DISUSUN OLEH :
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS NUSA CENDANA
KUPANG
2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha-Esa, karena atas segala
limpahan Rahmat-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini tepat
pada waktu yang telah ditentukan. Penulis mengucapkan terimakasih kepada teman-teman
yang telah memberikan solusi dalam penyusunan makalah ini, sehingga dapat diselesaikan
dengan baik.
Makalah ini penulis akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang penulis
miliki sangat kurang. Oleh karena itu penulis harapkan kepada para pembaca untuk
memberikan masukan-masukan maupun saran yang bersifat membangun untuk kesempurnaan
makalah ini.
Akhir kata, penulis sampaikan terimakasih kepada semua pihak yang telah berperan
dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir.Semoga berkat dari Tuhan yang Maha-
Esa senantiasa memberkati segala usaha kita.
Kupang,maret 2021
penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
1.2 RUMUSAN MASALAH
1.3 TUJUAN
BAB II PEMBAHASAN
A. KEWAJIBAN LANCAR,PROVISI DAN KONTIJENSI
B. KEWAJIBAN TIDAK LANCAR
C. EKUITAS
D. SEKURITAS DILUTIF
E. INVESTASI
Latar Belakang
PT Bank Capital Indonesia Tbk (Bank Capital) merupakan salah satu lembaga
Keuangan di Indonesia yang menjalankan kegiatan usaha di bidang perbankan. Sejak tahun
2007 PT Bank Capital Indonesia Tbk telah mencatatkan sahamnya di Pasar Modal, dan hingga
saat ini Bank Capital telah memiliki 82 Jaringan Kantor Operasional yang tersebar di wilayah
Jakarta, Tangerang, Bekasi, Bandung, Surabaya, Solo, dan Kupang.
PT Bank Capital Indonesia Tbk ("Bank") didirikan berdasarkan Akta Pendirian No. 139
tanggal 20 April 1989 yang kemudian diubah dengan Akta Perubahan No. 58 tanggal 3 Mei
1989, keduanya dibuat di hadapan Siti Pertiwi Henny Shidki, S.H., Notaris di Jakarta dengan
nama PT Bank Credit Lyonnais Indonesia. Nama Bank telah diubah menjadi PT Bank Capital
Indonesia berdasarkan Akta No. 1 tanggal 1 September 2004 dari Sri Hasmiarti,S.H.,
Notaris di Jakarta.
Dalam menghadapi persaingan yang terjadi di tahun 202 ini, Bank Capital tetap akan fokus
pada perkembangan teknologi digital yang saat ini sangat berkembang dimana perkembangan ini
akan berpengaruh pada perilaku konsumen dalam bertransaksi dan tentunya akan mendorong
pertumbuhan E-Commerce. Bank juga memperkuat manajemen risiko dan compliance yang
terintegrasi. Dengan fasilitas teknologi memadai serta dukungan SDM berkualitas, Bank Capital
optimis dapat meraih pertumbuhan yang lebih baik melalui fondasi digital yang kuat.
Rumusan Masalah
Bagaiman penyajian dan pengungkapan serta analisis dari akun kewjiban lancar, provisi
dan kontijensi, kewajiban tidak lancar, ekuitas, sekuritas dilutif, investasi?
Tujuan
Untuk mengetahui penyajian dan pengungkapan serta analisis dari akun kewjiban lancar,
provisi dan kontijensi, kewajiban tidak lancar, ekuitas, sekuritas dilutif, investasi?
BAB II PEMBAHASAN
Berikut merupakan contoh laporan keuangan kewajiban lancar dari PT Bank Capital
Indonesia Tbk.
a. Liabilitas Segera
Liabilitas segera dicatat pada saat timbulnya liabilitas atau diterima perintah dari pemberi
amanat,baik dari masyarakat maupun dari bank lain. Liabilitas segera disajikan sebesar jumlah
yang terutang oleh Bank dan diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada
biaya perolehan diamortisasi. Kebijakan akuntansi untuk liabilitas keuangan yang diukur pada
biaya perolehan diamortisasi.
b. Simpanan Nasabah
Giro merupakan dana nasabah yang dapat digunakan sebagai alat pembayaran dan
penarikannya dapat dilakukan setiap saat melalui cek, atau dengan cara pemindahbukuan
dengan bilyet giro atau sarana perintah pembayaran lainnya. Tabungan merupakan dana
nasabah yang bisa ditarik setiap saat berdasarkan persyaratan tertentu yang disepakati bersama.
Simpanan dari bank lain terdiri dari liabilitas terhadap bank lain, dalam bentuk giro,
deposito berjangka dan interbank call money. Pada saat pengakuan awal simpanan dari bank
lain diukur sebesar nilai wajar dikurangi dengan biaya transaksi yang dapat diatribusikan
secara langsung dan selanjutnya diukur sebesar biaya perolehan yang diamortisasi
menggunakan metode suku bunga efektif
d. Kewajiban Akseptasi
Kewajiban Akseptasi adalah hutang bank penerbit letter of credit kepada bank lain
(Advising bank/pembayar L/C) yang timbul sebagai akibat pembayaran wesel atau Surat Kredit
Berdokumen (SKBDN) berjangka kepada penjual atau eksportir oleh advising bank.Tagihan
akseptasi diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang. Liabilitas akseptasi
dikalsifikasikan sebagai liabilitas keuangan lainnya. Tagihan dan liabilitas akseptasi dinyatakan
sebesar biaya perolehan diamortisasi. Tagihan akseptasi disajikan setelah dikurangi cadangan
kerugian penurunan nilai.
e. Efek-Efek yang Dijual
Adalah penanaman dana dalam bentuk pembelian efek dimana si penjual berjanji akan
membeli kembali dengan harga yang telah disepakati. Efek yang dijual dengan janji beli
kembali diakui sebagai kewajiban dan efek yang diserahkan tetap diakui sebagai persediaan
portofolio efek. Selisih antara harga jual dan harga beli kembali diakui sebagai beban bunga.
Repo atau Repurchase Agreement adalah transaksi penjualan surat berharga dengan janji untuk
dibeli kembali. Surat berharga tersebut tetap dicatat sebagai aset dalam portofolio si penjual,
sedangkan janji untuk membeli kembali dicatat sebagai sebagai kewajiban penjual.
f. Utang Pajak
Utang pajak merupakan pajak yang masih harus dibayar, termasuk sanksi administrasi
berupa bunga, denda atau kenaikan yang tercantum dalam surat ketetapan pajak atau surat
sejenisnya berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan. Utang pajak
timbul ketika perusahaan diharuskan memotong/memungut pajak orang lain, seperti: PPN atas
penjualan (PPN Keluaran), PPh Pasal 21 atas gaji karyawan, PPh Pasal 22, jika perusahaan
ditunjuk sebagai pemungut PPh Pasal 22, PPh Pasal 23, dan PPh Pasal 26.
2. Provisi
Bank menerapkan PSAK 57 (Revisi 2015) “Provisi, Liabilitas Kontinjensi dan Aset
Kontinjensi”. Provisi diakui jika Bank memiliki liabilitas kini (baik bersifat hukum maupun
bersifat konstruktif) yang akibat peristiwa masa lalu besar kemungkinannya penyelesaian
liabilitas tersebut mengakibatkan arus keluar sumber daya yang mengandung manfaat ekonomi
dan estimasi yang andal mengenai jumlah liabilitas tersebut dapat dibuat. Provisi ditelaah pada
setiap tanggal pelaporan dan disesuaikan untuk mencerminkan estimasi kini terbaik. Jika tidak
terdapat kemungkinan arus keluar sumber daya yang mengandung manfaat ekonomi untuk
menyelesaikan liabilitas tersebut, provisi. Berikut merupakan penyajian pendapatan provisi dan
komisi dari PT Bank Captal Indonesia Tbk.
Pendapatan Provisi dan Komisi 2017 2018 2019
Pendapatan provisi
Pendapatan provisi kredit 537 474 471
Pendapatan provisi bank garansi 857 1.158 401
Pendapatan komisi
Pendapatan komisi Asuransi - 33.577 79.946
Pendapatan komisi letter of credit 208 2.234 823
Pendapatan komisi bank garansi 34 348 556
(Kerugian)/ Pendapatan transaksi derivatif 3.679 (11.904) 447
Pendapatan komisi lainnya 1.368 1.092 204
JUMLAH 6.683 26.979 82.848
3. Kontijensi
Tidak terdapat komitmen dan kontinjensi dari pihak berelasi pada periode yang berakhir
pada tahun 2019 dan 2018. Klasifikasi kolektibilitas semua komitmen dan kontinjensi pada
tahun 2019 dan 2018 adalah lancar.
C. EKUITAS
Menurut Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) ekuitas adalah
hak residual atas aktiva perusahaan setelah dikurangi semua kewajiban. Secara umum, ekuitas
dapat didefinisikan sebagai besaran hak dari pemilik perusahaan pada harta perusahaan.
Berikut merupakan penyajian ekuitas dari PT Bank Capital Indonesia Tbk.
Ekuitas 31 Desember 31 Desember 31 Desember
2017 2018 2019
Modal saham – nilai nominal Rp 100 (nilai penuh) per
saham
Modal dasar – 28.000.000 saham pada tanggal
31 Desember 2017, 2018, dan 2019
Modal ditempatkan dan disetor masing – masing
7.039.500.962 saham pada 31 Desember 2017,
7.070.128.427 saham pada 31 Desember 2018,
dan 7.070.141.850 pada tahun 2019 703.950 707.013 707.014
Tambahan modal disetor – bersih 8.472 8.472 8.472
Keuntungan (kerugian) yang belum direalisasi atas
efek-efek dalam kelompok tersedia untuk dijual 10.265 (22.608) 11.271
Akumulasi atas kerugian aktuarial (2.651) (2.764) 149
Cadangan revaluasi 90.571 78.622 64.370
Saldo laba
Telah ditentukan penggunanya 45.811 51.311 56.811
Belum ditentukan penggunanya 551.968 664.917 689.553
JUMLAH EKUITAS 1.408.386 1.484.963 1.537.640
a. Modal Saham
Berdasarkan Akta No. 83 tanggal 24 Maret 2017 dari Eliwaty Tjitra, S.H., Notaris di
Jakarta, Modal ditempatkan dan disetor Bank meningkat menjadi 7.038.565.513 saham
sehubungan dengan Konversi Waran Seri II sebanyak 672.492 saham. Akta perubahan ini telah
disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Surat
Keputusan No. AHU-AH.01.03-0121801 tanggal 27 Maret 2017. Berdasarkan Akta No. 52
tanggal 19 Februari 2018 dari Eliwaty Tjitra, S.H., Notaris di Jakarta, modal dasar Bank
sampai dengan tanggal 2 Februari 2018 meningkat menjadi 7.040.274.962 saham sehubungan
dengan konversi Waran Seri III sebanyak 618.219 saham.
Akta perubahan ini telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia
Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No. AHU-AH.01.03-0081072 tanggal 25
Februari 2018. Berdasarkan Akta No 35 tanggal 20 Maret 2019 dari Eliwaty Tjitra, S.H.,
Notaris di Jakarta, modal ditempatkan dan disetor Bank sampai dengan tanggal 6 Maret 2019
meningkat menjadi 7.070.128.368 saham sehubungan dengan Konversi Waran Seri II sebanyak
20.873 saham. Akta perubahan ini telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia
Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No. AHUAH.01.03-0170853
Tanggal 26 Maret 2019.
b. Modal Ditempatkan dan Disetor
Berdasarkan Akta No. 83 tanggal 24 Maret 2017 darEliwaty Tjitra, S.H., Notaris di
Jakarta, modal ditempatkan dan disetor Bank meningkat menjad7.038.565.513 saham
sehubungan dengan Konversi WaranSeri II sebanyak 672.492 saham. Akta perubahan ini
telahdisahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi ManusiaRepublik Indonesia berdasarkan
Surat KeputusanNo. AHU-AH.01.03-0121801 tanggal 27 Maret 2017. Berdasarkan Akta No.
52 tanggal 19 Februari 2018 dari Eliwaty Tjitra, S.H., Notaris di Jakarta, modal dasar Bank
sampai dengan tanggal 2 Februari 2018 meningkat menjadi 7.040.274.962 saham sehubungan
dengan konversi Waran Seri III sebanyak 618.219 saham.
Akta perubahan ini telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia
Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No. AHU-AH.01.03-0081072 tanggal 25
Februari 2018. Berdasarkan Akta No 35 tanggal 20 Maret 2019 dari Eliwaty Tjitra, S.H.,
Notaris di Jakarta, modal ditempatkan dan disetor Bank sampai dengan tanggal 6 Maret 2019
meningkat menjadi 7.070.128.368 saham sehubungan dengan Konversi Waran Seri II sebanyak
20.873 saham. Akta perubahan ini telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia
Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No. AHUAH.01.03-0170853 tanggal 26
Maret 2019.
c. Tambahan Modal Disetor – Bersih
Akun ini merupakan agio saham dan biaya emisi saham berasal dari Penawaran Umum
Saham Perdana dan Penawaran Umum Terbatas dengan perincian sebagai berikut:
2019/2018
Agio saham:
Tahun 2007 25.000
Tahun 2009 3.021
Tahun 2013 3.693
Tahun 2016 1.265
Tahun 2017 1
Biaya emisi saham:
Tahun 2007 (4.339)
Tahun 2009 (16.160)
Tahun 2013 (2.157)
Tahun 2016 (1.852)
Bersih 8.472
d. Cadangan Revaluasi
2017 2018 2019
Saldo awal tahun 102.758 90.571 78.622
Selisih atas penyusutan nilai
revaluasi dan nilai perolehan (12.187) (11.949) (14.252)
D. SEKURITAS DELUTIF
Sekuritas dilutif merupakan sekuritas yang dapat diubah menjadi saham biasa dan
perubahan tersebut berakibat pada pengurangan (dilution) laba per lembar saham. Contoh
sekuritas dilutif adalah convertible bonds, convertible preferred stock, stock warrants.
31 Desember 31 Desember 31 Desember
2017 2018 2019
Obligasi subordinasi yang diterima 250.000 - -
Biaya emisi obligasi subordinasi (7.174) - -
Pelaksanaan waran 156 3.063 1
Laba per saham (nilai penuh)
Dasar 12,24 15,09 2,25
Dilusian 10,64 14,29 2,13
JUMLAH 243.004,88 3.092,38 5,38
a. Obligasi Subordinasi
Pada tanggal 9 Juni 2017, Bank memperoleh pernyataan efektif dari OJK dengan surat
No. S48/PB/33/2017 untuk melakukan penawaran umum Obligasi Subordinasi Bank Capital III
tahun 2017 kepada masyarakat dengan nilai nominal sebesar Rp 250.000. Pada tanggal 10 Mei
2017, seluruh obligasi tersebut telah dicatatkan di Bursa Efek Indonesia. Berdasarkan surat PT
Pefindo tanggal 3 April 2018 No. RC-390/PEF-DIR/IV/2018 peringkat Obligasi Subordinasi
Bank Capital I tahun 2014, Obligasi Subordinasi Bank Capital II tahun 2015 dan Obligasi
Subordinasi III tahun 2017 untuk periode 3 April 2018 sampai dengan 1 April 2019 adalah
idBBB-. Saldo obligasi subordinasi kepada pihak berelasi pada tahun 2019 dan 2018 adalah
sebesar Rp 130.788 atau 0,75% dan Rp 54.326 atau 0,33% dari total liabilitas.
b. Laba per Saham
Sesuai dengan PSAK 56, “Laba per Saham”, laba per saham dasar dihitung dengan
membagi laba bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk dengan jumlah rata-rata
tertimbang jumlah saham yang beredar pada periode berjalan. Laba per saham dilusian dasar
dihitung dengan membagi laba bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk dengan
rata-rata tertimbang jumlah saham yang beredar ditambah dengan rata- rata tertimbang yang
telah disesuaikan dengan dampak dari semua efek yang berpotensi saham yang bersifat dilutif.
Laba Bersih per Saham Dasar 2017 2018 2019
Laba bersih
Laba bersih untuk perhitungan
laba per saham dasar 86.141 106.500 15.884
Jumlah saham
Jumlah saham rata-rata
tertimbang saham biasa 7.039.023.880 7.055.807.884 7.070.141.857
Laba per saham (dalam Rp penuh) 12,24 15,09 2,25
E. INVESTASI
Investasi adalah suatu kegiatan menanamkan modal, baik langsung maupun tidak,
dengan harapan pada waktu nanti pemilik modal mendapatkan sejumlah keuntungan dari hasil
penanaman modal tersebut.
Efek-Efek 2017 2018 2019
Diperdagangkan
Reksadana 1.525.608 626.422 344.156
Obligasi korporasi - 84.330 165.334
Obligasi pemerintah - - 209.925
Jumlah nilai wajar melalui laba rugi 1.525.608 710.752 719.415
Tersedia untuk dijual
Sertifikat bank Indonesia - 197.796 -
Reksadana 201.296 613.317 989.099
Obligasi pemerintah 2.519 503.096 346.060
Obligasi korporasi 131.373 429.411 362.495
Sertifikat deposito BI 2.170.33 763.296 1.362.850
Surat utang jangka menengah 50.272 - -
Efek beragunan asett 88 - -
Jumlah tersedia untuk dijual 2.556.214 2.506.916 3.060.505
JUMLAH EFEK-EFEK 4.081.822 3.217.668 3.779.920
Efek-efek terdiri dari SBI, obligasi pemerintah, obligasi korporasi, reksadana, surat
utang jangka menengah, dan efek beragun asset. Efek-efek pada saat pengakuan awal diukur
sebesar nilai wajar ditambah dengan biayatransaksi yang dapat diatribusikan secaralangsung
dengan perolehan efek-efek danselanjutnya pengukuran dilakukanberdasarkan klasifikasi efek-
efek ke dalamkelompok aset keuangan tertentu dikurangidengan cadangan kerugian penurunan
nilai. Pada tanggal 31 Desember 2019 klasifikasi kolektibilitas efek-efek adalah lancar. Tidak
terdapat efek-efek yang digunakan sebagai jaminan pada tahun 2019 dan 2018.
Manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat efek-efek yang mengalami penurunan
nilai.
A. KESIMPULAN
Secara umum kinerja Keuangan Bank Capital pada tahun 2019 tetap terjaga baik, dimana
dari segi laba bersih tahun 2019 yaitu sebesar Rp15.88 miliar dan per 30 Juni 2020 mencapai sebesar
Rp51.98 miliar. Total Aset Perseroan tahun 2019 sebesar Rp18.95 triliun dan per 30 Juni 2020
sebesar Rp17.50 triliun. Dana Pihak Ketiga Bank Capital tahun 2019 sebesar Rp.16.11 triliun dan per
30 Juni 2020 sebesar Rp.13.66 triliun. Sebagian besar Dana Pihak Ketiga dimanfaatkan untuk
penyaluran kredit dalam rangka meningkatkan fungsi intermediasi perbankan dimana pertumbuhan
kredit tahun 2019 mencapai sebesar Rp.9.75 triliun dan per 30 Juni 2020 sebesar Rp.11.52 triliun.
B. SARAN
Sebaiknya dalam menghadapi persaingan yang terjadi di tahun ini, Bank Capital tetap fokus
pada perkembangan teknologi digital yang saat ini sangat berkembang dimana perkembangan ini
akan berpengaruh pada perilaku konsumen dalam bertransaksi dan tentunya akan mendorong
pertumbuhan E-Commerce. Bank juga memperkuat manajemen risiko dan compliance yang
terintegrasi. Dengan fasilitas teknologi memadai serta dukungan SDM berkualitas, Bank Capital
optimis dapat meraih pertumbuhan yang lebih baik melalui fondasi digital yang kuat.
Daftar Pustaka