MIKROBIOLOGI PERAIRAN
Kelas M03
Disusun oleh :
Salah satu permasalahan yang sedang terjadi saat ini adalah menipisnya sumber bahan
bakar fosil, sedangkan kebutuhan akan bahan bakar selalu meningkat. Ini menyebabkan
diperlukannya energi alternatif pengganti bahan bakar fosil untuk menghindari masa kekosongan
energi. Jawaban yang tepat untuk permasalahan ini adalah biomassa. Secara umum bimassa
tersusun dari nitrogen, karbon, dan oksigen. Penggunaan energi alternatif banyak yang
bersumber dari tanaman pangan dan menimbulkan kontroversi karena mempengaruhi pasar
makanan global dan keamanan pangan. Oleh karena itu diperlukan adanya energy alternatif non-
makanan yang lebih aman dan efektif. Biomassa akuatik menjadi topic yang diminati sebagai
sumber energi alternatif. Organisme akuatik berbasis biofuel memiliki prospek yang bagus untuk
menghasilkan energy yang dapat diperbarui secara signifikan tanpa adanya gangguan. Salah satu
biomassa akuatik yang berpotennsi sebagai sumber bahan bakar adalah mikroalga. Mikroalga
berpotensi sebagai sumber bahan bakar alternatif kedepanya karena keberadannya yang
berlimpah, dapat diperbarui, dan merupakan bahan bakar CO2 yang netral. Mikroalga dapat
berkembangbiak sangat cepat dan kaya akan kandungan minyak. Mikroalga dapat meningkatkan
biomassanya 1-3 kali sehari, pertumbuhannya 50 kali lebih cepat daripada tanaman darat yang
tumbuh paling cepat, dan dapat memproduksi minyak hingga 100 kali lebih banyak daripada
tanaman darat. Budidaya mikroalga dapat dilakukan di kondisi yang tidak dikontrol, bioreactor
terbuka dan mikroalga menggunakan cahaya matahari sebagai sumber dasar energy. Budidaya
yang tidak dikontrol mudah dibnagun dan dioperasikan dengan investasi awal yang rendah.
Lebih lanjut, budidaya alga tidak merusak produksi makanan, pakan ternak, dan produk lain
yang berasal dari tanaman.
Sukarni,S.,U.Yanuhar.,I.N.G.Wardana.,S.Sudjito,N.Hamidi.,W.Wijayanti.,Y.Wibisono.,S.Sumar
li.,I.M.Nauri dan H.Suryanto.2018.Combustion of microalgae Nannochloropsis oculata
biomass:cellular macromolecular and mineralogical content changes during thermal
decomposition.J.Sci.Technol.40(6):1456-1463.