Lembaran Daerah TH 2005 Nomor 3 Seri e
Lembaran Daerah TH 2005 Nomor 3 Seri e
www.jdih.bangkaselatankab.go.id
3. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);
4. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (
Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355);
5. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan
Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004
Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4389);
6. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan
dan Tanggung Jawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2004 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4400);
7. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah
diubah dengan Undang-Undang Nomor 8 tahun 2005 tentang Penetapan
Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2005
tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang
Pemerintahan Daerah menjadi Undang-Undang (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 108, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4548);
8. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan
antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4438);
9. Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2005 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional ( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2005 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4421);
www.jdih.bangkaselatankab.go.id
10. Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2000 tentang Kewenangan
Pemerintah dan Kewenangan Propinsi sebagai Daerah Otonom (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 54 Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 3952);
MEMUTUSKAN :
Menetapkan : PERATURAN DAERAH TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA
MENENGAH DAERAH (RPJMD) KABUPATEN BANGKA SELATAN TAHUN
2006 - 2010
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Daerah ini, yang dimaksud dengan :
1. Daerah adalah Kabupaten Bangka Selatan.
2. Pemerintahan Daerah adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan oleh
Pemerintah Daerah dan DPRD menurut asas otonomi dan tugas
pembantuan dengan prinsip otonomi seluas-luasnya dalam sistem dan
prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagaimana dimaksud
dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
3. Pemerintah Daerah adalah Bupati dan perangkat daerah sebagai unsur
penyelenggara pemerintahan daerah;
4. Bupati adalah Bupati Bangka Selatan
www.jdih.bangkaselatankab.go.id
5. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah yang selanjutnya disebut DPRD adalah
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Bangka Selatan.
6. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten
Bangka Selatan Tahun 2006 – 2010, yang selanjutnya disebut dengan
RPJM Daerah, adalah Dokumen Perencanaan Pembangunan Daerah
untuk periode 5 (lima) tahun terhitung sejak Tahun 2006 sampai dengan
Tahun 2010.
7. Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah yang selanjutnya
Renstra SKPD adalah Rencana Kerja Satuan Kerja Perangkat Daerah
yang memuat kebijakan, program dan kegiatan pembangunan baik yang
dilaksanakan langsung oleh Pemerintah daerah maupun yang ditempuh
dengan mendorong partisipasi masyarakat.
BAB II
RUANG LINGKUP
Pasal 2
(1) Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten
Bangka Selatan Tahun 2006-2010 merupakan dokumen perencanaan
yang berisi penjabaran visi, misi dan kebijakan Bupati terpilih yang
penyusunannya memperhatikan RPJM Nasional.
(2) RPJMD Kabupaten Bangka Selatan sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) menjadi pedoman bagi:
a. Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Kabupaten Bangka Selatan
dalam menyusun Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah
(SKPD) Kabupaten Bangka Selatan;
b. Pemerintah daerah dalam menyusun Rencana Kerja Kabupaten
Bangka Selatan.
www.jdih.bangkaselatankab.go.id
BAB III
SISTEMATIKA
Pasal 3
(1) Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten
Bangka Selatan Tahun 2006-2010 disusun dengan sistematika sebagai
berikut :
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Maksud dan Tujuan
1.3 Landasan Penyusunan
1.4 Hubungan RPJMD Kabupaten Bangka Selatan dengan
Dokumen Perencanaan Lainnya
1.5 Sistematika Penyusunan
BAB II KONDISI UMUM DAERAH
2.1 Kondisi Geografis
2.2 Perekonomian Daerah
2.3 Sosial Budaya Daerah
2.4 Prasarana dan sarana Daerah
2.5 Pemerintahan Umum
BAB III VISI DAN MISI
3.1 Visi
3.2 Misi
BAB IV STRATEGI PEMBANGUNAN DAERAH
4.1 Strategi Pembangunan
4.2 Prioritas Pembangunan Daerah
BAB V ARAH KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH
5.1 Arah Pengelolaan Pendapatan Daerah
5.2 Arah Pengelolaan Belanja Daerah
5.3 Pembiayaan
5.4 Kebijakan Umum Anggaran
BAB VI KEBIJAKAN UMUM
www.jdih.bangkaselatankab.go.id
BAB VII PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH
BAB VIIIPENUTUP
(2) Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tercantum dalam lampiran dan
merupakan bagian yang tak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini.
BAB IV
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 4
Hal – hal yang belum diatur dalam Peraturan Daerah ini sepanjang
mengenai teknis pelaksanaannya diatur dan ditetapkan lebih lanjut oleh
Bupati.
Pasal 5
Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan
Peraturan Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah
Kabupaten Bangka Selatan.
Ditetapkan di Toboali
pada tanggal 28 Desember 2005
BUPATI BANGKA SELATAN,
ttd
JUSTIAR NOER
Diundangkan di Toboali
pada tanggal 1 Pebruari 2006
SEKRETARIS DAERAH
KABUPATEN BANGKA SELATAN,
ttd
HARDI
www.jdih.bangkaselatankab.go.id
LAMPIRAN
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGKA SELATAN
NOMOR 13 TAHUN 2005
TENTANG
www.jdih.bangkaselatankab.go.id
BAB I
PENDAHULUAN
www.jdih.bangkaselatankab.go.id
Muatan materi RPJM Kabupaten Bangka Selatan Tahun 2006-2010 berisi
arah kebijakan keuangan daerah, strategi pembangunan daerah,kebijakan umum,
program satuan kerja perangkat daerah, program lintas satuan kerja perangkat
daerah, dan program kewilayahan yang disertai dengan rencana kerja dalam
kerangka regulasi dan kerangka pendanaan yang bersifat indikatif. Pengertian
indikatif berarti bahwa informasi, baik tentang sumber daya (masukan) yang
diperlukan maupun keluaran dan dampak yang tercantum didalam dokumen
rencana pembangunan jangka menengah ini, hanya merupakan indikasi yang
hendak dicapai dan tidak bersifat kaku (fleksibel).
www.jdih.bangkaselatankab.go.id
1.3. Landasan Penyusunan
www.jdih.bangkaselatankab.go.id
1.4. Hubungan RPJMD Kabupaten Bangka Selatan dengan Dokumen Perencanaan
Lainnya
www.jdih.bangkaselatankab.go.id
1.5. Sistematika Penyusunan
www.jdih.bangkaselatankab.go.id
Berdasarkan Keadaan hidrologi, pada umumnya terdiri dari sungai-sungai yang
berhulu pada perbukitan dan bermuara di laut. Sungai-sungai yang berada di
Kabupaten Bangka Selatan dapat dilihat pada tabel 2.1. di bawah ini.
www.jdih.bangkaselatankab.go.id
Kabupaten Bangka Selatan termasuk Kabupaten yang memiliki kekayaan
sumberdaya alam yang sangat potensial dan bervariasi jenisnya, antara lain, hasil
perikanan laut, perikanan budidaya, pertanian, perkebunan, kehutanan dan hasil-
hasilnya, pertambangan (timah, kaolin, pasir kuarsa, dll) dan pariwisata.
Luas wilayah Kabupaten Bangka Selatan lebih kurang 3.607,08 Km2 atau
360.708 Ha dengan jumlah penduduk per November 2005 sebanyak jiwa. 149.610
Ibukota Kabupaten Bangka Selatan adalah Kota Toboali yang berjarak kurang lebih 125
kilometer dari Kota Pangkalpinang, ibukota Propinsi Kepulauan Bangka Belitung.
Keadaan alam Kabupaten Bangka Selatan sebagian besar merupakan dataran
rendah, lembah dan sebagian kecil pegunungan serta perbukitan, memiliki potensi
untuk dikembangkan menjadi lahan agroindustri (pertanian dan perkebunan). Sebagai
daerah kepulauan, Kabupaten Bangka Selatan dihubungkan oleh perairan laut dan
pulau-pulau kecil, memiliki potensi untuk dikembangkan menjadi daerah pariwisata
bahari dan perikanan laut. Akan tetapi jika dilihat dari letak geografisnya, wilayah
Kabupaten Bangka Selatan memiliki potensi untuk dikembangkan menjadi daerah
industri/jasa perdagangan baik nasional maupun internasional. Jumlah penduduk per
kecamatan dapat dilihat pada Tabel 2.2. dibawah ini.
1 Toboali 59.588
2 Airgegas 34.282
3 Payung 25.594
Total 149.610
Sumber : Bangka Selatan Dalam Angka Tahun 2005
www.jdih.bangkaselatankab.go.id
Kabupaten Bangka Selatan seluas 3.607,08 Km2 terdiri dari 5 Kecamatan
mempunyai potensi sumber daya alam yang masih dapat dikembangkan dan tersedia
peluang untuk investasi baik Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) maupun
Penanaman Modal Asing (PMA).
Pertumbuhan Ekonomi (Economic Growth) sampai saat ini masih dipakai untuk
memantau perbaikan ekonomi suatu daerah, karena faktor perubahan harga (inflasi)
telah dikeluarkan. Dengan menggunakan faktor pengali harga konstan (at constant price
inflation factor) sehingga dapat menggambarkan peningkatan produksi secara makro.
Pertumbuhan tahun 2001 sampai dengan tahun 2004 merupakan hasil yang didapat
dari perhitungan dengan menggunakan tahun 2000 sebagai tahun dasar. Secara umum
sektor-sektor perekonomian mengalami pertumbuhan positif, hanya sektor jasa-jasa
yang mengalami kontraksi pertumbuhan pada tahun 2004.
Pada tahun 2004 Produk Domistik Regional Bruto Kabupaten Bangka Selatan
berdasarkan harga berlaku berjumlah Rp. 1.168.359.000,- atau naik sebesar 12,62 %
dibanding dengan tahun sebelumnya yang hanya sebesar Rp. 1.037.474,-.( Produk
Domestik Regional Bruto menurut Lapangan Usaha Kabupaten Bangka Selatan Tahun
2000-2004). Atau dengan kata lain atas dasar harga berlaku pertumbuhan ekonomi
Kabupaten Bangka Selatan sebesar 12,62 %. Hal ini berarti mengalami penurunan
dibanding dengan tahun pertumbuhan ekonomi tahun 2003 yang mencapai 12,88 %.
Sementara itu jika dilihat dalam kurun waktu lima tahun terakhir pertumbuhan
ekonomi Kabupaten Bangka Selatan atas dasar harga berlaku mengalami rata-rata
pertumbuhan sebesar 13,71 %.
Sedangkan berdasarkan harga konstan, yang mencerminkan produksi kotor riil
daerah, produk domestik bruto Kabupaten Bangka Selatan sebesar Rp. 842.801 Juta
atau naik sebesar 3,64 % dibandingkan tahun sebelumnya yang bernilai Rp. 813.171
Juta. Berarti laju pertumbuhan ekonomi tahun 2004 ini relatif menurun dibanding
tahun 2003 yang mengalami pertumbuhan sebesar 4,38 %. (Pertumbuhan ekonomi (PE)
dan rata-rata pertumbuhan ekonomi Kabupaten Bangka Selatan Tahun 2000-2004
dapat dilihat pada Tabel 2.3. dibawah ini)
www.jdih.bangkaselatankab.go.id
Tabel 2.3. PDRB, Pertumbuhan Ekonomi (PE) dan Rata-rata Pertumbuhan
Ekonomi Kabupaten Bangka Selatan Tahun 2000-2004
PDRB PDRB
Pertumbuhan PE
Tahun ADHB*) ADHK**)
ADHB (%) (%)
(Jutaan Rp) (Jutaan Rp)
www.jdih.bangkaselatankab.go.id
Tabel 2.4. Pertumbuhan Riil Sektor Ekonomi Tahun 2000-2004 (%)
SEKTOR 2000 2001 2002 2003 2004
www.jdih.bangkaselatankab.go.id
Tabel 2.5. Jumlah Kunjungan Kapal/perahu , Lalu lintas Barang dan Penumpang menurut Jenis
Pelayaran melaui Pelabuhan sekitar Toboali
di Kabupaten Bangka Selatan
No Jenis Pelayaran Banyaknya Barang (Ton) Penumpang (orang)
Kapal/Perahu Bongkar Muat Turun Naik
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
1 Samudera - - - - -
2 Nusantara - - - - -
3 Lokal - - - - -
4 Rakyat - - - - -
5 Khusus 517 - 409.705 - -
6 Non Pelayaran 185 1.638 1.139 - -
7 Perintis - - - - -
Jumlah 2004 702 1.638,00 410.844 - -
2003 1.329 20.649,00 823.717 6.497 3.704
2002 1.246 34.530,20 608.776 6.292 5.597
Sumber : PDRB Kab. Bangka Selatan tahun 2005
www.jdih.bangkaselatankab.go.id
b. PPI Desa Pongok / Celagen;
c. PPI Tanjung Ketapang;
d. PPI Bangka Kota;
e. PPI Desa Rajik.
Fasilitas Pangkalan Pendaratan Ikan perlu dibangun untuk mendukung
usaha kegiatan perikanan tangkap yang sampai saat ini pemanfaatan potensinya
belum optimal.
www.jdih.bangkaselatankab.go.id
Tabel. 2.7. Realisasi Luas Tanam, Luas Panen, Produktivitas dan Produksi
Per Musim Tanam 2004 Tanaman Pangan dan Padi-Padian
1 2 3 4 5 6
www.jdih.bangkaselatankab.go.id
Tabel 2.8. Jumlah Luas Panen dan Produksi Tanaman Buah-buahan
di Kabupaten Bangka Selatan Tahun 2004
Kecamatan
Sumber : Dinas Pertanian, Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Bangka Selatan tahun 2005
www.jdih.bangkaselatankab.go.id
Tabel 2.9. Luas Panen dan Produksi Tanaman Sayuran
di Kabupaten Bangka Selatan Tahun 2004
Kecamatan
Komodi
No
ti Produ
Pro- Produk- Pro-
Pa- Pa- Pa- k Pa- Produkt
dukti- Luas Tivi- Luas dukti- Luas Luas Pro
Luas ne ne ne Pa- -tivi- ne ivitas
Prod vitas La- Prod Tas La- Prod vitas La- Prod La- d
La-han n n n nen tas n (Kw/Ha
(Ton) (Kw/Ha han (Ton) (Kw/Ha han (Ton) (Kw/Ha han (Ton) han (To
(Ha) (Ha (Ha (Ha (Ha) (Kw/H (Ha /
/ (Ha) / (Ha) / (Ha) (Ha) n)
) ) ) a/ ) Thn)
Th) Th) Th)
Th)
Bawang
1 45.1 41 328 80 25.3 23 179 78 6.6 6 46 76 11.0 10 77 77 2.2 2 15 75
Daun
42
2 Sawi 91.3 83 1,079 130 467.5 5,100 120 16.5 15 159 106 18.7 17 184 108 3.3 3 30 100
5
Kc
3 41.8 38 144 38 53.9 49 196 40 7.7 7 22 31 8.8 8 26 32 2.2 2 6 30
merah
Kc 16
4 178.2 421 26 45.1 41 86 21 61.6 56 129 23 56.1 51 112 22 20.9 19 38 20
Panjang 2
Cabe 14
5 156.2 341 24 105.6 96 221 23 39.6 36 79 22 27.5 25 53 21 9.9 9 18 20
Besar 2
Cabe 15
6 166.1 378 25 14.3 13 27 21 35.2 32 70 22 39.6 36 83 23 12.1 11 22 20
Rawit 1
7 Tomat 34.1 31 357 115 23.1 21 231 110 9.9 9 95 105 12.1 11 116 105 4.4 4 40 100
9 Buncis 20.9 19 266 140 5.5 5 52 104 13.2 12 138 115 8.8 8 104 130 5.5 5 52 103
11 11
10 Timun 122.1 1,499 135 26.4 24 276 115 39.6 36 468 130 31.9 29 348 120 12.1 11 100
1 0
Kangku 3
11 95.7 87 1,044 120 9.9 9 98 109 22.0 20 230 115 20.9 19 217 114 3.3 30 100
ng
13 5
12 Bayam 148.5 230 17 12.1 11 12 11 25.3 23 28 12 34.1 31 40 13 5.5 8 15
5
Semang 18
13 56.1 51 1,326 260 7.7 7 140 200 23.1 21 483 230 20.9 19 418 220 9.9 9 210
ka 9
Sumber : Dinas Pertanian, Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Bangka Selatan tahun 2005
www.jdih.bangkaselatankab.go.id
Tabel 2.10. Luas Panen dan Produksi Tanaman Hias
Kabupaten Bangka Selatan Tahun 2004
Kecamatan
Sedap 1.7 5.2 0.8 2.4 0.6 1.8 0.1 0.3 88. 80.
5 1.9 31.00 0.9 31.00 0.7 30.0 0.1 31.00 248.00 31.00
Malam 0 7 0 8 0 0 0 1 0 0
13
6.3 2.4 49. 2.5 51. 0.8 16.
6 Melati 6.9 2.3 210.00 2.6 206.00 2.8 207.0 0.9 201.00 0.4 0.4 8.00 200.00
0 0 44 0 75 0 08
0
0.1 0.0 0.4 0.2 0.3 0.1 0.3 0.1
7 Palem 0.1 5.00 0.4 5.40 0.3 5.4 0.3 5.20 0.2 0.2 0.11 5.40
0 5 0 2 0 6 0 6
Sumber : Dinas Pertanian, Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Bangka Selatan tahun 2005
www.jdih.bangkaselatankab.go.id
Tabel 2.11. Luas Panen dan Produksi Tanaman Obat-obatan
1 Jahe 10.89 9.90 99 100.00 2.53 2.30 44 190.00 3.03 2.75 28 100.00 0.94 0.85 9 110.00 8.25 7.5 81.75 109.00
11 10
2 Laos 12.27 11.15 343 308.00 4.29 3.90 305.00 3.74 3.40 304.00 2.20 2.00 62 310.00 1.87 1.7 51.00 300.00
9 3
Kencu
3 14.58 13.25 86 65.00 4.95 4.50 28 63.00 5.17 4.70 29 62.00 2.75 2.50 15 60.00 1.43 1.3 39.00 300.00
r
4 Kunyit 143.77 130.70 2,745 10.00 4.35 3.95 81 205.00 4.18 3.80 78 206.00 3.30 3.00 60 201.00 2.53 2.3 46.00 200.00
Lemp
5 165.50 150.45 2,864 190.33 4.66 4.24 77 180.83 4.70 4.28 77 180.00 4.71 4.28 73 170.00 2.42 2.2 35.20 160.00
uyang
Temul
6 16.28 14.80 247 167.00 4.79 4.35 67 153.00 6.18 5.62 73 130.00 3.41 3.10 37 120.00 0.99 0.9 10.35 115.00
awak
Temu
7 9.68 8.80 97 110.00 2.75 2.50 26 103.00 3.58 3.25 34 106.00 2.67 2.43 25 101.00 0.88 0.8 8.00 100.00
ireng
Sumber : Dinas Pertanian, Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Bangka Selatan tahun 2005
www.jdih.bangkaselatankab.go.id
Tabel 2.12. Luas Areal dan Produksi Perkebunan rakyat
Kabupaten Bangka Selatan Tahun 2004
LUAS AREAL (HA) JUMLAH PRODUKSI JUMLAH
NO KOMODITI PRODUKSI RATA-RATA PEMILIK
TBM TM TT/TR JUMLAH
TON/THN KG/HA/THN (KK)
Sumber : Dinas Pertanian, Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Bangka Selatan tahun 2005
Tabel 2.13. Luas Areal dan Produksi Perkebunan Besar Swasta Nasional Kabupaten Bangka Selatan
JUMLAH PRODUKSI
N NAMA PERUSAHAAN LUAS LUAS REALISASI TANAM MUTASI TANAMAN
PRODUKSI RERATA
O
LOKASI PENCADANGAN HGU TBM TM TT/TR JUMLAH TON/HA/THN TON/ HA/THN NEW RE JUMLAH
PT. SWARNA NUSA
SENTOSA
1 - P. Lepar - 8,182.00 166.10 1,550.00 0,00 1,716.10 1,461,120.00 - 365,280.00 - 0,00 0,00 0,00
2 - Malik - 1,684.00 308.30 600.60 0,00 908.90 1,984,690.00 - 496,172.50 - 0,00 0,00 0,00
JUMLAH - 9,866.00 474.40 2,150.60 0,00 2,625.00 3,445,810.00 - 861,452.50 - 0,00 0,00 0,00
Sumber : Dinas Pertanian, Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Bangka Selatan tahun 2005
www.jdih.bangkaselatankab.go.id
Kabupaten Bangka Selatan memiliki luas kawasan sebagaimana Tabel 2.14.
berikut.
Tabel 2.14. Luas Kawasan Hutan Kabupaten Bangka Selatan
Luas Luar
Luas Kawasan
No Kecamatan Luas Wilayah (Ha) Kawasan
Hutan (Ha)
Hutan (Ha)
Dalam Luar
No. Kecamatan Kawasan Kawasan Jumlah
(Ha) (Ha)
Toboali
1 11.076 41.644,40 59.478
Air Gegas
2 6.375 63.287,17 41.374
Lepar Pongok
3 - 14.813,83 10.479
Payung
4 11.052 54.340,03 15.986
Simpang
5 4.680 20.508,65 8.298
Rimba
Jumlah 33.186 194.594,08 135.616
Sumber : LAKIP Kabupaten Bangka Selatan 2004
www.jdih.bangkaselatankab.go.id
Potensi populasi ternak yang terdapat di Kabupaten Bangka Selatan terdiri dari
ternak besar, ternak kecil dan ternak unggas masing-masing dapat dilihat pada
Tabel 2.16. berikut.
Adapun jumlah produksi daging di Kabupaten Bangka Selatan dapat dilihat pada
tabel 2.17.
Tabel 2.17. Jumlah Produksi Daging dan Jenis Ternak
Di Kabupaten Bangka Selatan dari Juli 2004 sampai dengan Oktober 2004
Ayam
No Kec. Sapi (Kg) Kambing (Kg) Kerbau (Kg) Babi (Kg) Ayam Pedaging Itik (Kg)
. Buras (Kg) (Kg)
Sumber : Dinas Pertanian, Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Bangka Selatan tahun 2005
www.jdih.bangkaselatankab.go.id
Tabel 2.18. berikut menampilkan data lalu lintas ternak yang masuk ke Kabupaten Bangka
Selatan yang terdiri dari Sapi, Babi, Ayam potong dan Ayam Buras.
di Kabupaten Bangka Selatan dari 29 Juli 2004 sampai dengan 28 Oktober 2004
1 Sapi 223
2 Babi 240
3 Ayam Potong 102.063
4 Ayam Buras 1.500
Sumber : Dinas Pertanian, Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Bangka Selatan tahun 2005
4. Potensi Pariwisata
www.jdih.bangkaselatankab.go.id
5. Potensi Perdagangan
N Kecamatan KUD Kopera Kopera Kopera Kopera Kopont Kopera Ko Kopera Kopera Kopera Koperasi Jumlah
o si si serba si si ren si kar si si si pasar
Simpan usaha pemda nelaya perkeb mu angkut wanita lainnya
pinjam n unan r an
4 1 22
1 Toboali 2 1 6 1 1 1 2 1 1 1
- - 7
2 Airgegas 3 - - - 1 3 - - - - - 9
- - 2
3 Payung 5 - - 1 2 1 - - -
- - -
4 Simpang Rimba 2 - - - - - - - - 4
5 Lepar Pongok 1 - 1 1 - 1 - - -
Jumlah 13 1 7 1 3 4 7 1 1 1 4 1 44
Data jumlah koperasi dan KUD dalam wilayah Kabupaten Bangka Selatan
di 5 (lima) kecamatan pada Tahun 2004 dan 2005 dapat dilihat pada tabel berikut :
1 TOBOALI 21 23
2 AIR GEGAS 7 7
3 PAYUNG 8 8
4 SIMPANG RIMBA 3 3
5 LEPONG 2 3
41 44
www.jdih.bangkaselatankab.go.id
Data jumlah SITU, SIUP, TDP, TDG dalam wilayah Kabupaten Bangka
Selatan dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 2.22. JUMLAH SITU, SIUP, TDP, TDG
KABUPATEN BANGKA SELATAN
SIPAD
No Tahun SITU SIUP TDP TDG
Timah Kuarsa
1 2004 119 50 46 0 0 0
2 2005 286 132 106 2 33,5 ton 54,6 ton
6. Potensi Pertambangan
Sumber daya alam yang dimiliki Kabupaten Bangka Selatan khususnya
untuk pertambangan sangat potensial untuk dikembangkan. Potensi bahan galian
tambang yang dimiliki terutama timah, dengan mineral ikutannya berupa monosit,
xenotin, titan/ilmenit, rutil, zirkan dan bijih besi/hematit. Disamping itu terdapat
bahan galian non logam yaitu pasir kuarsa, kaolin, pasir bangunan, tanah liat dan
granit. Bahan galian tersebut perlu dilakukan penataan dan pengembangan secara
khusus mengingat sifatnya yang tidak dapat diperbarui lagi dan berdampak negatif
terhadap lingkungan. Potensi bahan galian tambang dapat dilihat pada tabel di
bawah ini.
CADANGAN
JENIS BAHAN
NO LOKASI
GALIAN
JUMLAH SATUAN
www.jdih.bangkaselatankab.go.id
7. Potensi Air Bersih
Potensi secara umum untuk potensi sarana air bersih di kawasan
pengembangan pembangunan kawasan industri terpadu di Kabupaten Bangka
Selatan saat ini cukup memadai, hanya belum dikelola secara maksimal.
Tersedianya kolong-kolong akibat aktifitas hasil pertambangan di beberapa tempat
dapat dimanfaatkan sebagai air bersih.
1. Toboali 37 2 3 4 1
2. Air Gegas 31 11 - - -
3. Payung 21 12 - - -
4. Simpang Rimba 6 13 - - -
5. Lepar Pongok 10 4 - - -
JUMLAH 105 42 3 4 1
Sedangkan tempat ibadah terdiri dari 105 unit Mesjid, 42 unit Mushollah, 3
unit Gereja dan 4 unit Kelenteng serta 1 unit Vihara dengan jumlah 126.515 orang
beragama Islam, 419 orang beragama Kristen Protestan, 574 orang Kristen katolik,
Budha 2.806 orang dan Hindu sebanyak 8 orang.
www.jdih.bangkaselatankab.go.id
Tabel 2.25.
ORGANISASI KEAGAMAAN
LAZ
1. Toboali 2 2 38 1 1 2 2 8
2. Air Gegas 1 1 31 1 - 1 1 -
3. Payung 1 1 21 - - 1 1 1
4. Simpang Rimba 1 1 6 - - 1 1 -
5. Lepar Pongok 1 1 10 - - 1 1 -
JUMLAH 6 6 106 2 1 6 9
Tabel 2.26.
ORGANISASI PEMUDA DAN ORMAS / ORSOS / LSM
KARANG
NO KECAMATAN KNPI ORMAS/ORSOS
PRAMUKA
LSM LAINNYA
TARUNA
1. Toboali 2 3 10 22
2. Air Gegas 1 1 4 -
3. Payung 1 1 9 -
4. Simpang Rimba 1 1 7 -
5. Lepar Pongok 1 1 5 -
JUMLAH 6 7 35 22
www.jdih.bangkaselatankab.go.id
Tabel 2.27.
PENYANDANG MASALAH KESEJAHTERAAN SOSIAL (PMKS)
PEND.
RASKIN GAKIN ASKES RUMH TK LAN PENY. ANAK
N MISKIN
KECAMATAN BBM KTK
O (KK) (KK) (JIWA) LYK HUNI SIA CACAT NAKAL
(JIWA)
1. Perumahan
Kondisi perumahan penduduk di wilayah Kabupaten Bangka Selatan secara
umum dalam kondisi baik dan mayoritas permanen, namun masih terdapat rumah-
rumah yang dindingnya belum permanen yang masih membutuhkan peningkatan
kualitas rumah sehingga dapat menjadi tempat tinggal layak serta dapat
meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
www.jdih.bangkaselatankab.go.id
digambarkan dalam tabel 2.28, data sarana dan prasarana kesehatan Kabupaten
Bangka Selatan Triwulan II Tahun 2005 dalam tabel 2.29, data jumlah tenaga
kesehatan Kabupaten Bangka Selatan Triwulan III Tahun 2005 pada tabel 2.30,
data 10 diagnosa penyakit terbanyak Kabupaten Bangka Selatan Triwulan III
Tahun 2005 pada tabel 2.31, data kesehatan penduduk Kabupaten Bangka
Selatan Triwulan III Tahun 2005 pada tabel 2.32, data sasaran penimbangan gizi
Kabupaten Bangka Selatan pada tabel 2.33.
Tabel 2.28.Jumlah RSUD, BKIA, Balai Pengobatan, Puskesmas, Pustu dan Apotik
No Kecamatan RSUD BKIA Balai Pengobatan Puskesmas Pustu Apotik
Umum Gigi
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
1 Toboali 1 2 1 - 1 6 3
2 Airgegas - 1 - - 1 8 -
3 Lepar Pongok - 1 - - 2 2 -
4 Payung - 1 - - 1 7 -
5 Simpang Rimba - 1 - - 1 2 -
Jumlah 2005 1 6 1 - 6 25 3
2004 - - - - 6 21 2
2003 - - - - 6 21 2
1 - 1 6 25 1 1 14 59 39 23
L P L P L P L P L P L P L P L P L P
www.jdih.bangkaselatankab.go.id
1 - - 8 6 1 - - 2 7 3 25 34 2 5 8 11 1 2
2
1. Malaria 4425
2. Penyakit saluran pernafasan bagian atas 4152
3. Penyakit kulit dan jaringan subkutan 2055
4. Penyakit rongga mulut 1264
5. Penyakit darah tinggi 1179
6. Diare 1040
7. Penyakit akut lain pada saluran pernafasan bagian bawah 1025
(pneumonia, bronhitis, asma)
8. Penyakit otot, tulang dan sendi 989
9. Kecelakaan dan keracunan 407
10. Penyakit mata 375
L P L P L P L P L P L P L P L P
75.04 75.624 - - 8.756 9.142 5.425 4.622 40.661 39.485 4.254 4.147 - - - -
1 - - 8 6 1 - - 2 7 3 25 34 2 5 8 11 1 22
3. Jaringan Transportasi
Panjang jalan di Kabupaten Bangka Selatan adalah 390 Km yang terdiri dari
jalan Propinsi sepanjang 75 Km, jalan Kabupaten 316 Km dalam kondisi baik 135
Km, sedang 86 Km, rusak 75 Km dan rusak berat sepanjang 20 Km.
www.jdih.bangkaselatankab.go.id
Tabel 2.29.Panjang Jalan Provinsi dan Kabupaten
di Kabupaten Bangka Selatan Tahun 2004
Panjang Jalan (Km)
No Keadaan Tahun
Provinsi Kabupaten
(1) (2) (5) (6)
1 Jenis Permukaan
a. Diaspal 74 266
b. Kerikil - 30
c. Tanah - 20
2 Kondisi jalan
a. Baik 75 135
b. Sedang - 86
c. Rusak - 75
d. Rusak berat - 20
3 Kelas jalan
a. Kelas I - -
b. Kelas II 75 196
c. Kelas III - -
d. Kelas IIIA - 120
e. Kelas IIIB - -
f. Kelas IIIC - -
g. Kelas tidak terinci - -
www.jdih.bangkaselatankab.go.id
Tabel 2.30.Jumlah air minum yang disalurkan menurut kategori pelanggan dan
banyaknya pelanggan di Kabupaten Bangka Selata
Tahun 2003 Tahun 2004
No Kategori Pelanggan Banyaknya Air minum yang Banyaknya Air minum yang
Pelanggan disalurkan (m3) Pelanggan disalurkan (m3)
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1 Sosial umum 11 283 18 3.049
2 Sosial khusus 19 2.568 10 2.219
3 Rumah tangga 1.113 213.124 1.117 226.123
4 Instansi pemerintah 9 273 12 6.253
5 Niaga kecil 3 56 2 539
6 Niaga besar - - - -
7 Industri besar - - - -
8 Pelabuhan - - - -
9 Susut/hilang dalam penyaluran - - - -
5. Jaringan Listrik
Jaringan listrik yang tersedia saat ini di Kabupaten Bangka Selatan seperti
yang tercantum dalam tabel 2.32. data ketersediaan ketenagalistrikan di bawah ini:
www.jdih.bangkaselatankab.go.id
Mesin Terpasang Mampu Puncak Produksi
(KW) (KW) (KW) (KWH)
Toboali 9 Unit 4000 2.100 1.940 814.673
Tj. Labu 1 Unit 200 150 75 14950
Jumlah 10 Unit 4.200 2.150 2.015 623
Sumber : Dinas Pertambangan, Energi dan Lingkungan Hidup tahun 2005
www.jdih.bangkaselatankab.go.id
Khusus jaringan Irigasi yang tersedia di Kecamatan Toboali panjangnya adalah
87,85 km dengan 142 pintu air, sedangkan untuk kecamatan yang lain belum
terdata.
Tabel 2.34. Jaringan Irigasi Kabupaten Bangka Selatan
No. Kecamatan Lokasi Luas (Ha)
1 Toboali Temayang 315
Pumpung 747
Gusung 1415
Rindik / Kepoh 1200
Bikang 80
Jeriji 400
2 Airgegas Pergam 100
3 Simpang Rimba Bangka Kota 3108
4 Payung Dungun 1380
Batu Betumpang 1500
5 Lepong Tanjung Labu 300
www.jdih.bangkaselatankab.go.id
6. Peraturan Daerah Kabupaten Bangka Selatan Nomor 10 Tahun 2005 (Lembaran
Daerah Kabupaten Bangka Selatan Tahun 2005 Nomor 6 Seri D) tentang Susunan
Organisasi dan Tata Kerja Kecamatan, yang terdiri dari :
a. Camat;
b. Sekretaris Kecamatan;
c. Seksi Pemerintahan, Ketentraman dan Ketertiban Umum;
d. Seksi Pembangunan dan Kesejahteraan Sosial;
e. Seksi Pelayanan Umum;
f. Kelompok jabatan fungsional
Bagan Susunan Organisasi dan Tata Kerja Kecamatan dapat dilihat pada
lampiran VI.
www.jdih.bangkaselatankab.go.id
8. Gizi;
9. Patologi;
10. Pemeliharaan sarana rumah sakit.
g. Komite Medis;
h. Kelompok Jabatan Fungsional;
i. Dewan Penyantun;
j. Satuan Pengawas Intern.
www.jdih.bangkaselatankab.go.id
www.jdih.bangkaselatankab.go.id
BAB III
VISI DAN MISI
3.1 VISI
Rencana pembangunan jangka menengah daerah (RPJMD) Kabupaten Bangka
Selatan Tahun 2006 – 2010 dinyatakan dalam visi sebagai berikut :
“ Terwujudnya Negeri Junjung Besaoh yang Sejahtera Melalui Pemerintah yang
Amanah, Bersih dan Berwibawa Berbasis IPTEK dan IMTAQ serta Berwawasan
Lingkungan ”.
3.2 MISI
Untuk mencapai visi tersebut di atas maka ditetapkan misi sebagai berikut :
1. Meningkatkan pengelolaan potensi sumber daya alam secara arif dan bijaksana
melalui penguasaan dan pengembangan IPTEK.
2. Menciptakan situasi politik dan keamanan yang kondusif untuk memacu iklim
usaha dan investasi.
3. Meningkatkan sarana dan prasarana untuk memacu percepatan pelaksanaan
pembangunan.
4. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia.
5. Meningkatkan kualitas dan kuantitas pelayanan publik melalui penyelenggaraan
pemerintahan yang bersih dan terbuka.
www.jdih.bangkaselatankab.go.id
BAB IV
STRATEGI PEMBANGUNAN DAERAH
www.jdih.bangkaselatankab.go.id
13. Sistem informasi manajemen daerah (SIMDA)
14. Penegakan Hukum
15. Pembinaan Politik
16. Partisifasi masyarakat dalam pembangunan
17. Suasana Kamtibmas
18. Potensi Wisata Bahari
19. Peluang Investasi
20. Kualitas dan Kuantitas Sumber Daya dan Aparatur
21. Budaya Gotong Royong ( Junjung Besaoh)
22. Seni dan Budaya
www.jdih.bangkaselatankab.go.id
kepentingan kebijakan dan persepsi yang diharapkan oleh pihak pemangku
kepentingan pembangunan. Strategi pembangunan yang akan digunakan mengatasi
permasalahan pembangunan Kabupaten Bangka Selatan selama tahun 2006-2010
untuk mencapai visi dan misi adalah sebagai berikut :
www.jdih.bangkaselatankab.go.id
pelaku pembangunan dalam membangun berbagai bentuk kerja sama. Hal ini
diperkuat dengan upaya untuk pengembangan jaringan kerja sama yang
saling menguntungkan dengan berbagai pihak.
www.jdih.bangkaselatankab.go.id
Upaya ini dilakukan untuk mewujudkan pelayanan yang mudah, cepat, tepat dan
murah/ terjangkau demi tercapainya pelayanaan prima. Hal ini melalui
pemberdayaan dan perwujudan aparatur pemerintah yang bersih (Clean
Governance) dan ditunjang dengan sarana dan prasarana pelayanan secara
memadai, salah satunya dengan mengembangkan Electronic Government ( E-Gov).
Dengan pelayanan publik yang baik diharapkan dapat menimbulkan kepercayaan
masyarakat terhadap pemerintah, mengurangi biaya tinggi serta mendorong
aktifitas perekonomian.
3. Peningkatan Infrastruktur
Pembangunan Infrastruktur ditekankan pada peningkatan kualitas, kapasitas
prasarana dan pengembangan wilayah terpencil, pesisir, pulau-pulau kecil serta
wilayah perbatasan terutama yang mendukung kelancaran arus barang dan jasa,
peningkatan daya tarik investasi dan mendukung aktifitas perekonomian lokal.
www.jdih.bangkaselatankab.go.id
6. Pengembangan Seni dan Budaya
Pengembangan Seni dan Budaya dimaksudkan untuk mempertahankan nilai-nilai
budaya dan agama yang mengakar dari warisan leluhur dengan harapan dapat
membentuk nilai-nilai kepribadian masyarakat yang bermartabat dan bermoral.
Upaya untuk melestarikan seni dan budaya dilakukan melalui pengenalan kepada
masyarakat sejak usia dini (pra sekolah), memasukkan kurikulum muatan lokal
pendidikan dasar, menggali dan menghidupkan kembali kesenian tradisional
serta konservasi bangunan yang mempunyai nilai sejarah.
5. Fungsi pendidikan
6. Fungsi kesehatan
7. Fungsi ekonomi
www.jdih.bangkaselatankab.go.id
12. Fungsi perlindungan sosial
BAB V
ARAH KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH
www.jdih.bangkaselatankab.go.id
2. Tidak memberatkan masyarakat,
3. Tidak merusak lingkungan,
4. Mudah diterapkan/diaplikasikan, mudah dilaksanakan,
5. Penyesuaian pendapatan baik mengenai tarif dan materinya.
Penerimaan pendapatan Kabupaten Bangka Selatan Tahun 2004 dan Tahun
2005 (sampai dengan akhir November 2005) tergambar dalam tabel 1 dan 2
berikut ini :
Tabel 1. Tabel Pendapatan Daerah Kabupaten Bangka Selatan Tahun 2004
NO URAIAN PENDAPATAN DAERAH ANGGARAN REALISASI %
1 Pendapatan Asli Daerah 5,830,500,000 6,679,086,851 114,55
- Pajak Daerah 4,157,500,000 4,841,006,083 116,44
- Retribusi Daerah 1,188,000,000 822,379,049 69,22
- Lain-Lain Pendapatan Asli Daerah 485,000,000 1,015,701,719 209,42
2 Dana Perimbangan 65,659,773,472 75,577,922,338 115,11
- Bagi hasil pajak dan bukan pajak 15,699,773,472 24,803,143,879 157,98
- Dana Alokasi Umum(DAU) 41,210,000,000 42,298,500,000 102,64
- Dana Alokasi Khusus (DAK) 4,000,000,000 3,999,850,000 99,99
- Bagi hasil pajak dan bantuan keuangan
4,750,000,000 4,476,428,459 94,24
propinsi
3 Lain-Lain Pendapatan Yang sah 1,311,356,000 1,891,807,835 144,26
- Bantuan dana kontijensi/penyeimbang
1,311,356,000 1,460,659,085 111,39
dari pemerintah
- Penerimaan Lain-lain 0 431,148,750 -
www.jdih.bangkaselatankab.go.id
Sampai Dengan Akhir November Tahun 2005
- Bagi hasil pajak dan bantuan keuangan propinsi 9,395,000,000 5,715,476,015.35 60.84
www.jdih.bangkaselatankab.go.id
daerah Tahun Anggaran 2005 sampai dengan akhir november sebesar
10,142,617,021 telah mengalami peningkatan yang sangat signifikan yaitu sebesar
51.87 % dan diyakini sampai dengan akhir desember total pendapatan asli daerah
sampai dengan desember 2005 akan mencapai target yang telah ditetapkan yaitu
sebesar 11,003,500,000 berarti akan mengalami peningkatan sebesar 64.75 %.
Dengan mempertimbangkan ratio pendapatan Tahun 2004 dan melihat
potensi penerimaan yang dimiliki Kabupaten Bangka Selatan, maka proyeksi (Target
Pendapatan) Kabupaten Bangka Selatan pada tahun 2006 sampai dengan 2010 dapat
dilihat pada tabel 3 berikut ini :
www.jdih.bangkaselatankab.go.id
Di samping itu, pengeluaran daerah harus mampu menunjukkan
profesionalisme kerja disetiap organisasi yang terkait, berdasarkan standar analisa
belanja, standar harga, tolok ukur kinerja dan standar pelayanan minimal serta
memperhatikan prinsip value for money. Identifikasi belanja pengeluaran akan
dibedakan menurut belanja langsung dan tidak langsung, guna meningkatkan aspek
transparansi. Kriteria tersebut bertitik tolak dari kegiatan yang dilakukan.
Rekapitulasi Belanja Daerah Kabupaten Bangka Selatan Tahun Anggaran 2004 dapat
dilihat pada tabel 4 di bawah ini.
Tabel 4. Rekapitulasi Belanja Daerah Kabupaten Bangka Selatan
Tahun Anggaran 2004
1 2 3 4
www.jdih.bangkaselatankab.go.id
- Belanja Pegawai dan Personalia 387,743,900 294,918,900 76,06
1 2 3 4
c) Belanja Pemeliharaan - - -
www.jdih.bangkaselatankab.go.id
d) Belanja Modal 7,819,000,000 6,757,979,950 86,43
www.jdih.bangkaselatankab.go.id
- Belanja Bantuan Keuangan kpd Masyarakat Umum 2,565,000,000 2,206,853,230 86,04
Dari tabel diatas menunjukan bahwa pada tahun 2004 anggaran belanja
aparatur masih mendominasi belanja pemerintah dibandingkan anggaran publik.
Namun demikian, Tahun 2005 proporsi belanja pelayanan publik sudah semakin
besar dibandingkan belanja aparatur daerah. Hal ini menunjukkan bahwa sejak
tahun 2004 anggaran belanja telah disusun sesuai dengan perubahan paradigma
kepentingan masyarakat.
Dalam hal kepentingan tertentu, Pemerintah Daerah dapat melakukan
pinjaman yang bersumber dari Pemerintah, Pemerintah Daerah lain, lembaga
keuangan bank, lembaga keuangan bukan bank dan masyarakat sesuai dengan
ketentuan yang berlaku. Pemerintah Daerah dapat pula membentuk dana cadangan
guna membiayai kebutuhan tertentu yang dananya tidak dapat disediakan dalam satu
tahun anggaran.
Adapun proyeksi belanja daerah pada tahun 2006 s/d 2010 dapat dilihat pada
tabel 5 berikut ini.
5.3. PEMBIAYAAN
www.jdih.bangkaselatankab.go.id
Pembiayaan adalah transaksi keuangan daerah yang dimaksudkan untuk
menutup selisih antara pendapatan dan belanja daerah. Dalam hal terjadi defisit
anggaran, sumber pembiayaan dapat bersumber dari sisa lebih perhitungan tahun
lalu, penerimaan pinjaman obligasi, transfer dari dana cadangan, maupun hasil
penjualan aset daerah yang dipisahkan. Sedangkan Pengeluaran dalam pembiayaan
itu sendiri adalah angsuran hutang, bantuan/penyertaan modal dan transfer ke dana
cadangan.
Melihat prediksi kedepan, menunjukan bahwa prosentase kenaikan belanja
lebih besar dari kenaikan pendapatan. Oleh karena itu dalam upaya pembiayaan
kegiatan pemerintah diperlukan langkah-langkah pembiayaan baik dengan sisa lebih,
hutang dan sebagainya.
www.jdih.bangkaselatankab.go.id
daerah diarahkan untuk mewujudkan struktur perekonomian daerah yang kokoh
dan handal.
j. Setiap pengeluaran daerah harus berdasarkan pada standar analisa belanja,
standar harga, tolok ukur kinerja, dan standar pelayanan minimal serta
memperhatikan prinsip efisien dan efektif.
BAB VI
KEBIJAKAN UMUM
www.jdih.bangkaselatankab.go.id
Pemerintah yang Amanah, Bersih dan Berwibawa Berbasis IPTEK dan IMTAQ serta
Berwawasan Lingkungan” sebagai landasan tahap pembangunan berikutnya. Sebagai
ukuran tercapainya pembangunan lima tahun mendatang, maka ditetapkannya arah
kebijakan umum dalam kerangka pencapaian sasaran sebagai berikut:
6.1 Meningkatkan pengelolaan potensi sumber daya alam secara arif dan bijaksana
melalui penguasaan dan pengembangan IPTEK
www.jdih.bangkaselatankab.go.id
a. Sub Fungsi Pariwisata
Pembangunan sub fungsi pariwisata diarahkan pada pengembangan dan
pemanfaatan potensi-potensi wisata secara maksimal baik wisata dagang,
wisata religius dan wisata kuliner, peningkatan manajemen pengelolaan
pariwisata serta peningkatan sumber daya manusia di bidang
kepariwisataan.
b. Sub Fungsi Kebudayaan dan Kesenian
Kebijakan pembangunan ini diarahkan untuk memperkuat,
mengembangkan dan melestarikan potensi budaya local dalam rangka
membentuk karakteristik masyarakat, mencegah masuknya budaya lain
yang negatif atau yang tidak sesuai dengan budaya local dan memberi
ruang gerak untuk berkreasi dan berinovasi dalam pengembangan
kesenian local.
6.2 Menciptakan situasi politik dan keamanan yang kondusif untuk memacu iklim
usaha dan investasi
www.jdih.bangkaselatankab.go.id
a. Sub Fungsi Politik
Kebijakan pembangunan ini diarahkan pada peningkatan iklim politik yang
kondusif dan stabilitas politik daerah guna mendukung terselenggaranya
pembangunan daerah secara dinamis diantaranya melalui pendidikan dan
partisipasi politik.
www.jdih.bangkaselatankab.go.id
Arah kebijakan memberikan kesempatan yang seluas-luasnya kepada
warga masyarakat usia 0-6 tahun untuk pengembangan bakat dan
pengembangan mental.
www.jdih.bangkaselatankab.go.id
Kebijakan pembangunan ini diarahkan pada pengendalian kelahiran
melalui kesadaran masyarakat dalam ber KB , meningkatkan kualitas
kesehatan reproduksi remaja serta pendewasaan usia perkawinan,
meningkatkan pemberdayaan dan ketahan keluarga dalam upaya
peningkatan kualitas keluarga dan memperkuat kelembagaan dan jaring
KB dalam upaya pembudayaan keluarga kecil berkualitas.
www.jdih.bangkaselatankab.go.id
6.5 Meningkatkan kualitas dan kuantitas pelayanan publik melalui penyelenggaraan
pemerintahan yang bersih dan terbuka
Kebijakan pembangunan Kabupaten Bangka Selatan Tahun 2006 – 2010 dalam upaya
meningkatkan kualitas dan kuantitas pelayanan publik melalui penyelenggaraan
pemerintahan yang bersih dan terbuka dilakukan melalui pembangunan pada fungsi
pelayanan umum yang meliputi :
www.jdih.bangkaselatankab.go.id
Kebijakan pembangunan ini diarahkan pada peningkatan sarana dan prasarana
pemerintah yang memadai dalam upaya memberikan pelayanan kepada
masyarakat secara optimal.
BAB VII
PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH
www.jdih.bangkaselatankab.go.id
7.1 Meningkatkan pengelolaan potensi sumber daya alam secara arif dan bijaksana
melalui penguasaan dan pengembangan IPTEK
www.jdih.bangkaselatankab.go.id
7. Kurang terpantaunya peredaran produk pertanian (peternakan) yang
tidak memenuhi standar kesehatan dan kaidah agama.
www.jdih.bangkaselatankab.go.id
c. Sub fungsi perdagangan, pengembangan usaha, koperasi, usaha kecil
dan menengah (UKM)
www.jdih.bangkaselatankab.go.id
7. rendahnya produktivitas pengelolaan koperasi
8. rendahnya akses KUMKM pada sumber daya produktif baik berupa
akses permodalan, informasi dan pemasaran.
Arah kebijakan pada sub fungsi koperasi dan UMKM adalah tersedianya
barang kebutuhan pokok dan jasa yang terjangkau daya beli masyarakat,
penumbuhan dan pengembangkan potensi sumber daya perdagangan dan
jasa, perluasan pasar, efisiensi dan efektifitas sistem pelayanan dan
perijinan, meningkatkan iklim usaha yang kondusif, profesionalisme
pengelolaan BUMD dan optimalisasi manajemen aset daerah, jaminan
berusaha dalam rangka meningkatkan efisiensi / penanaman modal dan
meningkatkan serta mengembangkan promosi dan informasi pasar serta
mendorong dan memfasilitasi masyarakat dalam rangka mewujudkan
sistem ekonomi kerakyatan melalui Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan
Menengah (KUMKM).
www.jdih.bangkaselatankab.go.id
Kabupaten Bangka Selatan memiliki potensi bahan galian yang cukup
melimpah, namun belum banyak diketahui secara pasti cadangannya
seperti timah dengan mineral asosiasinya berupa Monasit, Xenotim,
Ilmenit/Titan, Rutil, Zirkon dan Bijih Besi/Hematit, sedangkan bahan
galian yang sudah diketahui cadangannya terutama yang berada di
Kecamatan Toboali yaitu bahan galian golongan C atau bahan galian
industri berupa pasir kuarsa ± 108 juta m3, Kaolin ± 154 ribu m3, pasir
bangunan ± 154 ribu m3, bijih besi ± 56 ribu ton, dan granit ± 13 milyar
m 3.
www.jdih.bangkaselatankab.go.id
sedangkan yang tersedia hanya sebesar 39 KL per bulannya, sehingga
kekurangannya sebesar 22,670 KL per bulan.
www.jdih.bangkaselatankab.go.id
energi serta meningkatkan sumber daya manusia di bidang
pertambangan dan energi.
www.jdih.bangkaselatankab.go.id
i. Masih rendahnya kesadaran masyarakat dalam memanfaatkan media
pemerintah;
j. Kurangnya keseimbangan dalam mendukung perkembangan
masyarakat yang informatif, kritis dan demokratis.
www.jdih.bangkaselatankab.go.id
Program indikatif sub fungsi jaringan transportasi dan lalulintas
adalah :
a. Pemeliharaan prasarana dan fasilitas transportasi;
b. Pembangunan prasarana dan fasilitas transportasi;
c. Peningkatan aksesbilitas pelayanan transportasi;
d. Peningkatan disiplin laulintas dan angkutan
e. Pengembangan Komunikasi dan Keterbukaan Informasi;
f. Pengembangan data dan informasi;
g. Pengembangan jaringan komunikasi.
www.jdih.bangkaselatankab.go.id
2. Peningkatan obyek dan event – event pariwisata
3. Peningkatan promosi dan pemasaran pariwisata
www.jdih.bangkaselatankab.go.id
Arah kebijakan sub fungsi kebudayaan dan kesenian adalah untuk
memperkuat pengembangan dan pelestarian potensi budaya local dalam
rangka membentuk karakteristik masyarakat Kabupaten Bangka Selatan.
www.jdih.bangkaselatankab.go.id
Sasaran yang ingin dicapai dalam pembangunan fungsi lingkungan hidup
adalah:
1. Meningkatnya kualitas lingkungan hidup kota;
2. Terselenggaranya kegiatan pembangunan yang memperhatikab daya
dukung lahan yang serasi dan berkelanjutan.
www.jdih.bangkaselatankab.go.id
review terhadap RTRW dalam rangka mempersiapkan dokumen RTRW
untuk periode tahun 2010 – 2015.
Permasalahan yang dihadapi dalam sub fungsi tata ruang adalah:
a. Masih terjadinya perbedaan pemahaman, penafsiran dan sikap antar
berbagai pemangku kepentingan pembangunan terhadap
permasalahan penataan dan pengembangan ruang wilayah
kabupaten;
b. Rendahnya kualitas basis data serta kurang efisiennya
pengembangan system informasi penataan ruang wilayah;
c. Kurang konsistennya rumusan rencana dengan kegiatan
pemanfaatan dan pengendalian tata ruang;
d. Perkembangan kawasan tidak sesuai dengan potensi dan nilai
strategis kawasan;
e. Terjadinya penurunan kualitas lingkungan pada beberapa kawasan;
f. Kurang tertibnya administrasi pertanahan;
g. Kurangnya koordinasi antara pemangku kepentingan pembangunan
dalam penataan ruang.
Sasaran yang ingin dicapai dalam pembangunan fungsi tata ruang adalah
:
a. Tersedianya dokumen perencanaan tata ruang sebesar 50 %;
b. Meningkatnya pemanfaatan dan pengendalian tata ruang secara
konsisten sebesar 80 %;
c. Tersedianya jaringan basis data dalam rangka perencanaan tata
ruang dan pembangunan sebesar 75 %;
d. Optimalisasi dan revitalisasi kawasan sesuai dengan potensi dan
strategis kawasan 80 %;
e. Meningkatnya kualitas SDM perencanaan 50 %
www.jdih.bangkaselatankab.go.id
dalam mengarahkan dan mengoptimalkan pertumbuhan dan
perkembangan kota.
7.2. Menciptakan Situasi Politk dan Keamanan Yang Kondusif Untuk Memacu Iklim
Usaha dan Investasi
www.jdih.bangkaselatankab.go.id
Putaran pertama sebanyak 69.778 orang atau 72,35 % dan pda putaran kedua
sebanyak 61.509 orang atau 63,78 %.
dari angka-angka tersebut nampak jelas adanya penurunan angka partisipasi
masyarakat dalam mengikuti pesta demokrasi Tahun 2004.
Sasaran yang ingin dicapai dalam pembangunan sub fungsi politik adalah :
a. Meningkatnya kesadaran politik masyarakat terhadap hak dan kewajibannya;
b. Mewujudkan pelaksanaan sistem politik yang demokratis;
c. Meningkatnya efektifitas peran dan fungsi lembaga legilatif;
d. Meminimalisasi dampak negatif perbedaan pendapat dan pandangan antar
golongan dan partai politik yang menjurus tindakan anarkhis di masyarakat;
e. Mempertahankan iklim politik yang kondusif 100%.
Arah Kebijakan sub fungsi ini diarahkan pada upaya meningkatkan iklim politik
yang kondusif dan stabilitas politik daerah guna mendukung terselenggaranya
pembangunan daerah secara dinamis.
Sasaran yang ingin dicapai dalam pembangunan sub funsi ketertiban dan
keamanan adalah:
a. meminimalisasi kejadian kerusuhan: kerusuhan antar kampung, kerusuhan
SARA dan tawuran remaja;
b. Meningkatnya penanganan masalah ketentraman dan ketertiban serta
bencana;
c. Mengurangi angka kerugian dan meningkatnya aset yang dapat diselamatkan
akibat kebakaran dan bencana lainnya;
d. Tewujudnya rasa aman dan nyaman di lingkungan masyarakat.
www.jdih.bangkaselatankab.go.id
Arah kebijakan pembangunan sub fungsi ini diarahkan pada upaya
menciptakan lingkungan yang aman dan tertib serta antisifatif terhadap
munculnya kerawanan-kerawanan sosial, politik, ekonomi dan bencana yang
dapat meresahkan masyarakat.
Sasaran yang ingin dicapai dalam pembangunan sub fungsi hukum adalah :
1. Meningkatnya produk-produk hukum Daerah dan peninjauan kembali perda-
perda yang tidak sesuai lagi;
www.jdih.bangkaselatankab.go.id
2. Meningkatnya kesadaran dan kepatuhan hukum bagi aparatur serta
masyarakat ( menurunnya jumlah pelnggaran perda 10% pertahun);
3. Meningkatnya penegakan hukum dan HAM secara tegas berdasarkan azas
keadilan ( meningkatnya jumlah kasus yang ditangani );
Kondisi perumahan dan fasilitas umum seperti jaringan jalan, jaringan drainase,
persampahan, sumberdaya air dan pelayanan air bersih, serta sarana prasarana
lainnya masih belum mengimbangi perkembangan dinamika masyarakat terutama di
wilayah pengembangan. Berkurangnya kualitas perumahan dan fasilitas umum dan
tertundanya pembangunan perumahan dan fasilitas umum akan memperlambat
perekonomian daerah.
Panjang jalan di Kabupaten Bangka Selatan sampai tahun 2004 adalah 412,49
km, sesuai dengan kewenangannya diklasifikasikan : jalan Negara sepanjang
www.jdih.bangkaselatankab.go.id
102,02 km, Jalan propinsi sepanjang 22 km, dan jalan kabupaten sepanjang
288,47 km.
Kondisi jalan kota pada tahun 2004 sebagai berikut 230,42 km kondisi baik 45,97
km kondisi sedang dan kondisi rusak sepanjang 136,1km.
Sasaran yang ingin dicapai dalam pembangunan sub fungsi jaringan Jalan adalah
:
a. Meningkatnya kualitas jalan serta terpenuhi spesifikasi jalan sesuai dengan
fungsi dan kelas jalan Kabupaten Bangka Selatan;
b. Terbangunnya jaringan jalan dan prasarana sesuai rencana pengembangan
wilayah.
www.jdih.bangkaselatankab.go.id
Air bersih merupakan kebutuhan yang sangat vital bagi masyarakat dan fungsi
perkotaan. Permasalahan klasik yang dihadapi berkaitan dengan air bersih adalah
masih rendahnya kinerja pelayanan air bersih, yaitu belum meratanya sistem
jaringan air bersih dan masih minimnya kapsitas air bersih. Serta tingkat
kebocoran mencapai 41 %.
Permasalahan yang dihadapi dalam sub fungsi Sumber daya air dan pelayanan
air bersih adalah :
a. Belum optimalnya tingkat cakupan pelayanan air bersih;
b. Terbatasnya kualitas dan kuantitas sumber air baku untuk pelayanan air
bersih
c. Tingginya tingkat eksploitasi sumber daya air bawah tanah;
d. Tingginya tingkat pencemaran sumber air bersih;
e. Berkurangnya tingkat pengisian (recharge) air tanah.
Sasaran yang ingin dicapai dalam pembangunan sub fungsi sumber daya air dan
pelayanan air bersih adalah :
1. Terpenuhinya kebutuhan air bersih masyarakat dengan cakupan pelayanan
60 %;
2. Terpenuhinya kebutuhan air baku dengan pembangunan waduk.
3. Terkendalinya eksploitasi air dibawah tanah;
Arah Kebijakan Pembangunan sub fungsi Sumber Daya Air dan Pelayanan Air
Bersih diarahkan bagi pemenuhan kebutuhan air bersih masyarakat serta
menjaga kualitas dan kuantitas sumber daya air.
Program indikatif kegiatan sub Sumber Daya Air dan Pelayanan air Bersih
adalah :
1. Peningkatan suplai air baku;
2. Peningkatan Cakupan Pelayanan air Bersih;
3. Monitoring dan Pengendalian eksploitasi air bawah tanah;
4. Rehabilitasi lahan dan hutan
www.jdih.bangkaselatankab.go.id
d. Sub Fungsi Jaringan Drainase
Daerah Genangan Banjir di Kota Toboali kawasan bawah/pantai, yaitu di
kelurahan Toboali Kota yaitu Rawabangun.
Sasaran yang ingin dicapai dalam pembangunan sub fungsi Drainase adalah:
1. Mengurangi area dan lamanya genangan Banjir dan ROB;
2. Meningkatnya kapasitas saluran drainase;
3. Teraturnya debit limpasan sesuai dengan kapasitas saluran, pengelolaan dan
konservasi cacthment area dan badan sungai.
www.jdih.bangkaselatankab.go.id
Fungsi utama irigasi merupakan suplai kebutuhan lahan pertanian, walaupun
jumlah luas lahan pertanian di Kabupaten Bangka selatan cenderung mengalami
penurunan, namun fungsi irigasi sangat diperlukan untuk menunjang penyediaan
bahan pangan.
Luas lahan pertanian dengan irigasi teknis 2.562 ha, setengah teknis 5.903 ha,
irigasi sederhana 2.080 ha.
Sampah merupakan masalah perkotaan yang jika dikelola dengan benar akan
menjadi asset dan dapat bermanfaat bagi kepentingan masyarakat, namun
apabila tidak dikelola secara benar akan menjadi beban dan berdampak negatif
bagi masyarakat.
Volume sampah pada saat ini kenaikannya belum terlalu signifikan, akan tetapi
dengan semakin bertambahnya penduduk maka volume sampah akan bertambah
sejalan dengan dinamika perubahan yang terjadi. Oleh karena itu perlu antisipasi
penanganan melalui perencanaan pengelolaan sampah yang benar.
www.jdih.bangkaselatankab.go.id
Permasalahan yang dihadapi dalam sub fungsi Jaringan Persampahan adalah
:
a. Meningkatnya volume sampah 1 % tiap tahun;
b. Kapasitas pengangkutan sampah belum terprogram dengan baik;
c. Belum adanya pengelolaan TPA yang memenuhi syarat teknis.
Fungsi pertamanan, ruang hijau dan dekorasi Kota disamping merupakan fungsi
keindahan juga berfungsi sebagai ruang interaksi masyarakat, sarana olahraga,
kenyamanan dan sebagai paru-paru kota. Kualitas maupun kuantitas ruang hijau
saat ini dinilai masih sangat kurang, tidak sebanding dengan aktivitras
masyarakat.
Permasalahan yang dihadapi dalam sub fungsi pertamanan, ruang hijau dan
dekorasi kota adalah :
www.jdih.bangkaselatankab.go.id
a. Kurangnya fasilitas ruang publik yang dapat digunakan sebagai interaksi
masyarakat
b. Menurunnya keindahan dan kenyamanan kota akibat kurang mencukupinya
fasilitas dekorasi dan taman kota
c. Meningkatnya polusi udara yang diakibatkan kurang mencukupinya fasilitas
ruang hijau
Sasaran yang ingin dicapai dalam pembangunan sub fungsi pertamanan, ruang
hijau dan dekorasi kota adalah :
1. Terpenuhinya kebutuhan taman dan ruang hijau kota
2. Terciptanya keindahan dan kenyamanan kota
3. Tercapainya baku mutu lingkungan (berkurangnya dampak polusi udara
akibat aktivitas perkotaan).
Arah kebijakan pembangunan sub fungsi pertamanan, ruang hijau dan dekorasi
kota diarahkan bagi tercapainya keindahan, kenyamanan dan kesehatan
lingkungan perkotaan.
Program indikatif sub fungsi pertamanan, ruang hijau dan dekorasi kota adalah
:
1. Pertamanan dan penghijauaan kota
2. Dekorasi kota.
www.jdih.bangkaselatankab.go.id
b. Masih terdapatnya kawasan kumuh dan menurunnya kualitas lingkungan
pemukiman
c. Keterbatasan kemampuan masyarakat dalam pemenuhan kebutuhan rumah
d. Meningkatnya jumlah kepala keluarga yang belum memiliki rumah dan
banyaknya pemukiman liar.
Sasaran yang ingin dicapai dalam pembangunan sub fungsi perumahan dan
pemukiman :
1. Terpenuhinya kebutuhan perumahan masyarakat khususnya masyarakat
berpenghasilan rendah;
2. Belum meningkatnya kualitas lingkungan pemukiman.
Angka Partisipasi kasar (APK) dan Angka Partisipasi Murni (APM) pada
masing-masing jenjang pendidikan, APK untuk SD/MI sebesar 94,55 persen
,SLTP/MTs sebesar 60,93 %, dan SMU/SMK/MA sebesar 24,99 % . APM
SD/MI sebesar 79,08% , SLTP/MTs. 45,98 % dan SMU/SMK /MA sebesar
19,03 %..
www.jdih.bangkaselatankab.go.id
Dalam penyelenggaran fasilitas pendidikan di Kabupaten Bangka Selatan baik
sekolah negeri maupun swasta tercatat untuk jenjang pendidikan dasar (SD)
sebanyak 82 sekolah, SLTP sebanyak 10 sekolah, dan menengah
umum/kejuruan 5 sekolah. Dari data tersebut menunjukkan bahwa fasilitas
pendidikan masih sangat kurang terutama pada jenjang sekolah menengah
umum dan kejuruan. Disamping itu yang masih sangat terbatas adalah dalam
pelayanan pendidikan bagi anak usia dini. Padahal rendahnya pelayanan
pendidikan dalam usia dini nantinya akan mempengaruhi dan menghambat
pengembangan sumber daya manusia secar keseluruhan. Oleh karena itu
diperlukan kebijakan dan strategi pemerataan pendidikan yang tepat untuk
mengatasi masalah ketidakmerataan tersebut.
Kualitas pendidikan yang relatif masih rendah sangat berkaitan dengan input,
output serta proses pembelajaran, hal ini terlihat pada rasio hasil ujian akhir
, penerapan kurikulum yang terlalu padat, terbatasnya sarana dan prasarana
pendidikan (jumlah gedung yang rusak SD/MI ),ruang kelas (RK) SLTP /MTs.
RK SMU /SM/MA), rendahnya kesejahteraan dan kekurangan tenaga
kependidikan yang professional dan sesuai dengan bidang tugasnya.
Walaupun guru dan pengejar bukan satu-satunya factor penentu
keberhasilan pendidikan tetapi pengajaran meupakan titik sentral pendidikan
dan kualifikasi merupakan cerminan kualitas, sehingga tenaga pengajar
memberikan andil sangat besar pada kualitas pendidikan yang menjadi
tanggung jawabnya.
Fenomena yang terjadi dalam dunia pendidikan adalah rendahnya tingkat
relevansi pendidikan dengan kebutuhan pasar kerja.
Pendidikan pra sekolah dibagi menjadi dua kategori yakni pendidikan non
formal (play group ) dan pendidikan formal (Taman Kanak-kanak). Jumlah
lembaga pendidikan pra sekolah tahun 2004 sebanyak 11 buah.
Arah kebijkan sub fungsi ini ditujukan untuk memberikan kesempatan yang
seluas-luasnya kepada warga masyarakat usia 0 – 6 tahun untuk
pengembangan bakat dan pembinaan mental.
Jumlah angka putus sekolah pada tahun 2004 SD/MI adalah relatif tinggi
yang diakibatkan dari resesi ekonomi yang berkepanjangan sehingga orang
tua wali murid kuang mampu membiayai sekolah anak-anaknya.
www.jdih.bangkaselatankab.go.id
2. Meningkatkan pengelolaan dan kemandirian institusi pendidikan;
3. Meningkatkan sarana-prasarana sekolah;
4. Meningkatkan kualitas pendidikan.
Arah kebijakan sub fungsi ini ditujukan pada pemberian hak dasar
pelayanan pendidikan yang bermutu , melalui pendidikan wajar sembilan
tahun, peningkatan kualitas pendidikan, dan peningkatan oenyelenggaraan
pendidikan melalui manajemen terpadu.
Arah kebijakan sub fungsi ini diarahkan pada upaya peningkatan kualitas
sumber daya manusia , agar mampu bersaing dalam era globalisasi.
www.jdih.bangkaselatankab.go.id
Sasaran pembangunan sub fungsi pendidikan luar sekolah adalah :
1. menyediakan pelayanan pendidikan alternatif bagi yang tidak tahu belum
memperoleh kesempatan mengikuti pendidikan formal;
2. memberikan pengetahuan dasar dan keterampilan berusaha secara
professional.
3. Meningkatkan kualitas pendidikan luar sekolah sesuai dengan kebutuhan
pengguna .
www.jdih.bangkaselatankab.go.id
Program indikatif sub fungsi pelayanan kesehatan masyarakat adalah:
1. Pelayanan kesehatan masyarakat ;
2. Peningkatan kesehatan keluarga dan gizi masyarakat;
3. Pencegahan dan pemberantasan penyakit;
4. Lingkungan sehat ;
5. Pemberdayaan masyarakat;
6. Manajemen kesehatan dan perijinan ;
7. Peningkatan sarana dan prasarana kesehatan;
8. Obat dan perbekalan kesehatan.
www.jdih.bangkaselatankab.go.id
2. Belum optimalnya penanganan penyandang masalah kesejahteraan
sosial;
3. Belum efektifnya penanganan pasca bencana.
www.jdih.bangkaselatankab.go.id
Jumlah penduduk Kabupaten Bangka selatan tahun 2004 sebanyak
149.610 jiwa, yang terdiri dari penduduk laki-laki 74.784.jiwa, penduduk
perempuan 73.346 Jiwa. Jumlah penduduk wanita memiliki jumlah yang
lebih besar dari pada jumlah penduduk laki-laki, namun posisi
perempuan dalam keluarga, masyarakat dan negara masih bersifat
diskriminatif. Hal ini jelas dapat dilihat dari keluarga miskin, dimana
beban kerja perempuan lebih berat karena mereka harus melakukan
pekerjaan ganda, yaitu melakukan pekerjaan reproduktif dan rumah
tangga sekaligus dibebani beberapa pekerjaan upahan.
Fenomena yang terjadi banyak kasus kekerasan dan eksploitasi terhadap
perempuan dan anak yang tidak dilaporkan, dengan anggapan bahwa
masalah tersebut adalah masalah domestik keluarga yang tidak perlu
diketahui orang lain.
www.jdih.bangkaselatankab.go.id
Arah kebijkan pembangunan sub fungsi pemberdayaan perempuan da
perlindungan anak dititiberatkan untuk meningkatkan perlindungan
perempuan dan anak , peningkatan kualitas SDM perempuan dan
kesetaraan gender.
www.jdih.bangkaselatankab.go.id
Arah Kebijakan Pembangunan Fungsi Kependudukan adalah : Upaya
pengelolaan administrasi kependudukan dalam pelaksanaan kebijakan
pengendalian laju pertumbuhan dan persebaran penduduk .
www.jdih.bangkaselatankab.go.id
Arah Kebijakan pembangunan kelembagaan masyarakat adalah
mewujudkan penguatan kelembagaan masyarakat sehingga mampu
m,engembangkan potensi dan berperan aktif dalam setiap tahapan
pembangunan.
www.jdih.bangkaselatankab.go.id
3. meningkatkan pelayanan dan kemudahan umat dalam melaksanakan
ibadah.
www.jdih.bangkaselatankab.go.id
4. Keterbatasan cakupan layanan .
Sasaran yang ingin dicapai dalam pembangunan sub fungsi pelayanan umum
adalah:
1. Terwujudnya pelayanan publik yang prima dalam one stop services kepada
masyarakat sesuai dengan SPM;
2. Terlaksananya mutu pelayanan publik melalui deregulasi dan debirokrasi
pelayanan serta sertifikasi ISO ( International Standard Operation ).
3. Meningkatnya kualitas pelaksanaan pelayanan umum di semua di tingkat
pelayanan, meningkatnya efektifitas, efesiensi dan tertib administrasi
penyelenggaraan pemerintahan, pelayanan umum dan pembangunan.
4. Meningkatnya partisipasi Masyarakat dalam pembangunan.
www.jdih.bangkaselatankab.go.id
besar tersebut merupakan aset namun pada sisi lain apabila tidak dapat di
optimalkan akan merupakan beban bagi pemerintah daerah.
Sasaran yang ingin dicapai dalam pembangunan sub fungsi sumberdaya aparatur
adalah:
www.jdih.bangkaselatankab.go.id
c. Sub Fungsi Kapasitas Keuangan Daerah
Sasaran yang ingin dicapai dalam pembangunan sub fungsi kapasitas keuangan
daerah;
1. Meningkatanya PADS rata-rata 20 % pertahun;
www.jdih.bangkaselatankab.go.id
2. Meningkatanya pengelolaan daerah secara transparan dan akuntabel;
3. Mengembangkan sumber-sumber daerah.
www.jdih.bangkaselatankab.go.id
1. Meningkatnya kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana penyelenggaraan
pemerintahan ;
2. Tersedianya data yang dapat diakses secara cepat, murah dan akurat.
Sasaran yang ingin di capai dalam pembangunan sub fungsi pengembangan ilmu
pengetahuan dan tekhnologi adalah :
1. Meningkatnya jumlah kajian dan terapan iptek yang tepat guna dan berdaya
guna;
2. Mewujudkan dokumen perencanaan atau pedoman kegiatan pembangunan
daerah mengembangkan sistem dokumentasi perencanaan pembangunan.
www.jdih.bangkaselatankab.go.id
Arah kebijakan pembangunan sub fungsi pengembangan iptek diarahkan pada
peningkatan efesiensi dan efektifitas pelayanan kepada masyarakat, peningkatan
kualitas dan kuantitas hasil pembangunan daerah.
BAB VIII
PENUTUP
www.jdih.bangkaselatankab.go.id
Dalam rangka manjaga kesinambungan pembangunan dan mengisi kekosongan
rencana pembangunan Kabupaten Bangka Selatan Tahun 2010 (Rencana Kerja Pemerintah
Tahun 2010) yang diperlukan sebagai pedoman bagi penyusunan Rencana Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) Tahun 2010 serta dengan mengingat waktu yang
sangat sempit bagi Bupati dan Wakil Bupati terpilih hasil Pilkada langsung tahun 2010
untuk menyusun Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun 2010-2015 serta
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Tahun 2010, maka Pemerintah Kabupaten
Bangka Selatan menyusun Rancangan Rencana Kerja Pemerintah Daerah 2010 sesuai
dengan jadwal dengan agenda penyelesaian masalah-masalah pembangunan yang belum
seluruhnya tertangani dan masalah-masalah pembangunan yang akan dihadapi dalam
Tahun 2010. Selanjutnya Bupati dan Wakil Bupati terpilih dan Dewan Perwakilan Rakyat
Daerah hasil Pemilihan Umum Tahun 2009 tetap mempunyai ruang gerak yang luas untuk
menyempurnakan Rancangan Kerja Pemerintah Daerah Tahun 2010 dan Rancangan
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun 2010 yang telah tersusununtuk
pelaksanaan pembangunan daerah yang lebih baik.
www.jdih.bangkaselatankab.go.id
Pada akhir tahun, Satuan Kerja dilingkungan Kabupaten Bangka Selatan wajib
melakukan evaluasi pelaksanaan program dan kegiatan yang meliputi evaluasi terhadap
pencapaian sasaran yang telah ditetapkan maupun melakukan evaluasi terhadap
kesesuaian rencana alokasi anggaran yang ditetapkan dalam APBD serta kesesuaiannya
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang mengatur APBD.
ttd
JUSTIAR NOER
www.jdih.bangkaselatankab.go.id