampir sama dengan sudut itu sendiri (yang diukur dalam
:.iian). sehingga kita dapat mengganti tan a dengan a, dan seterusnya, dalam persamaan
-,:rg di atas. Juga, jika a kecil, kita dapat mengabaikan jarak 6 dibandingkan dengan s',
" dan R. Maka untuk sudut-sudut yang kecil kita mempunyai persamaan-persamaan
:::,rksimasi sebagai berikut:

cI=-.hhh
,t.ss
p=-. q--
mensubstitusikan ini ke dalam Persamaan (35-3) dan dengan membaginya dengan
mendapatkan sebuah hubungan umum di antara .r, s', dan R:

112 (hubungan benda-bayangan, cermin boia). (3s4)


.t ,!' R
:.-i.nian ini tidak mengandung sudut cu. Maka senwa sinar dari P yang membuat sudut
,.r i : , i1S&t kecil dengan sumbu itu berpotong an di P' setelah sinar-sinar itu direfleksikan:
r.r :.;:rbuktikan pernyataan yang terdahulu. Sinar-sinar itu, yang hampir paralel dengan
"*:* irn dekat ke sumbu itu, dinamakan sinar-sinar paraksial (paraxial ra.i,'.r). (Istilah
r: n fi-simasi paraksial (paraxkil ct.ppr.oxittttttion) seringkali digunakan untuk aproksimasi
ur j r;r'r saja kita jelaskan). Karena semua sinar cahaya yang direfleksikan seperti itu
1':-r - :r!ir pada titik bayangan, maka sebuah cermin cekung juga dinamakan c'ermin
. . ttttvergi.ttg mirror).
: -.:ir;enlah bahwa Anda memahami Persamaan (35 --'i), dan juga banyak hubungan
:r - rr-r: seperti itu yang akan kita turunkan kelak dalam bab ini dan bab berikutnya,
rlT 'r ir ;i :":iul
recriru apntk:;imusi. Persamaan itu dihasilkan dari sebuah perhitungan yang
"' r'n -rr:,,-r3 aproksimasi dan persamaan itu hanya berlaku untuk sinar paraksial. Jika kita
rr'r"rf r.:-, .udut a yang dibuat oleh sebuah sinar dengan sumbu optik, maka titik P'di
Ir"*i'T.- :i: ::Lr memotong sumbu optik akan bergerak lebih dekat ke verteks daripada untuk
{r'r']r,.*I :..: p.iraksial. Sebagai akibatnya, sebuah cermin bola, tidak seperti halnya sebuah
536 BAB 35 OPTIKA GEOMETRIK

Gambar 35-10 (a) Sebuah bayangan


dari rebuah bintang yang jauhnya
I
-0 l.ruO lrhun cahrl r L.lari hurni. yrrng
dibuat dengan HST = Hubble Spacer
Tclcscope setelah teleskop itu ditempat-
kan pada orbit pada tahun 1990. Cermin
cekunu 1,ang berdiarneter 2,4 m terlalu
dangkal sebesar kira-kira 2 prm (kira-
kira 1/-50 lebamya rambut manusia), me-
nlebabkan aberasi bola dari bayangan
bintang. (b) Sebuah bayangan HST dari
brntan-e yang sama yang dibuat setelah
dipasang lensa obyektif dalam tahun
'q9.1. EIck
ahcrrrsi hoh iru humpir sr-
luruhnya telah dieilntinasi.

cemin datar, tidak membentuk sebuah titik bayangan yang persis dari sebuah benda titik;
bayangan itu "dioleskan". Sifat cennin bola ini dinamakan aberasi bola (spherical aber-
ration). Hasil-hasil yang pada mulanya mengecewakan dari Teleskop Ruang Angkasa Hubble
(HST, Hubble Space Telescope) ketika teleskop itu untuk pertama kali ditempatkan dalam
orbit pada tahun 1990 sebagian diakibatkan dari kesalahan-kesalahan koreksi aberasi bola
dalam cermin primernya (Gambar 35-10a). Kualitas kerja teleskop itu telah bertambah baik
secara dramatis sejak pemasangan optik korektif dalam tahun 1993 (Gambar 35-l0b).
Jika jari-jari kelengkungan itu menjadi tak berhingga (R = -), cermin itu menjadi
datari dan Persamaan (354) direduksi menjadi Persamaan (35-l) untuk sebuah pennukaan
datar yang bersifat merefleksikan.

TITIK FOKUS DAN PANJANG FOKUS


Bila titik benda P sangat jauh dari cermin bola (s - -), maka sinar-sinar datang adalah
paralel. (Bintang yang diperlihatkan dalam Gambar 35-10 adalah sebuah contoh dari benda
berjarak.) Dari Persamaan (35-4) jarak bayangan ,r' dalam kasus ini diberikan oleh

rt2,R
___=_._\=_
Fs'R2
Situasi itu diperlihatkan dalam Gambar 35-1Ia. Berkas sinar-sinar paralel yang masuk akan
konvergen (mengumpul), setelah refleksi dari cermin itu, ke sebuah titik F sejauh Rn dafl
verteks cermin tersebut. Titik F di mana sinar-sinar paralel yang masuk itu mengumpul
dinamakan titik fokus (focal point); kita mengatakan bahwa sinar-sinar ini dibawa ke
sebuah fokus. Jarak dari verteks ke titik fokus itu, dinyatakan oleh/ dinamakan panjang
fokus (focal length). Kita melihat bahwa/dikaitkan dengan jari-jari kelengkungan R oleh

.R
"2 (panjang fokus sebuah cermin bola). (35-5)

Situasi berlawanan dengan ini diperlihatkan dalam Gambar 35-11b. Sekarang benda
iniditempatkan di titik fokus 4 sehingga jarak benda itu adalah s = f = Rl2. Jarak
bayangan s' sekali lagi diberikan oleh Persamaan (35-4):

2121 5'=*
-0,
R's' R' s'

Dengan benda di titik fokus, maka sinar-sinar yang direfleksikan dalam Gambar 35-1lb
adalah paralel dengan sumbu optik; sinar-sinar bertemu hanya di sebuah titik yangjauhnya
tak berhingga dari cermin itu, sehingga bayangan itu berada di tak berhingga.
Jika titik fokus F dari sebuah cermin bola mempunyai sifarsifat bahwa (1) setiap sinar
datang paralel dengan sumbu optik direfleksikan melalui titik fokus dan (2) setiap sinar
yang datang melalui titik fokus direfleksikan paralel dengan sumbu optik. Untuk cermin
FISIKA UNIVERSITAS 537

bola pemyataan-pernyataan ini hanya benar untuk sinar-sinar paraksial. Untuk cermin pa-
rabola pernyataan-pernyataan ini benar secara eksak; inllah sebabnya mengapa cermin K- R (positif.t --_>
i.tr, I

parabola lebih disukai untuk teleskop astronomis. Cermin bola atau cermin parabola
di,eunakan dalam senter dan lampu besar mobil untuk membentuk cahaya dari bola lampu
itu menjadi berkas sinar paralel. Beberapa stasiun pembangkit tenaga surya menggunakan
sebuah susunan cermin datar untuk mensimulasi sebuah cermin cekung bola; cahaya dari
matahari dikumpulkan oleh cermin-cermin itu dan diarahkan ke titik fokus tersebut, di
mana ditempatkan sebuah ketel uap. (Konsep titik fokus dan panjang fokus juga berlaku
untuk lensa, seperti yang akan kita lihat dalam Subbab 35-6.)
Kita biasanya akan menyatakan hubungan antara jarak benda dan jarak bayangan
unruk sebuah cermin, Persamaan (.354), dalam panjang fokusl 13-

11r ,R
(hubungan benda-bayangan, cermin bola) (3s-6) 2
J ,t' -f (a)
-
K_ R (positif) ___)
BAYANGAN SEBUAH BENDA YANG DIPANJANGKAN_CERMIN BOLA
\Iisalkan sekarang kita mempunyai sebuah benda dengan ukuran berhingga, dinyatakan
dengan panah PQ dalam Gambar 35_12, tegak lurus terhadap sumbu optik cv Bayangan
dari P yang dibentuk oleh sinar-sinar paraksial berada di P'. Jarak benda untuk titik
e
hampir sama dengan jarak benda untuk titik p, sehingga bayangan p'e' hampt merupakan
garis lurus dan tegak lurus terhadap sumbu itu. Perhatikan bahwa panah benda dan panah
ba1'angan mempunyai ukuran yang berbeda, yang berturut-turut adalah y dan y', sehingga
panah-panah itu mempunyai orientasi yang berlawanan. Dalam Persamaan (35-2) kita
mendefinisikan perbesaran lateral m sebagai rasio dari ukuran bayangan y'terhadap ukuran ls--r=6+l
henda r':
._R.
''-
,
v )-J

v (b)

h:rena segitiga PVQ dar. segitigaP'VQ'dalam Gambar 35*12 adalah serupa, maka kita
--rise mempunyai hubungan y/s = -y'/s'. Tanda negatif diperlukan karena benda dan bayangan Gambar 35-11 rlr Sinar-sinrr';urg
're.eda masuk vang paralel dengan sut-rtbu ber-
pada sisi-sisi yang berlawanan dari sumbu optik; jika y adalah positif, maka y,
kur.npul ke titik fbkus F scbuah cermin
l*:,rlah ne-satif. Maka
cekung. (b) Sinar-sinar yang berpencar
dari titik lokus F dari sebuah cer.min
cekung paralel dengan surnbu setclah re-
m.--=v (perbesaran lateral, cermin bola). (3s-7) fleksi. Sudutsudur itu dlbuat lebih besar
supaya jelas.

"l'Lu 'r pnsitif, maka bayangan itu tegak dibandingkan dengan benda; jika m negatif ,bayangan
m"t ::rrullft relatif terhadap benda; seperti dalam Gambar 35-12. Untuk sebuah cermin
,rlii;;r -r - -s'. sehinggay' = y dan m = +1; karena m positif, bayangan tersebut tegak, dan
ldr:':;"ml = l, maka bayangan itu berukuran sama seperti benda tersebut.

Gambar 35-12 Konstruksi unruk me-


rrcntukarr posi,i. olicntu.i. drn tirrggi
sebr-rah bayangan vang dibentuk oleh
sebuah cernrin bola ceknng.
538 BAB 35 OPTIKA GEOMETRIK

PERHATIAN ) Walaupun rasio ukuran bayangan terhadap ukuran benda dinamakan


perbeseran, namun bayangan yang dibentuk oleh sebuah cermin atau oleh sebuah lensa
15.5
Cermin Bola: Diagram Sinar dapat lebih besar dari, atau lebih kecil dari, atau berukuran sama dengan benda. Jika
bayangan itu lebih kecil, maka perbesaran itu lebih kecil dari satu dalam nilai mutlak: lml
15.6
Cermin Bola: Persamaan Cermin < 1. Bayangan yang dibentuk oleh cermin teleskop astronomis atau sebuah lensa kamera
biasanya jauh leblh kecil dari benda itu.{
15.7
Cermin Bola: Perbesaran Linear m Untuk benda berdimensi-tiga, rasio jarak bayangan terhadap jarak benda yang diukur
sepaniang sumbu optik berbeda dengan iasio dari jarak-jarak lateral (perbesaran lateral).
15.8
Dengan kata lain, jlka m adalah sebuah pecahan kecil, maka bayangan berdimensi tiga dari
Cermin Bola: Soal-soal
sebuah benda berdimensi tiga direduksi .seponjang sumbu itu jauh lebih banyak daripada
direduksi secara lateral. Gambar 35-13 memperlihatkan efek ini. Perhatikan bahwa bayangan
yang dibentuk oleh sebuah cermin bola, seperti bayangan yang dibentuk oleh sebuah cermin
datar, selalu terbalik sepanjang sumbu optik itu.
Dalam pembahasan kita mengenai cermin cekung, sejauh ini kita telah meninjau hanya
benda yang terletak cli lucu' titik fokus atau di titik fokus, sehingga.jarak benda s lebih besar
dari atau sama dengan panjang fokus (positif)l Dalam kasus ini titik bayangan berada pada
sisi yang sama dari cermin seperti sinar yang keluar, dan bayangan itu nyata dan terbalik.
Jika sebuah benda ditempatkan di dalatn titlk fokus sebuah cermin cekung, sehingga s <
f, maka bayangan yang dihasilkan adalah maya (yakni, titik bayangan itu berada pada sisi
cermin yang berlawanan dari benda tersebut) tegctk, dan lebih he.rcr daripacla benda tersebut.
cermin yang digunakan ketika mengenakan alat kecantikan muka atau make-up (yang
menjadi acuan pada permulaan subbab ini) adalah cermin cekung; dalam penggunaannya
jarak dari muka ke cermin lebih kecil daripada panjang fokus, dan bayangan tegak yang
diperbesar terlihat di cermin. Anda dapat membuktikan pemyataan-pemyataan tentang cermin
cekung dengan menerapkan Persamaan (35-6) dan (35-7) (lihat Latihan 35-9). Kita juga
akan mampu untuk membuktikan hasil-hasil ini dalam bagian berikutnya, setelah kita telah
mempelajari beberapa metode grafis untuk menghubungkan posisi dan ukuran dari benda
dan bayangan.

Gambar 35-13 I)ilgram skemritis ciari


:cbriah henda clau ha\angannvl vlnu
nVatil. lcriraiik. drn dtrcrlrrksi yanl Sumbu
ilibentLrk oleh scbuah celntin cel,uns. optik
\lLrka hcncia lang Faling rickrt ke ccr-
illin itLr urc'rnl:)tlnyal Ocrbeslran latcftrl
Bayangan
ilinu prLlinu beslii.

Pembentukan bayangan oleh cermin cekung I Sebuah cermin


cekung membentuk sebuah bayangan, pada sebuah dinding 3,00 m
dari cermin itu, dari filamen sebuah lampu besar 10,0 cm di depan
cermin itu (Gambar 35-14). a) Berapakah jari-jari kelengkungan
dan panjang fokus cermin itu? b) Berapakah tinggi bayangan jika
tinggi benda itu adalah 5,00 mm'/

PENYELESAIAN a) Kedua jarak benda dan jarak bayangan adalah


positif; kita mempunyai s = 10,0 cm dan.s'= 300 cm. Dari Persamaan
(3s-4),
2
+_
10.0 cm 300 cm R,
Gambar 35-14 Ccrmin cekuns menrhentuk scbuah biryunuan filanten lantpu
tclbrlik.
-v:rng nyata. dipcrbcsar. cian
FISIKA UNIVERSITAS 539

b) Dari Persamaan (35-7) perbesaran lateral adalah


= 19,4 cm
0.100 cm + 3,33 x l0-
300 cm
*=!'=_{= = - JO-().
Panjang fokus cermin itu adalah/ = RlZ = 9,'/ cm. Dalam sebuah ys 10.0 cm
lampu besar, filamen itu biasanya ditempatkan dekat ke titik fokus,
vang menghasilkan sebuah berkas sinar yang hampir paralel. Karcna m adalah negatif, maka bayangan itu terbalik. Tinggi bayangan
adalah 30,0 kali tinggi benda, atau (30,0X5,00 mm) = 150 mm.

ffi
Pembentukan bayangan oleh cermin cekung ll Dalam permukaan iiu dibuat nonreflektif atau dibuang saja, maka sinar-
Contoh 35-1, anggaplah bahwa setengah bagian kiri dari permukaan sinar cahaya dari permukaan reflektif yang selebihnya masih mem-
cermin yang bersifat merefleksikan ditutupi dengan jelaga non- bentuk sebuah bayangan dari tiap-tiap bagian dari benda tersebut.
retlekrif. Efek apakah yang akan dimiliki oleh penutupan ini pada Satu-satunya efek dari reduksi luas yang merefleksikan itu ada-
ba1'angan filamen tersebut? lah bahwa bayangan itu menjadi lebih redup karena lebih sedikit
energi cahaya yang mencapai titik bayangan tersebut. Dalam contoh
PEIYELESAIAN Akan merupakan hal yang wajar untuk menerka kita, luas reflektif dari cermin itu direduksi setengah, dan bayangan
bahu'a bayangan itu sekarang akan memperlihatkan hanya setengah itu menjadi setengah terangnya dari semula sebelum ditutupi.
,lai hlamen itu. Tetapi temyata bayangan itu masih akan memper- Penambahan luas reflektif membuat bayangan itu lebih terang; untuk
litratkan kes eluruhan filamen tersebut. Penjelasannya dapat dilihat membuat bayangan yang cukup terang dari bintang yang jauh,
dengan memeriksa Gambar 35-9b. Sinar cahaya yang datang dari teleskop astronomis menggunakan cermin yang diameternya sampai
iedap benda P direfleksikan dari semua bagian cermin, dan me- beberapa meter.
ngumpul pada titik bayangan P' yang bersangkutan. Jika sebagian

CERMIN GEMBUNG
Dalam Gambar 35-15a sisi cembung dari sebuah cermin bola menghadap ke cahaya yang
rn*srrk. Pusat kelengkungan berada pada sisi yang berlawanan dengan sinar keluar; menurut
bidah tanda ketiga dalam Subbab 35-2, R adalah negatif. Sinar PB direfleksikan, dengan
m&rt masuk dan sudut refleksi yang keduanya sama dengan 0. Sinar yang direfleksikan,
lmg diproyeksikan ke arah belakang memotong sumbu itu di P. Seperti dengan sebuah
cErmin cekung, semua sinar dari P yang direfleksikan oleh cermin itu berpencar dari titik
P lag sama, asalkan bahwa sudut d adalah kecil. Maka P' adalah bayangan dari P. Jarak
hmda s adalah positif, jarak bayangan .c' adalah negatif, dan jari-jari kelengkungan R adalah
rmrsc@lif untuk sebuah cermin cembung.
Gambar 35-15b memperlihatkan dua cara yang berpencar dari kepala pamh PQ dan
@mgan maya P' Q' dat'' panah ini. Prosedur sama yang kita gunakan untuk sebuah cermin
{!hmg depat digunakan untuk memperlihatkan bahwa untuk sebuah cermin cekung,
112
ss'rR

(b)

*| 5-t5 { : - ,'-r-.:r:i untuk mencari (a) posisi dan (b) perbesaran dari bayangan yang dibentuk oleh sebuah
,{n! J[tffilul]f
540 BAB 35 OPTIKA GEOMETRIK

:- R (negatiO----*.>i

""'l

'.:r

tIt. ft
f t r) l
{'-la-- ( * -. -\i4-*t--*# {'r^*t'*""',li4.i!:*...."..:i4

(b)

Gambar 35-16 (a) Berkas sinar lnasuk yang paralel dengan sumbu berpcncar seakau-akan berasal dari titik
fbkus mzrya F dari sebuah cemin cembung. (b) Berkas sinar yang menuju ke titik fbkus maya F paralel dengan
sumbu sctclah refleksi. Sudut-sudut itu dibuat berlebihan besarnya supaya jelas.

dan perbesaran lateral adalah


,,
ys
m=-=--
)s
Persamaan-persamaan ini secara eksak sama seperti Persamaan (35-4) dan (35-7) untuk
sebuah cermin cekung; Kami meninggalkan buktinya sebagai soal. Jadi bila kita meng-
gunakan kaidah-kaidah tanda secara konsisten, maka Persamaan (35-4) dan (35-7) berlaku
untuk kedua cermin cekung dan cermin cembung.
Bila R adalah negatif (cermin cembung), maka sinar-sinar yang datang yang paralel
dengan sumbu optik tidak direfleksikan melalui titik fokus ,E Sebagai gantinya, sinar-sinar
itu berpencar seolah-olah sinar-sinar itu datang dari titik F sejauh f di belaknng cermin
tersebut, seperli yang diperlihatkan dalam Gambar 35*16a. Dalam kasus ini,/adalah panjang
fokus, dan F dinamakan titik fokus maya. Jarck bayangan s' yang bersangkutan adalah
negatif, sehingga kedua / dan R adalah negatif, dan Persamaan (35-5), f = R/2, berlaku
untuk cermin cembung dan juga untuk cermin cekung. Dalam Gambar 35-16b sinar-sinar
yang datang akan mengumpul seolah-olah sinar-sinar itu bertemu pada titik fokus maya F,
dan sinar-sinar tersebut direfleksikan paralel dengan sumbu optik.
Sebagai rangkumannya, Persamaan (35-4) sampai (35-1), yang merupakan hubungan
dasar untuk pembentukan bayangan oleh sebuah cermin bola, berlaku untuk kedua cermin
cekung dan cermin cembung, asalkan kita menggunakan kaidah-kaidah tanda itu secara
konsisten.

ffi
Masalah bayangan Santa Santa sedang memeriksa dirinya I
sendiri untuk bersulang (sool), dengan menggunakan refleksinya
s' J s :--:-'
/5.U cm
dalam sebuah hiasan pohon Natal yang berwarna perak mengkilap -1,80cm
yang jaraknya 0,750 m (Gambar 35-17a). Diameter hiasan itu adalah s' = -1,76 cm.
'7,20 cm. Pekerjaan acuan standar menyatakan bahwa dia adalah
Karena s' adalah negatif, maka bayangan itu berada di belakang
seorang "peri tua yang gembira", sehingga kita perkirakan tingginya
cermin, yakni pada sisi yang berlawanan dengan cahaya yang keluar
sebesar 1,6 m. Di mana dan seberapa tinggikah bayangan Santa
(Gambar 35-1 7b), dan bayangan tersebut maya. Bayangan itu berada
yang dibentuk oleh hiasan itu? Apakah bayangan itu tegak atau ter-
kira-kira di tengah-tengah antara permukaan depan dari hiasan dan
balik?
pusatnya.
Perbesaran lateral m diberikan oleh Persamaan (35-7):
PENYELESAIAN Permukaan hiasan yang paling dekat ke Santa
bertindak sebagai sebuah cermin cembung dengan jari-jari cm
p=
-(7,20 cm)12 = -3,60 cm dan panjang fokus/= Rl2 = -1,80 cm.
m=L
)
= - is = --1"76
75.0 cm
= 2.34 x lo-2
Jarak benda adalah s = 0,750 m = 75 cm. Dari Persamaan (35-6),
FISIKA UNIVERSITAS 541

Karena m ad,alah positif, maka bayangan itu tegak. Bayangan itu


hanyalah kira-kira 0,0234 kali tingginya Sanra iru sendiri:

y = my = (0,0234)(1,6 m) = 3,8 x l0-2m = 3,8 cm.


Bila jarak benda .r adalah positif, maka sebuah cermin cembung
selalu membentuk bayangan yang berlawanan, tegak, maya, dan
ukurannya diperkecil. Karena alasan ini, maka cermin cembung di-
gunakan untuk memantau pencuri di toko, di perempatan jalan dan
sebagai kaca spion "bersudut lebar" untuk mobil dan truk (termasuk
dongeng "benda dalam cermin lebih dekat daripada yang terlihat,').

(a) (b)

Gambar 35-17 (a) Hiasan itu menrbentuk sebuah bayangan Santa yang
tegak, maya, dan diperkecil. (b) Dua sinar yang membentuk bayangan itu.
Sudnt-sudut itu dibuat berlebihan besarnya supaya jelas.

35-4 Merooe Gnnrrs uNruK Cenurru


Dalam subbab terdahulu kita menggunakan Persamaan (35-6) dan (35-7) untuk mencari
posisi dan ukuran bayangan yang dibentuk oleh sebuah cermin. Kitajuga dapat menentukan
sifat-sifat bayangan itu dengan menggunakan metode grafis sederhana. Metode ini terdiri
dari pencarian titik potong beberapa sinar tertentu yang berpencar dari sebuah titik dari
benda itu (seperti rirlk Q dalam Gambar 35-18) dan direfleksikan oleh cermin tersebut.
Maka, (dengan mengabaikan aberasi) semua sinar dari titik benda ini yang menumbuk
cermin tersebut akan betpotongan di titik yang sama. Untuk konstruksi ini kita selalu
memilih sebuah titik benda yang tidakberada pada sumbu optik. Empat sinar yang biasanya
dapat krta gambarkan dengan mudah diperlihatkan dalam Gambar 35-18. Sinar-sinar ini
dinamakan sinar-sinar utama Qt r inc ip al ra,,- s).
1. Sebuah sinar yang paralel dengan sumbu, setelah refleksi, lewat melalui titik fokus F
dari sebuah cermin cekung atau terlihat datang dari titik fokus (maya) dari sebuah
cermin cembung.
2. Sebuah sinar yang melalui (atau yang diteruskan menuju) titik.fokus F direfleksikan
paralel dengan sumbu.
3. jari-jari yang melalui atau yang menjauhi pusat kelengkungan
Sebuah sinar sepaniang
C memotong permukaan itu secara normal dan direfleksikan kembali sepanjang
lintasannya yang semula.

'1. Sebuah sinar ke verteks V direfleksikan membentuk sudut yang sama dengan sumbu
oprik.

*l:-o

(a) (b)

Gambar 35-18 Diagrarn sinar utama yang memperlihatkan melode grafis dalam menentukan letak sebuah
::\lrgan yang dibentuk oleh sebuah cermin. (a.) Sebuzrh cerntin cekung: (b) scbuah cerrnin cembung. Warna-
.,.:na dari sinar-sinar itu hanyalah untuk identifikasi; warna wama itu tidak mengacu pacla warna spesifik dari
::ld\ 3.
542 BAB 35 OPTIKA GEOMETRIK

Sekali kita sudah mendapatkan posisi titik bayangan dengan menggunakan perpotongan
dari sebarang dua sinar utama ( 1, 2, 3, 4), kita dapat menggambarkan lintasan dari sebarang
sinar lain dari titik benda itu ke titik bayangan yang sama.
PERHATIAN ) Walaupun pada pembahasan di atas telah ditekankan pada sinar-
sinar utama itu, namun ternyata sebarang sinar dari benda yang menumbuk cermin tersebut
akan lewat melalui titik bayangan (untuk sebuah bayangan nyata) atau terlihat berasal dari
titik bayangan (untuk sebuah bayangan maya). Biasanya, Anda hanya perlu untuk meng-
gambarkan sinar-sinar utama itu, karena ini sajalah yang Anda perlukan untuk menentukan
letak bayangan itu.{

Strategi Penyelesaian Soal

1. Diagram sinar utama dalam optik geometri adalah seperti dia- sinar itu lurus ke belakang untuk menentukan letak sebuah
gram benda bebas dalam mekanika. Dalam setiap soal yang titik bayangan maya, seperti dalam Gambar 35-18b. Anda
melibatkan pembentukan bayangan oleh sebuah cermin, gam- disarankan untuk menggambarkan perpanjangan itu dengan
barkanlah selctlu sebuah diagram sinar utama terlebih dulu garis yang terputus-putus. Bantuan lain yang berguna adalah
jika Anda mempunyai iniormasi yang cukup. (Nasihat yang dengan mewarnai sinar-sinar utama dengan warna-warna yang
sama seharusnya diikuti pada lensa dalam subbab-subbab berbeda, seperti yang dilakukan dalam Gambar 33-18.
berikutnya.) Biasanya lebih tepat untuk mengorientasikan dia-
3. Perhatikanlah dengan cermat untuk tanda-tanda jarak benda
gram Anda secara konsisten dengan sinar-sinar yang datang
dan jarak bayangan. jari-jari kelengkungan. dan tinggi benda
yang berjalan dari kiri di sebelah kanan. Jangan menggambar-
dan bayangan. Sebuah tanda negatif pada setiap kuantitas ini
kan banyak sinar lain secara acak; tetaplah menggunakan sinar-
selalu penting; gunakan persamaan dan kaidah tanda secara
sinar utama, yakni sinar-sinar yang Anda kenal. Gunakan cermat dan secara konsisten dan hal ini akan memberikan
sebuah penggaris (mistar) dan ukurlah jaraknya dengan teliti!
kebenaran pada Anda! Pastikan bahwa Anda mengerti bahwa
Sebuah sketsa yang digambarkan dengan tanganbebas tidctk
kaidah-kaidah tanda yang samaberlaku untuk semua keempat
akan memberikan hasil yang baik.
kasus dalam bab ini: refleksi dan refraksi dari permukaan datar
2. Jika sinar-sinar utama Anda tidak berkumpul di sebuah titik dan permukaan bola.
bayangan nyata, mungkin Anda harus memperpanjang sinar-

Cermin cekung, jarak-jarak benda yang berbeda Sebuah Pengukuran gambzr-gambar itu, dengan skala yang sesuai mem-
cermin cekung mempunyai jari-jari kelengkungan dengan nilai mutlak berikanjarak bayangan aproksimasi sebagai berikut: a) 15 cm; b) 20
20 cm. Carilah secara grafis bayangan sebuah benda dalam bentuk cm; c) - atau -6 (karena sinar-sinar yang keluar adalah paralel dan
sebuah panah yang tegak lurus terhadap sumbu cetmin di masing- tidak mengumpul di suatu jarzrk yang berhingga): d) -10 cm. Untuk
masing jarak benda yang berikut ini: a) 30 cm, b) 20 cm, c) l0 cm, menghitwtg iarak-jarak ini, mula-mula kita memperhatikan bahwa
dan d) 5 cm. Periksalah konstruksi itu dengan menghitung uktran .f = Rl2 = 10 cm; maka kita menggunakan Persamaan (35-6):
dan perbesaran setiap bayangan.
rll +--= r'=l-Scml
ar
PENYELESAIAN Konstruksi grafis diperlihatkan dalam keempat 30 cm s' l0 cm
bagian Gambar 35-19. Pelajarilah masing-masing diagram ini secara 11 s' = 20 cm:
cermat, dengan membandingkan setiap sinar yang dinomori dengan b)
20 cm s' 10 cm
deskripsi yang di atas. Beberapa titik sangat penting untuk diperhati-
kan. Pertama, dalam (b) jarak benda dan jarak bayangan adalah -+-11 _,
I
_*):
c) = ___ .q' =e (atau
sama. Sinar 3 tidak dapat digambarkan dalam kasus ini karena sebuah 10 cm .s' l0 cm
sinar dari Q melalui pusat kelengkungan C tidak menumtvuk cermin -+-
111
itu. Sinar 2 tidak dapat digambarkan dalam (c) karena sebuah sinar d) ,s' = -10 cm
dari Q menuju F juga tidak menumbuk cermin. Dalam kasus ini
5cm s' l0cm
sinar-sinar yang keluar adalah paralel, yang bersesuaian denganjarak Dalam (a) dan (b) bayangan itu nyata; dalam (d) bayangan itu maya.
bayangan di tak berhingga. Dalam (d) sinar-sinar yang keluar tidak Dalam (c) bayangan itu terbentuk di tak berhingga.
mempunyai titik perpotongan yang nyata; sinar-sinar yang keluar itu Perbesaran lateral yang diukur dari gambar-gambar itu secara
harus dipanjangkan ke beiakang untuk mencari titik dari mana sinar-
aproksimasi adalah a) - ! ; b) -i ; c) - atau * (karena jarak bayangan
sinar itu muncul berpencar, yakni, dari litik bayangan tflttro Q'.
adalah tak berhingga); d) +2. Dengan menghitung perbesaran dari
Kasus yang diperlihatkan dalam (d) melukiskan pengamatan umum (35-i), kita
Persamaan mendapatkan:
bahwa sebuah benda yang ditempatkan di dalam titik fokus sebuah
cermin cekung menghasilkan sebuah bayangan maya.
FISIKA UNIVERSITAS 543

) e:n1:'":..,.',',,,

K-s, s',__________>

(a) (b)

K_s_)K_s,_)

(c) (d)

Ganbar 3$-19 Bayangan benda dari berbagai jarak pada cennin cekung, ditentukan dengan menggunakan sinar-sinar utama.

-15 cm 1
c)' * = -i="^ = -€ (atau +€)
30 cm 2 l0cm
-20 cm -10 cm
b)
2O cm
= -1; d)' m=---=- =+2.
5cm
Dalam (a) dan (b) bayangan terbalik; pada (d) bayangan regak

35-5 Rernexsr pADA PERMUKAAN Bou


sryti yang dijelaskan sebelumnya pada Subbab 35-2, bayangan dapat dibentuk oleh
ffsi sryerti juga oleh refleksi. Untuk memulainya, marilah kita tinjau refraksi di sebuah
ftran bola yakni pada sebuah antarmuka bola di antara dua material optis dengan
l&rcfi'aksi yang berbeda. Analisis ini secara langsung dapat diaplikasikan untuk beberapa
dar- 4is yang nyata sehari-hari, seperti mata manusia. Analisis itu juga menyediakan
ff ldo loncatan untuk analisis lensa, yang biasanya mempunyai dua permlkaan bola
(m fndr berbentuk permukaan bola).
lh Crambar 35-20 sebuah permukaan bola dengan jari-jari R membentuk sebuah
ffidmtam dua material dengan indeks refraksi yang berbeda nodartnu. Permukaan
ilrflFrF-rt sebuah bayangan P' dari sebuah titik benda P: kita ingin mencari bagaimana
' ' Hdn jarak bayangan (s dan s') dikaitkan. Kita akan menggunakan kaidah
tanda
mq tie gusakan untuk cermin bola. Pusat kelengkungan C berada pada sisi keluar
dHffi iU sehingga R adalah positif. Sinar PV menumbuk verteks V dan tegak
h tr17 permukaan rersebut (yakni, terhadap bidang yang menyinggung pada
ErLdi drik masuk If. Berkas sinar PVitu lewat ke dalam material kedua tanpa
duff.,hrPtr" 1ag membuat sudut d dengan sumbu itu, masuk pada sudut lodengan
544 BAB 35 OPTIKA GEOMETRIK

Gambar 3$-20 Konstruksi untuk mcn- ilo1 flb


.ba1
crri posi'i titik angan P' thri sebuah
bcntlii trtik P r anc dlhcntuk oleh rcfraksi
rli -rl.ulLh pennukran bola. Malcrial-ma-
ternLl Jr sebelah kiri dan di sebelah
lanrrn d.rri antarnruka i1u bcrtuftlt-turut
nrerlprrnrai lcnsa rcfraktil rr,, clan r2,,.
I)aliinr kasus vang diperlihatkan cli sini
t1 <tl

norrnal dan direfraksikan pada sudut gb. Sinar-sinar ini berpotongan di P', sejauh s'di
sebelah kanan dari verteks. Gambar itu dibuat untuk kasus fto1 nb.Jarak benda dan jarak
bayangan keduanya adalah positif.
Kita akan membuktikan bahwa jika sudut o adalah kecil, semua sinar dari P berpotongan
di titik P' yang sama, sehingga P' adalah bayangan nyata dafi P. Kita menggunakan banyak
pendekatan yang sama seperti yang kita lakukan untuk cermin bola dalam Subbab 35-3.
Kita sekali lagi menggunakan teorema bahwa sudut luar sebuah segitiga sama dengan
jumlah dari dua sudut dalam yang berhadapan: pemakaian teorema ini pada segitiga PBC
dan P'BC memberikan

0n=a+Q, E =B+0, (3s-8)


Dari hukum refraksi,
nasin ea= nb sin eb.

Juga, tangen a, tan p, dan tan Q adalah

tafia = tanB=* *nQ= (3s-e)


.s+O R-6'
Untuk sinar-sinar paraksial, 0odan 0, keduanya lebih kecil dibandingkan dengan satu
radian, dan kita dapat mengaproksimasi kedua sinar dan tangen dari masing-masing sudut
ini dengan sudut itu sendiri (yang diukur dalam radian). Maka hukum refraksi memberikan.

no9o = nu9o.

Dengan menggabungkan persamaan ini dengan yang pertama dari Persamaan (35-8), kita
mendapatkan

0u=no (a+il.
nb

Bila kita substitusikan ke dalam kedua dari Persamaan (35-8), kita dapatkan

noa+nuB-@r-n")Q. (3s-10)

Bila kita sekarang menggunakan aproksimasi tan a - a, dan seterusnya, dalam Persamaan
(35-9) dan kita juga mengabaikan jarak kecil fi persamaan-persamaan tersebut akan menjadi

h^hhA=--
Ct=-. 6=-
S,.T,R
Akhirnya, kita mensubstitusikan persamaan-persamaan ini ke dalam Persamaan (35-10)
dan membaginya dengan faktor bersama h. Kita mendapatkan

(hubungan benda-bayangan,
n. !!- hh-fto (35-11)
= permukaan bola yang
.9 ,s R merefraksikan ).

I
FISIKA UNIVERSITAS 545

ilo1flb Gambar 35-21 Konstruksi unruk rne-


nentukan tinggi scbulh baylngan yanr:
riibentuk oleh rcll'aksi cli st'buuh pcr
rnukaan bcrla. D:illtnt kasus r irlg di
pcrJihatkrn di siui" n,. < n,,.

Persamaan ini tidak mengandung sudut a, sehingga jarak bayangan sama untuk .sernt/a sinar
paraksial yang keluar dari P; ini membuktikan pernyataan kita bahwa P' adalah bayangan
dari P
Untuk mendapatkan perbesaran lateral m pada situasi ini, kita menggunakan konstruksi
dalam Gambar 35-21. Kita menggambar dua sinar dari titik Q, satu melalui pusat keleng-
{un-qan C dan lainnya yang masuk di verteks V Dari segitiga PQV dan P'Q'U

hn0o - ! tan 0u
,f

i.r.n dari hukum refraksi,

nosilr 0o= nttsin 9tt.

-'ntuk sudut-sudut kecil,


tan 0o= sin 0o, tan 0o = sin 0r.
.:rin9_ea akhirnya
, Sinrr'-sinar cahaya dileliaksi kan se'r,alitLr
no! nu! siuar-sinar itu tnenrasuki srsi-sisi lenl-
-
,t .t kung clliri nralsl.uk arluariL:rii ikan ini"
1':tt'rt tltcnibct i scbuah 1-.anrlx]1gxn 1 1pg
lcrdislorsi d:iri ilian rlng cliliirat dali
rlnnil llrrr

*=L-
v
-flos'
flbs
(perbesaran lateral, permukaan
bola yang merefraksikan). (35-t2)

?:rsamaan (35-ll) dan (35-12) dapat diaplikasikan baik untuk permukaan cembung
-'-*: -:r :ermukaan cekung yang bersifat merefraksikan, asalkan Anda menggunakan kaidah
-r
r: r;.ria konsisten. Tak peduli apakah izu lebih besar atau lebih kecil
daripada no. Untuk
-:--:-r.,i:.:n peryyataan ini, kita menyarankan supaya Anda menggambarkan diagram
,,: * *::', e:upai Gamb ar 35-20 dan 35-2I untuk ketiga kasus yang berikut: (i) R > 0 dan
:- R < 0 dan no<nr, dan (iii) R < 0 dan no> nr.Maka dalam setiap kasus,
:,- .r;.- .:. i:rgram Anda untuk menurunkan lagi Persamaan (35-11) dan (35-12).
- ; ::!u:h catatan akhir mengenai kaidah tanda untukjari-jari kelengkungan R dari
" *r"
':r - :'::rr -|:;rn. untuk permukaan cembung yang bersifat merefleksikan dalam Gambar
'''- i ' - :.:::riau R negatif, tetapi permukaan cembung yang nterefrrtksikeui dalam
- -,*'i-- .'i-- :empunyai nilai R yang positi^f, Kelihatannya ini tidak konsisten, tetapi
': :q: '] -:- : - -r...: demikian. Kaidahnya adalah bahwa R adalah positif jika pusat keleng-
,-r. ' :': .'- l.dr sisi keluar dari permukaan itu dan R adalah negatif jika C berada
: -.- *. - -., : ,-l:lk pernukaan cembung yang merefleksikan dalam Gambar 35-15, R
i: --* *' ' :
- :. r -ji u: tiiik C adalah di sebelah kanan dari permukaan itu tetapi sinar yang
r.: r-r- -.*L,-: - ):r,:.::t {ri. Untuk peflnukaan cembung yang merefleksikan dalam Gambar
'- - i : ** *r r,. :,i:: k;rena kedua C dan sinar yang keluar adalah di sebelah kanan dari

i.:'riL-,.1- r-,-' r-:.!:-s rang penting dari permukaan bola yang merefraksikan adalah
546 BAB 35 OPTIKA GEOMETRIK

sebuah permukaan datar di antara dua material optis. Ini bersesuaian dengan membuat
R = - dalam Persamaan (35*11). Dalam kasus ini,

'o *n,s' -o (permukaan datar yang merefraksikan). (3s- I 3)


,t
m pada kasus ini kita menggabungkan persamaan
Untuk mencari perbesaran lateral 1nl
dengan hubungan umum, Persamaan (35*12), memberikan hasil sederhana
m=1.
Yakni, bayangan yang dibentuk oleh sebuah permukaan datur yang merefraksikan selalu
mempunyai ukuran lateral yang sama seperti benda itu, dan bayangan itu selalu tegak.
Sebuah contoh pembentukan bayangan oleh sebuah permukaan datar yang merefraksikan
adalah penampakan sebuah pipa (sedotan) minum yang sebagian terbenam atau dayung
kano yang sebagian terbenam. Bila dipandang dari beberapa sudut, benda itu terlihat mem-
punyai belokan tajam di permukaan air karena bagian terbenam itu terlihat hanya kira-kira
tiga perempat dari jarak yang sebetulnya di bawah permukaan air. (Kita telah mengomentari
penampakan sebuah benda yang terbenam dalam Subbab 34-3; lihat Gambar 34-6.)

Pembentukan bayangan oleh refraksi I Sebuah batang gelas i-xiti+Iiiii'i.riirii.i


berbentuk silinder dalam udara (Gambar 35-22) mempunyai indeks
refraksi 1,52. Satu ujung digerinda (digosok) menjadi bentuk
permukaan setengah bola dengan jari-jari R = 2,00 cm a) Carilah
jarak bayangan dari sebuah benda kecil pada sumbu batang itu, 8,00
cm di sebelah kiri dari verleks. b) Carilah perbesaran lateral.

PENYELESAIAN Kita diberi n, = 1,00, nr,= 1,52, R = +2,00 cm,


dan s = +8,00 cm. a) Dari Persamaan (35-11),
Gambar 35-22 Batrurg gclas dalanr uclala nrcrnbcniuk scb',rah irayangan
t.00 t.52 _ 1.52 - 1.00
n) ala.
8,00 cm s' '
+2,00 cm
s' = +11.3 cm. * = _ rot' _ _ ti.O0xll.3 cmt = *0.g2g.
nts (1,52)(8,00 cm)
Karena.s'positif, ini berarti bahwa bayangan itu terbentuk 11,3 cm
Bayangan menjadi agak lebih kecil dari benda tersebut, dan bayangan
di sebel.ah kanon dari verteks.
terbalik. Jika benda tersebut adalah sebuah panah yang tingginya
b) Dari Persamaan (35-12),
1,000 mm, yang menunjuk ke atas, maka bayangan itu adalah sebuah
panah yang tingginya 0,929 mm, menunjuk ke bawah.

Pembentukan bayangan oleh refraksi ll Batang gelas dalam yang diperlihatkan dalam Gambar 35*23. Kuantitas lainnya mem-
Contoh 35-5 dicelupkan dalam air (indeks refraksi n = 1,33), seperti punyai nilai-nilai yang sama seperti sebelumnya. Carilah jarak
bayangan dan perbesaran lateral.

o r5 '.|

Gambar 35-23 Ltil1 iliccllpkan diliirln llir. baian5 iiLr rrembenr.irk sci:rualr bavangan nrava
FISIKA UNIVERSITAS 547

PENYELESAIAN Dari Persamaan (35-11) dari sebuah cermin cembung; kita menamakan titik itu sebuah
bayangan maya. Dalam contoh ini permukaan itu membentuk sebuah
1.33 , 1.52 1,52 - 1,33 bayangan maya 21,3 cm di sebelah kiri dari verteks tersebut.
8,00 cm s' +2,00 cm Perbesaran dalam kasus ini adalah
s =-2L,3 cm.
(1,33X-21,3 cm)
Nilai negatif dari s' berarti bahwa setelah sinar-sinar itu direfraksikan = +2,33.
(1,52X8,00 cm)
oleh permukaan tersebut, sinar-sinar itu tidak mengumpul tetapi
terlihat berpencar dari sebuah titik 21,3 cm di sebelah kiri verteks Dalam kasus ini bayangan itu tegak (karena m adalah positif.y dan
tersebut. Kita telah melihat kasus yang serupa dalam refleksi cahaya 2,33 kali besarnya benda itu.

ffi
Kedalaman semu sebuah kolam renang Pemilik kolam renang
mengetahui bahwa kolam selalu terlihat lebih dangkal daripada
kedalaman sebenarnya dan penting untuk mengidentifikasi bagian-
bagian yang dalam secara menyolok sehingga orang yang tak dapat
berenang tidak akan melompat ke dalam air yang melebihi kepalanya.
Jika seseorang yang bukan perenang memandang lurus ke dalam air
1-ang kedalaman sebenarnya adalah 2,00 m (kira-kira 6 kaki 7 inci),
seberapa dalamkah air itu terlihat?

PENYELESAIAN Situasinya diperlihatkan dalam Gambar 35-24.


Misalkan ada sebuah panah PQ yang dicat di alas kolam itu pada
Ledalaman s = 2,00 m. Permukaan yang merefraksikan itu membentuk
sebuah bayangan P'Q'dari panah ini; karena ru = untuk sebuah I
permukaan datar yang merefraksikan, maka bayangan itu sama
panjangnya dengan panah benda tersebut, tetapi kedalaman s' dari
bavangan itu berbeda dengan kedalaman s dari benda tersebut. Untuk
mcari s', kita menggunakan Persamaan (35-13):
flo , frb 1.33 1.00
ss' 2"oo*---;--t' Gambar 35-24 Panah P'Q' adalah bayangan maya dari panah PQ yang ada
,\- -1,50 m. di bawah permukaan air Sudut-sudut dari sinar itu dibuat berlebihan besarnya
supaya jelas.
Ifudelaman semu itu hanya kira-kira tiga perempat dari kedalaman
yT sebenarnya, atau kira-kira 4 kaki, 1l inci. Seorang yang bukan
pctttnrg dengan tingginya 6 kaki yang tidak memperhitungkan efek bayangan itu maya dan berada pada sisi datangnya sinar dari
permukaan yang merefraksikan itu.
mi rtan mengalami masalah. Tanda negatif itu memperlihatkan bahwa

35{ Lexsa Tlpts


-{Xr o$ik yang paling umum dikenal dan paling sering digunakan (setelah cermin datar)
@ lcnsc. knsa adalah sebuah sistem optis dengan dua permukaan yang merefraksikan.
L r yug paling sederhana mempunyai dua permukaan bola yang cukup dekat satu sama
lldn -'|rirgua kita dapat mengabaikan jarak di antara kedua permukaan itu (tebalnya lensa

q lg.lx**ootak ketika Anda membaca, maka Anda melihat kata-kata dalam buku ini
ffid {rf-eng lensa tipis. Kita dapat menganalisis lensa tipis secara rinci dengan meng-
ruhrsilhasil dari Subbab 35-5 untuk refraksi oleh sebuah permukaan bola tunggal.
.run ffiFi kira menunda analisis ini sampai pada akhir subbab ini sehingga kita dapat
ffi lebih dulu sifar-sifat lensa tipis.

MCClff TE}ISA
- - - tn, ru i:uisnya diperlihatkan dalam Gambar 35-25 mempunyai sifat bahwa
ffiffi sirr 1'ang paralel dengan sumbu melalui lensa itu, maka berkas sinar itu.
u8 BAB 35 OPTIKA GEOMETRIK

berkumpul ke sebuah tttlk Fz(Gambar 35*25a) dan membentuk sebuah bayangan nyata di
titik tersebut. Lensa seperti itu dinamakan sebuah lensa pengumpul (lensa konvergen,
converging /ens). Demikian juga, sinar-sinar yang lewat melalui titik Fl muncul keluar dari
lensa itu sebagai seberkas sinar paralel (Gambar 35-25b). Titik Fr dan titik Frdinamakan
titik fokus pertama dan titik fokus kedua, dan jarak f (yang diukur dari pusat lensa itu)
dinamakanpanjang fokus. Perhatikanlah kemiripan di antara kedua titik fokus dari sebuah
lensa konvergen dan titik fokus tunggal dari sebuah cermin cekung (Gambar 35-11). Seperti
untuk sebuah cermin cekung, panjang fokus dari sebuah lensa konvergen didefinisikan
sebagai sebuah kuantitas positif, dan lensa seperti itu disebut juga lerLsa positif.
Garis horizontal pusat dalam Gambar 35*25 dinamakan sumbu optik, sama seperti
cermin bola. Pusat-pusat kelengkungan dari kedua permukaan bofa itu terletak pada sumbu
optik dan mendefinisikan sumbu optik. Kedua panjang fokus dalam Gambar 35-25, yang
keduanya ditandai f, selalu sama untuk sebuah lensa tipis, walaupun bila kedua sisi itu
mempunyai kelengkungan yang berbeda. Kita akan menurunkan hasil yang mencengangkan
kelak dalam subbab ini. ketika kita menurunkan hubungan/dengan indeks refraksi lensa
itu dan jari-jari kelengkungan permukaannya.
K-/-+K-l-> Seperti pada sebuah cermin cekung, sebuah lensa kovergen dapat membentuk sebuah
bayangan dari sebuah benda yang dipanjangkan. Gambar 35-26 memperlihatkan bagaimana
(b)
mencari posisi dan perbesaran lateral dari sebuah bayangan yang dibuat oleh lensa konvergen
Gambar 35-25 Titik lokus perranra
tipis. Dengan penggunaan notasi dan kaidah tanda yang sama seperti sebelumnya, kita
cian kedua dari sebuah lensa konvergen misalkan s dan s' berturut-turut menyatakan jarak benda dan jarak bayangan, dan kita
tipis. Nilai numerik.l adalah positif. misalkan y dan y' menyatakan tinggi benda dan tinggi bayangan. Sinar QA, yang paralel
dengan sumbu optik sebelum refraksi, lewat melalui titik fokus kedua F, setelah refraksi.
Sinar QOQ', lewat lurus tanpa dibelokkan melalui pusat lensa itu karena di pusat itu kedua
permukaan tersebut paralel dan (kita telah menganggap) sangat dekat satu sama lain. Ada
refraksi di mana sinar itu memasuki dan meninggalkan material tersebut tetapi tidak ada
perubahan arah netto.

Gambar 35-26 Konstruksi yan_r di-


gunakan untuk mcncirri posisi bay.rng-
itn untuk sebuah lensa tipis. Untuk
menckankan bahwa ketebalan lensa itn
dirnggap sangat kecil, maka sinal QAQ',
drpcrlihatkan seperti vang dibelokkan cli
bidang tengah dari lensa itu dan bukan
di kedua pcmukaan itu dan sinal QOQ' /__)<_s,_/_)
dipcrlihatkan scbagai sehuah giris lurus.

Kedua sudut yang ditandai a dalam Gambar 35-26 adalah sama. Oleh karena itu,
kedua segitiga siku-siku PQO dan P'Q'O adalah serupa (atau sebangun) dan rasio dari sisi-
sisi yang bersangkutan adalah sama. Jadi

! - )ts
f -!',s''
atau (3s-14)
v,s
(Alasan mengapa tanda negatif itu adalah bahwa bayangan berada di bawah sumbu optik
dan y'adalah negatif.) Juga, kedua sudut yang ditandai B adalah sama, dan kedua segitiga
siku-siku OAFrdan P'Q'Fz adalah serupa, sehingga

) )
f =- s'-f'
atau

.y s -./
(3s-1s)
v.f
Kita sekarang menyamakan Persamaan (35-14) dan (35-15), membaginya dengan s', dan
menyusunnya kembali untuk mendapatkan

il
FISIKA UNIVERSITAS 549

Gambar 35-27 Bayangan di:Lri sebuah


bend:r belclirr.rensi tiga rlrlut dibuat
hcrlir\ViItirrl rrlclt .ebttrh Icrrsa.

ttl
(hubungan benda-bayangan, lensa tipis) (3s-16)
ss'f
Analisis ini juga memberikan perbesaran lateral m - y'ly untuk lensa itu; dari Persamaan
(35-14),
15.9
Diagram Sinar Lensa Tipis
m=-- .s
(perbesaran lateral lensa tipis). (3s-t7) 1s.10
s Lensa Konvergen Tipis
15.1',!
Tanda negatif itu mengatakan kepada kita bahwa bila s dan s' keduanya adalah positif,
Lensa Divergen Tipis
seperti dalam Gambar 35-26, maka bayangan itu terbalik, dan y dan y' mempunyai tanda
vang berlawanan.
Persamaan (35-16) dan (35-17) adalah persamaan dasar untuk lensa tipis. Sangat
menyenangkan untuk diperhatikan bahwa persamaan-persamaan itu persis sama seperti
persamaan-persamaan yang bersangkutan untuk cermin bola, Persamaan (35-6) dan (35-7).
Seperti akan kita lihat kaidah tanda yang sama akan kita gunakan untuk cermin bola juga
dapat diterapkan untuk lensa. Khususnya, tinjaulah sebuah lensa dengan panjang fokus
t ang positif (lensa konvergen). Bila sebuah benda berada di luar titik fokus peftama F, dari
iensa ini (yakni, bila s > l), maka jarak bayangan s' adalah positif (yakni, bayangan itu
berada pada sisi yang sama dengan sinar ke luar); bayangan ini nyata dan terbalik seperti
Jalam Gambar 35-26. Sebuah benda yang ditempatkan di dalam titik fokus peftama dari
sebuah lensa konvergen, sehingga s < J menghasilkan sebuah bayangan dengan nilai s'
-lne negatif; bayangan ini diletakkan pada sisi yang sama dari lensa seperti benda itu dan
"
3:r angsn ini maya, tegak, dan lebih besar daripada benda itu. Anda dapat membuktikan
:'.rnvataan ini secara aljabar dengan menggunakan Persamaan (35-16) dan (35-17); kita
..:_rl keiak
akan membuktikannya dalam subbab selanjutnya, dengan menggunakan metode
:::tis yang analog dengan metode yang akan diperkenalkan untuk cermin dalam Subbab
:i I

Gambar 35-27 memperlihatkan bagaimana sebuah lensa membentuk sebuah bayangan


r':iJimensi tiga dari sebuah benda berdimensi tiga. Titik R lebih dekat ke lensa dari titik
P Dari Persamaan (35*16), titik bayangan R' lebih jauh dari lensa dibandingkan titik K_ f ___->+<__/_:>1
r:,'..l:!&fl P', dan titik bayangan P'R'menunjuk dalam arah yang sama seperti benda PR.
?.::h P'S' dan panah P'Q' dlbalik relatif terhadap PS dan PQ.
\lari kita bandingkan Gambar 35-27 dengan Gambar 35-6 yang memperlihatkan
rr:,*rian I'ang dibentuk oleh sebuah cermin datar. Kita memperhatikan bahwa bayangan
,
-,: libentuk oieh lensa itu terbalik, tetapi bagian depan dan belakang benda itu tidak
:':r-.-r.; aran. y'akni depan tidak menjadi belakang dan belakang fidak menjadi depan bayangan
:-. sepan-jang sumbu optik itu. Yakni, jika benda itu adalah tangan kiri, bayangannya
.:j"l juga tangan kiri. Anda dapat membuktikan ini dengan membuat ibu jari tangan kiri
.\-,'r menunjuk sepanjang PR, jari telunjuk kiri Anda menunjuk sepanjang PQ, dan jari
.::.::|. iuri .\nda menunjuk sepanjang PS. Kemudian rotasikanlah tangan Anda 180', dengan
<4-;r---=
:::.:r-rr;kan ibu jari Anda sebagai sumbu; ini membuat jari-jari itu berimpit dengan P'Q' (b)
' . i',i' D:nsan kata lain, sebuah bayangan yangterbalik ekuivalen dengan sebuah bayangan
Gambar 35-28'l'irik ftikus ketiua dan
.' -. . ::1,-l-. ,iirotasikan sebesar 180o terhadap sumbu lensa. titik tbkus perlama drri sebuah lensa
S:l:::lkien jauh kita telah membahas lensa konvergen. Gambar 35-28 memperlihatkan dii'ergen tipis. NiJai numerik .l adalah
: r-:-r l€ns€ dir.ergen (div,erging /ens); berkas sinar paralel yang masuk pada lensa ini negatif.
550 BAB 35 OPTIKA GEOMETRIK

'i Fi ;ft berpencar setelah refraksi. Panjang fokus dari sebuah lensa divergen adalah sebuah kuantitas
negatif, dan lensa itu dinamakan juga lensa negatif. Titik-titik fokus sebuah lensa positif
!\ it Il
!:l : , ! ' dibuat berlawanan, relatif terhadap titik-titik fokus sebuah lensa positif. Titik fokus kedua,

i, i: f;
Fr, dari sebuah lensa negatif adalah titik di mana sinar-sinar yang pada mulanya paralel
dengan sumber muncul berpencar setelah refraksi, seperti dalam Gambar 35-28a. Sinar-

t:i il \ui sinar yang masuk yang mengumpul menuju titik fokus pertama F,, sepefii dalam Gambar
35-28b, muncul keluar dari lensa itu paralel dengan sumbunya.
(ai
Persamaan (35-16) dan (35-17) berlaku baik untuk lensa positif maupun lensa negatif.
Berbagai jenis lensa, baik konvergen maupun divergen, diperlihatkan Gambar 35-29.In1lah
{t iiill; sebuah pengamatan penting: Setiap lensa yang tebih tebat di pusatnya drtripacla cli tepinya
i'i li'
iiii ii
,#
adalah sebuah lensa konvergen dengan f yang positif; dan setiap lensa yang lebih tebat di
tepinya daripada di pusatnya adalah sebuah lensa divergen dengan f yctng negatif (asalkan
$il
il li
i:i
ii
tlll
ir
bahwa lensa itu mempunyai indeks refraksi yang lebih besar daripada material di sekeliling-
nya). Kita dapat membuktikan ini dengan menggunakan persamaan pembuat lensa, yang
rtii
'$ Le; s#s merupakan tugas kita selanjutnya untuk menurunkannya.
(b)
PERSAMAAN PEMBUAT-LENSA
Gambar 35-29 (.r) [-cnst-lensa kon- Sekarang kita teruskan untuk menurunkan Persamaan (35-16) secara lebih detail dan pada
i'ergenvM! ntcniskus. yang cernbung- waktu yang sama kita menurunkan persamaen pembuat-lensa, yang merupakan hubungan
datar- drrr ylrng clohcJ centbnng.
antara panjang fokus / indeks refraksi n dari lensa, dan jari-jari kelengkungan R, dan R,
{b) Lcnsa-lcnsa divergcn yang mcniskus,
yang cekung-cliitar. dan yang dobel dari permukaan-petmukaan lensa itu. Kita menggunakan prinsip bahwa sebuah bayangan
cekurtg. Pclhatikan hahwr lensit-lcnsu yang dibentuk oleh satu permukaan yang merefleksikan dan satu permukaan yang me-
ini dikclilingi oleh scbulh inalcrial refraksikan dapat berperan sebagai benda untuk sebuah permukaan kedua yang merefleksikan
yanl /ehilt lu'.sur
dcnsarr incicks rel'raksi
claliptia indcks rellaksi lensr itri. inaliii
atau yang merefraksikan.
lensr-lensa daltLrtr (a) rreir.jatli lctrs* cli- Kita mulai dengan soal yang lebih umum dari dua permukaan bola yang memisahkan
vclgcn cltn lcnsl-lcnsa dalarr ([r) rnen- tiga material dengan indeks-indeks refraksi no, nu dann., seperti yang diperlihatkan dalam
.jadi lensa kor.rverscn. Gambar 35-30. Jarak benda dan jarak bayangan untuk permukaan pertama adalah s, dan
s,',dan untuk permukaan kedua adalah srdan sr'. Kita menganggap bahwa lensa itu iipis,
sehingga jarak t antara kedua permukaan itu kecil dibandingkan dengan jarak benda dan
jarak bayangan dan karena itu dapat diabaikan. Maka s, dan s,'mempunyai besar yang
sama tetapi tandanya berlawanan. Misalnya, jika bayangan pertama berada pada sisi ke luar
dari permukaan pefiama, s,'adalah positif. Tetapi bila dipandang sebagai sebuah benda
untuk permukaan kedua, maka bayangan pertama in tidak berada pada sisi masuk dari
permukaan tersebut. Maka kita mengatakan bahwa s2 = -s1'.
Kita perlu menggunakan persamaan permukaan-tunggal, persamaan (35-ll), dua kali,
sekali untuk setiap permukaan. Kedua persamaan yang dihasilkan adalah

n ,,+ n, flb-fro
,t1 sl Rt
nh nr= flr*kb
s2 s2' R2

Gambar 35-30 Br,rr,lr::r: .,:rrl rli


i:rcit{ttL olc'ir uenrukatrit prrl.trilr rliLt i rr,.
buah iensn ircr'1tran schagrr b..lq jl LintLrii
perntukaan ktdua. Jartk ' thn .i,u ak r.
'
l"- t,
c{iarnl,-il sarrra: ini adalah sebuah .rlrok- -| sz*-l
sirnasi vang haik .jika tcbitl lensa i addlilil
kce i i.
FISIKA UNIVERSITAS 551

Biasanya, material pertama dan material ketiga adalah udara atau ruang hampa, sehingga
kita membuat tro= h, = 1. Indeks kedua no adalah indeks lensa, yang kita sebut saja n.
Dengan mensubstitusi nilai-nilai ini dan hubungan s2= -s1', kita mendapatkan

1 n n-l
-+ sl' 4
.t1

_-+
n I l-n
s1 s2' Rz
Panjang fokus lensa kaca mata dipilih
untuk memperbaiki cacat penglihatan
Untuk mendapatkan hubungan antara posisi benda mula-mula s, dan posisi bayangan dari si pemakai. Panjang fbkus itu di-
akhir sr', kita menambahkan kedua persamaan ini. Ini mengeliminasi suku n/sr', dankita ban,eun ke dalam setiap lensa dengan
mendapatkan memberikan pada lensa itu pennukaan
depan dan permukaan belakang yang
mempunyai jari-jari kelengkungan R,
11 ,(t_ _l1) dari R, yang sesuai.
-+-
J1 s2'
=(n- 'l.Rt - Rr)

Akhirnya dengan membayangkan lensa itu sebagai sebuah unit funggal, kita menyebut
jarak benda itu s sebagai ganti dari sl, dan kita sebut jarak bayangan akhir itu s' sebagai
ganti dari sr'. Dengan membuat substitusi ini, kita mempunyai

11 =(n- l,ra r)
-+-
s ,t' \.R,- R, ) (3s-18)

Sekarang kita membandingkan ini dengan persamaan lensa tipis lainnya, Persamaan
(35-16). Kita melihat bahwa jarak benda s dan jarak bayangan s' persis terlihat di tempat
yang sama dalam kedua persamaan dan bahwa panjang fokus / diberikan oleh

t'=& t#j (persar-nilan oernbuat-lensa untuk


se.buah lqasa tipis), , ,
(35-19)

Ini adalah persamaan pembuat-lensa (lensmaker's equation). Dalam proses penurunan


kembali hubungan antara jarak benda, jarak bayangan, dan panjang fokus untuk sebuah
tensa tipis, kita telah menurunkan sebuah pernyataan untuk panjang fokus / dari sebuah
rqa yang dinyatakan dalam indeks refraksinya n dan jad-jari kelengkungan R, dan Rrdai
permukaan-permukaannya.Ini dapat digunakan untuk memperlihatkan bahwa semua lensa
dalam Gambar 35-29a adalah lensa konvergen dengan panjang fokus positif dan bahwa
wa lensa dalam Gambn 35-29b adalah lensa divergen dengan panjang fokus negatif
(Ehat latihan 35-32).
Kita menggunakan semua kaidah tanda yang sebelumnya dari Subbab 35-2 dengan
knamaan (35-18) dan (35-19). Misalnya, dalam Gambar 35-3I, s, s', dan R, adalah
ecntif, tetapi Rradalah negatif.

Gambar 35-31 Sebuah lensa tipis.


Jari-jari kelengkungan permukaan per-
tama adalah R,, dan jari-jari keleng-
kungan permukaan kedua adalah Rr.
Dalam kasus ini, R, adalah positif (ka-
rena pusat kelengkungan C, berada pada
sisi yang sama dengan cahaya yang ke
luar) dan R, adalah negatif (karena C.
berada pada sisi yang berlawanan
dengan cahaya yang ke luar). Panjang
fokus / adalah positif, dan lensa itu
s,*-stlk--s'_****q adalah sebuah lensa konvergen. Di sini,
s dan s'juga adalah positif, sehingga m
adalah negatif.
552 BAB 35 OPTIKA GEOMETRIK

Tidak sukar untuk menggeneralisasi Persamaan (35-19) untuk situasi di mana lensa itu
dicelupkan dalam sebuah material dengan indeks refraksi yang lebih besar daripada satu.
Anda dipersilahkan untuk menyelesaikan persamaan pembuat lensa itu untuk situasi yang
lebih umum ini.
Di sini ditekankan bahwa aproksimasi paraksial sungguh-sungguh sebuah aproksimasil
Sinar-sinar yang berada pada sudut yang cukup besar terhadap sumbu optik dari sebuah
lensa bola tidak akan dibawa ke titik fokus yang sama seperti sinar-sinar paraksial; ini
adalah masalah sama dari aberasi bola yang mengganggu cernxin bola (Subbab 35-3).
Untuk menghindari hal ini dan keterbatasan lain dari lensa bola tipis, dalam instrumen optis
dengan ketelitian (presisi) tinggi digunakan lensa dengan bentuk yang lebih rumit.

MenEntukan panjang fokus sebuah lensa a) Misalkan nilai- Karena / positif, ini adalah sebuah lensa konvergen (seperti yang
nilai mutlak dari jari-jari kelengkungan permukaan-permukaan lensa kita harapkan karena lensa itu lebih tebal pada pusatnya dibandingkan
dalam Gambar 35-31 keduanya sama dengan 10 cm dan indeks tepinya).
refraksi adalah n = 1,52. Berapakah panjang fokus / lensa tersebut? b) Permukaan pefiama mempunyai pusat kelengkungannya pada sisi
b) Andaikan lensa dalam Gambar 35-28 juga mempunyai n = 1,52 yang masuk, sehingga R, negatif; untuk permukaan kedua, pusat
dan nilai-nilai mutlak dari jari-jari kelengkungan permukaan- kelengkungan itu berada pada sisi yang ke luaq dan R, adalah positif.
permukaan lensa itu keduanya sama dengan l0 cm. Berapakah Maka R, = -10 cm dan R, - + 10 cm. Sekali lagi dengan mengguna-
panjang fokus dari lensa ini? kan persamaan pembuat-lensa,

PENYELESAIAN a) Pusat kelengkungan permukaan perlama berada l(tl\


pada sisi luar, sehingga R, adalah positif: R, = +10 cm. Pusat keleng- -/ = (l..sl - l.tl _ - --.]:- i.
\ -10 cm +10 cml
kungan permukaan kedua tklak berada pada sisi luar, sehingga R,
adalah negatif: R, = -10 cm. Dari persamaan pembuat-lensa, "f = -9,6 cm.

Persamaan (35-19), Karena / negatif, maka ini adalah sebuah lensa divergen (seperli
yang diharapkan untuk sebuah lensa yang lebih tebal pada tepinya
1 = (t,s2 - ,,( t _'), dibandingkan pusatnya).
f \ +10 cm -10 cm /
f = 9,6 cm

35-7 Merooe Gnnns uNruK Lerusn


Kita dapat menentukan posisi dan ukuran sebuah bayangan yang dibentuk oleh sebuah
lensa tipis dengan menggunakan sebuah metode grafis yang sangat mirip dengan metode
grafis yang kita gunakan dalam Subbab 35-4 untuk cermin bola. Sekali lagi kita menggam-
barkan beberapa sinar khusus yang dinamakan sinar utamn yang berpencar dari sebuah
titik benda itu yang ildak beruda pada sumbu optik. Perpotongan sinar-sinar ini, setelah
sinar-sinar ini lewat melalui lensa, menentukan posisi dan ukuran bayangan itu. Dalam
menggunakan metode grafis, kita akan meninjau keseluruhan deviasi dari sebuah sinar
seperti yang terjadi pada bidang tengah lensa itu, seperti yang diperlihatkan dalam Gambar
35-32. Ini konsisten dengan anggapan bahwa jarak di antara permukaan-permukaan lensa
itu dapat diabaikan.
Ketiga sinar utama yang lintasannya biasanya mudah ditelusuri untuk lensa diperlihatkan
dalam Gambar 35-32:
1. Sebuah sina.r yeng paralel dengan sumbu muncul ke luar dari lensa itu dalam arah
yang melalui titik fokus kedua F, dari sebuah lensa konvergen, atau datang dari titik
fokus kedua dari sebuah lensa divergen.
2. Sebuah siner yang mclalui pusat lensa tidak banyak dideviasikan; di pusat lensa itu
kedua permukaan adalah paralel, sehingga sinar muncul pada sudut yang pada intinya
sama ketika sinar masuk dan berjalan sepanjang garis yang pada intinya sama.
3. Sebuah sinar yang melalui (atau terus mcnaju) titik Jbkus pcrt&ma F, muncul ke luar
paralel dengan sumbu.
FISIKA UNIVERSITAS 553

(ti) {h)

Gambar 35-32 i)iagllnr-clirgntnr sitrat'


Bila bayangan itu nyata, posisi titik bayangan itu ditentukan oleh perpotongan dari utalla yan!l rncnrpcrlihatkan nretoclc
sebarang dua sinar 1,2, dan 3 (Gambar 35-32a). Bila bayangan itu maya, kita memperpanjang grirlis penerrrpatau scbuah ba1-angan
sinar ke luar yang berpencar itu ke belakang ke titik perpotongannya untuk mencari titik larrr,lihcntrrL,rich .chtr.rh lrn.;r iipi..
bavangan tersebut (Gambar 35-32b). (a) Scbuah lcnsa konvelgen: b) sebuah
lcn.lr,lircr-gert. \\lrt rllr-u.rr'rr:r'itlrtt
PERHATIAN ) Ingatlah bahwa sebarang sinar dari benda itu yang menumbuk lensa hanyalah untuk idcntiiikasi: ticliik
rkan melalui titik bayangan (untuk sebuah bayangan nyata) atau terlihat berasal dari titik me[gacu pada walna-utirrn:L khusus
ravangan (untuk sebuah bayangan maya). (Kita telah membuat komentar yang serupa me- cz',haya.

:genai pembentukan bayangan oleh cermin dalam Subbab 35-4.) Kita telah menekankan
.:nar-sinar utama itu karena sinar itu sajalah yang perlu Anda gambarkan untuk menentukan
lerak bayangan itu.{
Gambar 35-33 memperlihatkan beberapa diagram sinar utama sebuah lensa konvergen
lrruk beberapa jarak benda. Anda disarankan untuk mempelajari setiap diagram ini secara
:3rmat. dengan membandingkan setiap sinar yang dinomori dengan deskripsi yang di atas.
Beberapa hal sangat perlu diperhatikan dalam Gambar 35-33. Bagian (a), (b), dan (c)
:.:. sambar ini membantu untuk menerangkan apa yang terjadi dalam pengarahan kamera
:.: titik fokus (memfokuskan kamera). Supaya sebuah potret berada dalam titik fokus yang
-:-:rrr. maka bayangan yang dibuat oleh lensa kamera itu harus diletakkan pada posisi yang
'.r-; seperti film tersebut. Dengan mendekatkan benda itu, jarak dari lensa ke bayangan
-. rr.r bertambah, sehingga film itu digerakkan lebih jauh di belakang lensa (atau, secara
: r. rri rlen. lensa itu digerakkan lebih jauh di depan film). Dalam Gambar 35-33d benda itu
:': .:r di titik fokus, sinar 3 tidak dapat digambarkan karena sinar itu tidak lewat melalui
:-.:. Sinar-sinar paralel yang muncul ke luar akan datang dari tak berhingga. Dalam
' ::-:-ar 35-33e jarak benda itu lebih kecil daripada panjang fokus. Sinar-sinar yang ke luar
- :r',ersen (berpencar); dan bayangan itu maya; posisinya ditentukan letaknya dengan
-::r,:rpanjang sinar-sinar yang ke luar itu ke belakang. Dalam kasus ini jarak bayangan
:- ,idalah negatif. Perhatikan juga bahwa bayangan itu tegak dan lebih besar dari benda
::);'rr,. rLensa konvergen yang menggunakan prinsip ini dinamakan kaca pembesar atau
' -:,.:r: Kita akan mendiskusikan hal ini secara lebih rinci dalam Bab 36.) Gambar 35*
':
:r:.esuaian dengan sebuah benda ma1,a. Sinar-sinar yang datang tidak berpencar dari
-
': -::. :".nda nyata tetapi berkumpul seakan-akan sinar-sinar itu akan bertemu di ujung dari
i,:-; :a\o O pada sisi kanan; jarak benda s adalah negatif dalam kasus ini. Bayang itu
" ,:.. r.::enx jarak bayangan s' adalah positif dan diletakkan di antara lensa dan titik fbkus
\,3:-,. Sir:uasi itu dapat timbul jika sinar-sinar yang menumbuk lensa dalam Gambar 35-
:.'' :-r;rl ke luar dari lensa konvergen yang lainnya (tidak diperlihatkan) di sebelah kiri
-J- -i:-r-r;r iru. Contoh terakhir dalam subbab ini, Contoh 35-12, melibatkan sebuah benda
554 BAB 35 OPTIKA GEOMETRIK

(c)

(d)

Gambar 35-33 Pe:nhentukan bar':rng- (I)


:rit,'lih .ihtt;rlt lr'triil kr,t)\itI.'n lil)i.
rrrlul ;\. t11:tr: ri .i.tr:r]r hr'ttJ;r. \irr:rr .rnlrr
utanr:L riiircnrori

Strategi Penyelesaian Soal

1. Strategi yang diuraikan dalam Subbab 35-4 juga dapat secara cermat. Gambarkanlah sinar-sinar itu sehingga sinar-
diterapkan di sini, danAnda disarankan supaya meninjau ulang sinar itu berbelok di bidang tengah lensa. sepertl yang diper-
strategi itu sekarang. Mulailah dengan sebuah diagram sinar lihatkan dalam Gambar 35-32. Pastikan bahwa Anda meng-
utama jila Anda mempunyai informasi yang cukup. Orientasi- gambarkan ketiga sinar utama seluruhnl'a jika mungkin. Per-
kan diagram Anda secara konsisten sehingga cahaya berjalan potongan sebarang dua sinar utama menenrukan bayangan itu.
dari kiri di sebelah kanan. Unruk sebuah lensa hanya ada tiga tetapi jika sinar ketiga tidak melalui titik perpotongan yang
sinar utama, dibandingkan dengan empat sinar utama untuk sama. maka Anda mengetahuj bahwa Anda telah membuat
sebuah cermin. Jangan hanya menggambarkan sketsanya saja kesalahan. Kelebihan (redundansi ) dapat berguna dalam melihat
dari diagram-diagram ini: gambarkanlah sinar-sinar itu dengan kesalahan.
menggunakan sebuah mistar, dan ukurlah iarak-iarak tersebut
FISIKA UNIVERSITAS 555

2. Jika sinar-sinar utama yang ke luar tidak berkurnpul ke satu 4. Tentukan selalu baik pasisi maupun ukuran bayangan seca.ra
titik tkonvergen1 di sebuah titik bayangan nyata, maka bayang- grafis dan dengan perhitungan, Ini memberi sebuah pemerik-
an itu maya. Maka Anda harus memperpanjang sinar-sinar saan kekonsistenan yang sangat berguna.
yang ke luar itu ke arah belakang untuk mencari titik bayangan
5. Bayangan dari satu lensa atau cermin dapat berperan sebagai
maya, yang terletak pada sisi yang masuk dari lensa itu.
benda untuk lensa yang lain. Dalam kasus t-ersebut, berhati-
3. Kaidah tanda yang sama yang telah kira gunakan untuk cermin hatilah dalam mencari jarakbenda dan jarak bayangan untuk
dan permukaan tunggal yang mere#aksikan dapat juga dite- bayangan perantara (intermediate) ini: pastikanlah bahwa Anda
rapkan untuk lensa tipis. Berhati-hatilah dalam membuat tanda memasukkan jarak antara kedua elemen itu (lensa dan/atau
yang Anda yakini benar dan dalam menafsirkan tanda-tanda cermin) secara benar.
dari hasil-hasil itu secara benar.

ffi
Letak bayangan dan perbesaran dengan sebuah lensa kon- Hasil-hasil grafis sangat dekat dengan hasil-hasil ini kecuali untuk
vergen Sebuah lensa konvergen mempunyai panjang fokus 20 cm. bagian (c); ketelitian diagram dalam Gambar 35-33e terbatas karena
Carilah secara grafis letak bayangan untuk sebuah benda dari jarak sinar-sinar diperpanjang belakang mempunyai arah yang hampir sama.
yang ditentukan dari lensa berikut ini: a) 50 cm; b) 20 cm; c) 15 cm; Perhatikan bahwa s'positif untuk bayangan nyata dalam bagian (a)
d) -40 cm. Tentukan perbesaran dalam setiap kasus. Periksalah hasil dan (d) dan negatif untuk bayangan maya dalam bagian (c).
Anda dengan menghitung posisi bayangan dan perbesaran dari Dari Persamaan (35-17), perbesaran itu adalah
Persamaan (35-16) dan (35-17).
33,3 cm
a)
PENYELESAIAN Diagram-diagram sinar utama yang sesuai 5ucm 3
diperlihatkan dalam Gambar 35-33a,35-33d, 35-33e, dan 35-33f.
m=_-
t* cm
Jarak bayangan aproksimasi, dari pengukuran diagram ini berturut- b) =+6-
2O cm
rurut adalah 35 cm, --, -40 cm, dan 15 cm, dan perbesaran
aproksimasi berturut-turut adalah -!,4-, dan +3, dan +l c) m=-- -60 cm =+4,
Dengan menghitung posisi bayangan dari Persamaan (35-16), 15 cm
kita mendapatkan
m=- 13.3cm 1

d) =+-.3
11 1
-40 cm
al s' = 33,3 cm;
50 cm s' 20 Bayangan terbalik pada bagian (a) dan tegak pada bagian (c) dan
"* (d).
ll I
s' = t-;
br
20 cm s' 20 cm
11 s' : cm;
15 cm .s'
-60
111 s' = 13,3 cm.
-40 cm s' 20 cm'

ffientukan bayangan oleh sebuah lensa divergGh Anda


,frri sebuah lensa divergen tipis. Anda mendapatkan bahwa seberkas
firfalel menyebar ke luar setelah lewat melalui lensa itu, seakan-
rtn cemua sinar itu datang dari sebuah titik 20,0 cm dari pusat
h$n iE- Anda ingin menggunakan lensa ini untuk membentuk sebuah
maya tegak dengan tingginya { tinggi benda itu. a) Di
uld sebarusnya benda itu diletakkan? b) Gambarkan sebuah ""'."it"
2
,fiegrm sina utama.
(- -20,0 cm -20,0 cm )
tGilfE"eSAlAN a) Pengamatan dengan sinar-sinar paralel yang
d[mg memperlihatkan bahwa panjang fokus itu adalah
o- KJta menginginkan perbesaran lateral itu sebesar m =
"fl- -!0.1)
Its+ lF"i;f kaeila bayangan itu harus tegak). Dari Persamaan (35- Gambar 35-34 Diagram sinar utama untuk sebuah bayangan yang dibentuk
tr'TU : - +! = oleh sebuah lensa divergen tipis.
-s'ls . sehingga s' = -s13.
556 BAB 35 OPTIKA GEOMETRIK

Dari Persamaan (35-l 6), Jarak bayangan adalah negatif, sehingga benda dan bayangan berada
pada sisi yang sama dari lensa.
111 b) Gambar 35-34 adalah sebuah diagram sinar utama untuk soal ini,
s -s/3 -20,0 cm dengan sinar-sinar yang dinomori dengan cara sama seperti dalam
s = 40,0 cm, Gambar 35-33b.

s= s 40.0 cm
= -13,3 cm.

ffi
Bayangan dari sebuah bayangan Sebuah benda dengan tinggi
8,0 cm ditempatkan 12,0 cm di sebelah kiri dari sebuah lensa
konvergen yang panjang fokusnya 8,0 cm. Sebuah lensa konvergen
kedua yang panjang fokusnya 6,0 cm ditempatkan 36,0 cm di sebelah
kanan lensa pertama. Kedua lensa mempunyai sumbu optik yang
sama. Carilah posisi, ukuran, dan orientasi dari bayangan yang di-
hasilkan oleh gabungan kedua lensa itu. (Gabungan lensa-lensa
konvergen digunakan dalam teleskop dan mikroskop, yang akan
dibicarakan dalam Bab 36.)

PENYELESAIAN Situasi ini diperlihatkan dalam Gambar 35-35.


Benda O terletak di luar titik fokus pertama F, dari lensa pertama,
sehingga lensa ini menghasilkan sebuah bayangan nyata L Sinar-
sinar cahaya yang menumbuk lensa kedua berpencar dari bayangan
nyata ini persis seperti seakan-akan 1 adalah sebuah benda material.
Maka bal,angan yang dibuat oleh lensa pertama bertindak sebagai
sebtah benda untuk lensa tedlza.
Dalam Gambar 35-35 kita telah menggambarkan sinar-sinar
utama 1, 2, dan3 dari kepala panah benda O untuk mencari posisi Gambar 35-35 Diagran sinar utana untuk sebuah gabungan ciari dua lensa
kovergen. I-ensa pertama membuat sebuah bayangan nyata dari benda itu.
bayangan pertama l dan kita telah menggambarkan sinar-sinar utama
Bayangan nyata ini bertindak sebagai scbuah benda untuk lensa kedua.
1',2', dan 3' dari kepala bayangan pertama untuk mencari posisi
bayangan kedua 1'yang dibuat oleh lensa kedua (walaupun sinar 2'
dan 3' sebetulnya tidak ada dalam kasus ini). Perhatikan bahwa
Bayangan pertama berada 36,0 cm - 24,0 cm = 12,0 cm di
bayangan itu terbalik dua kali, sekali oleh setiap lensa sehingga
sebelah kiri lensa kedua, sehingga jarak benda untuk lensa kedua
bayangan kedua 1'mempunyai orientasi sama seperti benda aslinya.
adalah +12,0 cm. Dengan menggunakan Persamaan (35-16) untuk
Untlk menghilarzg posisi dan ukuran bayangan kedua 11 kita
lensa kedua maka akan memberikan posisi bayangan kedua dan
harus mencari terlebih dahulu posisi dan ukuran bayangan pertama
bayangan akhir:
L Dengan menerapkan Persamaan (35*16), lls + lls'= llf, pada
lensa pertama akan memberikan 111
12,0cm sz' 6,0 cm'
s:' - 112,0 cm
lll sr' = +24,0 cm.
12,0 cm sl' 8,0 cm Bayangan akhir itu berada 1 2,0 cm di sebelah kanan lensa kedua dan
48,0 cm di sebelah kanan lensa pefiama.
Bayangan pertama l berada 24,0 cm di sebelah kanan lensa pertama. Perbesaran yang dihasilkan oleh lensa konvergen kedua adalah
Perbesarannya adalah mr= -(24,0 cm)/(l2,0 cm) - -2,00, sehingga mz= -(.12,0 cm)/(12,0 cm) = -1,9' maka bayangan akhir itu persis
tinggi bayangan pertama adalah (-2,0)(8,0 cm) = -16,0 cm. sebesar bayangan pefiama tetapi mempunyai orientasi berlawanan.
Ini juga diperlihatkan dalam diagram sinar utama itu.

ffi
Sebuah bayangan dari sebuah bayangan ll: Sebuah benda PENYELESAIAN Gambar 35-36 memperlihatkan konfigurasi baru
maya Dalam situasi yang dijelaskan pada Contoh 35-l I, lensa kedua dari lensa-lensa itu. Seperti dalam Contoh 35-11, bayangan 1 dari
dipindahkan sehingga hanya berada 12,0 cm di sebelah kanan lensa lensa pertama bertindak sebagai benda untuk lensa kedua, yang meng-
peftama. Untuk situasi yang baru ini, carilah posisi, ukuran, dan hasilkan bayangan akhir 11 Bayangan pertama masih berada 24,0 cm
orientasi bayangan yang dihasilkan oleh gabungan kedua lensa itu. di sebelah kanan lensa pertama, tetapi sekarang berada 12,0 cm di
FISIKA UNIVERSITAS 557

sebelah. konan dari lensa kedua. Jadi sinar-sinar yang muncul ke luar
dari lensa pertama tidak pernah betul-betul berkumpul pada posisi
f+12,0 cm)
bayangan pertama. karena lensa kedua itu masuk dalam jalan sinar
itu. Situasi untuk lensa kedua itu adalah seperti situasi yang diper-
lihatkan dalam Gambar 35-3-lfl sinar-sinar cahaya yang menumbuk
lensa kedua tidak berpencar dari sebu:rh titik benda tetapi berkumpul
seakan-seakan sinar-sinar itu akan bertemu di L Bayangan lensa
pertama bertindak sebagai benda. maya untuk lensa kedua.
Sinar-sinar utama 1, 2, dan 3, yang digunakan untuk mencari
barangan 1 Iang dibentuk oleh lensa pertama, diperlihatkan dalam
Gambar i5-36. Sinar 3 memasuki lensa kedua paralel dengan sumbu
.lan. setelah muncul ke luar dari lensa ini, lewat meialui titik fokusnya
ran-s kedua Fr'', maka kita juga menamakan ini sinar 1'. Kita me-
merlukan satu atau dua sinar utama tambahan untuk menentukan
posisi bayangan akhir secara grafis. Ini didapatkan dengan mem-
proyeksikan ke belakang dari ujung panah bayangan pertama L Sinar
2' lewat melalui pusat lensa kedua dan tidak dibelokkan; sinar 3' 4,0 cm
lewat melalui titik fbkus pertama F r' dari lensa kedua dan muncul ke
luar paralel dengan sumbu. Sinar l', 2', dan 3' berpotongan di ujung
dari bayangan akhir 1. Gambar 35-36 Lensa kctlua clalanr flarubar 35 3-5 telah clipindahkan lcbrh
Dari Contoh 35-11 bayangan l berada 21,0 cm di sebelah kanan deka{ kc ier.rsir l.]crtttnit. t3avlingrn 1'ang dt]Ii:;ilkan cjcir iensa l)criiitnil scl(riliiig
lensa pertama dan mempunyai tinggi -16,0 cm. Maka jarak benda bcltindak sebagri sebuuh henril ;rarl untuk lenslr kcdul.
untuk lensa kedua adalah 12,0 cm - 24,0 cm = -12,0 cm, dan jarak
bayangan sr'untuk lensa ini diberikan oleh

1t s:'= 4,0 cm
Perbesaran yang dihasilkan oleh lensa konvergen kedua adalah
m' = -(4,0 cm)/(-|2,0 cm) - + 0,33, sehingga tinggi bayangan akhir
-12,0 cm sz.' 6,0 cm
adalah (+ 0,33)(-16,0 cm) = -5,33 cm. Bayangan itu rerbalik di-
Bayangan akhir berada 4,0 cm di sebelah kanan lensa kedua. bandingkan dengan benda aslinya.

RrrucxasRru

Bila sinar-sinar berpencar dari sebuah titik benda P dan direfleksikan atau direfraksikan, KATA KUNCI
maka arah dari sinar-sinar-sinar yang ke luar adalah sama sepefti seakan-akan sinar itu
benda (objecl),530
berpencar dari sebuah titik P' yang dinamakan titik bayangan. Jika sinar-sinar itu
lrenda titik (point objeo), 530
sungguh-sungguh berkumpul di P'dan berpencar lagi di luar P', P' adalah bayangan
benda yang dipanjangkan
nyata dari P; jika sinar-sinar itu berpencar dari P', maka P' adalah sebuah bayangan (.extertded object), 53A
maya. Bayangan dapat tegak atau terbalik. Sebuah bayangan maya yang dibentuk oleh
bayangan (lina,qr'), 531
sebuah cermin datar atau cermin bola selalu berlawanan; bayangan maya dari tangan
bayangan maya
kanan adalah tangan kiri. (virtuttl imugel, 531
Perbesaran lateral m dalam setiap situasi yang merefleksikan atau yang merefraksikan trayangan nyata
didefinisikan sebagai rasio tinggi bayangan y' terhadap tinggi benda y: (real imuge), 531
jarak benda
y (t;ltjett Lli sruntej,
m=- (3s-2) 531
v jarak ba-rangan (iilto-ep tli\-
tttrtte),532
BLla m adalah positif, bayangan itu tegak; bila m adalah negatif, bayangan itu terbalik.
perbesaran lateral (late rul
Hubungan benda-bayangan yang diturunkan dalam bab ini hanya berlaku untuk sinar- t n u.q t ri li t; a t io n'1, 533
sinar yang dekat ke sumbu optik dan yang hampir paralel dengan sumbu optik; sinar- bayangan tegak
sinar ini dinamakan sinar-sinar paraksial. Sinar-sinar non-paraksial tidak berkumpul (erect ittruge),533
persis ke sebuah titik bayangan. Efek ini dinamakan aberasi bola. bayangan terbalik (irtve rted
imlge),533
I Titik fokus sebuah cermin adalah titik tempat berkumpulnya sinar-sinar yang paralel bayangan berlawanan (rever,secl
dengan sumbu setelah refleksi dari sebuah cermin cekung atau titik dari mana sinar- image),533
sinar itu muncul berpencar setelah refleksi dari sebuah cermin cembung. Sinar-sinar pusat kelengktngan (center of
yang berpencar dari titik fokus sebuah cermin cekung adalah paralel dengan sumbu curvttture), 534
optik setelah refleksi, dan sinar-sinar yang berkumpul menuju titik fokus sebuah cermin verteks (l'?rte,r), 534
558 BAB 35 OPTIKA GEOMETRIK

sumbu aptik (optic o.ris'), 534 cembung adalah paralel dengan sumbu optik setelah refleksi. Jarak dari titik fokus ke
sinar paraksial verteks dinamakan panjang fokus, yang dinyatakan sebagail Titik-titik fokus sebuah
{para.tial rul_r'), 535 lensa didefinisikan seperti itu.
aproksimasi paraksial (pararial
approrinrution), 535 Rumus-rumus untuk jarak benda s dan jarak bayangan s' untuk cermin datar dan
aberasi bola (spherico,l aberra- cermin bola dan perrnukaan tunggal yang merefraksikan dirangkum dalam tabel berikut.
rior), 535 Persamaan untuk sebuah permukaan datar dapat diperoleh dari persamaan yang
titik fokus lfocal point),536 bersesuaian untuk sebuah permukaan bola dengan membuat R = -.
panjang fokus
(.focal length), 536 DAIAR PERMUKAAN I]OI-A
CHit]\,IIN CERMIN PERMUKAAN
sinar utama Qtrincipal ray), 541 DATAR BOLA }.A\G N4EREFRAKSIKAN YANC IIEROFR,\KSIK?\N

lensa tipis (thin lens),547


lensa pengumpul (lensa Jarak benda dan 1l ,1121
ll
fl,, frt
-Il
n
JL! n, tL-n
konvergen) {converging lens). bayangan
.ts ss'Rf
-a -
ss ss'R
548
lensa divergen
Perbesaran s
(diverging lens), 549 I ateral =l *=-L -=-nnr'=1 *=-'ot'
.s J rTrS ftf
persamaan pembuat-lensa
(len.sffiake r's equation), 551

Hubungan benda-bayangan untuk sebuah lensa tipis adalah sama sepefti untuk sebuah
bola:

111
(3s-16)
ss'f
Persamaan pembuat-lensa adalah

']
! =,,- - I
(35-19)
f ',|,I
[R' Rz)

T Kaidah-kaidah tanda yang berikut digunakan pada semua permukaan datar dan
pennukaan bola yang merefleksikan dan yang merefraksikan:

s adalah positif bila benda itu berada pada sisi masuk dari permukaan (sebuah
benda nyata) dan jika tidak demikian maka s adalah negatif.

s' adalah positif bila bayangan berada pada sisi keluar dari permukaan (sebuah
bayangan nyata) dan jika tidak demikian maka s' adalah negatif.

R adalah positif bila pusat kelengkungan berada pada sisi keluar dari permukaan
dan jika tidak demikian maka R adalah negatif.
m adalah positif bila bayangan itu tegak dan negatif bila bayangan itu terbalik.

PERTANYAAN DISKUSI

P35-l Dapatkah Anda melihat sebuah bayangan nyata dengan me- magnetik yang tak nampak oleh mata. Sebuah piringan TV satelit
mandang ke belakang sepanjang arah dari mana sinar-sinar itu datang? (satellite W dish) digunakan untuk mendeteksi gelombang radio
Dapatkah Anda melihat sebuah bayangan maya? Terangkan. Dapatkah yang datang dari satelit yang mengorbit. Mengapa digunakan sebuah
Anda mengatakan dengan memandang atau melihatnya apakah sebuah permukaan lengkung yang merefleksikan (sebuah "piringan")'l Piring
bayangan adalah nyata atau maya? Jika tidak, bagaimanakah kedua itu selalu cekung, tak pernah cembung; mengapa? Penerima radio
bayangan ilu rltLpat dibedakan? yang sesungguhnya ditempatkan pada lengan dan digantungkan di
depan piringan itu. Seberapa jauhkah penerima radio itu seharusnya
P35-2 Untuk situasi yang diperlihatkan dalam Gambar 35-3, apakah ditempatkan di depan piringan tersebut?
jarak bayangan s' positif atau negatif? Apakah bayangan itu nyata
atau maya? Terangkan jawaban Anda. P35-*4 Terangkan mengapa panjang fokus sebuah cermin datar
adalah tak berhingga, dan terangkan apa artinya titik fokus di tak
P35-3 Hukum-hukum optikajuga berlaku untuk gelombang elektro- berhingga.
FISIKA UhIIVERSITAS
559
B3i-5 ,rri; sebuah cermin bola dicelupkan ke dalam air, apakah
Ketika sedang mengamari ikan dalam sebuah aquarium yang
:;:-:- ::x j tokusnr,a berubahl) Terangkan. l?5-15
diisi dengan air, kita dapar melihat dengan jelas hanya jika mel
F35-{ L ntukjangkauan posisi benda berapakah sebuah cermin mandang hampir tegak lurus terhadap dinding kaca aquarium
itu:
bola
-:r,-r.! :Isffibentuk sebuah bayangan nyata? Bagaimana tentang benda-benda yang dipandang pada sudut miring selalu terlihat
kabur.
.=::.:, cermin bOla CembUng? Mengapa? Apakah ikan itu mempunyai masalah yang sama
ketika
I

memandang Anda? Terangkan.


135-7 Bila sebuah kamar mempunyai
cermin pada <tua clinding
, ' : ferhadapan. maka sebuah deret tak berhingga dari ref.leksi_ P35-16 Ada laporan mengenai mangkuk aquarium yang mulai
::.i:i::: dapat dilihat. Diskusikanlah fenomena iniyang dinyatakan terbakar dengan memfokuskan sinar matahari yang masuk
melalui
jendela ke mangkuk itu. Apaktrh ini mungkin?
- .::,-. t:\ an_qan. Mengapa bayangan yang jauh muncul lebih redup? Terangkan.
p3a-8 Unruk P35-17 Kadang-kadang sebuah gelas anggur yang diisi
sebuah cermin bola; jika s = / maka 5,
:E::tr.rin lateral irr adalah tak berhingga. Apakah ini masuk-,akal?
= dan dengan
anggur putih membentuk sebuah bayangan cahaya pada sebuah
taplak
-... ::nikian. apa artinya itu? meja putih. Apakah bayrngan yang sama akan terbentuk dengan
sebuah gelas kosong? Dengan gelas gin? Dengan geias
P35-9 Sebuah cermin cekung (kadang-kadang
berisi bensin?
dikelilingi oleh lampu)
.,: . .-]::-: digunakan sebagai bantuan untuk menerapkan kosmetik P35-18 Bagaimanakah Anda dengan cepat dapat membuat sebuah
rr:: :ruka. \lengapa cermin seperti itu selalu cekung dan bukan pengukuran aproksimasi dari panjang fokus sebuah lensa
konvergen?
- . - : -nr I Penimbangan apakah yang menentukan Dapatkah metode yang sama dipakai jika Anda ingin menggunakan
lari_lari keleng_
sebuah lensa divergen? Terangkan.
r35-10 Seorang siswa menyatakan bahwa dia dapat menyalakan P35-19 Panjang fokus sebuah lensa sederhana bergantung pada
-: :.j- hari ketika matahari bersinar terang dengan menggunakan wama (panjang gelombang) cahaya yang melalui lensa iiu. Mengapa?
- r: :-::ahari itu dan Apakah sebuah lensa mungkin mempunyai panjang fokus positif
sebuah cermin cekung. Bagaimana hal itu
, -r.-r.-rrl -\pakah konsep bayangan relevan di sini? Dapatkah dia untuk beberapa warna dan negatif untuk warna lainnya? Terangkan.
-.,-,'". hal 1,ang sama dengan sebuah cermin cembung? Terang_ P35-20 Bila sebuah lensa konvergen dicelupkan ke dalam air, apakah
, .. panjang fokusnya bertambah atau berkurang dibandingkan
dengan
::5-11 Seseorang memandang refleksinya dalam sisi cekung dari nilainya dalam udara? Terangkan.
:--:- :endok 1'ang berkilat. Apakah refleksinya itu tegak atau P35-21 Sebuah gelombang udara berbentuk bola dalam air dapat
:-:: .r. .\pakah penting seberapa jauh mukanya dari sendok itu? berfungsi sebagai sebuah lensa. Apakah lensa itu konvergen
-:* ic! dia lihat jika dia memandang sisi cembung dari sendok aiau
divergen'/ Bagaimanakah panjang fokusnya dikaitkan dengan jari_
- Sr--rkan Anda coba sendiri!) jarinya?
! : 5-'2 "Lihatlah diri
Anda sendiri seperti orang lain melihat Anda.,, P35-22 Dapatkah sebuah bayangan yang dibentuk oleh sebuah
: - - r :-. \nda melakukan ini dengan
'-. :idak. sebuah cermin datar yang permukaan yang merefleksikan atau yang merefraksikan
J berperan
bagaimana And.a dapar melakukan hai itu? sebagai sebuah benda untuk sebuah refleksi atau refraksi kedua?
::a*l3 ):iam Contoh 35-4 (Subbab 35_4), Apakah penting bahwa bayangan pertama itu nyata atau mava?
muncul kerancuan
"r -' ,:.:rs i = 10 cm, apakah s, adalah +- atau _€ dan apakah Terangkan.
', -,-:.-. r:: te_sak atau terbalik. Bagaimana hal itu diselesaikan?
P35-23 Jika sepotong iilm fbtografik rliletakkan di tempat bayangan
' ,*- -:.-..": memang seperti itu? nyata, maka film itu akan merekam bayangan tersebut. Dapatkah
ini
: - :*'J \1i'.lkan bahwa dalam situasi dari Contoh 35,7 dilakukan dengan sebuah bayangan maya? Bagaimana kita mungkin
dari Subbab
'-: :-:,:.i 35-24) sebuah panah vertikal yang tingginya 2,00 m merekam sebuah bayangan maya,/
,. . " r -,.: ,r.i kolam yang berada di
bawah garis air. Menurut per_ P35-24 Bagaimanakah Anda dapat membuat sebuah lensa untuk
;',r -,- : .::i. contoh itu, panah ini akan dilihat
" orang dalam Gambar gelombang bunyi?
-- "::.:._ .ebuah panah yang panjangnya 1,50 m. Tetapi pem-
-.:_: r:ngikuti persamaan (35_13) menyatakan
bahwa per_
P35-25 Menurut pembahasan dalam Subbab 34_3, sinar cahaya
" : *'i.- -- -!. .:buah permukaan datar yang merefraksikan adalah m dapat dibalik. Apakah rumus-rumus dalam tabel dalam ringkasan
*.:_ :::lrrankan bahwa panah itu akan dilihat orang itu bab ini masih berlaku jika benda dan bayangan dipertukarkan? Apakah
' .,, ". r -.-;_- r:r._i panjangnya 2,00 m. Bagaimanakah arti dari keterbalikan itu terhadap bentuk-benruidari berbagai n-rmus
Anda dapat
-: .;:rtradiksi semu ini,? itu?

::-; IEFLEKSI DAN REFRAKSI PADA PERMUKAAN 35-2 Bayangan sebuah pohon persis menutupi panjang sebuah cermin
datar yang tingginya 4,00 cm bila cermin itu dipegang 35,0
cm dari
.:- '!- _!_-:_- _-j_t. cemin i menggunakan bayangan p,, mata. Pohon itu berada 28,0 m dari cermin. Berapakah tinggi bayang_
r. . - rrrr rr.i :- -.:::lin I sebagaibendadanmembentukbayangan un ini?
',, "r r r:,- -..'r:: r:t\\abavanganiniberadadi titikp3;daLm 35-3 Sebuah lilin yang tingginya 4,85 cm berada3g,Z cm di sebelah
.:."' 1 -. 1
kiri sebuah cermin datar. Di manakah bayangan itu dibentuk oleh
cermin tersebut, dan berapakah tinggi bayangan itu?
560 BAB 35 OPTIKA GEOMETRIK

SUBBAB 35*3 REFLEKSI PADA PERMUKMN BOLA .35*12 Dengan menggunakan rumus untuk s' dan rumus untuk n
SUBBAB 3S-4 METODE GRAFIS UNTUK CERMIN yang didapatkan dalam bagian (a) dari Latihan 35-9, gambarkanlah
grafik s' sebagai fungsi dari s, dan grafik m sebagai fungsi dari s,
35-4 Sebuah cermin cekung mempunyai jari-jari kelengkungan se- untuk kasus/< 0 (sebuah cermin cembung), sehingga/= -lfl.a)
besar 34,0 cm a) Berapakah panjang iokusnya? b) Jika cermin itu
Untuk nilai-nilai s berapakah s' positif? b) Untuk nilai-nilai s
dicelupkan ke dalam air (indeks refraksi 1,33), berapakah panjang
berapakah s' negatif? c) Di manakah bayangan itu jika benda berada
fokusnya?
di tak berhingga'l d) Di manakah bayangan itu jika benda berada di
35-5 Sebuah benda yang tingginya 0.600 cm ditempatkan 16,5 cm dekat cermin (s = 0)? Berapakah nilai s ketika bayangannya e) tegak;
di sebelahkiri dari verteks sebuah cermin bola cekung yang f) terbalik; g) lebih besar deripada benda itu; h) lebih kecil daripada
mempunyai jari-jari kelengkungan sebesar 22,00 cm. a) Gambarkan benda itu?
sebuah diagram sinar utama yang memperlihatkan pembentukan
35-13 Sebuah benda yang tingginya 9,00 mm ditempatkan 12,00
bayangan itu. b) Tentukan posisi, ukuran, orientasi, dan sifat (nyata
cm di sebeliitr kiri verteks sebuah cemin bola cembung yang jari-jari
atau maya) dari bayangan itu.
kelengkungannya 20,0 cm. a) Gambarkanlah diagram sinar utama yang
35-5 Ulangilah Latihan 35-5 untuk kasus jika cermin itu cembung. memperlihatkan pembentukan bayangan itu. b) Tentukanlah posisi,
ukuran, orientasi, dan sifat (nyata atau maya) dari bayangan itu.
35*7 Diameter planet Mars adalah 6794 krn, dan jarak minimumnya
dari bumi adalah 5,58 x 107 km. Ketika Mars berada pada jarak ini, 35*t + SeUuat cermin-cukur cekung yang berbentuk permukaan bola
carilah diameter dari bayangan Mars yang dibentuk oleh sebuah mempunyai jari-jari kelengkungan sebesar 32,0 cm. a) Berapakah
cermin teleskop cekung yang berbentuk permukaan bola dengan perbesaran muka seseorang bila muka orang itu berada 12,0 cm di
panjang fokus sebesar 1,75 m. sebelah kiri dari verteks cemin tersebut? b) Di manakah bayangan
itu? Apakah bayangan itu nyata atau maya? c) Gambarkan sebuah
35-8 Sebuah benda berada 24,0 cm dari pusat sebuah ornamen kaca diagram sinar utama yang memperlihatkan pembentukan bayangan
pada pohon Natal yang diameternya 6,00 cm. Di manakah posisi dan itu.
berapakah perbesaran bayangannya?

35-9 a) Perlihatkan bahwa Persamaan (35-61 dapat dituliskan sebagai SUBBAB 35*5 REFRAKSI PADA PERMUKAAN BOLA
s' = - fl
.s,f/(s itu bahwa perbesaran lateral yang diberikan
dan karena
35*15 Sebuah noda kotoran ditanamkan 3,50 cm di bawah per-
oleh Persamaan (35-7), dapat dinyatakan sebagai m - f/(f - s). mukaan lempeng es (n = 1,309). Berapakah kedalamannya yang
b) Tinjaulah sebuah cermin cekung yang mempunyai / > 0, dan terlihat bila dipandang pada arah masuk normal?
andaikan s > /(yakni, misalkan benda itu terletak di luar titik fokus).
Perlihatkan bahwa jarak bayangan s' adalah positif. dan terangkan 35-1 6 Sebuah tangki yang alasnya adalah sebuah cermin diisi dengan
mengapa ini berarti bahwa bayangan itl nvata. Juga perlihatkan air sampai kedalaman 20,0 cm. Seekor ikan kecil mengapung tanpa
bahwa bayangan itlu terbuLik c) Perlihatkan bahwa jika jarak benda bergerak 7,0 cm di bawah permukaan air itu. a) Berapakah kedalaman
s lebih besar daripada 2f, maka bayangan itu lebih kecil daripada yang tampak dari ikan itu bila dipandang pada arah masuk normal?
benda, dan bahwa jika s berada di antara/dan 2f, maka bayangan b) Berapakah kedalaman yang tampak dari bayangan ikan itu bila
itu lebih besar daripada benda. d) Untuk sebuah cermin cekung, dipandang pada arah masuk normal?
perlihatkan bahwa jika 0 < s < / (yakni, jika benda itu terletak di
35-17 Persamaan (35-11) dan (35-12) diturunkan dalam buku
dalam titik fokus), maka jarak bayangan s' adalah negatil'. Terangkan
ini untuk kasus di mana R adalah positif dan nu< nu. (Llhat
pelajaran
mengapa ini berarti bahwa bayangan ilui maya. Perlihatkan juga bahwa
Gambar 35-20 dan 35-21) a) Laksanakan penurunan kedua
bayangan itl tegak dan lebih besar daripada benda tersebut.
persamaan ini untuk kasus R > 0 dan fto) fib.b) Laksanakanlah
35-10 Tinjaulah sebuah cermin cembung, yang mempunyai/< 0, penurunan itu untuk R < 0 dan flu1flb.
sehingga/= Gunakan hasil-hasil bagian (a) dari Latihan 35-9
-fl. 35-18 Ujung kiri sebuah batang kaca yang panjang yang diameter-
untuk memperlihatkan bahwa untuk sebarang jarak benda s yang
nya 6,00 cm mempunyai permukaan cembung yang berbentuk
positif, jarak bayangan s' adalah negatif dan bayangan itu maya.
setengah bola yang jari-jarinya 3,00 cm. Indeks refraksi kaca itu
tegak, dan lebih kecil daripada benda itu. jika sebuah benda
adalah 1,60. Tentukanlah posisi bayangan itu
35-11 a) Dengan menggunakan lumus untuk s'dan rumus untuk lz ditempatkan dalam udara pada sumbu batang tersebut pada jarak-
yang didapatkan dalam bagian (a) dari Latihan 35-9, gambarkanlah jarak yang berikut di sebelah kiri dari verteks ujung yang jauhnya:
grafik s' sebagai fungsi dari s untuk kasus / > 0 (sebuah cermin a) tak berhingga, b) 12,0 cm, c) 2,00 cm.
cekung). b) Untuk nilai-nilai s berapakah s'positif, sehingga bayangan
35*19 Batang dari Latihan 35-18 dicelupkan dalam sebuah cairan.
itu nyata? c) Untuk nilai-nilai s berapakah s'negatif, sehingga bayang-
Sebuah benda yang berada 90,0 cm dari verteks ujung kiri batang itu
an itu maya? d) Di manakah bayangan jika benda persis berada di
dan pada sumbunya mempunyai bayangan di sebuah titik 1,60 m di
luar titik fokus (s sedikit lebih besar daripada/)? e) Jika benda itu
dalam batang itu. Berapakah indeks refraksi cairan itu?
persis berada di dalam titik fokus (s sedikit lebih kecil daripada/)?
f) Di manakah bayangan itu jika benda itu berada di tak berhingga? 35*20 Ujung kiri sebuah batang kaca yang panjang, diameternya
g) Di manakah bayangan itu jika benda itu dekat sekali ke cermin 8,00 cm, dengan indeks refraksi 1,60, diasah (digerinda) dan disemir
(s = 0)? h) Gambarkan grafik m sebagai fungsi dari s untuk kasus menjadi sebuah permukaan cembung yang berbentuk setengah bola
sebuah cermin cekung. i) Untuk nilai-nilai s berapakah bayangan itu denganjari-jari sebesar4,00 cm. Sebuah benda yang berbentuk sebuah
tegak? j) Untuk nilai-niiai s berapakah bayangan itu terbalik? panah yang tingginya 1,50 mm, yang tegak lurus terhadap sumbu
k) Untuk nilai-nilai s berapakah bayangan itu lebih besar daripada batang itu, diletakkan pada sumbu tersebut 24,0 cm di sebelah kiri
benda tersebut? l) Untuk nilai-nilai .s berapakah bayangan itu lebih dari verteks permukaan cembung tersebut. Carilah posisi dan tinggi
kecil daripada benda tersebut? m) Apa yang terjadi dengan ukuran bayangan panah itu yang dibentuk oleh sinar-sinar paraksial yang
bayangan itu bila benda itu ditempatkan di titik fokus? masuk pada permukaan cembung tersebut. Apakah bayangan itu tegak
atau terbalik?
3$-21 Llan_silah Latihan 35,20 untuk kasus di mana ujung batang
FISIKA UNIVERSITAS

tingginya 2,50 mm ditempatkan 20,0 cm di sebelah kiri lensa (pe-


-t
56'1

- :::'rh menjadi sebuah permukaitn cekwzg yang berbentuk setengah ngumpul sinar) yang pertama. a) Seberapa jauhkah dari lensa per.tama
:' .: rensan jari-jari 21,00 cm. ini, bayangan akhir terbentuk'? b) Apakah bayangan akhir itu nyata
35-22 Sebuah Mangkuk Aquarium Berbentuk Bola Seekor ikan atau maya? c) Berapakah tingginya bayangan akhir itu? Apakah
:: : I >r ans kecil berada di pusat sebuah mangkuk aquarium berbentuk
bayangan akhir itu tegak atau terbalik?
: .. i:ns diameternya 28,0 cm. a) Carilah posisi yang tampak dan 35-30 Jari-jari kelengkungan dari permukaan-permukaan sebuah
:c::e>aran ikan itu terhadap seorang pengamat di lueLr mangkuk lensa meniskus konvergen tipis adalah Rr ,I
= +12,0 cm dan R, =
:.:.:bLt. Efek dinding tipis dari mangkuk itu dapat diabaikan. +28,0 cm. Indeks refiaksi adalah 1,60. a) Hitunglah posisi dan ukuian
: S:..ran-q teman menyarankan pemilik mangkuk itu untuk men- bayangan sebuah benda dalam bentuk sebuah panah yang tingginya
.-rkrn mangkuk itu dari cahaya matahari langsung gntuk meng- 5,00 mm, yang tegak lurus terhadap sumbu lensa itu, 45,0 cm di
:,:::n supaya ikan itu jangan menjadi buta, karena mungkin saja sebelah kiri dari lensa itu. b) Sebuah lensa konvergen kedua dengan
.,,.:r itu berenang ke titik tbkus dari sinar-sinar paralel yang datang panjang fokus yang sama ditempatkan 3,15 m di sebelah kanan dari
:.: matahari. Apakah titik fbkus itu betul-betul berada di datam lensa pertama. Carilah posisi dan ukuran bayangan akhir itu. Apakah
:.:gkuk itu? bayangan tegak atau terbalik terhadap benda yang semula? c) Ulangi-
lah bagian (b) kecuali dengan lensa kedua 45,0 cm di sebelah kanan
:-:;i3 3F6 LENSA TIPIS dari lensa pertama.
:-:3AB 3+-7 METODE GRAFIS UNTUK LENSA 35-31 Gambarkanlah sketsa dari berbagai lensa tipis yang mungkin
3$-23 yang dapat diperoleh dengan rnenggabungkan dua permukaan yang
Sebuah lensa konvergen mempunyai panjang fokus sebesar
:. .-rr. Untuk sebuah benda di sebelah kiri lensa itu, pacla jarak- jrui-jari kelengkungannya mempunyai besar absolut 4,00 cm dan
jj:\ >ebesar 18,0 cm dan 7.00 cm, tentukanlah a) posisi bayangan; 8,00 cm. Yang manakah lensa konvergen dan yang manakah lensa
- ::;besaran; c) apakah bayangan itu nyata atau maya; d) apakah divergen? Carilah panjang fbkus dari setiap lensa itu jika permuka-
-:-, an-permukaan itu terbuat dari kaca dengan indeks refraksi i,60.
-:ir.n itu tegak atau terbalik. Gambarkanlah sebuah diagram sinar
-.-:..: Jalam setiap kasus. 35-32 Enam lensa dalam udara diperlihatkan datam Gambar 35-29.
iF24 Sebuah lensa membentuk sebuah bayangan dari sebuah benda. Setiap lensa dibuat dari sebuah material dengan indeks refraksi
::-:. itu berada 16,0 cm dari lensa. Bayangan itu berada 12,0 cm n > l. Dengan meninjau setiap lensa secara individu, bayangkanlah
bahwa cahaya memasuki lensa itu dari kiri. Perlihatkan bahwa ketiga
-- . .;n:a pada sisi yang sama seperti benda itu. a) Berapakah panjang
' r.-r lari lensa itu? Apakah lensa itu pengumpul sinar (lensa lensa dalam Persamaan 35-29a mempunyai panjang fokus pr.rsiril
. - , -:sen) atau lensa penyebar (iensa divergen)?b) Jika tinggi benda dan karena itu maka ketiga lensa itu adalah lensa ktnverg:en. Sebagai
'- tambahan, perlihatkan bahwa ketiga lensa dalam Gambar 35-29b
''-."r 8.50 mm, berapakah tinggi bayangan itu? Apakah bayangan mempunyai panjang fokus negalf dan karena itu maka ketiga lensa
- ,=:"1, atau terbalik? c) Gambarkan sebuah diagram sinar utama.
itu adalah lensa tlivergen.
: E"-25 SeL,uah lensa konvergen dengan panjang fokus sebesar 7,00
,- :'.:r.benruk sebuah bayangan dari sebuah benda nyata yang 35-33 Latihan 35-9 sampai 35-12 mengenai cemin-cemin berbentuk
-_-a bola. a) Perlihatkan bahwa persamaan untuk s'dan persamaan untuk
-:,r -1.00 mm yang berada di sebelah kiri lensa itu. Tinggi
'- --.*r itu adalah 1,30 cm dan tegak. Di manakah benda dan m yang diturunkan dalam bagian (a) dari Latihan 35-9 juga dapat
'- - :*r. iru diletakkan? Apakah bayangan itr.r nyata atau maya? diterapkan untuk lensa tipis. b) Sebuah cerming cekung digunakan
dalam Latihan 35-9 dan 35-11. Ulangilah latihan-latihan ini untuk
- 5*i i ::buah lensa konvergen dengan panjang fokus sebesar 90,0 sebuah lensa konvergen. Apnkah ada perbedaan hasil-hasilnya bila
'' -.:::ntuk sebuah bayangan dari sebuah benda nyata yang cermin itu digantikan dengan sebuah lensa? Terangkan. c) Sebuah
cermin cembung digunakan dalam Latihan 35-10 dan 35-12.
'- -.
"-
=-. .:: edalah 4,50 cm dan terbalik. Di manakah benda dan Ulangilah latihan-latihan ini untuk sebuah lensa divergen. Apakah
-::-- -:- diletakkan dalarn hubungannya dengan lensa itu? Apakah ada perbedaan hasil-hasilnya bila cermin itu digantikan dengan sebuah
'- -.-;--- _i- n\ata atau maya'/ lensa? Terangkan.
Ii--- !-::.n lensa meniskus divergen (lihat Gambar 35-29b) 35-34 Sebuah lensa konvergen dengan panjang fbkus sebesar 12,0
,1 ' --..- -:",.. retiaksi sebesar 1,48 mempunyai permukaan bola cm membentuk sebuah bayangan maya yang tilgginya 8,00 mm,
:. -.:n.".lr adalah 5,00 cm dan 3,50 cm. Di manakah posisi dan 17,0 cm di sebelah kanan dari lensa itu. Tenrukan posisi dan
-* :,.= sebuah benda ditempatkan 18,0 cm di sebelah kiri ukuran benda itu. Apakah bayangan itu tegak atau terbalik? Apakah
benda dan bayangan berada pada sisi yang sama atau pada sisi-sisi
yang berlawanan dzri lensa itu? Gambarkan sebuifi diagram sinar
--:. ..:de fotografik berada di sebelah kiri dari sebuah
utama untuk situasi ini.
- ,:* memproyeksikan bayangan slide itu pada sebu:Lh
-- .rbelah kanan slide itu. Bayangan itu adalah 80,0 35-35 Ulangilah Latihan 35-34 untuk kasus di mana lensa itu adalah
. -: : Seberapajauhkah slide itu dari lensa? b) Apakah lensa divergen, dengan panjang tbkus sebesar -48,0 cm.
, :.f,. riau terbalik? c) Berapakah panjang fokus lensa
: - -: i-- merupakan lensa konvergen (lensa pengumpul
35-36 Sebuah benda berada 16.0 cm di sebelah kiri dari sebuah
lensa. Lensa itu membentuk sebuah bayangan 36,0 cm di sebelah
: - -* :-r:rsen (lensa penyebar sinar)?
kanan dari lensa itu. a) Berapakah panjang fokus lensa itu? Apakah
:-:-:1l . L- :-:,: - :i' Jensan panjang fokus sebesar 12,0 cm, dengan lensa itu merupakan lensa konvergen atau lensa divergen? b) Jika
, - r,! *;-.r -' :j- lensa konvergen (lensa pengumpul sinar) dan tinggi benda itu adalah 8,00 mm, berapakah tinggi bayangan itu?
, - "r:- ,::- .:.lrh lensa divergen (1ensa penyebar sinar) Apakah bayangan itu tegak atau terbatik?'c) Gambarkanlah sebuah
, , :f -.,-l :- :r. 9.1_ir.J cm satu sama lain. Sebuah benda yang diagram \inar ulama.
562 BAB 35 OPTIKA GEOMETRIK

SOAL-SOAL

35-37 Sebuah benda yang bercahaya berada 4,00 m dari sebuah 35_46 Di manakah Anda harus menempatkan sebuah benda di depan
dinding. Anda akan menggunakan sebuah cermin cekung untuk mem- sebuah cermin cekung dengan jari-jari R sehingga bayangan itu tegak
proyeksikan sebuah bayangan benda itu pada dinding tersebut, dengan dan berukuran 2t kali ukuran benda itu? Di manakah bayangan itu?
ukuran bayanganifi2,25 kali ukurrm benda. Seberapa jauhkah cermin
itu seharusnya berada dari dinding tersebut? Berapakah seharusnya 35-47 Sebuah Bayangan Berdimensi Tiga. Perbesaran longitttdi-
jari-j ari kelengkungannya? nal didefinisikan sebagai m' = ds'lds. Perbesaran longitudinal itu
mengkaitkan dimensi longitudinal dari bayangannya. a) Perlihatkan
35-38 Sebuah benda ditempatkan di antara dua cermin datar yang bahwa untuk sebuah cermin berbentuk bo7a, m' = -m2. Apakah
disusun saling tegak lurus satu sama lain sejauh d, dari permukaan pentingnya kenyataan bahwa m' selalu negatif? b) Sebuah kerangka
suatu cennin dan sejauh d, dari permukaan cermin lainnya. a) Berapa kawat dalam bentuk sebuah kubus kecil yang sisi-sisinya 8,00 mm
banyakkah bayangan yang terbentuk? Perlihatkan letak dari bayangan- ditempatkan dengan pusatnya pada sumbu sebuah cermin cekung
bayangan itu dalam sebuah diagram. b) Gambarkan lintasan sinar- denganjari-jari kelengkungannya sebesar 30,0 cm. Sisi-sisi lain kubus
sinar dari benda itu ke mata seorang pengamat. itu semuanya paralel atau tegak lurus terhadap sumbu cermin. Muka
kubus yang menuju cermin itu berada 50,0 cm di sebelah kiri dari
35-39 Bila Anda berlari menjauhi sebuah cermin datar dengan laju
2,40 nJs, dengan laju berapakah bayangan Anda bergerak menjauhi verteks cermin. Carilah i) letaknya bayangan dari muka ini dan
Anda? bayangan dari muka kubus yang berhadapan dengan muka ini; ii)
perbesaran lateral dan perbesaran longitudinal; iii) bentuk dan dimensi
35-40 Berapakah ukuran cermin datar vertikal terkecil di mana dari masing-masing keenam muka dari bayangan itu.
seorang wanita yang tingginya h dapat melihat bayangan tubuhnya
secara utuh? 35*48 Dengan mengacu kembali ke Soal 35-47, perlihatkanlah
bahwa perbesaran longitudinal m' untuk refraksi di permukaan
35-41 Sebuah cerming cekung akan membentuk sebuah bayangan berbentuk bola diberikan oleh
dari filamen sebuah lampu besar pada sebuah layar 8,00 m dari
cermin itu. Tinggi serabut itu adalah 6,00 mm, dan tinggi bayangan frn
m, =__nl. )
itu 36,0 cm di depan vefteks cermin itu? Seberapajauhkah di depan
verteks cermin itu filamen tersebut harus ditempatkan b) Berapakah
seharusnya jari-jari kelengkungdn cermin itu? 35-49 Sewaktu Anda duduk dalam mobil Anda yang diparkir, Anda
melihat sekilas dalam cermin samping yang cembung (ari-jari ke-
35-42 Sebuah cermin di samping mobil Anda,adalah cermin lengkungan I 25 cm) dan memperhatikan seorang yang berlari pelan-
cembung dan mempunyaijari-jari kelengkungan yang besarnya 18,0 pelan mendekat. Jika orang itu berlari dengan laju sebesar 2,50
cm. a) Sebuah mobil lain terlihat dalam cermin yang di samping ini m/s, seberapa cepatkah bayangannya bergerak bila dia berada a)
berada 13,0 m di belakang cermin itu. Jika tinggi mobil ini adalah sejauh 10,0 m; b) sejauh 2,0 m?
1,5 m, berapakah tinggi bayangan itu? b) Cermin iru mempunyai
sebuah tanda peringatan yang dilekatkan ke cermin sehingga benda 3$-50 Sebuah mikroskop difokuskan (atau dipusatkan) pada per-
yang dipandang dalam cermin itu lebih dekat daripada yang muncul mukaan atas sebuah pelat kaca. Sebuah pelat kedua kemudian di-
dalam cermin. Mengapa seperti itu? tempatkan di atas pelat pertama. Untuk memfokuskan pada permuka-
an bawah dari pelat kedua, mikroskop, itu harus dinaikkan 0,780
3$43 Jika cahaya yang masuk dari kiri pada sebuah cermin cembung mm. Untuk memfokuskan pada permukaan atas, mikroskop itu harus
tidak berpencar dari sebuah titik benda tetapi sebagai gantinya dinaikkan lagi 2,50 mm. Carilah indeks refraksi dari pelat kedua
berkumpul menuju sebuah titik sejauh (negatit) s di sebelah kanan tersebut.
dari cermin itu, maka titik ini dinamakan benda maya. a) Untuk
sebuah cermin cembung yang mempunyai jari-jnri kelengkungan se- 35-51 Permukaan primer cermin kamar mandi yang merefleksikan
besar 24,0 cm, untuk jangkauan posisi benda maya berapakah se- sinar terletak di belakang selembar kaca tipis. Lembar ini melindungi
buah bayangan nyata dibentuk? c) Gambarkan sebuah diagram sinar permukaan yang merefreksikan sinar itu dan menjaganya supaya
utama yang memperlihatkan pembentukan sebuah bayangan seperti jangan menjadi pudar. Karena sebagian cahaya yang direfleksikan
itu. dari permukaan depan kaca itu, dan karena cahaya direfraksikan
sewaktu memasuki dan meninggalkan kaca itu, maka pembentukan
35-44 Persamaan (35-6) dan (35*7) diturunkan dalam buku pelajaran
bayangan agak lebih rumit daripada yang diperlihatkan dalam Gambar.
ini untuk kasus cermin cekung. Laksanakanlah penurunan yang serupa 35-2. Tinjaulah sebuah cermin kamar mandi dengan sebuah lembar
untuk cermin cembung, dan perlihatkan bahwa persamaan yang sama kaca yang ketebalan d dan indeks refraksi n. Muka Anda diletakkan
akan dihasilkan jika Anda menggunakan konvensi tanda yang sejauh /r dari permukaan deppn lembar kaca itu. a) Carilah posisi
ditetapkan dalam buku pelajaran ini. bayangan muka Anda yang Anda lihat, yang ditimbulkan oleh refleksi
35-45 Misalkan filamen lampu dalam Contoh 35-1 (Subbab 35-3) dari permukaan depan kaca itu. b) Carilah posisi bayangan muka
dipindahkan ke sebuah posisi 8,0 cm di depan cermin itu. a) Di Anda yang Anda lihat yang ditimbulkan oleh refleksi dari permukaan
manakah sekarang bayangan itu diletakkan? Apakah bayangan itu cermin di belakang kaca itu. Perhitungkanlah efek-e1'ek refraksi pada
nyata atau maya? b) Berapakah tingginya bayangan itu? tegak atau antarmuka kaca-udara. c) Seberapa jauhkah bayangan terpisah dalam
terbalik? c) Dalam Contoh 35-1, filamen itu berada 10,0 cm di bagian (a) dan bagian (b)?
depan cermin, dan sebuah bayangan filamen itu dibentuk pada sebuah
35-52 Sebatang Kaca. Kedua ujung sebatang kaca dengan indeks
dinding 3,00 m dari cermin itu. Jika filamen itu berada 8,0 cm dari refraksi 1,60 diasah dan digosok menjadi permukaan-permukaan
cetmin, dapatkah sebuah dinding ditempatkan sehingga bayangan cembung yang berbentuk setengah bola. Jari-jari kelengkungan di
terbentuk pada dinding itu? Jika demikian halnya, di manakah ujung kiri adalah 6,00 cm, dan jari-jari kelengkungan di ujung kanan
seharusnya dinding itu ditempatkan? Jika tidak demikian halnya, adalah 12,0 cm. Panjang batang itu di antara verteks-verteks adalah
mengapa tidak?
FISIKA UNIVERSITAS 563

ItJ.0 cm. Benda untuk permukaan di ujung kiri adalah sebuah panah dengan jari-jari luar sebesar 4,00 cm dan jari-jari dalam sebesar
\ ang terletak 23,0 cm di sebelah kiri verteks permukaan ini. Tinggi 3,40 cm. Indeks refraksi gelas minum itu adalah 1,50. a) Seberkas
panah itu adalah 1,50 mm dan tegak lur-us terhadap sumbu batang. sinar cahaya paralel memasuki sisi gelas minum yang kosong itu
at Apakah yang merupakan benda untuk permukaaan di ujung kanan sepanjang sebuah jari-jari horizontal. Di manakah, jika ada, sebuah
batang itu? b) Berapakah jarak benda untuk pemukaan ini? c) Apakah bayangan akan dibentuk? b) Gelas minum itu diisi dengan anggur
benda untuk permukaan ini nyata atau maya? (petw$uk: Lihat Contoh putih (n = 1,31). Di manakah bayangan itu dibentuk?
,j5-12 (Subbab 35-7).) d) Di manakah posisi bayangan akhir itu'/
e) Apakah bayangan akhir itu nyata atau maya? Apakah bayangan 3$-61 Sebuah bola kaca berdinding tipis dengan jari-jari R diisi
itu tegak atau terbalik terhadap benda yang semula? f) Berapakah dengan air. Sebuah benda ditempatkan sejauh 3R dari permukaan
tingginya bayangan akhir itu? bola itu. Tentukanlah posisi bayangan akhir. Efek dinding gelas itu
dapat diabaikan. Gunakan ie =
3$-53 Batang dalam Soal 35-52 dipendekkan menjadi 25,0 cm di { untuk air.
antara verteks-verteksnya; kelengkungan ujung-ujungnya tetap sama. 3ts62 Untuk refraksi di sebuah permukaan bola, panjang fokus
Seperti dalam Soal 35-52, benda untuk permukaan di ujung kiri pertama/didefinisikan sebagai nitai dari s yang bersesuaian dengan
adalah sebuah panah yang terletak 23,0 cm di sebelah kiri verteks ,t'= - , seperti yang diperlihatkan dalam Gambar 35-3'Ia. panjang
permukaan ini. Tinggi panah itu adalah i,50 mm dan teg;rk lurus fokus kedual"didefinisikan sebagai nilai dari s'bila s = e, seperti
t:rhadap sumbu batang itu. a) Berapakah jarak benda untuk per- yang diperlihatkan dalam Gambar 35-37b. a) Buktikanlahwa n1/no
rnukaan di ujung kanan batang itu? b) Apakah benda untuk per- = f/f'. b) Buktikan bahwa hubungan umum di antara jarak benda dan
nukaan ini nyata atau maya? c) Di manakah posisi bayangan akhir jarak bayangan adaiah
r:ul d) Apakah bayangan itu nyata atau maya? Apakah bayangan
:esak atau terbalik terhadap benda yang semula? e) Berapakah tinggi- .ff' = l.
rr a bayangan akhir itu'l ss'
3$-54 Sebuah lapisan benzena (n = 1,50) yang kedalamannya
1.60 cm mengapung di atas air (n = 1,33) yang kedatamannya 6,50
::r. Berapakah jarak yang tampak dari permukaan benzena atas ke
:eirnukaan bawah lapisan air bila permukaan itu dipandang dalam
.:rh masuk normal?
35-55 Berapakah seharusnya indeks refraksi sebuah bola tembus
:Jer a supaya sinar-sinar paraksial dari sebuah benda yang jauhnya
...: berhingga akan dibawa ke sebuah titik fokus pada verteks
:e::nukaan yang berhadapan dengan titik masuk?
35-56 Sebuah batang tembus cahaya yang panjangnya 50,0 cm dan
::.-_ian indeks refraksi sebesar 1,60 dipotong rata di ujung kanan
:- iibundarkan menjadi permukaan setengah bola dengan jari-jari
. :.. :m di ujung kiri. Sebuah benda ditempatkan pada sumbu batang
- -1.0 cm di sebelah kiri dari verleks ujung serengah bola. a) Di
:,:,:reh posisi bayangan akhir? b) Berapakah perbesarannya?
(b)
l3-57 Seberkas sinar-sinar paraiel yang sempit memasuki sebuah
:. - .:.r.-e padat dalam arah radial. Di titik manakah di luar bola itu Garribar 35-37 Soai 1.5-62.
--:-)::il ini dibawa ke titik fokus? Jari-jari bola itu adalah 4,00 35*S3 Sebuah benda di sebelah kiri dari sebuah lensa dibentuk
-- l:: indeks refraksi adalah 1,80. bayangannya oleh lensa itu pada sebuah layar 30,0 cm di sebelah
ii-56 Sebuah batang tembus cahaya yang panjangnya 30,0 cm kanan dari lensa itu. Bila lensa itu digerakkan 4,00 cm di sebelah
-:... :.i r:ia di saru ujung dan dibundarkan menjadi jari-jarinya kanan, maka layar itu harus digerakkan 4,00 cm di sebelah kiri
untuk memfokuskan kembali bayangan itu. Tentukanlah panjang fokus
--- :: ujung lainnya. Sebuah benda kecil ditanamkan di dalam
lensa itu.
:-
--: ..i .elanjang sumbunya dan di tengah-tengah antara ujung-
' "-:-.,' --<.t--i cm dari verteks ujungnya yang rata dan 15,0 cm dari 35-64 Sebuah batang kaca dengan indeks refraksi sebesar 1,55 diasah
-: ' : .,-:._t :jungnya melengkung. Bila dipandang dari ujung rata
:
dan digosok pada kedua ujungnya menjadi permukaan-permukaan
1- -* : .- l...trlaman yang tampak dari benda itu adalah 9,50 cm
setengah bola dengan jari-jari sebesar 6.0 cm. Bila sebuah benda
*- -. *: -- . tr \ 3ng rata itu. Berapakah kedalamannya yang nyata ditempatkan pada sumbu batang itu, 25,0 cm di sebelah kiri dari
r - :.:*:-::.-: Jari ujungnya yang melengkung? ujung sebelah kiri, maka bayangan akhir dibentuk 65,0 cm di sebelah
I i-53 S..:-.: serensah bola kaca padat yang jari-jarinya 12,0 cm kanan dari ujung sebelah kanan. Berapakah panjang batang itu yang
*-.- - *: ( ' .: :*ii l 1,50 ditempatkan dengan ujungnya yang rata
diukur antara verteks-verteks kedua permukaan setengah bola ter-
-:'.-*-i*i r: t:.tth= di atas sebuah meja. Seberkas sinar cahaya sebut?
:*-r: _:::-i::.enilmpang lingkaran yang diameternya 3,90 mm 3*-65 Tiga lensa tipis, masing-masing dengan panjang fokus sebesar
:: * -,r: -.--: !.; rauah dan memasuki setengah bola itu di pusat 4,00 cm dijajarkan pada sebuah sumbu bersama; lensalensa yang
:!r:* *r\'u r.: ::.:ktrtsamya. a) Berapakah diameter lingkaran cahaya berdekatan terpisah sejauh 52,0 cm. Carilah posisi dari bayangan
j'. - r -r': - .--. :::i rneja itu? b) Bagaimana hasil Anda bergantung
sebuah benda kecil pada sumbu iru, 80,0 cm di sebelah kiri dari
r-.* *-- -r >;_;r-iJ bola itu'? lensa pertama.
I i-6! l:: -. - :=l:. rinum anggur berdinding tebal yang duduk di 35-S$ Sebuah benda ditempatkan 18,0 cm dari sebuah layar.
:.: -:i -*r --: : :i:i: :ltinjau sebagai sebuah bola kaca yang kosong a) Pada dua titik yang manakah di antara benda dan layar sebuah
564 BAB 35 OPTIKA GEOMETRIK

lensa konvergen dengan panjang fokus 3,00 cm dapat ditempatkan 111


untuk mendapatkan sebuah bayangan pada layar itu? b) Berapakah
perbesaran dari bayangan untuk setiap posisi lensa itu? f .f1 f'
35-67 Sebuah cermin cembung dan sebuah cermin cekung ditem- b) Sebuah lensa meniskus konvergen (pengumpul sinar) (Gambar
patkan pada sumbu optik yang sama, yang dipisahkan oleh sebuah 35-29a) mempunyai indeks refraksi sebesar 1,55 dan jarijari ke-
jarak L = 0,600 m. Jari-jari kelengkungan setiap cermin mempunyai lengkungan untuk permukaan-permukaannya sebesar 4,50 cm dan
besar 0,360 m. Sebuah sumber cahaya diletakkan sejauh x dari cermin 9,00 cm. Permukaan cekung itu ditempatkan mengarah ke atas dan
cekung itu, seperti yang diperlihatkan dalam Gambar 35-38. a) Jarak diisi dengan karbon tetraklorida (CCl), yang mempunyai n = 1,46.
x berapakah yang akan menghasilkan sinar dari sumber itu yang Berapakah panjang fokus dari gabungan CClo-kaca itu?
kembali ke sumber itu setelah direfleksikan dulu dari cermin cembung 35-71 Sinar-sinar dari sebuah lensa pengumpul menuju sebuah titik
dan kemudian direfleksikan dari cermin cekung itu? b) Ulangilah bayangan P yang diletakkan di sebelah kanan dari lensa itu. Ketebalan
bagian (a) tetapi sekarang anggaplah sinar direfleksikan dulu dari t berapakah dari kaca dengan indeks refraksi 1,60 harus diletakkan
cermin cekung dan kemudian direfleksikan dari cermin cembung. di antara lensa itu dan P supaya bayangan itu terbentuk di P'yang
terletak 0,30 cm di sebelah kanan dari P? Letak kepingan kaca dan
letak titik P dan titik P'diperlihatkan dalam Gambar 35-40.

i<-t = 0,600 m)
K_1_ 14,40 cm___>
Gambar 35-38 Soal .\5 b7.

Gambar 35-40 S,'rl .r.i-7 1

35-68 Dalam Gambar 35-39 lilin itu berada di pusat kelengkungan


cermin cekung, yang panjang fokusnya adalah 10,0 cm. Lensa 35-72 Sebuah Lensa dalam suatu Cairan. Sebuah lensa menuruti
konvergen (lensa pengumpul sinar) itu mempunyai panjang fokus hukum Snellius, yang membelokkan sinar cahaya di setiap permukaan
sebesar 32,0 cm dan berada 85,0 cm di sebelah kanan dari lilin itu. sebanyak yang ditentukan oleh indeks refraksi dari iensa itu dan
Lilin itu dipandang melalui lensa dari kanan. Lensa itu membentuk indeks refraksi dari medium di mana lensa itu diletakkan. a) Persa-
dua bayangan lilin. Bayangan pertama dibentuk oleh cahaya yang maan (35-19) menganggap bahwa lensa iru dikelilingi oleh udara.
lewat secara langsung melalui lensa itu. Bayangan kedua dibentuk Sebagai gantinya tinjaulah sebuah lensa tipis yang dicelupkan dalam
dari cahaya yang pergi dari lilin ke cermin, direfleksikan dan sebuah cairan dengan indeks refraksi n.",,un. Buktikan bahwa panjang
kemudian lewat melalui lensa itu. a) Untuk masing-masing kedua fokus /'akan diberikan oleh Persamaan (35-19) dengan n yang
bayangan ini, gambarkanlah sebuah diagram sinar utama yang digantikan olehn/n.ui.un.b) Sebuah lensa tipis dengan indeks refraksi
menentukan letak bayangan itu. b) Untuk setiap bayangan, jawablah n mempunyai panjang fokus / dalam ruang hampa. Gunakan hasil
pertanyaan-pertanyaan yang berikut: i) Di manakah bayangan itu? dari bagian (a) untuk memperlihatkan bahwa bila lensa ini dicelupkan
ii) Apakah bayangan itu nyata atau maya? iii) Apakah bayangan itu dalam suatu cairan yang indeks refraksinya ncai,un, maka lensa itu
tegak atau terbalik terhadap benda yang semula? akan mempunyai sebuah panjang fokus yang baru yang diberikan
oleh

tt [r..,,"n{r - l)1"
' -l n -n'u'''n -l'
35-73 Bila sebuah benda ditempatkan pada jarak yang wajar di
sebelah kiri dari sebuah lensa konvergen (lensa pengumpul sinar),
bayangan itu difokuskan pada sebuah layar 30,0 cm di sebelah kanan
dari lensa itu. Sebuah lensa divergen (lensa pemancar sinar) sekarang
ditempatkan 15,0 cm di sebelah kanan dari lensa konvergen itu, dan
didapatkan bahwa layar itu harus dipindahkan 79,2 cm lebih jauh di
Gambar 35-39 S.irl .i5 h8
sebelah kanan untuk mendapatkan sebuah bayangan yang tajam.
Berapakah panjang fokus dari lensa divergen itu?

35*74 Sebuah cermin bola cembung dengan panjang fokus yang


35-69 Sebuah lensa mata terdiri dua lensa tipis konvergen (peng-
besarnya 24,0 cm ditempatkan 20,0 cm di sebelah kiri dari sebuah
umpul sinar), yang masing-masing dengan panjang fokus 12,0 cm,
cermin datar. Sebuah benda yang tingginya 0,250 cm ditempatkan di
yang dipisahkan oleh sebuah jarak sebesar 4,00 cm. Di manakah
tengah-tengah antara permukaan cermin datar itu dan verteks cermin
titik fokus pefiama dan titik fokus kedua dari lensa mata itu?
bola itu. Cermin bola itu membentuk bayangan ganda dari benda itu.
35*70 Dua Lensa yang Bersentuhan. a) Buktikan bahwa bila dua Di manakah kedua bayangan dari benda yang dibentuk oleh cermin
lensa tipis dengan panjang fokus /, dan l, ditempatkan bersentuhan, bola itu yang paling dekat ke cermin bola, dan berapa tinggikah
maka panjang fokus / dari gabungan itu diberikan oleh hubungan setiap bayangan?

lr^
l--.
FISiKA UNIVERSITAS 565

3$-75 Sebuah pelat kaca yang tebalnya 3,50 cm, dengan indeks ujung sebelah kiri dari sebuah tangki yang diisi dengan air. Di ujung
retiaksi 1,55 cm yang mempunyai muka-muka paralel yang rata, sebelah kanan dari tangki itu, yang berlawanan dengan lensa itu,
dipegang dengan muka-mukanya horizontal dan muka bawahnya 6,00 sebuah cermin datar berada 90,0 cm dari lensa itu. Indeks refraksi
cm di atas sebuah halaman yang dicetak. Carilah posisi bayangan air adalah {. a) Carilah posisi bayangan yang dibentuk oleh sistem
dari halaman yang dibentuk oleh sinar-sinar yang membuat sudut lensa-air-cermin itu dari sebuah benda kecil di luar tangki itu pada
kecil dengan normal ke pelat itu. sumbu lensa tersebut dan 70,0 cm di sebelah kiri dari lensa itu.
35-76 Sebuah lensa tipis cembung gancla yang simetris dibuat dari b) Apakah bayangan itu nyata atau maya? c) Apakah bayangan itu
kaca dengan indeks refraksi i,52 mempunyai panjang fokus daiam tegak atau terbalik? d) Jika benda itu mempunyai tinggi sebesar 4,00
udara sebesar 40,0 cm, lensa itu ditutup ke dalam sebuah lubang di mm, berapakah tinggi bayangan itu?

SOAL TANTANGAN

35-77 Sebuah Benda di sebuah Sudut. Sebuah pensil yang pan- difokuskan. Masalah ini biasanya diminumkan dengan hanya meng-
jangnya 16,0 cm ditempatkan pada sebuah sudut 45,0., dengan pusat- gunakan pusat cemin bola. a) Perlihatkan bahwa untuk sebuah cermin
nya 15,0 cm di atas sumbu optik dan 45,0 cm dari sebuah lensa cekung bola, titik fokus itu bergerak menuju cermin jika sinar-sinar
dengan panjang fokus 20,0 cm seperri yang diperlihatkan dalam paralel itu bergerak menuju tepi luar cermin itu. (pehLnjuk: Turunkan
Gambar 35-41. (Perhatikan bahwa gambar itu tidak digambarkan sebuah pernyataan analirik untuk jarak dari verteks ke titik fokus
sesuai dengan skalanya.) Anggaplah bahwa diameter lensa itu cukup dari sinar itu untuk sebuah sinar paralel yang tertentu. pernyataan ini
besar sehingga aproksimasi par,ksial akan berlaku. a) Di manakah seharusnya dinyatakan dalam i) jari-jari kelengkungan R dari cermin
bayangan pensil itu? (Berikan lerak dari bayangan titik A, B, dan C itu dan ii) sudut 0 antara sinar yang masuk dan sebuah garis yang
pada benda itu, yang diletakkan berturut-turut di penghapus, ujung, menyambungkan pusat kelengkungan cermin itu dengan titik di mana
dan pusat pensil itu.) b) Berapakah panjangnya bayangan itu (yakni, sinar itu menumbuk cermin.) b) Nilai 0 berapakah yang menghasilkan
jarak antara bayangan titik A dan bayangan ririk B)? c) perlihatkan sebuah perubahan letak titik fokus itu sebeseLr 2%, dibandingkan
orientasi bayangan itu dalam sebuah sketsa. dengan letak titik fokus itu untuk g yang sangat dekat ke nol?

35-79 a) Untuk sebuah lensa dengan panjang fokusl carilah.jarak


B terkecil yang mungkin antara benda dan bayangan nyatanya.
C \'+s.0" b) Gambarkan grafikjarak antara benda itu dan bayangan nyatanya

Ai
.,',['- -
.
I
sebagai fungsi jarak benda itu dari lensa. Apakah grafik Anda cocok
15.0 cm dengan hasil yang Anda dapatkan dalam bagian (a)?

35-80 Dua cermin ditempatkan bersama-sama seperti yang diper-


45,0 cm lihatkan dalam Gambar 3542. a) Perlihatkan bahwa sebuah sumber
titik di
depan cermin-cermin ini dan kedua bayangannya terletak
pada sebuah lingkaran. b) Carilah pusat lingkaran itu. c) Dalam
sebuah diagram, perlihatkan di mana seorang pengamat seharusnya
berdiri sehingga mampu melihat kedua bayangan.

Gambar 35-41 Soal Tiinrangln -15 77.

35-78 Aberasi bola adalah sebuah kekaburan bayangan yang


dibentuk oleh sebuah cermin bola. Aberasi bola itu terjadi karena
sinar-sinar paralel yang menumbuk cermin pada titik yang jauh dari
sumbu optik yang difokuskan pada sebuah titik yang berbeda dengan
titik di mana sinar-sinar paralel yang berada di dekat sumbu itu Garnbar 35-42 5o:ii Tirr'Llrntun .rj.rli)

Anda mungkin juga menyukai