Fungsi Administrasi Dan Manajemen Pendidikan
Fungsi Administrasi Dan Manajemen Pendidikan
Fungsi Administrasi Dan Manajemen Pendidikan
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Konsep pembelajaran dan pengertian administrasi telah dikenal sejak lama dengan
berbagai asumsi. Administrasi bisa dikenal sebagai materi, menyuruh orang agar bekerja,
mencapai suatu tujuan melalui upaya orang lain, memanfaatkan manusia, uang, dan
sebagainya. Untuk memperoleh gambaran yang lebih luas dan komperensif, tentang
administrasi, makalah ini akan mengemukakan fungsi dari administrasi.
Seperti halnya dalam bidang lain, dalam perkembangan administrasi sering terjadi
asumsi, teori dan pandangan yang melengkapi mengubah bahkan mengganti sebagian dengan
perombakan itu, administrasi seolah maju dan berkembang segala kemajuan kehidupan
manusia. Hal ini menunjukkan administrasi hadir dalam kehidupan manusia sejak zaman
dahulu sampai yang akan datang. Dan sering kali fungsi dari administrasi dan manajemen
disamakan. Padahal dari pengertiannya saja sudah berbeda, apalagi fungsi keduanya, pasti
berbeda. Oleh karena itu, makalah ini akan mengupas tuntas tentang fungsi administrasi dan
manajemen.
B. Pembatasan Masalah
Melihat dari latar belakang masalah serta memahami pembahasannya maka pemakalah
dapat memberikan batasan - batasan pada:
1. Hubungan antara administrasidan manajemen secara umum.
2. Fungsi administrasi pendidikan.
3. Fungsi manajemen pendidikan.
C. Rumusan Masalah
Masalah yang dibahas dalam penulisan makalah ini adalah :
1. Apa hubungan antara administrasi dan manajemen?
2. Apa gunanya adminsitrasi dalam dunia pendidikan?
3. Apa fungsi dari manajemen dalam pendidikan?
D. Tujuan penulisan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah :
1. Menguraikan hubungan antara administrasi dan pendidikan.
F. Manfaat Penulisan
Hasil dari penulisan ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada semua pihak,
khususnya kepada mahasiswa untuk menambah pengetahuan dan wawasan dalam mata
kuliah administrasi pendidikan. Manfaat lain dari penulisan makalah ini adalah dengan
adanya penulisan makalah ini diharapkan dapat dijadikan acuan penerapan administrasi
pendidikan di dalam persekolahan.
2. Pengorganisasian (organizing)
Pengorganisasian merupakan aktivitas menyusun dan membentuk hubungan - hubungan
kerja antara orang-orang sehingga terwujud suatu kesatuan usaha dalam mencapai tujuan
-tujuan yang telah ditetapkan. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa fungsi
pengorganisasian merupakan fungsi perencanaan. Dalam perencanaan dilakukan
pengelompokkan bidan - bidang kerja dalam ruang lingkup kegiatan tertentu. Pengelompokan
bidang kerja ini harus dapat menciptakan hubungan kerja yang jelas agar antara satu bidang
dengan bidang lainnya serta masing - masing bidang tersebut saling melengkapi sehingga
tidak terjadi tumpang tindih dan tujuan yang diharapkan dapat tercapai.
Dengan demikian organisasi sebagai salah satu fungsi administrasi pendidikan dapat
disimpulkan sebagai berikut: Organisasi ialah aktivitas-aktivitas menyusun dan membentuk
3. Pengoordinasian (coordinating)
Adanya bermacam - macam tugas/pekerjaan yang dilakukan oleh banyak orang,
memerlukan adanya koordinasi dari seorang pemimpin. Adanya koordinasi yang baik dapat
menghindarkan kemungkinan terjadinya persaingan yang tidak sehat dan atau kesimpang
siuran dalam tindakan. Dengan adanya koordinasi yang baik, semua bagian dan personal
dapat bekerjasama menuju ke satu arah tujuan yang telah ditetapkan.
Koordinasi ini perlu untuk mengtasi batas - batas perencanaan maupun batas - batas
personel seperti untuk mengatasi kemungkinan adanya duplikasi dalam tugas, perebutan hak
dan tanggung jawab, ketidak seimbangan dalam berat - ringannya pekerjaan,
kesimpangsiuran dalam menjalankan tugas dan kewajiban, dan sebagainya.
Pengkoordinasian ini tidak hanya dibutuhkan dalam unit kegiatan yang ada, melainkan
juga antar personal yang terlibat di dalam unit kegiatan. Dengan adanya pengkoordinasian
yang efektif akan timbul kerja sama yang efektif sehingga tujuan yang diharapkan dapat
segera tercapai.
Jika kita simpulkan, maka: Koordinasi adalah aktivitas membawa orang-orang,
material, pikiran-pikiran, teknikteknik dan tujuan-tujuan ke dalam hubungan yang harmonis
dan produktif dalam mencapai suatu tujuan.
4. Komunikasi
Komunikasi memegang peranan penting dalam suatu organisasi, khususnya organisasi
sekolah. Setiap personal yang terlibat harus saling berkomunikasi agar permasalahan yang
ada serta sejauh mana perkembangan organisasi dapat diketahui. Dengan demikian, dapat
dilakukan langkah lebih lanjut. Selain itu, komunikasi ini juga sangat membantu dalam
pembuatan keputusan. Hal ini dapat dilakukan dengan mengumpulkan pendapat - pendapat
dari para personal untuk menemukan pendapat yang dapat penyumbangkan solusi yang tepat.
Dalam melaksanakan suatu program pendidikan, aktivitas menyebarkan dan
menyampaikan gagasan-gagasan dan maksud-maksud ke seluruh struktur organisasi sangat
penting. Proses menyampaikan atau komunikasi ini meliputi lebih dari pada sekadar
menyalurkan pikiran - pikiran, gagasan - gagasan, dan maksud-maksud secara lisan atau
tertulis.
6. Kepegawaian
Sama halnya dengan fungsi-fungsi administrasi pendidikan yang telah diuraikan
terdahulu kepegawaian merupakan fungsi yang tidak kalah pentingnya. Agak berbeda dangan
fungsi-fungsi administrasi yang telah dibicarakan, dalam kepegawaian yang menjadi titik
penekanan ialah personal itu sendiri. Aktivitas yang dilakukan di dalam kepegawaian antara
lain : menentukan, memilih, menempatkan dan membimbing personel.
Sebenarnya fungsi kepegawaian ini sudah dijalankan sejak penyusunan perencanaan dan
pengorganisasian. Di dalam pengorganisasian telah dipikirkan dan diusahakan agar untuk
personelpersonel yang menduduki jabatan - jabatan tertentu di dalam struktur organisasi itu
dipilih dan di angkat orang - orang yang memiliki kecakapan dan kesanggupan yang sesuai
dengan jabatan yang di pegangnya. Dalam hal ini prinsip the right man in the right place
selalu di perhatikan.
7. Pembiayaan
Biaya/pambiayaan merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam sebuah
organisasi karena biaya ini sangat menentukan bagi kelancaran jalannya sebuah organisasi,
tanpa biaya yang mencukupi tidak mungklin terjamin kelancaran jalannya suatu organisasi.
“FUNGSI ADMINISTRASI DAN MANAJEMEN PENDIDIKAN” Page
6
“ By : Kelompok 7 ”
Setiap kebutuhan organisasi, baik personel maupun material, semua memerlukan adanya
biaya., itulah sebabnya masalah pembiayaan ini harus sudah mulai dipikirkan sejak
pembuatan planning sampai dengan pelaksanaannya. Ada beberapa hal yang perlu
diperhatikan dalam fungsi pembiayaan, antara lain :
1. Perencanaan tentang berapa biaya yang diperlukan
2. Dari mana dan bagaimana biaya itu dapat diperoleh/diusahakan
3. Bagaimana penggunaanya
4. Siapa yang akan melaksanakannya
5. Bagaimana pembukuan dan pertangung jawabannya
6. Bagaimana pengawasannya,dll.
8. Penilaian (evaluating)
Evaluasi sebagai fungsi administrasi pendidikan adalah aktivitas untuk meneliti dan
mengetahui sampai di mana pelaksanaan yang dilakukan di dalam proses keseluruhan
organisasi mencapai hasil sesuai denhan rencana atau program yang telah di tetapkan dalam
rangka pencapaian tujuan pendidikan. Setiap kegiatan, baik yang dilakukan oleh unsure
pimpinan maupun oleh bawahan, memerlukan adanya evaluasi.
Dengan mengetahui kasalahan - kasalahan atau kekurangan - kekurangan serta
kemacetan – kemacetan yang diperoleh dari tindakan evaluasi itu, selanjutnya dapat di
usahakan bagaimana cara - cara memperbaikinya.
4. Luther gulick membaginya atas tujuh fungsi dengan akronim POSDCORB, yakni :
1) Planning
2) Organizing
3) Staffing
4) Drecting
5) Coordinating
6) Reporting
7) Budgeting
6. Robbins dan Coulter, mengklasifikasikannya atas empat fungsi dengan akronim POCL,
yakni :
1) Planning
2) Organizing
3) Leading
4) Controling
4) Pengarahan (directing)
Pengarahan adalah penjelasan, petunjuk, serta pertimbangan dan bimbingan terdapat para
petugas yang terlibat, baik secara structural maupun fungsional agar pelaksanaan tugas dapat
berjalan dengan lancar, dengan pengarahan staff yantg telah diangkat dan dipercayakan
melaksanakan tugas di bidangnya masing - masing tidak menyimpang dari garis program
yang telah ditentukan.
5) Koordinasi (coordinating)
Pengkoordinasi merupakan suatu aktivitas manajer membawa orang-orang yang terlibat
organisasi ke dalam suasana kerjasama yang harmonis. Dengan adanya pengoordinasian
dapat dihindari kemungkinan terjadinya persaingan yang tidak sehat dan kesimpangsiuran di
dalam bertindak antara orang - orang yang terlibat dalam mencapai tujuan organisasi.
Koordinasi ini mengajak semua sumber daya manusia yang tersedia untuk bekerjasama
menuju ke satu arah yang telah ditentukan.
Koordinasi diperlukan untuk mengatasi kemunginan terjadinya duplikasi dalam tugas,
perebutan hak dan wewenang atau saling merasa lebih penting di antara bagian dengan
bagian yang ada dalam organisasi. Pengorganisasian dalam suatu organisasi , termasuk
organisasi pendidikan, dapat dilakukan melalui berbagai cara seperti :
1) Melaksanakan penjelasan singkat
2) Mengadapat rapat kerja
3) Memberikan balikan tentang hasil suatu kegiatan.
7) Pengawasan (controlling)
Proses pengawasan mencatat perkembangan ke arah tujuan dan memungkinkan manajer
mendeteksi penyimpangan dari perencanaan tepat pada waktunya untuk mengambil tindakan
korektif sebelum terlambat. Melalui pengawasan yang efektif, roda organisasi, implementasi
rencana, kebijakan, dan upaya pengendalian mutu dapat dilaksanakan dengan lebih baik.
Penampilan mengindikasikan bahwa secara langsung berhubungan dengan strategi
sekolah (seperti input siswa, mutu pengelola, mutu lulusan, respmasyarakat, dan seterusnya.
Mungkin biasa menyediakan sinyal peringatan awal dari perjalanan panjang yang efektif.
Pengawasan strategisekolah sering disebut “pengawasan strategi”. Sebab fokusnya pada
kegiatan yang dilakukan sekolah untuk mencapai tujuan strategi, sehingga menjadi sekolah
lebih bermutu. Pengawasan diartikan sebagai salah satu kegiatan mengetahui realisasi
perilaku personal sekolah dan apakah tingkat pencapaian tujuan sesuai yang dikehendaki, dan
dari hasil pengawasan apakah dilakukan perbaikan.
Kenyataan menunjukkan, pengawasan dalam institusi pendidikan dilihat dari praktek
menunjukkan tidak dikembangkan untuk mencapai efektivitas, efesiensi, dan produktifitas,
tetapi lebih dititik beratkan pada kegiatan pendukung yang bersifat progress checking, tentu
saja hal yang demikian bukanlah jawaban yang tepat untuk mencapai visi dan misi
pendidikan. Yang ujung-ujungnya perolehan mutu yang kompetitif menjadi tidak terwujud.
Prinsip - prinsip pengawasan yang perlu diperhatikan menurut Massie (1973:89) yaitu :
1) Tertuju kepada strategi sebagai kunci sasaran yang menentukan keberhasilan
2) Pengawasan harus menjadi umpan balik sebagai bahan revisi dalam mencapai tujuan
3) Harus fleksibel dan responsive terhadap perubahan perubahan kondisi dan lingkungan
4) Cocok dengan organisasi pendidikan misalnya organisasi sebagai system terbuka
5) Merupakan control diri sendiri
6) Bersifat langsung yaitu pelaksanaan control di tempat pekerja, dan
7) Memperhatikan hakikat manusia dalam mengontrol para personl pendidiklan.
Sejalan dengan prinsip - prinsip tersebut Oteng Sutisna (1983 : 203) menegaskan bahwa
tindakan pengawasan terdiri dari tiga langka universal yaitu :
1) Mengukur perbuatan atau kinerja
A. Kesimpulan
1. Administrasi memiliki fungsi perencanan, pengorganisasian, pengawasan dan
penilaian yan masing - masing memiliki peran penting dalam menjalankan program
administrasi tersebut.
B. Saran
Mempelajari fungsi administrasi dalam kehidupan kita sehari - hari adalah harus, tak
mesti sebagai bahan pelajaran tapi hal ini sering ditemui. Pendidikan sekarang pun harus
searah dengan fungsi administrasi dalam praktek pengajarannya, bukan administrasi yang
berbelit-belit dan akhirnya sulit diwujudkan dalam kegiatan belajar mengajar.