Menganalisis akun dana pensiun di laporan keuangan PT Bank Capital Indonesia Tbk
Dana Pensiun adalah tunjangan tambahan atas gaji atau upah yang diberikan
perusahaan untuk karyawannya. Contoh dana pensiun Garuda, Antam, Smart, Samudera
Indonesia, RNI, Jasa Marga, Triputra, Perhutani, OJK, Jasa Raharja, Pegadaian. Berdasarkan
SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR
3/SEOJK.05/2019 TENTANG BENTUK DAN SUSUNAN LAPORAN BERKALA DANA
PENSIUN, dana Pensiun adalah badan hukum yang mengelola dan menjalankan program
yang menjanjikan manfaat pensiun, termasuk Dana Pensiun yang menyelenggarakan seluruh
atau sebagian usahanya dengan prinsip syariah.
Bank menghitung dan mencatat imbalan pasca kerja atas uang pesangon, uang
penghargaan masa kerja dan uang penggantian hak sesuai dengan Undang-undang Ketenaga
kerjaan No. 13 Tahun 2003 tanggal 25 Maret 2003 (UU No. 13/2003) dan PSAK 24 (Revisi
2013), “Imbalan Kerja”. Imbalan pasca kerja merupakan manfaat pasti yang dibentuk tanpa
pendanaan khusus dan didasarkan pada masa kerja dan jumlah penghasilan karyawan pada
saat pensiun.
Metode penilaian aktuarial yang digunakan untuk menentukan nilai kini cadangan
imbalan pasti, beban jasa kini yang terkait dan beban jasa lalu adalah metode Projected Unit
Credit. Beban jasa kini, beban bunga, beban jasa lalu yang telah menjadi hak karyawan dan
dampak kurtailmen atau penyelesaian (jika ada) diakui pada laporan laba rugi dan
penghasilan komprehensif lain periode berjalan. Beban jasa lalu yang belum menjadi hak
karyawan dan keuntungan atau kerugian aktuarial diamortisasi selama jangka waktu rata-rata
sisa masa kerja karyawan.