Anda di halaman 1dari 11

Jurnalpraktikumteknologifarmasisteril

STERILISASI ALAT DAN PENGEMAS


(STERILIZATION EQUIPMENT AND PACKAGING)
CahyaniPutriNgulwiyah, Ina SuciPratiwi, IwanSantoso

Program StudiFarmasi, FakultasMatematikadanIlmuPengetahuanAlam,


UniversitasSriwijaya

ABSTRAK
Sterilisasi merupakan pembebasan semua organisme-organisme yang
hidup,termasuk bakteri dan sporanya,secara kimia atau secara fisika. Fungsi dari sterilisasi
ini yaitu agar bakteri-bakteri yang berada pada alat-alat yang digunakan sebagai praktikum
tersebut dapat steril dan tidak terkontaminasi organisme mikro lainnya dari luar. Terdapat 3
cara untuk melakukan sterilisasi ini yaitu mekanik, fisik dan kimiawi. Dalam praktikum ini
akan dijabarkan mengenai cara fisik yaitu dengan uap air panas bertekanan dan
menggunakan alat khusus yaitu Autoklaf. Pada umunya, sterilisasi digolongkan menjadi 2
proses yaitu sterilisasi basah dan sterilisasi kering.Dan pada autoklaf termasuk dalam
pengoperasian sterilisasi basah dimana pada proses sterilisasinya memerlukan air. Tekanan
yang digunakan pada autoklaf ini umumnya 15 Psi atau sekitar 2 atm dan dengan suhu
1210C (2500F). Jadi tekanan yang bekerja ke seluruh permukaan benda adalah 15 pon tiap
inchi (15 Psi = 15 pounds per square inch). Lama sterilisasi yang dilakukan biasanya 15
menit untuk 1210C. Alasan digunakan suhu 1210C atau 249,80F adalah karena air mendidih
pada suhu tersebut jika digunakan tekanan 15 psi. Untuk tekanan 0 psi pada ketinggian di
permukaan laut (sea level) air mendidih pada suhu 1000C, sedangkan untuk autoklaf yang
diletakkan di ketinggian sama, menggunakan tekanan 15 psi maka air akan mendidih pada
suhu 1210C.

Kata kunci:sterilisasialatdanpengemas, analisis hasil.

ABSTRACT
Sterilization is the liberation of all living organisms, including bacteria and
spores, chemically or physically. The function of this sterilization is that the bacteria that
are in the tools diunakan as the lab can be sterile and not contaminated with other micro
organisms from the outside. There are three ways to do this sterilization is mechanical,
physical and chemical. In this lab we will clarify the physical way that the pressurized hot
water vapor and special tools that is autoclave. In general, sterilization classified into two
processes, namely the sterilization of wet and dry sterilization. And the autoclave
sterilization operation included in the wet where the sterilizing process memerlikan water.
Farmasi, FakultasMatematikadanIlmuPengetahuanAlamUniversitasSriwijaya
Jurnalpraktikumteknologifarmasisteril

The pressure used in the autoclave is generally 15 psi, or about 2 atm and at a temperature
of 1210C (2500F). So the pressure working across the surface of the object is 15 pounds per
inchi2 (15 Psi = 15 pounds per square inch). Old sterilization is usually 15 minutes to
1210C. Reasons to use a temperature of 1210C or 249,8 0F is because water boils at that
temperature if it is used a pressure of 15 psi. For the pressure of 0 psi at sea level elevation
(sea level) of boiling water at a temperature of 1000C, while the autoclave is placed at the
same height, using a pressure of 15 psi and the water will boil at a temperature of 1210C.

Keyword:sterilization and packaging, result of analizing.

Farmasi, FakultasMatematikadanIlmuPengetahuanAlamUniversitasSriwijaya
Jurnalpraktikumteknologifarmasisteril

1. PENDAHULUAN formaldehidadanglutaraldehidaalkalin)
Sediaan steril adalah bentuk (Santoso,2002).
sediaan obat dalam bentuk terbagi-bagi Pemanasan adalah metode yang
yang bebas dari mikroorganisme hidup. paling lazim digunakan. Efek mematikan
Pada prinsipnya, yang termasuk sediaan panas adalah mendenaturasi protein dan
ini antara lain sediaan parenteral, preparat asam amino dari suatu organisme. Pada
untuk mata dan preparat irigasi (misalya suhu sterilisasi, membran akan menjadi
infus). Sediaan parental merupakan jenis labil, asam amino akan terdeaminasi,
sediaan yang unik diantara bentuk sediaan terdepurinasi atau terdegradasi. Metode
obat terbagi-bagi, karena sediaan ini sterilisasi kimia menggunakan disinfektan
disuntikkan melalui kulit atau membran atau mikrosida untuk membunuh
mukosa ke bagian tubuh yang paling mikrobia. Disinfektan tersebut antar lain
efisien, yaitu membran kulit dan mukosa alkohol, etilen oksida, klor dan
maka sediaan in harus bebas dari formaldehid. Penggunaan dan dosis
kontaminasi mikroba dan bahan-bahan disinfektan ini bervariasi tergantung jenis
toksis lainnya, serta harus memiliki mikrobia yang akan di bunuh. Sedangkan
tingkat kemurnian yang tinggi sterilisasi dengan penyaringan dilakukan
(Priyambodo,2007). untuk bahan yang labil terhadap panas
dengan prinsip menahan mikroba.
Sterilisasiadalahsuatuusahauntukmembeb Perangkat penyaringan dapat berupa
askanalat-alatataubahandarisegalabentukk matriks berpori yang dikaitkan dengan
ontaminasidarimikroba. Proses wadah yang tidak permeable
sterilisasialatdan medium (Dwidjoseputro,1994).
dalamkegiatanpraktikumataupenanganans Sterilisasi panas basah biasanya
ampelmikrobasangatdibutuhkansterilisasi. dilakukan menggunakan autoklaf.
Apabilatekniksterilisasitidakditerapkanma Autoklaf adalah alat untuk mensterilkan
kahasil yang berbagai macam alat dan bahan yang
dicapaitidakmaksimaldanmenimbulkanbe digunakan dalam mikrobiologi
rbagaikontaminasibaikdarialatmaupun menggunakan uap air panas bertekanan.
media tumbuhmikroba (Santoso,2002). Peralatanyang digunakan
Alat yang perludisterilisasi agar
akandigunakandalamsuatupenenlitianatau padasaatkontakdenganproduk,tidakmenye
praktikumharusdisterilisasiterlebihdahulu babkankontaminasi.
untukmembebaskansemuabahanatauperal Sebelumdigunakanautoklafterlebihdahulu
atantersebutdarisemuabentukkehidupan. divalidasiuntukmembuktikanbahwaotokla
Sterilisasimerupakansuatu proses fberfungsidenganbaikdanmampumenghas
untukmematikansemuaorganisme yang ilkan material yang steril. Tekanan yang
terdapatpadasuatubenda. Proses digunakan adalah 15 Psi atau sekitar 2
sterilisasidapatdibagimenjadi 3 macam, atm dangan suhu 121℃ (250°F) dalam
yaitupenggunaanpanas waktu 15 menit (Dwidjoseputro,1994).
(pemijarandanudarapanas), penyaringan, Sterilisasi Panas Kering dilakukan
danpenggunaanbahankimia menggunakan oven pensteril. Metode ini
(etilenaoksida, asamperasetat, memerlukan temperatur yang lebih tinggi

Farmasi, FakultasMatematikadanIlmuPengetahuanAlamUniversitasSriwijaya
Jurnalpraktikumteknologifarmasisteril

dan waktu yang lebih panjang, sterilisasi ● Untukalat-alatgelas :cucidengan


panas kering biasanya ditetapkan pada air danHClencer.
temperatur 160-170℃ dengan waktu 1-2 Rendamdengandetergen 1% dan
jam. Umumnya digunakan untuk Na2CO3 0,1% selama 15 menit.
senyawa-senyawa yang tidak efektif Didihkandengan air panasselama
untuk disterilkan dengan uap air, seperti 15
minyak lemak, minyak mineral, dan menitdiamatihinggajernihjikabel
gliserin (berbagai jenis minyak). Metode umjernihulangi proses
ini efektif untuk mensterilkan alat-alat pendidihanbilasdenganaquadest
gelas dan bedah (Dwidjoseputro,1994). ● Untukalat-alatlogam :
2. PROSEDUR PRAKTIKUM didihkandalamlarutandetergen
Alat 1% selama 10
menitdirendamdalamlarutan
Alat yang digunakan selama Na2CO3 5% selama 5
proses pencucian dan sterilisasi alat dan menitbilasdenganaquadestmenga
pengemas adalah pengemas ampul, lir
pengemas vial, beker gelas, gelas ukur, ● Untukalat-alatkaret :Cucidengan
cawan porselen, pipet kaca, gelas air danHClencer 2%
pengaduk, gelas arloji, corong kaca, dandibilasdenganalkohol 70%,
pinset, sendok, kertas saring, kapas, oven, rendamdenganHClencer 2%
autoklaf, baskom, kompor, alumonium selama 2 hari.
foil, hot plate, tisu, kertas perkamen atau Rendamdalamlarutandetergen
kertas kopi, pengaduk kaca, dan gelas 1% dan Na2CO3 0,1% selama
piala. 15 menit. Rendamdalametanol
70% selama 10
menitdiamatihinggalarutanjernih.
3. Lakukanpengeringan
Bahan Untukalat yang
tahanpanasdikeringkandengan oven
Bahan yang digunakan selama proses
100-150° C selama 10 menit dalam
pencucian dan sterilisasi alat dan
kondisi cairan keluar. Alat yang tidak
pengemas adalah detergen (Indralaya),
tahan panas dikeringkan dengan tisu
etanol 70% (PT. Brataco Chemika,
4. Sebelumalat-alatdimasukkandalam
Bogor), akuades (Unsri Indralaya), asam
oven
klorida (PT. Brataco Chemika, Bogor),
danautoklafalat-alattersebutdibuskusd
natrium carbonat (PT. Brataco Chemika,
engankertasperkamen/ kertas kopi.
Bogor).
Untukalat yang
memilikimulutharusdisumbatdengank
Langkahkerja apas/ penutupdengankertasperkamen.
Tiapalatdibungkusrangkapduapebung
1. Lakukansortasialatberdasarkankatego kus.
rinya( plastik, kaca, danlogam) 5. Sterilisasi
2. Lakukanpencucian

Farmasi, FakultasMatematikadanIlmuPengetahuanAlamUniversitasSriwijaya
Jurnalpraktikumteknologifarmasisteril

Untukalat yang menghancurkan mikroorganisme baik


tahanpanasdisterilisasikanmenggunak yang patogen maupun yang
anmetodekeringyaitu oven 180° C bukanpatogen. Ada tiga alasan utama
selama 30 menit dan 60 menit. Alat untuk melakukan sterilisasi dan disinfeksi
yang tidak tahan panas yaitu untuk mencegah transmisi penyakit,
disterilisasikan dengan metode panas untuk mencegah pembusukan material
basah yaitu autoklaf dengan suhu 121 oleh mikroorganisme dan untuk
° C selama 15 dan 30 menit, mencegah kompetisi nutrien dalam media
sedangkan alat alat karet disterilisasi pertumbuhan sehingga memungkinkan
dengan alkohol 70%. kultur organisme spesifik berbiak untuk
6. Seluruhalatalatsterildibungkusdapatdi keperluan sendiri atau untuk
simpandalamkondisitetapkeringdanpe metabolitnya. Tahap awal untuk memulai
mbungkusnyautuh proses sterilisasi yaitu pencucian. Tahap
7. Bilas dengan WFI steril, pencucian alat bertujuan untuk
teteskandengan media agar. menghilangkan bioburden serta
Dilakukaninkubasiselama 24 jam mikroorganisme hidup sehingga diperoleh
lihatpertumbuhanmikrobabandingkan alat dan pengemas yang steril, bebas
efektifitaspeningkatan lama pirogen serta bebas partikel sehingga
waktusterilisasi tidak mempengaruhi kualitas produk.
8. Lakukanperhitungannilai D value dan Pada saat melakukan sterilisasi,
Z value masingmasingalat. wadah dan atau tutup yang disterilisasi
Keterangan sebaiknya disterilkan sampai benar-benar
:terjadipenguranganbakteridari steril. Hal ini dimaksudkan agar wadah
10.000 ke 1000 ataupengurangan dan atau tutup tersebut tidak mencemari
90% (satu pengurangan log). bahan obat yang akan dimasukkan ke
dalamnya. Tujuan pencucian dan
sterilisasi ini adalah untuk menghilangkan
MetodeSterilisasi zat-zat pengotor atau penghilangan semua
jenis organisme hidup, dan dalam hal ini
Padaproses
adalah mikroorganisme (fungi, patogen,
pencuciandansterilisasialatdanpengemas
pirogen, virus, bakteri, protozoa)
menggunakanmetodesterilisasipanaskerin
sehingga diperoleh pengemasan yang
gdanpanasbasah.
steril, bebas pirogen dan bebas partikel
Sterilisasimetodepanaskeringyaitudengan
melayang (ukuran partikel yang baik
oven 180ºC selama 30 menitdan60 menit.
adalah kurang dari 10 mikron) sehingga
Sedangkanmetodepanasbasahmenggunak
tidak mempengaruhi produk dan isi.
analat autoclave dengansuhu 121ºC
Proses pencucian dilakukan
selama 15 menitdan 30 menit.
menggunakan larutan detergen yang
bersifat amfifilik yang berarti suka dalam
3. HASIL DAN PEMBAHASAN air dan lemak sehingga detergen akan
melarutkan lemak yang menempel pada
Sterilisasi adalah proses untuk kemasan dengan menurunkan tegangan
menghilangkan, mematikan serta untuk permukaan dari cairan, larutan asam

Farmasi, FakultasMatematikadanIlmuPengetahuanAlamUniversitasSriwijaya
Jurnalpraktikumteknologifarmasisteril

klorida encer 2% untuk membersihkan dapat berjalan lancar dan menghasilkan


alat dari kotoran-kotoran yang larut asam media yang benar-benar steril.
serta natrium karbonat digunakan sebagai Keuntungannya yaitu seluruh badan
penjernih dan penetral sisa pencucian tabung yang disterilkan bisa dikenai uap
dengan asam klorida. Netralnya kemasan pada temperatur dan waktu yang
akan menghindari kontaminasi yang diperlukan (Lucas, 2006).
dapat menghasilkan zat baru yang akan Setelah dibungkus kemudian
merusak khasiat obat. Campuran dari dilakukan proses sterilisasi. Proses
natrium karbonat dan detergen dapat sterilisasi yang dilakukan yaitu proses
bersifat bakterisid yang mampu sterilisasi panas kering menggunakan
membunuh atau menghentikan oven pada suhu 180oC selama 30 menit
pertumbuhan mikroba (Agoes, 2009). untuk alat-alat yang tahan panas seperti
Peralatan yang berbahan dasar karet gelas beker, corong kaca dan pipet
direndam dengan HCl encer 2% selama volume. Sterilisasi dengan metode panas
dua hari, sedangkan peralatan kaca tidak kering kurang efisien dan membutuhkan
melalui proses perendaman namun tetap suhu yang lebih tinggi serta waktu yang
bilas dengan asam klorida encer. Hal ini lama. Hal ini disebabkan karena prinsip
disebabkan karena peralatan kaca hampir dari metode panas kering berdasarkan
tidak memiliki pori-pori sehingga kotoran pada konduksi panas yang dihasilkan
yang menempel cepat larut dan luntur. oven pada permukaan peralatan yang
Sebaliknya peralatan dengan bahan dasar disterilisasi. Panas kering dapat
karet bersifat lentur dan berpori sehingga menyebabkan dehidrasi sel dan oksidasi
dengan perendaman selama dua hari komponen-komponen di dalam sel
dapat mengembangkan karet serta mikroorganisme. (Ansel, 2008).
melebarkan pori-pori. Dengan demikian Alat yang terbuat dari kaca
kotoran yang terdapat pada pori-pori karet disterilisasi dengan metode panas uap
dapat dilarutkan dalam asam klorida menggunakan autoklaf pada suhu 121oC
dengan sempurna. Analisis data hasil selama 15 menit, hal ini dikarenakan titik
pencucian alat dapat dilihat padakolspss didih air menjadi 121oC yang disebabkan
yang dapat dilihat di evaluasi analisis tekanan 1 atmosfer pada ketinggian
hasil. permukaan laut. Sterilisasi menggunakan
Tahapan selanjutnya pengeringan dan autoklaf dianggap sebagai metode yang
pembungkusan alat dengan kertas kopi. paling efektif karena metode ini bersifat
Tujuannya agar alat-alat tidak nontoksik, mudah diperoleh dan relatif
terkontaminasi oleh bakteri dari luar dan mudah dikontrol. Penggunaan tenaga uap
mencegah pecahnya peralatan akibat dalam metode ini menambah keefektifan
konduksi panas yang berlebihan. Alat dari metode ini, dimana uap merupakan
yang memiliki rongga, mulut tabungnya suatu pembawa energi yang paling efektif
harus ditutup dengan kapas yang dilapisi karena semua lapisan pelindung luar
dengan kain kasa. Hal ini dilakukan untuk mikroorganisme dapat dilunakkan
menghindari terbentuknya uap air sehingga memungkinkan terjadinya
didinding dan didalam alat-alat yang akan koagulasi. Prinsip sterilisasi dengan
dipanaskan sehingga proses sterilisasi autoklaf adalah terjadinya koagulasi yang

Farmasi, FakultasMatematikadanIlmuPengetahuanAlamUniversitasSriwijaya
Jurnalpraktikumteknologifarmasisteril

lebih cepat dalam keadaan basah Water For Injection lalu air hasil bilasan
dibandingkan keadaan kering (Voight, diteteskan ke media agar dan diamati
1995). pertumbuhan mikrobanya. Dari data
D value dari Kaca dengan menggunakan jumlah pertumbuhan mikroba dapat
Detergen, sunlight dan Kit didalam ditentukan nilai D-value dan Z-value.
autoklaf dan oven. D-value merupakan waktu atau dosis
Tests of Normality yang diperlukan untuk pengurangan satu
Kolmogorov-Smirn log pada populasi mikroba dalam kondisi
ova Shapiro-W tertentu. Banyak faktor yang
Statisti mempengaruhi nilai D-value seperti suhu,
variabel Statistic df Sig. c df jenis mikroorganisme dan komposisi
detergen detergen .307 4 . .729 4
medium yang mengandung
mikroorganisme. Setiap mikroorganisme
sunlight .307 4 . .729 4
memiliki nilai D-value yang
kit .307 4 . .729 4
berbeda-beda dan spesifik tergantung dari
sunlight detergen .307 4 . .729 4 tingkat resistensinya. Nilai D-value yang
sunlight .307 4 . .729 4 didapat pada kelompok 1 menggunakan
kit .307 4 . .729 4 oven yaitu 15 menit dan untuk kelompok
kit detergen .307 4 . .729 4 2 nilainya 30menit sedangkan nilai D
sunlight .307 4 . .729 4 value menggunakan autoklaf pada
kit .307 4 . .729 4 kelompok 1 dan kelompok 2 nilainya 7,5
menit. Perbedaan nilai D-value
a. Lilliefors Significance Correction
dipengaruhi oleh jumlah mikroba dari alat
yang disterilisasi pada sebelum maupun
Z value dari Alat Kaca dengan menggunakan sesudah sterilisasi (Hadietomo, 1985).
detergen, sunlight dan Kit. Z-value diartikan sebagai kenaikan
atau penurunan suhu yang diperlukan
untuk mengurangi atau menambah 1 log
D-value. Nilai Z-value digunakan untuk
mengukur resistensi dari mikroorganisme
terhadap sumber sterilisasi. Data nilai
Z-value dapat dilihat pada kelompok 1
dan 2 memiliki nilai Z-value yang sama
yakni sebesar 20,73 menit.

4. KESIMPULAN

Pada proses sterilisasi alat dan


pengemas hal pertama yang dilakukan
yaitu pencucuian yang dibedakan
berdasarkan jenis alatnya (gelas, plastik,
Setelah dilakukan sterilisasi, karet dan kaca) dengan tujuan untuk
dilakukan uji sterilitas alat dengan menghilangkan zat-zat pengotor serta
membilas peralatan tersebut dengan mikroorganisme hidup sehingga diperoleh
Farmasi, FakultasMatematikadanIlmuPengetahuanAlamUniversitasSriwijaya
Jurnalpraktikumteknologifarmasisteril

alat dan pengemas yang steril dan bebas Voight, R. 1995. Buku pelajaran
pirogen. Tahap selajunjutnya alat dan teknologi farmasi edisi II,
pengemas dikeringkan dan dibungkus PenerbiT UGM, Yogyakarta,
untuk mencegah kontaminasi oleh bakteri Indonesia.
dari luar dan mencegah pecahnya
peralatan akibat konduksi panas yang
berlebihan, kemudian disterilisasi dengan
metode panas uap (autoklaf suhu 121⁰C)
dan panas kering (oven suhu 180⁰C).
Hasil analisis dilihat dari ada tidaknya
pertumbuhan mikroba dimana hasil
menunjukan bahwa tidak ditemukan
pertumbuhan mikroba pada media agar,
sehingga proses sterilisasi berhasil
dilakukan

DAFTAR PUSTAKA

Agoes, Goeswien. 2009. Sediaan farmasi


steril,Penerbit ITB, Bandung,
Indonesia.

Ansel, H. C. 2008. Pengantar bentuk


sediaan farmasi edisi IV, Penerbit
UI Press, Jakarta, Indonesia

Dwidjoseputro, S. 1994.
Sterilisasi,Gramedia PustakaUtama,
Jakarta, Indonesia.

Hadioetomo, R.S. 1985. Mikrobiologi


dasar dalam praktek,
PT.Gramedia, Jakarta, Indonesia.

Lucas, S. 2006. Formulasi steril, Penerbit


Andi, Yogyakarta, Indonesia.

Priyambodo, B. 2007. Manajemen


farmasi industri, Global Pustaka
Utama, Yogyakarta, Indonesia.

Santoso, U  2002.
Kulturjaringantanaman,Umm-Pre
ss, Jakarta, Indonesia.

Farmasi, FakultasMatematikadanIlmuPengetahuanAlamUniversitasSriwijaya
Jurnalpraktikumteknologifarmasisteril

LAMPIRAN

Pencucian alat gelas

Farmasi, FakultasMatematikadanIlmuPengetahuanAlamUniversitasSriwijaya
Jurnalpraktikumteknologifarmasisteril

Farmasi, FakultasMatematikadanIlmuPengetahuanAlamUniversitasSriwijaya
Jurnalpraktikumteknologifarmasisteril

Farmasi, FakultasMatematikadanIlmuPengetahuanAlamUniversitasSriwijaya

Anda mungkin juga menyukai