Anda di halaman 1dari 16

EVOLUSI DAN PERAN IT

MATA KULIAH ILMU TEKNOLOGI DAN KOMPUTER

Dosen Pengampu : Ns. Kharisma Pratama, MNS

Disusun Oleh:

Kelompok 1

1. Atika 9. Serlly Tri Annisha


2. Salimah 10. Salia
3. Japri 11. Puput Tri Hartati
4. Dira Puji Astuti 12. Rizal Wahyudi
5. Elni Nurhayani 13. Annisa Nurbaiti
6. Annisa Maharani 14. Risti Aprilia
7. Murti Astuti 15. Tri Wahyudi
8. Liana Affandi Putri

Program Studi D III Keperawatan Reguler

Sekolah Tinggi Ilmu Keperawatan Muhammadiyah Pontianak

Tahun Ajaran 2019/2020


KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Allah SWT kami ucapkan karena berkat rahmat
dan hidayah-Nya kami dapat menyusun makalah dengan judul “EVOLUSI DAN
PERAN IT”, untuk memenuhi tugas mata kuliah Ilmu Teknologi dan Komputer.

Terimakasih penulis ucapkan kepada anggota kelompok yang telah


berkontribusi secara finansial maupun non-finansial dalam pembuatan makalah
ini. Serta tidak lupa terima kasih kami ucapkan kepada Bapak Bebbie Aprianto
selaku dosen mata kuliah Ilmu Teknologi dan Komputer karena berkat beliaulah
makalah ini dapat terselesaikan secara tepat waktu.

Semoga makalah ini bermanfaat bagi penulis serta pembaca dalam


mengembangkan ilmu pengetahuan. Kami menyadari bahwasanya dalam
penyusunan laporan ini tentunya masih banyak kesalahan dan kekurangan yang
kami lakukan. Sehingga kami memohon Kritik dan Saran yang membangun dari
pembaca sekalian.

Kubu Raya, 12 Maret 2020.

Kelompok 1
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Istilah teknologi informasi mulai popular di akhir tahun 70-an. pada masa
sebelumnya istilah teknologi informasi biasa disebut teknologi komputer atau
pengolahan data elektronis (electronic data processing). Teknologi informasi
didefinisikan sebagai teknologi pengolahan dan penyebaran data
menggunakan perangkat keras (Hardware) dan perangkat lunak (software),
computer, komunikasi, dan elektronik digital. Teknologi informasi dan
komunikasi merupakan elemen penting dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara. Peranan teknologi informasi pada aktifitas manusia pada saat ini
memang begitu besar. Teknologi informasi pada aktifits manusia pada saat ini
memang begitu besar.
Teknologi informasi telah menjadi fasilitas utama bagi kegiatan berbagai
sektor kehidupan dimana memberikan andil besar terhadap perubahan-
perubahan yang mendasar pada operasi dan manajemen organisasi,
pendidikan, transportasi, kesehatan dan penelitian. Oleh karena itu sangat lah
penting peningkatan sumber daya manusia (SDM) TIK, mulai dari
keterampilan dan pengetahuan, perencanaan, pengoprasian, perawatan, dan
pengawasan, serta peningkatan kemampuan TIK para pemimpin di lembaga
pemerintahan, pendidikan, perusahaan, usaha kecil menengah (UKM) dan
LSM. Sehingga pada akhirnya akan dihasilkan output yang sangat bermanfaat
baik bagi manusia sebagai individu itu sendiri bagi semua sektor kehidupan.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian Sistem Informasi dan Teknologi Informasi?
2. Bagaimana era perkembangan SI/TI?
3. Bagaimana transisi dari era computer ke managemen informasi?
4. Apa perbedaan data processing dan manajemen information system?

C. Tujuan Makalah
Untuk memenuhi tugas mata kuliah Ilmu Teknologi dan Komputer yang
telah diberikan oleh Bapak Ns. Kharisma Pratama, MNS dosen mata kuliah
Ilmu Teknologi dan Komputer.
D. Manfaat Makalah
1. Untuk mengetahui pengertian Sistem Informasi dan Teknologi Informasi.
2. Untuk mengetahui era perkembangan SI/TI.
3. Untuk mengetahui transisi dari era computer ke managemen informasi
4. Bagaimana perbedaan data processing dan manajemen information
system.

BAB II

PEMBAHASAN
A. Pengertian Sistem Informasi dan Teknologi Informasi.
Teknologi informasi atau yang disingkat dengan TI, atau dalam bahasa
inggris dikenal dengan istilah information technology (IT) adalah istilah
umum yang menjelaskan teknologi apa yang telah membantu manusia dalam
membuat, mengubah, menyimpan, dan mengkomunikasikan dan
menyebarkan informasi. TI menyatukan komputer dan komunikasi
berkecepatan tinggi untuk data, suara, dan video. Contoh dari tknologi
informasi bukan hanyaberupa komputer pribadi, tetapi juga telepon, TV,
peralatan rumah tangga elektronik, dan peranti genggam modern (misalnya
ponsel), (Wiliams & Sawyer, 2007).

Sistem informasi atau yang biasa dikenal dengan Sidapat didefenisikan


sebagai sesuatu sistem yang menerima sumber data sebagai input dan
mengolahnya menjadi produk informasi sebgai output (Marimin et, al, 2006).
Dalam arti yang sangat luas, istilah sistem informasi yang sering digunakan
merujukkepada interaksi antara orang, proses algoritmik, data, dan teknologi.
Dalam pengertian ini, istilah ini digunakan untuk merujuk tidak hanya pada
penggunaan organisasi (TIK), tetapi juga untuk cara dimana orang berinteraksi
dengan teknologi ini dalam mendukung proses bisnis (Kroenke,2008).

B. Era Perkembangan SI/TI.


Secara garis besar, Empat era perkembangan Teknologi Informasi adalah:
1. Era komputerarisasi
Periode ini di mulai sekitar tahun 1960-an ketika mini komputer dan
mainframe di perkenalkan seperti IBM kedunia industri. Kemampuan
menghitung yang sedemikian cepat menyebabkan banyak sekali
perubahan yang memanfaatkannya untuk keperluan pengeolahan data
(data processing). Pemakaian komputer dimasa ini ditujukan untuk
meningkatkan efisiensi, karena terbukti untuk pekerjaan-pekerjaan
tertentu, mempergunakan komputer jauh lebih efisien (dari segi waktu
dan biaya) dibandingkan dengan mempekerjakan berpuluh-puluh SDM
untuk hal serupa. Pada era tersebut, belum terlihat suasana kompetisi
yang sedemikian ketat. Jumlah perusahaan pun masih relative sedikit.
Kebanyakan dari perusahaan-perusahaan besar secara tidak
langsung”memonopoli pasar-pasar tertentu, karena belum ada pesaing
yang berarti. Hamper semua perusahaan-perusahaan besar yang bergerak
dibidang infrastruktur (listrik dan telekomunikasi dan pertambangan pada
saat itu memilih perangkat komputer untuk membantu kegiatan
administrasi sehari-hari.keperluan organisasi yang paling banyak menyita
waktu komputer pada saat itu adalah untuk adminitrasi back office,
terutama yang berhubungan dengan akuntansi dan keuangan. Di pihak
lain, kemampuan mainframe untuk melakukan perhitungan rumit juga
dimanfaatkan perusahaan untuk membantu menyelesaikan problem-
problem teknis operasional, seperti simulasi-simulasi perhitungan pada
industri pertambangan dan manufaktur.

2. Era Teknologi Informasi


Kemajuan teknologi digital yang dipadu dengan telekomunikasi
telah membawa komputer memasuki masa-masa “revolusi”-nya. Di awal
tahun 1970-an, teknologi PC atau Personal Computer mulai
diperkenalkan sebagai alternatif pengganti mini computer. Dengan
seperangkat komputer yang dapat ditaruh di meja kerja (desktop),
seorang manajer atau teknisi dapat memperoleh data atau informasi yang
telah diolah oleh komputer (dengan kecepatan yang hampir sama dengan
kecepatan mini computer, bahkan mainframe). Kegunaan komputer di
perusahaan tidak hanya untuk meningkatkan efisiensi, namun lebih jauh
untuk mendukung terjadinya proses kerja yang lebih efektif. Tidak
seperti halnya pada era komputerisasi dimana komputer hanya menjadi
“milik pribadi” Divisi EDP (Electronic Data Processing) perusahaan, di
era kedua ini setiap individu di organisasi dapat memanfaatkan
kecanggihan komputer, seperti untuk mengolah database, spreadsheet,
maupun data processing (end-user computing). Pemakaian komputer di
kalangan perusahaan semakin marak, terutama didukung dengan alam
kompetisi yang telah berubah dari monompoli menjadi pasar bebas.
Secara tidak langsung, perusahaan yang telah memanfaatkan teknologi
komputer sangat efisien dan efektif dibandingkan perusahaan yang
sebagian prosesnya masih dikelola secara manual. Pada era inilah
komputer memasuki babak barunya, yaitu sebagai suatu fasilitas yang
dapat memberikan keuntungan kompetitif bagi perusahaan, terutama
yang bergerak di bidang pelayanan atau jasa.
3. Era Sistem Informasi.
Tidak seperti pada kedua era sebelumnya yang lebih menekankan
pada unsur teknologi, pada era manajemen perubahan ini yang lebih
ditekankan adalah sistem informasi, dimana komputer dan teknologi
informasi merupakan komponen dari sistem tersebut. Kunci dari
keberhasilan perusahaan di era tahun 1980-an ini adalah penciptaan dan
penguasaan informasi secara cepat dan akurat. Informasi di dalam
perusahaan dianalogikan sebagai darah dalam peredaran darah manusia
yang harus selalu mengalir dengan teratur, cepat, terus-menerus, ke
tempat-tempat yang membutuhkannya (strategis). Ditekankan oleh
beberapa ahli manajemen, bahwa perusahaan yang menguasai
informasilah yang memiliki keunggulan kompetitif di dalam lingkungan
makro “regulated free market”. Di dalam periode ini, perubahan secara
filosofis dari perusahaan tradisional ke perusahaan modern terletak pada
bagaimana manajemen melihat kunci kinerja perusahaan. Organisasi
tradisional melihat struktur perusahaan sebagai kunci utama pengukuran
kinerja, sehingga semuanya diukur secara hirarkis berdasarkan divisi-
divisi atau departemen. Dalam teori organisasi modern, dimana
persaingan bebas telah menyebabkan customers harus pandai-pandai
memilih produk yang beragam di pasaran, proses penciptaan produk atau
pelayanan (pemberian jasa) kepada pelanggan merupakan kunci utama
kinerja perusahaan. Keadaan ini sering diasosiasikan dengan istilah-
istilah manajemen seperti “market driven” atau “customer base
company” yang pada intinya sama, yaitu kinerja perusahaan akan dinilai
dari kepuasan para pelanggannya. Sangat jelas dalam format kompetisi
yang baru ini, peranan komputer dan teknologi informasi, yang
digabungkan dengan komponen lain seperti proses, prosedur, struktur
organisasi, SDM, budaya perusahaan, manajemen, dan komponen terkait
lainnya, dalam membentuk sistem informasi yang baik, merupakan salah
satu kunci keberhasilan perusahaan secara strategis.
4. Era Globalisasi Informasi
Tidak ada yang dapat menahan lajunya perkembangan teknologi
informasi. Keberadaannya telah menghilangkan garis-garis batas antar
negara dalam hal flow of information. Tidak ada negara yang mampu
untuk mencegah mengalirnya informasi dari atau ke luar negara lain,
karena batasan antara negara tidak dikenal dalam virtual world of
computer. Penerapan teknologi seperti LAN, WAN, GlobalNet, Intranet,
Internet, Ekstranet, semakin hari semakin merata dan membudaya di
masyarakat. Terbukti sangat sulit untuk menentukan perangkat hukum
yang sesuai dan terbukti efektif untuk menangkal segala hal yang
berhubungan dengan penciptaan dan aliran informasi. Perusahaan-
perusahaan pun sudah tidak terikat pada batasan fisik lagi. Melalui virtual
world of computer, seseorang dapat mencari pelanggan di seluruh lapisan
masyarakat dunia yang terhubung dengan jaringan internet. Sulit untuk
dihitung besarnya uang atau investasi yang mengalir bebas melalui
jaringan internet. Transaksi-transaksi perdagangan dapat dengan mudah
dilakukan di cyberspace melalui electronic transaction dengan
mempergunakan electronic money. Tidak jarang perusahaan yang
akhirnya harus mendefinisikan kembali visi dan misi bisnisnya, terutama
yang bergelut di bidang pemberian jasa. Kemudahan-kemudahan yang
ditawarkan perangkat canggih teknologi informasi telah merubah mindset
manajemen perusahaan sehingga tidak jarang terjadi perusahaan yang
banting stir menggeluti bidang lain. Bagi negara dunia ketiga atau yang
sedang berkembang, dilema mengenai pemanfaatan teknologi informasi
amat terasa. Di suatu sisi banyak perusahaan yang belum siap karena
struktur budaya atau SDM-nya, sementara di pihak lain investasi besar
harus dikeluarkan untuk membeli perangkat teknologi informasi. Tidak
memiliki teknologi informasi, berarti tidak dapat bersaing dengan
perusahaan multi nasional lainnya, alias harus gulung tikar.

C. Transisi Dari Era Komputer Ke Managemen Informasi


Setidaknya menurut para ahli, ada 5 era sejarah sistem informasi
manajemen ketika sudah tersentuh teknologi komputer.
1. Era pertama : mainframe dan minicomputer

Era pertama dalam sejarah system informasi manajemen terjadi


sebelum tahun 1965. Saat itu telah ditemukan computer namun dengan
computer mainframe. Ukurannya hamper sama dengan satu ruangan
khusus dan membutuhkan beberapa teknisi untuk mengoprasikannya.
Sedikit perusahaan yang menggunakan komputerdengan system karena
biayayanya yang mahal dan penggunaannya yang terhitung sulit. Bahkan
satu computer dipakai oleh beberapa perusahaan.
Di sekitar tahun 1945-1955, computer masih belum disertai dengan
system operasi. Computer harus diberi instruksi yang masih dikerjakan
secara langsung. Pada saat itu pun, SIM berbasis computer belum meluas
pengguanaannya.
Namun seiring dengan perkembangan Teknologi Komputer,
kemudian lahirlah computer dengan ukuran yang lebih kecil. Banyak
perusahaan yang memakai walau mungkin pada waktu itu harga satu
computer sangat mahal. Tapi masih bias dijangkau bagi perusahaan
besar.
Pada tahun 1955-1965 teknologi computer sudah mulai dipakai untuk
mengerjakan tugas kantor diperusahaan, Sistem Komputer masih belum
dilengkapi dengan system operasi. Namun ada beberapa system operasi
sudah ada. Hingga tahun ini SIM yang terkomputerisasi masih jarang
digunakan. Atau digunakan walau dengan banyak batas kemampuan.

2. Era kedua : personal computer


Era kedua dalam sejarah system informasi manajemen dimulai pada
tahun 1965. Saaat itu, computer telah berkembang pesat dari sisi
performa. Harga lebih terjangkau. Bahkan bukan hanya perusahaan,
orang pribadi pun sudah banyak yang memilikinya. Kemampuan
computer sudah semakin meningkat dengan ditemukannya
“mikroprosesor” pada computer. Aplikasi perangkat lunak “software”
mulai bermunculan. SDM yang ahli juga mulai merata. SIM mulai
banyak dilirik perusahaan. Karyawan sudah banyak yang bias
mengaplikasikan computer dan aplikasinya. Dimasa ini, computer telah
bias mengerjakan beberapa pekerjaan sekaligus dan diakses secara
simultan. Adanya memori pada yang bisa dibagi sehingga memudahkan
beberapa pekerjaan kantor dalam menyimpan dan memproses data.

3. Era ketiga : server network


SIM yang terkomputerisasi di era ini mungkin telah banyak dipakai
perusahaan. Banyak perusahaan terutama perusahaan multi-nasional yang
menciptakan system informasi mereka walaupun masih belum sempurna.
Di era ini, computer telah banyak mengalami pengembangan.
Kemampuan computer semakin meningkat dan dikenal dengan computer
deskop. Pada era ini, dikenal pula terciptanya teknologi jaringan yang
bisa menghubungkan satu computer ke computer lain melalui jaringan
local antar computer dalam perusahaan. Para karyawan di sebuah
perusahaan sudah bisa berbagi informasi dalam format yang sederhana
yang terhubung dengan server utama melalui jaringan yang disebut
intranet. Era ini membuka jalan kepada system informasi manajemen
yang modern. Aplikasi yang menjadi cikal bakal kemajuan mulai
bermunculan seperti lotus 123, excel dan Multiplan Microsoft yang
sangat membantu meringankan kerja manajemen perusahaan.

4. Era keempat : enterprise computing.


Pada era keempat adalah perbaikan teknologi era ketiga. Pada era ini
telah menghasilkan kecepatan akses jaringan yang lebih cepat dan
mudah. Proses pengambilan keputusan menjadi lebih mudah karena
akses informasi yang mudah dan cepat.
Di era ini, aplikasi perangkat lunak mulai banyak dikembangkan.
Beberapa aplikasi khusus perusahaanmulai terpadu dan bisa diakses ke
berbagai departemen lain yang terdapat pada perusahaan. Kecepatannya
juga lebih tinggi jika dibandingkan degan computer di era sebelumnya.
Beberapa departemen di perusahaan bisa dikonsoliadikan dan
dihubungkan dalam satu server atau platform tunggal yang bisa denan
mudah diakses oleh setiap departemen. Software yang dikembangkan
sudah bisa mengintegrasikan berbagai peran departemen. Departemen
operasi, keuangan, pemasaran, akuntansi, SDM, inventory dan
departemen yang lain bisa bekerja sama dengan selaras. Dan juga saling
terhubung satu sama lain.

5. Era kelima : cloud computing


Awal abad ke-21 hingga sekarang adalah perkembangan yang
dikatakan super cepat. Era ini adalah dimana banyak inovasi baru telah
bermunculan seperti Smartphone, cloud computing. Informasi bisa
diakses dimana saja, kapan saja, format apa saja, dengan kecepatan yang
berkali-kali lipat dari sebelumnya. Bahkan pengguna bisa membaca
informasi yang dihasilkan dalam genggaman tangan. Kecepatan
pengumpulan data, pengolahan data dan pelaporan informasi sudah
dalam hitungan detik. Sebagai contohnya yakni dengan adanya Quick
Count dalam pemilu, hanya dalam beberapa jam atau hari, hasil sudah
bisa didapat.

D. Perbedaan Data Processing dan Manajemen Information System.


Pada format data processing, perusahaan melihat bahwa penggunaan
komputer adalah untuk mendukung proses utama dalam bisnis, tidak lebih
daripada itu. Yang dianggap sebagai proses utama adalah proses penciptaan
produk dan jasa dari materi atau bahan mentah menjadi sesuatu yang dapat
dijual dan ditawarkan kepada masyarakat. Komputer tidak lebih pada sebuah
komponen administratif untuk membantu prosesproses back-office belaka.
Karena sifatnya yang hanya sebagai penunjang, maka keberadaan komputer
pada perusahaan ini tidaklah mutlak. Seorang praktisi manajemen
mengatakan bahwa jika pada suatu hari seluruh komputer yang ada di
perusahaan mendadak tidak berfungsi, namun perusahaan tidak kelabakan,
hal tersebut memberi arti bahwa komputer hanya dipergunakan sebagai alat
penunjang semata. Di lain pihak, pada format teknologi informasi, fungsi
komputer amatlah kritis. Artinya, ketidakberadaan fungsi komputer akan
sangat mengganggu aktivitas operasional perusahaan. Dengan kata lain,
perusahaan akan mengalami kesulitan dalam penciptaan produk dan/atau
pelayanan seandainya komputer yang dimiliki tidak bekerja. pada era data
processing yang lebih ditekankan adalah penerapan computer sebagai alat
bantu professional taktis , pada era teknologi informasi, computer
dipergunakan secara strategis oleh management puncak untuk mengontrol
dan menganalisa kinerja perusahaan (pertumbuhan), disamping untuk
mengembangkan bisnis melalui jaringan kerja yang efektif.
Sedangkan Sistem Informasi Manajemen (SIM) pada era data processing
lebih difokuskan pada bagaimana memproduksi laporan-laporan manajemen
yang sesuai dengan piramida organisasi: top management, middle
management, dan low management. Dalam format ini, manajemen lebih
dilihat sebagai kumpulan orang-orang di organisasi yang berperan sebagai
pengambil keputusan strategis. Sehubungan dengan adanya struktur
pelaporan secara hirarkis ini, maka teknik pengolahan data yang sering
dipergunakan adalah teknik meringkas data (summary), filterisasi, dan
kategorisasi. Pada paradigma baru di era teknologi informasi, penekanan kata
manajemen pada MIS lebih dilihat sebagai sebuah proses perencanaan,
implementasi, dan kontrol dari sebuah organisasi. MIS memiliki fungsi
sebagai “partner” bagi seluruh sumber daya manusia yang memiliki peranan
strategis karena output dari MIS adalah informasi yang mereka butuhkan
sehari-hari. Sehingga tidak jarang bahwa pengembangan MIS lebih
ditekankan pada terciptanya suatu manajemen informasi yang handal sebagai
penunjang perusahaan dalam aktivitas bisnis sehari-hari.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Teknologi informasi adalah teknologi apa yang telah membantu manusia
dalam membuat, mengubah, menyimpan, dan mengkomunikasikan dan
menyebarkan informasi. Sistem informasi atau yang biasa dikenal dengan
Sidapat didefenisikan sebagai sesuatu sistem yang menerima sumber data
sebagai input dan mengolahnya menjadi produk informasi sebgai output.
Setidaknya menurut para ahli, ada 5 era sejarah sistem informasi
manajemen ketika sudah tersentuh teknologi computer yakni : Era pertama :
mainframe dan minicomputer, Era kedua : personal computer, Era ketiga :
server network, Era keempat : enterprise computing, dan Era kelima : cloud
computing.

Secara garis besar, Empat era perkembangan Teknologi Informasi adalah


Era komputerarisasi, Era Teknologi Informasi, Era Sistem Informasi, dan Era
Globalisasi Informasi
DAFTAR PUSTAKA

Ramdhani, M. Ali Ramdhani. 2014. SISTEM INFORMASI MANAJEMEN.


Bandung : Pustaka Setia.

Indrajit, R.E. 2000. Manajemen Sistem Informasi Dan Teknologi Informasi.


Jakarta: PT. Elex Media Indo.

Gaol,C.J.L, 2008. Sistem Informasi Manajemen. Grasindo

Anda mungkin juga menyukai