Anda di halaman 1dari 8

ANOVA DUA

FAKTOR
ESKA PERDANA (9906920014)
ANITA DEWI EKAWATI (9906920016)
Pengertian Anova Dua Arah
Di dalam workbook HELM 4.4 (2006) Dijelaskan Bahwa The two-away ANOVA deals with the
case where there are two factors.

Menurut Artaya (2018) ANOVA dua arah membandingkan perbedaan rata-rata antara kelompok
yang telah dibagi pada dua variabel independen yang selanjutnya disebut faktor. Anda perlu
memiliki dua variabel independen berskala data kategorik dan satu variabel terikat berskala data
kuantitatif
◦ Menurut Mattjik dan Sumertajaya dalam Hartati et al (2013), asumsi –asumsi yang digunakan dalam anova adalah :
◦ 1.Galat percobaan menyebar secara normal
◦ 2.Galat percobaan memiliki keragaman yang sama
◦ 3.Galat percobaan adalah bebas4.Pengaruh aditif
Pada anova dua factor dikenal beberapa istilah:

1. Faktor
Merupakan variabel independen yang akan diteliti. Dalam anova dua faktor, faktor terbagi dalam beberapa level/tingkatan.
2. Level faktor
◦ Merupakan tingkatan dalam suatu faktor. Misal kita ingin meneliti pengaruh suatu model pembelajaran kooperatif, maka
model pembelajaran kooperatif tersebut merupakan faktor, sedangkan macam dari model kooperatif seperti jigsaw, STAD,
TGT merupakan level faktor.
Misalnya suatu penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh metode pebelajaran dan waku belajar terhadap hasil belajar siswa, maka desainnya bisa
digambarkan sebagai berikut:

Dengan,
B1 : metode ceramah
B2 : metode diskusi
B3 : metode demonstrasi
A1 : waktu belajar pagi
A2 : waktu belajar sore
ASUMSI DALAM ANOVA
1. Asumsi Normalitas

2. Asumsi Kesamaan Variansi


PROSEDUR PENGUJIAN HIPOTESIS
Dalam ketiga model tersebut, prosedur umum dalam pengujian hipotesis yang
digunakan dalam anova dua faktor adalah sebagai berikut:
1. Merumuskan hipotesis statistic
2. Menentukan taraf signifikansi
3. Menentukan statistic uji
4. Menentukan kriteria keputusan
5. Melakukan perhitungan
6. Membuat kesimpulan
MODEL ANOVA DUA FAKTOR
1. Model Efek Tetap (FF)
Model Efek tetap digunakan jika jumlah level factor dari factor pertama maupun kedua yang diamati merupakan keseluruhan
jumlah level factor yang ingin diteliti
2. Model Efek Random (RR)
Model efek random digunakan jika level factor dari factor pertama yang diamati merupakan hasil pengambilan acak dari
keseluruhan level factor pertama yang ingin diteliti. Begitu pula dengan level factor yang kedua.
3. Model Efek Campuran (RF atu FR)
Model efek campuran diguna kan jika level factor dari salah satu factor yang diamati merupakan hasil pengambilan acak dari
keseluruhan level factor yang ingin diteliti tersebut sedangkan factor yang lain merupakan keseluruhan jumlah level factor yang
ingin diteliti. Dalam model ini terdapat dua model yaitu
fixed-random (FR) dan random-fixed (RF)

Anda mungkin juga menyukai