Anda di halaman 1dari 8

CRITICAL JURNAL REVIEW

Pembelajaran Kreatif

Reguler A
Disusun Oleh:

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN


UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2021
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan
rahmatnya sehingga kami masih diberikan kesempatan untuk dapat menyelesaikan Critical
Jurnal Review ini dengan judul Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Masalah untuk
Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis dan Disposisi MatematisSiswa.

Critical Jurnal Review ini kami buat guna memenuhi penyelesaian tugas wajib pada mata kuliah
Pembelajaran Kreatif, semoga Critical Jurnal Review ini dapat menambah wawasan dan
pengatahuan bagi para pembaca.

Dalam penulisan Critical Jurnal Review ini, kami tentu saja tidak dapat menyelesaikannya
sendiri tanpa bantuan dari pihak lain. Oleh karena itu, kami mengucapkan terimakasihkepada:
1. Kedua orang tua kami yang selalumendoakan
2. Kepada dosen pengampu

Kami menyadari bahwa Critical Jurnal Review ini masih jauh dari kata sempurna karena masih
banyak kekurangan. Oleh karena itu, kami dengan segala kerendahan hati meminta maaf dan
mengharapkan kritik serta saran yang membangu perbaikan dan penyempurnaan kedepannya.

Akhir kata kami mengucapkan selamat membaca dan semoga materi yang ada dalam Critical
Jurnal Review yang berbentuk makalah ini dapat bermanfaat sebagaimana mestinya bagi para
pembaca.

Medan, 20 September
2021

Elisabeth manurung
RIVIEW JOURNAL

Judul Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Masalah untuk


Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis dan Disposisi
Matematis Siswa
Jurnal Jurnal Didaktik Matematika
Volume dan halaman Volume I dan 12 halaman
Tahun 2014
Penulis Husnidar
M. Ikhsan
Syamsul Rizal
Reviewer ELISABETH MANURUNG
Tanggal 15,oktober
Download www.jurnal.unsyiah.ac.id

Tujuan penelitian 1. Untuk mengetahui peningkatan kemampuan berpikir kritis


matematis siswa yang memperoleh pembelajaran dengan
model pembelajaran berbasis masalah lebih tinggi dari siswa
yang memperoleh pembelajaran secara konvensional yang
ditinjau dari keseluruhan siswa dan peringkatsiswa.
2. Untuk mengetahui peningkatan disposisi matematis siswa
yang memperoleh memperoleh pembelajaran dengan model
pembelajaran berbasis masalah lebih tinggi dari siswa yang
memperoleh pembelajaran secara konvensional yang ditinjau
dari keseluruhan siswa dan peringkatsiswa.
3. Untuk mengetahui apakah terdapat interaksi antara faktor
pembelajaran dan pengelompokan siswa terhadap peningkatan
kemampuan berpikir kritis matematissiswa.
4. Untuk mengetahui apakah terdapat interaksi antara faktor
pembelajaran dan pengelompokan siswa terhadap peningkatan
disposisi matematissiswa.
Subjek penelitian Siswa kelas VIII SMP Negeri 3 Peusangan
Metode penelitian Penelitian ini adalah suatu eksperimen dengan pendekatan
kuantitatif tentang penerapan pembelajaran berbasis masalah yang
dilakukan untuk mengetahui peningkatan kemampuan berpikir
kritis dan disposisi matematis siswa. Desain yang digunakan
dalam penelitian ini dalah “pretest-posttest control group
desain”. Populasi dalam pene;itian ini yaitu seluruh siswa SMP
Negeri 3 Peusang. Sedangkan yang menjadi sempel penelitian
adalah siswa kelas VIII, yaitu: kelas 2.2 sebanyak 21 orang dan
kelas 2.3 sebanyak 26 orang. Teknik pengambilan sampel
dilakukan secara Simple Random Sampling mengingat rata-rata
kemampuan siswa disetiap kelas adalah sama. Untuk memperoleh
data dalam penelitian ini digunakan instrumen tes yang terdiri dari
seperangkatsoaluntukmengukurkemampuanberpikirkritis
matematis siswa dan disposisi matematis siswa.
Langkah penelitian Peningkatan kemampuan berpikir kritis dan disposisi matematis
siswa dianalisis dengan rumus gain ternormalisasi ( N-Gain),
yang membandingkan skor pretes dan postes. Rumusnya N-Gain =
Postes-Pretes : Skor maksimum-pretes. Dengan kriteria indeks
gain: 0,70<g≤1,00 (tinggi), 0,30<g≤0,70 (sedang), g≤0,30
(rendah). Data yng diperoleh diolah dengan bantuan Software
SPSS versi 16,0 for windows dengan langkah-langkah sebagai
berikut:
1. Menguji normalitas dengan uji Kolmoghorovsmornov,
2. Mengujihomogenitasvariandatakeduakelompokdenganuji
levene statistic,
3. Uji perbedaan rata-rata kedua kelompok dengan uji t.
Hasil penelitian A. Analisis Peningkatan Kemampuan Berpikir Kritis
MatematisSiswa
 Uji Perbedaan Dua Rata-RataN-Gain
Kemampuan berpikir kritis matematis siswa yang dijarkan
dengan PBM lebih tinggi dari siswa yang diajarkan secara
konvensional.
 Uji Perbedaan Rata-Rata N-Gain Kemampuan Berpikir
Kritis Matematis Siswa KelompokTinggi
Kemampuan berpikir kritis matematis siswa kelompok
tinggi yang di ajarkan dengan PBM lebih tinggi dari siswa
kelompok tinggi yang diajarkan secara konvensional.
Kemampuan berpikir kritis matematis siswa kelompok
sedang eksperimen juga lebih tinggi dari siswa kelompok
sedang kelas kontrol.
 Uji Perbedaan Dua Rata-Rata N-Gain Kelompok
SedangKemampuan berpikir kritis matematis siswa
kelompok sedang yang diajarkan dengan PBM lebih tinggi
dari siswa kelompok sedang yang diajarkan konvensional
adalah sama
 Uji Perbedaan Dua Rata-Rata N-Gain Kelompok
RendahKemampuan berpikir kritis matematis siswa
kelompok rendah yang diajarkan dengan PBM dan siswa
kelompok rendah yang diajarkan secara konvensionalsama.
B. Analisis Peningkatan Disposisi MatematisSiswa
 Uji Perbedaan Dua Rata-Rata N-Gain Disposisi
MatematisDisposisi matematis siswa yang diajarkan
dengan PBM lebih tinggi dari N-Gain disposisi matematis
siswa yang diajarkan secarakonvensional.
Disposisi matematis siswa kelompok tinggi yangdiajarkan
dengan PBM lebih tinggi dari siswa kelompok tinggi yang
diajarkan secara konvensional.
 Uji Perbedaan Dua Rata-Rata N-Gain Disposisi Matematis
Kelompok Tinggi
Disposisi matematis siswa kelompok tinggi yang diajarkan
dengan PBM lebih tinggi dari siswa kelompok tinggi yang
diajarkan secara konvensional.
Disposisi matematis siswa kelompok sedang yang
diajarkan dengan PBM dan siswa kelompok sedang yang
diajarkan secara konvensional adalahsama.
 Uji Perbedaan Dua Rata-Rata N-Gain Disposisi Matematis
Kelompok Sedang
Disposisi matematis siswa kelompok sedang yang
diajarkan dengan PBM dan kelompok sedang yang
diajarkan secara Konvensionalsama
Disposisi matematis siswa kelompok rendah yang
diajarkan dengan PBM lebih tinggi dari siswa kelompok
rendah yang diajarkan dengan PBM lebih tinggi dari siswa
kelompok rendah yang diajarkan secarakonvensional.

Kelebihan penelitian Secara keseluruhan jurnal ini juga sangat baik dan telah memenuhi
standard penulisan serta baik dalam hal penjelasan. Gaya
penulisan telah tersusun dengan baik dan jelas mulai dari judul
penelitian,nama penulis,abstrak(konteks tujuan penelitian,analisis
dan kesimpulan), hasil dari penelitian ini juga memperkuat teori
dari yaitu Fachrurazi (2011) yang menyimpulkan bahwa model
PBM meningkatkan kemampuan berpikir kritis matematissiswa
dengan nilai t = 6,042.
Kelemahan penelitian Ada beberapa hal yang menjadi kelemahan jurnal ini:
Di dalam jurnal ini sulit ditemukan kekurangannya karena secara
keseluruhan materinya, teorinya, penyebabnya, hasilnya sudah
sangat lengkap dan dapat dipahami. Hanya saja pada judul jurnal
tersebut tidak dicantumkan volume dan halaman jurnal.
Kesimpulan 1. Secara keseluruhan, peningkatan kemampuan berpikir kritis
matematis siswa yang diajarkan dengan model pembelajaran
berbasis masalah pada materi bangun ruang lebih tinggi dari
pada siswa yang diajarkan secara konvensional pada materi
yangsama.
2. Pada pengelompokan siswa menurut peringkat, kemampuan
berpikir kritis matematis siswa yang diajarkan dengan model
pembellajaran berbasis masalah lebih tinggi dari siswa yang
diajarkan secara konvensional terjadi pada kelompok tinggi
dan kelompok sedang saja.
3. Secara keseluruhan, disposisi matematis siswa yang diajarkan
dengan model pembelajaran berbasis masalah lebih tinggi dari
pada siswa yang diajarkan secarakonvensional.
4. Pada pengelompokan siswa menurut peringkat, peningkatan
disposisi matematis siswa yang diajarkan dengan model
pembelajaran berbasis masalah lebih tinggi dari pada siswa
yang diajarkan secara konvensional terjadi pada kelompok
tinggi dan kelompok rendahsaja.
5. Terdapat interaksi antara faktor pembelajaran dan
pengelompokan siswa terhadap kemampuan berpikir kritis
matematissiswa,
6. Tidak terdapat interaksi antara faktor pembelajarandan
pengelompokan siswa terhadap disposisi matematis siswa.
Saran 1. Bagi guru-guru bidang studi matematika, PBM dapat dijadikan
salah satu alternatif dalam pembelajaran matematika untuk
meningkatkan kemampuan berpikir kritis sistematis siswa,
khususnya untuk materi bangun ruang dan selanjutnya dapat
meningkatkan jumlah siswa yang dinyatakantuntas.
2. Hasil ini hendaknya dijadikan masukan dan bahan
pertimbangan bagi guru untuk merancang soal-soalberpikir
kritis sehingga dapat meningkatkan kualitas pembelajaran mtk.

Anda mungkin juga menyukai