PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
tingginya kadar kebisingan kerja menjadi masalah di seluruh
kota-kota besar. Suara bising, sebagai salah satu efek dari sektor
2
kemungkinan dalam beberapa bulan ataupun tahun seorang
martina lapu
(Kusunawati, 2012).
3
Kebisingan merupakan salah satu aspek terpenting dalam
(Pradana, 2013).
seluruh dunia mencapai 222 juta jiwa umur dewasa. Pada tahun
4
juta jiwa dan diperkirakan akan kembali meningkat pada tahun
masyarakat.
taraf intensitas yang di terima oleh mekanik dan tester setiap hari
5
Berdasarkan hasil penelitian Ivana Anggelia (2013) di
sebagai pekerja bengkel las yang sudah bekerja selama >11 tahun
waktu lama, menurut teori lebih dari 5 tahun terpapar bising dapat
6
antara bising dengan gangguan ambang pendengaran pada
20 orang (83,3%).
7
tahun 2016 diperoleh hasil pengukuran intensitas kebisingan di
pendengaran.
B. Rumusan Masalah
Toyota Makassar ?
Makassar ?
Toyota Makassar ?
Makassar ?
8
5. Apakah alat pelindung diri (APD) mempengaruhi nilai ambang
Toyota Makassar ?
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan umum
2. Tujuan khusus
9
e. Untuk mengetahui pengaruh alat pelindung diri (APD)
D. Manfaat Penelitian
1. Penelitian
penelitian.
2. Teoritis
3. Praktis
10
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
garis besar, struktur anatomi telinga terdiri atas tiga bagian yaitu
11
dan stapes secara berurutan. Stapes berfungsi sebagai
telinga dalam.
(Khakim, 2011).
12
(malleus, incus, dan stapes) yang terdapat di telinga bagian
tengah.
ductus cochlearis, dan hal ini akan meyebabkan hair cells dari
3. Ambang Pendengaran
13
telinganya. Kebisingan dapat mempengaruhi Ambang
menetap.
Tabel 2.1
Klasifikasi Derajat Gangguan Dengar Menurut
International Standard Organization (ISO)
Derajat Pendengaran Gangguan Pendengaran
Normal 0 sampai 25 dB
Gangguan pendengaran ringan 26 sampai 40 dB
Gangguan pendengaran sedang 41 sampai 60 dB
Gangguan pendengaran berat 61 sampai 90 dB
Tuli sangat berat Lebih dari 90 dB
Sumber : Buchari, 2007
sekelilingnya berisik.
(tinnitus).
14
c. Tidak dapat mendengarkan suara televisi atau radio dengan
bisa mendengar.
berikut :
Tabel 2.2
Tingkat Gangguan Pendengaran
15
Gradasi Parameter
Normal Tidak mengalami kesulitan
m
Menengah Kesulitan dalam percakapan
m
Berat Kesulitan dalam percakapan
1,5 m
Sangat berat Kesulitan dalam percakapan
<1,5 m
Tuli total Kehilangan kemampuan
pendengaran dalam
berkomunikasi
Sumber: Buchari, 2007.
sebagai berikut :
16
4. Jika peningkatan ambang antara >55-70 dBA, disebut
1. Bunyi
per satuan waktu yang dinyatakan dalam getaran per detik atau
17
sangat terbatas yaitu terletak pada kisaran frekuensi antara 20-
(Khakim, 2011).
2. Definisi Kebisingan
dari usaha atau kegiatan dalam tingkat dan waktu tertentu yang
kenyamanan lingkungan”.
18
bersumber dari alat proses produksi dan atau alat kerja yang
pendengaran.
19
3. Jenis Kebisingan
4. Sumber Kebisingan
20
b. Bising rumah tangga, umumnya disebabkan oleh alat-alat
atau bangunan.
dua, yaitu :
dan lainnya.
5. Tingkatan Kebisingan
21
ditelinga setiap detiknya. Sesuatu benda yang bergetar
2009).
6. Pengaruh Kebisingan
umum.
22
fokusnya perhatian, terganggunya pelaksaan dan pencapaian
2009).
daya dengar yang tetap untuk waktu terus menerus, tidak lebih
Tabel 2.3
Nilai Ambang Batas Kebisingan di Tempat Kerja
23
Intensitas Pemajanan max Waktu Pemajanan per Hari
(dBA)
85 8 jam
88 4 jam
91 2 jam
94 1 jam
97 30 menit
100 15 menit
103 7,5 menit
106 3,75 menit
109 1,88 menit
112 1,44 menit
115 28,12 detik
118 14,06 detik
121 7,03 detik
124 3,52 detik
127 1,76 detik
130 0,88 detik
133 0,44 detik
136 0,22 detik
139 0,11 detik
140 -
Sumber : Permenakertrans Nomor 13 tahun 2011
24
d. Zona D, bagi lingkungan industri, pabrik, stasiun kereta api,
a. Gangguan fisiologis
b. Gangguan psikologis
koroner.
25
c. Gangguan komunikasi
produktivitas kerja.
d. Gangguan kebisingan
e. Gangguan pendengaran
(Wibowo, 2012).
26
bukan karena kerja (non occupational hearing loss).
2) Usia pekerja
5) Lamanya bekerja
27
keras secara terus menerus atau terputus-putus. Secara
2008).
28
tahun terpajan kebisingan dan berkurang sesuai dengan
dapat pulih.
signifikan.
1. Intensitas kebisingan
29
efektivitas kerjanya. Kebisingan dapat menyebabkan berbagai
2. Umur
30
Menurut Suma’mur (2009) waktu kerja bagi seseorang
berikut :
31
manusia dianjurkan untuk beristrahat agar tubuh kembali segar
perlu di adakan grup kerja baru atau pengadaan kerja gilir (shift
work).
4. Masa Kerja
2004).
32
Alat pelindung diri (APD) adalah seperangkat alat yang
pelindung diri.
BAB III
KERANGKA KONSEP
33
A. Kerangka Pemikiran Variabel yang Diteliti
1. Intensitas kebisingan
2. Umur
34
bertambah maka tingkat kemampuannya akan mengalami
penurunan.
3. Lama paparan
4. Masa Kerja
35
Dalam Undang – Undang No 1 Tahun 1970 tentang
Intensitas kebisingan
Umur
Masa kerja
Keterangan :
: Variabel dependen
: Variabel independen
36
Ambang pendengaran adalah nilai suara terendah yang
telinganya.
Kriteria Objektif
Normal : 0 – 25 dB
Tuli sedang 41 - 60 dB
Tuli berat 61 - 90 dB
2. Intensitas kebisingan
Kriteria Objektif :
3. Umur
37
Umur yang dalam penelitian ini adalah lamanya waktu
4. Lama paparan
Kriteria Objektif :
Tidak memenuhi syarat : Jika lamanya bekerja > 8 jam per hari.
5. Masa Kerja
ayat 2.
Kriteria Objektif :
38
perusahaan meyediakan dan memberikan APD telinga buat
para pekerja.
Kriteria Objektif :
atau earmuff
D. Hipotesis Penelitian
Makassar
kota Makassar
kota Makassar
39
e. Tidak ada hubungan antara Alat Pelindung Diri (APD)
Makassar
kota Makassar
Makassar
40
BAB IV
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
41
Teknik pengambilan sampel dengan metode random sampling
1. Populasi
orang pekerja.
2. Sampel
42
seluruh pekerja di wilayah kerja bagian workshop (bengkel) PT
1. Library Research
kerja
2. Field Reaserch
yaitu :
a. Kuesioner
b. Observasi
43
obyek yang diteliti, baik dalam situasi buatan yang secara
E. Sumber Data
1. Data primer
kebisingan adalah :
44
1) Sebelum dilakukan pemeriksaan siapkan tempat
dirasakan.
maupun kanan
lain.
45
b) Atur pembalut kepala sehingga terletak pada
telinga.
2. Data sekunder
F. Pengolahan Data
antara lain:
46
4. Entry Data, yaitu memasukkan data dengan cara manual atau
1. Analisis Univariat
diri).
2. Analisis bivariate
Square.
G. Penyajian Data
telah dilakukan.
47
H. Jadwal Penelitian
sebagai berikut;
I. Organisasi Penelitian
4. Stambuk : 14120120264
48