Anda di halaman 1dari 3

NAMA: DJIHAN MIFAHERA

NPM : F0G019011

SOAL

Seorang perempuan umur 35 tahun hamil 38 minggu G4P3A0 datang ke pmb dengan keluhan
mules- mules mulai dari perut bagian hingga menjalar ke pinggang dan dari kemaluan keluar
lendir campur darah serta keluar air-air. hasil pemerikssaan bidan, td 150/80 mmhg, pols 84, rr
28, suhu 370 C hasil PD terdapat dloodshow, porsio kaku, ketuban merembes, pembukaan 2cm
,persentase kepalah bidan menyarankan agar ibu segera di rujuk, namun ibu menolak dengan
alasan mau menunggu suaminya datang terlebih dahulu

Bagaimana tindakan bidan menghadapi situasi seprti itu di kaitkan etika dan kode etik bidan
sertakan dengan teori yang di dukung

JAWABAN

Bidan harus melakukan informed concent untuk tindakan medik telah diatur dalam langkah yang paling penting untuk mencegah
terjadinya konflik dalam masalah etik antara tenaga kesehatan bidan dengan pasien . Juga bidan harus memberikan penjelasan
pada ibu, tentang hasil pemeriksaan tentang kondisi ibu, usahakan untuk mememberik kan kepercayaan kepada ibu agar ibu mau
di rujuk. Maka bidan harus melakukan asuhan kebidanan dan tindakan pertolongan pada ibu sebelum dirujuk.

A. Definisi Kode Etik Kode etik adalah norma-norma yang harus diindahkan oleh
setiap profesi dalam melaksanakan tugas profesinya dan hidupnya di masyarakat.
Norma tersebut berisi petunjuk bagi anggota profesi tentang bagaimana mereka harus
menjalankan profesinya dan larangan, yaitu ketentuan tentang apa yang boleh dan tidak
boleh diperbuat atau dilaksanakan oleh anggota profesi, tidak saja dalam melaksanakan
tugas profesinya, melainkan juga menyangkut tingkah laku pada umumnya dalam
pergaulan sehari-hari di dalam masyarakat (Mustika, 2001).
B. Fungsi Kode Etik Kode etik berfungsi sebagai berikut :
1. Memberi panduan dalam membuat keputusan tentang masalah etik.
2. Menghubungkan nilai atau norma yang dapat diterapkan dan dipertimbangkan
dalam memberi pelayanan
3. Merupakan cara untuk mengevaluasi diri
4. Menjadi landasan untuk memberi umpan balik bagi rekan sejawat
5. Menginformasikan kepada calon bidan tentang nilai dan standar profesi
6. Menginformasikan kepada profesi lain dan masyarakat tentang nilai moral
C. Definisi Kode Etik Bidan Kode etik kebidanan merupakan suatu pernyataan
komprehensif profesi yang menuntut bidan melaksanakan praktik kebidanan baik
yang berhubungan dengan kesejahteraan keluarga, teman sejawat, profesi, dan dirinya.
Penetapan kode etik kebidanan harus dilakukan dalam Kongres Ikatan Bidan Indonesia
(IBI).

Tugas ketergantungan/merujuk bidan adalah tindakan yang harus diambil oleh bidan untuk
melakukan rujukan kepada rumah sakit sebagai instansi yang memiliki fasilitas dan tenaga yang
lebih terampil dan lebih banyak untuk upaya penyelamatan pasien yang berada dalam kondisi
kritis atau status risiko tinggi. Tugas ketergantungan / merujuk tersebut mencakup :

(a) Menerapkan manajemen kebidanan pada setiap asuhan kebidanan sesuai dengan fungsi
keterliatan klien dan keluarga,

(b) Memberikan asuhan kebidanan melalui konsultasi dan rujukan pada ibu hamil dengan risiko
tinggi dan kegawat daruratan,

(c) Memberikan asuhan kebidanan melalui konsultasi dan rujukan pada masa persalinan dengan
penyulit tertentu dengan melibatkan klien dan keluarga,

Pengambilan Keputusan Keluarga dan Penolong dalam Merujuk Ibu Bersalin ke Rumah Sakit
Tindakan merujuk merupakan salah satu kewajiban bidan apabila dirinya tidak dapat menangani
Tindakan tersebut dilakukan apabila kondisi pasien dalam suatu kegawatdaruratan dan
membahayakan jiwa. Pengambilan keputusan dalam merujuk ibu bersalin ke rumah sakit
merupakan suatu proses pengambilan keputusan yang rumit dan sering melibatkan beberapa
keputusan. Suatu keputusan melibatkan pilihan di antara kedua atau lebih alternatif tindakan.
Dengan kata lain keputusan selalu mensyaratkan pilihan di antara beberapa perilaku yang
berbeda. Pengambilan keputusan dalam merujuk ibu bersalin ke rumah sakit dapat dianalogikan
sebagai pengambil keputusan konsumen. Dalam model keputusan tersebut, semua aspek
pengaruh dan kognisi dilibatkan dalam pengambilan keputusan bidan, termasuk pengetahuan,
arti, kepercayaan yang diaktifkan dari ingatan serta proses perhatian dan pemahaman yang
terlibat dalam penafsiran RS Propinsi Ahli Kebidanan Bidan RS Kabupaten/Kota Ahli
Kebidanan Dokter Umum Bidan Puskesmas Dokter Umum Bidan Masyarakat Bidan Desa
Dukun.

a. Struktur Sistem Kesehatan dan Pola Rujukan Menurut Sherris (1999)

informasi baru dilingkungannya. Dengan kata lain inti dari pengambilan keputusan
adalah proses pengintegrasian yang mengkombinasikan pengetahuan untuk mengevaluasi
dua atau lebih perilaku alternatif, dan memilih salah satu diantaranya. Hasil dari proses
pengintegrasian ini adalah suatu pilihan yang disajikan secara kognitif sebagai keinginan
berperilaku.

b. Model Pemrosesan Kognitif Pengambilan Keputusan Menurut Setiadi (2003)

Eksposur pada informasi lingkungan Proses interpretasi Pengetahuan, arti, dan


kepercayaan Proses pengintegrasian Perhatian pemahaman Sikap dan keinginan
pengambilan keputusan Perilaku Ingatan Pengambilan keputusan yang dilakukan untuk
merujuk ibu bersalin ke rumah sakit dapat dipandang sebagai proses pemecahan masalah,
yaitu suatu aliran tindakan timbal balik yang berkesinambungan di antara faktor
lingkungan, proses kognitif dan afektif, serta tindakan . Dalam proses tersebut terdapat
lima tahapan dimana kelima tahapan tersebut tidak selalu berjalan dalam urutan linier

Anda mungkin juga menyukai