Anda di halaman 1dari 27

-------------------

Aneka Warna Masyarakat dan

Kebudayaan!
Oleh kelompok 5
Anggota Kelompok

Deby Debora Sinaga

Felycia Nainggolan

Lawrence Nathanael Sipahutar

Romiana Sibarani

Vitra Anugrah Setia Siringoringo


A A. Konsep Suku Bangsa

Berikut
pembahasannya
1. Suku Bangsa
Konsep yang tercakup dalam istilah Tiap kebudayaan yang hidup dalam suatu
“suku bangsa” adalah suatu golongan masyarakat yang berwujud sebagai
manusia yang terikat oleh suatu komunitas desa, atau kota atau sebagai
kesadaran dan identitas akan “kesatuan kelompok adat yang lain, bisa menampilkan
kebudayaan”, sedangkan kesadaran dan suatu corak yang khas.
identitas tadi seringkali dikuatkan juga
oleh kesatuan bahasa. Dengan Corak khas dari suatu kebudayaan bisa tampil
demikian, kesatuan kebudayaan bukan Karen kebudayaan itu menghasilkan suatu
suatu hal yang ditentukan oleh orang unsur yang kecil, berupa suatu unsur
luar, misalnya oleh seorang ahli kebudayaan fisik dengan bentuk yang khusus
antropologi, ahli kebudayaan, atau ahli atau karena diantara pranata-pranatanya ada
lainnya, dengan metode-metode analisa suatu pola sosial yang khusus, atau dapat juga
ilmiah, melainkan oleh warga karena warganya manganut suatu tema budaya
kebudayaan yang bersangkutan itu yang khusus.
sendiri
2. Aneka Warna Kebudayaan Suku Bangsa

Seorang sarjana antropologi 1. Masyarakat pemburu dan


tentu manghadapi suatu peramu (Huning and
perbedaan asas dan kompleksitas Gahering societies
dari unsur kebudayaan yang 2 Masyarakat Peternak
menjadi pokok penelitian atau (Pastoral Societies)
pokok deskripsi etnografinya.
Dalam hal itu para sarjana 3. Masyarakat Peladang
antropologi sebaiknya (Societies of shirting
membedakan kesatuan Cultifator)
masyarakat suku-suku bangsa di
4. Msyarakat Nelayan
dunia berdasarkan atas kriterium
(Fishing Communities)
mata pencarian dan sistem
5. Masyarakat Perkotaan
ekonomi kedalam enam macam,
(Komplex Urban Societies)
yaitu:
B. Konsep Daerah
Kebudayaan
Suatu daerah kebudayaan atau Culture Area merupakan suatu
penggabungan atau penggolongan (yang dilakukan oleh ahli-
ahli antropologi) dari suku-suku bangsa yang dalam masing-
masing kebudayaannya yang beraneka warna mempunyai
beberapa unsur dari ciri mencolok yang serupa.

Sistem penggolongan daerah kebudayaan yang sebenarrnya merupakan


suatu sistem klasifikasi yang mengklaskan beraneka suku bangsa yang
terbesar disuatu daerah atau benua besar, dalam golongan berdasarkan
atas beberapa persamaan unsur dalam kebudayaannya. Hal ini untuk
memudahkan gambaran menyeluruh dalam hal penelitian analisa atau
penelitian komperatif dari suku-suku bangsa di daerah atau benua yang
bersangkutan.
C. Daerah-daerah Kebudayaan di
Amerika Utara
Berikut
pembahasannya
Ada 9 (Sembilan) daerah kebudayaan di
Amerika Utara menurut klasifikasi Clark
Wissler adalah:

1. Daerah kebudayaan Eskimo

Kebudayaan Eskimo meliputi suku-suku bangsa pemburu binatang laut


di pantai utara dan barat laut Kanada, serta pantai pulau-pulau yang
berhadapan dengan pantai kanada, seperti Befinland, Greenland yang
telah mengadaftasikan diri terhadap kehidupan d daerah sebelah
utara garis pantai dan didalam suatu alam yang sangat dingin dengan
banyak es dan salju keras. contoh suku bangsa dari daerah ini: Eskimo
Ninivakmiut di Alaska. Eskimo Iglulik dipantai bagian utara dari teluk
Hudson, dan Eskimo Angmasalik di pantai tenggara pulau Greenland
2. Daerah Kebudayaan Yukon-Mackenzie

Yang meliputi suku-suku bangsa


pemburu binatang hutan koniferus
di Kanada Barat Laut. Seperti
beruang atau binatang-binatang Contoh suku bngsa yang ada di
buruan yang lebih kecil, serta daerah ini adalah Tanana di hulu
penangkapan ikan di sungai-sungai Sungai Yukon, Kaska di Hulu
besar Yukon dan Mackenzie, serta Sungai Mackenzie, dan
anak-anak sungai. Dibeberapa Chipwayan di daerah Danau-
tempat, adapula suku-suku bangsa danau di Kanada Utara
yang musim-musim tertentu
memburu binatang rusa Reindeer.
Salju yang lembut yang banyak di
daerah itu telah menyebabkan
berkembangnya alat sepatu salju.
3. Daerah Kebudayaan Pantai Barat Laut
Yang meliputi suku-suku bangsa bermasyarakat rumpun
yang hidup di desa-desa tepi pantai barat laut Kanada,
atau di tepi Pantai pulau-pulau yang berhadapan dengan
Pantai Kanada. Suku bangsa itu hidup dari perikanan (ikan
Salmon) dan memburu ikan paus di laut terbuka.

4. Daerah Kebudayaan Dataran Tinggi


Yang meliputu suku-suku bansa bermasyarakat rumpun hidup di
desa-desa, di rumahrumah dibawah tanah dalam musim dingin
(semi subterranean winter dwellings) dan rumahrumah jerami
untuk musim panas. Mata pencarian adalah perikanan dan
meramu tumbuhtumbuhan dan buah-buahan. Contoh suku
bangsa ini adalah Kutensi, Klamat dan Yurok.
5. Daerah Kebudayaan Plains
Yang meliputi suku-suku bangsa bermasyarakat rumpun yang sampai kira-kira abad ke-19
tersebar di daerah stepa-stepa maha luas, yaitu di daerah Prairie atau Plains diantara sungai
besar Mississippi dan deret pegunungan Rocky yanghidup dan berburu binatang banten,
bison dengan kuda (yang pemakaiannya mereka pelajari dari orang Spanyol).

6. Daerah Kebudayaan Hutan Timur

Yang meliputi suku-suku bangsa bermasyarakat rumpun yang tersebar di


daerah-daerah sekitar bagian Timur Laut, dan yang hidup berdasarkan
pertanian menetap dengan jagung, sebagai tanaman pokok.

7. Daerah Kebudayaan Dataran Kalifornia (California Great Basin)

Yang meliputi suku-suku bansa bermasyarakat rumpun yang hidup dari


berburu dan mengumpulkan biji-bijian. Contoh suku bangsa ini adalah
Miwook, Washo dan Ute.
8. Daerah Kebudayaan Barat Daya
Suku-suku bangsa itu tinggal di desa-desa berumah persegi, bertingkay-tingkat
yang terbuat dari tanah liat (Pueblo), dan yang sering di bangun diatas puncak
gunung karang yang tinggi curam untuk keperluan pertahanan. Contoh suku
bangsa ini adalah Apache, Navaho, Zuni Peublo, Hopi Pueblo, dan Santa Clara
Pueblo

9. Daerah Kebudayaan tenggara


Yang meliputii suku-suku bangsa bermasyarakat rumpun yang
bercocok tanam intensif dengan cangkul dan menanam jagung,
labu-labuan dan tembakau sebagai tanaman pokok. Contoh
suku bangsa ini adalah Cherokee, Seminole dan Chowtow
D. Daerah-daerah Kebudayaan
di Asia
Pada hakikatnya suatu benua besar seperti Asia
terlampau besar perbedaan sifat-sifatnya untuk dapat
dibagi sebagai keseluruhan kedalam daerah-daerah
kebudayaan. Kalau kita ambil bagian-bagian khusus
dari benua itu, misalnya Asia Barat Daya, Siberia, Asia
Selatan, atau daerah lain yang mengklasifikasikan
aneka warna kebudayaan dalam bagian khusus itu
kedalam daerah-daerah kebudayaan, maka baru
klasifikasi itu ada artinya.
Kawasan Asia menurut Kroeber dengan beberapa
perubahan, kedalam tujuh bagian, yaitu:

Daerah Kebudayaan Asia Tenggara Daerah Kebudayaan Stepa Asia Tengah.

Daerah Kebudayaan Asia Selatan. Daerah Kebudayaan Siberia

Daerah Kebudayaan Asia Barat Daya Daerah Kebudayaan Asia Timur Laut

Daerah Kebudayaan China Suku-suku bangsa Indonesia


Klasifikasi dari aneka warna suku bangsa di Indonesia biasanya masih
berdasarkan sistem lingkaran hukum adat yang mula-mula disusun
oleh Van Vallenhoven. Sistem yang tergambar dalam peta membagi
Indonesia kedalam 23 daerah, yaitu:

1. Aceh
9. Mentawai 16. Jawa Tengah dan
2. Sulawesi Selatan timur
10. Papua (Irian) 20. Jawa Barat
3. Gayo-Alas dan Batak
4. Ternate 11. Sumatera Selatan 17. Bangka dan 21. Sangir-Talaud
12. Timor Beliton
5. Nias dan Batu 22. Gorontalo
6. Ambon Maluku 13. Enggano 18. Surakarta dan
14. Bali dan Lombok Yogyakarta 23. Toraja
7. Minangkabau
8. Kepulauan Barat 15. Melayu 19. Kalimantan
Daya
E. Ras, Bahasa dan
Kebudayaan
Sejumlah manusia yang memiliki ciri-ciri ras tertentu Ada sejumlah manusia yang
yang sama, belum tentu mempunyai bahasa induk memiliki ciri-ciri ras yang
yang termasuk satu keluarga bahasa, apalagi berbeda, tetapi mempergunakan
mempunyai satu kebudayaan yang tergolong satu beberapa bahasa induk yang
daerah kebudayaan. Diantara sejumlah manusia itu, berasal dari satu keluarga
misalnya da beberapa orang Thai, Khmer dan bahasa, sedangkan kebudayaan
beberapa orang Sunda. Ketiga golongan tersebut mereka berbeda, seperti orang
mempunyai ciri-ciri ras yang sama, yang dalam Ilmu Huwa di daerah pegunungan
Antropologi-fisik disebut ciri-ciri ras Paleo- Madagaskar, dengan orang Jawa,
Mongoloid. Namuun bahasa induk masin-masing dan orang Papua daerah pantai
orang tadi termasuk keluarga bahasa yang berlainan. Utara Papua. Orang Huwa
Bahasa Thai termasuk keluarga bahasa Sino-Tibotani, memiliki ciri-ciri Ras Negroid
Bahasa Khmer termasuk keluarga bahasa Austro- dengan beberapa unsur ras
Asia, dan bahasa Sunda termasuk keluarga bahasa Kaukasoid Arab, orang Jawa
Austronaesia. Kebudayaan Thai dan Khmer memiliki ciri-ciri Ras Mongoloid-
terpengaruh oleh agama Budha Theravada, Melayu, dan orang Papua
kebudayaan Sunda terpengaruh oleh agama Islam. memiliki ciri-ciri Ras Melanosoid.
Hubungan Aneka Warna
Pendidikan Masyarakat
Pendidikan dan Masyarakat

Pendidikan dan Lingkungan Sosial Faktor-Faktor dalam


Perkembangan Manusia Pendidikan dan Kebudayaan Fungsi
Sekolah Kontrol Sosial Pendidikan Sekolah Sebagai Alat Kontrol
dan Integrasi Sosial Kontrol Eksternal dalam Pendidikan
Perubahan Sosial dan Pendidikan Pendidikan sebagai Daya
Pengubah Pendidikan dan Pembaruan Masyarakat
Pendidikan dan Pembaruan Masyarakat

Pihak yang berkuasa di suatu Negara pada umumnya menggunakan


sekolah untuk mempertahankan dasar-dasar masyarakat yang ada.
Perubahan yang asasi tak akan terjadi tanpa persetujuan pihak yang
berkuasa dan masyarakat. Sekolah tidak dapat melepaskan diri dari
masyarakat dan tak mungkin mempelopori atau mendahuluinya .

Dalam dunia yang dinamis ini tak dapat tidak setiap masyarakat akan
mengalami perubahan. Tidak turut berubah dan mengikuti
pertukaran zaman akan membahayakan eksistensi masyarakat itu.
Tiap pemerintahan akan mengadakan perubahan yang diinginkan
demi kesejahteraan rakyatnya dan keselamatan bangsa dan
negaranya. Oleh karena itu diusahakan adanya keseimbangan antara
dinamika dengan stabilitas. Perubahan-perubahan itu antara lain
tercermin dalam perubahan dan pembaharuan kurikulum dan
sistem pendidikan.
Hubungan Kebudayaan
Masyarakat dengan
Pendidikan Masyarakat
Kebudayaan sangat erat hubungannya dengan
masyarakat. Melville J. Herskovits dan Bronislaw
Malinowski mengemukakan bahwa segala sesuatu
yang terdapat dalam masyarakat ditentukan oleh
kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat itu
sendiri. Istilah untuk pendapat itu adalah Cultural-
Determinism.

Menurut Andreas Eppink, kebudayaan mengandung keseluruhan


pengertian nilai sosial,norma sosial, ilmu pengetahuan serta keseluruhan
struktur-struktur sosial, religius, dan lain-lain, tambahan lagi segala
pernyataan intelektual dan artistik yang menjadi ciri khas suatu
masyarakat.

Menurut Edward Burnett Tylor, kebudayaan merupakan keseluruhan yang


kompleks, yang di dalamnya terkandung pengetahuan, kepercayaan,
kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan kemampuan-kemampuan lain
yang didapat seseorang sebagai anggota masyarakat.
Secara sosiologis semua manusia dewasa yang normal pasti memiliki
kebudayaan. Kebudayaan bisa di artikan sebagai keseluruhan tingkah
laku dan kepercayaan yang dipelajari yang merupakan ciri anggota
suatu masyarakat tertentu. Kata kunci dari definisi di atas adalah
dipelajari, yang membedakan antara kebudayaan dengan tindak
tanduk yang merupakan warisan biologis manusia (Bruce J. Cohen,
1992; 9). Namun ada juga yang mendefinisikan kebudayaan dipandang
sebagai tujuan dari sosialisasi (Alvriri Bertrand, 1980; 118).

Kebudayaan dan masyarakat tidak mungkin hidup terpisah


satu sama lain. Karena di dalam sekelompok masyarakat
terdapat suatu kebudayaan. Oleh karena itu istilah
kebudayaan dan masyarakat sering disebut dengan istilah
(society), keduanya belum dibedakan satu sama lain.
Hubungan kebudayaan masyarakat dengan pendidikan masyarakat dalam
konteks menguatkan pendidikan dan memajukan kebudayaan dapat
diartikan bahwa pendidikan membuat orang berbudaya. Pendidikan dan
budaya akan bersama dan saling memajukan. Makin banyak manusia yang
menerima pendidikan, makin berbudaya pula manusia tersebut.

Dan makin tinggi kebudayaan pada masyarakat, makin


tinggi pula pendidikan atau cara mendidiknya. Karena
ruang lingkup kebudayaan sangat luas, mencakup
segala aspek kehidupan manusia, maka pendidikan
sebagai salah satu aspek kehidupan, berarti ada dalam
kebudayaan.
T H A N K S

Anda mungkin juga menyukai