Anda di halaman 1dari 11

SATUAN ACUAN PENYULUHAN

“ HIPERTENSI “

DOSEN PENGAMPU:
Suriyati, S.ST. M.Keb.
DISUSUN OLEH KELOMPOK 10:

1. DJIHAN MIFAHERA F0G019011


2. FEBI OKTASARI F0G019003
3. RICA PUSTIKA F0G019029
4. NONI LESTARI F0G019008

PROGRAM STUDI D3 KEBIDANAN


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS BENGKULU
TAHUN AJARAN 2020/2021
Pokok Bahasan : Hipertensi

Sub Pokok Bahasan Sasaran : Hipertensi (Tekanan Darah Tinggi)

Hari/Tanggal Pelaksanaan Waktu :Jumat , 16 April 2021

Pukul :09.00 WIB

Tempat : Rumah masyarakat

Sasaran : Masyarakat 1 kepala keluarga

Pemateri : Djihan Mifahera, Febi Oktasari ,Rica Pustika


dan Noni Lestari

A. Latar belakang

Hipertensi merupakan keadaan ketika tekanan darah sistolik lebih dari 120
mmHg dan tekanan diastolik lebih dari 80 mmHg. Hipertensi sering menyebabkan
perubahan pada pembuluh darah yang dapat mengakibatkan semakin tingginya
tekanan darah (Arif Muttaqin, 2009). Hipertei atau tekanan darah tinggi merupakan
penyebab utama gagal jantung, stroke dan gagal ginjal. Tekanan darah tinggi disebut
sebagai "pembunuh diam-diam" karena orang dengan darah tinggi sering tidak
menampakkan gejala.
Institut Nasional Jantung, Paru dan Darah memperkirakan separuh orang
yang menderita darah tinggi tidak sadar akan kondisinya. Begitu penyakit ini diderita,
tekanan darah pasien harus dipantau dengan interval teratur karena darah tinggi
merupakan kondisi seumur hidup. Lebih dari seperempat jumlah populasi dunia saat
ini menderita hipertensi.
Di Indonesia banyaknya penderita hipertensi diperkirakan 15 juta orang
tetapi hanya 4% yang merupakan hipertensi terkontrol. Prevalensi 6-15% pada orang
dewasa, 50% diantaranya tidak menyadari sebagai penderita hipertensi sehingga
mereka cenderung untuk menjadi hipertensi berat karena tidak menghindari dan tidak
mengetahui faktor resikonya, dan 90% merupakan hipertensi esensial. Saat ini
penyakit degeneratif dan kardiovaskuler sudah merupakan salah satu masalah
kesehatan masyarakat di Indonesia.

B. Tujuan penyuluhan
1. Tujuan Umum Setelah dilakukan penyuluhan tentang hipertensi selama 1 x 30
menit masyarakat dapat memahami dan mengaplikasikan materi penyuluhan
dalam kehidupan sehari-hari.
2. Tujuan Khusus Setelah mengikuti penyuluhan selama 1x30 menit masyarakat
mampu menjelaskan kembali tentang:
a. Pengertian HIPERTENSI (darah tinggi)
b. Penyebab darah tinggi dengan baik
c. Gejala darah tinggi
d. Klasifikasi Darah tinggi
e. Komplikasi dari hipertensi
f. Cara Pencegahannya

C. Sasaran
Masyarakat 1 kepala keluarga

D. Strategi pelaksanaan
Hari dan Tanggal Pelaksanaan : Jumat 16 April 2021
Waktu : 30 menit
Tempat : Rumah bapak Bairul
E. Materi
Terlampir.

F. Kegiatan belajar mengajar


Penanggung Jawab: Suriyati, S.ST. M.Keb.

NO TAHAP WAKTU KEGIATAN KEGIATAN MEDIA


PENYAJI PESERTA
1. Pembukaan 5Menit 1.Mengucapkan salam 1.Menjawab Lisan
2.Memperkenalkan 2.Mendengarkan
diri
3.Mnjelaskan topic
dan tujuan
4.mennyakan kesiapan
keluarga
2. Pelaksanaan 15 Menit 1.Menjelaskan 1.Mendengarkan LEAFLEAT
-Pengertian 2. Bertanya
HIPERTENSI
-Penyebab
HIPERTENSI
-Gejala HIPERTENSI
-Komplikasi
HIPERTENSI
-Pencegahan
HIPERTENSI
-Klasifikasi
HIPERTENSI
-Cara Pencegahannya
-Membuka sesi
pertanyaaan
-Diskusi
3. Evaluasi 5Menit 1.Menanyakan Menjawab Lisan
kembali mengenai Pertanyaan
yang sudah di jelaskan
4 Penutup 5Menit 1.Menututp pertemuan 1.Mendengarkan Lisan
dan menyimpulkan
materi yang sudah 2.Mendengarkan
dibahas dan mnjawab
2.Memberikan salam salam
penutup

G. Metode
Metode yang digunakan adalah:
1 Ceramah
2 Tanya jawab
3 Diskusi

H. Media dan alat


Media yang digunakan adalah
 Leaflet

I. Evaluasi
1 Evaluasi Struktur
a. Peserta hadir di tempat penyuluhan
b. Leaflet
c. Kesiapan materi penyaji.
d. Tempat yang digunakan nyaman dan mendukung
2 Evaluasi Proses
a. Masyarakat hadir sesuai dengan kontrak waktu yang ditentukan
b. Materi sudah sesuai jadwal
c. Peserta berperan aktif
d. Media sudah efektif
e. Penyaji sudah memahami materi
f. Petugas dapat menjalankan peran sesuai dengan tugas dan tanggung
jawabnya.
3 Evaluasi Hasil
a. Kegiatan penyuluhan berjalan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.
b. Adanya kesepakatan masyarakat dengan perawat dalam melaksanakan
implementasi keperawatan selanjutnya
c. Adanya tambahan pengetahuan tentang darah tinggi yang diterima oleh
audience dengan melakukan evaluasi melalui tes lisan di akhir ceramah
DAFTAR PUSTAKA

Benowitz, L. 2002.Obat Antihipertensi, dalam Katzung, B.G., 2002, Basic and


Clinical Farmacology, ed ke-3 ,Penerjemah: Bagian Farmakologi Fakultas
Kedokteran Universitas Airlangga, Penerbit Salemba Medika

Engram, Barbara. 1999.Rencana Asuhan Keperawatan Medikal Bedah Volume 2.


EGC. Jakarta

Corwin, J Elizabeth. 2000.Patofisiologi.Jakarta: EGC.


LAMPIRAN 1

MATERI

A. Pengertian

Hipertensi merupakan keadaan ketika tekanan darah sistolik lebih dari 120
mmHg dan tekanan diastolik lebih dari 80 mmHg. Hipertensi sering
menyebabkan perubahan pada pembuluh darah yang dapat mengakibatkan
semakin tingginya tekanan darah (Arif Muttaqin, 2009). Menurut Wiryowidagdo
(2002) mengatakan bahwa hipertensi merupakan suatu keadaan tekanan darah
seseorang berada pada tingkatan di atas normal. Sedangkan menurut WHO, batas
tekanan darah yang masih dianggap normal adalah 140/90 mmHg dan tekanan
darah sama atau diatas 160/95 mmHg dinyatakan sebagai darah tinggi
(Soeparman, 1999

B. Penyebab
1 Elastisitas dinding aorta menurun
2 Katub jantung menebal dan menjadi kaku
3 Kehilangan elastisitas pembuluh darah dan penyempitan lumen pembuluh
darah

Klasifikasi hipertensi menurut etiologinya:

1 Hipertensi primer : Konsumsi Na terlalu tinggi, Genetik, stres psikologis


2 Hipertensi renalis : keadaan iskemik pada ginjal
3 Hipertensi hormonal
4 Bentuk hipertensi lain: obat, cardiovascular, neurogenik (Andy Sofyan

C. Tanda dan gejala


Sebagian besar manifestasi klinis timbul setelah mengalami hipertensi
bertahun-tahun, dan berupa:
1 Nyeri kepala saat terjaga, kadang-kadang disertai mual dan muntah, akibat
peningkatan tekanan darah intrakranium
2 Penglihatan kabur akibat kerusakan retina karena hipertensi
3 Ayunan langkah yang tidak mantap karena kerusakan susunan saraf pusat 4
4 Nokturia karena peningkatan aliran darah ginjal dan filtrasi glomerulus
5 Edema dependen dan pembengkakan akibat peningkatan tekanan kapiler
6 Kadang penderita hipertensi berat mengalami penurunan kesadaran dan bahkan
koma karena terjadi pembengkakan otak. Keadaan ini disebut ensefalopati
hipertensif, yang memerlukan penanganan segera.

D. Komplikasi
Hipertensi yang terjadi dalam kurun waktu yang lama akan berbahaya
sehingga menimbulkan komplikasi. Komplikasi tersebut dapat menyerang
berbagai target organ tubuh yaitu otak, mata, jantung, pembuluh darah arteri, serta
ginjal. Sebagai dampak terjadinya komplikasi hipertensi, kualitas hidup penderita
menjadi rendah dan kemungkinan terburuknya adalah terjadinya kematian pada
penderita akibat komplikasi hipertensi yang dimilikinya. Hipertensi dapat
menimbulkan kerusakan organ tubuh, baik secara langsung maupun tidak
langsung. Beberapa penelitian menemukan bahwa penyebab kerusakan organ-
organ tersebut dapat melalui akibat langsung dari kenaikan tekanan darah pada 19
organ, atau karena efek tidak langsung, antara lain adanya autoantibodi terhadap
reseptor angiotensin II, stress oksidatif, down regulation, dan lain-lain. Penelitian
lain juga membuktikan bahwa diet tinggi garam dan sensitivitas terhadap garam.
berperan besar dalam timbulnya kerusakan organ target, misalnya kerusakan
pembuluh darah akibat meningkatnya ekspresi. Umumnya, hipertensi dapat
menimbulkan kerusakan organ tubuh, baik secara langsung maupun tidak
langsung. Kerusakan organ-organ yang umum ditemui pada pasien hipertensi
adalah
1. Jantung
a. Hipertrofi ventrikel kiri
b. Angina atau infark miokardium
c. Gagal jantung
2. Otak - stroke atau transient ishemic attack
a. Penyakit ginjal kronis
b. Penyakit arteri perifer
c. Retinopati

E. Cara pencegahannya
Yaitu
1 Raih dan pertahankan berat badan ideal.
2 Lakukan olahraga rutin, seperti jalan cepat atau bersepeda 2–3 jam setiap
minggu.
3 Konsumsi makanan rendah lemak dan kaya serat, seperti buah dan
sayuran(seperti apel, pisang, anggur, semangka)
4 Batasi jumlah garam dalam makanan, tidak lebih dari 1 sendok teh per hari.
5 Hindari konsumsi minuman beralkohol.

Anda mungkin juga menyukai