Anda di halaman 1dari 16

KEANEKARAGAMAN JENIS HEWAN PADA BEBERAPA

JENIS LEVEL TANAMAN PADI


Ahmad Subari
A1C415011
Universitas Jambi
Email : subary_ahmad@yahoo.com

ABSTRAK
Desa Sembubuk Kel. Jaluko Kec.Muaro Jambi merupakan salah satu
kawasan penghasil padi di Muaro Jambi, jenis sawah di desa ini
adalah sawah tanah hujan dan jenis padi yang ditanam di desa ini
adalah jenis padi lokal. Penelitian dilaksanakan pada tanggal 19 April
2016 dengan mewawancarai petani dan langsung observasi ke lokasi
sawah yang ada di desa Sembubuk . Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui jenis hama yang menyerang padi di setiap levelnya, mulai
dari penanaman sampai panen. Keanekaragaman jenis hewan yang ada
disekitar padi dan didukung dengan literatur yang ada. Hasil penelitian
ditemukan perbedaan jenis hewan yang menyerang padi pada masa
penanaman yaitu seperti keong mas, ulat dan kepinding tanah.
sementara pada masa panen hama yang menyerang adalah burung,
tikus. Adapun cara penanganannya yaitu dengan menyemprotkan
pestisida, untuk keong mas sendiri biasanya para petani memanfaatkan
sebagai pakan untuk bebek dan ikan patin.
Kata kunci : keanekaragaman, padi, hama, Desa sembubuk.
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT. atas segala karunia dan hidayah-Nya
sehingga Laporan yang berjudul “Keanekaragaman Jenis Hewan Pada Beberapa
Jenis Level Tanaman Padi” dapat diselesaikan dengan baik dan lancar. Shalawat
senantiasa kita haturkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW yang telah
membawa manusia dari zaman jahiliyyah ke zaman islamiyah.
Laporan ini di susun guna memenuhi tugas mata kuliah Ilmu Pengetahuan
Lingkungan  yang didalamnya membahas Jenis Hama apa saja yang muncul di
berbagai jenis Level tanaman padi.
Penulis sadar bahwa Laporan ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh
sebab itu, kritik dan saran yang konstruktif sangat diharapkan dari pembaca. Dan
penyusun berharap semoga Laporan ini dapat bermanfa’at bagi kita semua

1
BAB I
PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang


Padi (Oryza sativa) Adalah salah satu tanaman terpenting dalam
peradaban di Indonesia karena padi merupakan makanan pokok
masyarakat Indonesia. Pada umumnya padi dibudidayakan di sawah
yang banyak mengandung air, hal ini bertujuan agar pertumbuhan padi
lebih optimal. Karena pertumbuhan padi itu sendiri yang
membutuhkan banyak air. Kemerosotan produktivitas padi di
Indonesia sangat tinggi. Hal ini dipengaruhi beberapa faktor, salah
satu faktor utamanya yaitu kualitas padi lokal yang masih kalah
bersaing dengan padi di luar negeri. Rendahnya kualitas padi lokal ini
disebabkan salah satunya yaitu Hama. Hama adalah salah satu kendala
program peningkatan produksi padi. Hama dan penyakit tanaman padi
merupakan salah satu cekaman biotik yang menyebabkan senjang hasil
antara potensi dan hasil actual, dan juga menyebabkan produksi stabil.
Jenis hama yang menyerang padi berbeda pada tiap levelnya, karena
itu penulis ingin mengangkat judul untuk mengetahui
Keanekaragaman Jenis Hewan Pada Beberapa Jenis Level Tanaman
Padi.

I.2 Rumusan Masalah


I.2.1 Apa yang dimaksud dengan hama?
I.2.2 Jenis hama apa saja yang ditemukan di tanaman padi di sawah
desa Sembubuk Kel. Jaluko Kec. Muaro jambi?
I.2.3 Pada level apa saja hama tersebut muncul pada tanaman padi?
I.2.4 Apa dampak kerugian pada tanaman padi akibat serangan
hama?
I.2.5 Bagaimana cara mengendalikan hama tanaman padi ?

2
I.3 Metode Penelitian
Pengambilan data dilakukan pada tanggal 19 April 2016. Lokasi
pengamatan dilakukan di desa Sembubuk Kel. Jaluko Kec. Muaro
Jambi. Pengamatan dilakukan pada pukul 15.30 WIB sampai pada
pukul 17.00 WIB sore hari. Identifikasi jenis hama dilakukan dengan
mewawancarai salah satu petani yang ada di desa Sembubuk dan
dengan cara observasi langsung ke lapangan untuk melihat jenis hama
yang sering merugikan petani baik saat mulai penanaman hingga masa
panen. Data-data yang didapat langsung disesuaikan dengan literatur-
literatur yang ada dengan membuat perbandingan dalam bentuk tabel.

3
BAB II
KAJIAN PUSTAKA

Hama tumbuhan adalah organisme yang menyerang tumbuhan


sehingga pertumbuhan dan perkembangannya terganggu. Hama yang
menyerang tumbuhan antara lain tikus, walang sangit, wereng, tungau,
dan ulat. “yang dimakasud dengan hama ialah semua binatang yang
mengganggu dan merugikan tanaman yang diusahakan manusia”
(Pracaya, 2003: 5).
Hama tanaman sering disebut ‘serangga hama’ (pest) atau dalam
dunia pertanian dikenal sebagai ‘musuh petani’. Para ahli pertanian
membuat beberapa versi pengertian (definisi) hama tanaman,
diantaranya sebagai berikut:
1. Organisme “jahat” yang mempunyai kemampuan untuk merusak,
mengganggu atau merugikan organisme lainnya (inag);
2. Organisme yang “memusuhi” (merugikan) kesejahteraan
manusia;
3. Setiap spesies organisme yang dalam jumlah besar tidak kita
kehendaki kehadiannya;
4. Organisme yang merugikan dari segi pandangan manusia;
5. Organisme hidup yang meupakan saingan kita dalam memenuhi
kebutuhan pangan dan pakaian, atau menyerang kita secara
langsung

Dalam mempelajari bioekologi hama ada banyak komponen yang


perlu dipertimbangkan, namun yang prinsip terdapat tiga komponen
utama yang salng berkaitan satu dengan yang lainnya. Komponen
tersebut adalah hama itu sendiri yang sangat tergantung dengan faktor
makanan (inang), yang tentu akan berpengaruh terhadap pertumbuhan
dan perkembangan suatu jenis serangga hama. Tanaman (inang)
dalam pertumbuhan dan perkembangannya akan sangat dipengaruhi
oleh faktor lingkungan, baik yang bersifat biotik maupun abiotik.
Demikian juga sebaliknya tanaman akan akan dipengaruhi secara

4
langsung oleh kehadiran pengganggu tanaman yang disebut hama.
Dan hama juga akan dipengaruhi oleh cocok dan tidaknya lingkungan
(biotik maupun abiotik) tempat hidupnya (Widiarta, 2005).
Seperti kita ketahui tanaman semusim seperti padi, kedelai, jagung
dan sebagainya keadaan ekologinya berubah-ubah terus. Hal tersebut
mengakibatkan tidak stabilnya keseimbangan antara populasi hama
dan musuh alami (predator, parasit, dan patogen). Pada tanaman
musiman, sering terjadi pemutusan masa bertanam yang akan
mengakibatkan tidak berkembangnya musuh alami. Jadi
perkembangan hama meningkat terus tanpa ada faktor pembatas dari
alam. Bersamaan dengan itu orang lalu menggunakan pestisida secara
berlebihan, yang akhirnya mengakibatkan terjadinya resistensi pada
hama, kematian musuh alami, timbulnya hama baru karena tidak
adanya musuh alami, dan hama berusaha meningkatkan keturunannya
karena generasinya terancam punah, terjadilah ledakan seperti wereng
coklat pada padi (Tjahjadi, 1986).
Menurut Matnawi (1986), ada beberapa hama tanaman padi.
Yaitu:Hama perusak persemaian : tikus, ulat tanah, ulat grayak, lalat
bibit.Hama perusak batang : tikus, penggerek batang, dan hama
ganjur.Hama pemakan daun : pengorok daun, kumbang, belalang, ulat
tanah, dan ulat kantung.Hama penghisap daun : thrips, penggerek
batang, dan hama ganjur.Hama perusak buah : walang sangit, kepik,
ulat, tikus, dan burung.

5
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Hasil

Berdasarkan hasil observasi serta wawancara yang dilakukan


kepada petani diketahui bahwa terdapat beberapa hama yang
menyerang tanaman padi petani di desa Sembubuk ini.

NO JENIS HAMA MASA TANAM MASA PANEN

1. keong mas ada -

2. Ulat ada -

3. Kepinding tanah ada ada

4. Burung pipit - Ada

5. Tikus ada ada

6. Belalang ada ada

3.2 Pembahasan
Hama adalah sekelompok binatang yang menyebabkan kerusakan
pada tanaman budidaya dan menyebabkan kerugian secara ekonomis.
Pengertian lain tentang hama yaitu suatu gangguan yang terjadi pada
tanaman atau pada komoditas tertentu yang disebabkan oleh binatang
sehingga menyebabkan terjadinya kerusakan dan kerugian secara
ekonomis. Sedangkan penyakit tanaman adalah terjadinya perubahan
fungsi sel dan jaringan inang sebagai akibat gangguan yang terus
menerus oleh agensi pathogen atau faktor lingkungan dan
berkembangnya gejala. Namun yang akan dibahas pada kali ini adalah
hama yang menyerang tanman padi saja. Beberapa jenis hama sawah
yang ditemukan di desa Sembubuk yaitu:
1. Ulat, merupakan hama yang memakan jaringan epidermis pada
daun. sehingga daun yang dimakan tampak bergaris-garis putih. Selain
itu, ulat makan dengan cara membuat lubang besar pada adaun yang
diserangnya. Ulat biasanya memotong tangkai malai, sehingga tampak

6
malai berserakkan pada permukaan tanah diantara rumpun padi.
Biasanya petani menanganinya dengan menggunakan insektisida.
2. Burung pipit, merupakan hama yang menyerang ketika padi
hendak panen. Hama ini hanya menyerang pada bagian bulir saja.
Hama burung ini menyerang tanaman padi karena merupakan sumber
makanan bagi hama tersebut. Burung menyerang menjelang panen,
tangkai buah patah, biji berserakan, bulir yang dihasilkan umumnya
hampa dan jumlah malai berkurang. Biasanya petani mengusir dengan
bunyi-bunyian atau orang-orangan.
3. Tikus sawah, merupakan hama pada saat persemaian populasi
tikus masih tidak terlalu tinggi, tetapi pada fase tanam tua populasi
tikus sudah mulai meningkat sampai pada fase pematangan bulir
populasi tikus bahkan semakin meningkat, kondisi ini dikarenakan
nutrisi tanaman sesuai untuk kebutuhan reproduksi tikus yang
mengalami musim kawin dan berkembang biak demikian juga pada
fase pematangan bulir. Tikus dapat menyerang tanaman padi pada
berbagai fase tanaman padi. Pada fase vegetative, tikus akan
memutuskan batang padi sehingga tampak berserakkan, tikus akan
menggigit lebih dari jumlah yang dibutuhkan untuk makan. Kerusakan
ynag ditimbulkan oleh tikus bersifat khas, yaitu ditenga-tengah petakan
sawah tampak gundul, sedangkan bagian tepi biasanya tidak diserang.
Mereka juga menyerang bedengan persemaian dengan memakan benih-
benih yang disebar atau mencabut tanamna-tanaman yang baru tumbuh.
4. Belalang, balalang umumnya menyerang tanaman padi sawah.
Siklus hidup serangga ini dalam 1 generasi membutuhkan waktu 3-3,5
bulam. Siklus dimulai dari telur menetas setelah 4 minggu, kemudian
tahap perkembangan telur, nimfa dan imago. Setelah berkembang
sempurna belalang akan menyerah bagian dari daun tanaman sebagai
makanannya, sehingga daun akan tampak berlubang-lubang.
5. Keong mas (Pomacea canaliculata), merupakan hama yang
termasuk mollusca yang tidak beruas, badannya lunak, biasa
mengeluarkan lender dan pada umumnya memiliki rumah yang terbuat

7
dari zat kapur. Mollusca merupakan hewan hidup pada daerah lembab,
pada umumnya pada siang hari bersembunyi pada tempat teduh. Keong
mas akan menyerang pada padi muda(semai, setelah tanam), padi
patah karena bagian tunas dan daun muda dimakan. Cara
pengendaliannya secara manual, petani akan mengambil dan
membuang keong tersebut, biasanya juga dijadikan pakan ternak.
6. Kepinding tanah, merupakan salah satu jenis hama yang sering
menyerang tanaman padi pada berbagai fase tanaman padi. Kepinding
tanah menyerang pada bagian batang padi. Kepinding tanah biasanya
menyerang tanaman padi dengan cara menusuk dan menghisap cairan
batang tanaman yang akhirnya dapat menyebabkan warna tanaman
berubah menjadi coklat kemerahan atau kuning. Pada serangan berat
ujung daun atau tepi daun, bagian tengah daun atau seluruh tanaman
menjadi kering.

Hama adalah sekelompok organisme pengganggu tanaman yang dapat


merusak tanaman budidaya baik secara fisik maupun fisiologisnya.
Dampak kerugian akibat serangan hama tersebut adalah:
1. Menurun jumlah produksi tanaman
Dengan serangan yang dilakukan oleh hama pada tanaman makan
tanaman tidak akan mampu menghasilkan produksi secara maksimal
karena terjadinya pembatasan pertumbuhan akibat hama ynag berada
pada tanaman budidaya. Hal ini disebabkan karena proses fisiologi
tanaman terganggu.
2. Menurunkan nilai ekonomis hasil produksi
Hama ynag menyerang pada buah atau bagian tanaman memiliki
nilai ekonomis akan menjadi menurun. Hal ini disebabkan, hama
merusak bagian-bagian buah maupun daun tanaman. Dimana
penurunan ini karena adanya bagian ynag diserang oelh hama
mengalami cacat dan busuk serta mengandung ulat atau larva-larva
hama. Sehingga produksi tidak dapat dikonsumsi.
3. Kerugian bagi para petani

8
Dampak ini timbul karena tidak adanya produksi yang dihasilkan
oleh tanaman atau gagal panen serta turunnya nilai ekonomis hasil
produksi. Kerugian ini disebabkan tidak adanya pendapatan petani
sedangkan biaya budidaya tanaman telah mereka keluarkan dalam
jumlah yang sangat besar baik dari segi pengolahan lahan, benih,
penanaman serta perawatan. Sedangkan hasilnya tidak mereka
dapatkan.
4. Degradasi agroekosistem
Degradasi ekositem terjadi karena adanya usaha yang dilakukan
oleh para petani dalam penanggulangan serangan hama yang tidak
memikirkan dampak negatif terhadap lingkungan serta komponen-
komponen penyusun agroekosistem. Pencemaran lingkungan tersebut
karena adanya zat-zat yang berbahaya akibat digunakannya pestisida.
Dengan adanya penanggulangan serangan hama yang tidak sesuai ini
menyebabkan terjadinya degradasi ekosistem alami.
5. Munculnya resistensi dan returgensi hama
Dengan penanggulangan serangan hama yang tidak sesuai akan
menyebabkan resistensi atau kekebalan hama terhadap pestisida dan
returgensi atau ledakan jumlah populasi hama yang berakibat pada
dampak kerugian yang lebih komplek dalam usaha budidaya tanaman
itu sendiri.
6. Gagal panen
Akibat serangan hama yang paling ditakuti oleh para petani adalah
terjadinya gagal panen. Kegagalan ini dikarenakan hama yang
menyerang tanaman menjadikan tanaman sebagai bahan makanan, dan
tempat tinggal bagi mereka. Hama meruak tanaman dengan cara:
 Menghisap cairan tanaman
 Memotong batang tanaman baik yang muda maupun tua
 Memakan daun muda dan tua serta tunas-tunas muda pada
tanaman
 Menghisap cairan dan memakan daging buah yang dapat
menurunkan nilai ekonomis buah

9
 Membuat rumah atau sarang ssebagai tempat tinggal dan
berkembang biak baik pada batang, daun maupun buah
 Pertumbuhan tanaman yang terganggu
7. Serangan hama dapat menyebabkan pertumbuhan tanaman menjadi
terhambat dan bahkan tidak jarang mengalami stagnan pertumbuhan
atau kerdil.

Teknik pengendalian hama pada tanaman padi biasa dilakukan dengan


beberapa cara, yaitu :

a. Pengendalian secara biologi. Penegndalian ini menggunakan musuh


alami yang terdiri atas predator dan parasitoid untuk membatasi
populasi hama. Predator adalah musuh alami yang langsung memakan
hama.
b. Pengendalian secara mekanik. Pengendalian secara mekanik dapat
dilakukan dengan dua cara, yaitu pengambilan kelompok telur secara
intensif di pesemaian, dan menangkap hama secara masal.
c. Pengendalian secara kultur teknik. Pengendalian dengan kultur
merupakan cara yang paling ramah lingkungan dan tidak mengganggu
musuh alami karena menggunakan pupuk organik serta mencari
waktu tanam ynag tepat agar dapat menghindari serangan hama
d. Pengendalian secara kimiawi. Sebelum dilakukan aplikasi insektisida,
sebaiknya dilakukan kegiatan pemantauan kerusakan tanaman.
Pemantauan perlu dilakukan untuk mengatasi penggunaan insektisida
secara berlebihan, karena dapat berdampak buruk terhadap
keberadaan populasi musuh alami predator dan parasitoid.

10
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan

Hama tumbuhan adalah organisme yang menyerang tumbuhan


sehingga pertumbuhan dan perkembangannya terganggu. Jenis hama
yang menyerang di Desa sembubuk yaitu keong emas, Ulat,
Kepinding tanah, Burung pipit haji, Tikus, Siamar, dan lain-lain.
Dampak dari serangan hama antara lain: gagal panen, Menurun jumlah
produksi tanaman, Pertumbuhan tanaman yang terganggu,
Menurunkan nilai ekonomis hasil produksi, Kerugian bagi para petani,
Degradasi agroekosistem, serta Munculnya resistensi dan returgensi
hama. Adapun cara pengendalian hama-hama tersebut bisa dengan
cara: Pengendalian secara biologi, Pengendalian secara mekanik,
Pengendalian secara kultur teknik, dan Pengendalian secara kimiawi.

4.2 Saran

Hendaknya petani di Desa sembubuk memiliki organisme konsumen


tingkat diatas dari hama yang ada di padi. Agar dapat mengurangi
jumlah hama yang ada di padi.

11
DAFTAR PUSTAKA

Ir. Pracaya. 2007. Hama dan Penyakit Tanaman. Depok: Penebar

Swadaya.

Matnawi,H,. 1986. Perlindungan Tanaman. Yogyakarta: Kanisius.

Tjahjadi, Ir. Nur. 1989. Hama dan Penyakit Tanaman. Yogyakarta:

Kanisius.

Widiarta, I. N. Dan Suharto, H. 2005. Pusat Penelitian dan

Pengembangan Tanaman Pangan. Balai Besar Penelitian

Tanaman Padi. Vol. 15. No. 3: 441-469.

12
LAMPIRAN

Gb. Tugu desa sembubuk

Gb. Kondisi sawah di desa sembubuk

13
Gb.Wawancara salah satu petani

Gb.Telur keong emas

Gb. Keong emas

14
Gb. padi

15

Anda mungkin juga menyukai