Anda di halaman 1dari 19

RABU, 9 OKTOBER 2019

ANEKA RAGAM KEBUDAYAAN


DAN MASYARAKAT

NIATY SAURIA, S.KEP, M.KES


Menjelaskan tentang:

 Konsep suku bangsa


 Konsep daerah kebudayaan
 Daerah-daerah kebudayaan di dunia
KONSEP SUKU BANGSA
• Suatu golongan manusia yang terikat oleh
kesadaran dan identitas akan KESATUAN
KEBUDAYAAN
• Kesadaran dan identitas seringkali (tapi tidak
selalu) dikuatkan oleh KESATUAN BAHASA

KESATUAN KEBUDAYAAN ditentukan oleh


warga kebudayaan-nya sendiri

KESATUAN KEBUDAYAAN tidak dapat


ditentukan oleh orang luar
• Konsep SUKU BANGSA lebih kompleks daripada
yang terurai di atas.
• Dalam kenyataan, batas dari kesatuan manusia
yang merasa terikat oleh keseragaman dapat
meluas atau menyempit

Suku Bangsa
Minangkabau:
• Suku Jambak
• Suku Panyalai
• Suku
Mandailiang
Bahasa Sub • Suku Mandaliko
Suku • Suku Lintau
Bangsa • Suku Dalimo
SUKU BANGSA
Suatu golongan manusia yang terikat oleh
kesadaran dan identitas akan kesatuan
kebudayaan. Kesadaran dan identitas tersebut
diperkuat akan kesatuan bahasa yang digunakan,
serta dengan kesatuan kebudayaan yang timbul
karena suatu ciri khas dari suku bangsa itu sendiri
bukan karena pengaruh dari luar.
• Volkstelling (1930) pernah memuat suku
bangsa sebagai salah satu hasil sensus
penduduk di Indonesia yang dilakukan oleh
Belanda
• Koentjaraningrat sendiri masih belum dapat
memastikan berapakah jumlah suku bangsa di
Indonesia saat ini. Karena istilah suku bangsa
dapat berkembang dan tergantung
subjektifitas
Lanjutan…..
 Kebudayaan yang hidup dalam suatu masyarakat
berwujud sebagai komunitas desa, kota, kelompok
kekerabatan, atau kelompok adat lainnya yang
memunculkan cirri khas dari masyarakat tersebut.
 Dalam kenyataannya konsep suku bangsa sangatlah
kompleks, karena dalam kenyataan batas dari kesatuan
manusia yang merasakan diri terikat akan keseragaman
kebudayaan tersebut dapat meluas maupun menyempit
tergantung situasi dan kondisi pada saat itu.
 Menurut para ahli antropologi selain meneliti besar-
kecilnya jumlah penduduk dalam kesatuan masyarakat
suku bangsa, mereka juga membedakan kesatuan
masyarakat suku-suku bangsa di dunia berdasarkan atas
kriteria mata pencaharian dan system ekonomi yaitu
Lanjutan…..
 Masyarakat pemburu dan peramu (hunting
and gathering societies), yang pada masa kini
sudah jarang ditemui. Mereka biasanya tinggal di daerah-
daerah yang terisolasi di daerah-daerah pinggiran atau
terpencil.
 Masyarakat peternak (pastoral societies),
masih ada masa kini, biasanya mereka tinggal di daerah
yang masih ada stepa atau sabana atau daerah rumputan.
Kehidupan suku-suku bangsa peternak sangatlah
mobilisasi, karena mereka selalu berpindah-pindah
tergantung musim-musim yang sedang berlangsung
dengan membuat perkemahan dan biasanya mereka
bersifat sangat agresif.
Lanjutan…..
 Masyarakat peladang (societies of shifting
cultivators), dalam kehidupannya mereka membuka
hutan untuk dijadikan lading dan bila sudah memanen
dua sampai tiga kali, mereka meninggalkan ladang
tersebut kemudian membuka lading lagi di hutan lainnya.
Keadaan ini berlangsung sampai ke ladang yang pertama
kali mereka buka yaitu sekitar 12 sampai 13 tahun
lamanya dan biasanya mereka sudah menetap.
Lanjutan…..
 Masyarakat nelayan (fishing communities),
mereka hidup di sepanjang pantai, hal ini dilakukan agar
memudahkan mereka bila akan melaut untuk mencari
ikan di laut. Kebudayaan nelayan biasanya mereka
mengetahui teknologi pembuatah perahu, cara-cara
navigasi di laut, memiliki oraganisasi social yang dapat
menampung system pembagian kerja dan lain-lainnya.
 Masyarakat petani pedesaan (peasant
communities), merupakan komunitas paling besar di
dunia dan kebudayaan yang berkembang biasanya
berorientasi terhadap kebudayaan dari otoritas yang lebih
tinggi yaitu perkotaan administratif.
Lanjutan…..

 Masyarakat perkotaan kompleks (complex


urban societies), di dalamnya akan terjadi gejala
hubungan interaksi antar suku-suku bangsa yang ada di
kota besar. Dan biasanya akan menimbulkan masalah
dengan adanya hubungan antar suku-suku bangsa
tersebut.
KONSEP DAERAH KEBUDAYAAN

DAERAH KEBUDAYAAN (CULTURE AREA)


merupakan suatu penggabungan atau penggolongan
(yang dilakukan oleh para ahli antropologi) dari suku-
suku bangsa yang dalam masing-masing
kebudayaannya beraneka ragam dengan mempunyai
beberapa unsur yang serupa. Dalam hal ini
merupakan suatu system klasifikasi yang
mengelompokan beraaneka warna suku bangsa di
suatu daerah beradasarkan atas beberapa persamaan
yang terdapat di dalam unsur kebudayaannya.
Lanjutan…..
CIRI-CIRI KEBUDAYAAN
 Unsur-unsur kebudayaan fisik saja (misalnya alat-alat
yang digunakan berbagai jenis mata pencaharian hidup,
yaitu alat bercocok tanam, alat berburu, dan alat
transportasi, senjata, bentuk-bentuk ornamen, gaya
pakaian, bentuk rumah, dsb),
 Unsur-unsur kebudayaan abstrak seperti unsur-unsur
organisasi kemasyarakatan, system perekonomian,
upacara keagamaan, adat istiadat dll.

Persamaan ciri-ciri mencolok dalam suatu daerah


kebudayaan biasanya hadir lebih kuat pada kebudayaan-
kebudayaan yang menjadi pusat pada kebudayaan yang
bersangkutan, dan makin tipis didalam kebudayaan-
kebudayaan yang jaraknya makin jauh dari pusat tersebut.
Lanjutan…..
Ciri-ciri kebudayaan yang dijadikan dasar dari suatu
pengolongan daerah kebudayaan bukan hanya :
 Unsur-unsur kebudayaan fisik saja (misalnya alat-alat
yang digunakan berbagai jenis mata pencaharian hidup,
yaitu alat bercocok tanam, alat berburu, dan alat
transportasi, senjata, bentuk-bentuk ornamen, gaya
pakaian, bentuk rumah, dsb),
 Unsur-unsur kebudayaan abstrak seperti unsur-unsur
organisasi kemasyarakatan, system perekonomian,
upacara keagamaan, adat istiadat dll.

Persamaan ciri-ciri mencolok dalam suatu daerah


kebudayaan biasanya hadir lebih kuat pada kebudayaan-
kebudayaan yang menjadi pusat pada kebudayaan yang
bersangkutan, dan makin tipis didalam kebudayaan-
kebudayaan yang jaraknya makin jauh dari pusat tersebut.
DAERAH-DAERAH KEBUDAYAAN
DI DUNIA
Daerah-daerah kebudayaan di Amerika Utara
menurut klasifikasi Clark Wissler adalah

 Daerah kebudayaan eskimo, meliputi kebudayaan-


kebudayaan suku-suku bangsa pemburu binatang
laut,penduduknya telah mengadaptasikan diri terhadap
kehidupan di daerah-daerah tanpa pohon dan suhu yang
sangat dingin.
 Daerah kebudayaan Yukon-Mackenzie, meliputi
kebudayaan-kebudayaan suku-suku bangsa pemburu
binatang hutan.
Lanjutan…..
 Daerah kebudayaan pantai barat-laut, suku-suku bangsa
ini hidup dari perikanan. Ciri-ciri yang mencolok dari
kebudayaannya adalah upacara-upacara totenisme
dengan suatu seni patung kayu yang berkembang luas,
seni tenun yang indah, dan adat istiadat sekitar potloach,
yaitu pesta besar sarana kelompok kekerabatan yang
berasal dari desa-desa lain saling bersaing secara berlebih-
lebih dalam memamerkan kekayaan.
 Daerah kebudayaan dataran tinggi, masyarakatnya hidup
di di desa-desa dalam rumah-rumah setengah di bawah
tanah ketika musim dingin dan rumah-rumah jerami saat
musim panas. Mata pencarian mereka adalah perikanan
dan meramu tumbuh-tumbuhan dan buah-buahan.
 Daerah kebudayaan plains, kebudayaan suku-suku
bangsa bermasyarakat rumpun hidup di daerah stepa-
stepa mahaluas, dan hidup dari berburu binatang
banteng.
Ras, Bahasa, Dan Kebudayaan
Perbedaan ras pada berbagai suku bangsa tidak mengindari
kemungkinan penggunaan bahasa yang walaupun mungkin
berbeda-beda, berasal dari keluarga bahasa yang sama.
Bahasa orang Huwa, yaitu penduduk daerah pegunungan di
Madagaskar, yang memiliki ciri-ciri ras Negroid yang
tercampur dengan beberapa ciri ras Kaukasoid Arab,
tergolong induk yang sama dengan bahasa Jawa maupun
Bgu (salah satu bahasa Irian Jaya), yaitu keluarga bahasa
Austranesia. Kebudayaan Huwa yang diklasifikasikan ke
dalam kebudayaan Madagaskar, di zaman yang lampau
banyak dipengaruhi oleh kebudayaan Imerina ketika daerah
suku bangsa Huwa dikuasai oleh kerajaan Imerina.
Kebudayaan orang Huwa adalah kebudayaan agraris, dan
religinya yang asli telah mendapat pengaruh agama katolik.
Lanjutan…..
Kebudayaan Jawa juga merupakan kebudayaan agraris.
Masyarakat Jawa sebagian besar hidup didaerah pedesaan
yang sejak abad ke-9 secara bergantian dikuasai oleh
sejumlah kerajaan kuno yang menganut agama Hindu dan
Budha Mahayana, dan kemudian dapat pengaruh agama
Islam. Para ahli mengolongkan kebudayaan Jawa kedalam
lingakaran hokum adat Jawa-Madura. Orang Bgu adalah
peramu sagu yang tinggal dalam desa-desa kecil sepanjang
lembah sungai dekat rawa-rawa serta hutan-hutan sagu.
Sistem religi penduduk asli kini sudah banyak dipengaruhi
oleh agama Kristen yang diajarkan oleh para pendeta
Belanda.

Anda mungkin juga menyukai