Anda di halaman 1dari 35

BAB III

TINJAUAN KASUS DAN PEMBAHASAN

I. Biodata

A. Identitas Klien

Nama : An. D
Tanggal lahir : 16 Agustus 2019
Usia : 6 bulan
Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Kebangsaan : Indonesia
Tanggal Masuk : 29 februari 2020
Tanggal Pengkajian : 02 maret 2020
No Medrec : A787709
Ruangan : Kemuning
Diagnosa Medis : Gastro Enteritis Akut (GEA)
Alamat : Karang Anyar, Cirebon

B. Identitas Orang Tua

a) Ayah

Nama : Tn. S
Usia : 22 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Buruh
Alamat : Karang Anyar, Cirebon
b) Ibu

Nama : Ny. A
Usia : 22 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : IRT
Alamat : Karang Anyar, Cirebon
C. Identitas Saudara Kandung

No Nama Usia Hubungan


1. Felicia 3 tahun Kakak kandung

II. Keluhan Utama/Alasan Masuk Rumah Sakit

A. Keluhan Utama

Diare

B. Riwayat Keluhan Utama

Klien datang ke IGD RSD Gunungjati Cirebon pada tanggal 29

Februari 2020 pukul 08.23 WIB dengan keluhan diare 5x sehari,

keluhan dirasakan selama 3 hari. Setelah dilakukan pemeriksaan pihak

IGD menyarankan untuk dirawat di ruang anak (Kemuning). Pada saat

dilakukan pengkajian pada tanggal 02 Maret 2020 didapatkan data

yaitu ibu klien mengatakan klien diare 5x sehari , dengan konsistensi

faces encer tidak ada lendir dan tidak ada darah, ketika dikaji mukosa

bibir kering dan kelopak mata cekung, tidak ada mual dan muntah, ibu
klien tampak cemas karena nafsu makan klien menurun, klien tampak

lemas, observasi : Nadi: 100 x/menit, suhu: 38,0 oC, respirasi: 24

x/menit.

C. Keluhan Saat Pengkajian

Pada saat dilakukan pengkajian klien tampak lemas, ibu cemas karena

nafsu makan klien menurun, observasi: Nadi: 99 x/menit, Suhu: 37,6


o
C, respirasi: 24 x/menit.

D. Riwayat Kesehatan Lalu

(khusus untuk anak usia 0-5 tahun)

1. Prenatal Care

a. Prenatal Care

Ibu klien memeriksakan kehamilan setiap minggudi bidan

terdekat, keluhan yang dirasakan saat hamil mualo muntah.

b. Riwayat Terkena Radiasi

Tidak ada riwayat terkena sinar X

c. Berat Badan Selama Hamil

Kenaikan sampai 10 Kg

d. Riwayat Imunisasi TT
Ibu klien selalu rutin mengikuti program imunisasi pada saat

kehamilan berjalan.

e. Golongan Darah

Golongan Darah Ayah :A

Golongan Darah Ibu :O

2. Natal

a. Tempat Melahirkan : Puskesmas

b. Jenis Persalinan : Spontan atau Normal

c. Penolong Persalinan : Bidan

d. Komplikasi yang dialami oleh ibu pada saaat melahirkan dan

setelah melahirkan : Tidak ada kelainan dan Komplikasi

3. Post Natal

a. Kondisi Bayi : Sehat

b. APGAR : 7 (tujuh)

c. Anak pada saat lahir tidak mengalami : Tidak Ada

(untuk semua usia)

1) Klien pernah mengalami penyakit : Tidak Ada

2) Pada umur : Tidak Ada

3) Diberi obat oleh : Tidak Ada

4) Riwayat Kecelakaan : Tidak Ada

5) Riwayat mengonsumsi obat-obatan berbahaya tanpa

anjuran dokter dan menggunakan zat atau subtansi kimia


yang berbahaya : ibu klien mengatakan bahwa anaknya

tidak pernah mengonsumsi obat-obatan.

6) Perkembangan anak dibanding saudara-saudaranya : ibu

klien mengatakan klien mengatakan bahwa An. D adalah

anak kedua dari Tn.S.

E. Riwayat Kesehatan Keluarga

Di keluarga klien tidak ada yang mengalami penyakit yang sama

seperti klien. Tidak ada penyakit turunan seperti hipertensi, asma, dan

DM (Diabets Melitus).

 Genogram
Bagan 3.1
Genogram

Keterangan :
Laki-laki :
Perempuan :
Garis Keturunan :
Tinggal Serumah :
Klien :

III. Riwayat Imunisasi Lengkap

Tabel 3.1 : Riwayat Imunisasi

JENIS REAKSI
FREKUENSI TEMPAT
NO IMUNISAS SETELAH
PEMBERIAN PEMBERIAN
I PEMBERIAN
1 BCG 1 kali Posyandu Demam
2 DPT 1 kali Posyandu Demam
3 POLIO 4 kali Posyandu Demam
4 CAMPAK 1 kali Posyandu Demam
5 HEPATITIS 3 kali Posyandu Demam

IV. Riwayat Tumbuh Kembang

A. Pertumbuhan Fisik

1. Berat Badan Saat Sakit : 7 Kg


2. Berat Badan Sebelum Sakit : 8 Kg

3. Tinggi Badan : Tidak Terkaji

4. Waktu Tumbuh Gigi

Gigi Pertama : belum tumbuh gigi

Jumlah Gigi : belum tumbuh gigi

B. Perkembangan Tiap Tahap

1. Berguling : 4 bulan

2. Duduk : Belum Terkaji

3. Merangkak : Belum Terkaji

4. Berdiri : Belum Terkaji

5. Berjalan : Belum Terkaji

6. Senyum kepada orang lain : 2 bulan

7. Bicara pertama kali : Belum Terkaji

8. Berpakaian tanpa bantuan : Belum Terkaji

V. Riwayat Nutrisi

A. Pemberian ASI

Ibu klien mengatakan klien pertama kali di susui setelah persalinan.

Pemberian ASI 2 jam sekali, setiap klien menangis, ASI di berikan

sampai 4 bulan.

B. Pemberian Susu Formula

1. Alasan pemberian : ibu klien mengatakan karena ASI yang

keluar sedikit

2. Jumlah pemberian : 3 x/hari


3. Cara pemberian : Pagi, Siang dan malam

Tabel 3.2 : Pola perubahan nutrisi tiap tahap usia saat ini.

Usia Jenis Nutrisi Lama Pemberian


0-4 Bulan ASI 4 bulan
5-6 Bulan Lactogen Sampai sekarang

C. Riwayat Psikososial

a. Anak tinggal bersama : Orang tua

b. Lingkungan : Bersih

c. Rumah dekat dengan : Tetangga

d. Tempat bermain : Di halaman rumah

e. Kamar klien : Bersih

f. Rumah ada tangga : Tidak ada

g. Hubungan antar anggota keluarga : Ibu klien mengatakan baik

atau harmonis

h. Pengasuh anak : tidak ada

D. Riwayat Spiritual

Ibu klien mengatakan mereka sekeluarga beragama islam dan

selalu berdoa supaya anaknya cepat sembuh dan berharap anaknya

sehat seperti anak-anak lain serta pasrah dan bisa menerima jika

keluarganya sedang diuji oleh allah SWT.


E. Reaksi Hospitalisasi

Pengalaman keluarga tentang sakit dan di rawat inap, klien di

bawa ke RS karena diare selama 3 hari, ibu klien langsung membawa

klien ke RS karena takut terjadi sesuatu. Ibu klien tidak tahu penyebab

penyakit klien dan selalu menanyakan terhadap dokter dan perawat,

klien selalu di jaga oleh ayah dan ibunya. Pemahaman anak tentang

sakit dan rawat inap, klien hanya bisa menangis dan rewel.

F. Aktifitas Sehari-hari

Tabel 3.3

Pola Aktifitas Sehari-hari

No Kebiasaan Sehari-hari Sebelum Sakit Saat Sakit


1. Pola Nutrisi
a. Makan
1) Frekuensi Belum Terkaji Belum Terkaji
2) Jenis Belum Terkaji Belum Terkaji
3) Keluhan Belum Terkaji Belum Terkaji
b. Minum
1) Frekuensi 3 x/hari 2 x/hari
2) Jenis Susu Formula Susu Formula
2. Pola Eliminasi
a. BAB
1) Frekuensi 1 x/hari 5 x/hari
2) Konsistensi Lembek Cair
3) Warna Kuning Kuning
4) Bau Khas Khas
5) Keluhan Tidak ada Diare
b. BAK keluhan
1) Frekuensi Tidak
2) Warna Tidak menentu/ menentu/
Menggunakan Menggunakan
pempers pempers
3. Pola Personal Hygine
a. Mandi
1) Frekuensi 2 x/hari
2) Ganti Pakaian 2 x/hari 1 x/hari, di
3) Gunting Kuku 1 x/minggu seka
4) Cuci Rambut 2 x/minggu Kuku bersih
5) Gosok Gigi 2 x/hari Dan pendek
6) Keluhan Tidak ada
4. Pola Istirahat
1) Lamanya 8-12 jam/hari 8-10 jam/hari
2) Keluhan kadang tidak
bisa tidur
karena rewel
5. Pola Aktifitas Klien bermain di Klien hanya
rumah bersama bermain
ibunya ibunya.

G. Pemeriksaan Fisik

1. Keadaan Umum : baik

2. Kesadaran : Compos Mentis

(PCS: E4 M6 V5)

3. Tanda-tanda Vital

a. Nadi : 99 x/menit

b. Suhu : 37,6 oC

c. Respirasi : 24 x/menit

4. Berat Badan : 7 Kg

5. Tinggi Badan : Tidak Terkaji

6. Kepala

Inspeksi

Keadaan rambut dan hygine kepala

a. Warna rambut : Hitam


b. Penyebaran : Tidak

c. Mudah rontok : Tidak

d. Kebersihan mulut : Bersih

7. Mata

Inspeksi

a. Simetris/tidak : Simetris

b. Pelpebra : Tidak Edema

c. Sclera : Ikhterik

d. Conjungtiva : Normal

e. Pupil : Isokor

f. Pergerakan bola mata : Normal

g. Penutupan bola mata : Normal

h. Keadaan bulu mata : Normal

i. Penglihatan : Baik, tidak kabur

8. Hidung dan sinus

Inspeksi

a. Posisi Hidung : Normal

b. Bentuk Hidung : Normal

9. Telinga

Inspeksi

a. Posisi telinga : Normal

b. Ukuran / bentuk telinga : Normal

c. Lubang telinga : Bersih


d. Pemakaian alat bantu : Tidak ada

Palpasi

Nyeri tekan : Tidak ada

10. Mulut

Inspeksi

a. Gigi

1) Keadaan gigi : Belum Terkaji

2) Karang gigi/ karies : Belum Terkaji

3) Pemakaian gigi palsu : Belum Terkaji

b. Gusi

Merah / radang / tidak : Merah

c. Lidah

Kotor / tidak : Tidak

d. Bibir

1) Cianosis / pucat / tidak : Tidak

2) Basah / kering / pecah : Kering

3) Mulut berbau / tidak : Tidak

4) Kemampuan bicara : Belum Terkaji

11. Leher

Palpasi

a. Kelenjar thyroid : Tidak ada

b. Kaku kuduk / tidak : Tidak ada


12. Thorax dan pernapasan

Inspeksi

a. Bentuk dada : Normal

b. Irama pernafasan : Teratur

c. Pengembangan bernafas : Kembang Kempis

Auskultasi

a. Suara nafas : Vesikuler

b. Suara tambahan : Tidak ada

13. Jantung

Palpasi

a. BJ I : Lupdup

b. Bunyi jantung tambahan : Tidak ada

14. Abdomen

Inspeksi

a. Membuncit : Tidak ada

b. Ada luka / tidak : Tidak ada

Palpasi

a. Hepar : Tidak ada

b. Lien : Tidak ada

c. Nyeri tekan : Tidak ada

15. Genitalia : Tidak terpasang dc


kateter, tidak

ada keluhan

16. Ekstermitas

Ekstermitas Atas

a. Motorik

1) Pergerakan kanan/kiri : Normal

2) Pergerakan abnormal : Tidak ada

3) Kekuatan otot kanan/kiri : Baik

b. Sensori

1) Nyeri : Tidak ada

2) Rangsang suhu : Normal

3) Rasa raba : Ada

Ekstermitas Bawah

a. Motorik

1) Gaya berjalan : Belum bisa berjalan

Kekuatan otot : 5 5

5 5

17. Status neurologi

Saraf-saraf cranial

a. Nervus I (olfactorius) penciuman


Klien belum bisa membedakan bau-bauan seperti mencium

minyak kayu putih.

b. Nervus II (opticus) penglihatan

Klien dapat melihat dengan baik

c. Nervus III, IV, VI

(oculomotorius, Trochlearis, Abducens)

1) Kontriksi pupil : Baik

2) Gerakan kelopak mata : Baik

3) Pergerakan bola mata : Baik

d. Nervus V (Trigeminus)

Klien dapat menelan air dengan baik.

e. Nervus VII (Facialis)

Bentuk wajah klien bulat

f. Nervus VIII (Acusticus)

Klien dapat mendengar dengan baik saat perawat

memanggil namanya terbukti dengan melihat kearah

perawat.

g. Nervus IX dan X (Glosopharingeus dan Vagus)

Klien dapat menelan air dengan baik klien sudah bisa

merespon.

h. Nervus XI (Assesoius)

Klien dapat menggerakan kepalanya dengan baik

i. Nervus XII (Hypoglossus)


Tanda-tanda perangsangan selaput otak

a. Kaku kuduk : Tidak ada

b. Kerning sign : Tidak ada

c. Refleks Brudzinski : Tidak ada

d. Refleks lasegu : Tidak ada

H. Pemeriksaan penunjang

Tabel 3.4 : Data laboraturium

Jenis
Hasil Nilai Rujukan Satuan
Pemeriksaan
HEMATOLOGI
Darah Rutin
Hemoglobin 9,9 low 10,1 - 12,9 g/dL
Leukosit 13400 6000 – 17500 /uL
Trombosit 208 150 – 400 10 ^3/uL
Eritrosit 3,99 low 4,5 – 6,0 10 ^6/uL
Hematokrit 27,9 low 37 – 54 %
MCV 67,7 low 74 – 109 Mikro m3
MCH 24,9 21 -33 Pg
MCHC 36,8 high 26 – 34 g/dL
RDW-CV 15,9 11 – 16 %
KIMIA KLINIK
Gula Darah
Glukosa darah
112 high 60 - 100 mg/dL
sewaktu
I. Therapy

Tabel 3.5 : Data theraphy

NO JENIS TERAPI PEMBERIAN CARA FUNGSI


1. Infus 3B 5 tetes /menit IV Elektrolit
2. Paracetamol 7 ml IV Anti Biotik
3. Ranitidin 2x8 mg IV Menurunkan
sekresi asam
lambung

J. Analisa Data

Tabel 3.6 : Analisa Data

Nama : An. D No. medrec : A78***


Umur : 6 Bulan Diagnosa Medis : Gastro Enteritis Akut
No Data Etiologi Masalah
1 DS: Diare Kekurangan
Ibu klien mengatakan volume cairan
klien mencret 4 x/hari out put muntah
DO:
a. Mukosa bibir BAB berlebih
kering
b. Kelopak mata Mukosa kering
cekung
c. Frekuensi diare 4-5 Kekurangan
x/hari volume cairan
d. Konsistensi feces
cair
e. TTV :
Suhu : 37,6 oC
Nadi : 99 x/menit
Respirasi : 24
x/menit
2 DS : Infeksi Hipertermi
Ibu klien mengatakan (virus, bakteri,
klien demam parasit)
DO :
a. Suhu klien 37,6 oC masuk
Nadi : 99 x/menit kepembuluh
Respirasi : 24 darah
x/menit
b. Badan klien teraba Merangsang
panas hipotalamus

Hipertermi

No Data Etiologi Masalah


3 DS : Diare Gangguan
Ibu klien mengatakan pemenuhan
anaknya tidak nafsu Pengeluaran Nutrisi
makan substansif nutrien
DO : bersama faces
a. Klien minum susu
hanya 2x sehari absorsi berkurang
b. Berat badan atau tidak
sebelum sakit : 8 adekuat
Kg
Berat badan saat Perubahan
sakit : 7 Kg kurangnya intake
cairan nutrisi
4 DS : Kurangnya kecemas
Ibu klien selalu bertanya pengetahuan
penyebab penyakit tentang penyakit
anaknya dan
DO : pengobatannya
Wajah ibu klien terlihat
cemas Merupakan stress
psikologis

Orang tua
cemas / ansietas

K. Masalah Keperawatan

1. Kekurangan volume cairan

2. Hipertermi

3. Gangguan pemenuhan nutrisi

4. kecemasan

L. Diagnosa Keperawatan

Hasil dari analisa data diatas diagnosa keperawatan dapat di

simpulkan

1. Defisit volume cairan dan elektrolit berhubungan dengan

kurangnya intake cairan.


2. Hipertermi berhubungan dengan sirkulasi sekunder terhadap

dehidrasi

3. Gangguan pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh

berhubungan dengan absorpsi yang tidak adekuat

4. kecemasan berhubungan dengan kurangnya pengetahuan tentang

penyakit.
M. intervensi

Tabel 3.7 Intervensi keperawatan

Nama : An. D No.medrec : A78***

Umur : 6 Bulan Diagnosa Medis : Gastro Enteritis Akut

Rencana Tindakan
Diagnosa keperawatan
Tujuan Intervensi Rasional
Defisit volume cairan dan Setelah dilakukan tindakan 1. Observasi tanda tanda 1. Mengetahui pengaruh
elektrolit berhubungan dengan keperawatan di harapkan vital gangguan terhadap
kurangnya intake cairan keseimbangan cairan klien tanda tanda vital
DS: normal dengan kriteria hasil: 2. Kaji tanda tanda 2. Untuk mengetahui
Ibu klien mengatakan klien 1. Intake dan output dehidrasi tingkat dehidrasi untuk
mencret 4 x/hari seimbang mencegah syok
DO: 2. Diare terhenti hipovolemik
a. Mukosa bibir kering 3. Mukosa bibir lembab 3. Monitor intake output 3. Untuk mengetahui
b. Kelopak mata cekung cairan volume cairan
c. Frekuensi diare 4-5 4. Anjurkan untuk banyak 4. Untuk mengambalika
x/hari minum cairan yang hilang
d. Konsistensi feces cair 5. Pertahankan cairan 5. Untuk
e. TTV : parenteral dengan mempertahankan
Suhu : 37,6 oC elektrolit. cairan
Nadi : 99 x/menit
Respirasi : 24 x/menit
Rencana Tindakan
Diagnosa keperawatan
Tujuan Intervensi Rasional
Hipertermi berhubungan Setelah dilakukan tindakan 1. Monitor suhu dan 1. Mengetahui pengaruh
keperawatan di harapkan suhu tanda-tanda vital gangguan terhadap
dengan sirkulasi sekunder tubuh klien normal dengan tanda tanda vital
kriteria hasil: 2. Monitor intake out put 2. Untuk mengetahui
terhadap dehidrasi 1. Suhu tubuh dalam cairan balance cairan
batas normal 36,5 – 3. Beri kompres 3. Agar terjadi pertukaran
DS : 37,5 oC suhu sehingga suhu
Ibu klien mengatakan klien dapat turun.
demam 4. Anjurkan untuk banyak 4. Untuk mengambalika
DO : minum cairan yang hilang
a. Suhu klien 37,6 oC 5. Kolaborasi dalam 5. Untuk menurunkan
Nadi : 99 x/menit pemberian obat panas
Respirasi : 24 x/menit penurun panas.
Badan klien teraba panas
Gangguan pemenuhan nutrisi Setelah dilakukan tindakan 1. Anjurkan keluarga 1. Makanan tinggi kalori
keperawatan di harapkan untuk memberikan dan protein membantu
kurang dari kebutuhan tubuh nutrisi klien terpenuhi dengan anaknya makanan dalam mengatasi
kriteria hasil : tinggi kalori dan tinggi kurangnya nutrisi.
berhubungan dengan absorpsi 1. Makan 1 porsi habis protein.
2. Klien tidak lemas 2. Kaji pemberian tetesan 2. Pemberian cairan yang
yang tidak adekuat 3. Berat badan naik cairan infus diukur dapat
mengetahui batas
DS : toleransi klien yang
Ibu klien mengatakan anaknya akan mencegah rasa
tidak nafsu makan tidak nyaman
abdomen.
Rencana Tindakan
Diagnosa keperawatan
Tujuan Intervensi Rasional
DO :
a. Klien minum susu
hanya 2x sehari
Berat badan sebelum
Sakit : 8 Kg
Berat badan saat sakit :
7 Kg
ansietas/cemas berhubungan Setelah dilakukan tindakan 1. Berikan penkes tentang 1. Agar orangtua klien
keperawatan di harapkan penyakit yang di derita mengerti dan tidak
dengan kurangnya cemas teratasi dengan kriteria anaknya cemas
hasil : 2. Berikan kesempatan 2. Untuk mengevaluasi
pengetahuan tentang penyakit. 1. Ibu klien mengerti kepada orang tua klien pemahaman kembali
tentang penyakit untuk bertanya orang tua klien agar
DS : anaknya tidak selalu cemas
Ibu klien selalu bertanya 2. Wajah ibu klien tidak 3. Anjurkan kepada orang 3. Agar orang tua merasa
penyebab penyakit anaknya terlihat cemas lagi tua klien agar selalu lebih tenang
DO : berdoa kepada allah
Wajah ibu klien terlihat cemas SWT untuk
kesembuhan anaknya.
N. Implementasi

Tabel 3.8 Implementasi keperawatan

Nama : An. D No. medrec : A78***


Umur : 6 Bulan Diagnosa Medis : Gastro Enteritis Akut

No. Tanggal/Jam Diagnosa implementasi paraf


keperawatan

1 02Maret 2020 1 T1 : mengobservasi


08.00 WIB tanda tanda vital
R1 : N = 99
x/menit
R = 24 x/menit
S = 37,6 oC
T2 : mengkaji tanda
tanda dehidrasi
R2 : mukosa kulut
kering
Pasien tampak
lemas
T3 : memonitor intake
output cairan
R3 :
T4 : menganjurkan
untuk banyak
minum
R4 : ibu klien
mengerti apa yang
di anjurkan
T5 : mempertahankan
cairan parenteral
dengan elektrolit.
R5 : terpasang 3B
untuk
mempertahankan
cairan parenteral
2 02Maret 2020 2 T1 : Monitor suhu dan
09.00 wib tanda-tanda vital
R1 : N = 99 x/menit
R = 24 x/menit
No. Tanggal/Jam Diagnosa implementasi paraf
keperawatan
S= 37,6 oC
T3 : Beri kompres
R3 : Ibu klien
melakukan
kompres secara
mandiri
T4 : Anjurkan untuk
banyak minum
R4 : klien di bantu
ibunya
T5 : Kolaborasi dalam
pemberian obat
penurun panas
R5 : Setelah diberikan
obat Paracetamol
suhu tubuh pasien
menjadi 37.0oC
3 02Maret 2020 3 T1 : Anjurkan
12.00 wib keluarga untuk
memberikan
anaknya makanan
tinggi kalori dan
tinggi protein.
R1 : Ibu klien
memberi klien
susu formula
kerna klien baru
berusia 6 bulan
T2 : Kaji pemberian
tetesan cairan
infus
R2 : infusan 3B di
berikan /8 jam
4 02Maret 2020 4 T1 : Berikan penkes
08.00 wib tentang penyakit
yang di derita
anaknya
T2 : Berikan
kesempatan
kepada orang tua
klien untuk

No. Tanggal/Jam Diagnosa implementasi paraf


keperawatan
bertanya
T3 :Anjurkan kepada
orang tua klien
agar selalu berdoa
kepada allah SWT

O. Evaluasi
Tabel 3.9 Evaluasi Keperawatan

Nama : An. D No. medrec : A78***


Umur : 6 Bulan Diagnosa Medis : Gastro Enteritis Akut

No Tanggal Diagnosa Catatan paraf


keperawatan perkembangan
1 02 Maret Defisit S : Ibu klien
2020 volume mengatakan klien
cairan dan sudah tidak diare
elektrolit setelah dilakukan
berhubungan tindkan
dengan keperawatan
kurangnya O : -mukosa mulut
intake cairan. lembab
-BAB 2 x/hari
-konsistensi faces
lembek
A : masalah teratasi
P : intervensi dihentikan
pasien pulang
2 02 Maret Hipertermi S : Ibu klien
2020 berhubungan mengatakan suhu
dengan klien sudah tidak
sirkulasi panas
sekunder O : suhu tubuh klien
terhadap 37.0oC
dehidrasi A : masalah teratasi
P : intervensi di
hentikan,
Pasien pulang

No Tanggal Diagnosa Catatan paraf


. keperawatan perkembangan
3 02 Maret Gangguan S : ibu klien
2020 pemenuhan mengatakan klien
nutrisi kurang minum susu 3
dari x/hari
kebutuhan O : pasien tampak tidak
tubuh lemas
berhubungan A : masalah teratasi
dengan P : intervensi di
absorpsi yang hentikan, pasien
tidak adekuat pulang.
4 02 Maret ansietas/cema S : ibu klien
2020 s mengatakan tidak
berhubungan cemas lagi karna
dengan pasien sembuh
kurangnya dan pulang ke
pengetahuan rumah
tentang O : wajah ibu klien
penyakit tampak senang
A : masalah teratasi
P : intervensi
dihentikan, pasien
pulang.
VI. Pembahasan

Setelah di lakukan asuhan keperawtan pada An. D dengan

gangguan sistem pencernaan akibat Gastro Enteritis Akut (GEA) diruang

kemuning Rumah Sakit Gunungjati Cirebon selama 1 hari yaitu tanggal

02 Maret 2020 dan melaksanakan asuhan keperawatan melalui 7 tahap

yaitu : pengkajian, diagnosa keperawatan, intervensi, implementasi,

evaluasi, dokumentasi, dan kesenjangan.

1. Tahap Pengkajian Keperawatan

Pengkajian adalah tahap awal dari proses keperawatan dan

merupakan suatu proses yang sistematis dalam pengumpulan

data dari berbagai sumber data umtuk mengevaluasi dan

mengidentifikasi status kesehatan klien. Tahap pengkajian

merupakan dasar utam dalam memberikan asuhan keperawatan

sesuai individu (nursalam,2010).

Pada tahap pengkajian pasien, penulis menemukan

hambatan karena pasien rewel tetapi keluarga sangat

kooperatif terhadap perawat karena telah terbinanya hubungan

saling percaya antara penulis dan keluarga sejak awal, yaitu

dengan cara berkomunikasi terapeutik. Sehingga pengambilan

data ditanyakan secara langsung dengan orang tua klien secara

akurat tahap diagnosa keperawatan. Selain pengkajian dengan

metode wawancara, pengkajian dilakukan dengan memeriksa

tanda tandsa vital pasien seperti suhu tubuh pasien, suara


bising usus, berat badan, tinggi badan, lingkar kepala, lingkar

lengan, dan lain lain. Dan data lainnya untuk menunjang

diagnosa keperawatan pasien.

2. Tahap Diagnosa Keperawatan

Diagnosa keperawatan adalah menganalisa data subjektif

dan data objektif untuk memutuskan diagnosis keperawatan.

Diagnosis keperawatan melibatkan proses berfikir kompleks

mengenai data yang berhasil dikumpulkan, baik dari klien,

keluarga, rekam medik, maupun pemberi pelayanan yang lain.

Diagnosis keperawatan adalah diagnosis yang dibuat oleh

perawat profesional yang menggambarkan tanda dan gejala

yang menunujukan masalah kesehatan yang dirasakan oleh

klien. (Yani Firda,2013).

Pada pasien dengan Gastro Enteritis Akut (GEA) dalam

teori diantaranya :

1. Defisit volume cairan berhubungan dengan output cairan

yang berlebihan.

2. Gangguan kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh

berhubungan dengan mual dan muntah.

3. Gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan distensi

abdomen.

4. Gangguan keseimbangan cairan dan eletrolit berhubungan

dengan kehilangan natrium dan klorida


5. Anoreksia berhubungan dengan metabolism oleh bakteri.

Diagnosa keperawatan An. D dengan Gastro Enteritis Akut

(GEA) adalah:

1. Defisit volume cairan dan elektrolit berhubungan dengan

kurangnya intake cairan.

2. Hipertermi berhubungan dengan sirkulasi sekunder

terhadap dehidrasi

3. Gangguan pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh

berhubungan dengan absorpsi yang tidak adekuat

4. ansietas/cemas berhubungan dengan kurangnya

pengetahuan tentang penyakit.

Dapat di simpulkan bahwa terdapat kesenjangan dari teori

dan masalah yang di temukan di klien, diagnosa yang di dapat

berasal dari pengkajian yang dengan metode wawancara dan

pemeriksaan fisik.

3. Tahap Intervensi keperawatan

Intervensi keperawatan adalah preskipsi untuk perilaku

spesifik yang di harapkan dari pasien dan tahu tindakan yang

harus dilakukan oleh perawat. (Marilyum E. Doenges.2010)

Setelah merumuskan diagnosa keperawatan dan beberapa

intervensi yang bersangkutan, juga berdasarkan konsep

keperawatan yang tertulis dalam BAB II. Penulis merumuskan

prioritas masalah keperawatan dan intervensinya bersama-


sama dengan keluarga klien, sehingga tindakan yang akan

dilaksanakan sudah di sepakati bersama-sama. Sebgai tindak

lanjut penulis dan keluarga klien melakukan kontrak waktu

untuk setiap tindakan, kontrak tersebut mencakup : topik,

waktu, dan tempat. Selain itu penulis bekerja sama dengan

pihak ruangan dan melihat catatan status kesehatan klien.

4. Tahap Implementasi Keperawatan

Implementasi adalah kategori dari perilaku keperawatan

dimana tindakan yang diperlukan untuk mencapai tujuan dan

hasil yang diperkirakan dari asuhan keperawatan dilakukan di

sesuaikan.

pada tahap pelaksanaan penulis melaksanakan asuhan

keperawatan mengacu pada rencana yang dibuat, keluarga

klien cukup kooperatif sehingga memudahkan tindakan.

5. Tahap Evaluasi Keperawatan

Evaluasi adalah pengukuran respon klien terhadap tindakan

keperawatan dan kemajuan ke arah pencapaian tujuan.

Masalah ditemukan pada klien sudah dapat diatasi semua

sebagai rencana yang telah disusun walau masih belum

dikatakan sempurna, seperti :

a. Masalah teratasi dalam 1 hari :

Defisit volume cairan dan elektrolit berhubungan

dengan kurangnya intake cairan.


b. Masalah teratasi dalam 1 hari :

Hipertermi berhubungan dengan sirkulasi sekunder

terhadap dehidrasi

c. Masalah teratasi dalam 1 hari :

Gangguan pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan

tubuh berhubungan dengan absorpsi yang tidak adekuat

d. Masalah teratasi dalam 1 hari :

ansietas/cemas berhubungan dengan kurangnya

pengetahuan tentang penyakit.

6. Tahap Pendokumentasian

Pada tahap pendokumentasian penulis mendokumentasikan

semua hal yang berhubungan dengan keadaan klien dari mulai

tumbuh kembang, pemeriksaan fisik, dan keluhan yang di

rasakan oleh klien.

7. Tahap Kesenjangan Teori Keperawatan

Tahap pengkajian merupakan langkah perama proses

keperawatan, pada tahap ini penulis mendapatkan beberapa

kesulitan pada saat pengumpulan data subjektif klien yang

menjadi hambatan penulis yaitu karena klien rewel (usia 6

bulan). Oleh karena itu penulis menggunakan teknik

menanyakan langsung kepada orang tua dan keluarga (allo

amnanesa).
Dari semua diagnosa diatas dapat disimpulkan terdapat

kesenjangan antara teori dan kenyataan. Penulis mendapatkan

data dengan cara wawancara keluarga klien, serta observasi

secara langsung. Akhirnya penulis menemukan diagnosa yang

dapat disesuaikan dengan data yang didapat. Adapun alasan

yang diambil penulis karena penulis lebih memasukan data

yang menunjang dan dibutuhkan klien saat dikaji oleh penulis.

Intervensi dalam teori kesnjangan dengan prektek

dilapangan hal itu disebabkan oleh kendala tersebut adalah

tidak sesui dengan kebutuhan yang diperlukan untuk

menunjang klien kearah yang lebih baik.

Pada tahap evaluasi penulis tidak menemukan

kesenjangan karna pada kenyataan dilapangan masalah klien

teratasi semua dan kondisi pasien stabil atau normal.

Anda mungkin juga menyukai