Anda di halaman 1dari 14

PENDIDIKAN PEREMPUAN DI TENGAH ISU KESETARAAN

GENDER

DEWI SURIYANI DJAMDJURI

Abstract

Dewi Suriyani Djamdjuri Di tengah isu kesetaraan gender para perempuan berada
Universitas Ibn Khaldun antara dua dimensi pemikiran, pro dan korntra. Sebagian
yang pro menginginkan perempuan terjun bebas dalam
Email semua lini tanpa dibatasi aturan-aturan yang menurut
jurnal@ppsuika.ac.id mereka merupakan ketidakadilan bagi perempuan.
Akhirnya isu gender menjadi kebablasan. Hukum-hukum
Islam diterjang dan semua yang mengatur perbedaan
peran pun dianggap ekstrim. Sebaliknya yang kontrapun
cukup banyak. Pada tataran kehidupan masyarakat masih
kita jumpai perbedaan perlakuan orang tua misalnya
dalam hal pendidikan terhadap anak mereka. Masih ada
di antara orang tua yang lebih mendahulukan anak laki-
laki untuk mendapatkan pendidikan yang lebih baik
dengan alasan perempuan toh pada akhirnya akan ke
dapur juga. Islam telah memberikan tuntunan yang jelas
terhadap hal ini. Islam datang untuk melepaskan
perempuan dari belenggu-belenggu kenistaan dan
perbudakan terhadap sesama manusia dan memandang
perempuan sebagaimana laki-laki sebagai makhluk yang
mulia dan terhormat. Termasuk dalam hal hak
memperoleh pendidikan. Makalah ini hanya akan
mengkaji tentang bagaimana konsep kesetaraan gender
menurut perspektif Islam dan bagaimana pendidikan
perempuan menurut Islam.
Keywords : gender, islam, pendidikan, perempuan

299
Jurnal TAWAZUN Volume 8 No. 2 Juli – Desember 2015

A. Pendahuluan dalam bidang pendidikan. Namun


1. Latar Belakang apakah pemberian kesempatan yang
Isu gender menjadi suatu sama terhadap perempuan untuk
pembicaraan yang cukup hangat dewasa melakukan aktivitas di berbagai bidang
ini. Berbagai kalangan termasuk sebagaimana laki-laki akan menjamin
mediamassa baik online, on air maupun untuk terealisasikannya keadilan gender?
media cetak banyak mengangkat isu Makalah ini mencoba menelaah secara
gender ini. Namun demikian isu gender ringkas tentang gender dalam perpektif
ini banyak diangkat di perkotaan, di Islam dan bagaimana seharusnya
mana para perempuan memang banyak pendidikan terhadap perempuan
berlomba untuk keluar rumah dengan menurut Islam.
dalih persamaan hak dan kebebasan
2. Rumusan Masalah
berekspresi.
Berdasarkan pendahuluan di atas
Berbagai kajian gender
penulis merumuskan masalah sebagai
digelar di kampus-kampus dalam
berikut:
dan luar negeri, seminar, diskusi,
A) Bagaimana konsep Islam tentang
penelitian dan sebagainya semakin
kesetaraan gender?
marak. Hampir semuanya
B) Bagaimana seharusnya pendidikan
mempersoalkan tentang
perempuan menurut Islam di tengah
diskriminasi dan ketidakadilan yang
isu gender saat ini?
menimpa kaum perempuan.Berbagai
upaya ditempuh untuk mengangkat B. Pembahasan
derajat dan posisi perempuan agar 1. Pengertian Gender
setara dengan laki-laki melalui berbagai Istilah gender dewasa ini sudah
institusi, baik formal maupun menjadi hal yang tidak asing bagi
nonformal. Tujuan akhir yang ingin masyarakat dunia.Namunistilah ini
dicapai adalah terwujudnya keadilan belum terlalu dipahami dengan benar
gender di tengah-tengah masyarakat. Di oleh kebanyakan orang.Karunia Allah
antara strategi yang ditempuh untuk berupa jenis kelamin laki-laki dan
mewujudkan keadilan tersebut adalah perempuan yang sifatnya kodrati, sering
melibatkan perempuan dalam berbagai diistilahkan dengan gender.Namun oleh
aspek sosial kemasyarakatan termasuk
300
Pendidikan Perempuan:...( Dewi Suriyani Djamdjuri)
sebagian orang terutama kalangan didefinisikan sebagai harapan harapan
femnis, gender tidak diistilahkan semata budaya terhadap laki-laki dan
dengan perbedaan jenis kelamin, perempuan3.
melainkan fungsi sosial yang ada di Dalam literatur ilmu-ilmu sosial,
masyarakat. gender biasa diperkenalkan merujuk
Pengertian gender dapat kita lihat kepada perbedaan-perbedaan antara
dari, yang pertama adalah secara perempuan dengan laki-laki tanpa
etimologis. Secara etimologis dalam konotasi-konotasi yang sepenuhnya
bahasa Inggriskata „gender‟ berarti „jenis bersifat biologis, tetapi lebih merujuk
kelamin‟1.Dalam Wikipedia bahasa kepada berbagai perbedaan akibat
Indonesia, gender berarti aspek bentukan sosial.Karena itu, yang
hubungan sosial yang dikaitkan dengan dinamakan relasi gender adalah
diferensiasi seksual pada manusia2. seperangkat aturan, tradisi, dan
Dalam makna terminologis, H.T. hubungan sosial timbal balik dalam
Wilson mengartikan „gender‟ sebagai masyarakat dan dalam kebudayaan
suatu dasar untuk menentukan yang menentukan batas-batas feminin
perbedaan sumbangan laki-laki dan dan maskulin4.
perempuan pada kebudayaan dan Dari beberapa definisi di atas
kehidupan kolektif yang sebagai dapat disimpulkanbahwa jika dilihat
akibatnya mereka menjadi laki-laki dan dari konteks sosial budaya, maka gender
perempuan. Sementara itu, Elaine banyak diartikan sebagai peran sosial
Showalter mengartikan „gender‟ lebih laki-laki dan perempuan dalam
dari sekedar pembedaan laki-laki dan masyarakat tertentu dan lebih pada
perempuan dilihat dari konstruksi sosial suatu bentuk rekayasa masyarakat
budaya.Ia lebih menekankan gender dengan mengedepankan peran laki-laki
sebagai konsep analisis yang dapat dan perempuan dalam masyarakat,
digunakan untuk menjelaskan sesuatu.
Adapun „gender‟ oleh Hilary M. Lips 3 Nasaruddin Umar, Kodrat Perempuan

dalam Islam, Jakarta: Lembaga Kajian Agama


dan Gender, 1999, h. 33-34.
1 John M. Echols, dan Hassan Shadily, 4Mandy Macdonald.dkk, Gender dan

Kamus Inggris Indonesia. Jakarta: Gramedia. Perubahan Organisasi: Menjembatani


Cet. XII, 1983, h. 265. Kesenjangan antara Kebijakan dan Praktik. Alih
2http://id.wikipedia.org/wiki/Gender, bahsa: Omi Intan Naomi. Yogyakarta: Pustaka
diakses pada 21 Mei 2015 Pelajar, 1999, h. xii.

301
Jurnal TAWAZUN Volume 8 No. 2 Juli – Desember 2015

bukan sesuatu yang telah merupakan fungsi sosial dan kemasyarakatan yang
karunia dari Allah Yang Maha Pencipta berbeda di samping adanya persamaan.
yang bersifat kodrati.Istilah gender juga
2. Konsep Islam tentang Kesetaraan
banyak dipakai untuk menyebut
Gender
femininitas dan maskulinitas yang
Menurut Nasaruddin Umar, Islam
dibentuk secara sosial sehingga gender
memang mengakui adanya
ini dapat bersifat dinamis tidak terikat
perbedaan(distincion) antara laki-laki
oleh waktu dan tempat.Berbeda dengan
dan perempuan, tetapi bukan
sex (jenis kelamin) yang memang
pembedaan (discrimination). Perbedaan
sebagai pembeda jenis kelamin antara
tersebut didasarkan atas kondisi fisik-
laki-laki perempuan yang bersifat
biologisperempuan yang ditakdirkan
kodrati, perilaku gender adalah perilaku
berbeda dengan laki-laki, namun
yang tercipta melalui proses
perbedaan tersebut tidak dimaksudkan
pembelajaran (learning experience),
untuk memuliakan yang satu dan
bukan semata-mata berasal dari
merendahkan yang lainnya.5
pemberian (kodrat) Tuhan yang tidak
Sebelum kedatangan Islam,
dapat dipengaruhi oleh manusia.
selama berabad-abad kondisi kaum
Dalam pandangan penulis, walau
perempuan sungguh memprihatinkan.
bagaimanapun istilah gender ini dipakai
Perempuan tidak memiliki hak-hak yang
oleh para feminis untuk mendefinisikan
semestinya. Kondisi perempuan seperti
peran sosial laki-laki dan perempuan di
ini hampir terjadi di semua bangsa
masyarakat yang menurut mereka
terkenal di dunia pada waktu itu, seperti
dinamis, tidak terikat tempat dan
bangsa Yunani, Romawi, Cina, India,
waktu, namun seperti pada pada
Persia, dan lain sebagainya.Perempuan
pengertian etimologis, gender tetaplah
terus menerus berada di bawah
nantinya akan di pengaruhi oleh hal-hal
dominasi kaum laki-laki. Demi
yang bersifat biologis atau fisik, karena
memuaskan nafsu para raja atau
tidak mungkin Allah Sang Pencipta
penguasa, perempuan hanya menjadi
menciptakan laki-laki dan perempuan
seperti boneka boneka, bahkan
menjadi makhluk berbeda untuk fungsi
dan tujuan yang semuanya sama. Nasaruddin Umar, Kodrat Perempuan
5

dalam Islam, Jakarta: Lembaga Kajian Agama


Tetaplah di antara keduanya terdapat dan Gender, 1999, h. 23.

302
Pendidikan Perempuan:...( Dewi Suriyani Djamdjuri)
perempuan juga dijadikan seperti izin isterinya yang telah bersih
barang yang dapat diperjualbelikan. kandungannya kepada salah seorang
Kedudukan perempuan dalam rumah pemimpin kabilah yang terkenal
tangga juga sepenuhnya berada pada keberaniannya, kekuatannya,
kekuasaan suaminya. Posisi perempuan kemuliaannya, demikian juga akhlaknya
sebelum Islam datang, sungguh berada supaya isterinya bisa mengandung dari
pada strata sosial yang tidak orang tersebut kemudian ia kembali
berimbang6. kepada suaminya lagi); danterdapat
Tak jauh beda dengan bangsa tradisi perkawinan syighar di antara
lain, demikian pula kondisi perempuan mereka, yaitu jika dua orang
di kalangan bangsa Arab. Al-Kurdi mempunyai dua anak gadis dewasa
menggambarkan kondisi perempuan yang belum kawin, mereka biasa
pada masa Jahiliyah dengan panjang mempertukarkan anak-anak perempuan
lebar antara lain: perempuan tidak itu sehingga mahar bagi seorang anak
memiliki hak mewarisi; suami dapat perempuan dianggap telah terbayar
menceraikan isterinya kapanpun dan dengan mahar bagi si anak perempuan
dapat merujuknya semaunyadisaatsuami yang lain sehingga anak perempuan dari
menghendaki. Sebaliknya si isteri sama seorang ayah berpindah tangan kepada
sekali tidak memiliki hak(pasif) dalam ayah dari anak perempuan yang lain,
masalah ini;jumlah isteri tidak dan sebaliknya7.
dibatasi;isteri termasuk warisan atau Kedatangan Islam mengangkat
bagian dari harta peninggalan suami; derajat perempuan dan memberikan
menanam hidup-hidup anak perempuan kepadanya hak sebagai manusia yang
menjadi tradisi yang lumrah di sebelumnya tidak pernah diberikan
masyarakat Arab Jahiliah; memperoleh kepada perempuan. Sama dengan pria,
keturunan anak yang baik bangsa Arab perempuan muslim mempunyai
Jahiliah menghalalkan perkawinan kemerdekaan dalam hal agama,
istibda‟ (yaitu seorang suami memberi pendidikan, pahala dan amal-amalnya

6 Haya Binti Mubarak Al-Bari, Mausu‟at


al-Mar‟ah al-Muslimah. Alih bahasa: Amir
Hamzah Fachruddin. Jakarta: Darul Falah. Cet. 7Ahmad al-Hajji Al-Kurdi, Ahkam al-
I, 1997, h. 5-8 dan N.M. Shaikh, Woman in Mar‟ah fi al-Fiqh al-Islamiy.Alih bahasa:
Muslim Society. New Delhi: Kitab Bhavan. Cet. Moh.Zuhri dan Ahmad Qorib. Semarang: Dina
I, 1991, h. 2-5. Utama. Cet. I. 1995), h. 23-24

303
Jurnal TAWAZUN Volume 8 No. 2 Juli – Desember 2015

maupun dalam membela mengantarkan menjadi manusia yang


keyakinannya8. bertakwa. Hal ini diperjelas lagi dengan
Melihat dari latar belakang Surah Al-Hujurat: 13:
kondisi perempuan sebelum kedatangan “Hai manusia, seungguhnya
Kami menciptakan kamu dari
Islam, jelaslah bagi kita bahwa para
seorang laki-laki dan seorang
feminis dalam memperjuangkan perempuan dan menjadikan
kamu berbangsa-bangsa dan
kesetaraan gender banyak dipengaruhi
bersuku-suku supaya kamu
oleh perjuangan non muslim sebelum saling kenal mengenal.
Sesungguhnya orang yang
Islam datang. Dakwah kaum feminis
paling mulia di antara kamu di
yang ingin menyamaratakan laki-laki sisi Allah adalah orang yang
paling bertakwa.Sesungguhnya
dan perempuan dalam segala aspek
Allah Maha Mengetahui lagi
tentu tidak sesuai dengan konsep Maha mengenal.”
Islam.Islam memiliki konsep tersendiri Kedua, sama-sama berpotensi
tentang kesetaraan gender.Kita dapat meraih prestasi.Dalam konsep Islam,
menemukan dalam al- Qur‟an berbagai laki-laki dan perempuan memiliki
ayat yang menerangkan tentang konsep peluang yang sama untuk berprestasi.
Islam mengenai kesetaraan gender. Di Disebutkan dalam Al- Quran Surah Al-
antaranya sebagai berikut: Nisa: 124:
Pertama, sama-sama memiliki “Barangsiapa yang mengerjakan
peluang untuk menjadi hamba yang amal-amal saleh, baik laki-laki
maupun wanita sedang ia orang
bertakwa. Qur‟an Surah Az-Zariyat: 56: yang beriman, Maka mereka itu
“Dan Aku tidak menciptakan jin masuk ke dalam surga dan
dan manusia melainkan supaya mereka tidak dianiaya walau
mereka menyembahku.” sedikitpun.”

Dalam ayat di atas, Allah Demikian juga dalan Qur‟an Surah Al-

menjelaskan tentang tujuan penciptaan Nahl: 97:

manusia adalah untuk beribadah kepada “Barangsiapa yang mengerjakan


amal saleh, baik laki-laki
Allah semata. Ibadah kepada Allah maupunperempuan dalam
dengan ikhlas tanpa terkecuali baik laki- Keadaan beriman, Maka
Sesungguhnya akan Kami
laki atau perempuan akan berikan kepadanya kehidupan
yang baik dan Sesungguhnya
Mansour Fakih, Analisis Gender dan
8 akan Kami beri Balasan kepada
Transportasi Sosial, Pustaka Pelajar, Yogyakarta, mereka dengan pahala yang
1997, h. 9.

304
Pendidikan Perempuan:...( Dewi Suriyani Djamdjuri)
lebih baik dari apa yang telah orang yang lengah terhadap ini
mereka kerjakan.” (keesaan Tuhan).”
Ketiga, sama-sama sebagai Selain ayat-ayat di atas, terdapat
khalifah di bumi.Manusia adalah ciptaan ayat-ayat lain yang menunjukkan bahwa
Allah yang ditugaskan untuk menjadi Islam menempatkan perempuan pada
khalifah di bumi. Sebagaimana tersurat posisi yang sama dengan laki-laki dalam
dalam Al-Qur‟an Surah al-Baqarah: 30: melaksanakan kewajiban-kewajiban
“Ingatlah ketika Tuhanmu agama (Q.S. al-Taubat: 71), memikul
berfirman kepada para
beban-beban keimanan (Q.S. al-Burûj:
malaikat:Sesungguhnya Aku
hendak menjadikan seorang 10), menerima balasan di akhirat (Q.S.
khalifah di muka bumi. Mereka
al-Nisâ‟: 124), serta pada masalah-
berkata: mengapa Engkau
hendak menjadikan (khalifah) di masalah lainnya yang banyak disebutkan
bumi orang yang membuat
dalam al-Quran.
kerusakan dan menumpahkan
darah, padahal kami selalu Kedatangan Islam adalah untuk
senantiasa bertasbih kepadaMu
memuliakan perempuan dan
dan mensucikan Mu. Tuhan
berfirman, sesungguhnya aku melepaskannya dari belenggu kenistaan.
mengetahui apa yang tidak
Islam memandang perempuan sebagai
kalian ketahui.”
makhluk yang mulia dan terhormat
Keempat, Laki-laki dan
sama seperti laki-laki, makhluk yang
Perempuan sama-sama menerima
memiliki berbagai hak di samping
perjanjian primordial.Ketika seorang
kewajiban. Perbudakan dan
bani Adam masih berada di Rahim
penganiayaan terhadap perempuan
ibunya, maka Allah meminta
diharamkan dalam Islam.Ayat-ayat Al-
perjanjiannya sebelum dilahirkan ke
Qur‟an tersebut mengajarkan konsep
dunia. Al-Qur‟an Surah Al-A‟raf: 172:
kesetaraan yang ideal bagi laki-laki dan
“Dan ingatlah ketika Tuhanmu
mengeluarkan keturunan anak- perempuan, sertamemberikan ketegasan
anak Adam dari sulbi mereka bahwa prestasi individu baik perempuan
dan Allah mengambil kesaksian
terhadap jiwa mereka (seraya atau laki-laki dalam berbagai bidang
berfirman) Bukankah Aku ini misalnya pendidikan, ekonomi, sosial,
TuhanMu? Mereka menjawab:
Betul (Engkau Tuhan kami), bahkan politik dalam bingkai syariat, itu
kami menjadi saksi.(Kami tidak dibatasi.Perempuan diperbolehkan
lakukan). Sesungguhnya kami
(Bani Adam) adalah orang- untuk menjadi seorang yang ahli

305
Jurnal TAWAZUN Volume 8 No. 2 Juli – Desember 2015

dibidangnya seperti halnya laki- mengingat sektor pendidikan


laki.Dewasa ini kita bahkan butuh ahli- merupakan sektor yang sangat strategis
ahli dalam berbagai bidang baik laki-laki dalam kehidupan. Seorang perempuan
ataupun perempuan. Tidaklah tercela yang berilmu tentu berbeda dengan
jika ada seorang perempuan yang ahli yang tidak berilmu.Kodrat perempuan
dalam eknomi, politik, strategi yang memiliki peran utama sebagai ibu
pemerintahan, komunikasi, kesehatan, tentu sangat membutuhkan
astronomi, astrologi, ahli fiqh, ahli pendidikan.Islam memerintahkan baik
hadits, dan sebagainya, asalkan laki-laki maupun perempuan agar
perempuan tidak meninggalkan tugas berilmupengetahuan dan tidak menjadi
utamanya sebagai ibu ataupun istri dari orang yang bodoh.Allah sangat
seorang laki-laki. mengecam orang-orang yang tidak
Sebagai ibu atau istri adalah berilmu pengetahuan.Sebagaimana
peran perempuan yang sifatnya kodrati, dalam Qur‟an Surah az-Zumar: 9:
sebab Allah menciptakan fisik “Katakanlah: „Adakah sama
orang-orang yang mengetahui
perempuan berbeda dengan laki-laki.
dan orang yang tidak
Peran dan fungsi ini yang tidak dapat mengetahui? Sesungguhnya
orang berakallah yang dapat
digantikan oleh laki-laki dalam
menerima pelajaran.”
pertukaran peran gender yang
Sebelum membahas pendidikan
dihendaki oleh para feminis. Dengan
perempuan menurut Islam, ada baiknya
alasan gender seorang perempuan tidak
kita mengkaji tentang pengertian
bisa meninggalkan kodratnya sebagai
pendidikan menurut Islam. Pendidikan
ibu yang melahirkan. Jika ini terjadi
menurut Islam adalah keseluruhan
maka tentu akan menjadi bencana besar
pengertian yang terkandung di dalam
yaitu punahnya manusia.
istilah ta‟lim, tarbiyah dan ta‟dib9.
3. Pendidikan Perempuan Menurut Definisi ini secara lebih lengkap
Islam dijelaskan oleh Syed Muhammad al-
Berikut akan dikaji secara singkat Naquib al-Attas sebagai berikut: (1)
pendidikan perempuan menurut Islam.
King Abdul Aziz University, First
9

Urgensi pendidikan bagi perempuan World Conferse on Muslim Education


Reccomendations, Jeddah & Mecca Al-
menjadi point penting dibahas Munawarah: King Abdul Aziz University, 1997,
p. 15

306
Pendidikan Perempuan:...( Dewi Suriyani Djamdjuri)
ta‟dib adalah yang paling tepat sikap dan tata laku seseorang atau
digunakan untuk mengembangkan kelompok orang dalam usaha
pengertian pendidikan dalam Islam. mendewasakan manusia melalui upaya
Sedangkan istilah ta‟lim terlalu sempit pengajaran dan pelatihan14.
karena hanya menunjuk pengertian Adapun perempuan,
pengajaran.Adapun istilah tarbiyah sebagaimana halnya laki-laki, tentu
terlalu luas karena istilah ini juga mengharapkan untuk dapat menjadi
mencakup pengertian pendidikan untuk manusia yang berpendidikan.Karena
hewan10. Dijelaskan pula bahwa ta‟dib seperti telah dijelaskan pada pengertian
merupakan masdar kata kerja addaba pendidikan maupun pendidikan islami
yang berarti pendidikan11. sebelumnya, tujuannya adalah untuk
Adapun tujuan pendidikan islami menjadi hamba yang beribadah dengan
secara umum, para ahli pendidikan benar kepada Allah.Oleh sebab itu,
islami sepakat bahwa tujuan akhir semua sarana dan prasarana pendidikan
pendidikan Islami adalah manusia yang bagi laki-laki, tentu dapat juga
baik itu adalah manusia yang beribadah diperuntukkan bagi perempuan.
kepada Allah12. Pendidikan memiliki Tergantung pada apa dan bagaimana
akar kata “didik”, jika ditambah awalan materi pendidikan yang ingin diperoleh.
“me”, menjadi „mendidik”, artinya Di sini kita dapat melihat berbagai ayat
memelihara dan memberi latihan. dalam Al-Qur‟an tentang urgensi
Dalam memelihara dan memberi latihan pendidikan secara umum bagi laki-laki
diperlukan adanya ajaran, tuntunan, dan perempuan.Secara umum Islam
dan pimpinan mengenai akhlak dan tidak menghususkan seperti apa
kecerdasan pikiran13. Adapun pengertian pendidikan bagi para perempuan. Para
“pendidikan” ialah proses pengubahan ulama kebanyakan hanya memberikan
tuntunan berupa adab-adab dalam
10SyedMuhammad al-Naquib al-Attas,
Konsep Pendidikan dalam Islam. Diterjemahkan menuntut ilmu, pun secara umum baik
oleh Haidar Bagir, Bandung: Mizan, 1984, h. 52.
11 Lihad Ibid, h. 35-74. laki-laki maupun perempuan.Berbagai
12 Ahmad Tafsir, Ilmu Pendidikan Islami,
ayat dalam Al-Qur‟an menyampaikan
Bandung: Remaja Rosdakarya, 2013, cet II, h.
67.
13 Tim Penyusun Kamus Pusat 14 Tim Penyusun Kamus Pusat
Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Kamus Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Kamus
Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka,
2001, h. 232. 2001, h. 232.

307
Jurnal TAWAZUN Volume 8 No. 2 Juli – Desember 2015

pada kita tentang urgensi ilmu dan Ayat-ayat di atas secara umum
keutamaan para penuntut ilmu tanpa menjelaskan tentang keutamaan ilmu
membedakan antara laki-laki dan dan orang-orang berilmu tanpa
perempuan. Berikut beberapa di terkecuali baik laki-laki atau perempuan.
antaranya: Betapa jelas bahwa dalam hal
A) Ilmu adalah pondasi amal. pemberian pendidikan, Islam tidak
B) Dalam Al-Qur‟an Surah membedakan hak pendidikan bagi
Muhammad: 19: perempuan dan laki-laki.
“Maka ketahuilah, bahwa Seorang perempuan yang ingin
sesungguhnya tidak ada Ilah
menuntut ilmu, hendaknya
selain Allah dan mohonlah
ampun bagi dosamu dan bagi memperhatikan beberapa tuntunan
dosa orang-orang mukmin, laki-
berikut:
laki dan perempuan. Dan Allah
mengetahui tempat kamu Pertama, Ikhlas. Segala tindakan
berusaha dan tempat kamu
hendaknya di awali dengan niat yang
tinggal.”
C) Ilmu disetarakan dengan jihad. ikhlas. Terlebih jika seorang muslimah
D) Dalam Qur‟an Surah At-Taubah: hendak menntut ilmu. Maka ikhlas
122: adalah hal pertama yang harus ia
"Tidak sepatutnya bagi tanamkan. Sebab niat yang ikhlas akan
mukminin itu pergi semua ke
menjaga perempuan dari hal yang tidak
medan perang. Mengapa tidak
pergi dari tiap-tiap golongan di benar. Dalam sebuah riwayat hadits:
antara mereka beberapa orang
“Barangsiapa yang menuntut
untuk memperdalam
ilmu yangdipelajari hanya
pengetahuan mereka tentang
karena Allah, sedang ia tidak
agama dan untuk memberi
menuntutnya kecuali
peringatan kepada kaumnya
untukmendapatkan mata-benda
apabila mereka telah kembali
dunia, ia tidakakan
kepadanya, supaya mereka itu
mendapatkan bau sorga pada
dapat menjaga dirinya.”
hari kiamat".( HR: Ahmad, Abu
E) Ilmu menjadikan orang takut pada
Daud dan Ibnu Majah)
Allah
Kedua, Bersungguh-sungguh.
F) Dalam Surah Fathir: 28:
Kesungguhan membuat seseorang tidak
“Sesungguhnya yang takut pada
Allah di antara hamba- menyiak-nyiakan waktu, tenaga dan
hambaNya hanyalah ulama. fikiran. Kesungguhan dalam
Sesungguhnya Allah Maha
Perkasa lagi Maha Pengampun.” memperoleh pendidikan yang layak dan

308
Pendidikan Perempuan:...( Dewi Suriyani Djamdjuri)
baik akan memberi hasil yang sesuai tentang ilmu.Ilmu yang bermanfaat
harapan. hendaknya dipelajari dengan memberi
Ketiga, Menutup aurat secara prioritas terhadap ilmu yang paling
syar‟i. Jika seorang perempuan penting kemudian yang penting.Dalam
Muslimah hendak keluar rumah baik konsep Islam, ilmu yang terpenting
dalam rangka belajar maupun yang lain adalah bagaimana seorang hamba
maka hendaknya ia menutup auratnya. mengenal Allah sebagai Rabbnya,
Hal ini telah diperintahkan oleh Allah Muhammad sebagai Nabinya dan Islam
Ta‟ala dalam Al-Qur‟an Surah An-Nur: sebagai agamanya.Kemudian dapat
31 dan Al-Ahzab: 59. dilanjutkan dengan ilmu-ilmu apapun
Keempat, Menjaga akhlak dan yang sesuai dengan kodratnya sebagai
pergaulan. Hendaknya perempuan perempuan. Untuk mengembangkan
memilih teman dalam bergaul. Teman potensinya lebih jauh, tidak mengapa
yang baik akan memberi pengaruh yang seorang perempuan juga mempelajari
baik baginya, sebaliknya teman yang ilmu-ilmu sains, selama ilmu itu dapat
buruk justru dapat menjerumukan kea memberi manfaat bagi dirinya dan
rah yang tidak diharapkan. Termasuk di orang lain.
antaranya adalah menjaga batasan
C. Penutup
pergaulan dengan lawan jenis.
Sebagai makhluk yang diciptakan
Sebenarnya masih banyak
Allah Sang Maha Pencipta, antara laki-
tuntunan Islam terhadap perempuan
laki dan perempuan tentu memiliki
yang hendak belajar. Namun makalah
fungsi dan peran masing-masing. Di
singkat ini hanya mengangkat beberapa
antara peran tersebut ada yang
di antaranya saja.
keduanya dapat dilakukan tanpa
Hal-hal apa saja yang sebaiknya
dipengaruhi perbedaan gender namun
menjadi prioritas bagi perempuan untuk
ada yang tidak. Mengeneralisir gender
di pelajari? Ibnu Rajab menyebutkan:
tanpa batasan tentu bertentangan
Ilmu yang bermanfaat15. Dalam bukunya
dengan ajaran Islam itu sendiri.
beliau banyak memberi penjelasan
Walaupun Islam memandang
perempuan adalah sama dengan laki-
Ibn Rajab Al-Hambali, The Excellence
15

of Knowledge, , Birmingham: Darussunnah laki dari segi kemanusiannya, haknya,


Publisher, Kalamullah.com, ebook, p. 16.

309
Jurnal TAWAZUN Volume 8 No. 2 Juli – Desember 2015

kewajibannya maupun kedudukannya terhadap laki-laki maupun perempuan.


sertayang dapat membedakan antara Namun demikian secara kodrati,
laki-laki dan perempuan hanyalah perempuan yang diberi perbedaan fisik
ketakwaannya, namun ada di antara dari lelaki. Tentu memiliki fungsi yang
peran dan fungsi tersebut yang tidak tidak selalu sama denga laki-laki.
dapat saling dipertukarkan. Dengan demikian, pendidikan secara
Dalam hal pendidikan, secara khusus misalnya untuk menjadi seorang
umum Islam tidak mengkhususkan ibu, menjadi pendidikan mutlak yang
seperti apa pendidikan bagi para harus dimiliki perempuan. Sebagai ibu
perempuan. Perempuan boleh saja tentulah perempuan harus belajar atau
menjadi ahli dalam berbagai bidang mendapat pendidikan bagaimana mulai
ilmu pengetahuan dan sains.Semisal dari mempersiapkan kehamilan,
untuk menjadi ahli ekonomi, politik, kelahiran, hingga merawat bayinya
sosial pemerintahan, kesehatan, kelak. Lebih lanjut perempuan dan laki-
astronomi, zoology dan lainnya. laki dalam rumah tangga tentu dapat
Demikian juga secara spesifik bersama bersinergi membimbing dan
perempuan dapat menjadi ahli dalam mendidik buah hati mereka. Ini adalah
bidang agama, seperti ahli fiqh, ahli hal yang kodrati yang tidak mungkin
hadits, dan sebagainya. Perhatian ulama digantikan perannya oleh laki-laki.
adalah pada pemberian rambu-rambu,
adab-adab dalam menuntut ilmu, pun
demikian juga berlaku secara umum baik

310
Pendidikan Perempuan:...( Dewi Suriyani Djamdjuri)
DAFTAR PUSTAKA

Al-Attas, Syed Muhammad al-Naquib, 1984, Konsep Pendidikan dalam Islam.


Diterjemahkan oleh Haidar Bagir, Bandung: Mizan.

Al-Bari, Haya Binti Mubarak, 1997, Mausu‟at al-Mar‟ah al-Muslimah. Alih bahasa:
Amir Hamzah Fachruddin. Jakarta: Darul Falah. Cet. I.

Al-Kurdi, Ahmad al-Hajji, 1995, Ahkam al-Mar‟ah fi al-Fiqh al-Islamiy.Alih bahasa:


Moh.Zuhri dan Ahmad Qorib. Semarang: Dina Utama. Cet. I.

Echols, John M. dan Hassan Shadily, 1983, Kamus Inggris Indonesia. Jakarta:
Gramedia. Cet. XII.

Fakih, Mansour, 1997, Analisis Gender dan Transportasi Sosial, Yogyakarta: Pustaka
Pelajar.

King Abdul Aziz University, 1997,First World Conferse on Muslim Education


Reccomendations, Jeddah & Mecca Al-Munawarah: King Abdul Aziz University.

Macdonald, Mandy, dkk, 1999, Gender dan Perubahan Organisasi: Menjembatani


Kesenjangan antara Kebijakan dan Praktik.Alih bahsa: Omi Intan Naomi.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Rajab, Ibn Al-Hambali, The Excellence of Knowledge, , Birmingham: Darussunnah


Publisher,Kalamullah.com, ebook.

Shaikh, N.M., 1991, Woman in Muslim Society. New Delhi: Kitab Bhavan. Cet. I.

Tafsir, Ahmad, 2013, Ilmu Pendidikan Islami, Bandung: Remaja Rosdakarya, Cet. II.

Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, 2001, Kamus
Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka.

Umar, Nasaruddin, 1999,Kodrat Perempuan dalam Islam, Jakarta: Lembaga Kajian


Agama dan Gender.

311
Jurnal TAWAZUN Volume 8 No. 2 Juli – Desember 2015

312

Anda mungkin juga menyukai