Anda di halaman 1dari 11

TINGKAT PENGETAHUAN DAN PERILAKU IBU-IBU PEMBINAAN

KESEJAHTERAHAN KELUARGA DESA ADAT LEGIAN TENTANG


PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI

Ni Ketut Hanny Puspita1 dan Putu Anda Tusta Adiputra2


1
Jurusan Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran Universitas Udayana
2
Bagian Bedah FK Unud/RSUP Sanglah Denpasar

ABSTRAK
Latar belakang : Kanker payudara merupakan kanker dengan diagnosis terbanyak pada
wanita di dunia. Angka kematian yang tinggi erat dikaitkan dengan kurangnya
kesadaran masyarakat terhadap kanker payudara, tidak adanya program skrining yang
terorganisir, presentasi kanker payudara yang muncul secara perlahan, dan kurangnya
pilihan pengobatan yang efektif dan mudah di akses sehingga menyebabkan
terlambatnya deteksi dini pada kanker payudara. Salah satu cara yang dapat digunakan
untuk meningkatkan kesadaran masyarakat adalah dengan melakukan Pemeriksaan
Payudara Sendiri (Sadari). Sadari penting untuk diketahui dan diterapkan oleh semua
orang, terutama pada wanita.
Metode : Penelitian dilakukan di Desa Adat Legian pada bulan Desember 2013
terhadap 240 orang dengan rancangan cross-sectional study. Pengumpulan
menggunakan kuesioner yang dibagikan kepada responden Ibu-ibu yang tergabung
dalam Pembinaan Kesejahterahan Keluarga (PKK) di Desa Adat Legian, serta dari
informasi yang terkait dengan masalah yang akan diteliti yang didapat melalui text
book, jurnal hasil penelitian yang diterbitkan, internet, serta kebijakan-kebijakan yang
telah ada. Data hasil penelitian ditampilkan secara deskriptif.
Hasil : Sebanyak 23 orang (9.6%) Ibu-ibu PKK di Desa Adat Legian berpengetahuan
baik, 166 orang (59.2%) berpengetahuan cukup dan 51 orang (21.3%) berpengetahuan
kurang tentang Sadari. Sebanyak 119 orang (49.6%) melakukan Sadari dengan sesuai
dan 121 orang (50.4%) dari Ibu-ibu PKK Desa Adat Legian melakukan Sadari dengan
tidak sesuai.
Simpulan : Tingkat pengetahuan Ibu-ibu PKK Desa Adat Legian tentang Sadari
tergolong cukup (59.2%), namun sebagian dari Ibu-ibu PKK Desa Adat Legian masih
memiliki perilaku yang tidak sesuai (50.4%) mengenai Pemeriksaan Payudara Sendiri
(Sadari).

Kata Kunci: pengetahuan, perilaku, pemeriksaan payudara sendiri (sadari)


THE LEVEL OF KNOWLEDGE AND BEHAVIOR OF MOTHERS WHO ARE
MEMBERS OF THE FAMILY WELFARE GUIDANCE IN LEGIAN VILLAGE
ABOUT BREAST SELF EXAMINATION

ABSTRACT
Background: Breast cancer is the most diagnosed cancer in women in the world. High
mortality rate are closely linked to lack of public awareness of breast cancer, absence of
an organized screening programs, slowly emerging presentation of breast cancer, and
lack of effective treatment options. All of those factors lead to delays in early detection
of breast cancer. One of the ways that can be used to increase public awareness is by
Breast Self Examination (BSE). BSE is important thing to known and hopefully can be
applied by everyone, especially women.
Method: The study was conducted at Legian Village in December 2013 to 240 people
with a cross-sectional study. Data collection is by using questionnaires which are
distributed to the respondents whom are mothers who are members of The Family
Welfare Guidance in Legian Village, and also the information that related to the issues
are obtained through text book, published journal research, information from internet, as
well as the policies that had been stated. Research data were displayed as descriptive
data.
Results: A total of 23 persons (9.6%) mothers who are members of The Family Welfare
Guidance in Legian Village are well knowledgeable, 166 people (59.2%)
knowledgeable enough and 51 people (21.3%) are less knowledgeable about BSE. A
total of 119 people (49.6%) do BSE appropriately and 121 people (50.4%) of the
mothers who are members of The Family Welfare Guidance in Legian Village do not do
BSE appropriately.
Conclusion: The knowledge level of mothers who are members of The Family Welfare
Guidance in Legian Village about BSE is knowledgeable enough (59.2%), but the
majority of mothers who are members of The Family Welfare Guidance in Legian
Village still have inappropriate behavior (50.4%) of the Breast Self Examination (BSE).
Keywords: knowledge, behavior, breast-self examination (BSE)
PENDAHULUAN 19%).5 Di Bali, tercatat sekitar 200
Kanker payudara adalah tumor ganas kasus kanker payudara yang datang ke
yang berasal dari sel-sel payudara. RS Sanglah setiap tahunnya.6
Tumor ganas adalah sekelompok sel-sel Kanker payudara pada
kanker yang dapat tumbuh menjadi umumnya tidak menimbulkan gejala
ataupun menginvasi jaringan sekitar, bila ukuran tumor kecil dan sebagian
serta dapat pula menyebar besar dapat diobati. Ketika kanker
(bermetastasis) ke daerah yang jauh dari payudara telah berkembang ke ukuran
1
tempatnya berasal. Kanker payudara yang dapat dirasakan, tanda fisik yang
merupakan kanker dengan diagnosis paling umum adalah benjolan yang
terbanyak pada wanita di dunia, hingga tidak terasa sakit. Tanda-tanda dan
mencapai 23% (1.38 juta) dari total gejala yang kurang umum antara lain:
kasus kanker baru dan 14% (458.400) nyeri payudara atau payudara terasa
dari total kematian pada tahun 2008. berat, perubahan yang persisten pada
Sekitar setengah dari kasus kanker payudara, seperti bengkak, penebalan,
payudara serta 60% kematian oleh atau kemerahan pada kulit payudara,
karena kanker ini terjadi di negara serta kelainan puting seperti keluar
berkembang.2 Penyakit ini terjadi cairan abnormal (terutama darah), erosi,
hampir seluruhnya pada wanita, tetapi inversi, atau putting terasa lembut.7
dapat juga terjadi pada pria. Kejadian Angka kematian karena kanker
kanker payudara pada pria erat payudara akan tetap tinggi kecuali jika
kaitannya dengan usia. 66% kanker penanganan medis dan program
pada pria terjadi di atas usia 65 tahun.3 skrining ditingkatkan. Angka kematian
Di Asia Tenggara, kanker payudara pada negara-negara berkembang jauh
menduduki peringkat pertama (86.842 lebih besar dibandingkan dengan
kasus) dan kematian tertinggi (36.723 negara-negara maju. Hal ini dapat
kasus) pada wanita dibandingkan dikaitkan dengan kurangnya kesadaran
dengan kasus kanker lainnya.4 Di masyarakat terhadap kanker payudara,
Indonesia lebih dari 50% kasus yang tidak adanya program skrining yang
datang ke rumah sakit berada pada terorganisir, presentasi kanker payudara
stadium lanjut (stadium I 2%, stadium II yang muncul secara perlahan, dan
16%, stadium IIIa 23%, dan stadium IV kurangnya pilihan pengobatan yang
efektif dan mudah di akses. Hal-hal Pemeriksaan Payudara Sendiri (Sadari).
tersebut menyebabkan terlambatnya Sadari direkomendasikan sebagai
deteksi dini pada kanker payudara. pendekatan umum untuk meningkatkan
Sebagai hasil dari terlambatnya deteksi kesadaran masyarakat terhadap
dini, kebanyakan pasien didiagnosis kesehatan payudara dan sehingga
dengan tegak setelah kanker payudara berpotensi untuk mendekteksi dini
berada pada stadium lanjut dan telah kelainan apapun yang terjadi pada
8
bermetastasis ke organ lainnya. payudara.10 Wanita harus mengenal
Deteksi dini kanker payudara bagaimana payudara mereka dan dapat
bervariasi tergantung pada usia wanita. merasakan serta melaporkan setiap
Beberapa cara deteksi dini kanker perubahan yang terjadi pada payudara
payudara adalah pemeriksaan payudara kepada tenaga kesehatan segera setelah
secara klinis dan mammografi, serta perubahan ditemukan.9 Faktor yang
Magnetic Resonance Imaging (MRI) meningkatkan resiko seseorang terkena
untuk wanita yang beresiko tinggi.7 kanker payudara antara lain jenis
Kanker payudara yang ditemukan ketika kelamin, umur, riwayat keluarga,
telah menimbulkan gejala cenderung kondisi payudara, riwayat menstrual
lebih besar telah bermetastasis ke luar dan reproduksi, hormon endogen dan
payudara. Sebaliknya, kanker payudara eksogen, gaya hidup dan ukuran tubuh,
yang ditemukan ketika tes skrining riwayat kesehatan, paparan lingkungan,
cenderung lebih kecil dan masih stress psikologis.11
terbatas pada payudara. Ukuran dari Di Bali, wanita yang telah
kanker payudara dan seberapa jauh ia menikah akan bergabung ke dalam
telah menyebar adalah beberapa faktor kelompok PKK (Pembinaan
yang paling penting dalam memprediksi Kesejahterahan Keluarga), dimana
9
prognosis pasien dengan penyakit ini. kelompok PKK memiliki 10 Program
Oleh karena itu, kesadaran terhadap Pokok PKK dalam upaya meningkatkan
kanker payudara sangat penting untuk kesejahterahan keluarga. Program PKK
dapat mendeteksi dini kanker payudara. yang ke-7 adalah kesehatan, dimana di
Salah satu cara yang dapat digunakan sini ibu-ibu PKK dapat dimanfaat
untuk meningkatkan kesadaran sebagai sarana untuk menyebarluaskan
masyarakat adalah dengan melakukan informasi tentang kanker payudara dan
tentunya Sadari untuk meningkatkan BAHAN DAN METODE
kesadaran masyarakat tentang kanker Data dalam penelitian ini berupa
payudara. Di samping itu, seluruh data primer dan sekunder. Metode
anggota PKK adalah wanita, sehingga pengumpulan data primer yang
merupakan subyek sekaligus kandidat digunakan dalam penelitian ini adalah
yang sangat tepat untuk tahu dan dengan menggunakan kuesioner sebagai
melakukan Sadari secara rutin, serta alat pengumpulan data. Data sekunder
menyebarluaskan informasi ke didapatkan dari studi pustaka atau teori
masyarakat. Namun untuk sadar akan yang ada kaitannya dengan masalah
payudara sendiri serta menyebarluaskan yang akan diteliti. Informasi yang
edukasi dan informasi ke masyarakat, terkait dengan masalah yang akan
Ibu-ibu PKK terlebih dahulu harus tahu diteliti didapat melalui text book, jurnal
dan mampu untuk melakukan sadari. hasil penelitian yang diterbitkan,
Berdasarkan latar belakang di internet, serta kebijakan-kebijakan yang
atas, maka penulis mengusulkan telah ada. Jenis data yang dikumpulkan
pelaksanaan penelitian mengenai adalah identitas responden berupa
tingkat pengetahuan serta perilaku nama, usia, serta tingkat pendidikan
pemeriksaan payudara sendiri (Sadari) terakhir, dan juga jawaban hasil
pada Ibu-ibu PKK Desa Adat Legian, kuesioner yang telah diisi oleh
Kuta. Penelitian ini merupakan langkah responden. Pengumpulan data
awal dalam pengambilan kebijakan dilaksanakan di Desa Adat Legian pada
terkait peningkatan kesadaran tanggal 8 – 20 Desember 2013 di
masyarakat terhadap kanker payudara di masing-masing banjar di Desa Adat
Bali. Ditambah lagi penelitian ini Legian. Total jumlah populasi Ibu-ibu
sejalan dengan Keputusan Menteri PKK yang tercatat di sumber data
Kesehatan no. 796 tahun 2010 tentang sebanyak 595 orang. Dari hasil
Pedoman Klinis Kanker Payudara dan perhitungan sampel didapatkan jumlah
Kanker Leher Rahim yang menyatakan sampel sebanyak 240 orang.
pemeriksaan payudara sendiri (Sadari)
sebagai program rutin untuk ANALISIS DATA
meningkatkan kesadaran terhadap Setelah data yang diperlukan
12
kanker payudara. terkumpul, dilakukan pengolahan data
dengan menggunakan program diperoleh hasil baik sebanyak 133 orang
komputer berupa IBM SPSS Statistic 20. (55.4%), cukup 29 orang (12.1%), dan
Analisis data yang digunakan adalah kurang 78 orang (32.5%). Begitu pula
analisis data deskriptif argumentatif. untuk pengetahuan mengenai usia
Dengan menganalisis rumusan masalah, melakukan Sadari didapatkan hasil yang
tujuan penelitian, dan pembahasan yang hampir serupa yaitu hasil baik sebanyak
dihubungkan untuk menarik kesimpulan 133 orang (55.4%), cukup 34 orang
umum. (14.2%), dan kurang 73 orang (30.4%).
Untuk pengetahuan mengenai waktu
HASIL melakukan Sadari diperoleh hasil baik
Berdasarkan komponen tingkat sebanyak 182 orang (75.8%), cukup 38
pengetahuan responden diperoleh hasil orang (15.8%), dan kurang 20 orang
responden yang memiliki tingkat (8.3%). Sedangkan hasil yang berbeda
pengetahuan mengenai pengertian ditunjukkan pada pengetahuan
Sadari yang tergolong baik sebesar mengenai langkah Sadari dimana hasil
sebanyak 131 orang (54.6%), cukup baik sebanyak 53 orang (22.1%), cukup
sebanyak 30 orang (12.5%), dan kurang 29 orang (12.1%), dan kurang 158
sebanyak 79 orang (32.9%). Untuk orang (65.8%).
pengetahuan mengenai manfaat Sadari

Tabel 1. Distribusi Frekuensi Komponen Pengetahuan Sadari


Baik Cukup Kurang Jumlah
Subvariabel
f % f % f % f %
Pengertian Sadari 131 54.6 30 12.5 79 32.9 240 100
Manfaat Sadari 133 55.4 29 12.1 78 32.5 240 100
Usia Melakukan
133 55.4 34 14.2 73 30.4 240 100
Sadari
Waktu Melakukan
182 75.8 38 15.8 20 8.3 240 100
Sadari
Langkah Sadari 53 22.1 29 12.1 158 65.8 240 100
Grafik 1. Persentase Tingkat Pengetahuan Tentang Sadari Berdasarkan Komponen
Pengetahuan

Berdasarkan komponen tingkat sebanyak 116 orang (48.3%),


perilaku responden diperoleh hasil sedangkan perilaku tidak sesuai
responden yang memiliki aktivitas sebanyak 124 orang (51.7%). Dari
Sadari yang sesuai sebanyak 112 orang komponen langkah Sadari diperoleh
(46.7%), sedangkan perilaku tidak hasil perilaku sesuai sebanyak 113
sesuai sebanyak 128 orang (53.3%). orang (47.1%), sedangkan perilaku
Sementara untuk komponen tujuan serta tidak sesuai sebanyak 127 orang
waktu melakukan Sadari didapatkan (52.9%).
hasil yang sama yaitu perilaku sesuai

Tabel 2. Distribusi Frekuensi Komponen Perilaku Sadari


Sesuai Tidak Sesuai Jumlah
Subvariabel
f % f % f %
Aktivitas Sadari 112 46.7 128 53.3 240 100
Tujuan Melakukan Sadari 116 48.3 124 51.7 240 100
Waktu Melakukan Sadari 116 48.3 124 51.7 240 100
Langkah Sadari 113 47.1 127 52.9 240 100
Grafik 2. Persentase Tingkat Perilaku Sadari Berdasarkan Komponen Perilaku

DISKUSI Berdasarkan komponen


1. Tingkat Pengetahuan Ibu-ibu PKK pengetahuan yang dinilai dalam
Desa Adat Legian tentang kuesioner penelitian, masih terdapat
Pemeriksaan Payudara Sendiri tingkat pengetahuan Sadari yang kurang
(Sadari) pada Ibu-ibu PKK, yaitu pada
Berdasarkan hasil penelitian komponen pengertian Sadari (32.9%),
diperoleh lebih dari setengah (59.2%) manfaat Sadari (32.5%), usia
Ibu-ibu PKK di Desa Adat Legian melakukan Sadari (30.4), waktu
tergolong berpengetahuan cukup (166 melakukan Sadari (8.3%), dan langkah
orang) tentang Sadari, hanya sedikit Sadari (65.8%). Hal ini dapat
(9.6%) yang tergolong baik (23 orang), disebabkan diantaranya karena setiap
dan 21.3% kurang (51 orang). Tingkat individu berbeda dalam memproses
pengetahuan masing-masing orang pengetahuan mulai dari mengingat,
berbeda, dipengaruhi oleh pengalaman memahami, selanjutnya mampu
13
serta ingatan seseorang , dimana melanjutkan, menjabarkan dan mampu
menurut Notoatmodjo (2005), untuk menilai dari suatu objek atau
pengetahuan adalah hasil dari stimulus tertentu.14 Menurut Mubarock
penginderaan seseorang yang diperoleh (2007) pengetahuan seseorang juga
melalui indera pengelihatan, dipengaruhi oleh beberapa faktor,
pendengaran, penciuman, rasa, serta seperti pendidikan, pekerjaan, usia,
14
raba. Pengetahuan adalah kesan minat, pengalaman, kebudayaan
dimana merupakan hasil dari mengingat lingkungan sekitar, dan kemudahan
kembali penginderaan yang pernah memperoleh informasi.15 Namun perlu
diperoleh seseorang.15 dilakukan penelitian lebih lanjut
mengenai pengaruh masing-masing meyakinkan seseorang seperti media
faktor tersebut terhadap tingkat massa dan nasehat atau anjuran dari
pengetahuan seseorang. keluarga maupun teman.16 Menurut
Green (2000), perilaku seseorang
2. Tingkat Perilaku Ibu-ibu PKK dipengaruhi oleh 3 faktor, yaitu: (1)
Desa Adat Legian tentang Faktor predisposisi seperti pengetahuan,
Pemeriksaan Payudara Sendiri kepercayaan, tradisi, nilai, sikap, serta
(Sadari) demografi, (2) Faktor Pemungkin
Hasil penelitian menunjukkan seperti informasi dan ketersediaan
bahwa secara umum setengah (50.4%) pelayananan kesehatan, (3) Faktor
dari Ibu-ibu PKK Desa Adat Legian penguat keinginan yang dapat
melakukan Sadari dengan tidak sesuai mempengaruhi seseorang seperti
(121 orang). Dimana komponen keluarga, panutan, tenaga kesehatan,
perilaku yang diteliti menunjukkan serta tokoh masyarakat.17 Untuk itu
ketidaksesuaian perilaku pada setengah perlu dilakukan pendekatan secara
dari responden dalam melakukan Sadari komperhensif kepada masyarakat untuk
pada semua komponen yang meliputi; meningkatkan kesadaran masyarakat
aktivitas Sadari (53.3%), tujuan Sadari tentang kanker payudara, baik dari segi
(51.7%), waktu melakukan Sadari pengetahuan maupun faktor-faktor lain
(51.7%), dan langkah Sadari (52.9%). yang mempengaruhi perilaku, sehingga
Menurut teori Health Belief Model, diharapkan dapat membantu mendeteksi
kegagalan individu untuk menerima dini kejadian kanker payudara.
serta menerapkan pengetahuan baik
mengenai usaha-usaha meningkatkan SIMPULAN
kesadaran, pencegahan, serta Tingkat pengetahuan Ibu-ibu
pengobatan terhadap suatu penyakit PKK di Desa Adat Legian secara umum
dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu; terbilang cukup (59.2%), namun
(1) Kerentanan yang dirasakan terhadap sebagian Ibu-ibu PKK Desa Adat
penyakit tersebut, (2) Keseriusan Legian tidak melakukan Sadari dengan
penyakit yang dirasakan, (3) Manfaat sesuai (50.4%). Hal ini dipengaruhi oleh
dan rintangan yang dirasakan, serta (4) faktor-faktor pendorong yang
Isyarat atau tanda-tanda untuk cenderung lemah ataupun belum
dirasakan/dialami seseorang sehingga Indonesia. Bul Penelit Kesehat.
belum adanya kecenderungan untuk 2011;39(4):190 – 204.
berperilaku yang sesuai. 6. Bali Post. Kanker payudara di Bali
200 kasus baru per Tahun. 2012.
DAFTAR PUSTAKA [diakses 1 Februari 2014]. Diunduh
1. American Cancer Society. Breast dari:
cancer. Atlanta: American Cancer http://www.balipost.co.id/mediadeta
Society, Inc. 2013. il.php?module=detailberita&kid=10
2. Jemal A, Bray F, Melissa, Ferlay J, &id=64902
Ward E, Forman D. Global cancer 7. American Cancer Society. Breast
statistics. CA Cancer J Clin. cancer fact & figures 2013-2014.
2011;61:69-90. Atlanta: American Cancer Society,
3. Cancer Research UK. Breast cancer Inc. 2013.
incidence statistics. London: Cancer 8. Sambanje MN, Mafuvadze B.
Research UK. 2012. [diakses 1 Breast cancer knowledge and
Februari 2014]. Diunduh dari: awareness among university
http://www.cancerresearchuk.org/ca students in Angola. Pan African
ncer- Medical Journal. 2012;11:70.
info/cancerstats/types/breast/inciden 9. American Cancer Society. Breast
ce/uk-breast-cancer-incidence- cancer: early detection. Atlanta:
statistics American Cancer Society, Inc.
4. Kimman M, Norman R, Jan S, 2013.
Kingston D, Woodward M. The 10. Suh MA, Atashili J, Fuh EA, Eta
burden of cancer in member VA. Breast Self-Examination and
countries of the association of breast cancer awareness in women
southeast asian nations (ASEAN). in developing countries: a survey of
Asian Pacific J Cancer Prev. women in Buea, Cameroon. BMC
2012;13:411-420. Research Notes. 2012;5:627.
5. Oemiati R, Rahajeng E, Kristanto 11. National Breast and Ovarian Cancer
AY. Prevalensi tumor dan beberapa Centre. Breast cancer risk factors: a
faktor yang mempengaruhinya di review of the evidence. National
Breast and Ovarian Cancer Centre, mengajar dalam pendidikan.
Surry Hills, NSW, 2009;9-13 Yogyakarta: Graha Ilmu. 2007.
12. Menkes RI. Keputusan menteri 16. Arvianti K. Hubungan pengetahuan
kesehatan republik Indonesia nomer dan sikap dengan gaya hidup sehat
796 tentang pedoman teknis mahasiswa S1 peminatan promosi
pengendalian kanker payudara dan kesehatan fakultas kesehatan
kanker leher rahim. 2010. masyarakat universitas Indonesia
13. Nugrahini DS, Anna A, tahun 2009. FKM UI. 2009.
Emaliyawati E. Hubungan tingkat 17. Linggasari. Faktor – faktor yang
pengetahuan dengan perilaku sadari mempengaruhi perilaku terhadap
pada mahasiswa fakultas ilmu penggunaan alat pelindung diri di
keperawatan universitas departemen engineering pt indah
padjadjaran. FIK Universitas kiat pulp & paper tbk tanggerang
Padjadjaran. 2011. tahun 2008. FKM UI. 2008.
14. Notoatmodjo. Metodologi penelitian
kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.
2005.
15. Mubarok. Promosi kesehatan
sebuah pengantar proses belajar

Anda mungkin juga menyukai