ABSTRAK
Desa Sembubuk Kel. Jaluko Kec.Muaro Jambi merupakan salah satu
kawasan penghasil padi di Muaro Jambi, jenis sawah di desa ini
adalah sawah tanah hujan dan jenis padi yang ditanam di desa ini
adalah jenis padi lokal. Penelitian dilaksanakan pada tanggal 19 April
2016 dengan mewawancarai petani dan langsung observasi ke lokasi
sawah yang ada di desa Sembubuk . Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui jenis hama yang menyerang padi di setiap levelnya, mulai
dari penanaman sampai panen. Keanekaragaman jenis hewan yang ada
disekitar padi dan didukung dengan literatur yang ada. Hasil penelitian
ditemukan perbedaan jenis hewan yang menyerang padi pada masa
penanaman yaitu seperti keong mas, ulat dan kepinding tanah.
sementara pada masa panen hama yang menyerang adalah burung,
tikus. Adapun cara penanganannya yaitu dengan menyemprotkan
pestisida, untuk keong mas sendiri biasanya para petani memanfaatkan
sebagai pakan untuk bebek dan ikan patin.
Kata kunci : keanekaragaman, padi, hama, Desa sembubuk.
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT. atas segala karunia dan hidayah-Nya
sehingga Laporan yang berjudul “Keanekaragaman Jenis Hewan Pada Beberapa
Jenis Level Tanaman Padi” dapat diselesaikan dengan baik dan lancar. Shalawat
senantiasa kita haturkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW yang telah
membawa manusia dari zaman jahiliyyah ke zaman islamiyah.
Laporan ini di susun guna memenuhi tugas mata kuliah Ilmu Pengetahuan
Lingkungan yang didalamnya membahas Jenis Hama apa saja yang muncul di
berbagai jenis Level tanaman padi.
Penulis sadar bahwa Laporan ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh
sebab itu, kritik dan saran yang konstruktif sangat diharapkan dari pembaca. Dan
penyusun berharap semoga Laporan ini dapat bermanfa’at bagi kita semua
1
BAB I
PENDAHULUAN
2
I.3 Metode Penelitian
Pengambilan data dilakukan pada tanggal 19 April 2016. Lokasi
pengamatan dilakukan di desa Sembubuk Kel. Jaluko Kec. Muaro
Jambi. Pengamatan dilakukan pada pukul 15.30 WIB sampai pada
pukul 17.00 WIB sore hari. Identifikasi jenis hama dilakukan dengan
mewawancarai salah satu petani yang ada di desa Sembubuk dan
dengan cara observasi langsung ke lapangan untuk melihat jenis hama
yang sering merugikan petani baik saat mulai penanaman hingga masa
panen. Data-data yang didapat langsung disesuaikan dengan literatur-
literatur yang ada dengan membuat perbandingan dalam bentuk tabel.
3
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
4
langsung oleh kehadiran pengganggu tanaman yang disebut hama.
Dan hama juga akan dipengaruhi oleh cocok dan tidaknya lingkungan
(biotik maupun abiotik) tempat hidupnya (Widiarta, 2005).
Seperti kita ketahui tanaman semusim seperti padi, kedelai, jagung
dan sebagainya keadaan ekologinya berubah-ubah terus. Hal tersebut
mengakibatkan tidak stabilnya keseimbangan antara populasi hama
dan musuh alami (predator, parasit, dan patogen). Pada tanaman
musiman, sering terjadi pemutusan masa bertanam yang akan
mengakibatkan tidak berkembangnya musuh alami. Jadi
perkembangan hama meningkat terus tanpa ada faktor pembatas dari
alam. Bersamaan dengan itu orang lalu menggunakan pestisida secara
berlebihan, yang akhirnya mengakibatkan terjadinya resistensi pada
hama, kematian musuh alami, timbulnya hama baru karena tidak
adanya musuh alami, dan hama berusaha meningkatkan keturunannya
karena generasinya terancam punah, terjadilah ledakan seperti wereng
coklat pada padi (Tjahjadi, 1986).
Menurut Matnawi (1986), ada beberapa hama tanaman padi.
Yaitu:Hama perusak persemaian : tikus, ulat tanah, ulat grayak, lalat
bibit.Hama perusak batang : tikus, penggerek batang, dan hama
ganjur.Hama pemakan daun : pengorok daun, kumbang, belalang, ulat
tanah, dan ulat kantung.Hama penghisap daun : thrips, penggerek
batang, dan hama ganjur.Hama perusak buah : walang sangit, kepik,
ulat, tikus, dan burung.
5
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Hasil
2. Ulat ada -
3.2 Pembahasan
Hama adalah sekelompok binatang yang menyebabkan kerusakan
pada tanaman budidaya dan menyebabkan kerugian secara ekonomis.
Pengertian lain tentang hama yaitu suatu gangguan yang terjadi pada
tanaman atau pada komoditas tertentu yang disebabkan oleh binatang
sehingga menyebabkan terjadinya kerusakan dan kerugian secara
ekonomis. Sedangkan penyakit tanaman adalah terjadinya perubahan
fungsi sel dan jaringan inang sebagai akibat gangguan yang terus
menerus oleh agensi pathogen atau faktor lingkungan dan
berkembangnya gejala. Namun yang akan dibahas pada kali ini adalah
hama yang menyerang tanman padi saja. Beberapa jenis hama sawah
yang ditemukan di desa Sembubuk yaitu:
1. Ulat, merupakan hama yang memakan jaringan epidermis pada
daun. sehingga daun yang dimakan tampak bergaris-garis putih. Selain
itu, ulat makan dengan cara membuat lubang besar pada adaun yang
diserangnya. Ulat biasanya memotong tangkai malai, sehingga tampak
6
malai berserakkan pada permukaan tanah diantara rumpun padi.
Biasanya petani menanganinya dengan menggunakan insektisida.
2. Burung pipit, merupakan hama yang menyerang ketika padi
hendak panen. Hama ini hanya menyerang pada bagian bulir saja.
Hama burung ini menyerang tanaman padi karena merupakan sumber
makanan bagi hama tersebut. Burung menyerang menjelang panen,
tangkai buah patah, biji berserakan, bulir yang dihasilkan umumnya
hampa dan jumlah malai berkurang. Biasanya petani mengusir dengan
bunyi-bunyian atau orang-orangan.
3. Tikus sawah, merupakan hama pada saat persemaian populasi
tikus masih tidak terlalu tinggi, tetapi pada fase tanam tua populasi
tikus sudah mulai meningkat sampai pada fase pematangan bulir
populasi tikus bahkan semakin meningkat, kondisi ini dikarenakan
nutrisi tanaman sesuai untuk kebutuhan reproduksi tikus yang
mengalami musim kawin dan berkembang biak demikian juga pada
fase pematangan bulir. Tikus dapat menyerang tanaman padi pada
berbagai fase tanaman padi. Pada fase vegetative, tikus akan
memutuskan batang padi sehingga tampak berserakkan, tikus akan
menggigit lebih dari jumlah yang dibutuhkan untuk makan. Kerusakan
ynag ditimbulkan oleh tikus bersifat khas, yaitu ditenga-tengah petakan
sawah tampak gundul, sedangkan bagian tepi biasanya tidak diserang.
Mereka juga menyerang bedengan persemaian dengan memakan benih-
benih yang disebar atau mencabut tanamna-tanaman yang baru tumbuh.
4. Belalang, balalang umumnya menyerang tanaman padi sawah.
Siklus hidup serangga ini dalam 1 generasi membutuhkan waktu 3-3,5
bulam. Siklus dimulai dari telur menetas setelah 4 minggu, kemudian
tahap perkembangan telur, nimfa dan imago. Setelah berkembang
sempurna belalang akan menyerah bagian dari daun tanaman sebagai
makanannya, sehingga daun akan tampak berlubang-lubang.
5. Keong mas (Pomacea canaliculata), merupakan hama yang
termasuk mollusca yang tidak beruas, badannya lunak, biasa
mengeluarkan lender dan pada umumnya memiliki rumah yang terbuat
7
dari zat kapur. Mollusca merupakan hewan hidup pada daerah lembab,
pada umumnya pada siang hari bersembunyi pada tempat teduh. Keong
mas akan menyerang pada padi muda(semai, setelah tanam), padi
patah karena bagian tunas dan daun muda dimakan. Cara
pengendaliannya secara manual, petani akan mengambil dan
membuang keong tersebut, biasanya juga dijadikan pakan ternak.
6. Kepinding tanah, merupakan salah satu jenis hama yang sering
menyerang tanaman padi pada berbagai fase tanaman padi. Kepinding
tanah menyerang pada bagian batang padi. Kepinding tanah biasanya
menyerang tanaman padi dengan cara menusuk dan menghisap cairan
batang tanaman yang akhirnya dapat menyebabkan warna tanaman
berubah menjadi coklat kemerahan atau kuning. Pada serangan berat
ujung daun atau tepi daun, bagian tengah daun atau seluruh tanaman
menjadi kering.
8
Dampak ini timbul karena tidak adanya produksi yang dihasilkan
oleh tanaman atau gagal panen serta turunnya nilai ekonomis hasil
produksi. Kerugian ini disebabkan tidak adanya pendapatan petani
sedangkan biaya budidaya tanaman telah mereka keluarkan dalam
jumlah yang sangat besar baik dari segi pengolahan lahan, benih,
penanaman serta perawatan. Sedangkan hasilnya tidak mereka
dapatkan.
4. Degradasi agroekosistem
Degradasi ekositem terjadi karena adanya usaha yang dilakukan
oleh para petani dalam penanggulangan serangan hama yang tidak
memikirkan dampak negatif terhadap lingkungan serta komponen-
komponen penyusun agroekosistem. Pencemaran lingkungan tersebut
karena adanya zat-zat yang berbahaya akibat digunakannya pestisida.
Dengan adanya penanggulangan serangan hama yang tidak sesuai ini
menyebabkan terjadinya degradasi ekosistem alami.
5. Munculnya resistensi dan returgensi hama
Dengan penanggulangan serangan hama yang tidak sesuai akan
menyebabkan resistensi atau kekebalan hama terhadap pestisida dan
returgensi atau ledakan jumlah populasi hama yang berakibat pada
dampak kerugian yang lebih komplek dalam usaha budidaya tanaman
itu sendiri.
6. Gagal panen
Akibat serangan hama yang paling ditakuti oleh para petani adalah
terjadinya gagal panen. Kegagalan ini dikarenakan hama yang
menyerang tanaman menjadikan tanaman sebagai bahan makanan, dan
tempat tinggal bagi mereka. Hama meruak tanaman dengan cara:
Menghisap cairan tanaman
Memotong batang tanaman baik yang muda maupun tua
Memakan daun muda dan tua serta tunas-tunas muda pada
tanaman
Menghisap cairan dan memakan daging buah yang dapat
menurunkan nilai ekonomis buah
9
Membuat rumah atau sarang ssebagai tempat tinggal dan
berkembang biak baik pada batang, daun maupun buah
Pertumbuhan tanaman yang terganggu
7. Serangan hama dapat menyebabkan pertumbuhan tanaman menjadi
terhambat dan bahkan tidak jarang mengalami stagnan pertumbuhan
atau kerdil.
10
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
4.2 Saran
11
DAFTAR PUSTAKA
Swadaya.
Kanisius.
12
LAMPIRAN
13
Gb.Wawancara salah satu petani
14
Gb. padi
15