Anda di halaman 1dari 9

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

VULVA HYGIENE

Oleh :
RENI ANGGRAINI
200103039

FAKULTAS KESEHATAN
PROGRAM STUDI PROFESI NERS
UNIVERSITAS AISYAH PRINGSEWU LAMPUNG
TAHUN 2021
SATUAN ACARA PENYULUHAN
VULVA HYGIENE

Pokok bahasan      : Vulva Hygiene


Sasaran                 : Ibu Post Partum
Hari/tanggal           : Jumat, 05 Februari 2021
Waktu Pertemuan  : 25 Menit
Tempat                : Ruang bersalin, RSI Metro
Pemberi materi      : Reni Anggraini

A. Latar Belakang
Perawatan adalah proses pemenuhan kebutuhan dasar manusia
(biologis,psikologis, sosial dan spiritual) dalam rentang sakit sampai dengan
sehat (Aziz, 2004).Perineum adalah daerah antara kedua belah paha yang
dibatasi oleh vulva dan anus (Danis, 2000).Post Partum adalah selang waktu
antara kelahiran placenta sampai dengan kembalinya organ genetik seperti
pada waktu sebelum hamil (Mochtar,2002).Perawatan perineum adalah
pemenuhan kebutuhan untuk menyehatkan daerah antara paha yang dibatasi
vulva dan anus pada ibu yang dalam masa antara kelahiran placenta sampai
dengan kembalinya organ genetik seperti pada waktu sebelum hamil.
B. Tujuan
1. Tujuan Instruksional Umum (TIU)
Setelah mengikuti serangkaian penyuluhan kesehatan, sasaran
mampu mengetahui cara merawat vulva higiene
2. Tujuan Instruksional Khusus(TIK)
Setelah diberikan penyuluhan selama 25 menit, sasaran dapat :
1.      Menjelaskan pengertian vulva higiene
2.      Menjelaskan Tujuan vulva higiene
3.      Menjelaskan Lingkup Perawatan vulva higiene
 
C.  Materi Penyuluhan (terlampir )
1. Pengertian Pengertian Vulva hygiene
2. Tujuan perawatan perineum
3. Bentuk Luka Perineum
4. Lingkup Perawatan
5. Waktu Perawatan

D. Metode
1. Ceramah
2. Tanya jawab
3. Demonstrasi

E. Media
1. Leaflet

F. KegiatanPenyuluhan
No. Waktu Kegiatan penyuluhan Kegiatan Peserta
1. 2 menit Pembukaan, perkenalan, Memperhatikan dan siap
memberi penjelasan topik. mendengarkan ceramah
2. 15 menit Menguraikan materi Mendengarkan dengan
penyuluhan. penuh perhatian
3. 6 menit Tanya jawab dan Evaluasi Mengajukan pertanyaan,
pendapat dan menjawab
pertanyaan penyuluh
maupun peserta lain
4. 2 menit Menyimpulkan materi yang Mendengarakan dan
telah diberikan, penutup. memperhatikan.

G. Evaluasi
1.  Prosedur        : Akhir penyuluhan
2. Waktu           : 5 menit
3. Bentuksoal    : Tanya jawab
4. Jumlahsoal    : 3 soal
5. Jenis soal       :   
1. Jelaskan pengertian Vulva hygiene ?
2. Jelaskan Tujuan Vulva hygiene?
3. Jelaskan Lingkup Perawatan Vulva hygiene?

MATERI PENYULUHAN

A.Pengertian Vulva hygiene

Vulva hygiene adalah membersihkan vulva dan daerah sekitarnya pada


pasien wanita yang sedang nifas atau tidak dapat melakukannya sendiri.Pasien
yang harus istirahat di tempat tidur (misalnya,karena hipertensi,pemberian
infus,section caesarea) harus dimandikan setiap hari dengan pencucian daerah
perineum yang dilakukan dua kali sehari dan pada waktu sesudah selesai
membuang hajat.Meskipun ibu yang akan bersalin biasanya masih muda dan
sehat,daerah daerah yang tertekan tetap memerlukan perhatian serta perawatan
protektif.

Setelah ibu mampu mandi sendiri (idealnya, dua kali sehari),biasanya


daerah perineum dicuci sendiri dengan menggunakan air dalam botol atau wadah
lain yang disediakan khusus untuk keperluan tersebut.Penggantian tampon harus
sering dilakukan,sedikitnya sesudah pencucian perineum dan setiap kali sehabis
ke belakang atau sehabis menggunakan pispot.Payudara harus mendapatkan
perhatian khusus pada saat mandi yang bisa dilakukan dengan memakai spons
atau shower dua kali sehari.Payudara dibasuh dengan menggunakan alat
pembasuh muka yang disediakan khusus untuk keperluan ini.Kemudian masase
payudara dilakukan dilakukan dengan perlahan – lahan dan puting secara hati –
hati ditarik keluar.Jangan menggunakan sabun untuk membersihkan putting.

Vulva hygiene adalah tindakan keperawatan pada alat kelamin perempuan,


yaitu perawatan diri pada organ eksterna yang terdiri atas mons veneris, terletak
didepan simpisis pubis, labia mayora yang merupakan dua lipatan besar yang
membentuk vulva, labia minora, dua lipatan kecil di antara atas labia mayora,
klitoris, sebuah jaringan eriktil yang serupa dengan penis laki-laki, kemudian juga
bagian yang terkait di sekitarnya seperti uretra, vagina, perineum, dan anus.

B.Tujuan perawatan perineum


Tujuan perawatan perineum menurut Hamilton (2002),adalah mencegah
terjadinya infeksi sehubungan dengan penyembuhan jaringan.Sedangkan menurut
Moorhouse et. al. (2001),adalah pencegahan terjadinya infeksi pada saluran
reproduksi yang terjadi dalam 28 hari setelah kelahiran anak atau aborsi.

C. Bentuk Luka Perineum

Bentuk luka perineum setelah melahirkan ada 2 macam yaitu :

a) Rupture

Rupture adalah luka pada perineum yang diakibatkan oleh rusaknya jaringan
secara alamiah karena proses desakan kepala janin atau bahu pada saat proses
persalinan. Bentuk rupture biasanya tidak teratur sehingga jaringan yang robek
sulit dilakukan penjahitan. (Hamilton, 2002).

b) Episotomi

Episiotomi adalah sebuah irisan bedah pada perineum untuk memperbesar muara
vagina yang dilakukan tepat sebelum keluarnya kepala bayi (Eisenberg, A.,
1996).Episiotomi,suatu tindakan yang disengaja pada perineum dan vagina yang
sedang dalam keadaan meregang.Tindakan ini dilakukan jika perineum
diperkirakan akan robek teregang oleh kepala janin,harus dilakukan infiltrasi
perineum dengan anestasi lokal,kecuali bila pasien sudah diberi anestasi
epiderual.Insisi episiotomi dapat dilakukan di garis tengah atau mediolateral.Insisi
garis tengah mempunyai keuntungan karena tidak banyak pembuluh darah besar
dijumpai disini dan daerah ini lebih mudah diperbaiki (Jones Derek, 2002).

Tipe episotomi dan rupture yang sering dijumpai dalam proses persalinan yaitu :

1. Episiotomi medial

2. Episiotomi mediolateral

Sedangkan rupture meliputi


1. Tuberositas ischii

2. Arteri pudenda interna

3. Arteri rektalis inferior

D.Lingkup Perawatan

Lingkup perawatan perineum ditujukan untuk pencegahan infeksi organ-


organ reproduksi yang disebabkan oleh masuknya mikroorganisme yang masuk
melalui vulva yang terbuka atau akibat dari perkembangbiakan bakteri pada
peralatan penampung lochea (pembalut) (Feerer, 2001).

Sedangkan menurut Hamilton (2002), lingkup perawatan perineum adalah

1. Mencegah kontaminasi dari rektum

2. Menangani dengan lembut pada jaringan yang terkena trauma

3. Bersihkan semua keluaran yang menjadi sumber bakteri dan bau.

E.Waktu Perawatan

Menurut Feerer (2001), waktu perawatan perineum adalah

1. Saat mandi

Pada saat mandi,ibu post partum pasti melepas pembalut,setelah terbuka


maka ada kemungkinan terjadi kontaminasi bakteri pada cairan yang tertampung
pada pembalut,untuk itu maka perlu dilakukan penggantian pembalut,demikian
pula pada perineum ibu,untuk itu diperlukan pembersihan perineum.

2. Setelah buang air kecil

Pada saat buang air kecil,pada saat buang air kecil kemungkinan besar
terjadi kontaminasi air seni padarektum akibatnya dapat memicu pertumbuhan
bakteri pada perineum untuk itu diperlukan pembersihan perineum.
3. Setelah buang air besar.

Pada saat buang air besar,diperlukan pembersihan sisa-sisa kotoran


disekitar anus,untuk mencegah terjadinya kontaminasi bakteri dari anus ke
perineum yang letaknya bersebelahan maka diperlukan proses pembersihan anus
dan perineum secara keseluruhan.

F.Indikasi dan kontra indikasi

Indikasi            : Dikhususkan pada area genital yang terkena edema

Kontra indikasi : berikan perhatian pada wanita yang mengalami menstruasi

G.Persiapan alat

Alat dan bahan :

 Kapas sublimat atau desinfektan


 Pinset
 Bengkok
 Pispot
 Tempat cebok yang berisi larutan
 Desinfektan sesuai dengan kebutuhan
 Pengalas
 Sarung tangan

H.Prosedur kerja

 Jelaskan prosedur pada klien


 Cuci tangan
 Atur posisi pasien (manusia coba) dengan dorsal recumben
 Pasang pengalas dan pispot diletakkan pada bokong pasien
 Gunakan sarung tangan
 Lakukan tindakan hygiene vulva dengan tangan kiri membuka vulva
memakai kapas sublimat dan tangan kanan menyiram vulva dengan larutan
desinfektan. Membersihkan vulva harus secara searah dari atas kebawah
dan tidak boleh dibolak balik.
 Kemudian ambil kapas sublimat dengan pnset lalu bersihkan vulva dari
atas atau ke bawah dan kapas kotor dibuang ke bengkok. Lakukan hingga
bersih
 Setelah selesai,ambl pispot dan atur posisi pasien
 Cuci tangan setelah prosedur dilakukan

I.Dampak Dari Perawatan Luka Perinium

Perawatan perineum yang dilakukan dengan baik dapat menghindarkan hal


berikut ini:

1. Infeksi

Kondisi perineum yang terkena lokia dan lembab akan sangat menunjang
perkembangbiakan bakteri yang dapat menyebabkan timbulnya infeksi pada
perineum.

2. Komplikasi

Munculnya infeksi pada perineum dapat merambat pada saluran kandung


kemih ataupun pada jalan lahir yang dapat berakibat pada munculnya komplikasi
infeksi kandung kemih maupun infeksi pada jalan lahir.

3. Kematian ibu post partum

Penanganan komplikasi yang lambat dapat menyebabkan terjadinya kematian


pada ibu post partum mengingat kondisi fisik ibu post partum masih lemah
(Suwiyoga, 2004).

DAFTAR PUSTAKA
Doenges, Marilynn, E., & Moorhouse, Mary, F., (2010). Rencana Perawatan
Maternal/Bayi. Edisi: 4. EGC: Jakarta.
Hidayat. S dkk, (2010). Ilmu Kebidanan: Patologi & Fisiologi Persalinan.
Yayasan Essentia Medica (YEM): Yogyakarta.

Hutahaean, S. (2009). Asuhan Keperawatan dalam Maternitas & Ginekologi.


TIM: Jakarta Timur.

Kenneth. J, dkk. (2009) Williams Manual Of Obstetrics, EGC: Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai