Anda di halaman 1dari 6

TUGAS KEPERAWATAN ANAK

Nama : Dwi Laras Sukma

Nim : 1920005

KASUS

An. M usia 6 tahun dibawa ke RS oleh ibunya dengan keluhan ujung jari tangan dan bibir
membiru tidak berkurang. Sejak 5 tahun SMRS pasien sering kesulitan menyusu. Pasien
hanya menyusu 1 sampai 2 teguk kemudian tampak kelelahan kemudian tertidur dan setengah
sampai 1 jam kemudian pasien menangis dan menyusu lagi. Sejak 3 tahun SMRS, ibu pasien
mengeluh pasien tampak membiru jika menangis kuat, badan pasien menjadi lemas jika
kelelahan dan jari – jari pasien tampak biru. Keluhan membiru tidak terjadi jika pasien dalam
keadaan istirahat atau tidak dalam aktifitas yang melelahkan. Pasien dibawa ke dokter di
Tembilahan untuk mengetahui penyakitnya. Dokter mengatakan jantung pasien mengalami
sedikit kebocoran. Sejak 1 tahun SMRS pasien sering merasa mudah sesak dan lelah terutama
jika beraktifitas berat seperti berlari. Saat sesak terjadi, pasien lebih nyaman memposisikan
dirinya dengan posisi jongkok atau posisi lutut menyentuh dada untuk mengurangi keluhan
tersebut. Pemeriksaan TTV: TD =100/60 mmHg, Suhu = 36,8 C, Nadi =110 x / menit
regular, RR = 22  x / menit.

A. Analisa Data

Data fokus Etiologi Masalah

Ds : keluarga mengatakan Perubahan afterload Penurunan curah jantung


anaknya terdapat kebiruan
dibagian ujung jari tangan
dan bibir
Keluarga mengatakan klien
tampak sesak

Do: klien tampak sesak


Klien tampak kebiruan
diarea ujung jari dan bibir
Nadi perifer teraba lemah
CRT > 3 detik
TD =100/60 mmHg
Suhu = 36,8 C
Nadi =110 x / menit
RR = 22  x / menit
Ds: Keluarga mengatakakn Kelemahan Intoleransi aktivitas
anak tampak lelah
Keluarga mengatakan klien
sesak dan kebiruan saat
aktivitas dan menangis

Do: frekuensi jantung


meningkat >20% dari
kondisi istirahat
Klien tampak kebiruan
area ujung jari dan bibir

Ds: Ds: keluarga Faktor Psikologis Resiko Defisit nutrisi


mengatakan klien minum (keengganan untuk makan)
susu ½ teguk saja
Do: BU 16X/menit
Membran mukosa kering

B. Diagnosa Keperawatan
1. Penurunan curah jantung b/d Perubahan afterload d.d klien tampak sesak dan
kebiruan diujung tangan dan bibir
2. Intoleransi aktivitasb/d kelemahan d.d kelahan ssat melakukan aktivitas dan
menangis
3. Resiko defisit nutrisi b/d Faktor Psikologis (keengganan untuk makan) d.d klien
minum 1 atau 2 teguk
C. Intervensi

No dx. keperawatan Tujuan Intervensi


1. Penurunan curah Setelah dilakukan Perawatan jantung
jantung b/d tindakan keperawatan 1. Identifikasi tanda/gejala
Perubahan afterload selama 1x24 jam prier penurunan curah
d.d klien tampak diharapkan curah jantung jantung (meliputi
sesak dan kebiruan meningkat dengan Kh: dispnea, kelelahan,
diujung tangan dan 1. Kekuatan nadi edema, orthopnea,
bibir perifer meningkat paroxysmal nocturnal
2. Dipsnea menurun dyspnea, peningkatan
3. Pucat atau sianosis CVP)
menurun 2. Monitor tekanan darah (
termasuk tekanan darah
ortostatik, jika perlu)
3. Monitor intake dan
output cairan
4. Monitor saturasi
5. Monitor aritmia (irama
dan frekuensi)
6. Posisikan pasien semi
fowler atau fowler
dengan kaki kebawah
atau posisi nyaman
7. Berikan terapi relaksasi
untuk mengurangi
stress, jika perlu
8. Fasilitasipasien dan
keluarga untuk
modifikasi gaya hidup
sehat
9. Berikan oksigen untuk
mempertahankan
saturasi oksigen >94%
10. Anjurkan
beraktivitas fisik sesuai
toleransi
11. Anjurkan
beraktivitas fisik secara
bertahap
12. Kolaborasi
pemberian aritmia, jika
perlu

2. Intoleransi aktivitas Setelah dilakukan Manajemen Energi


b/d kelemahan d.d tindakan keperawatan 1. Monitor kelelahan fisik
kelahan ssat selama 1x24 jam dan emosional
melakukan aktivitas diharapkan toleransi 2. Monitor lokasi dan
dan menangis aktivitas meningkat ketidaknyamanan
dengan KH: selama melakukan
1. Keluhan lelah aktivitas
menurun 3. Lakukan latihan rentang
2. Dipsnea saat gerak pasif dan atau
aktivitas menurun aktif
3. Frekuensi napas 4. Berikan aktivitas
membaik distraksi yang
menenagkan
5. Anjurkan tirah baring
6. Anjurkan melakukan
aktivitas secara
bertahap
7. Anjurkan menghubungi
perawat jka tanda dan
gejala kelelahan tidak
berkurang
8. Ajarkan strategi koping
untuk mengurangi
kelelahan
Terapi Aktivitas
9. Identifikasi defisit
tingkat aktivitas
10. Fasilitasi aktivitas
motorik kasar untuk
pasien hiperaktif
libatkan keluarga dalam
aktivitas, jika perlu
11. Ajarkan caa
melakukan aktifitas
yang dipilih
Pemantauan tanda
tanda vital
12. Monitor pernapasan
(frekuendi dan
kedalaman)

3. Resiko defisit nutrisi Setelah dilakukan Manajemen nutrisi


b/d Faktor Psikologis tindakan keperawatan 1. Identifikasi status
(keengganan untuk selama 1x24 jam nutrisi
makan) d.d klien diharapkan status nutrisi 2. Monitor asupan
minum 1 atau 2 teguk membaik dengan KH: makanan
1. Porsi makanan 3. Lakukan oral hygiene
yang dihabiskan sebelum makan, jika
meningkat perlu
2. Nafsu makan 4. Sajikan makanan secara
membaik menarik dan suhu yang
3. Frekuensi makan sesuai
membaik 5. Berikan makanan yang
serat tinggi untuk
mencegah konstipasi
6. Berikan suplemen
makanan, jika perlu
7. Anjurkan posisi duduk,
jika mampu

Anda mungkin juga menyukai