Anda di halaman 1dari 37

LEMBAR ISIAN KEGIATANPRAKTIK KERJA LAPANGAN

MANAJEMEN PEMELIHARAAN AYAM JOPER

DI CV.EKA GRACE LASIANA

OLEH

ONY KASYO KURNIAWAN ABINENO (182388076)

SERVASIUS MARIANO SABU (182388095)

STANISLAUS PAYONG (182388097)

THOMAS BECHEL MUGA (182388100)

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PAKAN TERNAK

JURUSAN PETERNAKAN

POLITEKNIK PERTANIAN NEGERI KUPANG

KUPANG

2021

i
LEMBARAN PENGESAHAN

Menyetujui,

Pembimbing I Pembimbing II

Helda, S.Pt, M.Si Andy Yumina Ninu, S,Pt, M.Si


NIP. 19690428 200501 2 001 NIP. 19800410 200312 2 017

Penguji I Penguji II

Tri Anggarini Y. Foenay, S.Pt, MS Theresia Nur Indah Koni, S.Pt,M.Si


NIP. 19780629 200312 2 001 NIP. 19770918 200312 2 003

Mengesahkan,

Ketua Jurusan Peternakan Ketua Program Studi


Teknologi Pakan Ternak

Aholiab Aoetpah, S.Pt, M.Rur.Sc, PhD Dr. Cytske Sabuna, S.Pt, M.Si
NIP. 19700821 199703 1 001 NIP. 19690823 200501 2 001

ii
DAFTAR ISI

Table of Contents
LEMBARAN PENGESAHAN........................................................................................................ii
DAFTAR ISI...............................................................................................................................iii
DAFTAR TABEL.........................................................................................................................iv
LEMBAR ISIAN KEGIATAN.........................................................................................................2
Kelompok Kegiatan : Pembuatan Enzim...............................................................................2
LEMBAR ISIAN KEGIATAN.........................................................................................................5
Kelompok Kegiatan : Pembuatan Probiotik...........................................................................5
LEMBAR ISIAN KEGIATAN.........................................................................................................9
Kelompok Kegiatan : Fermentasi Dedak Padi........................................................................9
LEMBAR ISIAN KEGIATAN.......................................................................................................14
Kelompok Kegiatan : Pembuatan Silase Ikan......................................................................14
LEMBAR ISIAN KEGIATAN.......................................................................................................18
Kelompok Kegiatan : Pemberian Pakan..............................................................................18
LEMBAR ISIAN KEGIATAN.......................................................................................................24
Kelompok Kegiatan : Pemberian Air Minum.......................................................................24
LEMBAR ISIAN KEGIATAN.......................................................................................................26
Kelompok Kegiatan : Sanitasi kandang................................................................................26
LEMBAR ISIAN KEGIATAN.......................................................................................................29
Kelompok Kegiatan : Pemunguta Telur...............................................................................29
DAFTAR REFERENSI................................................................................................................32
LAMPIRAN..............................................................................................................................33

iii
LEMBAR ISIAN KEGIATAN

Pokok Bahasan : Pemeliharaan Ayam Joper


Sub Pokok Bahasan : Pengolahan Pakan
Kelompok Kegiatan : Pembuatan Enzim

Prosedur :

1. Menyiapkan alat dan bahan yang digunakan


2. Memotong nenas dengan ukuran ± 3 cm, timbang sebanyak 1 kg dan
masukan ke dalam wadah kaca
3. Menimbang 1 kg ikan segar dan masukan ke dalam wadah kaca
4. Menimbang 1 kg gula aren dan masukan dalam wadah kaca
5. Menambahkan 1 liter air ke dalam wadah kaca
6. Tutup wadah kaca dengan tisu dan difermentasi selama tujuh hari.

Alat dan Bahan :

Alat : Bahan :
Wadah kaca Nenas
Pisau Air
Papan iris Gula aren
Gelas Ukur Ikan segar
Timbangan

Kuantitas/Frekuensi :

Jumlah enzim yang diberikan 20 ml/4 kg pakan, untuk pagi dan sore hari.

1
Tabel 1. Perbandingan Teori/Standar Pembuatan Enzim Bromelin dengan Kenyataan
di Lapangan

NO Uraian Teori/Standar Kenyataan Komentar/Pendapat


Kegiatan (Referensi)
(Luaran
yang
terukur)
1 Jumlah Level Pemberian Pemberian feed
pemberian penambahan enzim bromelin aditive enzim
enzim enzim bromelin sebanyak 20 bromerlin pada pakan
bromelin sebanyak 6% ml/4 kg pakan berdampak pada
dapat dapat pertumbuhan ayam
meningkatakan meningkatkan joper sangat baik,
pertambahan petambahan karena enzim
bobot badan bobot badan. membantu proses
(Antonio, 2009) pencernaan sehingga
penyerapan
nutrisi/nutrien lebih
baik
2 Dampak Gauthier (2007) Pemberian Dampak pemberian
pemberian melaporkan enzim bromelin enzim bromelin
enzim bahwa 20 – 25% sebanyak 20 dalam pakan
bromelin protien dalam ml/4 kg pakan memberikan efek
pada bau pakan tidak dapat yang positif terhadap
amoniak tercerna. mengurangi bau penurunan amoniak
feses Penambahan amoniak pada feses, sehingga tidak
enzim bromelin feses. menimbulkan polusi
sebanyak 4% yang disebapkan ole
dapat bau kandang.
meningkatkan Berdasarkan
daya cerna informasi penyerapan
hingga 85%, hal nutrisi bisa mencapai
ini juga 85%.
berdampak pada
kurangnya bau
amoniak yang
dikeluarkan
lewat feses.

2
Tanggal Pelaksanaan, 25 September 2021
Pembimbing Lapangan

Yakob Mesak Borithnaban


NIP. 196709122001121002

3
LEMBAR ISIAN KEGIATAN

Pokok Bahasan : Pemeliharaan Ayam Joper


Sub Pokok Bahasan : Pengolahan Pakan
Kelompok Kegiatan : Pembuatan Probiotik

Prosedur :

1. Menyiapakan alat dan bahan yang digunakan


2. Menimbang beras 1 kg masukan ke dalam ember dan tambahkan 1 liter air
bersih kemudian dicuci
3. Menyaring air cucian beras ke dalam wadah kaca, tambahkan 1 kg gula
aren dan 1 kaleng susu weight kefir, dicampur sampai homogen
4. Wadah kaca ditutup menggunakan tisu dan difermentasi selama tujuh hari

Alat : Bahan :
Saringan Beras
Wadah kaca Gula aren
Timbangan Susus weight kefir
Baskom Tisu
Gelas ukur

Kuantitas/Frekuensi

Pemberian probiotik dicampur pada air minum dengan dosis 220 ml/25 liter air,
diberikan tiga kali seminggu (senin, kamis dan minggu).

4
Tabel 2. Perbandingan Teori/Standar Pembuatan Probiotik dengan Kenyataan di
Lapangan

N Uraian Teori/Standar Kenyataan Komentar/Pendapat


Kegiatan (Referensi)
O
(Luaran
yang
terukur)
1 Pemberian Probiotik dapat Probitik Pemberian probiotok
probitik ditambahkan pada diberikan dengan dengan dosis 0.9%,
lewat air pakan dan air cara dicampur dapat
minum minum unggas pada air minum membantunproses
dengan dosis dengan dosis 220 pencernaan yang
tertentu. ml/25 liter air. berdampak pada
Berdasarkan Pembuatan performens ternak
penelitian yang probitik yang baik, hal ini
dilakukan oleh menggunakan sesuai dengan
Rowghani et al. bakteri pernyataan Shareef
(2007), dosis Lactobacillus dan Al-Dabbagh
probiotik yang casei. (2009), dosis
dapat diberikan  Pembuatan probiotik yang
pada pakan atau probiotik digunakan berkisar
air minum unggas menggunakan 0% - 2%, memberikan
adalah sebanyak mikroorganism respon yang optimal.
0,1% hingga e yang
0,15%. Pada terkandung
penelitian yang pada susu
dilakukan oleh weigh kefir.
Shareef dan Al- Komposisi susu
Dabbagh (2009), weight kefir :
dosis probiotik kadar asam
yang digunakan laktat 0,8 -
berkisar antara 1.1%, alkohol
0% - 2% dalam 0.5 – 2.5%, air
pakan dan air 89,5%, lemak
minum yang 1.5%, protein
diberikan secara 3.5%, abu
ad libitum. Dapat 0.6%, laktosa
memberikan hasil 4.5%, pH 4.6%

5
yang optimal.
Dalam probiotik
cair yang
digunakan
mengandung
mikroba
Saccharomyces
cerevisiae,
Bacillus subtilis,
Bacillus
licheniformis,
Lactobacillus
casei,
Lactobacillus
fermentum,
Lactobacillus
acidophilus, dan
Lactobacillus
plantarum.
Mikroba –
mikroba tersebut
memiliki
kemampuan yang
sangat
menguntungkan
dalam sistem
pencernaan dalam
tubuh. Menurut
Wongsa dan
Werukhamkul
(2007), genus
Bacillus mampu
menghasilkan
enzim
ekstraseluler
seperti protease,
lipase, amilase,
dan selulase yang
dapat membantu
sistem

6
pencernaan. Pada
genus
Saccharomyces
mampu
mengurangi
jumlah bakteri
patogen dan
meningkatkan
jumlah bakteri
aerob dan anaerob
yang
menguntungkan
di dalam usus.

Tanggal Pelaksanaan, 23 September 2021


Pembimbing Lapangan

Yakob Mesak Borithnaban


NIP. 196709122001121002

7
LEMBAR ISIAN KEGIATAN

Pokok Bahasan : Pemeliharaan Ayam Joper


Sub Pokok Bahasan : Pengolahan Pakan
Kelompok Kegiatan : Fermentasi Dedak Padi

Prosedur :

1. Menyiapakan bahan dan dan alat yang digunakan


2. Mengukur air 10 liter ke dalam ember dan tambahkan 60 ml EM4, 12.5 ml
viterna, 220 ml gula air dan 10 ml BAL. Diaduk dan dibiarkan selama 15
menit
3. Membentang terpal
4. Menimbang 25 kg dedak padi, dan ditebarkan di atas terpal
5. Larutan dipercik pada dedak padi dan dicampur sampai merata
6. Dedak padi yang sudah dicampur dimasukan ke dalam gentong dipadatkan
dan ditutup dengan plastik penutup
7. Dedak padi difermentasi selama tiga hari

Alat Bahan
Timbangan Dedak Padi
Gelas ukur Air
Gentong EM4
Plastik penutup Viterna
Sendok Gula air
Gelas ukur BAL
Pengaduk

8
KUANTITAS/FREKUENSI
Pemberian dedak padi fermentasi 2 kg untuk setiap kali pemberian pakan

Tabel 3. Perbandingan Teori/Standar Fermentasi Dedak Padi dengan Kenyataan di


Lapangan

NO Uraian Teori/Standar Kenyataan Komentar/


Kegiatan (Referensi)
Pendapat
(Luaran
yang
terukur)
1 Lama waktu Berdasarkan hasil Dedak padi Fermentasi dedak
fermentasi penelitian yang difermentasi padi bertujuan
dilakukan oleh menggunakan EM4 untuk
Hidayat dkk. selama tiga hari meningkatkan
(2015)
hari. kandungan
menyatakan
bahwa dedak padi  Komposisi nutrisi, dengan
yang viterna : lama waktu
difermentasi tepung ikan 10g, selama tiga hari.
dengan efektifitas monocalciumpho Dalam fermentasi
mikroorganisme-4 spate 2.5g, gula menggunakan
(EM-4) pada lama merah 7.5g, urea mikroba yang
waktu yang 5g, gula 4g, diperoleh dari
berbeda kecambah 0.25g, EM4 dan Viterna
berpengaruh dolomit 0.33g,
terhadap Nacl 1.25g, rice Diharapkan
kandungan
hulls 0.29g, madu dengan aktifitas
protein kasar dan
serat kasar. 0.14g, air kelapa mikroba dapat
Kandungan 0.21g. memperbaiki
protein kasar kualitas dedak
terendah pada padi (antinutrisi
perlakuan dedak dan serat
yang tidak kasarnya menurun
difermentasi, dan kandungan
yaitu 9,96% dan protein kasar
tertinggi pada meningkat).
perlakuan lama  Fungsi viterna :

9
waktu fermentasi  Meningkat
tujuh hari, yaitu kan
10.36%. pertambaha
n berat
badan
perhari,
kualitas
danging
dan
kesehatan
ternak
 Memacu
enzim –
enzim
pencernaan
ternak
 Memberika
n mineral –
mineral
esensial
maupun
nonesensial
 Memberika
n berbagai
nutrisi yang
diperlukan
untuk tubuh
ternak
(protein,le
mak,
vitamin)
 Meningkat
kan
efisiensi
dan
efektifitas
pakan
(TDN)
 Mengandun
g hormon

10
pertumbuha
n alami
untuk
mempercep
at
pertumbuha
n ternak
 Mengurang
i bau
kotoran
ternak

2 Manfaat Teknologi Dedak padi Peternak sudah


fermentasi fermentasi difermentasi untuk
memahami
dedak padi merupakan salah meningkatkan
satu alternatif kandungan nutrisi manfaat teknologi
dalam upaya dan menghilangkan
fermentasi untuk
memaksimalkan zat antinutrisi
pemanfaatan meningkatkan
dedak padi
kualitas dedak
sebagai bahan
pakan ternak padi.
melalui proses
metabolisme
dimana enzim
dari
mikroorganisme
melakukan
oksidasi,
reduksi, dan
hidrolisis
(Wahyuni dkk,
2011).
Fermentasi
dapat
meningkatkan
nilai gizi pakan
berkualitas
rendah serta

11
berfungsi dalam
pengawetan
bahan pakan dan
merupakan
suatu cara untuk
menghilangkan
zat anti nutrisi
atau racun yang
terkandung
dalam suatu
bahan pakan
(Fardiaz, 1992).

Tanggal Pelaksanaan, 28 September 2021


Pembimbing lapangan

Yakob Mesak Borithnaban


NIP. 196709122001121002

12
LEMBAR ISIAN KEGIATAN

Pokok Bahasan : Pemeliharaan Ayam Joper


Sub Pokok Bahasan : Pengolahan Pakan
Kelompok Kegiatan : Pembuatan Silase Ikan

Prosedur :

1. Menyiapkan alat dan bahan yang digunakan


2. Ikan dicuci, lalu dimasukan kedalam karung dan timbang sebanyak 30 kg
3. Ikan dimasukan ke dalam dandang dan tambahkan 15 liter air bersih lalu
direbus sampai mendidih
4. Setelah mendidih ikan diaduk selama 15 menit
5. Setelah 15 menit ikan diangkat dan didinginkan
6. Menimbang dedak sebanyak 60 kg dan ditebar di atas terpal
7. Ukur 10 Liter air dan masukan dalam ember, tambahkan 90 tutupan EM4,110
ml gula air, 10 ml veterna, 10 ml BAL, dan 10 ml ermentasi daun kelor,
dicampur sampai homogen dan dibiarkan selama 15 menit
8. Setelah 15 menit dimasukan ke dalam ember yang berisi ikan dan diaduk
sampai merata
9. Ikan ditebar dan dicampur dengan dedak padi sampai merata
10. Kemudian dimasukan ke dalam gentong, ditutup rapat menggunakan plastik
dan difermentasi selama 7 hari

Alat Bahan
Ember Ikan segar
Dandang Dedak Padi

13
Karung EM4
Baskom Gula air
Gelas ukur BAL
Komfor Minyak tanah
Pengaduk Fermentasi daun kelor

KUANTITAS/FREKUENSI
Pemberian silase ikan sebanyak 2 kg untuk setiap kali pemberian pakan

Table 4. Perbandingan Teori/Standar Pengolahan Silase Ikan dengan Kenyataan di


Lapangan

NO Uraian Teori/Standar Kenyataan Komentar/Pe


Kegiatan (Referensi)
ndapat
(Luaran
yang
terukur)
1 Pengolahan Pembuatan silase Pembuatan silase Pembuatan silase
silase ikan ikan di Indonesia ikan dilakukan
ikan dilakukan pada
telah berkembang secara biologi
dan dikenal dua dengan saat ketersediaan
cara pembuatan memenfaatkan
ikan di pasaran
silase yaitu secara mikroorganisme
kimiawi dan yang terkandung melimpah, hal ini
secara biologis pada EM4.
nutuk mengurangi
yang kemudian Komposisi EM4 :
dilakukan Molases 50 biaya pakan karena
fermentasi ml,Air 1000 ml,
harga pakan sumber
(Wulandari, Lactobacillus
2000) casei 1.5 x 106 protein cukup mahal.
cfu/ml,
Pembuatan silase
saccharomyces

14
cerevisiae 1.5 x ikan dapat dilakukan
106 cfu/ml,
dengan pemenfaatan
rhodopseudomona
s palustris 1.0 x limbah ikan.
106 cfu/ml.

2 Bahan aditif Mukudinoningsih Bahan yang Feet aditive dalam


pada (2003) digunakan
pembuatan silase
pengolahan mengemukakan sebagai aditif
silase ikan pada umumnya dalam pengolahan ikan dapat
produk silase ikan silase ikan adalah
ditambahkan dedak
mengandung dedak padi.
banyak air, padi sebagai sumber
sehingga dalam
karbohidrat bagi
pencampuran
perlu dikurangi mikroba.
kadar airnya
sebelum dicampur
dalam pakan atau
diberikan
langsung pada
ternak. Salah satu
bahan yang dapat
digunakan
sebagai aditif
dalam pengolahan
silase adalah
dedak padi.

3 Manfaat Nunung (2012) Dedak padi juga Proses akan


dedak padi mengemukakan sebagai sumber berlangsung optimal
pada dedak sebagai energi bagi mokro jika ada substrat
pengolahan sumber organisme pada (bahan),
silase ikan karbohidrat saat proses fermentor(mikroba),
merupakan fermentasi dan waktu yang
substrat bagi berlangsung. disesuaikan waktu
bakteri asam Ikan segar direbus hidup mikroba.
laktat dan terlebih dahulu Peroses pengolahan
menghasikan dengan tujuan secara fisik yaitu

15
senyawa asam untuk membunuh dengan perebusan
sehingga terjadi mikroorganisme dapat membunuh
penurunan pH patogen. miroorganisme
yang berakibat patogen.
matinya bakteri
pembusuk dan
bakteri patogen
tidak dapat
tumbuh cepat
dalam waktu yang
relatif singkat.

Tanggal Pelaksanaan, 1 Oktober 2021


Pembimbing lapangan

Yakob Mesak Borithnaban


NIP. 196709122001121002

16
LEMBAR ISIAN KEGIATAN

Pokok Bahasan : Pemeliharaan Ayam Joper


Sub Pokok Bahasan : Pengolahan Pakan
Kelompok Kegiatan : Pemberian Pakan

Prosedur :

1. Menyiapkan alat dan bahan yang digunakan


2. Menimbang dedak fermentasi 2 kg, konsentrat 2 kg, pakan Br 1 500 g, daun
bayam 1 kg dan dimasukan ke dalam baskom
3. Menambahkan 10 ml enzim dan dicampur sampai merata
4. Pakan diberikan pada setiap kandang sesuai jumlah ayam
5. Pakan diberikan pada pagi hari jam 07:00 dan sore hari pada jam 16:00

Alat Bahan
Timbangan Dedak fermentasi
Baskom Daun bayam
Ember Pakan BR1
Silase Ikan
Enzim

KUANTITAS/FREKUENSI
Jumlah pakan yang diberikan yaitu, 4 kg di pagi hari dan 4 kg di sore hari.
Table 5. Jumlah Pemberian Pakan

Kandan Jumlah ayam Jumlah Pemberian Jumlah Pemberian

17
g Pakan Pada Pagi hari Pakan Pada Sore
g/ekor Hari g/ekor
A 7 ekor 350 g 350 g
B 7 ekor 350 g 350 g
C 11 ekor 550 g 550 g
D 12 ekor 600 g 600 g
E 10 ekor 500 g 500 g
F 11 ekor 550 g 550 g
G 8 ekor 400 g 400 g
H 8 ekor 400 g 400 g
I 8 ekor 400 g 400 g
Jumlah 82 ekor 4100 g 4100 g

Table 6. Perbandingan Teori/Standar Pemberian Pakan dengan Kenyataan di


Lapangan

N Uraian Teori/Standar Kenyataan Komentar/Pendapat


O Kegiatan (Referensi)
(Luaran
yang
terukur)
1 Pemberian Menurut Suharno Pemberian Pemberian pakan untuk
pakan Bambang (2004) pakan pada ayam joper fase
Pengaturan ayam joper stater, tidak berbeda
pemberian pakan dilakukan pada dengan ayam broiler,
sangat pagi dan sore sehingga
menentukan hari. Bahan menggunakan
keberhasilan pakan yang menggunakan pakan
usaha ayam buras. digunakan : CP11 dengan
Dalam menangani dedak kandungan protein
pakan ayam buras fermentasi, 21%
peternak harus silase ikan,

18
memperhatikan pakan BR1 , dan
komposisi pakan daun bayam
yang diberikan Pemberian
yang terdiri dari pakan secara
karbohidrat, adlibitum untuk
lemak, protein, ayam Joper
vitamin,mineral, umur 1 sampai
dan air (Suharno 30 hari
Bambang, 2004). mengunakan
pakan CP 11.
Kandungan
nutrisi pakan CP
11 :
Kadar air :
maksimal 14%
 Protein :
minimum 20%
 Lemak kasar :
minimum 5%
 Serat kasar :
maksimal 5%
 Abu : maksimal
8%
 Fosfor total
dengan enzim
fitase > 400
FTU/Kg :
minimum 0.50%
 Aflatoksin
total : maksimal
50µg/kg
 Lisin : minimum
1.20%
 Metionin :
minimum 0.45%
 Metionin +
sistin ;
minimum 0.80%
 Triptofan :
minimum 0.19%

19
 Treonin :
minimum 0.75%
(menurut
informasi)
Pemberian
pakan untuk
ayam Joper
umur 30 hari
sampai ayam
mulai bertelur
yaitu pada umur
180 hari
menggunakan
pakan
fermentasi,
dengan
kandungan
protein kasar
18%.
Bahan pakan
yang digunakan
sebagai pakan
fermentasi
terdiri dari
dedak padi,
jagung giling
dan pakan
CP11, dengan
perbandingan 2 :
2 : 1.

2 Penggunaan Penggunaan Bahan pakan


bahan pakan bahan ransum konvensional
lokal konvensional yang digunakan
dengan sebagian yaitu dedak padi
bahan ransum
berupa bahan
lokal atau hasil

20
samping pertanian
dan industri
pertanian dapat
menekan biaya
ransum sampai 2
5-50 %
dibandingkan
menggunakan
bahan pakan
konvensional
seluruhnya atau
ransum ayam ras.
Hal ini
disebabkan ayam
lokal mampu
memanfaatkan
bahan ransum
lokal dan hasil
samping pertanian
dan industry
pertanian yang
rendah
kualitasnya,
karena mampu
memanfaatkan
ransum dengan
serat kasar tinggi
(Erwan dan
Resmi, 2005).

Tanggal Pelaksanaan, 1 September 2021


Pembimbing lapangan

21
Yakob Mesak Borithnaban
NIP. 196709122001121002

LEMBAR ISIAN KEGIATAN

22
Pokok Bahasan : Pemeliharaan Ayam Joper
Sub Pokok Bahasan : Pengolahan Pakan
Kelompok Kegiatan : Pemberian Air Minum

Prosedur :

Pemberian air minum secara ad libitum dengan menggunakan tempat minum


sitem otomatis.Sebelum pemberian air dacampur dengan simbiotik, alkali, dan BAL
dengan perlakuan yang berbeda untuk setiap hari, seperti yang tertera pada tabel 6.
BAL merupakan hasil fermentasi, dari air hujan, jeruk nipis, cuka apel dan gula air,
dengan perbandingan 1: 1 :1 : 1.
Menurut Gunawanet.al., (2013), pemberian air minum pada ayam kampung
super diberikan secara addlibitum (secara terus menerus) karena air minum sangat
penting untuk kehidupan ayam. Menurut Muliantono dan Isman (2008),air adalah zat
vital pada ayam,jika ayam kekurangan air hingga 20% maka dapat menyebabkan
angka kematian yang tinggi.

23
Table 7. Perlakuan Pemberian Air Minum

Hari Air bersih Simbiotik Alkali BAL + Fermentasi Daun


220 ml/25 220/25 liter Kelor
liter air air ( BAL 150 ml + 10 ml
Fermentasi Kelor/ 25
Liter air
Senin 
Selasa 
Rabu 
Kamis 
Jumat 
Sabtu 
Minggu 

Komentar/Pendapat
Pemeliharaan ayam joper di CV.EKA GRACE secara intensif. Untuk meningkatkan
performen dan kekebalan ternak terhadap penyakit petrnak menggunakan bahan -
bahan herbal yang diformulasi sendiri.

Tanggal Pelaksanaan, 1 September 2021


Pembimbing lapangan

Yakob Mesak Borithnaban

24
LEMBAR ISIAN KEGIATAN

Pokok Bahasan : Pemeliharaan Ayam Joper


Sub Pokok Bahasan : Sanitasi Kandang
Kelompok Kegiatan : Penyemprotan Kandang

Prosedur :
1. Menyiapkan alat dan bahan yang digunakan
2. Masukan 30 cc byclean ke dalam botol semprot dan tambahkan 1 liter air,
kemudian dicampur samapai merata
3. Disemprot pada bagian dinding dan lantai kandang

Alat Bahan
Botol semprot Bayclean
Ember Air
Gelas ukur

Table 8. Perbandingan Teori/Standar Sanitasi Kandang dengan Kenyataan di


Lapangan

NO Uraian Teori/Standar Kenyataan Komentar/Pendapat


Kegiatan (Referensi)
(Luaran
yang
terukur)
1 Sanitasi Sanitasi adalah Sanitasi kandang Sanitasi kandang
kandang salah satu cara untuk mencegah perlu dilakukan
yang dilakukan dan memberantas untuk, mencegah dan
untuk mencegah mikroorganisme memberantas
dan memberantas yang mempunyai mikroorganisme.
mikroorganisme pengaruh yang

25
yang mempunyai berbahaya
pengaruh yang terhadap
berbahaya kesehatan ternak,
terhadap kesehatan dengan bahan
ternak. Cara desinfektan yang
sanitasi yang baik digunakan yaitu
adalah suatu faktor bayclean.
yang penting
dalam manajeman
pencegahan
penyakit
(Mulyantini,
2010). Semua
peralatan yang
digunakan harus
dicuci bersih agar
kuman yang
terdapat dalam
seluruh peralatan
yang di
pergunakan untuk
membersihkan
kandang dapat
mati terbunuh.
Kebersihannya
harus dijaga
karena kandang
yang kotor dapat
mengundang
penyakit dan dapat
merusak kesehatan
ternak (Rasyaf,
2008).

26
Tanggal Pelaksanaan, 6 November 2021
Pembimbing lapangan

Yakob Mesak Borithnaban


NIP. 196709122001121002

27
LEMBAR ISIAN KEGIATAN

Pokok Bahasan : Pemeliharaan Ayam Joper


Sub Pokok Bahasan : Penanganan Produksi
Kelompok Kegiatan : Pemungutan Telur

Prosedur :

Telur diambil, dan diletakan pada rak telur. Pemungutan telur dilakukan pada sore
hari sebelum pemberian pakan.

Alat Bahan
Rak telur Telur

Table 9. Produksi Telur

No Hari/Tanggal Jumlah Kandang


Telur A B C D E F G H I
1 31/08/2021 5 1 1 1 2
2 01/09/20210 2 1 1
3 02/09/2021 2 2
4 03/09/2021 2 1 1
5 04/09/2021 2 1 1
6 05//09/2021 4 1 1 2
7 06/09/2021 2 1 1
8 07/09/2021 2 1 1
9 08/09/2021 4 2 1 1
10 09/09/2021 2 2
11 10/09/2021 5 3 2
12 11/09/2021 2 2
13 12/09/2021 4 2 1 1
14 13/09/2021 5 3 2
15 14/09/2021 3 2 1

28
16 15/09/2021 3 1 2
17 16/09/2021 4 2 2
18 17/09/2021 1 1
19 18/09/2021 1 1
20 19/09/2021 1 1
21 20/09/2021 1 1
22 21/09/2021 4 2 1 1
23 22/09/2021 3 1 1 1
24 23/09/2021 1 1
25 24/09/2021 2 2
26 25/09/2021 3 3
27 26/09/2021 5 2 1 2
28 27/09/2021 2 2
29 28/09/2021 2 1 1
30 29/09/2021 1 1
31 30/09/2021 1 1
32 01/10/2021 1 1
33 02/10/2021 1 1
34 03/10/2021 2 1 1
35 04/10/2021 2 2
36 05/10/2021 3 2 1
37 06/10/2021 3 2 1
38 07/10/2021 2 1 1
39 08/10/2021 2 2
40 09/10/2021 2 2
41 10/10/2021 5 3 2
42 11/10/2021 2 2
43 12/10/2021 4 2 1 1
44 13/10/2021 5 3 2
45 14/10/2021 3 2 1
46 15/10/2021 3 1 2
Total

29
Tanggal Pelaksanaan, 31 Agustus 2021
Pembimbing lapangan

Yakob Mesak Borithnaban


NIP. 196709122001121002

30
DAFTAR REFERENSI

Antonio, J. 2009. Karakteristik Ekstrak Kasar Enzim Bromelin Buah Nanas (Ananas comusus
L.) Implikasinya Sebagai Aditif Di Dalam Pakan Terhadap Penampilan Produksi
Ayam KUB. Laporan Penelitian DPP/SSP. Fakultas Peternakan Universitas
Brawijaya. Malang.

Gauthier, R. 2007. The Use of Protected Organic acids (Galliacid TM) and A

Hidayat, M.N, A. Hifizah, K. Kiramang, dan Astati. 2015. Rekayasa komposisi kimia dedak
padi dan aplikasinya sebagai ransum ayam buras. Fakultas Peternakan Universitas
Islam Negeri Alaudin, Makassar.

Mukodiningsih S. 2003. Pengaruh Lama Pemeraman dan Penambahan Starter Bakteri Asam
Laktat Terhadap Kadar Protein, Lemak dan Serat Kasar Silase Bekicot. Jurnal Litbang
Jawa Tengah 1 : (20)

Nunung A. 2012. Silase Ikan Untuk Pakan Ternak. Dinas Peternakan Sulawesi Selatan,
Makassar.

Protease Enzyme (Poultrygrow 250TM) in Poultry Feeds. Jefo Nutrition Inc. St- Hyacinthe,
Qc, Canada

Wahyuni, Siti. HS, Dwi C. B., Herry. S dan Suliantari. 2011. Respon broiler terhadap
pemberian ransum mengandung dedak padi fermentasi oleh kapang Aspergillus
ficuum. J. Ilmu Ternak, No.10 Vol. 1. 26 -31. Bandung.

Wongsa, P., & Werukhamkul, P.2007. Product Development and Technical Service,
Biosolution International. Thailand: Bangkadi Industrial PaShareef, A. M., & Al-
Dabbagh, A. S.2009. Effect probiotic (Saccharomyces cerevisiae) on performance of
broiler chicks. Iraqi Journal of V

Wongsa, P., & Werukhamkul, P.2007. Product Development and Technical Service,
Biosolution International. Thailand: Bangkadi Industrial Park. eterinary Sciences, Vol.
23, Supplement I, 23-29.

Wulandari, Ayu. 2000. Evaluasi Nilai Nutrisi Tepung Silase Ikan dengan Metode Kimiawi
dan Bahan Pengikat Dedak Padi dan Pollard. Skripsi. Institut Pertanian Bogor. Bogor

31
LAMPIRAN

Dokumentasi Kegiatan PKL di CV. EKA GRACE

32
33
34

Anda mungkin juga menyukai