ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk memformulasikan sediaan infus dengan bahan utama kalsium
klorida. Infus natrium laktat tergolong infus elektrolit dan isotonis dengan kandungan kalium
klorida, asam hidroklorida. Infus kalium klorida dibuat melalui metode sterilisasi akhir
menggunakan autoklaf pada suhu 1210C selama 15 menit. Dari hasil yang dibuat, akan dilakukan
analisis yaitu uji kejernihan, uji pH, uji keseragaman bobot dan volume, uji kebocoran, uji sterilitas,
dan uji pengemas. Uji pengemas yang dilakukan yaitu uji pengemas plastik diantaranya yaitu
straching test (uji baret), Floating test (uji celup), dan Burning test dengan hasil sediaan memenuhi
stndar yang sudah ditetapkan. Dari analisis yang dilakukan dapat dinyatakan bahwa infus kalsium
klorida yang dibuat cukup berkualitas kecuali dari segi kejernihan.
sesuai, adalah jernih dan praktis bebas inkompatibel dengan protein hidrosilat, perak
partikel-partikel. Emulsi pada infus tidak dan garam merkuri. Sterilisasi Dengan
menujukkan adanya pemisahan fase (Ansel, autoklaf atau filtrasi. Kesetaraan equivalent
1989). elektrolit 1 g KCl ≈ 13,4 mEq
K+ Ekuivalen : 0,7 (Voight, 1994).
Infus di berikan secara
Pemerian Granul atau serpihan, putih,
keras, tidak berbau. Kelarutan Mudah larut intavena,intravenous adalah sediaan steril
dalam air, dalam etanol, dan dalam etanol berupa larutan atau emulsi, bebas pirogen dan
mendidih, sangat mudah larut dalam air
sedapat mungkin dibuat isotonis terhadap
panas. Dengan pH4,5 – 9,2 (5% larutan air).
OTTnya dengan karbonat, fosfat, sulfat, darah, disuntikkan langsung ke dalam vena,
tartrat, sefalotin sodium, CTM dengan dengan volume relatife banyak. Kecuali
tetrasiklin membentuk kompleks. Stabilitas dinyatakan lain , infus intravenous tidak
Injeksi kalsium dilaporkan inkompatibel
dengan larutan IV yang mengandung banyak diperbolehkan mengandung bakteriasida dan
zat aktif. Kegunaannya Untuk zat dapar. Larutan untuk infus intravenous
mempertahankan elektrolit tubuh, untuk harus jernih dan praktis bebas partikel
hipokalemia, sebagai elektrolit yang esensial
(Depkes RI, 1979).
bagi tubuh untuk mencegah kekurangan ion
kalsium yang menyebabkan iritabilitas dan
konvulsi. Sterilisasi menggunakan
autoklaf(Depkes RI, 1995). BAB II
METODELOGI PENELITIAN
Kcl dengan pemeriannya kristal atau
serbuk kristal putih atau tidak berwarna, tidak
2.1 Waktu dan Tempat
berbau, tidak berasa atau berasa asin.
Kelarutannya Larut dalam air, sangat mudah Penelitian ini dilakukan di
larut dalam air panas, praktis tidak larut Laboratorium Teknologi Farmasi Universitas
dalam eter, etanol dan alkohol. Dengan pH :
Sriwijaya pada 10 Oktober 2017 pukul 08.00
4-8. Konsentrasi : 2,5-11,5%. Dosis
sampai 12.00 WIB.
konsentrasi kalium pada rute iv tidak lebih
dari 40 mEq/L dengan kecepatan 20 mEq/jam 2.2 Alat dan Bahan
( untuk hipokalemia). Untuk mempertahankan
konsentrasi kalium pada plasma 4 mEq/L ( DI Alat yang digunakan dalam penelitian
2003 hal 1410). K+ dalam plasma = 3,5-5 ini yaitu autoklaf, lumpang dan alu, cawan
mEq/L ( steril dosage form hal 251)
porselen, kaca arloji, sendok spatel, kertas
Stabilitas stabil dan harus disimpan dalam
saring, gelas ukur, erlemeyer, pengemas infus,
wadah tertutup rapat, ditempat sejuk dan
kering. Kegunaannya Biasa digunakan dalam pinset, dan spuit injeksi.
sediaan parenteral sebagai senyawa
pengisotonis. OTT dengan larutan KCl IV
Bahan yang digunakan dalam Setelah itu, kalsium klorida dilarutkan dengan
penelitian ini yaitu kalsium klorida, asam sebagian WFI, lalu tambahkan asam
hirdroklorida dan water for injection. hiroklorida kedalamnya hingga larut (massa
2). Lalu, kedua larutan ini dicampurkan
2.3 Prosedur Penelitian
hingga homogen. Kemudian sediaan disaring
No Pengujiaan Keterangan
sediaan dengan kertas saring sebanyak 3 lapisan.
1 Uji kejernihan Sebelum digojok : jernih
Sediaan yang sudah disaring dimasukkan ke
Setelah digojok : jernih
2 Uji pH 8 dalam pengemas infus. Lalu infus disterilisasi
3 Uji volume 500 mL
menggunakan autoklaf pada suhu 121oC
4 Uji bobot Bobot awal : 35,89 g
selama 15 menit dan dilakukan pengemasan
Bobot akhir : 501, 61 g
5 Uji sterilitas Tidak ditumbuhi mikroba serta analisis.
6 Uji kebocoran Tidak bocor